Jabar Masih Terabaikan.

[(OMPAS
o Senin o Selasa
1

17

(!)

18

~O Jan 0

3

19
Peb

4

5


0
6

20

21

o Mar

OApr

.

Rabu
7
8
22
23

OMei


Kamis
9

OJun

0

10
24

Jumat

12

11
25

.Jul


o Sabtu 0 Minggu

26

13
27

14
28

0 Ags OSep

OOkt

Jabar Masih
Terabaikan
Jangan Mudah Tergoda Janji
BANDUNG,KOMPAS- Tigapasangancalonpresiden
dan calon wakilpresiden yangbertarung dalam Pemilihan
Umum .Presiden2009 dinilmbelum memilikikepedulian

terhadap kemajuan Jawa Barat.Provinsi ini hanya dijadikan tempat perebutan suara.
Demikian salah satu poin penting yang mengemuka dalam dialogbertajuk "Komitmen Jawa Barat Komitmen Bangsa",Rabu (1/7)
di Gedung Indonesia Menggugat,
Bandurlg. Acara yang digelar Forum Bandung untuk Demokrasi
itu menghadirkan pembicara akademisi dari Universitas Padjadjaran Indra Perwira dan Dede Mariana, aktivis demokrasi Ernawan
Koesumaatmadja, Wakil Ketua
Paguyuban Indramayu Wahidin,
dan praktisi hukum Dindin S
Maolani.
"Para capres, dalam berbagai
kampanye dan pernyataan politiknya, belum menunjukkan komitmen bagi kfltnajuan Jabar. Padahal, Jabar secara geopolitikberdekatan denganIbu Kota Jakarta
dan secara langsung mendukung
kemajuan Jakarta," kata Indra.
Selamaini Jabar'selalu terpinggirkan dalam pembangunan nasional. la mencontohkan banyaknya pusat-pusat pertumbuhan
yang dibangun di Jakarta. Padahal,banyakkantongkemakmuran
di Jabar yang berpotensi dikembangkan. "Masyarakat Jabar memerlukan presiden yang mampu
membuat tel-obosandan memberikan ruang kemajuan," kata Indra.
Untuk itu, warga Jabar sebaiknya tidak terjebak pada isu etnis
yang akhir-akhir ini mengemuka.
Pilihan wargaJabar jangan karena

sentimen etnis.
Ernawan menambahkan, program ekonomi kerakyatan yang didengungkan ketiga pasangan capres juga harus dikritisi. "Ekonomi kerakyatan harus meliputi tiga
bidang pokok, yakni pertanian,
pasar tradisional, dan ekonomi
kreatif. Sebab, 39 persen perekonomian Jabar disokong ketiga bi-

~

"
Para capres, dalam berbagal kampanye dan pernyataan polltlknya, belum
menunjukkan komltmen
bagi kemajuan Jabar.
Indra Perwira

dangitu," katanya.

Hatl-hati
Sepakat dengan dua pembicara
sebelumnya, Dindin mengingatkan wargaJabar agar tidak mudah
tergodajanji manis capres. "Hatihati terhadap janji-janji capres,

terutama yang menjanjikan kedudukan dalam pemerintahan atau
kabinet. Janji semacam itu tak
mendidik dan menjebak," ujarnya.
Masyarakat Jabar sebaiknya tidak bangga dijanjikan kedudukan
dan jabatan dalam kabinet. Alasannya, kedudukan itu lebih baik
bila diperoleh karena kompetensi
masyarakat Jabar.
Dede berpendapat, banyaknya
orang Jabar di kabinet juga tidak
menjamin kondisi Jabar semakin
baik. "Dalamkabinet pemerintahan sekarang, misalnya, 15 persen
menteri berasal dari Jabar, tetapi
hal itu tidak banyak mengubah
kondisi Jabar,"katanya.
Selain itu, pemerintah daerah
juga harus memperbaiki diri. Selama ini Pemerintah Provinsi Jabar
tidak mampu melakukan lobi-lobi
ke pem~pntah

pusat. (RE.!9


~-------

Kliping
---

Humos

Unpod

2009"

"

15
29
ONov

16
30

ODe~

31