Standar Kesehatan Jabar Masih Tertinggal.
~(;\.~"
( (halamar1),,-~)\.~)\
~
kolom
)O~))
-_.
~
0
.>
;/
1
) 17
2
'/8
~OJ~O>
.
Senin
3
19
--4
.
SeJasu
5
0
(:!)
0
Rabfl
7
22
8
23
0
Kam;s
9
Jumat
10
o Sabtu o Minggu
12
11
13
14
26
27
28
OW" OA!'___OM,j OJ"" OJ"I OAg,
OSep
.Okt
20
21
24
25
15
29
ONov
16
30
31
ODes
StandarKesehatan
JabarMasihTertinggal
BANDUNG - Standar kesehatan di Provinsi Jabar masih
tertinggal dibandingkan provinsi
lain. Indikatornya,
pendidikan
kedokteran
di Jabar masih terpusat di satu rumah sakit yaitu
Rumah
Sa kit Hasan
Sadikin
(RSHS) yang terletak di ibukota
provinsi.
Karena masih berkutat di perkotaan, maka dokter muda tidak
mampu mempraktikkan
ilmunya
sekaligus bekerja ke selurlih rumah sakit (RS) di wilayab Jabar.
"Dari banyak faktor, masih terfokusnya pendidikan kedokteran
di salah satu rumah sakit itu,
menjadi salah satu faktor yang
mengakibatkan
parameter kesehatan di Jabar tertinggal dibandingkan provinsi yang lain," ujar
Dekan
Fakultas
Kedokteran
Universitas Padjajaran (Unpad),
Eri Surahman, di sela-sela acara
Asian Medical Education Association (AMEA), di Bandung, Senin (5/10).
Selain masalah di atas, masalah infrastruktur
seperti fasilitas
kesehatan
di sejumlah
rumah
sakit menjadikan
penangamin
kesehatan belum optimal. Karena itu, kata Eri, Unpad membuat
program kerja praktik bagi semua dokter muda sebelum mendapat gelar dokter.
Sebelum
memperoleh
surat
yang menyatakan
sah untuk
membuka praktik, tutur dia, semua lulusan fakultas kedokteran
Unpad harus bersedia dikirim
ke-23 RS di Jabar. Sebingga,
semua dokter muda memiliki
pengalaman untuk berhubungan
langsung dengan penyakit yang
ada di masyarakat.
"Ada dua keuntungan pendistribusikan
dokter muda ke semua rumah sakit yang ada di Jabar," katanya. Keuntungan per~
ta:r;na, dokter muda bisa belajar
banyak di rumah sakit di daerah.
Apalagi, kasus-kasus
penyakit
yang ada di daerah, khususnya
pedesaan,
justru sangat beragam. Sejauh ini, dalam satu tahun, Unpad sudah mengirim 600
dokter mud a ke seluruh RS yang
ada di Jabar
Keuntungan kedua, lanjut Eri,
rumah sakit menjadi sarana pendidikan secara langsung. Karena
dijadikan sebagai tempat pendidikan, pemeriksaan terhadap pasien akan lebih teliti, urutan penanganan lebih jelas, akurat dan
lengkap. .
Di luar negeri, papar Eri, ru....
mah sakit yang baik justru sering digunakan untuk pendidikan. Meski selama ini, masih ada
kesalahpahaman
dari masyarakat, bila mereka berobat ke RS
yang dijadikan tempat pendidikan," paparnya.
"Padahal,
RS
yang menjadi temp at pendidikan
selalu maju aspek pelayanan, penanganan, maupun pengobatannya," katanya menandaskan.
Pembantu Rektor (PR) III Unpad, Trias Nugahadi plengatakan, arah pendidikan kedokteran Unpad ke depan disesuaikan
kondisi masyarakat
Indonesia.
Yaitu, dari hospital base menjadi
community base atau dari rumah
sakit menjadi berbasis komunitas. '''Kami juga sedang menyiap"
kan program dokter keluarga,"
kat~y~.:_. kie__
~ _
....
---
Kliping
Humos
Unpad
----
2009
( (halamar1),,-~)\.~)\
~
kolom
)O~))
-_.
~
0
.>
;/
1
) 17
2
'/8
~OJ~O>
.
Senin
3
19
--4
.
SeJasu
5
0
(:!)
0
Rabfl
7
22
8
23
0
Kam;s
9
Jumat
10
o Sabtu o Minggu
12
11
13
14
26
27
28
OW" OA!'___OM,j OJ"" OJ"I OAg,
OSep
.Okt
20
21
24
25
15
29
ONov
16
30
31
ODes
StandarKesehatan
JabarMasihTertinggal
BANDUNG - Standar kesehatan di Provinsi Jabar masih
tertinggal dibandingkan provinsi
lain. Indikatornya,
pendidikan
kedokteran
di Jabar masih terpusat di satu rumah sakit yaitu
Rumah
Sa kit Hasan
Sadikin
(RSHS) yang terletak di ibukota
provinsi.
Karena masih berkutat di perkotaan, maka dokter muda tidak
mampu mempraktikkan
ilmunya
sekaligus bekerja ke selurlih rumah sakit (RS) di wilayab Jabar.
"Dari banyak faktor, masih terfokusnya pendidikan kedokteran
di salah satu rumah sakit itu,
menjadi salah satu faktor yang
mengakibatkan
parameter kesehatan di Jabar tertinggal dibandingkan provinsi yang lain," ujar
Dekan
Fakultas
Kedokteran
Universitas Padjajaran (Unpad),
Eri Surahman, di sela-sela acara
Asian Medical Education Association (AMEA), di Bandung, Senin (5/10).
Selain masalah di atas, masalah infrastruktur
seperti fasilitas
kesehatan
di sejumlah
rumah
sakit menjadikan
penangamin
kesehatan belum optimal. Karena itu, kata Eri, Unpad membuat
program kerja praktik bagi semua dokter muda sebelum mendapat gelar dokter.
Sebelum
memperoleh
surat
yang menyatakan
sah untuk
membuka praktik, tutur dia, semua lulusan fakultas kedokteran
Unpad harus bersedia dikirim
ke-23 RS di Jabar. Sebingga,
semua dokter muda memiliki
pengalaman untuk berhubungan
langsung dengan penyakit yang
ada di masyarakat.
"Ada dua keuntungan pendistribusikan
dokter muda ke semua rumah sakit yang ada di Jabar," katanya. Keuntungan per~
ta:r;na, dokter muda bisa belajar
banyak di rumah sakit di daerah.
Apalagi, kasus-kasus
penyakit
yang ada di daerah, khususnya
pedesaan,
justru sangat beragam. Sejauh ini, dalam satu tahun, Unpad sudah mengirim 600
dokter mud a ke seluruh RS yang
ada di Jabar
Keuntungan kedua, lanjut Eri,
rumah sakit menjadi sarana pendidikan secara langsung. Karena
dijadikan sebagai tempat pendidikan, pemeriksaan terhadap pasien akan lebih teliti, urutan penanganan lebih jelas, akurat dan
lengkap. .
Di luar negeri, papar Eri, ru....
mah sakit yang baik justru sering digunakan untuk pendidikan. Meski selama ini, masih ada
kesalahpahaman
dari masyarakat, bila mereka berobat ke RS
yang dijadikan tempat pendidikan," paparnya.
"Padahal,
RS
yang menjadi temp at pendidikan
selalu maju aspek pelayanan, penanganan, maupun pengobatannya," katanya menandaskan.
Pembantu Rektor (PR) III Unpad, Trias Nugahadi plengatakan, arah pendidikan kedokteran Unpad ke depan disesuaikan
kondisi masyarakat
Indonesia.
Yaitu, dari hospital base menjadi
community base atau dari rumah
sakit menjadi berbasis komunitas. '''Kami juga sedang menyiap"
kan program dokter keluarga,"
kat~y~.:_. kie__
~ _
....
---
Kliping
Humos
Unpad
----
2009