TIGA EPISODE TAMBO MINANGKABAU DALAM PERSPEKTIF SEMIOTIK.

TIGA EPISODE TAMBO MINANGKABAU DALAM PERSPEKTIF
SEMIOTIK
Oleh :
Wasana, Silvia Rosa, Yerri Satria Putra, Satya Gayatri
Nomor Kontrak : 02/J.16/PL/DIPA/2007

Abstrak
Tiga Episode Tambo Minangkabau dalam Perspektik Semiotik, penelitian ini
merupakan kajian semiotik terhadap tiga episode tambo Minangkabau hasil suntingan teks yang
dilakukan oleh Edwar Djamaris (1991). Tambo Minangkabau dipandang sebagai suatu karya
sastra yang menceritakan sejarah suku Minangkabau. Sejarah tentang asal-usul negeri,
manusianya, dan adat-istiadatnya. Akan tetapi penelitian ini bukanlah studi filologis, oleh sebab
itu, tidak dipersoalkan naskah mana yang paling representatif dan naskah mana yang bukan.
Kriteria yang dikedepankan dalam kerangka pemikiran ini adalah makna tanda-tanda yang
terkandung dalam cerita tambo Minangkabau dengan mempergunakan studi semiotik terhadap
tanda-tanda yang ada dalam tambo tersebut. Ketiga episode yang dipilih, yakni ”Peristiwa
Datangnya Enggang dari Laut, dan Munculnya Tiga Negeri yang Mula-Mula, yaitu Luak Tanah
Datar, Luak Agam, dan Luak Lima Puluh Kota”, serta ”Asal Usul Negeri Bernama Pagaruyung”
memiliki satu alur penceritaan, yang pada akhirnya mencipakan epos tentang pengaruh agama
Hindu dalam proses terbentuknya kebudayaan Minangkabau.