PENGARUH KARAKTERISTIK INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI PENGELOLAAN SAMPAH MENGGUNAKAN SISTEM BANK SAMPAH.

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI PENGELOLAAN SAMPAH MENGGUNAKAN SISTEM BANK

SAMPAH

(Studi Deskriptif Masyarakat Puri Nirwana 2 Rw 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Luar Sekolah Konsentrasi Pemberdayaan Masyarakat

Disusun Oleh

MOHAMAD NASHRUL MUTAQIN NIM. 0906418

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

PENGARUH KARAKTERISTIK INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI PENGELOLAAN SAMPAH MENGGUNAKAN SISTEM BANK

SAMPAH

(Studi Deskriptif Masyarakat Puri Nirwana 2 Rw 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor)

Oleh

Mohamad Nashrul Mutaqin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Mohamad Nashrul Mutaqin 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulih


(3)

0906418

PENGARUH KARAKTERISTIK INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI PENGELOLAAN SAMPAH MENGGUNAKAN SISTEM BANK

SAMPAH

(Studi Deskriptif Masyarakat Puri Nirwana 2 Rw 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. H. Mustofa Kamil, M.Pd NIP. 19611109 198703 1 001

Pembimbing II

Drs. Nunu Heryanto, M.Si NIP. 19560810 198101 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

Mohamad Nashrul Mutaqin, 2014

Pengaruh Karakteristik Inovasi Terhadap Keputusan Adopsi Pengelolaan Sampah

ABSTRAK

Mohamad Nashrul Mutaqin, “Pengaruh Karakteristik Inovasi Terhadap Keputusan

Adopsi Inovasi Pengelolaan Sampah Menggunakan Sistem Bank Sampah (Studi Deskriptif Masyarakat Puri Nirwana 2 Rw 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.)”

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh karakteristik inovasi yang terdiri dari keuntungan relative, kesesuaian, kerumitan, dapat dicobakan, dan dapat dilihat/diamati terhadap keputusan adopsi inovasi pengelolaan sampah menggunakan sistem bank sampah di Bank Sampah Harum Sari. Tujuan penelitian yaitu mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik inovasi terhadap keputusan adopsi inovasi pengelolaan sampah pada masyarakat Puri Nirwana 2.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain konsep inovasi mengenai karakteristiknya yang terdiri dari keuntungan relative, kesesuaian, kerumitan, dapat dicobakan dan dapat dilihat/diamati, model keputusan adopsi dan konsep bank sampah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner dan wawancara. Populasi pada penelitian ini adalah nasabah Bank Sampah Harum sari dengan sampel 36 responden.

Data yang diperoleh yaitu data primer dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 34 nasabah Bank Sampah Harum Sari. Data dianalisis dengan metode analisis jalur untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh langsung dan tidak langsung antara variable yang diteliti. Hasil yang diperoleh yaitu secara parsial mengenai variabel keuntungan relative dengan nilai thitung < ttabel dengan signifikasi 0.068, artinya H0 diterima

dan H1 ditolak. Variabel kesesuaian dengan nilai thitung < ttabel dengan signifikasi 0.212,

artinya H0 diterima dan H1 ditolak. Variabel kerumitan dengan nilai thitung > ttabel dengan

signifikasi 0.001, artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Variabel dapat dicobakan dengan

nilai thitung > ttabel dengan signifikasi 0.000, artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Variabel

dapat dilihat/diamati dengan nilai thitung > ttabel dengan signifikasi 0.005, artinya H1

diterima dan H0 ditolak. Variabel karakteristik inovasi dengan nilai Fhitung > Ftabel dengan

signifikasi 0.000, artinya secara H1 diterima dan H0 ditolak.

Kesimpulan penelitian ini secara parsial variabel keuntungan relatif dan variabel kesesuaian tidak berpengaruh terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah, sedangkan, variabel Kerumitan, dapat dicobakan dan dapat dilihat/diamati secara parsial berpengaruh terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat. Secara simultan variabel keuntungan relatif, Keserasian, Kerumitan, Dapat dicobakan, dan Dapat dilihaat/diamati (Karakteristik Inovasi) berpengaruh terhadap Adopsi Inovasi pengelolaan sampah dengan total pengaruh sebesar sebesar 93%, sedangkan sisanya sebesar 7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.


(5)

Mohamad Nashrul Mutaqin, 2014

ABSTRACT

Mohamad Nashrul Mutaqin, "Characteristics Influence Innovation Innovation Adoption Decision Against Waste Management System Using Waste Bank (Descriptive Study Society Puri Nirwana 2 Rw 06 Village Pabuaran Cibinong District of Bogor district.)"

This study discusses the influence of the characteristics of innovation which consists of relative advantage, compliance, complexity, can be tested, and can be seen / observed on innovation adoption decision using the waste management system in the Bank Trash bins banks Harum Sari. The purpose of research is to know and analyze the influence of the characteristics of innovation for innovation adoption decision on community waste management Puri Nirwana 2.

The theory used in this study include the concept of innovation consists of the characteristics of relative advantage, compliance, complexity, can be tested and can be seen / observed, adoption decision model and the concept of waste bank.

The method used in this research is descriptive research method with a quantitative approach. The data collection techniques used were questionnaires and interviews. The population in this study is a customer of Bank Garbage Harum sari with sample 36 respondents.

The data obtained by the primary data by distributing questionnaires to 34 customers of Bank Trash Harum Sari. Data were analyzed with path analysis method to determine whether or not the direct and indirect influence between the variables studied. The results obtained are partially about variable relative advantages to the value of t count < t table with significance 0.068, meaning that H0 is accepted and H1 rejected.

Variable compliance with tcount < ttable with significance 0212, meaning that H0 is accepted

and H1 rejected. Variable complexity with tcount > ttable with significance 0.001, meaning

that H1 is accepted and H0 is rejected. Variables can be tested with tcount > ttable with

significance 0.000, meaning that H1 is accepted and H0 is rejected. Variables can be seen

/ observed with tcount > ttable with significance 0.005, meaning that H1 is accepted and H0 is

rejected. The variable characteristics of innovation Fcount > Ftable with significance 0.000,

which means that H1 is accepted and H0 is rejected.

The conclusion of this study in partial relative advantages and compliance variable does not affect the adoption of waste management, whereas, the variable complexity, can be tested and can be seen / partially observable effect on the adoption of Community-Based Waste Management. Simultaneously variable relative advantage, compliance, complexity, can be tested, and can be seen / observed (Characteristics of Innovation) Innovation Adoption effect on waste management with a total effect of 93%, while the remaining 7% is influenced by other factors that are not observed.


(6)

Mohamad Nashrul Mutaqin, 2014

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN Hal

PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... v DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 2. Manfaat Praktis (Operasional) ... Error! Bookmark not defined. E. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.

BAB II LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.

A. Konsep Inovasi ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Inovasi ... Error! Bookmark not defined. 2. Proses Adopsi Inovasi ... Error! Bookmark not defined. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Adopsi Inovasi .... Error! Bookmark not

defined.

4. Model Proses Keputusan Inovasi ... Error! Bookmark not defined. B. Konsep Bank Sampah ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengertian Bank ... Error! Bookmark not defined. 2. Pengertian Sampah ... Error! Bookmark not defined. 3. Pengertian Bank Sampah ... Error! Bookmark not defined. C. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. D. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Mohamad Nashrul Mutaqin, 2014

A. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. C. Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 2. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. D. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined. F. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Wawancara... Error! Bookmark not defined. 2. Kuesioner (Angket) ... Error! Bookmark not defined. G. Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 1. Analisis Jalur... Error! Bookmark not defined. 2. Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 3. Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined. 4. Uji Signifikasi ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN .... Error! Bookmark not defined.

A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2. Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined. 3. Uji Validitas dan Reabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4. Analisis Deskriptif setiap variabel ... Error! Bookmark not defined. 5. Analisis Jalur... Error! Bookmark not defined. 6. Model Analisis Jalur ... Error! Bookmark not defined. 7. Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 8. Koefisien Kolerasi ... Error! Bookmark not defined. 9. Uji Signifikasi Simultan (Uju F-statistik) ... Error! Bookmark not defined. 10. Uji Keberartian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)Error! Bookmark not

defined.

B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 1. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 2. Model Trimming ... Error! Bookmark not defined. 3. Penarikan Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Mohamad Nashrul Mutaqin, 2014

A. SIMPULAN ... Error! Bookmark not defined. B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Mohamad Nashrul Mutaqin, 2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang giat melaksanakan kegiatan pembangunan di segala aspek kehidupan. Pembangunan yang selama ini diterapkan di Indonesia dan negara-negara berkembang yang berorientasi pertumbuhan (growth) telah membawa perubahan yang positif. Akan tetapi disamping berbagai kemajuan yang diperoleh, terlihat pula sejumlah potret kehidupan yang memperburuk citra pembangunan. Negara Indonesia yang mengkonsentrasikan pembangunan ekonomi pada sektor industri yang membutuhkan investasi yang mahal untuk mengejar pertumbuhan. Akibatnya sektor lain seperti sektor pertanian dikorbankan yang akhirnya pembangunan diutamakan berada di dalam kota dan sekitar kabupaten. Hal tersebut merupakan salah satu dari berbagai masalah yang mengakibatkan kesenjangan antara desa dan kota, yang berimbas pada banyaknya masyarakat yang bermigrasi dari desa ke kota (Urbanisasi).

Tidak dapat dipungkiri bahwalaju pertumbuhan ekonomi kota dimungkinan menjadi daya tarik luar biasa bagi penduduk untuk hijrah ke kota (Urbanisasi). Selain itu terjadinya kesenjangan antar desa-kota (khususnya sektor pertanian dan industri) menjadi alasan utama terjadinya urbanisasi.

Akibatnya jumlah penduduk di perkotaan dan sekitar kabupaten semakin membengkak, konsumsi masyarakat melonjak, yang pada akhirnya akan mengakibatkan berbagai persoalan, salah satunya adalah persoalan lingkungan yang selalu menjadi isu besar di hampir seluruh wilayah yaitu masalah sampah yang meningkat tanpa dibarengi dengan pengelolaannya yang baik.

Jumlah penduduk yang banyak dan gaya hidup masyarakat yang instan dan semakin modern serta kemajuan teknologi dapat berpotensi menghasilkan sampah


(10)

dari hasil kegiatan sehari-harinya. Pertambahan jumlah sampah yang tidak di imbangi dengan pengelolaan yang ramah lingkungan akan menyebabkan terjadinya perusakan dan pencemaran lingkungan. Volume sampah yang terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya aktifitas masyarakat tidak selaras dengan jumlah lahan yang tersedia untuk tempat penampungan sampah serta pengelolaannya yang kurang baik. Dampaknya dari penanganan sampah yang tidak komprehensif akan memicu terjadinya masalah sosial.

Berdasarkan hasil identifikasi dalam Pikiran Rakyat Online, dalam [Kismi, 2011, diakses 29/4/2014 (Online)] Di kota Bogor sampah merupakan salah satu masalah yang sulit untuk diselesaikan. Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, Daud Nedo Darenoh yang dikonfirmasi, Selasa (27/12), Gambaran sampah yang diproduksi oleh masyarakat Kota Bogor padatahun 2011 diperhitungkan volume sampah yang dihasilkan mencapai 2.402 meter kubik. Dari jumlah ini, baru sekitar 70,1 persen atau sekitar 1640 meter kubik per hari yang terangkut. "Volume sampah yang terangkut naik sebesar 6 m3/hari dibandingkan tahun 2010," kata Daud sambil menambahkan volume sampah tahun 2010 lalu sekitar 2.337 meter kubik. Jika hal ini terus berlanjut predikat kota Bogor dan sekitarnya sebagai kota sampah yang sempat disandangkan pada tahun 2005 mungkin dapat terulang kembali, karena pada saat itu penanganan sampah masih bersifat umum atau konvensional, artinya penanganan sampah hanya dengan diwadahkan, dikumpulkan, dan kemudian dibuang begitu saja (open dumping)/landfill.

Di dalam Undang-Undang No 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup pasal 16 mengamanatkan bahwa masyarakat bertanggungjawab sebagai produsen timbulnya sampah. Oleh karena hal tersebut diharapkan masyarakat sebagai sumber timbulan yang beresiko sebagai sumber pencemar, untuk ikut berpartisipasi serta dalam sistem pengelolaan sampah dan penanggulangnya secara langsung, serta perlunya perubahan persepsi masyarakat yang mendasar mengenai pengelolaan sampah dari pengelolaan yang konveksional ke kegiatan mengurangi sampah, daur ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang dikenal dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R).


(11)

Akan tetapi kegiatan 3R masih menghadapi kendala besar, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat dalam pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, padahal bentuk partisipasi masyarakat dalam mengurangi volume sampah di di kota dan sekitar kabupten Bogor yang menggunakan sistem 3R itu ada, salah satunya adalah program bank sampah. Bank sampah sendiri merupakan inovasi pengelolaan sampah dengan konsep pengumpulan sampah yang di pilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Seperti halnya nasabah bank, para nasabah bank sampah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam uang yang nantinya dapat dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjamkan. Bank sampah yang bersifat sosial engineering juga mengajarkan masyarakat untuk memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran dalam pengelolaan sampah secara bijak, yaitu membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk mulai memilah, mendaur ulang, dan memanfaatkan sampah, karena sampah memiliki nilai jual yang cukup baik. Sehingga tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi semata, melainkan strategi membangun persepsi masyarakat agar peduli terhadap lingkungan serta mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Dengan kata lain program bank sampah merupakan cara pengelolaan sampah yang berbasis masyarakat, artinya pengelolaan sampah didasarkan pada kebutuhan dan permintaan masyarakat, direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan dan dievaluasi oleh masyarakat meski ada campur tangan dari luar, yang artinya masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam keberlanjutan program tersebut.

Dari pemaparan di atas, terlihat bahwa bank sampah merupakan program yang menggunakan azas DOUM (Dari, Oleh dan Untuk Masyarakat) di dalam konsep pemberdayaan masyarakat, meski pada hakikatnya program tersebut tidak terlepas dari beberapa pihak yang membantu berjalannya program. Konsep pemberdayaan dapat dimaknai dalam konteks menempatkan posisi berdiri masyarakat. Posisi masyarakat bukanlah sebagai objek penerima manfaat (beneficiaries) yang bergantung kepada pemberian dari pihak luar seperti pemerintah, melainkan dalam posisi sebagai subyek (agen atau partisipan yang


(12)

bertindak) yang berbuat secara mandiri. Berbuat secara mandiri bukan berarti lepas dari tanggung jawab Negara. Pemberian layanan publik kepada masyarakat tertentu merupakan tugas (kewajiban) Negara secara given. Masyarakat yang mandiri sebagai partisipan berarti terbukanya ruang dan kapasitas mengembangkan potensi-kreasi, mengontrol lingkungan dan sumberdayanya sendiri, menyelesaikan masalah secara mandiri, dan ikut menentukan proses politik di ranah Negara. Artinya dengan dilaksanakan program bank sampah ini masyarakat secara tidak langsung ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan.

Hal ini selaras dengan kontribusi pendidikan non formal dalam pemberdayaan masyarakat, lebih jelasnya terhadap kesamaan peran pendidikan non formal dan pendidikan sosial dalam memberdayakan masyarakat, kesamaan peran tersebut dapat dilihat dari:

1. Hakekat pendidikan nonformal adalah membelajarkan masyarakat yang dilakukan di luar sistem pendidikan formal;

2. Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan non formal merupakan aktifitas yang disengaja dan diorganisasi secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu,

3. Sesuai dengan fungsi pendidikan non formal sasarannya adalah semua warga masyarakat dalam membantu membelajarkan (pemerataan pendidikan), dan 4. Bertujuan memberikan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam

rangka meningkatkan taraf hidup dan pengembangan sumberdaya manusia sebagai modal pembangunan nasional.(Kamil, 2011, hal. 54)

Pranarka dan Moeljarrto (dalam Faizah, 2008, hal 49) menyatakan bahwa pemberdayaan pada dasarnya terbentuk oleh ide untuk menempatkan manusia lebih sebagai subyek dari dunianya sendiri. Pada proses pemberdayaan, salah satu penekannya adalah proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan dan kemampuan kepada masyarakat, agar individu di dalam masyarakat menjadi lebih berdaya. Dengan kata lain, proses pemberdayaan masyarakat sering disebut dengan istilah peran serta masyarakat atau popular dengan istilah Pembangunan bertumpu kepada Masyarakat (Community Based Development).

Istilah peran serta masyarakat sering juga disebut partisipasi masyarakat. Akan tetapi terkadang kegiatan mengurangi sampah tidak dibarengi dengan


(13)

partisipasi masyarakat secara berkelanjutan, hal ini disebabkan oleh persepsi masyarakat mengenai kebersihan lingkungan yang masih kurang, sehingga berdampak terhadap tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan terutama mengenai permasalahan sampah yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya sampah yang berserakan di daerah sekitar rumah.

Pada proses adopsi dimana masyarakat menentukan akan menerima atau menolak suatu inovasi pasti melalui tahapan-tahapan terlebih dahulu. Tahapan dalam proses adopsi pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui program bank sampah dimulai dengan tahap pengenalan, dimana seseorang mulai mengetahui adanya inovasi dalam tata cara pengelolaan sampah. Selanjutnya tahapan persuasi, dimana seseorang mulai menentukan sikap terhadap inovasi tersebut. Kemudian tahapan keputusan untuk menerima atau menolak inovasi yang telah diterima. Dan akhirnya tahapan konfirmasi, di mana seseorang mencari penguat bagi keputusan inovasi yang telah dibuat, yaitu untuk melanjutkan penggunaan system bank sampah atau pada akhirnya kembali kepada cara konvensional dalam menangani sampah.

Hasil inovasi yang telah di adopsi sudah barang tentu dilaksanakan oleh masyarakat, Samsudin (1982) (dalam Prabayanti, 2010, hal. 32) menyebutkan, adopsi adalah suatu proses yang dimulai dari keluarnya ide-ide dari satu pihak, disampaikan kepada pihak kedua, sampai diterimanya ide tersebut oleh masyarakat sebagai pihak kedua. Banyak hal yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dalam proses adopsi inovasi, salah satunya adalah karakteristik inovasi itu sendiri, karakteristik inovasi bagaikan penyangga inovasi dalam suatu perubahan persepsi karena yang di ukur bukanlah faktor luar, akan tetapi inovasi itu sendiri yang menjadi tolak ukur suatu keberhasilan hingga akhirnya di adopsi masyarakat.

Persepsi masyarakat dalam menerima inovasi mengenai pengelolaan sampah berbasis masyarakat dalam program bank sampah telah diterapkan oleh sebagian warga Puri Nirwana 2 Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, karena sekian banyak warga yang mengeluhkan soal sampah di daerahnya, mereka adalah salah satu dari beberapa warga yang mau terjun langsung


(14)

mengurusi sampah tersebut. Dengan adanya program tersebut, mereka mengolah sampah organik dan sampah anorganik di wilayahnya sendiri.

Oleh karena itu persepsi masyarakat terhadap suatu objek merupakan peranan yang dianggap penting dalam keberhasilan suatu program terutama dalam pengambilan keputusan, dalam permasalahan ini adalah program bank sampah, dimana adanya keterlibatan masyarakat dalam menanggulangi sampah rumah tangga. Oleh karena itu proses adopsi yang dimulai dari tahap pengenalan hingga konfirmasi yang dilakukan oleh masyarakat bisa menjadi faktor pendorong keberhasilan kegiatan program bank sampah di Puri Nirwana 2 Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

Berdasarkan pemaparan latar belakar diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang bagaimana pengaruh karakteristik inovasi terhadap keputusan adopsi pengelolaan sampah menggunakan sistem bank sampah pada masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan beberapa hasil pengamatan sementara di lapangan, penulis berhasil mengidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Kegiatan bank sampah Harum Sari menghasilkan keuntungan ekonomis pada setiap nasabahnya sekitar Rp 15.000,- hingga Rp 60.000,- / bulannya.

2. Bank sampah Harum Sari merupakan bank sampah pertama yang didirikan di daerah kelurahan Pabuaran, sehingga dapat dijadikan acuan dalam pengembangan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

3. Lokasi penelitian berada di wilayah rumah padat penduduk yang seperti kita ketahui pada umumnya gaya hidup masyarakat yang instan dan semakin modern serta kemajuan teknologi dapat berpotensi menghasilkan sampah dari hasil kegiatan sehari-harinya;

4. Masyarakat sudah ada yang dapat memilah sampah yang ada di daerah sekitar rumah menjadi sesuatu yang lebih berguna;


(15)

5. Masyarakat rutin melaksanakan kegiatan menabung di bank sampah setiap hari selasa, kemudian pengambilan pada hari rabu setiap minggunya, mengartikan masyarakat mulai terbangun kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungannya

Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan peneliti diatas maka

rumusan masalah yang akan ditentukan ialah “Bagaimana pengaruh karakteristik inovasi terhadap keputusan adopsi pengelolaan sampah menggunakan sistem bank sampah pada masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.

Dalam memperjelas ruang lingkup penelitian, maka peneliti merumuskannya dalam bentuk pertanyaan, meliputi:

1. Apakah karakteristik inovasi yang meliputi karakteristik Relatif advantages (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan adopsi pengelolaan

sampah berbasis masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor secara parsial ?

2. Apakah karakteristik inovasi yang meliputi karakteristik Compatibility (X2)

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan adopsi pengelolaan sampah berbasis masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor secara parsial ?

3. Apakah karakteristik inovasi yang meliputi karakteristik Complexity (X3)

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan adopsi pengelolaan sampah berbasis masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor secara parsial ?

4. Apakah karakteristik inovasi yang meliputi karakteristik Triability (X4)

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan adopsi pengelolaan sampah berbasis masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor secara parsial ?

5. Apakah karakteristik inovasi yang meliputi karakteristik Observability (X5)

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan adopsi pengelolaan sampah berbasis masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor secara parsial ?


(16)

6. Apakah karakteristik inovasi yang meliputi karakteristik Relatif advantages (X1), Compatibility (X2), Complexity (X3), Triability (X4), dan Observability

(X5) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan adopsi pengelolaan

sampah berbasis masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor secara simultan ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik inovasi terhadap keputusan adopsi pengelolaan sampah berbasis masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, karakteristik tersebut antara lain:

a. Untuk mengetahui pengaruh Relatif advantages (X1) terhadap tingkat

pengambilan keputusan inovasi (Y) secara parsial.

b. Untuk mnengetahui pengaruh Compatibility (X2) terhadap tingkat

pengambilan keputusan inovasi (Y) secara parsial.

c. Untuk mnengetahui pengaruh Complexity (X3) terhadap tingkat pengambilan

keputusan inovasi (Y) secara parsial.

d. Untuk mnengetahui pengaruh Triability (X4) terhadap tingkat pengambilan

keputusan inovasi (Y) secara parsial.

e. Untuk mnengetahui pengaruh Observability (X5) terhadap tingkat

pengambilan keputusan inovasi (Y) secara parsial. D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang akan diteliti oleh peneliti dalam hal ini, meliputi :

1. Manfaat Teoritis

Dengan dilakasanakan penelitian ini diharapkan dapat memperkaya penggunaan teori-teori Pendidikan Luar Sekolah berkenaan dengan proses pemberdayaan dan pembangunan masyarakat, khususnya adopsi inovasi dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.


(17)

2. Manfaat Praktis (Operasional) a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pandangan dan dan pengetahuan dalam mengaplikasikan metodologi penelitian mengenai pemberdayaan dan pembangunan masyarakat khususnya tentang adopsi inovasi dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

b. Bagi Pihak Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan dampak positif yang berarti kepada masyarakat terlebih kepada masyarakat di Puri Nirwana 2 Rw. 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor yang menjadi subjek dalam pengelolaan kegiatan pemberdayaan dan pembangunan masyarakat sehingga dapat mandiri dan memberdayakan dirinya sendiri. c. Bagi Pendidikan Pada Umumnya

Melalui penelitian ini diharapkan dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau referensi bagi dunia pendidikan khususnya dalam hal permasalahan yang berkaitan dengan pemberdayaan dan adopsi inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sebagai kerangka dalam penulisan ini dengan acuan pedoman penulisan karya tulis tahun 2014, maka struktur penulisan disusun sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Penelitian, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II Landasan Teori terdiri dari Konsep Inovasi, Konsep Bank Sampah, Kerangka Pemikiran, Hipotesis Penelitian.

BAB III Metode Penelitian terdiri atas Desain Penelitain, Populasi dan Sampel, Instumen Penelelitian, Prosedur Penelitian, Definisi Operasional, Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data.

BAB IV Temuan dan Pembahasan terdiri atas Gambaran Umum Tempat Penelitian, Gambaran Umum Responden, Uji Validitas dan Reliabitas, Analisis Deskriptif Setiap Variabel, Analisis Jalur, Model Analisis Jalur,


(18)

Koefisien Determinasi, Koefisien Kolerasi, Uji Keberatian Koefisien Regresi Secara Parsial, Uji Signifikasi Simultan, dan Pembahasan.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi terdiri atas kesimpulan dari temuan dan pembahasan, serta rekomendasi yang dapat disarankan sebagai hasil temuan penelitian.


(19)

Mohamad Nashrul Mutaqin, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian di sini merupakan metode serta pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian, Sugiyono (2009, hal. 2) mengemukakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut Mardalis (1999, hal. 3) metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk melaksanakan penelitian.

Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, metode ini juga biasa disebut statistic deskriptif. Menurut Sugiyono (2009, hal. 147) yang dimaksud dengan statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Dengan menggunakan metode deskriptif tidak hanya memberikan gambaran mengenai fenomena-fenomena yang ada, tetapi juga memberikan gambaran mengenai keterkaitan variabel yang diteliti, pengujian hipotesis dan pembuatan prediksi. Adapun pendekatan penelitiannya dengan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik inovasi terhadap pengambilan keputusan adopsi inovasi bank sampah. Kasmadi (2013, hal. 64) menyatakan bahwa penelitian korelasional digunakan untuk menetapkan besaran hubungan antar variable.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup, dan waktu yang sudah ditentukan (Kasmadi, 2013, hal. 65), hal ini


(20)

selaras dengan pernyataan Sugiyono (2009, hal. 80) yang menyatakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam pengambilan sampel, peneliti menggunakan teknik simple Random Sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi itu, cara tersebut dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Adapun mengenai populasi dalam penelitian ini adalah para nasabah bank sampah yang berada di perumahan Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran yang berjumlah 40 orang.

Mengenai pengambilan ukuran sampel, peneliti berpegang terhadap tabel Isaac dan Michael dalam Sugiyono (2009, hal. 87) dengan taraf kesalahan 5% yaitu 36 orang.

Tabel 3.1

Penentuan Jumlah Sampel dari Populasi Tertentu dengan Taraf Kesalahan 1%, 5% dan 10%

N S

1% 5% 10%

10 10 10 10

15 15 14 14

20 19 19 19

25 24 23 23

30 29 28 27

35 33 32 31

40 38 36 35

Sumber : Sugiyono 2009, hal. 87 C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati. (Sugiyono, 2011, hal. 102). Alat ukur pada penelitian social umumnya tidak tetap, sehingga peneliti membuat instrument mengenai karaktersitik inovasi dan keputusan adopsi dengan acuan instrument


(21)

penelitian yang pernah dibuat sebelumnya yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Suatu alat ukur harus teruji validitas dan reliabilitasnya agar penelitian dapat sesuai dengan yang diharapkan, karena instrumen penelitian yang baik adalah instrumen yang memenuhi dua pengujian tersebut. Tujuan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas yaitu agar dapat menggambarkan fenomena yang ingin diukur dan kebenarannya dapat dipercaya, sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Analisis ini digunakan dengan tujuan mengetahui apakah data yang akan diolah mempunyai tingkat keabsahan (valid) dan dapat dipercaya (reliabel).

1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2009, hal. 121). Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing-masing pernyataan dengan skor total. Adapun rumus dari pada korelasi pearson adalah sebagai berikut :

  

 

 

2 2 2 2

i i i i i i i xy y y n x x n y x y x n r Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi pearson

X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

Menurut Friedenberg (2005) biasanya dalam pengembangan dan penyusunan skala-skala psikologi digunakan harga koefesien korelasi yang minimal sama dengan 0,3 dengan demikian semua item yang memiliki korelasi kurang dari 0,3 dapat disisihkan dan item-item yang akan dimasukkan dalam alat-alat adalah item-item yang memiliki korelasi diatas 0,3 dengan pengertian semakin tinggi korelasi itu mendekati angka satu (1,00) maka semakin baik pula konsistensinya (validitas).


(22)

Setelah dapat ditentukan bahwa pertanyaan pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini valid, maka dilanjutkan dengan uji reabilitas.

2. Uji Reliabilitas

Reliabel berkenaan dengan derajad konsistensi data dalam interval waktu tertentu (Sugiyono, 2009, hal. 3). Teknik yang digunakan untuk mengukur reabilitas ialah teknik alpha cronbrach. Pengujian reabilitas dengan teknik alpha cronbrach ini dilakukan untuk jenis interval. Berikut ini adalah rumus untuk menghiting nilai alpha cronbrach :

r11 = 

            

i

i S S k k 1 1 Keterangan:

r11 = Nilai Reliabilitas

∑Si = Jumlah Varians skor tiap-tiap item St = Variansi total

k = Banyaknya butir pernyataan

Koefisien reabilitas skala haruslah diusahakan setinggi mungkin, yang besarnya mendekati satu. Adapun kaidah keputusan menggunakan nilai kritis alpha cronbrach yaitu jika nilai koefisien ≥ 0.60 maka instrument tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian (Nunnally dalam Ghozali, 2011, hal. 25)

Sesuai dengan permasalahan yang peneliti ajukan yaitu mengenai “Karakteristik inovasi terhadap pengambilan keputusan adopsi inovasi bank sampah” maka peneliti membuat dua instrument untuk menguji variable yang diajukan. Instrumen tersebut antara lain mengenai karakteristik inovasi itu sendiri dan adopsi inovasi terhadap inovasi yang diberikan. Instrumen yang diberikan berupa pertanyaan positif dan negative. Skor dari setiap instrument yang diberikan diberi nilai satu hingga empat, artinya untuk setiap pertanyaan positif yang memberikan pernyataan sangat setuju akan diberi skor empat, sedangkan sangat tidak setuju akan diberikan skor satu, begitu juga sebaliknya untuk pertanyaan


(23)

negative, pernyataan sangat tidak setuju akan diberi skor empat, sedangkan pernyataan sangat setuju akan diberi skor satu.

Tabel 3.2

Instrumen Variabel-variabel penelitian Variabel

Penelitian Sub Variabel Indikator Indikator

No item

+ -

Karakteristik Inovasi (X)

1. Keuntungan relatif

(Relative advantages) (X1)

1. Keuntungan ekonomis 1 2. Imbalan yang segera

diperoleh 2

3. Hemat tenaga dan waktu 3 2. Kesesuaian (Compatibility)

(X2)

1. Kesesuaian dengan norma

sekitar 4

2. Kesesuaian dengan

ide-ide sebelumnya 5 3. Kerumitan (Complexity)

(X3)

1. Inovasi sulit dimengerti 6 2. Inovasi sulit dilaksanakan

7 4. Dapat dicobakan

(Triability) (X4)

1. Inovasi telah dicobakan

pada masyarakat lain 8 2. Inovasi dapat dicobakan

oleh masyarakat sekitar dalam skala kecil

9 5. Dapat dilihat/diamati

(Observability) (X5)

1. Proses inovasi dapat

diamati 10

2. Hasil inovasi dapat

diamati 12 11

Adopsi Inovasi (Y)

1. Tahap pengetahuan

(Knowleddge) 1,2

2. Tahap bujukan

(Persuation) 3,4

3. Tahap keputusan

(Decision) 5

4. Tahap Implementasi

(Implementation) 7 6,8

5. Tahap Konfirmasi


(24)

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian di sini ialah rancangan penelitian yang dilakukan secara berurutan dari awal hingga akhir, sehingga memberikan gambaran mengenai tahap perancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, analisis dan penafsiran data, hingga pada penulisan laporan. Sesuai yang dikemukakan oleh Moleong (2013, hal. 127) mengenai tahap-tahap yang dilakukan peneliti dalam menjawab pertanyaan penelitian antara lain:

1. Tahap Pra-Lapangan

Pada tahapan ini peneliti melakukan observasi langsung ke lokasi penelitian yang berlokasi di Perumahan Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Hal ini dilakukan sebagai studi pendahuluan agar peneliti mendapat gambaran mengenai Bank Sampah yang berjalan dilokasi tersebut. Selanjutnya peneliti mengurus perizinan kepada pihak-pihak terkait, dalam hal ini kepada ibu Teti selaku salah satu pengurus bank sampah, dan kepada bapak Rozak selaku ketua Rt 09 dimana kegiatan Bank Sampah dilakukan. Setelah masalah didapat, peneliti kemudian merumuskan hingga mendesain instrument pengumpulan data penelitian.

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini peneliti menuju tempat penelitian yaitu di Perumahan Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor untuk mengumpulkan data mengenai pengaruh karakteristik yang mempengaruhi pengambilan keputusan adopsi pengelolaan sampah menggunakan sistem bank sampah.

3. Tahap Analisis Data

Pada tahapan ini peneliti menganalisis data hasil penelitian untuk mencari jawaban atas permasalah yang dingkat, dalam hal ini mengenai pengaruh karakteristik inovasi terhadap keputusan adopsi pengelolaan sampah berbasis masyarakat menggunakan system bank sampah. Kegiatan ini dimulai dengan mengumpulkan data hasil wawancara dan kuesioner, kemudian dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.


(25)

Tahapan penulisan laporan merupakan tahap akhir penyusunan hasil penelitian. Pada tahapan ini peneliti mulai menyajikan keseluruhan kegiatan selama penelitian, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun sesuai dengan outline yang berlaku di lingkungan Universitas.

E. Definisi Operasional

Untuk memperjelas mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti akan sedikit menguraikan mengenai definisi dari istilah yang digunakan. Berikut ini adalah istilah yang digunakan yang penulis gunakan

1. Karakteristik inovasi, yaitu karakterisitik yang melekat pada inovasi secara langsung maupun tidak langsung keberadaaanya dapat mendorong atau menghambat dalam adopsi inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat menggunakan system bank sampah, karaktersistik inovasi tersebut antara lain:

a. Keuntungan relatif (relative advantages), yaitu tingkat dimana persepsi masyarakat menganggap bahwa cara atau gagasan pengelolaan sampah bank sampah memberikan suatu keuntungan relative daripada cara konvensional atau inovasi sebelumnya;

b. Kesesuaian (compatibility), yaitu tingkat dimana persepsi masyarakat menganggap bahwa cara atau gagasan pengelolaan sampah bank sampah pengelolaan bank sampah sesuai dengan kebutuhan, kondisi lingkungan dan norma yang berlaku pada masyarakat;

c. Kerumitan (complexity), yaitu tingkat dimana persepsi masyarakat menganggap bahwa cara atau gagasan pengelolaan sampah bank sampah pengelolaan bank sampah dirasa sulit atau tidaknya untuk diterapkan oleh masyarakat, baik dalam proses pengelolaan sampah maupun dalam pendapatan keuntungan.

d. Dapat dicobakan (triability), yaitu tingkat dimana persepsi masyarakat menganggap bahwa cara atau gagasan pengelolaan sampah bank sampah dapat dicoba oleh masyarakat.


(26)

e. Dapat dilihat (observability), yaitu tingkat dimana persepsi masyarakat menganggap bahwa cara atau gagasan pengelolaan sampah bank sampah dapat dilihat, baik dalam pengelolaan maupun dalam pendapatan keuntungan. (Syaefudin, 2013, hal. 21)

2. Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. [2012, diakses 1/5/2014 (Online)]

3. Adopsi merupakan proses mental yang terjadi pada diri seseorang sejak pertama kali mengenal inovasi sampai memutuskan untuk mengadopsi inovasi (Rogers dan Shoemaker, 1971) dalam (Fardiaz, 2008, hal. 13). Sedangkan menurut Mardikanto (1988) menyarakan bahwa adopsi diartikan sebagai proses perubahan perilaku baik berupa pengetahuan, sikap, maupun keterampilan pada seseorang setelah menerima inovasi.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan kebutuhan dalam pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan yang digunakan yaitu wawancara dan angket.

1. Wawancara

Esterberg (2002) (dalam Sugiyono 2009, hal. 231) mengemukakan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Sedangkan menurut Arikunto (2002, hal. 128) menyatakan bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Wawancara digunakan peneliti dikarenakan ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam mengenai tahap pengambilan inovasi hingga adopsi, selain itu dikarenakan jumlah responden yang relative sedikit.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009, hal. 142). Adapun penyampaian kuesioner kepada


(27)

nasabah bank sampah dilakukan secara langsung dalam waktu yang tidak terlalu lama karena ruang lingkup tidak terlalu luas dan diharapkan terciptanya kondisi yang baik antara peneliti dengan nasabah, sehingga nasabah dengan sukarela memberikan data obyektif dan cepat. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2009, hal. 142). Dalam hal ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data skala likert untuk menguji sejumlah variable yang diajukan.

G. Analisis Data

Data mengenai persepsi responden terhadap tahap keputusan diukur dengan pernyataan-pernyataan positif dan negatif, data yang terkumpul berupa data kualitatif sehingga peneliti memberikan skor pada setiap item yang telah dijawab oleh responden. Skor tersebut antara lain :

Untuk Pertanyaan yang positif

Sangat Setuju (ST) : skor 4 Setuju (S) : skor 3 Tidak Setuju (TS) : skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1 Untuk Pertanyaan yang negatif

Sangat Setuju (ST) : skor 1 Setuju (S) : skor 2 Tidak Setuju (TS) : skor 3 Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 4

Untuk pengolahan data penulis menggunakan SPSS versi 17.00. langkah-langkah pengolahan data berdasarkan rumus-rumus pengujian sebagai berikut: 1. Analisis Jalur

Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda. Analisis jalur merupakan suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi linier berganda jika variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung


(28)

(Retherford dalam Ghozali, 2008: 221). Analisis regresi ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya suatu pengaruh antara variabel X1 X2 X3 X4 dan X5

dengan Y dimana kelima variabel tersebut adalah Keuntungn relatif, Kesesuaian, Kerumitan, Dapat dicobakan dan Dapat dilihat/ diamati terhadap Adopsi Inovasi. Analisis regresi ini dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:

Yyx1X1 +yx2X2 +yx3X3+yx4X4 +yx4X4+ y

Keterangan:

Y = Adopsi Inovasi X1 = Keuntungan relatif X2 = Kesesuaian X3 = Kerumitan X4 = Dapat dicobakan X5 = Dapat dilihat/ diamati

1 = Koefisien jalur Keuntungan relatif

2 = Koefisien jalur Kesesuaian

3 = Koefisien jalur Kerumitan

4 = Koefisien jalur Dapat dicobakan

5 = Koefisien jalur Dapat dilihat/ diamati

1 = Galat

Analisis ini digunakanan karenakan variable independennya lebih dari satu. Uji asumsi analisis regresi berganda antara lain :

a. Variabel observasi minimal berskala interval

Pada analisis jalur, model yang cocok digunakan adalah model variabel yang berskala interval dan rasio, sedangkan variabel yang berskala nominal dan ordinal diindikasikan kurang cocok dalam analisis ini, sehingga jika salah satu variabel dalam model yang dispesifikasikan mempunyai skala ordinal atau nominal, maka koefisisen korelasi variabel tersebut harus dihitung dengan teknik statistik non-parametrik tertentu. Kemudian koefisien korelasi yang dihasilkan


(29)

disubstitusikan kedalam matriks korelasi yang akan dipakai dalam analisis jalur (Hasan dalam Winarsunu, 2002 : 282).

b. Uji Normalitas

Asumsi normalitas merrupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikasi) koefisien regresi. Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui variabel endogen dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistic.

Menurut Singgih Santosa (2002, hal. 393) menjelaskan bahwa dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

1) Jika probabilitas > 0,05 maka populasi berdistribusi normal 2) Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi normal

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plot dalam program SPSS.

c. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar errornya semakin besar pula. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan:menggunakan Variance Inflation Factors (VIF).

2 i

R

1

1

VIF


(30)

Keterangan :

Ri2 : koefisien determinasi

d. Uji Heteroskedastitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005, hal. 93).

Dasar analisisnya adalah apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

e. Galat tidak berkorelasi dengan variabel endogen (dependen)

Asumsi bahwa variabel galat tidak berkorelasi dengan variabel-variabel yang ada dalam suatu model analisis jalur, mengimplikasikan bahwa variabel yang relevan saja yang digunakan di dalam model yang akan diuji. Atau dengan kata lain, bahwa variabel – variabel yang tidak digunakan dan berada dibawah variabel galat diasumsikan menjadi tidak berkorelasi dengan variabel relevan. (Phedazur dalam Winarsunu, 2002 : 285). Prosedur yang digunakan dalam SPSS untuk mendeteksi galat tidak berkorelasi dengan variabel endogen yaitu dapat dilihat dari grafik scatterplot antara antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value (Santoso, 2001: 146) . Dari grafik tersebut dilihat jika sisaan berada disekitar nol menyebar secara acak (tidak membentuk pola) maka galat dapat disimpulkan tidak berkorelasi terhadap variabel endogen.

f. Hanya ada ada satu arah kausal di dalam model

Asumsi mengenai adanya satu arah jalur di dalam model, mengindikasikan bahwa arah jalur yang mengandung arti hubungan timbal balik di dalam suatu


(31)

model analisis jalur menjadi diabaikan. Satu arah jalur didalam model analaisis jalur dikenal dengan sebutan model rekursif (recursive models).

Ridwuan dan Kuncoro (2007) mengemukakan bahwa perhitungan menggunakan analisis jalur secara kausal antar variabel di bedakan menjadi 3, yaitu:

1. Direct Causal Effect (pengaruh kausal langsung) adalah pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat yang terjado tanpa melalui variabel lain;

2. Indirect Causal Effect (pengaruh kausal tidak langsung) adalah pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat yang terjadi melalui variabel lain yang terdapat dalam satu model kausalitas yang sedang diteliti;

3. Total Causal Effect (pengaruh kausal total) adalah jumlah dari pengaruh kausal langsung dan pengaruh kausal tidak langsung.

2. Koefisien Determinasi

Dari hasil uji asumsi regresi berganda dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi yaitu untuk mengetahui kontribusi variabel (X) terhadap variabel (Y), menggunakan rumus sebagai berikut:

Kd = ( rxy )2 x 100%

Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi rxy = Product moment

Range nilainya antar 0-1, apabila nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, dan sebaliknya apabila R2 besar berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen besar.

3. Koefisien Korelasi

Korelasi ini digunakan untuk mengukur derajat hubungan serta arah hubungan variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Koefisien Korelasi ini menggunakan rumus korelasi product moment:


(32)

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi X = Variabel Independen Y = Variabel Dependen N = Jumlah Data

Dari nilai koefisien korelasi (R) yang diperoleh, didapat hubungan –1 ≤ R ≤ 1 sedangkan harga untuk masing-masing R adalah sebagai berikut :

a. R = -1, artinya terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y sempurna negatif.

b. R = 0, artinya terdapat hubungan antara variabel X dan Y.

c. R= 1, artinya terdapat hubungan linier antara variabel X dan variabel Y sempurna positif.

Untuk melihat hubungan korelasi, digunakan analisis yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:184) sebagai berikut :

Tabel 3.3

Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval koefisien Target Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,00-0,199 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80,1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono, 2009, hal. 184 4. Uji Signifikasi

a. Uji Simultan (Uji F-statistik)

Untuk menguji kebenaran hipotesis pertama digunakan uji statistik F, yaitu untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel bebas (independen) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen). Pengujian hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut:


(33)

H0 : Tidak terdapat perdapat ntara karakteristik inovasi terhadap

pengambilan keputusan pengelolaan sampah berbasis masyarakat menggunakan system Bank Sampah

H1 : Terdapat pengaruh antara karakteristik inovasi terhadap pengambilan

keputusan pengelolaan sampah berbasis masyarakat menggunakan system Bank Sampah,

Dirumuskan dalam hipotesis statistic seperti berikut: : = = = = 0,

: = = ≠ 0

Uji statistik F (Fisher), yaitu dengan membandingkan Fhitung dengan

Ftabel dengan menggunakan rumus:

= – – Keterangan:

n = jumlah responden

m = jumlah variable bebas (independen)

Pengujian dengan uji F variannya adalah dengan membandingkan Fhitung

dengan Ftabel pada α = 0,05. Kriteria penilaian hipotesis pada Uji F ini adalah

sebagai berikut:

1) Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak

2) Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima

Nilai p value dibandingkan dengan tingkat signifikan (α) = 5% dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika P value < 0.05 maka ditolak 2) Jika P value > 0.05 maka diterima

b. Uji Individual (Uji t-statistik)

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas yaitu variabel keuntungan relatif, Kesesuaian, Kerumitan, Dapat dicobakan,


(34)

dan Dapat dilihaat/diamati .mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat yaitu variabel Adopsi Inovasi. Pengujian hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

Keuntungan Relatif

H1 : Secara parsial terdapat pengaruh antara keuntungan relative terhadap

pengambilan keputusan adopsi inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat

: :

Kesesuaian

H1 : Secara parsial terdapat pengaruh antara kesesuaian terhadap pengambilan

keputusan adopsi inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat :

: Kerumitan

H1 : Secara parsial terdapat pengaruh antara kerumitan terhadap pengambilan

keputusan adopsi inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat :

: Dapat dicobakan

H1 : Secara parsial terdapat pengaruh antara dapat dicobakan terhadap

pengambilan keputusan adopsi inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat

: : Dapat diamati

H1 : Secara parsial terdapat pengaruh antara dapat dilihat/diamati terhadap

pengambilan keputusan adopsi inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat


(35)

:

Nilai thitung tersebut selanjutnya akan dibandingkan dengan ttabel pada

tingkat signifikan (α) = 5% dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika > , maka ditolak 2) Jika < , maka diterima, atau

Nilai p value dibandingkan dengan tingkat signifikan (α) = 5% dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika P value < 0.05 maka ditolak 2) Jika P value > 0.05 maka diterima


(36)

Mohamad Nashrul Mutaqin, 2014

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh Karakteristik Inovasi Terhadap Keputusan Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel karaktersistik inovasi yang terdiri dari Kerumitan, Dapat dicobakan, dan Dapat dilihaat/diamati berpengaruh terhadap Adopsi Inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. dengan total pengaruh sebesar 93%, sedangkan sisanya sebesar 7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati 2. Variabel keuntungan relatif (relative advantages) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

3. Variabel Kesesuaian (compatibility) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

4. Variabel Kerumitan (complexity) secara parsial berpengaruh langsung sebesar 13.1%, pengaruh tidak langsung sebesar 17.5% dan pengaruh total sebesar 30.6% terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.


(37)

5. Variabel Dapat dicobakan (triability) secara parsial berpengaruh langsung sebesar 18.5% pengaruh tidak langsung sebesar 13.4% dan pengaruh total sebesar 31.9% terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

6. Variabel Dapat diamati (Observability) secara parsial berpengaruh langsung sebesar 11.9%, pengaruh tidak langsung sebesar 18.4% dan pengaruh total sebesar 30.3% terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

B. Rekomendasi

1. Dari pembahasan di atas, menunjukan bahwa karakteristik inovasi merupakan aspek penting terhadap pengambilan adopsi inovasi suatu program, sehingga rekomendasi peneliti kepada pihak penyelenggara bank sampah harum sari agar dapat meningkatkan karakteristik inovasinya, khususnya dalam aspek keuntungan relative, diharapkan para nasabah diberi pemahaman bahwa keuntungan yang di dapat dari pelaksanaan pengelolaan bank sampah bukan hanya dalam dimensi ekonomi semata, akan tetapi dimensi lain seperti dimensi keindahan, dimensi kebersihan lingkungan dan dimensi kesehatan. Sedangkan dalam aspek kesesuaian, peningkatan intensitas penyuluhan pada setiap penimbangan dapat meningkatkan pemahaman nasabah mengenai pengelolaan sampah, sehingga kebiasaan nasabah dapat diubah selaras dengan alur pengelolaan sampah menggunakan system bank sampah.

2. Rekomendasi bagi para peneliti selanjutnya yang berminat untuk mengembangkan penelitian mengenai inovasi terhadap putusan adopsi pengelolaan bank sampah untuk meneliti faktor-faktor lain yang berpengaruh selain karakteristik inovasi, seperti tipe keputusan inovasi, saluran komunikasi, sifat dasar system social, upaya agen perubahan, atau karakteristik social ekonomi.


(38)

Mohamad Nashrul Mutaqin, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Alwi, Hasan, dkk. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Arni, M. (2004). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Friedenberg, Lisa, (2005). Psychological Testing, Design, Analysis and Use. Allynand Bacon.

Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multiviriate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hanafi, A. (1987). Memasyarakatkan Ide-ide Baru Cetakan IV. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional

Ibrahim, J.T., Armand, S., dan Harpowo. (2003). Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian. Malang: Banyumedia Publishing

Kamil, M. (2011). Pendidikan Non Formal Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah Pembelajaran dari Kominkan Jepang). Bandung: Alfabeta

Kasmadi dan Nia. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Lupy. (2014). Pemimpin pelopor sebagai factor penggerak pasrtisipasi masyarakat dalam program bank sampah di Rw. 14 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. (Skripsi) Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Mardalis. (1999). Metode Penelitian (suatu pendekatan proposal). Jakarta: Bumi Aksara


(39)

Mardikanto. (2009). Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press).

Moleong, L.J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda

Rogers, E. (2003). Diffusin of Innovation Fifth Edition. Free Press. New York. Santosa, S. (2002). Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.

Jakarta: Elek Media Komputindo

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

_________ (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Soerjono. S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Syaefudin. (2013). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup pasal 16

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan Sampah

Internet :

Dwi, Kismi (2011). Setiap Hari, 762 M3 atau 30 Persen Sampah di Kota Bogor tak Terangkut. [Online] Diakses dari http://www.pikiran-rakyat.com/node/170982

Faizah. (2008). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat. [Online] Diakses dari eprints.undip.ac.id/17313/1/faizah.pdf


(40)

Fardiaz. (2008). Pengaruh Karakteristik Petani Terhadap Tingkat Pengambilan Keputusan Inovasi Dalam Usaha Sayur Organik. [Online] Diakses dari

repository.ipb.ac.id/bitstream/.../2348/5/A08mfa1.pdf

Itfan (2012). Bank sampah dan Manfaatnya. [Online] Diakses dari

itfanweb.blogspot.com/2012/04/apa-itu-bank-sampah-dan-apa-manfaatnya.html

Prabayanti, H. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adopsi Biopestisida oleh Petani di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar.

[Online] Surakarta: Diakses dari

eprints.uns.ac.id/4064/1/169933001201211261.pdf

Saad. (2012). Pengaruh Intensitas Penyuluhan dan Karakteristik Teknologi Budidaya Sapi Potong terhadap Jenis Adopsi Inovasi oleh Peternak di Desa Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo. [Online]

Diakses dari

http://www.academia.edu/9804802/SKRIPSI_UMMU_SAAD

Slamet Mulyana (2009). Teori Difusi Inovasi. [Online] Diakses dari


(1)

46

:

Nilai thitung tersebut selanjutnya akan dibandingkan dengan ttabel pada

tingkat signifikan (α) = 5% dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika > , maka ditolak

2) Jika < , maka diterima, atau

Nilai p value dibandingkan dengan tingkat signifikan (α) = 5% dengan kriteria sebagai berikut:

1) Jika P value < 0.05 maka ditolak 2) Jika P value > 0.05 maka diterima


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pengaruh Karakteristik Inovasi Terhadap Keputusan Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel karaktersistik inovasi yang terdiri dari Kerumitan, Dapat dicobakan, dan Dapat dilihaat/diamati berpengaruh terhadap Adopsi Inovasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat Puri Nirwana 2, Rw 06 Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. dengan total pengaruh sebesar 93%, sedangkan sisanya sebesar 7 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati 2. Variabel keuntungan relatif (relative advantages) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

3. Variabel Kesesuaian (compatibility) secara parsial tidak berpengaruh terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

4. Variabel Kerumitan (complexity) secara parsial berpengaruh langsung sebesar 13.1%, pengaruh tidak langsung sebesar 17.5% dan pengaruh total sebesar 30.6% terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.


(3)

82

5. Variabel Dapat dicobakan (triability) secara parsial berpengaruh langsung sebesar 18.5% pengaruh tidak langsung sebesar 13.4% dan pengaruh total sebesar 31.9% terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

6. Variabel Dapat diamati (Observability) secara parsial berpengaruh langsung sebesar 11.9%, pengaruh tidak langsung sebesar 18.4% dan pengaruh total sebesar 30.3% terhadap Adopsi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Menggunakan Sistem Bank Sampah Masyarakat Puri Nirwana 2 RW 06 Kelurahan Pabuaran Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.

B. Rekomendasi

1. Dari pembahasan di atas, menunjukan bahwa karakteristik inovasi merupakan aspek penting terhadap pengambilan adopsi inovasi suatu program, sehingga rekomendasi peneliti kepada pihak penyelenggara bank sampah harum sari agar dapat meningkatkan karakteristik inovasinya, khususnya dalam aspek keuntungan relative, diharapkan para nasabah diberi pemahaman bahwa keuntungan yang di dapat dari pelaksanaan pengelolaan bank sampah bukan hanya dalam dimensi ekonomi semata, akan tetapi dimensi lain seperti dimensi keindahan, dimensi kebersihan lingkungan dan dimensi kesehatan. Sedangkan dalam aspek kesesuaian, peningkatan intensitas penyuluhan pada setiap penimbangan dapat meningkatkan pemahaman nasabah mengenai pengelolaan sampah, sehingga kebiasaan nasabah dapat diubah selaras dengan alur pengelolaan sampah menggunakan system bank sampah.

2. Rekomendasi bagi para peneliti selanjutnya yang berminat untuk mengembangkan penelitian mengenai inovasi terhadap putusan adopsi pengelolaan bank sampah untuk meneliti faktor-faktor lain yang berpengaruh selain karakteristik inovasi, seperti tipe keputusan inovasi, saluran komunikasi, sifat dasar system social, upaya agen perubahan, atau


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Alwi, Hasan, dkk. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Arni, M. (2004). Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta

Friedenberg, Lisa, (2005). Psychological Testing, Design, Analysis and Use. Allynand Bacon.

Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis Multiviriate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hanafi, A. (1987). Memasyarakatkan Ide-ide Baru Cetakan IV. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional

Ibrahim, J.T., Armand, S., dan Harpowo. (2003). Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian. Malang: Banyumedia Publishing

Kamil, M. (2011). Pendidikan Non Formal Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Indonesia (Sebuah Pembelajaran dari Kominkan Jepang). Bandung: Alfabeta

Kasmadi dan Nia. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Lupy. (2014). Pemimpin pelopor sebagai factor penggerak pasrtisipasi masyarakat dalam program bank sampah di Rw. 14 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan Kota Bandung. (Skripsi) Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia

Mardalis. (1999). Metode Penelitian (suatu pendekatan proposal). Jakarta: Bumi Aksara


(5)

63

Mardikanto. (2009). Sistem Penyuluhan Pertanian. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Pencetakan UNS (UNS Press).

Moleong, L.J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda

Rogers, E. (2003). Diffusin of Innovation Fifth Edition. Free Press. New York. Santosa, S. (2002). Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS.

Jakarta: Elek Media Komputindo

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

_________ (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Soerjono. S. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Syaefudin. (2013). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup pasal 16

Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan Sampah

Internet :

Dwi, Kismi (2011). Setiap Hari, 762 M3 atau 30 Persen Sampah di Kota Bogor tak Terangkut. [Online] Diakses dari http://www.pikiran-rakyat.com/node/170982

Faizah. (2008). Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat. [Online] Diakses dari eprints.undip.ac.id/17313/1/faizah.pdf


(6)

Fardiaz. (2008). Pengaruh Karakteristik Petani Terhadap Tingkat Pengambilan Keputusan Inovasi Dalam Usaha Sayur Organik. [Online] Diakses dari

repository.ipb.ac.id/bitstream/.../2348/5/A08mfa1.pdf

Itfan (2012). Bank sampah dan Manfaatnya. [Online] Diakses dari

itfanweb.blogspot.com/2012/04/apa-itu-bank-sampah-dan-apa-manfaatnya.html

Prabayanti, H. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adopsi Biopestisida oleh Petani di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar.

[Online] Surakarta: Diakses dari

eprints.uns.ac.id/4064/1/169933001201211261.pdf

Saad. (2012). Pengaruh Intensitas Penyuluhan dan Karakteristik Teknologi Budidaya Sapi Potong terhadap Jenis Adopsi Inovasi oleh Peternak di Desa Simpursia Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo. [Online]

Diakses dari

http://www.academia.edu/9804802/SKRIPSI_UMMU_SAAD

Slamet Mulyana (2009). Teori Difusi Inovasi. [Online] Diakses dari