EFEK MEDIA MASSA ISI (1)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Media massa secara teoretis memiliki fungsi sebagai saluran informasi,saluran pendidikan dan
saluran hiburan, namun kenyataannya media massa memberi efektif lain diluar fungsi itu. Efek
media massa tidak saja mempengaruhi sikap seeorang namun pula dapat mempengaruh perilaku,
bahkan pada tataran yang lebih jauh. Efek media massa dapat mempengaruhi sistem-sistem
sosial maupun sistem budaya masyarakat.
Selain itu media dapat mempengaruhi sesorang dalam waktu pendek dan dalam waktu panjang.
Efek media massa terjadi karena di sengaja dan efek media yang diterima masyarakat tanpa
disengaja. Ibarat sebuah bola yang menggelinding di lapangan, efek media sangat tergantung dari
siapa yang menendang bola itu,dalam kondisi apa bola itu ditendang serta bagaimana kondisi
lawan, sehingga kadang menghasilkan skor yang dapat direncanakan namun kadang skor itu
tercipta tanpa direncanakan sama sekali.
1.2.

Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Media Massa?

b. Apa Saja Efek Media Massa yang Terencana?
c. Apa Saja Efek Media Masaa yang Tidak Terencana?
d. Apa Saja Efek Media Massa yang Terjadi pada Masyarakat?

1|Page

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.

Efek Media Massa

Denis McQuail (2002:425-426) menjelaskan bahwa efek media massa memiliki empat typology
besar. Pertama, efek media yang direncanakan. Sebuah efek yang diharapkan terjadi baik oleh
media massa sendiri ataupun orang yang menggunakan media massa untuk kepentingan berbagai
penyebaran informasi. Kedua , efek media massa yang tidak direncanakan atau tidak dapat
diperkirakan. Efek yang benar-benar diluar control media, di luar kemampuan media ataupun
orang lain yang menggunakan media untuk penyebaran informasi. Jadi, pada efek kedua ini, efek
media terjadi dalam kondisi tidak dapat diperkirakan dan tidak dapat di kontrol. Ketiga , efek
media massa terjadi dalam waktu pendek, secara cepat, instan,dan keras memengaruhi seorang

atau masyarakat. Keempat , efek media massa dalam waktu yang lama. Sehingga mempengaruhi
sikap-sikap adopsi inovasi, kontrol sosial sampai dengan perubahan kelembagaan, dan persoalanpersoalan perubahan budaya.
2.2.

Efek Media Masa yang Direncanakan

Efek media massa yang dapat direncanakan bisa terjadi dalam waktu yang pendek atau cepat,
tetapi juga bisa terjadi dalam waktu yang lama. Efek media massa yang dapat direncanakan dan
dalam waktu yang cepat yaitu seperti propaganda, respon individu, kampanye media, news
learning, pembingkaian berita, dan agenda-setting. Sebuah pemberitaan media massa melalui
propaganda misalnya, maka media massa yang dapat melakukannya dalam waktu singkat, yaitu
beberapa menit di media massa, kemudian efek media massanya dapat pula diperkirakan sampai
seberapa jauh menerpa masyarakat, termasuk luasan efek yang dapat terjadi. Begitu pula
kampanye seperti iklan, dapat juga dilakukan dalam waktu singkat, dan efek iklan dapat
diperkirakan sejauh mana mempengaruhi masyarakat.
Pembingkaian berita, dengan maksud-maksud tertentu oleh sebuah media massa, dapat dilakukan
dalam waktu pendek dan efeknya dapat membentuk opini-opini yang bias diperkirakan oleh
media, termasuk pula agenda setting berakibat terhadap terpolanya agenda masyarakat sesuai
dengan pilihan aganda media.


2|Page

Namun efek media yang terencana ini juga dapat dilakukan dalam waktu yang lama, dengan efek
media yang lama pula terjadi di masyarakat. Dengan pemberitaan yang direncanakan oleh media,
maka media dapat merencanakan terjadinya sebuah difusi dalam berbagai objek pembangunan di
masyarakat. Namun pula, karena waktu yang lama, maka pemberitaan terhadap sebuah objek
terdifusi berbagai pemberitaan disekitar itu, bahkan akan terjadi media dapat menyebabkan
gagasan-gagasan difusi inovasi terhadap hal-hal yang baru di masyarakat. Sebuah difusi inivasi
yang baik di masyarakat akan dengan maudah mendapat penerimaan masyarakat, karena itu
dalam waktu yang lama, media dapat menyebarkan difusi inovasi pada seluruh lapisan
masyarakat.
Contoh dari dua tipologi efek media ini adalah sederet pemberitaan media tentang penggunaan
penggunaan formalian dalam makanan. Berita ini bisa dipropaganda, bisa dikampanyekan media,
bahkan bisa pula menjadi agenda setting, namun dilakukan dalam waktu pendek, efeknya
dimasyarakat adalah bahwa masyarakat menjadi sangat terpukul, karena selama ini mereka tidak
menyadari makanannya telah teracuni formalin dan berbagai zat peracun lainnya. Ada
masyarakat yang takut mengkonsumsi beberapa jenis makanan, akibatnaya beberapa produsen
makanan yang diduga tercemat itu bangkrut. Pemerintah dan para tokoh masyarakat ikut
berwacana untuk membuat peraturan yang mengatur formalin dan zat-zat beraracun lainnya.
Dahsyatnya pemberitaan formalin menyebabkan mereka sedang dihinggapi teropr racun, ngeri,

dan menyeramkan. Namun perasaan mengerikan dan menyeramkan itu lambat laun akan
berkurang seirama dengan berkurangnya pemberitaan tentang formalin itu di media massa.
Sedangkan siaran media massa, khususnya televise tentang lagu-lagu dangdut mengebor dalam
waktu yang lama, walaupun pada awalnya ditentang oleh banyak pihak di masyarakat, namun
lama kelamaan, acara-acara itu kemudian juga dapat diterima oleh masyarakat itu. Bahkan media
sadar bahwa acara mengebor itu akan melahirkan acara lain disekitarnya seperti acara
wawancara dengan fikur- figur ngebor, penayangan kisah hidup mereka, acara baru lainnya yang
meniru acara ngebor dan sebagaianya.
2.3.

Efek Media yang Tidak Terencana

Efek media yang terjadi tidak terencana dapat berlangsung dalam dua tipologi. Pertama , terjadi
dalam waktu cepat. Efek ini terjadi merupakan tindakan reaksional terhadap pemberitaan yang

3|Page

tiba-tiba mengagetkan masyarakat. Pemberitaan semacam ini tanpa disadari oleh media massa
akan menimbulkan arekasi individu yang merasa dirugikan, kelompok mereasa dikecewakan,
bahkan bisa terjadi tindakan kekerasan. Contoh Reaksi terhadap pemberitaan Majalah Tempo,

oleh seorang pengusaha di Jakarta, sehingga sempat ke pengadilan. Aksi pendudukan Banser di
Kantor Redaksi Jawa Post di Surabaya. Penyerbuan Kantor Redaksi Harian Merdeka, oleh
sekelompok pemuda yang merasa dicemarkan nama baiknya. Contoh-contoh tersebut merupakan
efek media yang tak diduga dan dikendalikan oleh media massa. Kedua , terjadi dalam waktu
lama. Pemberitaan tentang kekerasan dan kriminal, seperti Draft Hukum, Tikam, Patroli, dan
sebagainya, sekilas dalam waktu pendek tidak bermasalah. Orang yang menonton secara tidak
langsung melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum yang dilihatnya di televisi dan media
massa lainnya.
Namun dalam waktu yang lama, tanpa disadarinya acara-acara semacam itu akan menciptakan “
jalana keluar” yang tak dikehendaki oleh dirinya sendiri. Apabila ia mengalami masalah yang
sama dengan apa yang dilihatnya di televisi, efek media massa ini akan menciptakan “ peta
analog” mengenai jalan keluar dari masalah yang dihadapinya.
Dari tingkat kekuatan dan kerusakan social yang diakibatkan efek media massa, maka dapat
disimpulkan bahwa kerusakan sosial akobat efek media massa adalah melalui dua tahap, yaitu :
Pertama, efek yang mudah terjadi adalah pada tatanan fisik dan perilaku indiviadu ( perilakau
organisme) yang berdeampak pada perilakau kelompok dan masyarakat. Perilaku ini terlihat
mulai dari menolak, menahan diri, dan sampai perilaku menerima. Atau juga efek emosional,
seperti ketakutan, pobia, sampai dengana efek melawan.
Kedua , efek yang merusak tatanan sikap ( norma personal) dan norma-norma lain di sekitar
sikap, seperti meruisak sistem sosial dampaia dengan merusak sistem budaya serta lingkungan

yang lebih luas. Media sering menyajikan nilai kekerasan. Disajikan sepertinya hanya sebagai
berita atau informasi, disajikan dengan gaya yang indah dan dikemas menjadi berseni, menarik.
Namun di dalamnya ada terjasi nilai-nilai kekerasan. Nilai- nilai itu dapat mempengaruhi tanpa
sadar masyarakat yang menontonnya. Maka etika komunikasi mau tak mau juga harus
merumuskan, mendefinidikan dan menentukan batas-batas kekerasan. Kekerasan dapat terjadi
sebagai dokumen maupun fisik. Juga semacam latihan/simulasi kekerasan. Tanpa terkecuali

4|Page

kekerasan yang sifatnya symbol, kekerasan yang berupa sikap tidak saling peduli masyarakat.
Dalam hal ini, maka etika komunikasi diciptakan agar dapat mendukung pihak yang rentan
menjadi korban kekerasan media, tanpa terjebak bersikap represif. Menurut Komnas
Perlindungan Anak pelajar yang terlibat tawuran berkarakter peniruan ulang, emosi terganggu
reaktif, suka tantangan dan bahaya, tidak disiplin, kurang berhati nurani, kurang memahami
perilaku dan spiritual yang baik serta kurang mengenal toleransi, demokrasi, dan hak azasi
manusia.
Selanjutnya menurut Seto Mulyadi mengemukakan , pelbagai karakter itu hidup dalam diri anakanak yang akrab dengan nilai kekerasan di rumah dan sekolah,misalnya berdalih mengajari
ketisiplinan, orangtua dan guru merasa berhak memarahi, menjewer, memukul, hingga melukai
anak. Perilaku seperti itulah juga sering dipahami dan ditiru oleh anak.
Memang perilaku kekerasan bukan semata- mata diakibatkan oleh pemberitaan di media massa,

namun sangat dipengaruhi oleh faktor lain yaitu ekonomi, sosial dan budaya. Namunb dapat
diartikan maraknya kekerasan desawa ini tetap hidup, mencerminkan kegagalan pemerintah,
masyarakat, keluarga, sekolah dan aparat untuk melindungai setiap warga negara sebagaaimana
tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Penataan dan pengaturan
terhadap sepak terjang media di tengah masyarakat tidak dapat dihindari. Dengan regulasi public,
maka dapat dihilangkan, paling tidak dikurangi konflik di tengah masyarakat yang dipicu oleh
informasi yang sesungguhnya multi tafsir. Regulasi juga sangat diperlukan mengingat pluralitas
pada seluruh dimensi masyarakat, yang harus dibarengi dengan deontology profesi jurnalis. Agar
media tidak sewenang-wenang, berat sebelah, pilih kasih. Ada banyak macam regulasi public
yang bisa disajikan dan dilakukan serta diawasi oleh public sendiri. Ara regulas yang
menitikberatkan pada soal procedural. Regulasi itu harus memperhatikan secara seimbang, untuk
tidak berat sebelah, atau terjebak pada salah satu dari aliran etika yang saling bersaing, yakni
deontology, teleology dan situasional. Akan tetapi bagaimana tiga aliran yang ada itu diolah,
bukan dikalahkan satu sama lain, sehingga menghasilakan etika yang baik.
2.4.

Efek media massa yang terjadi pada masyarakat adalah sebagai berikut:
a) Penyebaran budaya global yang menyebabkan masyarakat berubah dari tradisional ke

modern, dari modern ke post-modern, dan dari taat beragama ke sekuler.


5|Page

b) Media masa kapitalis telah memicu hilangnya berbagai bentuk kesenian dan budaya

tradisional di masyarakat yang mestinya dilestarikan.
c) Terjadinya perilaku imitasi yang kadang menjurus kepada meniru hal-hal yang buruk dari

apa yang ia lihat dan ia dengar dari media massa.
d) Efek media massa sering secara brutal menyerang seseorang dan merusak nama baik

orang tersebut serta menjurus ke pembunuhan karakter seseorang.
e) Persaingan media massa yang tidak sehat menyebabkan media massa mengorbankan

idealismenya dengan menyajikan berbagai pembaraitaan yang justru menyerang normanorma sosial, sehingga amenyebabkan terciptanya perilaku pelanggaran norma sosial
bahkan terciptanya perilakau disorder.
f)

Penyebaran pemberitaan pronomedia menyebabkan lunturnya lembaga perkawinan dan
norma


seks

keluarga

di

masyarakat,

bahkan

memicu

terbentuknya

perilaku

penyimpangan seksual di masyarakat.
g) Berita kekerasan dan teror di media massa telah memicu terbentuknya “ketakautan


massa” di masyarakat. Masyharakat selalu tidak aman, tidak menyenangkan bahakan
tidak nyaman menjadi anggota masyarakat tertentu.
h) Media massa kapitalis telah sukses merubah masyarakat; dari kota sampai ake desa;

menjadi masyarakat konsumerisme dan masyarakat mimpi, masyarakat ayang hidup
dalam dunia seribu malam tanpa aharus bekerja keras.
i)

Media Massa cenderung menjadi alat provokasi sebuah kekuasaan sehingga efek media
massa menindas rakyat, bahakan dalam sekala luas, media massa menjadi alat
kolonialisme modern, dengan memihak kepada suatu negara adidaya,dan menjadi
genderang perang untuk memerangi negara-negara kecil dan miskin.

6|Page

BAB III
PENUTUP
3.1.

Simpulan


Efek media massa memiliki empat typology besar. Pertama, efek media yang direncanakan.
Sebuah efek yang diharapkan terjadi baik oleh media massa sendiri ataupun orang yang
menggunakan media massa untuk kepentingan berbagai penyebaran informasi. Kedua , efek
media massa yang tidak direncanakan atau tidak dapat diperkirakan. Efek yang benar-benar
diluar control media, di luar kemampuan media ataupun orang lain yang menggunakan media
untuk penyebaran informasi. Ketiga , efek media massa terjadi dalam waktu pendek, secara
cepat, instan,dan keras memengaruhi seorang atau masyarakat. Keempat , efek media massa
dalam waktu yang lama. Sehingga mempengaruhi sikap-sikap adopsi inovasi, kontrol sosial
sampai dengan perubahan kelembagaan, dan persoalan-persoalan perubahan budaya.

7|Page

DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan, 2006. Sosiologi Komunikasi. Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana.

8|Page

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

EFEK TIMBAL (Pb) PADA BEDA POTENSIAL LISTRIK PERMUKAAN DAUN SEMANGGI (Marsilea crenata Presl.)

0 47 18

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

EFEK XYLITOL TERHADAP pH SALIVA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIPAPAR Candida albicans

1 58 18

FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL (BAPEPAM) DALAM RANGKA PENEGAKAN HUKUM DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

5 65 215

EFEK KEMOPREVENTIF PEMBERIAN INFUSA DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) PADA EPITEL DUKTUS JARINGAN PAYUDARA TIKUS BETINA GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI SENYAWA 7,12-DIMETHYLBENZ[A]ANTHRACENE (DMBA)

1 60 56