PENTINGNYA PENETAPAN STRATEGI BERDASARKAN ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

  

PENTINGNYA PENETAPAN STRATEGI

BERDASARKAN ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

Pristiwantiyasih

  Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

  

ABSTRAK

  Manajemen strategi menyediakan mekanisme analitis dalam membantu perusahaan mencapai sasaran jangka panjang maupun jangka pendek. Manajemen strategi juga dapat memberikan arah dan menunjukkan jalan serta akan menjadi perangsang bagi karyawan dan manajer agar mencapai sasaran perusahaan yang telah ditetapkan. Melalui manajemen strategi, maka Hotel Jiwa Jawa dapat merumuskan strategi yang tepat sasaran sehingga Hotel Jiwa Jawa mampu mengatasi masalah yang timbul baik karena faktor eksternal maupun internal, sehingga dapat memperkuat posisi bersaing, bisa mempertahankan dan mengembangkan segala bentuk kekuatan dan peluang yang dihadapi, bisa meningkatkan kenyamanan konsumen melalui distribusi tugas dan wewenang, dan dalam meningkatkan pangsa pasar. Hotel Jiwa Jawa bisa melakukan promosi yang kreatif dan inovatif melalui media cetak, elektronik atau alternatif media lain baik dalam maupun luar negeri.

  Kata kunci : Manajemen Strategi, Perusahaan

  PENDAHULUAN

  Bisnis jasa hotel adalah salah satu komponen terpenting dalam perkembangan industri pariwisata di Indonesia. Hotel adalah perusahaan yang menawarkan dan menyediakan jasa seperti kamar, makanan, dan minuman. Dewasa ini, fungsi hotel tidak hanya sekedar sebagai tempat menginap, tetapi juga dapat digunakan untuk kegiatan bisnis sperti tempat seminar, rapat, atau pertemuan.

  Kondisi perekonomian yang penuh gejolak akhir-akhir ini sangatlah mempengaruhi perkembangan sektor pariwisata. Kondisi perekonomian yang tidak stabil akan mempengaruhi perkembangan bisnis hotel yang merupakan salah satu penunjang sektor pariwisata di Indonesia. Selain perubahan kondisi perekonomian, faktor lain yang mempengaruhi kegiatan kelancaran bisnis perhotelan antara lain stabilitas politik, keadaan sosial budaya dan keamanan suatu negara. Untuk menanggapi kondisi lingkungan yang seperti ini, maka manajemen hotel harus mampu menangkap berbagai peluang yang ada serta bisa mengatasi segala kendala yang disebabkan oleh perubahan lingkungan.

  Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, pihak manajemen perlu memperhatikan dua faktor pokok. Yaitu yang pertama faktor lingkungan eksternal perusahaan yang bersifat uncontrollable atau tidak bisa dikendalikan seperti lingkungan politik, ekonomi, demografi dan sosial budaya. Faktor yang kedua adalah lingkungan internal perusahaan yang bersifat

  controllable atau dapat dikendalikan

  seperti keuangan perusahaan, kegiatan perusahaan, sistem pemasaran dan sumber daya manusia. Dengan menguasai dua faktor ini, perusahaan dapat mengetahui apakah suatu usaha yang dijalankan mempunyai kemampuan untuk berkembang, bisa bertahan pada posisi sekarang, atau bahkan berada pada kuadran kehancuran.

  Perusahaan yang bisa bertahan atau bahkan berkembang pada suatu industri adalah perusahaan yang menggunakan pendekatan strategi secara tepat. Salah satu cara dalam menentukan strategi yang sesuai bagi perusahaan adalah dengan melakukan analisis lingkungan. Analisis lingkungan adalah suatu proses yang digunakan oleh perencana strategi untuk memantau sektor lingkungan yang mempengaruhi perusahaan. Analisis lingkungan terdiri atas analisis lingkungan eksternal yang bertujuan untuk menemukan berbagai peluang dan ancaman bagi perusahaan, serta analisis lingkungan internal perusahaan yang bertujuan untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai dasar penetapan strategi yang efektif dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang bisnis yang ada, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman yang dimiliki perusahaan termasuk hotel untuk melayani pariwisata.

TINJAUAN PUSTAKA

  Berbicara mengenai pariwisata, kawasan wisata Gunung Ijen merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Kabupaten Banyuwangi yang keberadaannya cukup menarik minat para wisatawan domestik maupun mancanegara. Nuansa pegunungan yang khas dan pesona matahari terbit menjadi daya tarik kawasan wisata Gunung Ijen. Salah satu fasilitas yang mendukung perkembangan pariwisata di kabupaten Banyuwangi adalah jasa penginapan atau hotel. Perkembangan wisata Gunung Ijen ditandai dengan munculnya hotel-hotel baru di Kabupaten Banyuwangi.

  Hotel Jiwa Jawa merupakan salah satu hotel yang terletak di kawasan wisata Gunung Ijen. Sebagai hotel yang berada di kawasan wisata, tentunya Hotel Jiwa Jawa memiliki banyak pesaing. Untuk mengatasi pesaing yang ada, Hotel Jiwa Jawa harus mempu menetapkan strategi yang tepat untuk dijalankan di masa yang akan datang guna mengantisipasi kekuatan pesaing. Sejauh ini Hotel Jiwa Jawa telah dihadapkan pada beberapa permasalahan seperti adanya perubahan lingkungan eksternal perusahaan termasuk persaingan di dalam industri perhotelan, yang tentunya perubahan-perubahan ini akan turut mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan harus dapat mengantisipasi sejauh mana perubahan yang terjadi dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta mengetahui keadaan sumber daya yang dimiliki untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam menghadapi persaingan.

  Manajemen Strategis Manajemen strategis adalapenyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas definisinya, manajemen strategis berfokus pada proses penetapan tujuan dan perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.

  Ada tiga tahapan dalam manajemen strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi (David, Fred R., 2004).

  Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis dengan cara yang berbeda- beda. Ketchen (2009) mendefinisikan manajemen strategis sebagai keputusan, dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan (Ketchen Jr. D. et all. 2009). Definisi ini menggambarkan dua elemen utama manajemen strategis. Pertama, manajemen strategis dalam sebuah perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan (ongoing processes): analisis, keputusan, dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan dengan bagaimana manajemen menganalisis sasaran strategis tujuan) serta kondisi internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya, perusahaan harus menciptakan keputusan strategis. Keputusan ini harus mampu menjawab dua pertanyaan utama: (1) industri apa yang digeluti perusahaan dan (2) bagaimana perusahaan harus bersaing di industri tersebut. Terakhir, tindakan diambil untuk menjalankan keputusan tersebut. Tindakan yang perlu dilakukan akan mendorong manajer untuk mengalokasikan sumber daya dan merancang organisasi untuk mengubah rencana menjadi kenyataan. Elemen kedua, manajemen strategis adalah studi tentang mengapa sebuah perusahaan mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer perlu menentukan bagaimana perusahaan bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak hanya unik dan berharga, tetapi juga sulit ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu bertahan lama. Keunggulan kompetitif yang mampu bertahan lama biasanya didapatkan dengan melakukan aktivitas berbeda dengan apa yang dilakukan pesaing, atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda. Analisis SWOT

METODE PENELITIAN

  SWOT adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatuatau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.

  Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

  Teknik ini dibuat oleh pada dasawarsa menggunakan data dari perusahaan- perusahaan

  Penelitian ini merupakan penelitian yang dipaparkan dalam bentuk deskriptif kualitatif, dengan batasan pada manajemen strategis dalam organisasi, dalam hal ini Hotel Jiwa Jawa di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

  HASIL

  Lingkungan yang mem- pengaruhi perusahaan bersifat dinamis sehingga Hotel Jiwa Jawa sendiri harus mampu beradaptasi dengan lingkungan secara baik. Banyaknya produk substitusi dan kemungkinan munculnya pesaing, menuntut Hotel Jiwa Jawa untuk bersikap aktif agar dapat mempertahankan posisi bersaingnya.

  Perkembangan bisnis Hotel Jiwa Jawa tidak terlepas dari pengaruh lingkungan eksternal maupun internal yang dimiliki perusahaan. Namun selama perjalanan bisnisnya, Hotel Jiwa Jawa belum menjadikan suatu analisis lingkungan sebagai dasar dalam menetapkan strategi perusahaan.

  Analisis lingkungan akan membantu perusahaan dalam memaksimalkan keahlian dan sumber daya yang dimilikinya serta mampu memanfaatkan peluang dan kekuatan yang ada serta meminimalkan kelemahan dan ancamanyang dihadapinya. Selain itu dengan mengetahui kondisi lingkungan secara mendalam, dapat merumuskan strategi yang tepat untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing bagi Hotel Jiwa Jawa.

  Pernyataan strategi merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis serta dapat memberikan kesatuan arah bagi anggota organisasi. Strategi harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang perlu dan akan dilaksanakan oleh suatu perusahaan untuk mencapai tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini sesuai dengan pendapat Stephanie K. Marrus dalam Husein Umar (2003:31) yang menyatakan :

  2. Tahap II yaitu Matching Stage, yang terdiri dari :

  Untuk dapat mengetahui kondisi lingkungan perusahaan, maka dilakukan berbagai analisis lingkungan dengan menggunakan alat-alat analisis. Alat-alat yang digunakan dalam menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan dalam penelitian ini adalah analisis EFE (External Factor

  a. Quantitive Strategic Planning Matrix (QSPM)

  3. Tahap III yaitu Decision Stage, yang terdiri dari :

  e. Grand Strategi Matrix

  Matrix

  b. Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix c. Boston Consulting Group (BCG) Matrix d. Internal External (IE)

  a. Strength-Weakness- Opportunity-Threaths (SWOT) Matrix

  a. External Factor Evaluation Profile (EFE) Matrix b. Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix c. Competitive Profile (CP) Matrix

  “Strategi merupakan suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai”.

  1. Tahap I yaitu Input Stage, yang terdiri dari :

  Terdapat 3 tahapan perumusan strategi (Fred R. David dalam Husein Umar, Strategic Management In Action, 2003, 219) :

  Dari pernyataan di atas terlihat bahwa manajemen strategi adalah sebagai suatu rangkaian proses perumusan dan pelaksanaan yang saling berkaitanserta mencoba menjelaskan bagaimana perusahaan tersebut dapat berkembang dan berhasil dalam menghadapi lingkugannya. Hal ini didukung oleh pernyataan Pearce Robinson (1997:20) yang mendefinisikan manajemen strategi sebagai : Kerangka Kerja Analisis Perumusan Strategi

  “manajemen strategis (strategik management) adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi, atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan”.

  Sesuai dengan hal ini, Jauch dan Jauch dan Glueck (1993:6) menyatakan bahwa :

  “Manajemen strategi merupakan bidang keilmuan yang tumbuh dan berkembang dengan cepat. Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi st rategi”.

  Dari pendapat tokoh di atas jelas bahwa strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya perusahaan. Kegiatan semacam ini didukung oleh pendapat Pearce Robinson (1997:20) yang menyebutkan :

  Evaluation), analisis IFE (Internal Factor Evaluation), analisis IE (Internal External), analisis SWOT (Strength- weakness-Opportunity-Threats), dan analisis QSPM (Quantitative Strategic

  3. Tentukan rating setiap critical

  

Planning Matrix). succes factors antara 1 sampai 4,

  dimana :

  Analisis EFE (External Factor 1 = di bawah rata-rata

  2 = rata-rata

  Evaluation)

  Analisis EFE merupakan 3 = diatas rata-rata analisis terhadap faktor-faktor 4 = sangat bagus keunggulan strategi lingkungan Rating ditentukan berdasarkan eksternal perusahaan yang dimiliki, efektifitas strategi perusahaan. yaitu : faktor demografi, fakotr Dengan demikian, nilainya ekonomi, faktor sosial budaya, faktor didasarkan pada kondisi pemerintah, dan faktor persaingan. perusahaan. Dengan analisis EFE, maka penyusunan

  4. Kalikan nilai bobot dengan nilai strategi dilakukan dengan menganalisis ratingnya untuk mendapatkan skor setiap faktor lingkungan eksternal yang semua critical succes factors. berpengaruh bagi perusahaan. Tahapan

  5. Jumlahkan semua skor untuk kerja pada analisis EFE menurut Husein mendapatan skor total bagi Umar (2003 : 220) adalah : perusahaan yang dinilai. Skor total

  4.0 mengindikasikan bahwa

  1. Buat daftar critical succes factor (faktor-faktor utama yang perusahaan merespons dengan cara mempunyai dampak penting pada yang sangat luar biasa terhadap kesuksesan atau kegagalan usaha) peluang-peluang yang ada dan untuk aspek eksternal yang menghindari ancaman-ancaman di mencakup perihal opportunities lingkungan industrinya. Sementara (peluang) dan threats (ancaman) itu skor total sebesar

  1.0 bagi perusahaan. menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-

  2. Tentukan bobot (weight) dari

  external succes factors tadi dengan peluang yang ada atau tidak

  skala yang lebih tinggi bagi yang mengindari ancaman-ancaman berprestasi tinggi dan begitu pula eksternal. sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0, nilai bobot dicari Langkah-langkah analisis EFE dan dihitung berdasarkan rata-rata di atas dapat dipaparkan dalam sebuah industrinya. matrik EFE sebagai berikut :

  Tabel 1. Matriks EFE (External Factor Evaluation)

  Key External Factor Bobot Rating Skor

  Kekuatan 1. ………… 2. …………

  Kelemahan 1. ………… 2. …………

  T O T A L

1.00 Sumber : Husein Umar (2003 : 249)

  Analisis

  IFE (Internal Factor dengan menganalisis setiap faktor

  

Evaluation) lingkungan internal yang berpengaruh

  Analisis IFE merupakan analisis bagi perusahaan. Tahapan kerja analisis terhadap faktor-faktor keunggulan

  IFE menurut Husein Umar (2003:221) strategi lingkungan internal perusahaan adalah sama dengan langkah-langkah yang dimiliki yaitu faktor sumber daya dalam tahapan kerja analisis EFE. manusia, faktor pemasaran, faktor Hanya mengganti antara peluang dengan keuangan, dan faktor lain yang terdapat kekautan dan ancaman dengan dalam perusahaan. kelemahan. Berbagai tahapan kerja

  Dengan analisis IFE, maka analisis IFE menghasilkan data yang penyusunan strategi akan dilakukan terdapat pada sebuah matriks IFE.

  Tabel 2. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

  

Key External Factor Bobot Rating Skor

  Kekuatan 1. …………… 2. …………… Kelemahan 1. …………… 2. ……………

  T O T A L

  

1.00

Sumber : Husein Umar (2003 : 249)

  Analisis IE (Internal-External) sebagai Grow dan Build. Strategi Analisis IE bermanfaat untuk yang cocok bagi perusahaan ini memposisikan suatu perusahaan adalah strategi intensif seperti kedalam matrik yang terdiri atas Market Penetration, Market sembilan sel. Matrik IE terdiri atas dua Development, dan Product dimensi, yaitu : total skor dari IFE pada Development atau Strategi sumbu X dan total skor dari EFE pada Terintegrasi seperti Backwar sumbu Y. Pada sumbu X dari matrik IE Integration, Forward Integration, terdapat tiga skor, yaitu 1.0 sampai dan Horizontal Integration. dengan 1,99 yang menyatakan bahwa

  2. Perusahaan yang berada pada sel II, posisi internal adalah lemah, skor 2,0 V atau VII paling baik dikendalikan sampai dengan 2,99 posisinya adalah dengan strategi-strategi Hold dan rata-rata, dan skor 3,00 sampai dengan Maintain. Strategi-strategi yang 4,00 adalah kuat. Dengan cara yang umum dipakai yaitu strategi- sama, pada sumbu Y yang digunakan strategi Market Penetration dan untuk EFE, skor 1,00 sampai dengan Product Development. 1,99 yang dinyatakan bahwa posisi

  3. Perusahaan yang berada pada sel eksternal adalah rendah, skor 2,00

  VI,

  VIII, atau

  IX dapat sampai dengan 2,99 adalah sedang, dan menggunakan strategi Harvest dan skor 3,00 sampai dengan 4,00 adalah Divestitude. tinggi. Pada masing-masing sel tersebut terdapat tiga implikasi pokok berbeda Posisi perusahaan berdasarkan yang diuraikan Husein Umar (2003:236) hasil perhitungan analisis EFE dan sebagai berikut : analisis IFE tercantum dalam sebuah matriks Internal Eksternal (IE).

1. Perusahaan yang berada pada sel I,

  II, datau IV dapat digambarkan Tabel 3. Matriks Internal Eksternal (IE)

SKOR TOTAL IFE

  Kuat Rata-Rata Lemah

  4.0

  3.0

  2.0

  1.0 Tinggi

  I II

  III

  Skor

  3.0 Total Rata-rata

  EFE

  IV V

  VI

  2.0 Rendah

  VII

  VIII

  IX

  1.0 Sumber : Data Diolah Analisis SWOT (Strengths-Weaknesses- sumber daya, keterampilan serta

  

Opportunities-Threats) kapabilitas yang secara serius

Strategi yang abaik adalah menghambat kinerja efektif perusahaan.

  strategi yang mempertimbangkan Opportunities adalah situasi penting kesesuaian yang nyata antara peluang yang menguntungkan dalam lingkungan dan ancaman yang dihadapi perusahaan perusahaan. Threats adalah situasi dengan kekuatan dan kelemahan penting yang tidak menguntungkan perusahaan itu sendiri. dalam perusahaan.

  Secara lebih terperinci SWOT Jadi dapat dikatakan bahwa dijabarkan sebagai singkatan dari analisis SWOT merupakan cara

  

Strength adalah sumber daya, sistematik yang didasarkan pada asumsi

  keterampilan, atau keunggulan lain bahwa strategi yang efektif akan relative terhadap pesaing dan kebutuhan memaksimalkan kekuatan dan peluang pasar yang dilayani atau ingin dilayani serta meminimakan kelemahan dan oleh perusahaan. Weakness adalah ancaman perusahaan. keterbatasan atau kekurangan dalam

  Banyak Peluang Lingkungan Strategi Strategi benah diri agresif

  Kekuatan

  II I Kelemahan intern intern yang yang kritis

  III

  IV penting Strategi Strategi defensive diversifikasi

  Ancaman Lingkungan Yang Besar Gambar 1. Diagram SWOT (Strength-Weaknesses-Opportunities-Threath)

  Sumber : Pearce dan Robinson, Manajemen Strategis, 1997 : 23

  Gambaran analisis SWOT secara umum dapat dibagi atas beberapa strategi oleh Pearce dan Robinson (1997:232) sebagai berikut :

  b. FAKTOR EKSTERNAL (EFE), yang terdiri dari :

  Analisis ini menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi yang dijabarkan sebagai berikut :

  4. Strategi (W-T) yaitu menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman.

  3. Strategi (S-T) yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

  2. Strategi (W-O) yaitu menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menciptakan peluang.

  1. Strategi (S-O) yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk menciptakan peluang.

  INTERNAL DAN EKSTERNAL, yang terdiri dari :

  c. FAKTOR GABUNGAN

  Eksternal.

  2. Ancaman (Threat) yang mengandung 5-10 ancaman

  Eksternal.

  1. Peluang (Opportunity) yang mengandung 5-10 peluang

  2. Kelemahan (Weakness) yang mengandung 5-10 kelemahan Internal.

  1. Strategi sel I : Merupakan strategi yang paling disukai dimana perusahaan menghadapi beberapa peluang lingkungan dan banyak kekuatan yang mendorong memanfaatkan peluang tersebut.

  Internal.

  1. Kekuatan (Strenght) yang mengandung 5-10 kekuatan

  a. FAKTOR INTERNAL (IFE), yang terdiri dari :

  Beberapa tahap analisis SWOT diatas dapat disajikan dalam susunan sebagai berikut (Prof R. David dalam Husein Umar, Strategic Manajemen In Action, 2003:228) :

  faktor peluang dan ancaman didapat dari analisis EFE.

  factors analisis IFE sedangkan faktor-

  Matriks SWOT dapat menggambarkan secara lebih jelas bagaimana interaksi antara kekuatan dan kelemahan terhadap peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan didapat dari key succes

  4. Strategi sel IV : Strategi ini digunakan bagi perusahaan yang menghadapi ancaman lingkungan yang besar, sementara posisi perusahaan relatif lemah. Setuasi ini jelas menuntut strategi yang dapat mengurangiatau membatasi keterlibatan dalam produk atau pasar agar dapat bertahan.

  Strategi ini memfokuskan perusahaan untuk mengatasi kelemahan tersebut agar dapat lebih efektif dan efisien dalam melayani produk atau pasar.

  3. Strategi sel III : Perusahaan menghadapi lingkungan pasar yang kondusif, tetapi dikendalai oleh kelemahan internal perusahaan.

  2. Strategi sel II : Perusahaan dengan kekuatan tertentu menghadapi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam strategi ini akan dimanfaatkan peluang jangka panjang atas produk atau pasar lain.

  Strategi ini menyarankan strategi yang berorientasi pada pertumbuhan untuk memanfaatkan situasi yang menguntungkan ini.

  1. Strategi SO, Strategi ini dipilih berdasarkan pemikiran bahwa dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya.

  2. Strategi ST, Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

  Attractiveness Score

  Langkah-langkah analisis QSPM di atas dapat disajikan dalam sebuah matriks QSOM sebagai berikut :

  masing kolom QSPM. dari beberapa nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggilah yang menunjukkan bahwa alternatif strtaegi ini yang menjadi pilihan utama.

  Score. Jumlah semua Total Attractiveness Scores pada masing-

  6. Hitung Sum Total Attractiveness

  attractiveness dari masing- masingalternatif strategi.

  didapat dari perkalian bobot (tahap 2) dengan Attractiveness Score (tahap 4) pada masing-masing baris. Total Attractiveness Score menunjukkan relative

  Total Attractiveness Score. Total Attractiveness Score

  5. Hitunglah

  nilai AS adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = secara logis menarik, 4 = sangat menarik.

  internalsuccess factors. Batasan

  (AS), yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing- masing strategiyang terpilih. AS ditetapkan dengan cara meneliti masing-masing external and

  4. Tetapkan

  3. Strategi WO, Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

  3. Teliti matriks-matriks pada langkah 2 dan identifikasikan strategi alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan perusahaan, kemudian catat pada bagian atas baris QSPM.

  yang ada pada matriks EFE dan IFE.

  external and internal succes factors. Bobot ini sama dengan

  1. Buatlah daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan SBU perusahaan di kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini dapat diambil dari matriks EFE dan IFE.

  Menurut Husein Umar (2003:246), langkah-langkah pengembangan QSPM adalah sebagai berikut :

  Secara konseptual, tujuan analisis QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariatif yang telah dipilih, untuk menentukan suatu strtaegi yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan. Sebagaimana alat analisis untuk memformulasikan strtaegi lainnya, analisis QSPM juga membutuhkan intuitive judgement yang baik.

  key succes factors internal eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya.

  Analisis QSPM merupakan alat analisis yang digunakan untuk melakukan evaluasi pilihan strtaegi alternatif secara obyektif berdasarkan

  Planning Matrix)

  Analisis QSPM (Quantitative Strategics

  4. Strategi WT, Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2. Beri bobot pada masing-masing

  Tabel 4. Matriks QSPM (Quantitative Strategics Planning Matric)

FAKTOR STRATEGI STRATEGI STRATEGI BOBOT UTAMA

  I II

  III

  Faktor Eksternal 1. ……… 2. ……… Faktor Internal 1. ……… 2. ……… Sumber : Husein Umar, Strategic Management in Acton, 2003, 246.

  Analisis Efe Tabel 5. Analisis EFE Hotel Jiwa Jawa

  External Factors Analysis Bobot Rating Skor Peluang (Opportunities)

  0,10 2 0,20

  1. Pertumbuhan ekonomi 0,15 3 0,45

  2. Sosial budaya 0,10 3 0,30 3. Kebijakan pemerintah. 0,20 4 0,80

  4. Kondisi alam yang mendukung

  Acaman (Threats)

  0,10 2 0,20

  1. Kondisi keamanan tidak stabil 0,15 1 0,15

  2. Travel warning 0,10 3 0,30

  3. Ancaman pendatang baru 0,15 1 0,15

  4. Kenaikan BBM

  TOTAL 1 2,35

  Sumber : data diolah (2016) Keterangan : faktor keunggulan strategis yang dimiliku perusahaan. Pemberian rating

  1. Bobot ditentukan sebagai berikut: Bobot keterangan: dalam analisis ini didasarkan pada 0,20 = Besar seberapa besar kontribusi yang diberikan 0,15 = Cukup besar masing-masing faktor tersebut terhadap 0,10 = Rata-rata tujuan Hotel Jiwa Jawa atau 0,05 = Kecil menggambarkan kondisi perusahaan, sedangkan pemberian skala bobot

  2. Rating ditentukan sebagai berikut : Rating keterangan : didasarkan atas pengaruh faktor-faktor internal tersebut terhadap kondisi rata- 4 = Sangat bagus rata industri atau pesaing utama. 3 = Diatas rata-rata 2 = Rata-rata

  1. Kekuatan 1 = Dibawah rata-rata a. Lokasi sangat strategis. Hotel

  Total nilai akhir dari matriks Jiwa Jawa berlokasi tepat diatas EFE diatas rata-rata yaitu 2,35 yang tepi tebing Gunung Ijen. menunjukkan bahwa perusahaan berada Dengan lokasi seperti ini, pada kondisi yang baik meskipun harus keindahan Gunung Ijen dapat tetap mewaspadai ancaman yang ada dinikmati dari beberapa dengan memanfaatkan berbagai peluang ruangan hotel. Penentuan lokasi secara maksimal. sangat berpengaruh pada perkembangan bisnis hotel, Analisis IFE sehingga untuk faktor kekuatan

  Alat analisis ini digunakan ini diberikan bobot 0,20 dan untuk melihat kondisi internal rating 4. perusahaan dalam menentukan faktor- b. Bangunan baru. Dalam memilih hotel yang akan ditempati, salah satu hal yang dipertimbangkan wisatawan adalah kondisi bangunan Hotel Jiwa Jawa memiliki bangunan hotel lebih baru dibandingkan hotel pesaingnya. Hal ini dapat menimbulkan daya tarik tersendiri dan kenyamanan bagi para tamu. Kondisi bangunan ini memiliki bobot 0,15 dan rating 2.

  c. SDM yang kompeten.

  Karyawan dan karyawati hotel Jiwa Jawa sangat menguasai berbagai hal yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya. Disamping itu, mereka juga memiliki semangat dan sangat antusias dalam melayani tamu. Pada faktor ini diberikan bobot 0,10 dan rating

  3.

  d. Keramahan Hotel. Dalam memberikan pelayanan, Hotel

  Jiwa Jawa melakukan pendekatan selayaknya keluarga atau saudara kepada tamu. Hal ini dapat menjadikan pengunjung merasa nyaman. Keramahan pelayanan ini memiliki bobot 0,10 dan rating

  2

  e. Jaringan pemasaran yang cukup kuat. Untuk dapat unggul dalam persaingan bisnis, suatu perusahaan harus memiliki jaringan pemasaran yang cukup kuat. Hotel Jiwa Jawa menjalin kerjasam dengan beberapa biro perjalanan wisata baik dalam maupun luar negeri untuk memperkuat jaringan pemasaran. Dengan demikian, pada faktor ini diberikan bobot 0,15 dan rating sebesar 3.

  a. Pembagian tugas dan wewenang belum tegas.

  Pembagian tugas dan wewenang karyawan belum benar-benar terperinci secara tegas. Hal ini berakibat beberpa karyawan harus melakukan tugas-tugas di bagian lain selain tanggung jawabnya, sehingga faktor ini memiliki 0,05 dan rating 2.

  b. Jumlah karyawan kurang memadai. Kekurangan jumlah karyawan biasanya terjadi pada malam-malam ramai seperti High Season dan Peak Season.

  Walaupun tidak terjadi pada setiap musim kinjungan, namun jumlah karyawan yang kurang memadai dapat berpengaruh pada kualitas layanan dan kepuasan tamu hotel mengingat pengaruhnya terhadap kelang- sungan hidup perusahaan. Pada faktor ini diberikan bobot 0,10 dan rating 1.

  c. Fasilitas kurang lengkap. Untuk sementara, Hotel Jiwa Jawa hanya melayani akomodasi wisatawan yang mengunjungi Gunung Ijen. Hotel ini belum memiliki gedung pertemuan dan kolam renang. Faktor ini memiliki bobot 0,15 dan rating

  2. Dari identifikasi berbagai faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan maka langkah berikutnya adalah menyusun profil kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada lingkungan internal dengan menggunakan analisis IFE. Tahapan analisis IFE pada dasarnya sama pada tahapan dalam analisis EFE. Rating diberikan berdasarkan sejah mana pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan, sedangkan pembobotan diberikan atas kemungkinan, faktor yang memiliki dampak terhadap posisi strategis perusahaan.

2. Kelemahan

  5. Jaringan pemasaran yang cukup kuat

  II. Kelemahan (Weakness) yang mengandung 5-10 kelemahan Internal.

  4. Kondisi bangunan baru

  3. SDM yang Kompeten

  2. Keramahan hotel

  1. Lokasi sangat mendukung

  1. Pembagian Tugas dan wewenang karyawan belum tegas.

  Tabel 6. Analisis IFE Hotel Jiwa Jawa

  Rating keterangan : 4 = sangat bagus 3 = diatas rata-rata 2 = rata

  Bobot keterangan : 0,20 = besar 0,15 = cukup besar 0,10 = rata-tata 0,05 = kecil

  Sumber : data diolah, 2016 Keterangan :

  T O T A L 1 2,55

  2 0,10 0,10 0,30

  1

  2

  3. Fasilitas belum lengkap 0,05 0,10 0,15

  2. Jumlah karyawan kurang memadai

  1. Pembagian tugas dan wewenang belum jelas

  Kelemahan (Weaknesses)

  3 0,80 0,30 0,30 0,20 0,45

  2

  3

  2

  4

  4. Jaringan Pemasaran yang cukup kuat 0,20 0,15 0,10 0,10 0,15

  3. Keramahan Hotel

  2. SDM yang kompeten

  1. Kondisi bangunan baru

  Lokasi sangat mendukung

  

INTERNAL FACTOR ANALYSIS BOBOT RATING SKOR

Kekuatan (Strength)

1. Bobot ditentukan sebagai berikut :

2. Rating ditentukan sebagai berikut :

  • – rata 1 = dibawah rata-rata.

  a. Faktor Internal (IFE), yang terdiri dari : I . Kekuatan (Strenght) yang mengandung 5-10 kekuatan Internal.

  2. Jumlah karyawan kurang memadai.

  3. Fasilitas kurang lengkap.

  b. Faktor Eksternal (EFE), yang terdiri dari :

  I. Peluang (Opportunity) yang mengandung 5-10 peluang Eksternal.

  1. Pertumbuhan ekonomi

  2. Sosial budaya

  3. Kebijakan pemerintah

  4. Kondisi alam mendukung

  II. Ancaman (Threat) yang mengandung 5-10 ancaman

  Eksternal.

  1. Kondisi keamanan tidak stabil

  2. Travel warning

  Hasil Analisis Matrik SWOT Hotel Jiwa Jawa (Sumber : data diolah, 2016) sebagai berikut :

  Hasil analisis IFE pada Hotel Jiwa Jawa diperoleh sebesar 2,55, ini menunjukkan bahwa konsdisi internal Hotel Jiwa Jawa cukup baik dan diharapkan dengan kekuatan yang dimiliki perusahaan mampu mengantisipasi ancaman dan meminimalkan kelemahan yang ada. sarana dan

3. Ancaman pendatang baru

  2. Menambah

  4. Kenaikan BBM fasilitas hotel dengan memaksimalkan potensi

c. Faktor Gabungan Internal dan

  Eksternal, yang terdiri dari : alam yang ada (W3 dan O4)

I. Strategi (S-O) yaitu :

  III. Strategi (S-T) yaitu : jaringan

1. Meningkatkan pangsa pasar

  1. Memperluas sasaran baik dari kalangan pemasaran dengan promosi individu, bisnis, lembaga baik dalam maupun luar pendidikan untuk meng- negeri (S5 dan T1) optimalkan kondisi alam sosialisasi

  2. Melakukan yang mendukung (S1 dan tentang perbaikan O4) keamanan Indonesia

  2. Menjaga dan meningkatkan khususnya lokasi hotel kualitas layanan pada pasar kepada pasar luar negeri yang dimiliki dan potensi (S5 dan T1) pasar baru dengan adanya

  IV. Strategi (W-T) yaitu : pertumbuhan ekonomi (S5 pelatihan

  1. Mengadakan dan O2) karyawan untuk

  II. Strategi (W-O) yaitu : meningkatkan profesionalitas dan

  1. Meningkatkan jumlah SDM untuk mendukung potensi mengantispasi adanya pasar dengan adanya pendatang baru. (W2 dan pertumbuhan ekonomi (W2 T3. dan O1)

  Banyak Peluang Lingkungan Strategi

  Strategi agresif benah diri

  II I Kekuatan

  Kelemahan intern intern yang yang kritis penting

  III

  IV Strategi Strategi defensive diversifikasi Ancaman Lingkungan Yang Besar

  Gambar 2. Diagram SWOT Hotel Jiwa Jawa Sumber : Data diolah, 2016

  Dari diagram diatas, dapat ini sesuai dengan keunggulan Market diketahui posisi Hotel Jiwa Jawa berada Share yang dimiliki Hotel Jiwa Jawa pada sel I, yang berarti bahwa sebesar 62,81% dalam posisi bersaing. perusahaan mampu memanfaatkan Dari matrik SWOT yang kekuatan dan peluang yang dimiliki kemudian dikombinasikan dengan untuk memantapkan sekaligus diagram SWOT, maka strategi yang mengembangkan kegiatan usaha dapat dipakai adaalah strategi Market perusahaan dengan strategi defensif. Hal Development, Market Penetrattion dan

  Product Development. Sebagai Market Development merupakan strategi yang

  Kuat Sedang Lemah

  IX

  VIII

  VII

  2.0 Rendah

  VI

  IV V

  3.0 Sedang

  III

  I II

  1.0 Tinggi

  2.0

  3.0

  4.0

  Total EFE

  bertujuan untuk memperbesar pangsa pasar dengan memperkenalkan produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah- daerah potensial baru. Strategi Market

  SKOR TOTAL IFE Skor

  Berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan dan analisis data yang kemudian didapat kesimpulan bahwa :

  Eksternal yang mempengaruhi perusahaan dan dapat diketahui langkah- langkah Matching Stage.

  Penetapan strategi dapat memberikan dsekripsi kegiatan usaha yang dilakukan Hotel Jiwa Jawa, dapat diketahui faktor lingkungan Internal dan

  KESIMPULAN

  Dengan demikian strategi yang dianjurkan adalah Market Penetration (Penetrasi Pasar) dan Product Development (Pengembangan Produk).

  (Sumber : data diolah, 2016)

  Tabel 7. Matriks IE Hotel Jiwa Jawa

  Penggunaan matriks Internal- Eksternal adalah untuk memperoleh pilihan strategi yang tepat bagi perusahaan selain matriks SWOT. Berdasarkan dari analisis IFE dan EFE yang telah dilakukan pada Hotel Jiwa Jawa, didapat jumlah skor rata-rata tertimbang matriks IFE sebesar 2.55 dan jumlah skor rata-rata matriks EFE sebesar 2,35. Penggabungan kedua jumlah ini kedalam matriks IE adalah sebagai berikut :

  Dengan pemilihan beberapa alternatif strategi tersebut, diharapkan Hotel Jiwa Jawa dapat memanfaatkan peluang yang ada dan kekuatan yang dimiliki untuk meminimalkan dan mengatasi masalah yang terdapat dalam kelemahan dan ancaman yang dihadapi Hotel Jiwa jawa sehingga bisa memperkuat posisi bersaing perusahaan dalam menghadapi ancaman, Analisis IE

  Selain itu, pemilihan strategi alternatif didasarkan juga pada permasalahan secara keseluruhan yang ditemukan dalam merumuskan strategi yaitu terletak pada bidang fungsional sumber daya manusia. Strategi agresif pda diagram SWOT sebenarnya lebih diarahkan pada usaha-usaha intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada.

  mampu meningkatkan pangsa pasarnya melalui usaha pemsaran yang maksimal. Strategi Product Development bertujuan agar perusahaan mampu memanfaatkan peluang yang ada dan kekuatan yang dimiliki. Melalui pengembangan produk yang sudah ada. Pemilihan ketiga strategi alternatif ini dilakukan dengan cara mengkombinasikan strategi alternatif pada diagram SWOT yang lebih fokus dengan berbagai strategi alternatif pada matriks SWOT.

  Penetration bertujuan agar perusahaan

  1.0

  1. Hotel Jiwa Jawa merupakan salah satu hotel yang berada di lereng Gunung Ijen.

2. Hotel Jiwa Jawa yang berlokasi di

  people Technology, Strategy,

  2008-2009". New York: McGraw-Hill. Internet https://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_S WOT

  Kelompok Gramedi Ketchen Jr. D. et all. 2009, "Strategy

  Strategis: Konsep-konsep (Edisi Kesembilan). PT Indeks

  Penerbit PT Gramedi Pustaka Utama, Jakarta. David, Fred R. (2004). Manajemen

  Management In Action,

  Umar, Husein, 2003, Strategic

  Strategik Formulasi, Implementasi dan Pengendalian, Bina Aksara, Jakarta Barat.

  Robinson, 1997, Manajemen

  Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Pearce, John A. Dan Richard B.

  Six Edition USA: Pearson Prentice Hall. Marzuki, 2000, Metodologi Riset, BPFE,

  Lovelock, Christopher & Jachen Wirts, 2007, Service Marketing:

  Ijen, kabupaten Banyuwangi Jawa Timur mencoba untuk memberikan pelayanan yang berkesan dan Unik dalam proses akomodasi wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Gunung Ijen.

  Strategi Konsep, PT Prenhalindo, Jakarta.

  David, Fred R, 2002, Manajemen

  Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

  Gunung Ijen, Banyuwangi:

  Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuwangi. Anonim, 2016, Kunjungan Wisatawan

  Banyuwangi, Banyuwangi:

  Anonim, 2014, Inflasi PDRB Kabupaten

  Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi.

  Gunung Ijen, banyuwangi,

  Buku Anonim, 2015, Hotel Jiwa Jawa

  3. Guna memperlancar kegiatan usaha, Hotel Jiwa Jawa memerlukan suatu strategi yang tepat agar mampu mempertahankan kegiatan perusahaan sekaligus mampu untuk berusaha menjadi Leader dalam industri. Dalam merumuskan strategi perusahaan, Hotel jiwa Jawa perlu mengetahui berbagai kondisi eksternal sekaligus kondisi internal perusahaan yang dapat mempengaruhi kegiatan perusahaan. Berbagai peluang dan ancaman yang ada dalam lingkungan eksternal perusahaan serta berbagai kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan strategi alternatif dan didapatkan bahwa Hotel Jiwa jawa neniliki pilihan strategi alternatif utama yaitu strategi Pengembangan Produk (Product Development Strategic).