PERANAN IDEOLOGI POSMARXISME DALAM PERKEMBANGAN GERAKAN ANTI PERANG MASYARAKAT GLOBAL.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. KATA PENGANTAR……….. UCAPAN TERIMA KASIH……….... DAFTAR ISI………. DAFTAR GAMBAR………

BAB I PENDAHULUAN..………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 6

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian………... 8

1.5 Sistematika Penelitian……… 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA……….……...………... 13

2.1. Teori-teori Ideologi... 15

2.1.1 Teori Kritis... 17

2.1.1.1 Kritik Terhadap Teori Marxian... 20

2.1.1.2 Kritik Terhadap Positivisme... 22

2.1.1.3 Kritik Terhadap Masyarakat Modern... 23

2.1.2 Teori Perdamaian Dunia dalam Ideologi Posmarxisme... 24

2.2 Ideologi Posmarxisme... 27

2.2.1 Gerakan Anti Perang... 36

2.2.2 Gerakan Ekologisme... 45

2.2.3 Gerakan Ekofeminisme... 50

2.2.4 Perang Bintang... 52

2.3 Perkembangan Posmarxisme Di Barat... 54

2.3.1 Jerman... 55

2.3.2 Prancis... 57

2.3.3 Amerika Serikat... 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 64

3.1 Metode dan Teknik Penelitian... 65

3.1.1 Metode Penelitian... 65

3.1.2 Teknik Penelitian... 68

3.2 Persiapan Penelitian... 68

3.2.1 Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian... 68

3.2.3 Penyusunan Rancangan Penelitian... 71

3.3.3 Konsultasi... 72

3.3 Pelaksanaan Penelitian... 73

3.3.1 Pengumpulan Sumber (Heuristik)... 73

3.3.2 Kritik Sumber... 76

3.3.2.1 Kritik Eksternal... 76

3.3.2.2 Kritik Internal... 79


(2)

3.3.4 Historiografi... 83

3.4 Laporan Penelitian... 84

BAB IV PERANAN IDEOLOGI POSMARXISME DALAM PERKEMBANGAN GERAKAN ANTI PERANG MASYARAKAT GLOBAL... 85

4.1 Awal Kemunculan Ideologi Posmarxisme di Barat (Jerman dan Amerika Serikat)... 87

4.1.1 Jerman dan Mazhab Frankfurt... 88

4.1.2 Amerika Serikat dan Institute of Social Research... 91

4.2 Perkembangan Ideologi Posmarxisme Dan Awal Gerakan Anti Perang... 94

4.2.1 Kritik Dan Perkembangan Pemikiran Marxisme... 97

4.2.2 Students for a Democratic Society (SDS)... 100

4.2.3 Flower Generation (Generasi Bunga)... 106

4.2.4 The National Mobilization Committee to End the War in Vietnam (MOBE)... 108

4.3 Pengaruh Posmarxisme Bagi Masyarakat Global... 111

4.3.1 Posmarxisme dan Gerakan Anti Perang... 113

4.3.2 Amerika Serikat Setelah Perang Dunia II... 121

4.3.3 Perang Dingin... 125

4.4 Peluang dan Tantangan Gerakan Anti Perang Dalam Ancaman Perang Global... 129

4.4.1 Tantangan Gerakan Anti Perang Dalam Ancaman Perang Global... 131

4.4.2 Peluang Gerakan Anti Perang Dalam Perang Global... 135

BAB V KESIMPULAN... 138 DAFTAR PUSTAKA...


(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Ideologi marxisme pada saat ini telah meninggalkan pemahaman-pemahaman pertentangan antar kelas yang dikemukakan oleh Marx, dan menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang didefinisikan dalam determinisme ekonomi sudah banyak mendapatkan kritik dari pemikir marxisme baru saat ini. Ideologi tersebut dikenal dengan nama posmarxisme. Ideologi posmarxisme berkembang atas kritik akan ras, kemanusiaan, identitas, budaya, yang diawali sekitar tahun 1960-an. Awal mula kehadiran posmarxisme adalah pergantian tugas “subjek” yang dilakukan oleh kelas “proletar” menjadi kelas intelektual sebagai subjek yang dapat merubah kelas sosial. Berbeda dengan marxisme awal, yang menjadi “subjek” penggerak untuk perubahan kelas sosial berada di tangan kelas “proletar” atau biasa disebut kelas bawah. Perkembangan pemikiran marxisme ke posmarxisme menjadi perkembangan gerakan sosial yang dilakukan oleh pemikir marxisme awal dan pemikir posmarxisme. Ideologi perkembangan gerakan sosial ini sangat diperlukan untuk kerangka metodologi secara luas dan menafsirkan gerakan-gerakan sosial yang menjadi turunan dari gerakan berideologi posmarxisme. Gerakan sosial yang menjadi turunan dari gerakan yang berideologi posmarxisme ini tentunya sudah meninggalkan pemahaman-pemahaman pertentangan antar kelas yang dikemukakan oleh Marx. Jika benar demikian, maka


(4)

pada saat ini perubahan kelas sosial didalam teori gerakan posmarxisme adalah kaum intelektual mahasiswa atau bisa disebut kelas menengah bukan lagi kaum proletar atau kelas bawah yang menurut Karl Marx kaum yang akan melakukan perubahan sosial. Zizek yang menjadi salah satu tokoh pemikir posmarxisme merumuskan bahwa ideologi saat ini bukan ideologi kesadaran palsu menurut Marx yang menjadi tempat pelarian para buruh untuk bergerak dan melakukan perubahan, akan tetapi ideologi adalah realitas sosial itu sendiri (Adian, 2011:7).

Realitas sosial yang terjadi saat ini ternyata menghadapi beberapa persoalan yang hadir dari penindasan gender dominasi laki-laki atas perempuan dalam beberapa sektor pekerjaan, dan ranah politik, kemudian perjuangan ras kulit hitam atas eksploitasi pekerjaan oleh ras kulit putih yang menjadi perjuangan hak-hak sipil di Amerika Serikat, dan perjuangan masyarakat global yang menolak perang. Semua gerakan perjuangan itu dinamakan gerakan sosial baru, yang di dalamnya seperti gerakan hak masyarakat kulit hitam (black civil right movement), gerakan perempuan dan perjuangan gender (Feminism), gerakan hak untuk gay dan lesbian (gay and lesbian right), gerakan anti perang (peace anti-war movement), gerakan anti nuklir (anti-nuclear movement), gerakan lingkungan (environmental movement emerged), gerakan Indian Amerika (Red Power), dan seluruhnya itu merupakan gerakan dalam perjuangan hak-hak sipil yang menjadi realitas sosial yang terjadi saat ini kepada masyarakat global. Mirsel menjelaskan bahwa Ideologi gerakan sosial adalah sistem kepercayaan di dalam sebuah gerakan kemasyarakatan, yang bersifat sekunder, dan lebih merupakan sebuah elemen yang terdetermenasi daripada elemen tertentu


(5)

(Mirsel, 2004:33). Posmarxisme menjadi sistem kepercayaan di dalam sebuah gerakan kemasyarakatan, seperti gerakan anti perang, gerakan anti nuklir, dan gerakan lingkungan hidup, karena gerakan yang menjadi sistem kepercayaan posmarxisme adalah realitas itu sendiri. Gerakan sosial baru yang menjadi sistem kepercayaan posmarxisme dalam ideologi gerakan anti perang, gerakan anti senjata nuklir, dan gerakan lingkungan hidup, saling berkaitan satu sama lain, karena gerakan sosial baru pada saat ini berbicara persoalan jalan menuju perdamaian. Hal ini diawali sekitar tahun 1960-an dan 1970-an masyarakat di Amerika Serikat dan Eropa Barat menyaksikan munculnya gelombang gerakan berskala luas diseputar isu yang berwatak humanis, kultural, dan non matrealistik (Singh, 2010: 121).

Gerakan yang menjadi bagian dari posmarxisme ini membangun sebuah narasi bentuk perlawanan terhadap kebijakan perang, proyek pembangunan senjata nuklir, dan gerakan kembali ke alam juga lingkungan menjadi sangat penting bila dikaitkan dengan beberapa gerakan sosial yang hadir, dikarenakan tidak setuju dengan segala sesuatu bentuk perang atau persoalan kemanusiaan yang terjadi akibat dari kekejaman perang yang ditimbulkan, terlebih perang dalam skala global. Maka salah satu gerakan sosial yang berideologi posmarxisme hadir dari persoalan kemanusiaan di berbagai negara barat seperti Amerika Serikat dan Eropa Barat adalah gerakan anti perang. Diawali krisis politik yang terjadi pada abad ke-20, dan krisis intelektual dari rasionalisme barat, membuat masyarakat global jatuh dalam persoalan kemanusiaan yang sangat hebat. Krisis politik yang terjadi pada abad ke-20, telah membunuh puluhan juta orang dan memaksa ratusan juta orang lainnya hidup di


(6)

bawah bentuk-bentuk perbudakan baru yang lebih brutal oleh Jerman di bawah pimpinan Hitler, dan Uni Soviet di bawah Stalin; Kemudian telah membiarkan demokrasi liberal tanpa sumberdaya intelektual yang seharusnya digunakan sebagai alat untuk mempertahankan dirinya, keduanya saling berkaitan dan tidak dapat dipahami secara terpisah satu dan lainnya (Fukuyama, 1999: 32). Perang atas ideologi hadir ketika perang dingin berlangsung. Namun perang di Asia masih terjadi karena kemerdekaan. Perang Vietnam menjadi pemicu lahirnya gerakan anti perang akan menjadi sebuah permasalahan yang diangkat dalam perkembangan gerakan sosial baru. Semangat perang pun muncul dikarenakan dominasi global didunia ketiga sudah mempraktekan sebuah sistem komunisme seperti Vietnam. Para tokoh politik memperkuat komitmen mereka yang anti dengan negara komunis terhadap loyalitas etnis dan masyarakat Amerika Serikat dan kesadaran perabadan semakin menguat dalam hubungan dengan identitas-identitas yang lain, sebuah “semangat kebencian” pun muncul (Huntington, 2009: 497).

Semangat kebencian yang Amerika Serikat lakukan kepada negara-negara komunis seperti Vietnam tidak mendapat dukungan dari beberapa akademisi dan intelektual yang melihat kekejaman perang dari sudut pandang kemanusiaan, karena gerakan anti perang pun, tidak sedikit dari mantan veteran perang Amerika, yang mengalami perang Vietnam. Sehingga banyak masyarakat Amerika Serikat dan Eropa Barat sepakat dengan perang yang menghapuskan negara-negara komunis di dunia. Para akademisi, dan intelektual Amerika Serikat dan para veteran perang melakukan aksi protes terhadap kekejaman perang yang menuntut agar perang segera dihentikan.


(7)

Melihat persoalan seperti ini gerakan yang menjadi bagian dari posmarxisme ini tetap membangun sebuah narasi bentuk perlawanan pada persoalan kemanusiaan yang terjadi. Akan tetapi gerakan sosial yang berideologi posmarxisme yang berjuangan atas dasar kemanusiaan yang menolak perang, pembangunan proyek senjata nuklir tidak mendapat dukungan besar dari masyarakat global, termasuk masyarakat luas Amerika Serikat dan Eropa barat. Melihat dari permasalahan gerakan anti perang yang tidak begitu mendapat dukungan dari masyarakat Amerika Serikat secara luas, gerakan ini hanya didukung oleh beberapa kalangan saja yaitu, akademisi dan intelektual, juga mahasiswa Amerika Serikat, dan Eropa barat. Juga mengingat masih terbatasnya khasanah penulisan sejarah dalam sudut pandang gerakan sosial baru yang terpengaruhi oleh ideologi posmarxisme terutama gerakan anti perang yang menjadi fokus pembahasan, maka penulis merasa tertarik untuk menulis peranan gerakan anti perang di Amerika Serikat yang terpengaruhi oleh ideologi posmarxisme. Berdasarkan uraian diatas penulis mempunyai keinginan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai peranan ideologi posmarxisme dalam perkembangan gerakan anti perang masyarakat global yang diawali oleh protes terhadap perang (Vietnam, dan Kamboja) hingga peluang dan tantangan gerakan anti perang didalam hubungan ancaman perang global dengan judul “PERANAN IDEOLOGI POSMARXISME DALAM PERKEMBANGAN GERAKAN ANTI PERANG MASYARAKAT GLOBAL”.


(8)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka permasalahan utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana awal mula muncul dan berkembangnya ideologi posmarxisme kepada gerakan anti perang masyarakat global. Untuk memudahkan dan mengarahkan dalam pembahasan, penulis menjabarkan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana awal kemunculan ideologi posmarxisme di barat (Amerika Serikat dan Eropa Barat)?

2. Bagaimana perkembangan ideologi posmarxisme dalam kaitannya dengan kemunculan beberapa gerakan anti perang di dunia?

3. Bagaimana pengaruh dan peranan ideologi posmarxisme bagi masyarakat global saat ini?

4. Bagaimana peluang dan tantangan gerakan anti perang di dalam hubungan ancaman perang global?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk memaparkan sudut pandang kemunculan dan perkembangan ideologi posmarxisme yang mempunyai tujuan gerakan menuju perdamaian dunia. Gerakan menuju perdamaian dunia ini dilakukan oleh gerakan anti perang yang berideologi posmarxisme, gerakan anti perang yang berideologi posmarxisme ini diawali ketika


(9)

perang Vietnam dan perkembangan ideologi posmarixme selanjutnya dalam persoalan masyarakat global saat ini.

Adapun tujuan-tujuan khususnya antara lain:

1. Mengungkapkan awal kemunculan dari ideologi posmarxisme di barat (Amerika Serikat dan Eropa Barat). Negara-negara yang merupakan awal dari kemunculan ideologi posmarxisme di Eropa Barat ini berasal dari Jerman dan Perancis. Jerman diawali oleh para pemikir awal marxisme baru dengan Institut Penulisan Sosial Frankfurt Jerman, dan di Prancis dengan gerakan mahasiswa Prancis yang berideologi posmarxisme, dan perkembangan Insitute of Social Research di Amerika Serikat sebagai perkembangan awal ideologi posmarxisme.

2. Mengungkapkan kaitan perkembangan ideologi posmarxisme dari marxisme, neomarxisme ke posmarxisme, dan peranan ideologi posmarxisme tersebut dengan lahirnya beberapa gerakan anti perang di dunia, ideologi posmarxisme yang melahirkan beberapa gerakan anti perang yang di dalamnya terdapat gerakan-gerakan seperti gerakan lingkungan hidup, gerakan anti senjata nuklir, perubahan kelas sosial oleh kelas menengah (intelektual) dan akademisi yang menjadi varian dari gerakan-gerakan sosial baru yang berideologi posmarxisme dengan tujuan mencapai perdamaian dunia.

3. Mengungkapkan pengaruh dan peranan ideologi posmarxisme bagi masyarakat global saat ini, posmarxisme sebagai ideologi yang sangat


(10)

berperan untuk menciptakan perdamaian dunia dengan melakukan gerakan anti perang yang berproses menuju perdamaian dunia. Serta pengaruh dan peranan ideologi posmarxisme bagi sudut pandang masyarakat global saat ini tentang perkembangan ideologi baru posmarxisme, selalu melakukan kritik dan revisi kepada pemikiran marxisme awal dan perkembangan marxisme hingga saat ini.

4. Mengungkapkan bagaimana peluang dan tantangan gerakan anti perang di dalam hubungan ancaman perang global, karena perang saat ini adalah perang menggunakan teknologi yang sangat maju, seperti contoh perang bintang (perang menggunakan satelit), dan peluang gerakan anti perang juga dalam menghadapi ancaman perang global dengan berkampanye menuju gerakan perdamaian dunia.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut: a. Memperkaya penulisan tentang sejarah kontemporer.

b. Memperkaya penulisan sejarah perkembangan ideologi baru yaitu ideologi posmarxisme.

c. Menambah wawasan mengenai sejarah pergerakan baru bernama gerakan anti perang, gerakan anti senjata nuklir, dan gerakan lingkungan hidup yang termasuk ke dalam gerakan sosial baru berideologi posmarxisme.


(11)

1.5. Sistematika Penelitian

Sistematika dalam penulisan skripsi yang akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

Bab satu berisi latar belakang masalah yang menguraikan persoalan kemanusiaan yang terjadi kepada masyarakat global saat ini. Dalam bab ini dipertanyakan peranan ideologi posmarxisme yang tumbuh dan berkembang karena ada persoalan yang berada di dalam masyarakat global saat ini. Pertanyaan tersebut diantaranya, pada gerakan-gerakan yang menjadi salah satu bagian dari ideologi posmarxisme yang bertujuan mencapai perdamaian dunia ternyata tidak mendapatkan tanggapan yang besar dari masyarakat global, khususnya masyarakat yang berada di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, dan Eropa Barat. mengenai perkembangan gerakan anti perang yang berada di Amerika Serikat. Untuk memperinci dan membatasi permasalahan agar tidak melebar maka dicantumkan rumusan masalah, dan tujuan penulisan sehingga permasalahan dapat dikaji dalam penulisan skripsi. Pada bagian akhir dari bab ini akan dimuat tentang sistematika penulisan yang akan menjadi kerangka dan pedoman penulisan skripsi.

Bab dua merupakan Tinjauan Pustaka/Landasan Teori. Pada bab ini dipaparkan mengenai konsep-konsep yang berasal dari beberapa sumber buku, internet, jurnal, dan electronic book (e-book) yang digunakan sebagai referensi oleh penulis yang dianggap sesuai. Selain mengenai mengenai konsep-konsep yang berasal dari beberapa sumber, pada bab ini pun dijelaskan pula tentang penulisan terdahulu mengenai perkembangan ideologi posmarxisme yang kebanyakan ditulis


(12)

dan diterbitkan oleh Ressist Book dan Insist Press, juga penulisan dari jurnal Driyarkara, yang diterbitkan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, dan beberapa website resmi seperti ensklopedia internet dengan Wikipedia yang memuat mengenai posmarxisme dan gerakan anti perang masyarakat global. Selain penulis memaparkan mengenai sumber-sumber buku, website, dan artikel-artikel di dalam jurnal. Penulis pun menggunakan kajian teori pada landasan teori yang tepat untuk digunakan sebagai landasan berfikir secara teoritik penulis dalam mengkaji persoalan perkembangan ideologi posmarxisme dan gerakan anti perang masyarakat global di Barat (Amerika Serikat, dan Eropa Barat) sekarang ini.

Setelah tinjauan pustaka/landasan teori, penulisan selanjutnya adalah Bab tiga Metode Penulisan. Dalam bab ini dijelaskan mengenai serangkaian kegiatan dan cara-cara yang ditempuh dalam melaksanakan penulisan guna mendapatkan sumber yang sesuai dengan permasalahan yang sedang dikaji oleh penulis. Persoalan yang masih menyimpan pertanyaan mengenai perkembangan ideologi posmarxisme dan gerakan anti perang oleh masyarakat global ini menggunakan penerapan metodologi penulisan. Dalam penerapan metodologi penulisan, penulis yang menggunakan metode historis. Pertama heuristik, kedua kritik, ketiga interpretasi, dan historiografi. Heuristik yaitu proses pengumpulan sumber-sumber yang dibutuhkan dalam penulisan skirpsi ini. Setelah Heuristik dilakukan kritik yaitu pengolahan data-data yang didapatkan dari proses heuristik sehingga data yang diperoleh adalah data yang reliable dan otentik, lalu interpretasi adalah penafsiran sejarawan terhadap data-data


(13)

yang telah disaring. Tahap akhir adalah historiografi adalah penyajian penulisan dalam bentuk tulisan yang enak dibaca dan mudah dimengerti.

Bab empat penulis akan mendeskripsikan mengenai awal muncul dan berkembangnya ideologi posmarxisme di Barat (Amerika Serikat dan Eropa Barat), juga perkembangan ideologi posmaxisme ini dalam kaitannya dengan lahirnya beberapa gerakan anti perang di dunia, selain itu dalam bab ini akan dijelaskan pula bagaimana ideologi posmarxisme ini dapat berperan. Peranan ideologi posmarxisme ini sangat penting, karena gerakan anti perang di dunia yang membahas persoalan kemanusiaan menjadi ciri-ciri dari tujuan ideologi posmarxisme yang berjuang atas dasar kemanusiaan, dan berbagai persoalan yang berada di dalam masyarakat global saat ini, meskipun gerakan rasial, kultur, dan kemanusiaan adalah turunan dari gerakan yang berideologi posmarxisme, penulis dalam pembahasan bab empat ini hanya membatasi pada gerakan anti perang dan beberapa kaitannya terhadap gerakan upaya menuju perdamaian dunia. Seperti apa yang dicita-citakan oleh ideologi posmarxisme dan gerakan anti perang. Pada dasarnya gerakan anti perang di Amerika Serikat yang diawali dengan gerakan protes perang Vietnam. Ideologi posmarxisme ini terus berkembang dan menjadi ideologi pijakan gerakan sosial baru di dunia ini, termasuk gerakan anti perang. Gerakan anti perang yang menjadi salah satu dari gerakan sosial baru akan selalu mengulas isu-isu perdamaian dan gerakan anti perang dalam perkembangannya saat ini akan selalu ada dan hadir untuk berkampanye menuju perdamaian dunia, dan peranan ideologi posmarxisme ini akan sangat berperan.


(14)

Bab lima ini adalah kesimpulan. Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan sebagai jawaban pertanyaan yang diajukan oleh penulis, dimulai awal kemunculan dari ideologi posmarxisme di Barat (Amerika Serikat dan Eropa Barat), juga perkembangan ideologi posmarxisme dalam kaitannya dengan kemunculan beberapa gerakan anti perang di dunia, seperti gerakan anti senjata nuklir dan gerakan lingkungan hidup yang berideologi posmarxisme yang bertujuan untuk perdamaian dunia, sehingga peranan ideologi posmarxisme tersebut sangat penting dan berkaitan dengan lahirnya beberapa gerakan anti perang di dunia. Ideologi postmarxisme ini akhirnya mempunyai peranan yang sangat penting untuk pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan menguraikan hasil temuan penulis tentang permasalahan yang dikaji pada penulisan skripsi ini. Setelah penulis mengungkapkan pengaruh dan peranan ideologi posmarxisme bagi masyarakat global saat ini di dalam kesimpulan bab lima ini penulis juga dapat menyimpulkan bagaimana peluang dan tantangan gerakan anti perang di dalam hubungan ancaman perang global.


(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan judul skripsi yang diangkat, yaitu “Peranan Ideologi Posmarxisme

Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global” adalah metode

historis. Metode historis menurut Gosttchlak adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gosttchlak, 2008: 39). Rekaman dan peninggalan pada masa lampau ini bisa disebut dengan sumber sejarah, sumber sejarah ialah bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang terjadi masa lampau (Prof. Dr. H. Ismaun, M.Pd, 2005: 35).

Metode sejarah untuk menggali sumber, memberi penilaian, dan menafsirkan fakta-fakta pada masa lampau untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan dari peristiwa tersebut. Penggunaan metode tersebut sangat berkaitan dengan tahun yang menjadi batasan waktu penelitian dimana tahun tersebut merupakan tahun yang telah berlalu dan menjadi bagian dari sejarah. Metode sejarah mempunyai empat langkah penting dalam penelitiannya, antara lain: (1) heuristik; mengumpulkan sumber-sumber sejarah (2) kritik atau analisis; menilai sumber dan memilah sumber sejarah (3) Interpretasi; menafsirkan keterangan sumber-sumber sejarah (4) historiografi; penelitian sejarah. Selanjutnya, langkah-langkah ini akan dijabarkan dalam tiga bagian pembahasan, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan laporan penelitian.


(16)

3.1. Metode Dan Teknik Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian

Untuk memperjelas penelitian ini perlu didukung oleh metodologi sejarah yang merupakan suatu metode yang lazim digunakan dalam penelitian sejarah. Dalam hal ini memang kita harus membedakan antara metode dan metodologi karena kedua hal ini berkaitan dengan ilmu sejarah. Metode sejarah adalah “bagaimana mengetahui sejarah”, sedangkan metodologi ialah “mengetahui bagaimana mengetahui sejarah” (Sjamsuddin, 2007:14).

Langkah-langkah yang akan penulis gunakan dalam melakukan penelitian sejarah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Ismaun (2005:48-50), adalah sebagai berikut!

1. Heuristik yaitu tahap pengumpulan sumber-sumber yang dianggap sesuai dengan topik yang dipilih. Cara yang dilakukan adalah mencari dan mengumpulkan sumber, buku-buku yang berkaitan dengan gerakan anti perang dan gerakan sosial baru yang telah diterbitkan oleh Resist Book dalam serial buku gerakan sosial, Insistpress, dan beberapa perpustakaan yang berada Freedom Institute, Institute for Global Justice, selain buku penulispun mengunjungi beberapa website resmi dan beberapa electronic book (ebook) yang dapat membantu penulis dalam melakukan pengumpulan sumber diantaranya website indoPROGRESS.com yang berisi artikel dan jurnal ilmiah teori posmarxisme dan sejumlah teori ideologi kontemporer, dan dokumen dari Wikipedia yang membahas mengenai ideologi posmarxisme


(17)

dan perkembangannya, juga gerakan anti perang yang menjadi turunan dari ideologi posmarxisme, New York Times, juga artikel-artikel yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Sumber penelitian sejarah itu terbagi menjadi tiga yakni sumber benda, sumber tertulis, dan sumber lisan. Topik yang penulis pilih berbentuk studi literatur sehingga sumber yang diambil merupakan sumber tertulis yang berada di buku-buku, website, dokumen, dan artikel-artikel.

2. Kritik adalah memilah dan memilih juga menyaring keotentikan sumber-sumber yang telah ditemukan. Seperti edisi khusus New York Times tentang gerakan anti perang. Pada tahap ini penulis melakukan pengkajian terhadap sumber-sumber yang didapat untuk kebenaran sumber. Pada tahap ini, penulis melakukan kritik ekstern dan intern. Kritik ekstern dilakukan untuk mengetahui sejauh mana otentisitas dari sumber yang diperoleh. Khusus mengenai buku, penulis akan melihat sejauh mana kompetensi dari penulis buku sehingga isinya dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Sjamsuddin (2007: 111), kritik intern lebih menekankan pada isi dari sumber sejarah. Sejarawan harus memutuskan apakah kesaksian atau data yang diperoleh dari berbagai sumber itu dapat diandalkan atau tidak. Kritik yang dilakukan oleh penulis ialah dengan cara melihat isi buku kemudian membandingkan dengan buku-buku yang lain. Jika terdapat perbedaan isi dalam sebuah buku, maka penulis melihat buku dari buku lain yang menggunakan referensi-referensi yang dapat diandalkan. Buku yang dijadikan buku utama oleh penulis antara


(18)

lain buku Covarrubias, Jack Robert P. Watson & Tom Lansford. America’s War and Terror, Second Edition. Adian, Donny Gahral. (2011). Setelah Marxisme: Sejumlah Teori Ideologi Kontemporer. Mirsel, Robert. (2004). Teori Pergerakan Sosial. Suryajaya, Martin. (2011). Alain Badiou dan Masa Depan Marxisme. Volo, James M. (2010). A History of War Resistance in America. Cortright, David. (2008). PEACE, A History of Movements and Ideas.

3. Interpretasi adalah tahap memaknai atau memberikan penafsiran terhadap fakta-fakta yang diperoleh dengan cara menghubungkan satu sama lainnya. Gerakan anti perang yang menjadi turunan dari gerakan yang berideologi posmarxisme termasuk dalam gerakan sosial baru dan berkaitan dengan gerakan menuju perdamaian dunia lainnya, tokoh-tokoh pemikir dari ideologi posmarxisme dan tokoh-tokoh yang melakukan gerakan perlawanan di Amerika Serikat dan Eropa Barat akan termasuk kedalam pembahasan gerakan anti perang di Amerika Serikat, dan Perancis, dan Juga paradigma masyarakat Amerika Serikat mengenai gerakan anti perang. Pada tahapan ini penulis mencoba menafsirkan fakta-fakta yang diperoleh selama penelitian. 4. Historiografi adalah tahap akhir dari penelitian sejarah. Menurut Sjamsuddin

(2007:156), historiografi adalah suatu sintesis dari seluruh hasil penelitian atau penemuan berupa suatu penelitian yang utuh. Historiografi merupakan langkah terakhir dalam prosedur penelitian sejarah. Pada tahapan ini penulis menyajikan hasil temuannya pada tiga tahap sebelumnya dengan cara


(19)

menyusun dalam bentuk tulisan dengan jelas dan gaya bahasa yang sederhana juga menggunakan tata bahasa penelitian yang baik dan benar. Tulisan tersebut dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global”.

3.1.2 Teknik Penelitian

Upaya mengumpulkan bahan untuk keperluan penyusunan skripsi, penulis melakukan teknik penelitian dengan menggunakan studi literatur, teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dapat menunjang penelitian, yaitu dengan cara meneliti dan mempelajari buku-buku yang berkenaan dengan peranan dan perkembangan ideologi posmarxisme, dan perkembangan gerakan-gerakan turunan dari ideologi posmarxisme seperti gerakan anti perang, gerakan lingkungan, dan gerakan anti senjata nuklir di dunia. Penulis pula melakukan studi dokumentasi berupa pencarian sumber melalui beberapa dokumen dari perpustakaan, serta dokumen lain yang berhubungan dan mendukung permasalahan dalam penelitian ini.

3.2. Persiapan Penelitian

3.2.1. Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian

Kegiatan yang paling awal dan menjadi hal penting dalam penelitian ilmiah adalah mengajukan topik penelitian. Awal mula ketertarikan penulis untuk mengkaji masalah mengenai masalah perkembangan ideologi posmarxisme dan perkembangan


(20)

gerakan anti perang ini adalah ketika penulis melihat sebuah film dokumenter mengenai John Lennon dan gerakan perdamaian yang mengkritik segala bentuk perang, dan menginginkan dunia ini damai, dan sejahtera. Penulis juga sangat terinspirasi oleh salah satu lagu John Lennon yang berjudul Imagine yang disalah satu liriknya menyebutkan “Imagine all the people living life in peace, Imagine all the people sharing of the world. Analisis penulis mengenai lagu John Lennon yang berjudul Imagine itu, John Lennon berusaha untuk mempengaruhi pendengar lagu dan para fans fanatik dari John Lennon agar ikut bergabung bersamanya menyuarakan sebuah kehidupan yang seimbang, toleran, dan tanpa perang untuk perdamaian di dunia. Gerakan anti perang yang merupakan turunan dari ideologi posmarxisme pada awalnya bukan dari lagu Imagine, akan tetapi dari kenyataan korban dari perang yang dialami masyarakat di Amerika Serikat, hal ini adalah bentuk persoalan kemanusiaan yang diperjuangkan oleh posmarxisme sehingga pada perang Amerika Serikat dan Vietnam, gerakan anti perang yang merupakan turunan dari ideologi posmarxisme hadir untuk melawan segala bentuk kebijakan mengenai perang, seperti wajib militer dll, juga melakukan protes untuk segera menghentikan perang. Selain dari lagu dan film dokumenter mengenai John Lennon yang berbicara gerakan anti perang, penulis pun mendapatkan tulisan dari salah satu buku di American Corner Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul The Cold War A History in Document karya Allan M. Winkler. Didalam buku ini penulis mendapatkan foto-foto dan tulisan mengenai kekejaman perang dan penderitaan rakyat Vietnam akibat perang Amerika Serikat dan Vietnam.


(21)

Dari hasil bacaan, lagu, dan film itu penulis kemudian merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi masalah gerakan anti perang yang merupakan turunan dari ideologi posmarxisme berada di Amerika Serikat yang dimulai dari perang Amerika Serikat melawan Vietnam. Pertanyaan awal penulis adalah bagaimana perkembangan ideologi posmarxisme, mengapa awal dari gerakan anti perang bisa hadir di Amerika Serikat dan Eropa Barat. Dari ide itu penulis kemudian mulai mencari dan membaca berbagai literatur mengenai sejarah perkembangan ideologi posmarxisme, juga gerakan anti perang yang merupakan turunan dari ideologi posmarxisme hal ini di khususkan yang berhubungan dengan gerakan anti perang Vietnam di Amerika Serikat. Karena gerakan anti perang yang merupakan turunan dari ideologi posmarxisme diawali oleh perang Vietnam. Dari hasil pencarian akhirnya penulis menemukan beberapa literatur yang membahas secara khusus mengenai gerakan anti perang di Amerika Serikat dari berbagai perpustakaan dan e-book yang tersedia. Setelah penulis benar-benar merasa yakin untuk menulis permasalahan gerakan anti perang di Amerika Serikat dan perkembangan ideologi posmarxisme, sebelum diajukan ke-TPPS, penulis terlebih dahulu mengkonsultasikan judul dengan dosen mata kuliah Sejarah Amerika, Bapak Moch Eryk Kamsori. Penulis mengajukan judul “Pengaruh Ideologi Postmarxisme terhadap perkembangan gerakan sosial baru di Amerika Serikat 1960-1990”.

Pengajuan judul skripsi ke-TPPS dilakukan pada awal Okober 2011, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan proposal penelitian. Adapun isi dari proposal tersebut antara lain:


(22)

 Judul

 Latar Belakang Masalah  Rumusan dan Batasan Masalah  Tujuan Penelitian

 Manfaat Penelitian

 Metode dan Teknik Penelitian  Tinjauan Pustaka

 Sistematika Penelitian  Daftar Pustaka

3.2.2. Penyusunan Rancangan Penelitian

Proposal penelitian yang telah disusun kemudian diserahkan kepada Tim Pertimbangan Penulis Skripsi (TPPS). Pada tahap ini, beberapa bagian dari proposal penelitian, diperbaiki dan disesuaikan dengan kriteria penelitian karya ilmiah. Setelah dianggap memenuhi syarat dalam kriteria penelitian karya ilmiah, penulis mengajukan proposal tersebut untuk diikutkan dalam seminar proposal skripsi. Penulis kemudian diizinkan untuk mengikuti seminar proposal yang dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2011 di Labolatorium Jurusan Pendidikan Sejarah, lantai 4 Gedung FPIPS Baru, Universitas Pendidikan Indonesia.

Hasil dari seminar proposal skripsi tersebut diantaranya adalah perubahan terhadap latar belakang masalah, rumusan masalah, dan pergantian judul “Pengaruh Ideologi Postmarxisme terhadap perkembangan gerakan sosial baru di Amerika


(23)

Serikat 1960-1990” menjadi “Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan

Gerakan Anti Perang Masyarakat Global”. Penggantian judul ini dilakukan

semata-mata agar permasalahan dalam penelitian skripsi ini lebih spesifik karena didalam gerakan sosial baru bukan hanya gerakan anti perang yang menjadi persoalan, seperti gerakan hak-hak sipil, gerakan indian, gerakan lingkungan hidup, gerakan anti nuklir, gerakan untuk gay dan lesbian, dan gerakan anti perang menjadi persoalan didalam gerakan sosial baru yang lahir di Amerika Serikat. Perubahan tersebut harus dilakukan agar memudahkan penulis dalam penelitian skripsi ke depannya. Perubahan mengenai dihapuskannya tahun ini dikarenakan agar penulis dapat menulis perkembangan ideologi posmarxisme hingga saat ini. perkembangan ideologi posmarxisme memang dari awal 1960an sampai saat ini masih menjadi pembicaraan dan masih ada. Gerakan anti perang yang merupakan turunan dari ideologi posmarxisme memang dari awal 1960-an sampai sekarang masih hadir dan terus berkembang.

3.2.3. Konsultasi

Konsultasi adalah suatu proses bimbingan dalam penelitian laporan penelitian dengan dua orang dosen pembimbing yang memiliki kompetensi sesuai dengan tema permasalahan yang penulis kaji. Dalam hal ini, tentu saja kompetensi yang dimiliki oleh kedua dosen pembimbing itu adalah kajian dalam sejarah Filsafat. Berdasarkan surat penunjukkan pembimbing skripsi yang telah dikeluarkan oleh Tim Pertimbangan Penelitian Skripsi (TPPS), penyusunan skripsi ini penulis dibimbing


(24)

oleh Prof. Dr. H Dadang Supardan, M.Pd dan Moch Eryk Kamsory, S.Pd. Konsultasi diperlukan untuk mendapatkan masukan-masukan yang sangat berarti dari pembimbing, untuk selanjutnya lebih memantapkan langkah yang ditempuh dalam penelitian skripsi. Konsultasi dilakukan setelah sebelumnya penulis menghubungi pembimbing dan kemudian dibuat kesepakatan jadwal pertemuan antara penulis dan pembimbing.

3.3. Pelaksanaan Penelitian

Pada bagian pelaksanaan penelitian ini, penulis akan menguraikan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan dalam mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang relevan untuk penelitian skripsi ini. Agar penelitian hasil penelitian ini dapat sistematis, penulis menggunakan tahapan-tahapan penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Langkah-langkah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

3.3.1. Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Heuristik merupakan kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan penelitian. Menurut Carrard (Sjamsuddin, 2007: 86) menjelaskan bahwa heuristik adalah sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan data-data, materi sejarah atau evidensi sejarah. Kegiatan ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan berbagai sumber sejarah, dalam hal ini sumber tulisan, baik sumber primer maupun sekunder. Sumber-sumber


(25)

yang penulis kumpulkan merupakan sumber tulisan yang berkaitan dengan gerakan anti perang dan ideologi posmarxisme yang mempengaruhinya.

Sejalan dengan teknik penelitian yang penulis gunakan yaitu dengan menggunakan teknik studi literatur, maka sumber yang penulis gunakan adalah sumber tulisan. Sumber-sumber tersebut kebanyakan berupa buku, bahkan tidak sedikit buku yang berwujud electronic book (e-book). Sumber e-book yang penulis gunakan berasal dari situs online ebookee.com, sebuah situs online yang menyediakan berbagai e-book berbahasa asing. Adapun e-book yang penulis dapatkan dari situs ebookee.com antara lain buku Memories of John Lennon karya Yoko Ono, buku Protest and Social Movements in the Developing World karya Kumiko Makino and Shinichi Shigetomi, buku Post-Marxism Theory An Introduction karya Philip Goldstein, buku From Marxism to Post-Marxism yang ditulis oleh Goran Therborn, buku Second Edition Social Movements an Introduction. yang ditulis oleh Mario Diani and Donatella Della Porta, buku America’s War and Terror, Second Edition. yang ditulis oleh Jack Covarrubias, Robert P. Watson & Tom Lansford, dan buku PEACE, A History of Movements and Ideas yang ditulis oleh David Cortright.

Proses pencarian dan pengumpulan sumber, penulis juga melakukan kunjungan ke beberapa perpustakaan, antara lain:

a. Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Di perpustakaan ini penulis menemukan buku yang berjudul America’s Splendid Little Wars yang ditulis oleh Peter Huchthausen dan buku The Cold War A History in Document karya Allan M. Winkler.


(26)

b. Perpustakaan American Corner Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Di perpustakaan ini penulis menemukan buku yang berjudul Protest and Survive : Underground GI Newspapers during the Vietnam war yang ditulis oleh James Lewes.

c. Perpustakaan Batu Api Jatinangor. Di perpustakaan ini penulis menemukan tulisan dari beberapa kliping majalah yang berjudul Dikejar hantu Vietnam yang dimuat oleh majalah Tempo, edisi 11 Februari 1984, tulisan Antara Perang dan Kekuasaan yang dimuat oleh majala Gatra, edisi 14 Oktober 1995, kliping tulisan yang berjudul Cara Saddam Mencuri Nuklir yang dimuat oleh Majalah Tempo, edisi 7 Desember 1995 dan tulisan yang berjudul Kennedy Dibunuh Karena Perang Vietnam? yang dimuat di Majalah Tempo, edisi 5 September 1992.

Selain dari perpustakaan penulis juga mencari buku ke beberapa penerbit yang menerbitkan buku-buku terkait gerakan sosial baru yang didalamnya termasuk kedalam gerakan anti perang, yaitu penerbit Resist Book, dan Insist Press, dan buku-buku yang penulis dapatkan diantaranya adalah buku-buku La Empresa Guerra yang ditulis oleh Boris Kanzleiter, and Dario Azzelini [ed], buku Teori Pergerakan Sosial yang ditulis oleh Robert Mirsel, Hegemoni dan Strategi Sosialis, Postmarxisme dan Gerakan Sosial Baru yang ditulis oleh Chantal Mouffe and Ernesto Laclau, buku Gerakan Sosial Baru yang ditulis oleh Rajendra Singh, dan buku Alain Badiou dan Masa Depan Marxisme yang ditulis oleh Martin Sunjaya. Penulis juga menggunakan buku-buku koleksi penulis sumber rujukan dalam penelitian skripsi ini, antara lain


(27)

buku Empire yang ditulis oleh Michael Hardt and Antonio Negri, buku Teori Sosiologi Modern yang ditulis oleh George Ritzer dan Douglas J. Goodman, buku Setelah Marxisme: Sejumlah Teori Ideologi Kontemporer yang ditulis oleh Donny Gahral Adian, buku Teori-teori Sosial Moderen: dari Parsons sampai Habermas yang ditulis oleh Ian Crab, dan buku Gramsci is Dead: Anarchist Currents in the Newest Social Movements yang ditulis oleh Richard J.F Day.

3.3.2. Kritik Sumber

Setelah pencarian dan pengumpulan sumber dilakukan, penulis melakukan langkah berikutnya yaitu melakukan kritik terhadap sumber-sumber sejarah yang digunakan sebagai bahan penelitian skripsi ini, juga karena dengan kritik ini akan didapat data yang lebih valid untuk menunjang penelitian skripsi. Kritik sumber sangat penting dilakukan karena sangat erat hubungannya dengan dengan tujuan sejarawan mencari kebenaran (Sjamsuddin, 2007: 131). Kritik terhadap sumber ini dibagi menjadi dua, yaitu kritik eksternal dan kritik internal.

3.3.2.1 Kritik Eksternal

Kritik eksternal ini dilakukan untuk menilai kelayakan sumber-sumber sejarah dijadikan bahan penunjang dalam penelitian skripsi ini dari aspek luarnya sebelum melihat isi dari sumber tersebut. Kritik eksternal merupakan upaya melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah (Sjamsuddin,


(28)

2007: 132). Kritik eksternal juga dilakukan untuk meminimalisir subjektivitas dari berbagai sumber yang penulis dapatkan.

Dalam kritik eksternal penulis melakukan perlakuan yang berbeda terhadap jenis sumber yang dilakukan. Penulis disini sangat memahami bahwa sumber yang penulis temukan merupakan sumber sekunder, karena untuk mendapatkan sumber primer berupa dokumen-dokumen mengenai gerakan anti perang di Amerika Serikat yang dimulai dari perang Vietnam hingga perang di Iraq yang terjadi selama kurun waktu 1960an sampai saat ini penulis rasa sulit. Hal itu dikarenakan keterbatasan dana yang penulis miliki untuk datang ke Amerika Serikat dan mencari sumber disana. Oleh karena itu sumber yang penulis gunakan hanyalah sumber tertulis berupa buku yang berkaitan dengan gerakan anti perang dan pengaruh ideologi posmarxisme di dunia yang diawali pada tahun 1960-an sampai saat ini. Dari sumber buku ini penulis jadikan dua kategori, yaitu kategori buku elektronik (ebook) dan kategori buku yang wujudnya ada.

Kategori buku elektronik, penulis melakukan kritik dari aspek latar belakang penulis buku untuk melihat keotentitasannya sehubungan dengan tema penelitian skripsi ini dan taun diterbitkannya buku tersebut karena semakin kekiniian maka akan semakin baik digunakan sebagai sumber. Kritik terhadap penulis dari buku yang dijadikan sebagai sumber dilakukan untuk melihat asal usul latar belakang penulis tersebut. Maksudnya apakah penulis sumber tersebut seorang sejarawan atau bukan. Seorang Aktivis gerakan sosial atau bukan. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meminimalisasi tingkat subjektivitas dalam penelitian skripsi ini.


(29)

Contoh dari kritik eksternal terhadap jenis buku elektronik yang penulis lakukan misalnya adalah membandingkan buku Memories of John Lennon karya Yoko Ono dengan buku PEACE, A History of Movements and Ideas yang ditulis oleh David Cortright. Yoko Ono adalah istri dari John Lennon yang juga berkebangsaan Amerika Serikat namun berasal dari Jepang. Melihat latar belakang penulis buku tersebut yang merupakan istri dari John Lennon yang ikut aktif dalam gerakan anti perang, mungkin isi dari buku tersebut akan cenderung lebih subjektif dibandingkan dengan buku PEACE, A History of Movements and Ideas yang ditulis oleh David Cortright. Buku-buku dari jenis ebook ini diterbitkan pada tahun 2000an, sehingga penulis merasa bahwa ebook ini memang layak digunakan sebagai sumber dalam penelitian skripsi ini. Selain itu, buku-buku ini juga diterbitkan dalam bentuk yang nyata. Hanya saja karena prosedur pembeliannya yang cukup sulit dan membutuhkan dana yang tidak sedikit maka penulis memutuskan untuk menggunakan buku dari jenis ebook.

Kritik eksternal terhadap sumber buku yang wujudnya memang ada, selain dari penulis dan tahun terbit buku tersebut, kritik juga dilakukan terhadap jenis kertas yang digunakan apakah buram atau putih bersih, serta melihat cover dari dari buku tersebut apakah asli atau fotocopian. Sebagai contoh, kritik eksternal yang penulis lakukan terhadap buku Setelah Marxisme: Sejumlah Teori Ideologi Kontemporer yang ditulis oleh Donny Gahral Adian berupa melihat bagaimana kondisi fisik buku tersebut. Penulis mendapatkan buku tersebut dalam kondisi yang bagus meskipun telah dimuat dalam kertas buram. Buku tersebut merupakan terbitan tahun 2011, buku


(30)

yang sangat baru, namun dengan sampul yang masih asli, sederhana dan tulisannya masih dapat dibaca dengan jelas. Hanya saja buku tersebut agak beraroma, dan kertas lemnya sudah terlepas sehingga membuat penulis sedikit kesulitan dalam membacanya.

3.3.2.2. Kritik Internal

Kritik internal merupakan kebalikan dari kritik eksternal. Kritik internal menekankan para aspek ”dalam” yaitu isi dari sumber dan dilakukan setelah kritik eksternal dilakukan (Sjamsuddin, 2007: 143). Dalam melakukan kritik internal, penulis melakukan perbandingan isi buku, contohnya adalah buku PEACE, A History of Movements and Ideas yang ditulis oleh David Cortright, buku Protest and Survive : Underground GI Newspapers during the Vietnam war yang ditulis oleh James Lewes. Kedua buku tersebut sepakat dalam hal gerakan untuk memperjuangkan persoalan-persoalan yang terjadi akibat dari kekejaman perang, perlawanan aktifis gerakan anti perang lainnya melawan kekejamanan perang hingga kebijakan perang, seperti perang melawan negara-negara komunis dan negara-negara teroris di Timur Tengah.

Contoh kritik internal selanjutnya adalah buku yang berjudul Hegemoni dan Strategi Sosialis Postmarxisme dan Gerakan Sosial Baru yang ditulis oleh Ernesto Laclau dan Chantal Mouffe yang dibandingkan dengan buku Setelah Marxisme yang ditulis oleh Donny Gahral Adian. Kedua penulis ini sepakat dalam hal kritik kembali dan penilaian ulang secara teoritis kepada marxisme klasik. Kedua buku ini lebih


(31)

menjelaskan kedalam persoalan gerakan yang dipengaruhi oleh ideologi baru yang pertentangan kelas didalam masyarakat bukan berasal dari kelas bawah dan atas, sebagaimana dijelaskan didalam teori marxisme klasik. Laclau dan Mouffe menjelaskan bahwa persoalan bukanlah bagaimana menjamin terciptanya kesatuan kelas, namun perlu ada yang bisa menjalankan tugas-tugas yang merupakan tugas historisnya, tugas historis menurut teori marxisme klasik adalah perubahan yang dilakukan atau ditugaskan kepada kelas bawah, namun keterbatasan kelas bawah karena intervensi yang dialaminya menjadi bukan lagi tugas historisnya. Posmarxisme berpendapat bahwa perubahan sosial itu berada ditangan para intelektual dan kelas menengah, bukan lagi berada dikelas bawah. Hal serupa juga dijelaskan oleh Donny Gahral Adian yang menjelaskan bahwa ada latar belakang lain kritik terhadap teori marxisme dan beralih ke posmarxisme yang menjadi landasan ideologi gerakan anti perang, dari pemaparan beberapa tokoh pemikir yang mengkritik teori marxisme. Dalam teori ideologi posmarxisme revolusi bukan lagi jalan keluar utama dari ketertindasan kelas. Ketertindasan harus dilawan dengan cara-cara kontra hegemoni menurut Gramsci, dan menurut Althusser proses ideologisasi tidak harus bersandar kepada logika ekonomi (ideologi kelas pemilik modal).

Hasil dari kritik eksternal dan internal terhadap sumber tertulis adalah sesuatu yang menurut penulis valid keadaannya. Hal ini kemudian akan dipergunakan dalam proses selanjutnya.


(32)

3.3.3. Interpretasi

Tahap selanjutnya dalam penelitian skripsi ini adalah interpretasi. Interpretasi berarti menafsirkan atau memberi makna kepada fakta-fakta atau bukti-bukti sejarah. Interpretasi merupakan proses pemberian penafsiran terhadap fakta yang telah dikumpulkan. Interpretasi adalah menafsirkan keterangan dari sumber-sumber sejarah berupa fakta yang terkumpul dengan cara dirangkai dan dihubungkan sehingga tercipta penafsiran sumber sejarah yang relevan dengan permasalahan.

Pada tahap ini, fakta-fakta yang telah dikumpulkan dipilih dan diklasifikasikan sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Pada tahapan interprestasi berbagai data dan fakta yang lepas satu sama lain dirangkai dan dihubungkan sehingga diperoleh satu kesatuan yang selaras, dimana peristiwa yang satu dimasukan ke dalam keseluruhan konteks peristiwa atau kejadian yang lain yang melingkupinya (Ismaun, 1992: 131). Penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah yang terdapat dalam skripsi ini, penulis menggunakan pemikiran deterministik. Filsafat sejarah deterministik ini menolak semua penyebab yang berdasarkan kebebasan manusia dalam menentukan dan mengambil keputusan sendiri dan menjadikan manusia seperti robot yang tindakannya dipengaruhi oleh faktor-faktor luar. Tenaga-tenaga yang di luar diri manusia berasal dari dunia fisik seperti geografi, etnologi, sistem ekonomi dan sosial. (Sjamsuddin, 2007: 163). Penulis menggunakan filsafat deterministik ini karena semua peristiwa yang dibahas dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh faktor dari luar individu manusia yaitu kondisi sosial, politik, dan ideologi yang menyebabkan manusia mengambil kebijakan dan keputusan sejarah.


(33)

Diantara berbagai bentuk filsafat deterministik, penulis memilih menggunakan penafsiran sintetis. Sjamsuddin menjelaskan bahwa penafsiran sintetis mencoba menggabungkan semua faktor dan tenaga yang menjadi penggerak sejarah. Dalam penafsiran ini penulis memandang bahwa tidak ada faktor tunggal yang cukup untuk menjelaskan semua peristiwa sejarah. Semua faktor akan saling berkaitan dan manusia tetap menjadi pemeran utama dalam sejarah tersebut (Sjamsuddin, 2007: 170). Skripsi ini menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah faktor sosial dengan gerakan yang lahir dari kemanusiaan di Amerika Serikat, karena melihat akibat dari kekejaman perang. Selain itu, adanya pertentangan kelas sosial yang pada saat sekarang ini tidak hanya antara kelas bawah dan kelas atas, melainkan kelas menengah yang menjadi kelas perubahan sosial yang menghasilkan gerakan-gerakan feminisme baru, gerakan-gerakan-gerakan-gerakan protes yang bersifat etnik, nasional dan minoritas gender, perjuangan ekologi, gerakan anti senjata nuklir, dan tentunya gerakan anti perang. Gerakan sosial seperti ini sudah tentu bentuk gerakan kolektif yang secara bersamaan menolak suatu kebijakan, dan gerakan anti perang lahir karena kesadaran kolektif bergerak melawan realitas sosial dan keadaan di negara yang tengah dalam kondisi perang dan melihat langsung kekejaman perang. Amerika Serikat adalah salah satu negara yang selalu ikut andil dalam perang dan sejarah peperangan dunia, dan gerakan anti perang hadir dengan jelas ketika pada tahun 1960an dimana Amerika Serikat sedang berperang dengan Vietnam. Hingga akhirnya gerakan anti perang di Amerika Serikat yang dimulai dari gerakan anti perang


(34)

Vietnam juga mendapat dukungan dari para veteran perang Vietnam. Dengan di terbitkannya koran GI Movements sebagai Koran gerakan anti perang yang selalu melakukan propaganda anti perang dan memperlihatkan kekejaman perang. Juga tidak hanya mendapat dukungan dari para veteran perang Vietnam. Gerakan anti perang di Amerika Serikat mendapatkan dukungan dari beberapa tokoh intelektual, seperti David Cortright yang menjadi aktifis perdamaian, dan John Lennon seorang tokoh intelektual musik yang berbicara gerakan anti perang.

3.3.4. Historiografi

Historiografi adalah penelitian hasil penelitian sebagai proses yang dilakukan setelah sumber-sumber sejarah yang ditemukan selesai dianalisis dan ditafsirkan. Penulis menuliskan apa yang telah didapat dengan disertai penafsiran-penafsiran sehingga terciptalah sebuah rangkaian sejarah peristiwa yang utuh. Ketika sejarawan memasuki tahap menulis maka bukan hanya keterampilan dalam hal teknis yang diperlukan tetapi hal yang utama adalah menggunakan pikiran-pikiran kritis dan analisisnya karena pada akhirnya harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitianya atau penemuanya dalam sebuah penelitian yang utuh (Sjamsuddin, 2007 : 156).

Sebuah karya tulis bisa dikatakan ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat keilmuan. Namun selain itu, penyajian suatu karya ilmiah juga harus memperhatikan tata dan susunan bahasa. Penulis berupaya untuk menyusun skripsi ini dengan melakukan analisis secara menyeluruh terhadap berbagai aspek yang berkaitan


(35)

dengan gerakan anti perang di Amerika Serikat dan pengaruh dari ideologi posmarxisme. Agar manfaat yang didapat dalam penyusunan karya ilmiah menjadi optimal, maka penyajian penelitian harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan tata bahasa yang baku dan disepakati secara umum yang didasarkan pada ketentuan akademik yang telah ditentukan pihak Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan tidak mengenyampingkan kemampuan pribadi yang penulis miliki. Dalam penyajiannya pun harus diuraikan secara sistematis dan kronologis, sesuai dengan aturan dalam pedoman penelitian karya ilmiah.

3.4. Laporan Penelitian

Tahapan laporan penelitian merupakan tahapan akhir dari prosedur penelitian yang dilakukan penulis. Hal ini dilakukan tentunya, setelah sumber-sumber ditemukan, dianalisis, dan ditafsirkan yang akhirnya akan dituangkan dalam bentuk tulisan yang sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian karya ilmiah yang berlaku di Universitas Pendididikan Indonesia.

Laporan tersebut disusun dalam lima bab terdiri atas pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, pembahasan, dan bab terakhir kesimpulan. Selain itu, ada pula beberapa tambahan, seperti kata pengantar, abstrak serta lampiran-lampiran untuk melengkapi laporan penelitian. Semua hal tersebut disajikan dalam satu laporan utuh yang kemudian disebut sebagai skripsi dengan judul “Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global”


(36)

BAB V KESIMPULAN

Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul“Peranan Ideologi Posmarxisme Dalam Perkembangan Gerakan Anti Perang Masyarakat Global”. Kesimpulan tersebut merujuk pada jawaban permasalahan penelitian. Terdapat empat hal yang penulis simpulkan berdasarkan permasalahan yang dibahas. Pertama, mengenai latar belakang perkembangan ideologi varian marxisme yang berkembang di dunia. Diawali, ketika terjadi migrasi para intelektual yang berasal dari Jerman khususnya dari Institut Penelitian Sosial di Frankfurt Jerman, secara historis para pemikir Institut Penelitian Sosial di Frankfurt Jerman telah banyak mempengaruhi gerakan-gerakan sosial di Amerika Serikat. Gerakan kiri baru, dan gerakan anti perang adalah perjuangan yang dilakukan oleh mahasiswa Amerika Serikat yang terpengaruh ideologi posmarxisme. Perkembangan ideologi posmarxisme akhirnya dimulai dari pemikir Institut Penelitian Sosial di Frankfurt Jerman yang biasa disebut dengan Mazhab Frankfurt. Salah satu pemikir awal dari perkembangan ideologi posmarxisme adalah Herbert Marcuse adalah seorang sosiolog Amerika Serikat yang berasal dari Jerman dan Mazhab Frankfurt. Dia memulai karir pengajar di berbagai Universitas di Amerika Serikat seperti di Columbia University, lalu Harvard University, kemudian Brandeis University. Banyak sarjana radikaL dan aktivis yang terpengaruh olehnya, seperti Angela Davis, dan Abbie Hoffman. Akhirnya Herbet Marcuse ini disebut dengan bapak


(37)

neo-marxisme. Perkembangan posmarxisme memang lahir dan berkembang di Amerika Serikat dan Eropa barat (Perancis dan Jerman). Perkembangan posmarxisme sampai ketika gerakan anti perang muncul pada tahun 1960-an tumbuh dan berkembang menjadi gerakan dalam skala global. Perkembangan selanjutnya terjadi ketika kritik yang dilakukan oleh para pemikir neo-marxisme menawarkan sistem demokrasi radikal, yaitu Ernesto Laclau dan Chantal Muoffe. Mereka berdua ini adalah pemikir posmarxime. Ideologi ini sangat berperan penting bagi tumbuh, dan berkembangnya gerakan anti perang di Amerika Serikat. Konsepsi demokrasi radikal yang ditawarkan oleh Ernesto Laclau dan Chantal Muoffe menjadi tujuan dari gerakan anti perang yang berada di Amerika Serikat. Demokrasi radikal berupaya membangkitkan kesadaran bersama dibawah payung besar perjuangan demokratis yang meliputi antiras, antiseksis (perbedaan jenis kelamin), anti kapitalis, anti eksploitasi alam, anti perang, dan anti senjata nuklir. Maka dari itu varian ideologi marxisme, terlebih posmarxisme sangat berperan penting dalam perkembangan gerakan anti perang di Amerika Serikat dan di dunia, guna mencapai perdamaian dunia. Pengaruh bagi gerakan anti perang menjadi sangat dominan ketika pemikiran tentang awal dari posmarxisme yang berasal dari Mazhab Frankfurt beralih ke Amerika Serikat. Posmarxisme di Amerika Serikat pun terus berkembang, dan nyatanya pemikiran-pemikiran dari marxisme, neo-marxisme, dan posmarxisme sangat berperan dalam gerakan-gerakan yang berada di Amerika Serikat termasuk gerakan anti perang. Mazhab Frankfurt diterima di Amerika Serikat di Colombia University dengan President Director pada saat itu Nicholas Murray Butler. Afiliasi antara Mazhab


(38)

Frankfurt dan Colombia University membuat para imigran pemikir dari Mazhab Frankfurt Jerman ke Amerika Serikat. Dengan afiliasi ini seluruh kegiatan riset yang dilakukan oleh Mazhab Frankfurt di Amerika Serikat ini terbuka dan diterima dikalangan unversitas Amerika Serikat. Horkheimer akhirnya mengambil keputusan : Amerika Serikat saat ini adalah pusat ilmiah institut. Nama Institut Penelitian sewaktu di Jerman dinamakan Mazhab Frankfurt di Amerika Serikat menjadi Insititute of Social Research.

Kedua, perkembangan ideologi posmarxisme dalam kaitannya dengan kemunculan beberapa gerakan anti perang di dunia membuat Gerakan anti perang di Amerika Serikat dan Eropa barat ini kebanyakan berasal dari gerakan mahasiswa yang menentang perang dan pemuda Amerika Serikat yang membuat komunitas-komunitas pecinta lingkungan dan menolak perang. Hal ini sesuai dengan “subjek” yang di berikan tugas kepada kelas menengah (akademisi, intelektual, dan aktivis) menjadi kelas perubah sosial. Perkembangan ideologi posmarxisme dalam kaitannya dengan gerakan anti perang yang berasal dari mahasiswa yang berada di perguruan tinggi Amerika Serikat dan Eropa Barat adalah gerakan yang berasal dari kaum intelektual dan para akademisi yang mempunyai tujuan menciptakan perdamaian dunia. Tujuan untuk menciptakan perdamaian dunia adalah tujuan dari ideologi posmarxisme yang memperjuangkan isu rasial, kemanusiaan, hingga gender. Namun gerakan yang menjadi landasan ideologi posmarxisme berada di Amerika Serikat diantaranya Student for a Democratic Society atau SDS yang berasal dari Amerika Serikat. SDS memiliki peran penting diawal gerakan anti perang di Amerika Serikat


(39)

hingga perkembangan gerakan anti perang dalam skala global. SDS menjadi organisasi pelopor gerakan anti perang mahasiswa yang dideklarasikan di Universitas Chicago Amerika Serikat. Port Huron sebagai manifesto perdamaian yang dinyatakan oleh SDS, adalah sebuah pegangan politik para anggota SDS. Anggota SDS yang membuat Port Huron ini adalah Tom Hayden, yang dimana Tom Hayden pun akan hadir di organisasi aliansi gerakan anti perang pada tahun 1960-an.

Selain SDS gerakan anti perang yang dilakukan oleh para pemuda Amerika Serikat adalah flower generation atau biasa disebut dengan generasi bunga. Namun, sayangnya generasi bunga ini hanya gerakan melawan perang dengan mendirikan komunitas-komunitas yang berbeda. Inilah cikal bakal hippies di Amerika Serikat, dengan perjuangannya menolak perang gerakan pemuda Amerika Serikat ini menjadi salah satu faktor tumbuh dan berkembangnya gerakan anti perang di Amerika Serikat. Generasi bunga ini tidak bertahan lama. Protes yang dilakukan dengan memberi bunga kepada para tentara Amerika Serikat disebut dengan “fight with flower” (lawanlah dengan bunga). Gerakan yang dipelopori generasi muda Amerika Serikat itu kemudian di tahun 1960-an meluas keluar lingkungan mereka di Amerika Serikat dan mereka menyampaikan protes sosial secara massal, protes sosial yang mereka lakukan itu mencakup gerakan untuk pembaharuan politik termasuk sebagai gerakan anti perang Vietnam, hak azasi manusia, gerakan mahasiswa, gerakan perempuan, dan gerakan pelestarian lingkungan hidup. Gerakan anti perang terakhir adalah The National Mobilization Committee ti End the War in Vietnam atau MOBE. MOBE adalah organisasi aliansi yang melakukan gerakan anti perang. Beberapa aktivis anti


(40)

perang yang tergabung di dalam organisasi National Mobilization Committee ini kebanyakan berasal dari organisasi gerakan anti perang yang berada di Amerika Serikat. Para aktivis yang tergabung dalam organisasi gerakan ini adalah Tom Hayden, anggota dari organisasi SDS.

Ketiga, pengaruh dan peranan ideologi posmarxisme bagi masyarakat global saat ini diawali dari gerakan anti perang yang pertama kali lahir, tumbuh dan berkembang ketika terjadi perang Amerika Serikat melawan Vietnam pada tahun 1960-an. Ideologi posmarxisme sangat berperan penting dalam perkembangan gerakan anti perang yang bertujuan mencapai perdamaian dunia. Perang yang terjadi ketika perang dingin disambut dengan berbagai perlawanan menentang perang dari beberapa kalangan rakyat di Amerika Serikat dengan aksi dan demonstrasi. Perlawanan dengan aksi dan demonstrasi para intelektual, akademisi, dan pemuda yang berada di Amerika Serikat, Eropa barat, karena terpengaruhi ideologi posmarxisme yang menjadi varian dari kritik terhadap pemikiran marxisme awal. Gerakan anti perang yang didominasi oleh intelektual dan pemuda Amerika Serikat lahir sebagai jawaban dari ketidak setujuan dengan perang yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Perdamaian yang dilakukan oleh cara perang adalah sebuah kebohongan. Maka dari itu gerakan anti perang Vietnam ini akhirnya meluas dan berskala global. Gerakan anti perang yang sama juga terjadi di negara-negara Eropa barat, seperti Perancis. Gerakan mahasiswa dengan perjuangan melawan perang di Perancis pada mei 1968 telah merubah paradigma partai komunis Perancis dari sekedar perjuangan kelas menuju perjuangan yang bersifat heterogen. Perubahan


(41)

paradigma dari perjuangan kelas menuju perjuangan yang bersifat heterogen yang berada di Eropa barat (Perancis), ternyata terjadi pula di Amerika Serikat, maka hal inilah yang menjadi pengaruh dan peranan ideologi posmarxisme bagi masyarakat global saat ini yang diawali dari gerakan anti perang. Namun, karena di fokuskan terhadap gerakan anti perang di Amerika Serikat maka gerakan anti perang Vietnam dapat disebutkan dengan pelopor gerakan anti perang modern yang nantinya akan menjadi gerakan berskala internasional menolak ancaman perang global. Karena teknologi persenjataan yang berada di era modern ini telah membawa umat manusia kepada teknologi senjata pemusnah massal yaitu senjata nuklir. Gerakan anti perang disini akan selalu berkaitan dengan gerakan anti senjata nuklir, dan gerakan ekologisme atau gerakan lingkungan hidup.

Keempat, perkembangan gerakan anti perang yang menjadi turunan dari ideologi posmarxisme, selanjutnya harus menghadapi ancaman dengan tantangan perang global. Skala perang global menjadi tantangan yang dihadapi oleh ideologi posmarxisme yang bertujuan menciptakan perdamaian dunia. Karena ketika perang dialihkan menjadi perang dengan teknologi yang sangat maju menggunakan senjata nuklir. Maka perang akan semakin hebat. Gerakan anti perang hingga saat ini menjadi semakin tumbuh dan terus berkembang untuk menjawab tantangan perang global yang akan terjadi, juga memaksa gerakan anti perang yang telah berkembang menjadi gerakan anti perang, yang menolak segala bentuk pembangunan senjata nuklir, dan kembali mencintai alam. Gerakan anti perang, gerakan anti senjata nuklir, dan gerakan ekologisme dalam era tantangan perang global menjadi satu kesatuan yang


(42)

menolak semua gerak yang dapat menimbulkan perang global. Hal ini menjadi perspektif pemikiran para ideolog posmarxisme. Gerakan anti perang harus menemui peluang untuk solusi mewujudkan perdamaian dunia. Dengan desakan yang dilakukan oleh gerakan anti perang dalam melawan perang berskala global menggunakan senjata nuklir telah membuat Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan, pada tahun 1984 menandatangani undang-undang pembentukan United States Institute of Peace. Lembaga riset ini telah bekerja di lebih dari 30 negara, termasuk Sudan, Afghanistan, Pakistan dan Irak. Ini adalah sebuah peluang untuk mewujudkan gerakan perdamaian dunia. Dengan lembaga riset perdamaian dunia, gerakan anti perang pada akhirnya dapat menghindari setiap konflik dan peperangan yang akan terjadi karena United States Institute of Peace ini telah menyerukan untuk melakukan Jalur yang disebut diplomasi II yang tanpa perang. Lembaga riset ini pun ini bekerja untuk mencegah, mengelola dan menyelesaikan konflik internasional kekerasan oleh “promoting post-conflict stability and development”, atau penyelesaian negara berkonflik atau negara bekas konflik dengan stabilitas dan pembangunan ekonomi.


(43)

DAFTAR PUSTAKA

Adian, Donny Gahral. 2011. Setelah Marxisme: Sejumlah Teori Ideologi Kontemporer. Depok : Penerbit Koekoesan.

Barker, Chris. 2004. Cultural Studies “Teori dan Praktek”. Yogyakarta : Kreasi Wacana.

Boucher, Geoff and Matthew Sharpe. 2010. Zizek and Politics A Critical Introduction. Edinburgh : Edinburgh University.

Brooks, Ann. 1997. Posfeminisme & Cultural Studies. Yogyakarta : Jalasutra.

Cortright, David. 2008. PEACE, A History of Movements and Ideas. New York : Cambridge University Press.

Covarrubias, Jack. Robert P. Watson & Tom Lansford. America’s War and Terror, Second Edition. Burlington : Ashgate Publishing.

Craib, Ian. 1994. Teori-teori Sosial Moderen: dari Parsons sampai Habermas. Jakarta : PT. Raja. Grafindo Persada.

Day, Richrad J.F. 2005. Gramsci is Dead: Anarchist Currents in the Newest Social Movements. London : Pluto Press.

Diani, Mario and Donatella Della Porta. 1999. Second Edition Social Movements an Introduction. Malden : Blackwell Publishing.


(44)

Fukuyama, Francis. 1999. The End Of History and The Last Man, Kemenangan Kapitalisme dan Demokrasi Liberal. Yogyakarta: Penerbit Qalam.

Goldstein, Philip. 2005. Post-Marxism Theory An Introduction. Albany : State University of New York Press.

Goodman, Douglas J. dan George Ritzer. 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Hardiman, F Budi. 2009. Kritik Ideologi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hardt, Michael and Antonio Negri. 2000. Empire. London : Harvard University Press.

Huchthausen, Peter. 2003. America’s Splendid Little Wars. New York : Penguin Group.

Huntington, Samuel P. 2009. Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia. Jakarta : Penerbit Qalam.

Kanzleiter, Boris and Dario Azzelini [ed]. 2005. La Empresa Guerra. Yogyakarta : INSISTPress.

Lewes, James. 2003. Protest and Survive : Underground GI Newspapers during the Vietnam war. Westport : Greenwood.


(45)

Loon, Borin Van & Stuart Sim. 2008. Memahami Teori Kritis. Yogyakarta : Resist Book.

Makino, Kumiko and Shinichi Shigetomi. 2009. Protest and Social Movements in the Developing World. Massachusetts : Edward Elgar.

Mirsel, Robert. 2004. Teori Pergerakan Sosial. Yogyakarta: INSISTPress.

Mouffe, Chantal and Ernesto Laclau. 2008. Hegemoni dan Strategi Sosialis, Postmarxisme dan Gerakan Sosial Baru. Yogyakarta: Resist Book.

Morris, Jeffrey B. and Richrad B, Morris. 1996. Encyclopedia of American History. New York: Harper Collins Publisher.

Ono, Yoko. 2005. Memories of John Lennon. New York: Harper Collins Publisher Inc.

Rodriguez, Marta, Susan Alice Watkins & Marisa Rueda. 2007. Feminisme. Yogyakarta: Resist Book.

Saeng, CP. Valentinus. 2012. Herbert Marcuse. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Singh, Rajendra. 2010. Gerakan Sosial Baru. Yogyakarta : Resist Book.

Suryajaya, Martin. 2011. Alain Badiou dan Masa Depan Marxisme. Yogyakarta : Resist Book.


(46)

Thompson, John B. 2004. Analisis Ideologi; Kritik Wacana Ideologi-ideologi Dunia. Yogyakarta: IRCiSoD.

Thompson, John B. 2004. Kritik Ideologi Global. Yogyakarta: IRCiSod

Tong, Rosemarie Putnam. 2008. Feminist Thought. Yogyakarta: Jalasutra.

UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. Bandung: UPI

Volo, James M. 2010. A History of War Resistance in America. California : Greenwood.

Winkler, Allan. M. 2000. The Cold War A History in Documents. New York : Oxford University Press.

Wright, Anthony [ed], dan Robert Eatwell. 2004. Ideologi Politik Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit Jendela.

JURNAL

Etzoni, Amitai. (2001). “Implication of the American Anti-Terrorism Coalition for Global Architectures”. European Journal Of Political Theory. Vol 1, (1), 9-30.

Muepae, Pipat. (2011). “Pemikiran Karl Marx: Teori Kelas”. Jurnal Filsafat Driyarkara. Vol 2, (3), 15-27.


(47)

INTERNET

Modern America poetry. (1999). Anti war movements [online]. Tersedia : http://www.english.illinois.edu/maps/vietnam/antiwar.html (diakses 10 feb 2012).

Time. (2009). Anti War Movements in the U.S [online]. Tersedia : http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1928823,00.html (diakses 18 feb 2012).

Radical Times. (1999). Politics and the Anti War Movements [online]. Tersedia : http://library.thinkquest.org/27942/war.htm (diakses 18 feb 2012).

U.S History. (2008). 55d The Antiwar Movements [online]. Tersedia : http://www.ushistory.org/us/55d.asp (diakses 18 feb 2012).

International Socialist Review. (2002). International Socialist Reviews issue

26 [online]. Tersedia :

http://www.isreview.org/issues/26/antiwar_movement.shtml (diakses 18 feb 2012).

npr. (2011). What happened to the Anti-War Movement [online]. Tesedia : http://www.npr.org/2011/04/15/135391188/whatever-happened-to-the-anti-war-movement (diakses 18 feb 2012).

Hippies History. (2010). Kulisasi Blogspot [online]. Tersedia : http://kulisasi.blogspot.com/2010/04/hippie-history.html (diakses 20 Februari 2012).


(48)

Flower Generation. (2008). Pian Blog [online]. Tersedia : http://pian-blythe.blogspot.com/2011/01/flower-generation-generasi-bunga.html (diakses 20 Februari 2012)

Wikipedia. (2008). Perang Vietnam [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Vietnam (diakses 20 April 2012) Ekologisme. (2012). Gerakan Ekologisme Internasional [online]. Tersedia :

http://www.ekologisme.com/hutan/hari-lingkungan-hidup-sedunia-2011-pentingnya-menjaga-hutan/1329 (diakses 22 Mei 2012).

It’s About all Word’s. (2012). Selamat Datang Perang Satelit Korea [online]. Tersedia : http://aergot.wordpress.com/2012/04/10/selamat-datang-perang-satelit-korea/ (diakses 22 Mei 2012).

Suara Warga. (2009). Pilar Utama Militer AS: Kapal Induk dan Satelit [online].

Tersedia :http://citizennews.suaramerdeka.com/?option=com_content &task=view&id=759 (diakses 22 Mei 2012).

Wikipedia. (2010). Kiri Baru [online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kiri_Baru (diakses 15 Agustus 2012). Wikipedia. (2010). Mazhab Frankfurt [online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Mazhab_Frankfurt (diakses 16 Agustus 2012).

Wikipedia. (2010). Student for a Democratic Society [online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Students_for_a_Democratic_Society (diakses 15 Agustus 2012).


(49)

Wikipedia. (2010). Herbert Marcuse [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Herbert_Marcuse (diakses 15 Agustus 2012).

Wikipedia. (2009). Chicago Seven [online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Chicago_Seven (diakses 15 Agustus 2012).

Wikipedia. (2009). The National Mobilization Committee to End the War in

Vietnam [online]. Tersedia:

http://en.wikipedia.org/wiki/National_Mobilization_Committee_to_E nd_the_War_in_Vietnam (diakses 15 Agustus 2012).

Wikipedia. (2012). Peace Movement. [online]. Tersedia di: http://en.wikipedia.org/wiki/Peace_movement (diakses 20 Juli 2012). Wikipedia. (2012). Perang Teluk I. [online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Teluk_I (diakses 20 Juli 2012). Wikipedia. (2012). United States Institut of Peace. [online]. Tersedia di:

http://en.wikipedia.org/wiki/United_States_Institute_of_Peace (diakses 21 Juli 2012).

United States Institut of Peace. (2012). USIP’s. [online]. Tersedia di: http://www.usip.org/about-us/history/usips-logo (diakses 22 Juli 2012). Wikipedia. (2012). Max Horkheimer. (2012). [online]. Tersedia di:


(1)

Fukuyama, Francis. 1999. The End Of History and The Last Man, Kemenangan Kapitalisme dan Demokrasi Liberal. Yogyakarta: Penerbit Qalam.

Goldstein, Philip. 2005. Post-Marxism Theory An Introduction. Albany : State University of New York Press.

Goodman, Douglas J. dan George Ritzer. 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Gottschalk, L. (2008). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Hardiman, F Budi. 2009. Kritik Ideologi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hardt, Michael and Antonio Negri. 2000. Empire. London : Harvard University Press.

Huchthausen, Peter. 2003. America’s Splendid Little Wars. New York : Penguin Group.

Huntington, Samuel P. 2009. Benturan Antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia. Jakarta : Penerbit Qalam.

Kanzleiter, Boris and Dario Azzelini [ed]. 2005. La Empresa Guerra. Yogyakarta : INSISTPress.

Lewes, James. 2003. Protest and Survive : Underground GI Newspapers during the Vietnam war. Westport : Greenwood.


(2)

Loon, Borin Van & Stuart Sim. 2008. Memahami Teori Kritis. Yogyakarta : Resist Book.

Makino, Kumiko and Shinichi Shigetomi. 2009. Protest and Social Movements in the Developing World. Massachusetts : Edward Elgar.

Mirsel, Robert. 2004. Teori Pergerakan Sosial. Yogyakarta: INSISTPress.

Mouffe, Chantal and Ernesto Laclau. 2008. Hegemoni dan Strategi Sosialis, Postmarxisme dan Gerakan Sosial Baru. Yogyakarta: Resist Book.

Morris, Jeffrey B. and Richrad B, Morris. 1996. Encyclopedia of American History. New York: Harper Collins Publisher.

Ono, Yoko. 2005. Memories of John Lennon. New York: Harper Collins Publisher Inc.

Rodriguez, Marta, Susan Alice Watkins & Marisa Rueda. 2007. Feminisme. Yogyakarta: Resist Book.

Saeng, CP. Valentinus. 2012. Herbert Marcuse. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Singh, Rajendra. 2010. Gerakan Sosial Baru. Yogyakarta : Resist Book.

Suryajaya, Martin. 2011. Alain Badiou dan Masa Depan Marxisme. Yogyakarta : Resist Book.


(3)

Thompson, John B. 2004. Analisis Ideologi; Kritik Wacana Ideologi-ideologi Dunia. Yogyakarta: IRCiSoD.

Thompson, John B. 2004. Kritik Ideologi Global. Yogyakarta: IRCiSod

Tong, Rosemarie Putnam. 2008. Feminist Thought. Yogyakarta: Jalasutra.

UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. Bandung: UPI

Volo, James M. 2010. A History of War Resistance in America. California : Greenwood.

Winkler, Allan. M. 2000. The Cold War A History in Documents. New York : Oxford University Press.

Wright, Anthony [ed], dan Robert Eatwell. 2004. Ideologi Politik Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit Jendela.

JURNAL

Etzoni, Amitai. (2001). “Implication of the American Anti-Terrorism Coalition for Global Architectures”. European Journal Of Political Theory. Vol 1, (1), 9-30.

Muepae, Pipat. (2011). “Pemikiran Karl Marx: Teori Kelas”. Jurnal Filsafat Driyarkara. Vol 2, (3), 15-27.


(4)

INTERNET

Modern America poetry. (1999). Anti war movements [online]. Tersedia : http://www.english.illinois.edu/maps/vietnam/antiwar.html (diakses 10 feb 2012).

Time. (2009). Anti War Movements in the U.S [online]. Tersedia : http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1928823,00.html (diakses 18 feb 2012).

Radical Times. (1999). Politics and the Anti War Movements [online]. Tersedia : http://library.thinkquest.org/27942/war.htm (diakses 18 feb 2012).

U.S History. (2008). 55d The Antiwar Movements [online]. Tersedia : http://www.ushistory.org/us/55d.asp (diakses 18 feb 2012).

International Socialist Review. (2002). International Socialist Reviews issue

26 [online]. Tersedia :

http://www.isreview.org/issues/26/antiwar_movement.shtml (diakses 18 feb 2012).

npr. (2011). What happened to the Anti-War Movement [online]. Tesedia : http://www.npr.org/2011/04/15/135391188/whatever-happened-to-the-anti-war-movement (diakses 18 feb 2012).

Hippies History. (2010). Kulisasi Blogspot [online]. Tersedia : http://kulisasi.blogspot.com/2010/04/hippie-history.html (diakses 20 Februari 2012).


(5)

Flower Generation. (2008). Pian Blog [online]. Tersedia : http://pian-blythe.blogspot.com/2011/01/flower-generation-generasi-bunga.html (diakses 20 Februari 2012)

Wikipedia. (2008). Perang Vietnam [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Vietnam (diakses 20 April 2012) Ekologisme. (2012). Gerakan Ekologisme Internasional [online]. Tersedia :

http://www.ekologisme.com/hutan/hari-lingkungan-hidup-sedunia-2011-pentingnya-menjaga-hutan/1329 (diakses 22 Mei 2012).

It’s About all Word’s. (2012). Selamat Datang Perang Satelit Korea [online]. Tersedia : http://aergot.wordpress.com/2012/04/10/selamat-datang-perang-satelit-korea/ (diakses 22 Mei 2012).

Suara Warga. (2009). Pilar Utama Militer AS: Kapal Induk dan Satelit [online].

Tersedia :http://citizennews.suaramerdeka.com/?option=com_content &task=view&id=759 (diakses 22 Mei 2012).

Wikipedia. (2010). Kiri Baru [online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Kiri_Baru (diakses 15 Agustus 2012). Wikipedia. (2010). Mazhab Frankfurt [online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/Mazhab_Frankfurt (diakses 16 Agustus 2012).

Wikipedia. (2010). Student for a Democratic Society [online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Students_for_a_Democratic_Society (diakses 15 Agustus 2012).


(6)

Wikipedia. (2010). Herbert Marcuse [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Herbert_Marcuse (diakses 15 Agustus 2012).

Wikipedia. (2009). Chicago Seven [online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Chicago_Seven (diakses 15 Agustus 2012).

Wikipedia. (2009). The National Mobilization Committee to End the War in

Vietnam [online]. Tersedia:

http://en.wikipedia.org/wiki/National_Mobilization_Committee_to_E nd_the_War_in_Vietnam (diakses 15 Agustus 2012).

Wikipedia. (2012). Peace Movement. [online]. Tersedia di: http://en.wikipedia.org/wiki/Peace_movement (diakses 20 Juli 2012). Wikipedia. (2012). Perang Teluk I. [online]. Tersedia di:

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Teluk_I (diakses 20 Juli 2012). Wikipedia. (2012). United States Institut of Peace. [online]. Tersedia di:

http://en.wikipedia.org/wiki/United_States_Institute_of_Peace (diakses 21 Juli 2012).

United States Institut of Peace. (2012). USIP’s. [online]. Tersedia di:

http://www.usip.org/about-us/history/usips-logo (diakses 22 Juli 2012). Wikipedia. (2012). Max Horkheimer. (2012). [online]. Tersedia di: