PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 PENGASIH.

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 1 PENGASIH
TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan

Oleh:
Uun Sugiarti
NIM 13108241167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

i

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI

PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA
KELAS IV SD NEGERI 1 PENGASIH
Oleh
Uun Sugiarti
NIM 13108241167
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar IPA
melalui multimedia interaktif pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Pengasih.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2017.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Model penelitian
yang digunakan yaitu model Kemmis dan Mc Taggart. Subjek penelitian adalah
siswa kelas IV SD Negeri 1 Pengasih dengan jumlah 19 siswa yang terdiri dari 12
siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Objek penelitian ini yaitu minat dan hasil
belajar IPA pada aspek kognitif. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap
siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan, tindakan & observasi, dan
refleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi keterlaksanaan
pembelajaran, skala minat belajar, tes akhir siklus, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yaitu secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan persentase
dan rerata nilai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat dan hasil belajar IPA siswa

kelas IV SD Negeri 1 Pengasih mengalami peningkatan. Pada pra siklus,
persentase rata-rata minat belajar siswa yaitu sebesar 72,41% pada kategori cukup
dan hasil belajar IPA siswa kelas IV memiliki rata-rata sebesar 72,89. Pada siklus
I, persentase rata-rata minat belajar siswa meningkat sebesar 79,87% atau dalam
kategori baik dan hasil belajar IPA memiliki rata-rata 77,37. Pada siklus II,
persentase rata-rata minat belajar meningkat sebesar 84,23% atau dalam kategori
baik dan hasil belajar IPA memiliki rata-rata 80,79 dan telah memenuhi kriteria
keberhasilan penelitian. Peningkatan tersebut karena siswa telah menggunakan
interaktif dengan langkah, 1) memilih materi pada multimedia interaktif dengan
lebih dibimbing oleh guru, 2) mencermati dan mempelajari materi bumi dan
benda langit, dan 3) melakukan diskusi dengan pembagian tugas dalam kelompok.
Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Multimedia Interaktif

ii

THE IMPROVEMENT OF INTEREST AND LEARNING SCIENCE
THROUGH INTERACTIVE MULTIMEDIA OF 4TH GRADE
STUDENTS AT SD NEGERI 1 PENGASIH
By:
Uun Sugiarti

NIM 13108241167
ABSTRACT
The research aims to improve interest and learning science through
interactive multimedia on 4th grade in Pengasih 1 Elementary School. The
research had taken on March 2017. The research was Classroom Action Research
with Kemmis and Mc Taggart Model. Subject were the 4th grade of 19 students
consist of 12 male and 7 female students. Object of the research were interest and
cognitive learning science. The research have two cycle that consist of four
activities, there are planning, acting, observing, and reflecting. Data were
collected by observation of learning implementation, learning interest scale, test
evaluation, and documentation. Data analysis technique is descriptive qualitative
and quantitative with percentage and average.
The results shows the increasing of interest and learning science on
students 4th grade in Pengasih 1 elementary school. In prior cycle, the average
percentage of learning interest is 72,41% in sufficient category and the average of
learning science is 72.89. In 1st cycle, the average percentage of learning interest
is 79.87% or in good category and average of learning science is 77.37. In 2nd
cycle, the average percentage of learning interest is 84.23% or in good category
and average of learning science is 80.79 and had fulfilled successful criteria of the
research. The increas is because students have been using interactive multimedia

by this step, 1) selecting the material on interactive multimedia with more guided
by teacher, 2) look and learning the material of earth and sky object, and 3)
discussing with the division of task in group.
Key words: learning interest, learning science, interactive multimedia.

iii

iv

v

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas akhir skripsi ini peneliti persembahkan untuk:
1. Orang tua tercinta, Bapak Dibyo Subyantoro dan Ibu Siti Muryani.
2. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Agama, nusa, dan bangsa Indonesia.


vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan
judul “Peningkatan Minat dan Hasil Belajar IPA Melalui Multimedia Interaktif
Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pengasih” dengan lancar. Skripsi ini dapat
terselesaikan tidak lepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak baik
secara moral maupun material. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan
untuk menyelesaikan studi pada program studi S1 PGSD UNY.
2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah
memberikan ijin dalam melaksanakan penelitian.
3. Ketua jurusan Pendidikan Sekolah Dasar yang telah memberikan pengarahan
dan bantuan sampai selesainya skripsi ini.
4. Dr. Pratiwi Puji Astuti, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan nasehat, semangat dan bimbingan selama penyusunan tugas akhir
skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah membekali ilmu
pengetahuan.
6. Kepala SD Negeri 1 Pengasih yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan
penelitian di sekolah tersebut.
viii

7. Guru kelas IV SD Negeri 1 Pengasih yang telah membantu dan memberikan
pengarahan dalam melaksanakan penelitian.
8. Kedua orang tua tercinta, dan keluarga yang telah memberikan doa dan
semangat kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan, dukungan
dan semangat kepada penulis selama penyusunan tugas akhir skripsi ini.
Saran dan kritik yang membangun senantiasa diharapkan oleh penulis
untuk perbaikan yang lebih lanjut. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan segala pihak yang membutuhkannya.

ix

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................
ABSTRAK .......................................................................................................
ABSTRACT .......................................................................................................
SURAT PERNYATAAN.................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi

vii
viii
x
xii
xiii
xiv

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
B. Identifikasi Masalah ........................................................................
C. Pembatasan Masalah........................................................................
D. Rumusan Masalah ...........................................................................
E. Tujuan Penelitian .............................................................................
F. Manfaat Penelitian....................... ....................................................

1
8
9
9
9

9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Minat Belajar ..................................................
1. Pengertian Minat Belajar .........................................................
2. Ciri-ciri Minat Belajar .............................................................
3. Cara Membangkitkan Minat Belajar .......................................
B. Tinjauan Tentang Hasil Belajar ....................................................
1. Pengertian Hasil Belajar ..........................................................
2. Macam-Macam Hasil Belajar ..................................................
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ...................
C. Tinjauan Tentang IPA .................................................................
1. Pengertian IPA .........................................................................
2. Tujuan IPA ..............................................................................
3. Ruang Lingkup IPA .................................................................
D. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ............................................
E. Tinjauan Tentang Multimedia Interaktif ......................................
1. Pengertian Multimedia Interaktif ............................................
2. Manfaat Multimedia Interaktif ................................................
3. Pembelajaran dengan Multimedia Interaktif ...........................

F. Karakteristik Siswa Kelas IV SD .................................................
G. Penelitian yang Relevan. ...............................................................
H. Kerangka Berpikir. ........................................................................

11
11
13
15
18
18
20
23
24
24
25
26
27
30
30
34

38
39
43
44

x

I.
J.

Hipotesis Tindakan . ...................................................................... 47
Definisi Operasional Variabel. ...................................................... 47

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..............................................................................
B. Subjek Penelitian ..........................................................................
C. Lokasi dan Waktu Penelitian.........................................................
D. Desain Penelitian ..........................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................
F. Instrumen Penelitian ......................................................................
G. Teknik Analisis Data .....................................................................
H. Kriteria Keberhasilan ...................................................................

47
48
49
50
53
55
60
63

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian...........................................................
B. Deskripsi Subyek Penelitian..........................................................
C. Hasil Penelitian .............................................................................
1. Kondisi Awal (Pra Siklus) ........................................................
2. Penelitian Siklus 1 ....................................................................
a. Perencanaan .........................................................................
b. Tindakan ..............................................................................
c. Observasi .............................................................................
d. Refleksi ................................................................................
3. Penelitian Siklus 2 ....................................................................
a. Perencanaan .........................................................................
b. Tindakan ..............................................................................
c. Observasi ............................................................................
d. Refleksi ...............................................................................
D. Pembahasan ...................................................................................
E. Keterbatasan Penelitian .................................................................

66
68
68
68
72
72
73
82
91
91
92
93
100
109
110
115

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................... 116
B. Saran .............................................................................................. 117
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 118
LAMPIRAN ..................................................................................................... 121

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Tabel 13.
Tabel 14.
Tabel 15.
Tabel 16.
Tabel 17.
Tabel 18.
Tabel 19.
Tabel 20.
Tabel 21.
Tabel 22.
Tabel 23.

Kisi-kisi observasi guru .................................................................
Skor Alternatif Positif....................................................................
Skor Alternatif Negatif ..................................................................
Kisi-kisi Minat Belajar Siswa ........................................................
Kisi-kisi Soal Siklus I ....................................................................
Kisi-kisi Soal Siklus II...................................................................
Pedoman Penilaian Skala ..............................................................
Hasil Analisis Skor Minat Belajar Siswa Pra Siklus .....................
Persentase Minat Belajar Siswa Per Indikator Pra Siklus .............
Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Pra Siklus ....................................
Hasil Analisis Skor Minat Belajar Siswa Siklus I .........................
Perbandingan Skor Minat Belajar Pra Siklus dan Siklus 1 ...........
Minat Belajar Siswa Per Indikator Siklus I ...................................
Perbandingan Skor Minat Belajar Per Indikator Pra Siklus
dan Siklus 1 ...................................................................................
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 1............................
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus 1...........
Refleksi Siklus I ............................................................................
Hasil Analisis Skor Minat Belajar Siswa Siklus II ........................
Minat Belajar Siswa Per Indikator Siklus II ..................................
Perbandingan Skor Minat Belajar Siswa Antara Pra Siklus,
Siklus 1 dan Siklus II ....................................................................
Perbandingan Persentase Minat Belajar Siswa Per Indikator
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ...................................................
Rekapitulasi Hasil Belajar IPA Siklus II ........................................
Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II ....................................................................................

xii

58
59
59
60
61
62
64
70
70
71
84
84
85
86
88
88
91
102
102
103
105
106
107

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 14.
Gambar 15.

Kerangka Berpikir.....................................................................
Alur Model PTK Kemmis & McTaggart ..................................
Diagram Batang Minat Belajar Per Indikator Pra Siklus .........
Guru Menjelaskan Multimedia Interaktif ................................
Siswa Mencermati Materi Perubahan Kenampakan Bumi ......
Perbandingan Persentase Skor Minat Belajar Siswa Antara
Pra Siklus dan Siklus I ..............................................................
Diagram Batang Minat Belajar Siswa Per Indikator Antara
Pra Siklus dan Siklus I .............................................................
Diagram Batang Rata-rata Hasil Belajar IPA Pra Siklus dan
Siklus I ......................................................................................
Diagram Batang Ketuntasan Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
Antara Pra Siklus dan Siklus I .................................................
Siswa Fokus dan Antusias dalam Pembelajaran IPA
Menggunakan Multimedia Interaktif .......................................
Siswa Berpartisipasi Aktif dalam Pembelajaran ......................
Diagram Batang Persentase Minat Belajar Siswa Antara
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .............................................
Diagram Batang Perbandingan Minat Belajar Siswa Per
Indikator Antara Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ..................
Diagram Batang Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa Pra
Siklus, Siklus I, dan Siklus II ...................................................
Diagram Batang Ketuntasan Siswa Pra Siklus, Siklus I
dan Siklus II .............................................................................

xiii

46
53
71
76
77
85
87
89
90
95
96
104
105
108
108

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Lampiran 10.
Lampiran 11.
Lampiran 12.
Lampiran 13.

Daftar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pengasih.....................
Skala Minat Belajar Siswa...................................................
Pedoman Observasi .............................................................
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ....................................
Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ...................
Skor Minat Belajar Siswa ....................................................
Rekapitulasi Hasil Skor Minat Belajar Siswa .....................
Nilai Hasil Belajar IPA Siswa .............................................
Contoh Soal yang dikerjakan Siswa ....................................
Dokumentasi Kegiatan ........................................................
Surat Keterangan Validasi Instrumen ..................................
Surat Keterangan Penelitian ................................................
Surat Ijin Penelitian .............................................................

xiv

122
123
125
127
159
167
170
171
174
184
191
194
195

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi merupakan suatu fenomena yang kehadirannya pada masa
sekarang ini membawa pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Proses
globalisasi yang ditandai dengan kemajuan di bidang teknologi, informasi, dan
komunikasi tentunya semakin mendorong perubahan paradigma dalam berbagai
bidang, salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan. Pendidikan memiliki
peranan yang sangat penting untuk memajukan kecerdasan bangsa dan Negara.
Melalui pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mudah
diserap dan menjadikan bangsa semakin maju. Seiring dengan perkembangan
yang ada, pendidikan harus berupaya untuk memanfaatkan pembaharuanpembaharuan yang akan berpengaruh pada efektivitas dan efisiensi dalam proses
pendidikan. Oleh karena itu, sekolah sudah selayaknya untuk meningkatkan
proses pembelajaran dengan mengikuti perkembangan teknologi informasi saat
ini. Pemanfaatan teknologi dapat membawa perubahan dan mendorong
keberhasilan dalam proses pendidikan.
Keberhasilan pendidikan sebagai proses belajar mengajar di sekolah di
pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu siswa, kurikulum, tenaga pendidik, sarana
dan prasarana, serta lingkungan. Apabila faktor-faktor tersebut terpenuhi, tentu
proses pendidikan akan berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan. Hal yang
menjadi faktor utama dalam keberhasilan pendidikan adalah guru sebagai
pendidik. Peran guru disini tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik, menjadi
1

motivator, fasilitator pembimbing, dan evaluator. Guru adalah sosok yang
berpengaruh langsung terhadap pembentukan karakter siswa, karena gurulah yang
langsung berinteraksi dan bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan,
pengajaran, dan pelatihan kepada siswa. Seorang guru yang berkualitas akan
melahirkan siswa yang berkualitas pula. Keberhasilan guru dalam mendidik,
mengajar, dan melatih siswa akan memberikan hasil yang akan berperan pada
masa depan mereka.
Guru merupakan sosok yang bertanggung jawab terhadap pengaturan
proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengarahkan siswa agar dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan. Setiap guru dalam proses pembelajaran
tentu memiliki strategi, model, dan metode pembelajaran yang berbeda-beda.
Penggunaan model dan metode pembelajaran haruslah disesuaikan dengan
kurikulum, potensi, serta karakteristik siswa. Pemilihan dan penggunaan model
ataupun metode pembelajaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan
oleh guru, karena hal tersebut akan berpengaruh pada kualitas pembelajaran serta
hasil belajar siswa. Selain hal diatas, terdapat aspek lain yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran, yaitu bahan ajar dan media pembelajaran. Dalam
menyampaikan materi pembelajaran, guru menggunakan bahan ajar sebagai
sumber belajar. Tentunya tidak hanya bergantung pada bahan ajar saja, guru juga
perlu menggunakan media pembelajaran sebagai alat penghubung atau perantara
agar siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran. Penggunaan media
pembelajaran juga dapat membantu keefektifan kegiatan pembelajaran serta
mampu menimbulkan minat belajar pada siswa. Seperti yang dikemukakan oleh
2

Musfiqon (2012: 28) bahwa media pembelajaran merupakan alat bantu berupa
fisik maupun non fisik yang digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa
dalam pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Sehingga materi pembelajaran
akan lebih mudah dan lebih cepat diterima oleh siswa serta menarik minat siswa
untuk belajar.
Jenis-jenis media pembelajaran yang ada diantaranya, media visual, media
audio, media proyeksi, multimedia, dan benda-benda di sekitar. Dari beberapa
media tersebut, multimedia merupakan salah satu media yang sudah
dikembangkan dan sesuai dengan perkembangan era digital saat ini yang
memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Salah satu jenis multimedia yang
efektif digunakan untuk pembelajaran yaitu multimedia interaktif. Multimedia
interaktif dapat berbentuk CD interaktif, aplikasi, game, dan lain-lain. Multimedia
Interaktif dapat digunakan langsung oleh siswa dengan mengoperasikan secara
penuh sehingga siswa dapat secara aktif mempelajari materi sesuai yang
diinginkan.
Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri 1 Pengasih, sekolah tersebut
sudah memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai dan menunjang proses
belajar mengajar. SD Negeri 1 Pengasih memiliki ruang komputer yang di
dalamnya terdapat beberapa perangkat komputer dengan kondisi bagus dan layak
untuk dipakai. Berdasarkan hasil wawancara salah satu guru di SD tersebut, ruang
komputer hanya digunakan untuk pelajaran TIK saja dengan diampu oleh guru
khusus.

Pada jenjang kelas

IV, siswa sudah mulai

diajarkan

untuk

mengoperasikan komputer. Namun, penggunaan komputer di SD Negeri 1
3

Pengasih masih terbatas pada pelajaran TIK saja. Guru belum pernah
memanfaatkan serta menggunakan komputer sebagai media untuk pembelajaran.
Guru juga belum begitu memahami penggunaan multimedia untuk pembelajaran.
Pembelajaran dengan memanfaatkan media tentunya akan menimbulkan pengaruh
yang besar bagi siswa. Karena media berfungsi sebagai alat bantu atau
penghubung dalam mentransfer materi yang diajarkan dan membantu siswa untuk
lebih mudah memahami suatu pelajaran. Media juga

merupakan sarana

pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.
Melihat kondisi di SD Negeri 1 Pengasih yang telah melengkapi sarana
dan prasarananya dengan teknologi multimedia, harusnya sekolah dapat
memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, tidak
hanya terbatas pada pelajaran TIK saja dan guru kelas juga sebaiknya dapat
memanfaatkan media tersebut untuk pembelajaran. Berdasarkan keterangan dari
guru kelas, siswa kelas IV sudah memiliki kemampuan dasar dalam
mengoperasikan

perangkat

komputer,

sehingga

siswa

tentunya

dapat

menggunakan multimedia interaktif tersebut sebagai alat bantu dalam belajar.
Media tersebut dapat digunakan untuk beberapa mata pelajaran, salah satunya
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan
yang dipelajari siswa pada semua jenjang pendidikan formal. Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat menumbuhkan sikap
berpikir kritis pada siswa. Melalui penggunaan media dan metode pembelajaran
4

yang tepat, maka akan diperoleh Ilmu Pengetahuan Alam yang bukan hanya
bersifat hafalan belaka. Pada mata pelajaran IPA terdapat materi yang bersifat
abstrak dan sulit untuk di amati secara langsung. Misalnya pada materi bumi dan
benda langit, objek tersebut tidak dapat diamati secara langsung dengan jelas serta
tidak dapat dibawa ke dalam kelas sehingga hanya dapat diamati secara visual
menggunakan alat bantu seperti media pembelajaran. Multimedia interaktif dapat
digunakan sebagai alternatif media untuk memudahkan siswa dalam belajar IPA
khususnya dalam mempelajari materi yang abstrak tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SD
Negeri 1 Pengasih, terlihat selama kegiatan pembelajaran guru menggunakan
sumber belajar dari buku paket dan belum menggunakan media dalam
pembelajaran. Pembelajaran hanya terbatas pada penggunaan buku paket tersebut.
Beberapa siswa terlihat kurang memperhatikan, banyak yang ramai dan bermain
sendiri. Siswa terlihat kurang fokus dalam belajar karena perhatian siswa tidak
tertuju pada guru tetapi kepada temannya. Siswa mudah mengantuk dan bosan
dalam pembelajaran IPA dibandingkan pada pembelajaran lainnya ditunjukkan
dari beberapa siswa yang menyangga tangan atau meletakkan kepalanya di meja.
Selain itu, partisipasi siswa dalam pembelajaran IPA juga masih kurang.
Berdasarkan keterangan dari guru kelas IV bahwa minat belajar siswa dalam
pelajaran IPA terlihat masih kurang dibandingkan dengan pelajaran yang lain
seperti matematika, IPS, Bahasa Indonesia. Timbulnya minat belajar menurut
Slameto (2003: 180) yaitu ditandai dengan adanya perasaan lebih senang,
ketertarikan, perhatian, dan partisipasi dalam suatu aktivitas. Selama kegiatan
5

pembelajaran guru belum terlihat menggunakan suatu media yang menarik
perhatian siswa serta dapat melibatkan siswa secara aktif.
Timbulnya minat belajar siswa yang baik tentunya juga akan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar menurut Clark (Musfiqon, 2012: 8)
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor dari dalam diri siswa yang meliputi, motivasi, minat,
perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi
fisik dan psikis. Sehingga apabila siswa memiliki minat belajar akan
mempengaruhi hasil belajarnya.
Berdasarkan data nilai ulangan harian kelas IV pada semester gasal tahun
pelajaran 2016/2017, diketahui bahwa rata-rata nilai hasil belajar IPA lebih rendah
dibandingkan dengan pelajaran yang lain dengan jumlah siswa yang belum
mencapai KKM sebesar 55% dari jumlah total 19 siswa. Guru kelas IV
mengatakan bahwa banyak siswa yang masih sulit memahami materi. Seringkali
beliau mengulang materi yang menurut siswa masih sulit dipahami khususnya
pada materi yang abstrak. Maka dari itu, guru perlu menggunakan suatu media
yang dapat membantu untuk menyampaikan materi agar dapat lebih mudah
dipahami oleh siswa.
Penggunaan suatu media dalam pelaksanaan pembelajaran bagaimanapun
akan membantu proses pembelajaran. Guru harus mampu menggunakan dan
mengembangkan media pembelajaran agar dapat menimbulkan minat belajar
siswa yang akan berpengaruh pada hasil belajar serta mampu mencapai
kompetensi yang diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (Arsyad,
6

2014: 19) bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi
dan rangsangan kegiatan belajar, serta dapat membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa.
Multimedia interaktif dapat menjadi salah satu alternatif media yang dapat
menimbulkan minat belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA. Peneliti
memilih multimedia interaktif sebagai media yang akan digunakan dalam
penelitian karena media tersebut dapat memvisualisasikan hal-hal yang sukar
untuk dilihat, abstrak dan tidak mungkin dibawa kedalam kelas sehingga dapat
memberikan pengalaman yang nyata bagi siswa. Melalui media tersebut juga
dapat menarik minat belajar siswa, karena terdiri dari teks, gambar, dan animasi
yang digabungkan. Penggunaan multimedia interaktif juga membuat siswa
menjadi lebih aktif dalam mencari informasi atau materi karena siswa dapat
mengoperasikan sendiri media tersebut. Timbulnya minat belajar pada diri siswa
tentu juga dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Faktor internal menjadi salah
satu faktor yang dominan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Multimedia
interaktif digunakan melalui komputer dan merupakan perangkat utama sebagai
alat bantu dalam proses pembelajaran. Menurut Pisapia (Hendrisakti, 2013: 3),
penggunaan

komputer

dalam

proses

pembelajaran

berfungsi

untuk

memperkenalkan, memfasilitasi, dan membantu meningkatkan kemampuan
berfikir serta membantu penguasaan materi pelajaran. Sehingga, melalui
multimedia interaktif tersebut, selain dapat menimbulkan minat belajar, juga dapat
membantu siswa dalam memahami materi dan meningkatkan hasil belajarnya.
7

Berdasarkan analisis di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian dengan judul “Peningkatan Minat dan Hasil Belajar IPA Melalui
Multimedia Interaktif Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pengasih”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, teridentifikasi berbagai permasalahan yaitu
sebagai berikut.
1.

Kurangnya pemanfaatan alat dan teknologi yang sudah tersedia untuk
pembelajaran.

2.

Media yang digunakan dalam pembelajaran IPA masih terbatas.

3.

Siswa sulit memahami materi IPA yang abstrak.

4.

Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik dan mampu
melibatkan siswa secara aktif.

5.

Kurangnya pemahaman guru mengenai media pembelajaran sehingga belum
pernah

menggunakan

multimedia

interaktif

sebagai

media

dalam

pembelajaran IPA.
6.

Kurangnya minat belajar IPA sehingga siswa terlihat kurang memperhatikan
guru saat pembelajaran.

7.

Sebagian besar siswa kelas IV memiliki hasil belajar IPA yang masih kurang
dari KKM.

8

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi pada
meningkatkan minat dan hasil belajar IPA melalui penggunaan multimedia
interaktif pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Pengasih.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut. “Bagaimana proses meningkatkan minat dan hasil
belajar IPA melalui penggunaan multimedia interaktif pada siswa kelas IV di SD
Negeri 1 Pengasih?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar
IPA melalui penggunaan multimedia interaktif pada siswa kelas IV di SD Negeri
1 Pengasih.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang penggunaan
multimedia interaktif sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan minat dan
hasil belajar IPA pada siswa, sehingga dapat menjadi referensi nantinya dalam
penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan.

9

2.

Manfaat Praktis

a.

Bagi guru, dapat mengetahui bagaimana peningkatan minat dan hasil belajar
IPA melalui multimedia interaktif.

b.

Bagi siswa, dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa dan diharapkan
mampu meningkatkan minat dan hasil belajar IPA.

c.

Bagi sekolah, diharapkan dapat sebagai alternatif dalam meningkatkan mutu
pembelajaran IPA.

d.

Bagi mahasiswa, memberikan informasi terkait penelitian yang dilakukan.

10

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Pengertian minat menurut Jahja (2013: 63) adalah suatu dorongan yang
menyebabkan terikatnya perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan,
pelajaran, benda, dan orang. Minat berhubungan dengan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik yang merupakan sumber motivasi untuk melakukan apa yang
diinginkan. Minat juga erat kaitannya dengan sesuatu yang menguntungkan dan
dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya.
Daryanto (2009: 53) mendefinisikan minat sebagai kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengingat suatu kegiatan. Apabila seseorang
memiliki minat terhadap suatu kegiatan tertentu, ia akan memperhatikan terusmenerus yang disertai dengan rasa senang.
Subini (2012:87) menyatakan bahwa minat adalah kecenderungan dalam
diri seseorang untuk memperhatikan, menerima dan melakukan sesuatu tanpa ada
yang menyuruh dan merasa hal itu penting bagi dirinya. Minat sangat
mempengaruhi hasil belajar. Minat yang tinggi dapat menuntun anak untuk belajar
lebih giat lagi.
Sedangkan menurut Getzel (Majid, 2014: 49) minat adalah sesuatu yang
terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh
objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian dan
pencapaian.
11

Skinner (Walgito, 2010:184) mendefinisikan belajar “learning is a process
of progressive behavior adaptation” artinya, belajar merupakan suatu proses
adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Hal ini berarti terjadi sebuah kemajuan
atau hasil dari belajar itu akan memberikan arah yang lebih baik dari sebelumnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan merubah perilaku.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat
belajar adalah suatu kondisi dimana individu memiliki dorongan terhadap suatu
objek dalam proses memperoleh pengetahuan dan merasa tertarik terhadap objek
tersebut sehingga terjadi perubahan perilaku. Gagne (Susanto, 2013: 60-61)
menyatakan bahwa penyebab timbulnya minat dalam diri seseorang dibedakan
menjadi dua macam, yaitu minat spontan dan minat terpola. Minat spontan yaitu
minat yang timbul secara spontan dari dalam diri seseorang tanpa dipengaruhi
oleh pihak luar. Adapun minat terpola adalah minat yang timbul sebagai akibat
adanya pengaruh dari kegiatan-kegiatan yang terencana dan terpola, misalnya
dalam kegiatan belajar mengajar, baik di lembaga sekolah maupun di luar sekolah.
Maka, minat belajar termasuk jenis minat terpola karena minat siswa terhadap
mata

pelajaran

tertentu

dipengaruhi

oleh

sistem

pembelajaran

yang

diselenggarakan guru di sekolah.
The Liang Gie (Amri, 2011: 39) mengartikan minat dalam kaitannya
dengan pendidikan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Minat melahirkan perhatian secara spontan
Minat memudahkan konsentrasi
Minat mencegah gangguan dari luar
Minat memperkuat melekatnya materi pelajaran dalam ingatan
12

5. Minat memperkecil kebosanan belajar
Minat memiliki pengaruh yang besar dalam belajar. Apabila seorang siswa
dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa,
maka ia kurang bisa belajar dengan baik, karena tidak ada hal yang menimbulkan
daya tarik bagi dirinya dan ia tidak akan mendapat kepuasan dari materi pelajaran
tersebut. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran perlu suatu bahan
pelajaran atau media yang dapat menarik perhatian siswa dan menimbulkan minat
belajar agar siswa dapat belajar dengan baik.

2. Ciri-ciri Minat
Sistem pembelajaran di kelas dapat meliputi bagaimana strategi dan
metode pengajaran yang digunakan oleh guru, selain itu juga dilihat dari
penggunaan media dan sumber belajar. Apabila guru menggunakan komponenkomponen tersebut dengan tepat, maka akan dapat menimbulkan minat belajar
pada diri siswa. Hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri minat yang dikemukakan oleh
Gagne (Susanto, 2013: 62), yaitu sebagai berikut:
a. Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Munculnya
minat pada semua bidang berubah seiring dengan perubahan fisik dan mental,
misalnya perubahan minat dalam hubungannya dengan perubahan usia. Minat
yang dimiliki seorang anak ketika masih kecil pasti akan berubah ketika dia
sudah dewasa.
b. Minat tergantung pada kegiatan belajar. Kesiapan belajar bisa menjadi salah
satu contoh penyebab meningkatnya minat belajar. Selain itu, kegiatan belajar
yang dirancang dengan menarik juga dapat memacu timbulnya minat siswa,
13

misalnya dengan menggunakan media yang inovatif atau menghadirkan
sesuatu yang baru kepada siswa sehingga akan membuat perhatian siswa
tertuju pada media tersebut.
c. Minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar merupakan
faktor yang sangat berharga, karena tidak semua orang dapat merasakannya.
d. Perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin disebabkan
oleh keadaan fisik yang tidak memungkinkan.
e. Minat dipengaruhi budaya. Budaya sangat mempengaruhi, sebab jika budaya
mulai luntur maka minat juga akan ikut luntur.
f.

Minat berbobot emosional. Minat disini berhubungan dengan perasaan,
maksudnya bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu yang sangat berharga,
maka akan timbul perasaan senang yang akhirnya dapat diminati olehnya.
Amri (2011: 39) mengatakan, apabila seseorang berminat terhadap

sesuatu, tentu akan memperhatikan dengan senang dan tanpa tekanan. Siswa yang
memiliki minat terhadap obyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap obyek tersebut. Dikatakan lebih lanjut bahwa minat
berhubungan erat dengan hasil belajar yang dapat digunakan sebagai pendorong
untuk meningkatkan hasil belajar.
Pendapat lain mengenai ciri-ciri minat belajar dikemukakan oleh Djaali (2007:
121-122) yaitu sebagai berikut:
a.

Minat dapat ditunjukkan dengan perasaan lebih menyukai suatu hal daripada
hal lain,

b.

Minat juga dapat diwujudkan dalam partisipasi pada suatu aktivitas,
14

c.

Minat adalah perasaan ingin tahu,

d.

Minat adalah perasaan ingin mempelajari dan mengagumi sesuatu.
Hal serupa juga dikemukakan oleh Slameto (2003: 180) yang menyatakan

bahwa minat belajar ditandai dengan ciri-ciri antara lain, perasaan lebih senang
terhadap suatu hal, rasa ketertarikan terhadap suatu aktivitas, perhatian yang
lebih, dan partisipasi dalam suatu aktivitas.
Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa ciri-ciri dari minat
belajar yang selanjutnya akan digunakan sebagai indikator-indikator dalam
pembuatan instrumen penelitian yaitu mengacu pada pendapat yang dikemukakan
oleh Slameto dan Djaali yaitu: 1) perasaan senang, 2) partisipasi siswa, 3)
perhatian siswa, dan 4) ketertarikan terhadap pembelajaran.
3. Cara Membangkitkan Minat Belajar
Membangkitkan minat belajar siswa di sekolah merupakan tugas dari
seorang guru. Guru harus bisa menghadirkan sesuatu yang menarik bagi siswa
agar timbul minat dalam diri siswa dan membuatnya belajar lebih giat. Cara yang
dapat dilakukan guru untuk membangkitkan minat belajar siswa menurut Amri
(2011: 40) adalah guru harus menguasai materi pelajaran, memiliki media
pembelajaran yang menarik dan bervariasi agar siswa tidak cepat bosan dan jenuh
terhadap pembelajaran dan dapat meningkatkan minat siswa sehingga hasil belajar
tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dijelaskan lebih lanjut oleh Sofan Amri
yang dikutip dari pendapat Slameto tentang cara yang dapat dilakukan oleh guru
untuk membangkitkan minat belajar adalah sebagai berikut:
a. Penyajian materi yang dirancang secara sistematis, lebih praktis, dan
penyajiannya lebih berseni.
15

b. Memberikan rangsangan kepada siswa agar menaruh perhatian yang tinggi
terhadap bidang studi yang diajarkan.
c. Mengembangkan kebiasaan yang teratur.
d. Meningkatkan kondisi fisik siswa.
e. Mempertahankan cita-cita dan aspirasi siswa.
f. Menyediakan sarana penunjang yang memadai.
Sedangkan menurut Subini (2012: 87), cara untuk membangkitkan minat
belajar yaitu dengan membuat materi yang dipelajari semenarik mungkin, suasana
belajar tidak membosankan, desain pembelajaran yang membebaskan anak untuk
bereksplorasi, melibatkan seluruh domain belajar (kognitif, afektif, psikomotorik),
serta cara mengajar guru yang menarik.
Minat memiliki peran yang penting dalam belajar. Hal ini disebabkan
karena minat merupakan suatu kekuatan motivasi yang menyebabkan seseorang
memusatkan perhatian terhadap seuatu benda, seseorang, atau kegiatan tertentu.
Dengan adanya unsur minat belajar pada diri siswa, maka siswa akan memusatkan
perhatiannya dan dapat berkonsentrasi pada kegiatan belajar. Maka dari itu, minat
merupakan faktor yang sangat penting utnuk menunjang kegiatan belajar siswa.
Hal tersebut didukung oleh pendapat Sardiman (Susanto, 2015: 66) yang
menyatakan bahwa proses belajar itu akan berjalan dengan lancar kalau disertai
dengan minat. Begitu pula menurut pendapat Hartono (Susanto, 2015: 67) yang
mengatakan bahwa minat memberikan sumbangan besar terhadap keberhasilan
belajar siswa. Bahan pelajaran, pendekatan, metode, maupun media pembelajaran
yang tidak sesuai atau kurang menarik minat peserta didik akan menyebabkan
hasil belajar tidak optimal.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat diketahui bahwa cara yang
paling penting untuk membangkitkan minat belajar siswa adalah dengan
16

melakukan proses pembelajaran yang menarik. Pada penelitian ini, cara yang
dilakukan oleh guru adalah dengan menghadirkan media pembelajaran yang
menarik berupa multimedia interaktif. Penggunaan media dalam proses
pembelajaran tentu akan sangat membantu guru dalam menyampaikan materi
pelajaran dan dapat menimbulkan perhatian pada siswa.
Minat merupakan salah satu faktor yang penting dan mempengaruhi hasil
belajar siswa. Apabila dalam kegiatan belajar siswa kurang berminat atau tidak
sesuai dengan minatnya maka dapat berpengaruh negatif terhadap hasil belajar
siswa. Sebaliknya, adanya minat dan rangsangan dalam diri siswa, maka siswa
akan mendapat kesenangan dan kepuasan batin saat melakukan kegiatan belajar
tadi.
B. Tinjauan Tentang Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan proses perubahan. Pengertian belajar menurut Daryanto
(2009: 2) adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil dari
interasi dengan lingkungannya. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya
perubahan perilaku dalam diri seseorang yang belajar. Perubahan perilaku tersebut
merupakan perolehan dari proses yang menjadi hasil belajar.
Pengertian hasil belajar secara singkat adalah suatu hasil atau kemampuan
yang dimiliki siswa setelah melakukan aktivitas belajar. Belajar merupakan suatu
proses dan kegiatan. Belajar merupakan mengalami suatu hal tidak hanya diingat
dan dipahami saja. Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (Susanto, 3:2003)
17

bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dari suatu kegiatan atau
proses interaksi dengan lingkungannya. Perubahan yang dialami mencakup
perubahan

dalam

kebiasaan

(habit),

sikap

(afektif)

dan

keterampilan

(psikomotorik).
Menurut Winkel (Daryanto, 2009: 45) hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Hasil belajar
adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh dan menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri siswa yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotrik
sebagai hasil dari kegiatan belajar. Kegiatan belajar merupakan suatu proses dari
individu yang berusaha untuk memperoleh perubahan dalam dirinya, dari yang
tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Pengertian tentang
hasil belajar ditegaskan oleh Nawawi (Susanto, 5:2003) bahwa hasil belajar dapat
diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran
yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes yang berkaitan dengan
materi pelajaran tertentu. Dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru akan
menentukan tujuan pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran maka dapat dikatakan sudah berhasil dalam belajar.
Howard Kingsley (Sudjana, 2013: 22) membagi hasil belajar menjadi tiga macam,
yaitu:
a.

Keterampilan dan kebiasaan

b.

Pengetahuan dan pengertian

c.

Sikap dan cita-cita.
18

Sedangkan menurut Gagne (Thobroni & Mustofa, 2013: 23) hasil belajar dibagi
menjadi lima kategori, yaitu sebagai berikut:
a.

Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara
spesifik terhadap rangsangan spesifik.

b.

Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang.

Keterampilan

ini

meliputi,

kemampuan

mengategorisasi,

kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep, dan mengembangkan prinsipprinsip keilmuan.
c.

Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya

yang

meliputi

penggunaan

konsep

dan

kaidah

dalam

memecahkan masalah.
d.

Sikap, yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian
terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menjadikan nilai-nilai
sebagai perilaku.

e.

Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud gerak jasmani secara
otomatis.
Berdasarkan beberapa uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa, hasil

belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki siswa dari proses belajar materi
pelajaran dan berdasarkan pengalaman yang dialaminya mencakup aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik, serta tingkat keberhasilannya dapat dinyatakan dalam
skor.
19

2. Macam-Macam Hasil Belajar
Macam-macam hasil belajar menurut Susanto (2015: 6) terdiri dari ranah
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).
Penjelasan mengenai ketiga ranah tersebut adalah sebagai berikut:
a.

Ranah Kognitif (pengetahuan)
Hasil belajar pengetahuan menyangkut hal-hal faktual, pengetahuan

hafalan atau untuk diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal dalam
undang-undang, nama tokoh, nama kota, dan lain-lain. Istilah-istilah tersebut perlu
dihafal sebagai dasar bagi pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep lainnya.
Pengetahuan yang telah dimiliki siswa akan membangun pemahaman.
Pemahaman menurut Bloom (Susanto, 2015: 6) adalah kemampuan untuk
menyerap suatu materi atau bahan yang dipelajari. Secara lebih rinci, tingkat
pemahaman adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran yang dijelaskan oleh guru, atau sejauh mana siswa dapat
mengerti tentang apa yang dibaca, yang dilihat, yang dirasakan, dan yang dialami
berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.
Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Penjelasan mengenai aspek-aspek tersebut adalah sebagai
berikut (Hamalik, 2011: 79-80).
1) Pengetahuan. Pengetahuan merupakan pengingatan dari bahan-bahan yang
telah dipelajari, mulai dari fakta sampai teori yang menyangkut informasi
yang bermanfaat.
20

2) Pemahaman. Pemahaman merupakan abilitet untuk menguasai pengertian.
Pemahaman tampak pada alih bahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
3) Aplikasi (penerapan). Penerapan adalah abilitet untuk menggunakan bahan
yang telah dipelajari ke dalam situasi baru yang nyata.
4) Analisis (pengkajian). Analisis adalah abilitet untuk merinci bahan menjadi
bagian-bagian supaya terstruktur organisasinya mudah dipahami.
5) Sintesis. Sintesis adalah abilitit mengkombinasikan baggian-bagian menjadi
suatu keseluruhan baru, yang menitikberatkan pada tingkah laku kreatif
dengan cara memformulasikan pola dan struktur baru.
6) Evaluasi. Evaluasi adalah abilitet untuk mempertimbangkan nilai bahan untuk
maksud tertentu berdasarkan kriteria internal dan kriteria eksternal.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai. Menurut Lange dalam
Azwar (Susanto, 2003: 10), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata,
melainkan mencakup aspek respons fisik. Jika hanya mental saja yang
dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap seseorang yang ditunjukkan.
Sedangkan menurut Sardiman, sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan
sesuatu dengan cara atau metode tertentu terhadap suatu objek atau individu.
Sikap merupakan hasil dari perbuatan atau tindakan seseorang yang telah
dilakukan.
Dalam hubungannya dengan hasil belajar siswa, sikap lebih diarahkan
pada pengertian pemahaman konsep. Sehingga domain yang sangat berperan
adalah ranah kognitif.
21

c.

Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik merupakan hasil belajar berupa keterampilan siswa.

Keterampilan yang dinilai merupakan hasil dari proses kegiatan siswa.
Keterampilan proses menurut Usman dan Setiawati (Susanto, 2015: 9) merupakan
keterampilan yang mengarah pada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan
sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
siswa.
Keterampilan merupakan kemampuan yang menggunakan pikiran, nalar,
dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil tertentu.
Keterampilan yang dilatih dalam diri siswa juga mampu mengembangkan sikapsikap seperti kreativitas, kerjasama, bertanggung jawab, dan disiplin sesuai
dengan penekanan pada bidang studi yang dipelajari.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa dan perub

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Multimedia Interaktif Dengan Mengoptimalkan Media Microsoft Powerpoint Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 0

0 1 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Multimedia Interaktif Dengan Mengoptimalkan Media Microsoft Powerpoint Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 0

0 3 13

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Jigsaw Pada Siswa Kelas IV S Negeri I Mranggen, Jatinom Klaten Tahun 2013/2014.

0 1 15

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pangonan 01 Tlogowungu Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pangonan 01 Tlogowungu Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN EKSPLORATORY DISCOVERY Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan Eksploratory Discovery pada siswa kelas IV SD Negeri Demakijo.

1 6 12

Naskah Publikasi PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI Peningkatan hasil belajar IPA melalui pendekatan Eksploratory Discovery pada siswa kelas IV SD Negeri Demakijo.

4 48 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI ALAT PERAGA MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Alat Peraga Multimedia Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Pringanom 1 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 12

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI ALAT PERAGA MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Alat Peraga Multimedia Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Pringanom 1 Masaran Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 16

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Penggunaan Multimedia Interaktif Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Lemahabang Pekalongan.

0 0 1