Hak Perlindungan Varietas Tanaman

SEJARAH PVT

  • Dimulai dari adanya Mendel’s Genetic Law 1900. sejak saat itu negara-negara seperti Perancis, Inggris, Italia memintakan perlindungan produk tanaman.
  • Namun perlindungan tetap dirasa kurang memadai, sehingga disepakati pembentukan the International

  Perlindungan Varietas Tanaman (Union) Convention for The Protection of New Varieties of Plants 1961 (UPOV).

  Tim Dosen HKI

  • Saat ini pengakuan dan perlindungan PVT banyak mengacu pada UPOV.

  Fakultas Hukum

  • PVT diatur dalam Article 27 (3) TRIPs yang

  Universitas Brawijaya mensyaratkan bahwa PVT harus diberikan baik melalui 1 sistem paten, sui generis maupun kombinasinya 2 Dasar Hukum

  Perbandingan dg Negara Lain

  • Article 27.3.b. TRIPs Agreement:
  • Di Australia:
    • – . . . Members shall provide for the protection of
    • – Invensi hewan dan tumbuhan dapat dimohonkan plant varieties either by patents or by an effective perlindungan paten, sepanjang memenuhi syarat- sui generis system or by any combination thereof.

  syarat paten (novel, inventive, industrial).

  • – Contoh: Transgenic Pig memperoleh paten di
    • Negara anggota TRIPs wajib memberikan

  tahun 1988

  perlindungan Varietas Tanaman, baik melalui:

  • Transgenic pig dapat mencapai berat pasar 7 minggu lebih cepat dari normal pig karena dilakukannya invensi
    • – Paten

  berupa pembuatan copy gen hormon pertumbuhan yg

  • – Sistem Sui Generis selanjutnya dimasukkan dalam sel-sel pig tsb.
  • – Kombinasi Paten dan sistem Sui Generis

  • Di Australia:
  • Di United Kingdom:
    • – Hukum patennya dapat memberikan perlindungan
    • – Varietas hewan atau varietas tumbuhan paten atas varietas tanaman baru sepanjang, dikeluarkan dari perlindungan paten (UK Patent varietas tanaman tsb memenuhi kriteria novel dan Act)

  inventive, misalnya:

  • diciptakan dg cara genetic alteration (perub
  • Di beberapa negara ditemukan penolakan

  genetik), a.l. dg memasukkan gen tertentu untuk menghasilkan karakter-karakter yg khusus,

  paten atas varietas hewan atau tumbuhan

  • atau dg mengkombinasikan DNA, sehingga dihasilkan karena masalah Etika.

  wortel yg lebih crunchy, tomat yg lebih banyak

  • – Isu kepemilikan suatu mahluk hidup dagingnya, tanaman pangan bebas hama/penyakit.
  • – Isu manipulation of life (genetic manipulation, genetic engineering, etc)
  • 5 6<
  • – Di samping memberikan perlindungan paten, hukum Australia juga memberikan perlindungan Perbedaan Paten dan PVT varietas tanaman baru secara sui generis, yaitu berdasar Plant Breeder’s Rights Act. Berdasar UU
    • PVT adlh lebih murah dan mudah utk

  ini, tanaman yg akan dilindungi Plant Breeder’s Act

  memperolehnya dan dapat meng-cover hal yg

  tidak perlu memenuhi syarat novelty,

  tidak dapat dipatenkan, seperti tanaman yg

  inventiveness, dan syarat-syarat paten yg cukup

  bermutasi secara alami, atau varietas yg berat. dihasilkan dari teknik pemuliaan tradisional yg sudah jadi public knowledge.

  • Plant Breeder’s Rights Act adalah ekuivalen dari UU Perlindungan Varietas Tanaman di Indonesia
  • Menurut Convention for the Protection of New • Karena perlindungan PVT lebih murah dan

  Varieties of Plants 1991 (UPOV): mudah utk memperolehnya, maka

  1. Varietas Tanaman yg dilindungi Hukum PVT, harus

  perlindungan paten yg diberikan juga lebih

  BEBAS untuk digunakan oleh orang lain (pemulia, petani, dsb) yg ingin mengembangkan/merakit

  terbatas dibandingkan dg Paten.

  lebih lanjut Varietas Tanaman ybs.

  2. Varietas baru yg dihasilkan dari pengembangan/

  • Utk beberapa perbuatan yg menurut HK

  rakitan tsb harus dapat dijual dg bebas oleh

  PATEN merupakan Pelanggaran, akan tetapi

  pemulianya tanpa harus membayar royalty kepada

  menurut Hukum PVT perbuatan tsb justru pemulia yg memiliki hak PVT. diperbolehkan.

  Sepanjang tanaman baru tsb benar-benar berbeda secara esensial dari tanaman sebelumnya. (Misalnya: dianggap bukan tanaman baru apabila hanya berbeda 9 warna kulit buahnya atau berbeda bentuk buahnya ) 10

  • UU Perlindungan Varietas Tanaman No. • Hal di atas jelas TIDAK DIPERKENANKAN dalam 29/2000 ps. 10 (1)b juga mengatur hal ini: Hukum Paten.

  Pasal 10: (1) Tidak dianggap sebagai pelanggaran hak PVT,

  • Pengembangan/perakitan sebuah varietas

  apabila:

  tanaman yg dilindungi paten tidak dapat

  b. penggunaan varietas yang dilindungi

  dilakukan dg bebas oleh orang lain, TANPA

  untuk kegiatan penelitian,pemuliaan IZIN dari pemegang patennya. tanaman, dan perakitan varietas baru

  • Varietas baru yg dihasilkan dari
  • Dengan kata lain, varietas baru hasil perakitan pengembangan tanaman yg dilindungi paten varietas yg dilindungi PVT dapat diedarkan

  TIDAK DAPAT dijual bebas oleh tanpa melanggar UU PVT.

  • Penggunaan plasma nutfah suatu varietas tanaman yg dilindungi PVT untuk dikembangkan/dirakit lebih lanjut DIIZINKAN menurut UPOV Convention.
  • TETAPI, hal ini TIDAK DIIZINKAN menurut hukum paten kecuali dg izin pemegang patent varietas tanaman ybs.
  • Convention for the Protection of New Varieties of

  Plants 1991 (UPOV):

  3. Juga mengakui Hak Istimewa Petani (Farmer’s Privileges): Petani diberi hak untuk menyimpan hasil panen dari varietas tanaman yg dilindungi utk ditanam lagi di musim tanam berikutnya, sepanjang ditanam di lahannya sendiri. (Article 15 ayat (2) UPOV Convention)

  14

13 Perbedaan Paten dan PVT (lanjutan)

  • Hal di atas jelas TIDAK DIPERKENANKAN dalam Hukum Paten.
  • Siapapun yg akan menggunakan ulang produk yg dipatenkan harus meminta izin dari pemegang hak patennya atau membayar royaltinya.
    • – Pasal 10

  CATATAN:

  (1) Tidak dianggap sebagai pelanggaran hak PVT, apabila: a.penggunaan sebagian hasil panen dari varietas yang dilindungi,sepanjang tidak untuk tujuan komersial. . . (Penjelasan

  • Indonesia belum menjadi anggota Convention for the Protection of New Varieties of Plants 1991 (UPOV), walaupun isi UU PVT Indonesia banyak merujuk pada UPOV 1991.
  • Pasal 10 (1) UU Perlindungan Varietas Tanaman No. 29/2000 : Mengatur hak petani ini.

  pasal 10: termasuk tidak utk disebarluaskan utk kelompoknya)

  Kasus-kasusnya PVT di Indonesia

  • Buka website http://materikuliahfhunibraw.wordpress.com/hukum-

  hak-kekayaan-intelektual/kasus-kasus-di-bidang-hukum-hki/

  • • Di Indonesia, masih banyak Ahli hukum,

  TUGAS BACA KASUS-KASUS dg judul:

  hakim, para penegak hukum, yg tidak

  Paten Benih Menyeret Petani Jagung ke Meja Hijau – mengenal hak PVT ini.

  • – Vonis Petani Jagung Bukti Hakim Kurang Memahami UU
    • Mereka sering menghukum petani di

  Hindari Kriminalisasi Terhadap Petani Pemulia –

  Indonesia yg kreatif merakit varietas tanaman

  Perlawanan Pemulia Indramayu –

  yg dilindungi PVT lalu menyebarkan hasil – Kemenangan kaum petani rakitan tsb ke kelompok taninya.

  • Para pemegang hak PVT di Indonesia (perusahaan benih multi-nasional) sering menggugat kaum petani yg kreatif tsb
  • 17 18<
  • Keputusan MK tsb sesuai dg International Treaty

SETELAH PUTUSAN MK

  On Plant Genetic Resources For Food And Agriculture (Perjanjian Mengenai Sumber Daya

  • MK pd tgl 18 Juli 2013 memutuskan UU No.

  Genetik Tanaman Pangan Dan Pertanian) yg 12/1992 ttg Sistem Budidaya Tanaman, ps. 9 (3) telah diratifikasi dg UU No 4 /2006. dan ps. 12 (1) tidak berlaku bagi petani kecil.

  • Article 9.3. Treaty tsb menyebutkan bhw:
  • Dg demikian, petani dapat :
    • – Pelaksanaan Treaty ini tdk boleh menghalangi hak
    • – Melakukan kegiatan pencarian dan pengumpulan petani menyimpan, menggunakan, mempertukarkan plasma nutfah tanpa hrs izin Pemerintah dan menjual benih/bahan perbanyakan hasil
    • – Mengembangkan dan mengedarkan varietas hasil tanaman sendiri, sesuai dg peraturan perUU-an yg pemuliaan (benih) baru tanpa hrs izin Pemerintah berlaku.
    Tanaman yang Memperoleh PVT

  • Ketentuan UPOV tersebut diadopsi oleh pasal
  • UPOV mengatur bahwa tanaman yang

  2 UU No. 29 tahun 2000 yang menetapkan memperoleh perlindungan harus syarat “baru, unik, seragam, stabil dan diberi memenuhi syarat: nama”, untuk varietas tanaman yang

  a. Article 5 : Novelty (Baru)

  dimohonkan PVT

  b. Article 7 : Distinctness (Berbeda)

  c. Article 8 : Uniformity (Seragam)

  d. Article 9 : Stability (Stabil)

  e. Article 10: Denomination (diberi nama)

  21 22 PROSEDUR PEROLEHAN HAK PVT JANGKA WAKTU PVT

  • Setiap tanaman harus diperiksa secara substantive sebelum diberi PVT.
  • Jangka Waktu Perlindungannya berdasar Pasal UU No. 29 Tahun 2000 menentukan b
  • Sistem Perolehan Hak didasarkan pada first to file system.

  PVT diberikan dalam jangka waktu 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk

  • Di Indonesia pendaftaran PVT diajukan ke Pusat tanaman tahunan.

  Perlindungan Varietas Pertanian dan Perijinan

  • Jangka waktu dihitung sejak tanggal Pertanian (PVTPP), Kementerian Pertanian RI, atau pemberian hak PVT.

  melalui jasa Konsultan PVT terdaftar.

  • Ketentuan ini sejalan dengan Article 19 UPOV.
  • Setiap Permohonan Hak PVT hanya dapat diajukan untuk satu varietas.

  PEMBATASAN HAK VARIETAS TANAMAN HAK SUBSTANSIF PVT

  • Ada beberapa bentuk pembatasan Hak Varietas tanaman terkait Hak Penggunaan istimewa pemulia,
  • Pada dasarnya pemegang Hak PVT memiliki yang mencakup pembatasan untuk tujuan hak untuk menggunakan dan memberikan eksperimen, pembatasan untuk kepentingan pengguna terdahulu, dan pembatasan terkait persetujuan kepada orang / badan hukum lain dengan kebijakan umum .

  untk menggunakan varietas tersebut. (Pasal 6

  • Pasal 3 UU No. 29 tahun 2000 juga menentukan UU No. 29 tahun 2000)

  bahwa suatu varietas tidak dapat diberi PVT apabila bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, kesusilaan, norma- norma agama, kesehatan dan kelestarian 25 lingkungan hidup 26