MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONTRIBUSI PENDAPATAN WANITA DALAM MEMBANTU PENDAPATANKELUARGA DI KECAMATANMARPOYAN DAMAIKOTA PEKANBARU
MOTIVASI WANITA BEKERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP KONTRIBUSI PENDAPATAN WANITA DALAM MEMBANTU PENDAPATANKELUARGA DI KECAMATANMARPOYAN DAMAIKOTA PEKANBARU
Yessi Nesneri dan Virna Museliza
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau
Email: yessinesneri@yahoo.com
Abstract: Currently women, not only serves as a housewife who serves her husband, children, and all members of her family, but many women have other jobs besides housework. Some women no longer be the primary educators for children the next generation, because they have to do quite time consuming job outside the home. As a result, many emerging daycare to address the problem of child care that his/her mother worked. This was triggered by the emancipation of women and the social and economic demands of the household is quite heavy encourage women to earn a living to supplement the family income in order to achieve the welfare of the family.
This study aims to determine the factors that motivate women to work and to find out how much revenue contribution of women to the family income. To achieve these objectives, the research done by using three (3) independent variables, namely Women’s income (X1), Working Time Allocation (X2), and Total Dependent in the Family (X3). Analysis of the data used in this research is descriptive and quantitative analysis, using the tool SPSS windows version 22, with multiple linear regression analysis, F test (Test Simultaneous), t test (Partial Test), and the Determination Test (R2). The result shows that the two independent variables (Women’s Income, and Total Dependents in the familyhave significant effect on the dependent variable (Contributions of Women in Family Income (Y)). While the Working Time Allocation variable does not have significant influenceto Contributions of Women in Family Income (Y). in addition, there is a contribution of independent variables (independent) on the dependent variable (dependent) amounted to 60.3%, while the remaining 39.7% is influenced by other variables not examined in this study.
Keywords: Women, Women’s income, Working Time Allocation, Total Dependent in the Family Abstrak:Dewasa ini kenyataan menunjukkan bahwa wanita pada zaman sekarang, tidak hanya berperan
sebagai ibu rumah tangga yang melayani suami, anak, seluruh anggota keluarganya. Serta bukan lagi menjadi pendidik utama bagi anak-anak generasi penerus bangsa yang dibuktikan dengan banyaknya tempat penitipan anak, kewajiban yang seharusnya dijalankan oleh seorang wanita dititipkan pada orang lain. hal ini dipicu oleh adanya emansipasi wanitadan tuntutan sosial serta ekonomi rumah tangga yang cukup berat mendorong wanita mencari nafkah untuk menambah penghasilan keluarga demi tercapainya kesejahteraan keluarga.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor –faktor apa saja yang menjadi motivasi wanita bekerja dan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pendapatan wanita untuk pendapatan keluarga. Untuk mencapai tujuan tersebut
maka dilakukan penelitian dengan menggunakan 3 (tiga) variabel independen yaitu Pendapatan Wanita (X 1 ), Alokasi Waktu Bekerja (X 2 ), dan Jumlah Tanggungan Keluarga (X 3 ). Analisis data yang di gunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan kuantitatif, yakni dengan menggunakan alat bantu program SPSS windows versi 22. Yaitu untuk melakukan analisis Regresi Linear Berganda, Uji F (Uji Simultan), Uji t (Uji
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia, yakni berada di peringkat 4 dengan jumlah penduduk
mencapai 253.609.643 jiwa. 1 Jumlah
penduduk yang besar dan berkualitas tentu menjadi impian setiap bangsa sebagai salah satu modal dasar pembangunan.
Pembangunan dapat dikatakan berhasil jika keluarga sejahtera di mana tingkat pendapatan per kapita masyarakat meningkat dan mampu menaikkan tingkat hidup serta menghilangkan kemiskinan, sebab apabila keluarga sejahtera maka masyarakat akan mengutamakan bagaimana memperbaiki kualitas diri seperti tingkat pendidikan, keterampilan dan kesehatan. Dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera dengan jelas disebutkan, bahwa Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual, material yang layak, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
Peran dan Partisipasi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang dari golongan manapun sangatlah dibutuhkan demi kelancaran pembangunan termasuk di dalamnya wanita, wanita merupakan salah satu sumber daya manusia di pasar kerja terutama Indonesia, partisipasi wanita dalam dunia kerja memberikan kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan keluarga sebab wanita yang bekerja akan menambah penghasilan keluarga yang secara otomatis mampu meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan seluruh anggota keluarga yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi besar dalam mensukseskan pembangunan.
Kedudukan dan peran wanita untuk pembangunan semakin kuat dengan dimasukkannya peranan wanita dalam Tap MPR No.IV/MPR/ 1999 dalam GBHN yang berbunyi
Parsial), dan Uji Determinasi (R 2 ). Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapat bahwa, kedua variabel independen (Pendapatan Wanita, dan Jumlah Tanggungan Keluarga berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Kontribusi Pendapatan Wanita Untuk Pendapatan Keluarga (Y)). Sedangkan Variabel Alokasi Waktu Bekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita Untuk Pendapatan Keluarga (Y).Selain itu, terdapat sumbangan pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) adalah sebesar 60,3 %, sedangkan sisanya sebesar 39,7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: wanita, pendapatan wanita, alokasi waktu bekerja, jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan keluarga
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
sebagai berikut: Pertama; Meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijaksanaan nasional yang diemban oleh lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender. Kedua; Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai pemerataan dan kesatuan serta nilai historis perjuangan kaum perempuan dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Pada dasarnya peranan wanita yang utama adalah menciptakan rumah tangga yang berkualitas yakni dalam rumah tangga, wanita atau isteri harus bertanggung jawab untuk memberikan semua pelayanan kepada anak-anak, suami, dan anggota – anggota keluarga lainnya sepanjang hidupnya.Wanita siap tidak tidur demi kebahagiaan suami dan anak-anaknya, serta mengorbankan tenaga untuk kebahagiaan keluarga dan kelanggengan hidupnya. Selain itu wanita juga sangat berperan dalam proses pendidikan dan perkembangan anak sebagai generasi penerus bangsa.
Wanita adalah guru pertama bagi sang anak, sebelum dididik orang lain. Sejak ruh ditiupkan ke dalam rahim, proses pendidikan sudah dimulai. Sebab mulai saat itu, anak telah mampu menangkap rangsangan-rangsangan
yang dberikan oleh ibunya. anak mampu mendengar dan merasakan apa yang dirasakan ibunya. Bila ibunya sedih dan cemas, anak pun merasakan demikian. Sebaliknya, bila ibunya merasa senang, anak pun turut senang. Dalam Islam, wanita harus berperan sebagai pendidik umat, yakni menanamkan pendidikan akidah, pendidikan ibadah dan pendidikan akhlak sedini mungkin, sehingga anak meyakini bahwa kita hidup tidak semau kita. Tapi di sana ada pengatur, pengawas tujuan hidup, akhir dari kehidupan. Kemudian meyakini bahwa apa yang terjadi pada kita, pasti akan kembali pada sang khalik. Selanjutnya wanita berperan sebagai pendamping suami dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Ummu Muhammad mengatakan bahwasuami yang shaleh kebanyakan dibelakangnya ada isteri shalehah. 2 Akan tetapi Islam tidak melarang wanita untuk bekerja serta malakukan kegiatan dalam perekonomian selama pekerjaannya itu tidak mengenyamping kan keluarga, hal ini terdapat dalam surah An-Nisa ayat 32 yang artinya “(Karena) laki-laki memiliki bagian dari apa yang mereka usahakan, dan para wanita (pun) memiliki bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Ayat ini selain menjelaskan tentang hak kepemilikan bagi kaum wanita, juga menetapkan tentang
marwah marwah marwah marwah marwah , Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
kobolehan wanita bekerja karena pada wanita dititipkan pada orang lain. hal ayat ini, yang diasumsikan adalah
ini dipicu oleh adanya emansipasi kehalalan apa yang diusahakan, yaitu
wanitadan tuntutan sosial serta mencari penghasilan. Selain itu juga
ekonomi rumah tangga yang cukup diungkapkan tentang kepemilikan
berat mendorong wanita mencari penghasilan dan pendapatan yang
nafkah untuk menambah penghasilan diperoleh.
keluarga demi tercapainya Jumlah wanita di duniasaat
kesejahteraan keluarga. inihampir seimbang dengan jumlah
Terdapat beberapa faktor yang laki-laki. Bila potensi ini tidak diarahkan
memotivasi wanita untuk bekerja yaitu dan dididik dengan baik, wanita akan
suami tidak bekerja, pendapatan rumah menjadi penghancur masyarakat,
tangga yang rendah, sedangkan jumlah negara bahkan dunia. Suatu masyarakat
tanggungan keluarga yang cukup dikatakan berhasil, bila wanitanya
tinggi, mengisi waktu luang, ingin berakhlak mulia. Wanita bagaikan
mencari uang sendiri, dan ingin mencari mahkota, bila mahkota baik, maka 3 pengalaman.
seluruhnya akan kelihatan cantik dan Meningkatnya jumlah anak yang bagus. Tapi bila mahkotanya rusak,
dimiliki, maka meningkat pula beban maka yang lainpun tidak ada artinya
tanggungan keluarga tersebut. Hal ini apa-apa. Seorang wanita tidaklah cukup
didukung oleh simanjuntak yang berkutat dalam rumah saja sebagai Ibu
mengatakan bahwa jumlah tanggungan Rumah Tangga karena para tunas
yang tinggi pada suatu rumah tangga bangsa dan agama telah menunggu
tanpa diikuti dengan peningkatan dari uluran tangannya. Apalagi pada saat ini,
segi ekonomi akan mengharuskan umat sedang mengalami penurunan
anggota keluarga selain kepala keluarga akidah, moral dan ibadah. 4 untuk mencari nafkah.
Dewasa ini kenyataan Keperluan akan peningkatan menunjukkan bahwa wanita pada
ekonomi rumah tangga merupakan zaman sekarang, tidak hanya berperan
salah satu alasan utama para wanita sebagai ibu rumah tangga yang
meninggalkan peran mereka yang pada melayani suami, anak, seluruh anggota
awalnya hanya sebagai ibu rumah keluarganya dan masyarakat. Serta
tangga akhirnya masuk ke pasar bukanlagi menjadi pendidik utama bagi
kerja.Masuknya angkatan kerja wanita anak-anak generasi penerus bangsa
ke berbagai sektor menandakan bahwa yang dibuktikan dengan banyaknya
tidak ada batasan untuk bekerja bagi tempat penitipan anak, kewajiban yang
wanita. Banyak lapangan pekerjaan seharusnya dijalankan oleh seorang
yang dulunya hanya dikerjakan oleh yang dulunya hanya dikerjakan oleh
Keterlibatan wanita di lapangan kerja sering kali menimbulkan kontroversi.Pertama berkaitan dengan perbedaan persepsi tentang fungsi wanita. Tidak sedikit masyarakat yang berpendapat bahwa fungsi wanita adalah sebagai ibu rumah tangga/ ibunya anak-anak, yang berperan mengurus semua keperluan anak dan memberikan pendidikan dini kepada anak baik akidah, akhlak, maupun tentang sains dan tekhnologi yang nantinya akan berpengaruh kepada kemajuan suatu bangsa dan negara. Hal ini tentunya selaras dengan sabda Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa : “ wanita adalah tiang negara, jika wanitanya baik maka baiklah negaranya, dan apabila wanita rusak, maka hancurlah negaranya” (HR.Muslim). Selain sebagai ibu rumah tangga / ibunya anak-anak wanita juga berperan sebagai sebagai isteri sekaligus pendamping suami yang senantiasa mengingatkan suami dalam bertindak / cerdas memberikan motivasi-motivasi yang positif kepada suami, mampu memberikan ketenangan dan kesejukan bagi suami, senantiasa taat kepada perintah suami, serta memberikan pelayanan terbaik kepada suami, dengan kata lain wanita adalah
penyejuk hati suami dikala hatinya kacau, gelisah, gundah gulana, pengayom dan penentram jiwa anak, penentu di balik kegagahan dan keperkasaan suami, penginspirasi sekaligus motivator di balik kesuksesan suami dan rumah tangga.
Kedua, berkaitan dengan hak- hak wanita dalam dunia kerja. Pekerja wanita sering dipandang berada pada posisi yang sangat istimewa, bila dibandingkan dengan laki-laki.Secara kodrat wanita memiliki siklus menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui sedangkan laki-laki tidak, ketika wanita merasa nyeri karena haid sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003 pasal 81 maka wanita tidak diwajibkan bekerja di hari pertama dan kedua, selanjutnya pasal 82 menyebutkan bahwa pekerja wanita berhak atas istirahat selama 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan sesudah melahirkan atau sesuai dengan surat keterangan dokter. Ketika pekerja wanita masih dalam masa menyusui, sesuai dengan bunyi pasal 83, mereka berhak atas waktu untuk menyusui anaknya.Bahkan, saat cuti melahirkan dan haid pun, sesuai Undang-Undang pekerja wanita berhak mendapatkan gaji dan jaminan kesehatan. Akan tetapi untuk tunjangan lainnya di atur menurut ketentuan tempat bekerja. Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pendapatan wanita tidak akan lebih besar di bandingkan dengan laki-laki.
marwah marwah marwah marwah marwah , Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014
Pendapatan wanita bekerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bagian pendapatan keluarga. Hasil kerja yang didapat dan berapapun hasil yang dibawa pulang oleh wanita bekerja semuanya digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga dan keluarganya. Hal ini menunjukkan bahwa isteri atau wanita yang bekerja membantu suami mencari nafkah mengabdi secara total kepada keluarga dan rumah tangganya, dengan mengesampingkan kebutuhan dirinya sendiri.
Motif dan tujuan dalam bekerja akan berbeda antara pria dan wanita. Bagi pria, bekerja merupakan kewajiban yang harus dijalankan karena tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah.Sedangkan bagi wanita, khususnya yang berstatus menikah, bekerja dapat diartikan untuk membantu perekonomian keluarga karena penghasilan suami belum mencukupi hal ini terjadi pada wanita yang mempunyai suami yang memiliki pendidikan rendah serta tidak mempunyai keterampilan. Para wanita dalam kasus ini tidak akan memperdulikan pekerjaan apa yang mereka kerjakan, yang terpenting bagi mereka adalah mendapatkan pendapatan tambahan agar kebutuhan dapat terpenuhi.Untuk wanita yang mampu/ kaya, bekerja berarti dapat berfungsi sebagai pengisi waktu atau menunjukkan identitas diri, mengaplikasikan ilmu pengetahuan, menginginkan adanya
kebebasan finansial untuk mengikuti gaya hidup masyarakat. Bagi wanita merasa keterlibatannya didalam bekerja mempunyai arti tersendiri. Yakni sebagai individu, isteri, ibu rumah tangga dan anggota masyarakat. Semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja wanita sering dianggap sebagai indikasi adanya transformasi ekonomi.
Dalam kondisi perekonomian yang berkembang saat ini, harga barang kebutuhan pokok tidak stabil, yang secara langsung akan berpengaruh kepada semakin besarnya biaya hidup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.Untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga tersebut jika hanya mengandalkan satu sumber penghasilan saja, tentunya akan timbul banyak kesulitan. Untuk itulah maka sebagian wanita memutuskan untuk ikut membantu perekonomian keluarga dengan ikut bekerja.Dengan ikut bekerja berarti wanita ikut pula menopang ekonomi keluarga.Namun tetap diharapkan wanita tidak melupakan kodratnya sebagai wanita dan ibu rumah tangga. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :”faktor apa sajakah yang menjadi motivasi wanita bekerja dan seberapa besar kontribusi pendapatan wanita bekerja untuk pendapatan keluarga?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor –
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
marwah marwah marwah marwah marwah , Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014
faktor apa saja yang menjadi motivasi Selaras dengan Dumairy wanita bekerja dan untuk mengetahui 7 Menurut Tadaro pertumbuhan
seberapa besar kontribusi pendapatan penduduk bukan merupakan suatu wanita untuk pendapatan keluarga”.
masalah, justru merupakan unsur penting yang akan memacu
TINJAUAN PUSTAKA
pembangunan ekonomi. Sebab,
Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja
populasi yang lebih besar merupakan Menurut Undang-undang No. 13
pasar potensial yang menjadi sumber Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
permintaan atas barang dan jasa, yang Pasal 1, tenaga kerja adalah setiap orang
kemudian akan menggerakkan yang mampu melaksanakan pekerjaan
berbagai kegiatan ekonomi. baik didalam maupun diluar hubungan
Penduduk memiliki peran ganda kerja guna menghasilkan barang dan
dalam perekonomian. Dalam konteks jasa untuk memenuhi kebutuhan
pasar tenaga kerja, penduduk dapat masyarakat.
dipandang dari sisi permintaan dan Tenaga kerja adalah penduduk
penawaran. Dari sisi permintaan, yang sudah atau sedang bekerja, sedang
penduduk adalah konsumen yang mencari pekerjaan dan yang melakukan
merupakan sumber permintaan akan kegiatan-kegiatan lain, seperti
barang dan jasa. Sedangkan dari sisi bersekolah, mengurus rumah tangga dan
penawaran, penduduk dapat menerima pendapatan lain. Batas umur
dipandang sebagai sebuah produsen. minimum tenaga kerja yaitu 15 tahun
Menurut Undang-undang tanpa ada batas umur maksimum. 5 Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 Sumber utama penawaran
Angkatan kerja adalah penduduk yang tenaga kerja adalah penduduk. Tenaga
berusia 15-64 tahun yang sudah kerja merupakan penduduk yang berada
mempunyai pekerjaan tetapi sementara dalam usia kerja.Penduduk dipandang
tidak bekerja, maupun yang sedang aktif sebagai pemacu pembangunan. 6 Hal ini
mencari pekerjaan.
disebabkan adanya kegiatan produksi Berdasarkan Badan Pusat dengan adanya orang yang membeli
Statistik angkatan kerja yang dan mengkonsumsi barang-barang
digolongkan bekerja adalah: yang dihasilkan. Konsumsi tersebut
1. Mereka yang selama seminggu akan menciptakan permintaan agregate,
sebelum pencacahan melakukan dimana hal tersebut dapat mendorong
pekerjaan dengan maksud usaha-usaha produktif untuk berkembang
memperoleh atau membantu dan meningkatkan perekonomian secara
memperoleh penghasilan atau keseluruhan.
keuntungan yang lamanya bekerja
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
paling sedikit satu jam dalam sebagai daya dorong bagi seseorang seminggu yang lalu ;
untuk memberikan kontribusi yang
2. Mereka yang selama seminggu sebesar-besarnya demi keberhasilan sebelum pencacahan tidak
organisasi mencapai tujuannya, dengan melakukan pekerjaan atau bekerja
pengertian bahwa tercapainya tujuan kurang dari satu jam tapi mereka
organisasi berarti tercapai pula tujuan adalah :
pribadi para anggota organisasi yang
a. Pekerja tetap, pegawai-pegawai 9 bersangkutan. pemerintah atau swasta yang
Motivasi kerja merupakan suatu sedang tidak masuk kerja karena
modal dalam menggerakkan dan cuti, sakit, mogok, mangkir ataupun
mengarahkan para karyawan atau perusahaan menghentikan
pekerja agar dapat melaksanakan kegiatan sementara ;
tugasnya masing–masing dalam
b. Petani yang mengusahakan mencapai sasaran dengan penuh tanah pertanian yang tidak
kesadaran, kegairahan dan bertanggung bekerja karena menunggu hujan
jawab. Motivasi kerja dapat memberi untuk menggarap sawah ;
energi yang menggerakkan segala
c. Orang-orang yang bekerja potensi yang ada, menciptakan dibidang keahlian.
keinginan yang tinggi dan luhur, serta meningkatkan kebersamaan. Ada dua
Berdasarkan Badan Pusat aspek motivasi, yaitu segi pasif dimana Statistik Angkatan Kerja yang
motivasi tampak sebagai kebutuhan dan digolongkan menganggur dan sedang
sekaligus pendorong, dan dari segi statis mencari pekerjaan yaitu :
dimana motivasi tampak sebagai satu
1. Mereka yang belum pernah bekerja, usaha positif dalam menggerakkan daya pada saat ini sedang berusaha
dan potensi tenaga kerja agar secara mencari pekerjaan ;
produktif berhasil mencapai tujuan yang
2. Mereka yang sudah pernah bekerja, 10 telah ditetapkan sebelumnya. tapi pada saat pencacahan sedang
Motivasi atau dorongan dapat menganggur dan berusaha
digambarkan sebagai tenaga pendorong mendapat pekerjaan.
dalam diri individu yang memaksa untuk bertindak. Ada beberapa teori
Pengertian Motivasi
mengenai motivasi diantaranya yaitu: Motivasi (motivation) yaitu yang
1. Teori hierarki kebutuhan dari berkaitan dengan keinginan untuk
Abraham Maslow melakukan pekerjaan. 8 sedangkan
Menurut maslow dalam Siagian mendefenisikan motivasi kerja
Robbins 11 , yakni orang-orang atau Robbins 11 , yakni orang-orang atau
individu termotivasi untuk yakni besar kecilnya yang berperilaku dalam pekerjaannya
dirasakan terhadap tanggung untuk memenuhi kebutuhannya
jawab diberikan kepada yang terdiri dari lima tingkatan
seorang tenaga kerja. kebutuhan.Kelima kebutuhan itu
d. Pengakuan (recognition), adalah kebutuhan fisik meliputi
yakni besar kecilnya makanan, minuman, tempat
pengakuan yang diberikan tinggal.Kebutuhan keamanan
kepada tenaga kerja atas hasil meliputi keamanan dan
kerja.
perlindungan. Kebutuhan sosial
e. Pencapaian (achievement), meliputi perasaan diterima dan
yaknibesar kecilnya dicintai oleh orang lain. Kebutuhan
kemungkinan tenaga kerja akan penghargaan meliputi harga
mencapai prestasi kerja diri, pengakuan status serta
tinggi.
kebutuhan aktualisasi diri meliputi
2. Faktor Ekstrinsik yaitu faktor pemahaman dan pengambangan
pendorong yang datang dari luar diri.
diri seseorang terutama dari organisasi tempatnya bekerja.
2. Teori Herzberg Faktor ekstrinsik ini mencakup : Menurut Herzberg dalam
a. Administrasi dan kebijakan Siagian 12 , bahwa karyawan
perusahaan, yakni tingkat termotivasi untuk bekerja
kesesuaian yang dirasakan disebabkan oleh dua faktor, yaitu :
tenaga kerja terhadap semua
1. Faktor Intrinsik yaitu faktor daya kebijakan dan peraturan yang dorong yang timbul dari dalam
berlaku dalam perusahaan. diri masing–masing karyawan,
b. Penyeliaan, yakni tingkat berupa :
kewajaran penyelia dirasakan
a. Pekerjaan itu sendiri (the work yang oleh tenaga kerja. it self ), yakni berat ringannya
c. Gaji, yakni tingkat kewajaran tantangan yang dirasakan
gaji yang diterima sebagai tenaga kerja dari pekerjaannya.
imbalan terhadap tugas
b. Kemajuan (advancement) , yakni pekerjaan. Besar kecilnya kemungkinan
d. Hubungan antar pribadi, tenaga kerja berpeluang maju
yakni tingkat kesesuaian dalam pekerjaannya seperti
yang dirasakan dalam naik pangkat.
berinteraksi antar tenaga kerja
c. Tanggung jawab (responsibility),
lain.
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
e. Kondisi kerja, yakni tingkat tangga yang rendah, sedangkan jumlah kesesuaian kondisi kerja
tanggungan keluarga yang cukup tinggi, dengan proses pelaksanaan
mengisi waktu luang, ingin mencari uang tugas pekerjaan–pekerjaannya. 13 sendiri, dan ingin mencari pengalaman.
Meningkatnya jumlah anak yang Apabila faktor intrinsik
dimiliki, maka meningkat pula beban tersebut ada, dapat memberi tingkat
tanggungan keluarga tersebut. Hal ini motivasi yang kuat dan kepuasan 14 didukung oleh simanjuntak yang
dalam diri seseorang, namun jika mengatakan bahwa jumlah tanggungan faktor ini tidak ada, maka
yang tinggi pada suatu rumah tangga menimbulkan rasa ketidak puasan.
tanpa diikuti dengan peningkatan dari Sementara faktor ekstrinsik tersebut
segi ekonomi akan mengharuskan ada, tidak perlu memberi motivasi,
anggota keluarga selain kepala keluarga tetapi jika tidak ada dapat
untuk mencari nafkah.Selanjutnya menimbulkan tidak puas.
menurut Endang, Tatik, dan Sumarlan ada beberapa hal yang menjadi motivasi
3. Teori Mc. Cleland wanita dalam memutuskan untuk Teori Mc. Cleland berpendapat
bekerja antara lain adalah sebagai bahwa setiap orang mempunyai
berikut:
cadangan energi potensial. Bagaimana Pertama; didorong oleh faktor energi ini dilepaskan dan digunakan
ekonomi misalnya bekerja guna tergantung pada kekuatan dorongan
menambah pendapatan keluarga , motivasi seseorang dan situasi serta
dalam hal ini pendapatan keluarga peluang yang tersedia. Energi akan
terdiri dari pendapatan wanita (ibu dimanfaatkan seseorang karena
rumah tangga), pendapatan suami, dan adanya dorongan oleh :
pendapatan lain-lain /Pendapatan total
1. Kekuatan motif dan kekuatan yang dihasilkan oleh suatu keluarga dasar yang terlibat
untuk dapat memenuhi kebutuhan
2. Harapan keberhasilannya, dan sehari-hari yang dilihat dari beban /
3. Nilai insentif yang melekat pada jumlah tanggungan keluarga. tujuan yang ingin di capai oleh
kedua; didorong oleh mental seseorang
spiritual misalnya bekerja untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan dan
Motivasi Wanita Bekerja
keterampilan yang diperoleh dan ketiga; Terdapat beberapa faktor yang
bekerja hanya untuk menghabiskan memotivasi wanita untuk bekerja yaitu
waktu senggang. Pada penelitian ini suami tidak bekerja, pendapatan rumah
penulis mengambil teori dari Asyiek, penulis mengambil teori dari Asyiek,
dkk dalam Artini dan Handayani kerja wanita bertujuan untuk lebih karena dirasakan sesuai dengan objek
meningkatkan pendapatan atau penelitian yakni pada kelurahan
mendapatkan penghasilan yang lebih Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
besar, karena semakin lama waktu banyak pekerja wanita yang tidak
dialokasikan untuk bekerja maka mempunyai pendidikan tinggi atau
semakin tinggi pendapatan yang keterampilan. Mereka bekerja hanya
akan diterima. Akan tetapi wanita untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
harus tetap mengetahui dan agar dapat bertahan di tengah semakin
melakukan kewajibannya sebagai bergejolaknya perekonomian.
ibu rumah tangga, yang tentunya Adapun yang memotivasi
akan menuntut peran ganda yang wanita dalam bekerja serta kontribusi
optimal.
pendapatan wanita untuk pendapatan
3) Motivasi wanita dalam bekerja salah keluarga adalah sebagai berikut:
satunya dipengaruhi oleh tingginya
1) Perekonomian keluarga yang rendah kebutuhan peningkatan ekonomi / pendapatan suami yang rendah,
rumah tangga yang dipicu oleh menyebabkan wanita ingin bekerja
tingginya jumlah tanggungan dan hasil dari kerja wanita diberikan
keluarga. Jumlah tanggungan untuk menambah pendapatan
keluarga merupakan banyaknya keluarga yang rendah untuk
anggota rumah tangga yang tidak memenuhi kebutuhan hidup sehari-
produktif maupun yang produktif, hari. Pendapatan wanita adalah
yang secara ekonomis menjadi salah salah satu faktor yang
tanggungan dalam keluarga, dengan mempunyai pengaruh langsung
satuan yang digunakan adalah terhadap kontribusi pendapatan
orang (jiwa).
rumah tangga, dimana pendapatan wanita (ibu rumah tangga)
Pendapatan Keluarga
merupakan semua penerimaan Pendapatan dalam ilmu ekonomi wanita yang didapatkan dari
didefinisikan sebagai hasil berupa uang hasilnya bekerja.
atau hal materi lainnya yang dicapai dari
2) Mengisi waktu luang yang dapat penggunaan kekayaan atau jasa dilihat dengan berapa banyak waktu 15 manusia bebas. Wahyu berpendapat
yang dialokasikan oleh wanita untuk bahwa pendapatan atau income adalah bekerja dalam sehari, mengingat
uang yang diterima oleh seseorang dari peran dan fungsi wanita sangat
perusahaan dalam bentuk gaji, upah, banyak dalam kehidupan berumah
sewa, bunga dan laba termasuk juga tangga.Peningkatan jam kerja tenaga
beberapa tunjangan seperti kesehatan
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
dan pensiun. Secara konkritnya pendapatan Selain itu, Menurut Yuliana 16
keluarga berasal dari : pendapatan merupakan semua
1. Usaha itu sendiri: misalnya penerimaan seseorang sebagai balas
berdagang, bertani, membuka usaha jasanya dalam proses produksi. Balas
sebagai wiraswastawan; jasa tersebut bisa berupa upah, bunga,
2. Bekerja pada orang lain: misalnya sewa, maupun, laba tergantung pada
sebagai pegawai negeri atau faktor produksi pada yang dilibatkan
karyawan;
dalam proses produksi.
3. Hasil dari pemilihan: misalnya tanah Bambang Swasta Sumuharjo
yang disewakan dan lain-lain. dalam Buku Kemiskinan dan Kebutuhan pokok yang dikutip Riana
Sedangkan pendapatan rumah Mustika Agustin 17 merinci pendapatan
tangga adalah total pendapatan dari dalam 3 (tiga) kategori yaitu :
setiap anggota rumah tangga dalam
1. Pendapatan berupa uang yaitu bentuk uang yang diperoleh baik segala penghasilan berupa uang
sebagai gaji atau upah usaha rumah yang sifatnya regular dan yang
tangga atau sumber lain. Kondisi diterima biasanya sebagai balas jasa
seseorang dapat diukur dengan atau kontra prestasi ;
menggunakan konsep pendapatan yang
2. Pendapatan berupa barang adalah menunjukkan jumlah seluruh uang segala pendapatan yang sifatnya
yang diterima oleh seseorang atau regular dan biasa, akan tetapi selalu
rumah tangga selama jangka waktu berbentuk balas jasa dan diterima
tertentu. 19
dalam bentuk barang dan jasa ;
3. Pendapatan yang bukan merupakan
Hipotesis Penelitian
pendapatan adalah segala Berdasarkan latar belakang penerimaan yang besifat transfer
masalah dan tinjauan pustaka yang redisteributive dan biasanya
telah diuraikan diatas, maka dapat membuat perubahan dalam
diajukan hipotesis sebagai berikut: keuangan rumah tangga.
1. Di duga motivasi wanita bekerja adalah karena pendapatan keluarga yang Menurut T. Gilarso 18 Pendapatan
rendah / membantu suami untuk keluarga merupakan balas karya atau
meningkatkan pendapatan keluarga, jasa atau imbalan yang diperoleh karena
jumlah tanggungan keluarga yang sumbangan yang diberikan dalam
cukup tinggi dan untuk mengisi waktu kegiatan produksi.
luang.
2. Di duga pendapatan wanita bekerja mempunyai kontribusi yang berarti dalam meningkatkan pendapatan keluarga.
METODE PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengambil objek penelitian pada Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Pemilihan lokasi di kecamatan Marpoyan Damai berdasarkan alasan bahwa di kecamatan Marpoyan Damai tersebut banyak terdapat wanita yang berstatus ibu rumah tangga yang bekerja, serta pertimbangan adanya kesediaan pihak instansi, khususnya wanita yang bekerja dan berdomisili di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru untuk memberikan informasi. Hal ini memungkinkan untuk mendapatkan data yang akurat sehingga lebih mendukung analisa yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya.
Untuk melaksanakan penelitian ini, maka penulis akan menggunakan data untuk analisis sebagai berikut :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari obyek penelitian, berupa hasil wawancara dan pengamatan secara langsung kepada wanita yang berstatus ibu rumah tangga yang bekerja yang terpilih sebagai sampel. Data ini adalah sumber data utama penelitian yang akan dilakukan.
b. Data sekunder adalah data yang
tidak diusahakan sendiri oleh peneliti. Data ini diambil dengan tujuan untuk melengkapi informasi yang akan disajikan pada laporan penelitian. Data diperoleh dari arsip atau dokumen dan literatur-literatur yang ada yang terkait dengan tema penelitian, baik berupa buku yang memuat teori-teori, hasil penelitian terdahulu, serta pencatatan data- data yang telah ada di instansi.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara:
1. Metode wawancara, yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan responden. Wawancara bertujuan untuk memperoleh data mengenai karakteristik responden yang meliputi umur responden, tingkat pendidikan responden, pekerjaan responden, lamanya masa kerja responden, jarak rumah responden dengan tempat kerja, motivasi wanita bekerja, pekerjaan suami, pendapatan suami, pendapatan wanita, alokasi waktu bekerja, dan jumlah tanggungan keluarga. Metode ini menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu.
2. Metode observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara langsung kepada obyek penelitian yakni wanita (ibu- ibu rumah tangga) yang bekerja yang berdomisili di kecamatan
marwah marwah marwah marwah marwah , Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
Marpoyan Damai. kemudian ditarik kesimpulannya. 20 Populasi dalam penelitian ini Populasi adalah wilayah
adalah penduduk di Kecamatan generalisasi yang terdiri atas obyek/
Marpoyan Damai Kota Pekanbaru yang subyek yang mempunyai kualitas &
berjumlah 137.658 jiwa dengan jumlah karakteristik tertentu yang ditetapkan
penduduk masing-masing kelurahan oleh peneliti untuk dipelajari dan
adalah sebagai berikut:
Tabel 1: Luas, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Marpoyan Damai Tahun 2013
2 Jumlah
Kepadatan
No Kelurahan Luas (KM )
Penduduk
(Jiwa/ KM 2 )
1 Tangkerang Tengah
7.737 2 Tangkerang Barat
2.975 4 Sidomulyo Timur
Sumber : Kantor Camat Marpoyan Damai, 2014
Sampel adalah bagian dari ketidaktelitian karena kesalahan jumlah dan karakteristik yang dimiliki
pengambilan sampel yang masih dapat oleh populasi tersebut.
ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%. Untuk pengambilan sampel secara pasti belum ada keseragaman
Sehingga didapat sampelnya dari para ahli statistik, akan tetapi
sebagai berikut:
penulis menggunakan Metode
ൌ ͻͻǡͻ͵ ܽݐܽݑ ͳͲͲ sampel dengan penentuan sampel
SlovinUntuk menentukan ukuran
sebagai berikut: Maka sampel penelitian adalah 100 orang. 21
Dari perhitungan Slovin di atas, dapat diketahui jumlah responden Di mana :
yang akan digunakan dalam penelitian n = ukuran sampel
ini adalah sebanyak 100 orang. N = ukuran populasi
Selanjutnya akan diterapkan proporsional .! = persen kelonggaran
sampling , yaitu pengambilan subjek sampling , yaitu pengambilan subjek
atau sampel pada setiap wilayah dalam masing-masing wilayah. 22 dengan seimbang atau sebanding
Perhitungan tersebut secara rinci dapat dengan banyaknya subjek atau sampel
dilihat dalam tabel 2 berikut ini:
Tabel 2 : Proporsi Responden Penelitian
Sampel Jumlah No Kelurahan
Penelitian Sampel
26 26% x 100 26 2 Tangkerang Barat
1 Tangkerang Tengah
19.14 14 14% x 100 14 3 Maharatu
24 24% x 100 24 4 Sidomulyo Timur
20 20% x 100 20 5 Wonorejo
Sumber : Badan Pusat Statisti Kota Pekanbaru 2014, (diolah) Berdasarkan tabel 2 di atas dapat
jumlah responden yang diambil dari diketahui bahwa jumlah responden
kelurahan Wonorejo adalah sebanyak yang diambil dari Kecamatan
16 orang atau 16% dari persentase Marpoyan Damai adalah sebanyak 100
jumlah penduduk kelurahan dengan orang, yang masing-masing Kelurahan
penduduk kecamatan Marpoyan memiliki pengambilan sampel yang
Damai Kota Pekanbaru. berbeda. Banyaknya sampel di
Sampel dalam penelitian ini Kelurahan Tangkerang Tengah adalah
adalah wanita (ibu-ibu rumah tangga) sebanyak 26 orang atau 26% dari
yang bersuami dan bekerja serta berusia perbandingan jumlah penduduk di
antara 17-50 tahun yang berdomisili di kelurahan dengan jumlah penduduk
Kecamatan Marpoyan Damai Kota Kecamatan Marpoyan Damai Kota
Pekanbaru. Adapun tekhnik Pekanbaru, jumlah responden dari
pengambilan sampel adalah dengan Kelurahan Tangkerang Barat adalah
menggunakan Sampling Insidental atau sebanyak 14 orang atau 14%, jumlah
yang merupakan teknik penentuan responden yang diambil dari
sampel berdasarkan kebetulan, yaitu kelurahan Maharatu adalah sebanyak
siapa saja yang secara kebetulan atau
24 orang atau 24%, dan jumlah insidental bertemu dengan peneliti dapat responden yang diambil dari
digunakan sebagai sampel, bila Kelurahan Sidomulyo Timur adalah
dipandang orang yang kebetulan sebanyak 20 orang atau 20%, serta
ditemui itu cocok sebagai sumber data. 23
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
Metode Analisa Data
Keterangan :
= Kontribusi Pendapatan diperoleh dari objek penelitian ini
Dalam menganalisis data yang
Wanita Untuk Pendapatan penulis menggunakan Analisis
Keluarga Deskriptif Kuantitatif.Analisis deskriptif
a = Konstanta adalah analisis tentang karakteristik dari
b 1 ,b 2 ,b 3 = Koefisien Regresi suatu keadaan dari objek yang
X 1 = Pendapatan Wanita diteliti.Analisis ini mengemukakan
X 2 = Alokasi Waktu Bekerja data-data responden khususnya tentang
X 3 = Jumlah Tanggungan motivasi responden bekerja dan yang
Keluarga mendorong wanita untuk
= Tingkat Kesalahan (error) bekerja.Analisis kuantitatif adalah analisis yang digunakan untuk
HASIL PENELITIAN DAN
mengolah data yang diperoleh dari
PEMBAHASAN
daftar pertanyaan wawancara kedalam Setelah melakukan penelitian bentuk angka-angka dan perhitungan
dan pengamatan di daerah Kecamatan dengan metode statistik. Dalam
Marpoyan Damai, maka dapat penelitian ini menggunakan program
dikemukakan hasil penelitian sebagai Statistical Product And Service Solution
berikut:
(SPSS) versi 22.
Analisis Deskriptif Motivasi Wanita
Untuk menganalisa data penulis
Bekerja
menggunakan metode Regresi Linear Motivasi wanita bekerja merupakan Berganda, yaitu suatu metode statistik
faktor penentu yang paling dasar dari yang digunakan untuk mengetahui
keinginan dan perilaku seseorang karena hubungan antara variabel bebas dan terikat
dari motivasi atau dorongan tersebut yang dibantu dengan menggunakan
akan memperkuat adanya keinginan program SPSS versi 22. Analisis regresi
berkontribusi terhadap pendapatan linear berganda memberikan kemudahan
keluarga. Mengingat terjadinya bagi pengguna untuk memasukan lebih
peningkatan ekonomi rumah tangga. dari satu variabel yang di tunjukan
Adapun tanggapan responden dengan persamaan :
terhadap pertanyaan motivasi wanita bekerja dapat dilihat pada tabel 3 berikut
Y=a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 + õ
ini: ini:
Tabel 3 : Tanggapan Responden Tentang Motivasi Wanita Bekerja Motivasi Wanita Bekerja
Frekuensi
Persentase (%)
Pemantapan Identitas
Mendapatkan relasi/ teman/ hubungan
Mempraktekkan Ilmu dan Keterampilan
Membantu Suami
Meningkatkan Pendapatan Keluarga
Total 100 100
Sumber : Data Olahan Penelitian 2014
Dari tabel 3 di atas dapat
untuk pemantapan identitas sebanyak
diketahui bahwa motivasi sebagian
1 orang (1%). Maka dapat disimpulkan
besar wanita bekerja adalah untuk
bahwa wanita termotivasi bekerja
meningkatkan pendapatan keluarga,
adalah untuk meningkatkan
yakni mencapai 67 orang (67%), untuk
pendapatan keluarga.Mengingat
membantu suami sebanyak 21 orang
semakin tingginya kebutuhan rumah
(21%), untuk mempraktekkan ilmu dan
tangga.
keterampilan sebanyak 7orang (7%),
Selanjutnya tanggapan responden
untuk mendapatkan relasi/ teman/
tentang yang mendorong wanita bekerja
hubungan sebanyak 4 orang (4%) dan
dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4 : Tanggapan Responden Tentang Yang Mendorong Wanita Bekerja Faktor Pendorong Wanita Bekerja
Frekuensi
Persentase (%)
Dorongan diri sendiri
Dorongan Suami
Dorongan Orang Tua
Dorongan Lainnya
Total 100 100
Sumber : Data Olahan Penelitian 2014
Dari tabel 4 di atas dapat
suami yakni sebanyak 19 orang
diketahui bahwa pihak yang
(19%) dorongan dari orang tua
mendorong wanita bekerja sebagian
sebanyak 1 orang (1%) serta
besar adalah dirinya sendiri yakni
dorongan dari pihak lainnya
sebanyak 72 orang (72%), dorongan
sebanyak 8 orang (8%). Dari hasil
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
pengamatan tersebut maka dapat
Analisis Deskriptif Variabel
disimpulkan bahwa dorongan
Pendapatan Wanita (X 1 )
wanita untuk bekerja berasal dari Pendapatan wanita adalah salah dirinya sendiri hal ini sejalan dengan
salah satu faktor yang mempunyai meningkatnya biaya hidup rumah
pengaruh langsung terhadap kontribusi tangga dan kesadaran wanita untuk
pendapatan rumah tangga, dimana ikut berperan dalam meringankan
pendapatan wanita (ibu rumah tangga) beban keluarga dengan memberikan
merupakan semua penerimaan wanita pendapatannya untuk digunakan
yang didapatkan dari hasilnya bekerja. dalam memenuhi kebutahan hidup
Adapun tanggapan responden dengan kata lain wanita dapat
terhadap pertanyaan pendapatan berkontribusi terhadap pendapatan
wanita (ibu rumah tangga) dapat dilihat keluarga.
pada tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 5: Tanggapan Responden Tentang Pendapatan Wanita (Ibu Rumah Tangga) Pendapatan Wanita
Sumber : Data Olahan Penelitian 2014
Dari tabel 5 di atas dapat demikian dapat disimpulkan bahwa diketahui bahwa rata-rata pendapatan
rata-rata pendapatan wanita yang wanita bekerja adalah berkisar antara
bekerja adalah berkisar antara 1.000.000 1.000.000-2.000.000 yakni sebanyak 47
– 3.000.000, Artinya ibu yang bekerja orang responden (47%), selanjutnya ibu
memberikan kontribusi pendapatan yang berpendapatan 2.100.000 –
yang cukup besar terhadap pendapatan 3.000.000 adalah sebanyak 40 orang
rumah tangga. Bahkan ada beberapa (40%), wanita yang mendapatkan
responden yang menyatakan bahwa pendapatan 3.100.000- 4.000.000 adalah
penghasilannya lebih besar di sebanyak 7 orang (7%), dan tidak ada
bandingkan dengan suaminya yang wanita yang mendapatkan pendapatan
sejatinya berperan sebagai kepala lebih besar dari 4.000.000 (0%). Dengan
rumah tangga.
marwah marwah marwah marwah marwah , Vol. XIII No. 1 Juni Th. 2014
Analisis Deskriptif Variabel Alokasi
yang dialokasikan oleh tenaga kerja
wanita di Kecamatan Marpoyan Damai. Alokasi waktu bekerja
Waktu Bekerja (X 2 )
Peningkatan jam kerja tenaga kerja merupakan banyaknya waktu yang
wanita bertujuan untuk lebih dicurahkan untuk bekerja, yang diukur
meningkatkan pendapatan atau dalam satuan jam perhari.Hal ini perlu
mendapatkan penghasilan yang lebih dilakukan, mengingat peranan wanita
besar, karena semakin lama waktu yang sangat banyak, diantaranya;
dialokasikan untuk bekerja maka peranan wanita sebagai isteri, dan ibu
semakin tinggi pendapatan yang akan dari anak-anaknya; sebagai salah satu
diterima. Akan tetapi wanita harus tetap kelompok dari peranan sosialnya serta
mengetahui dan melakukan kewajibannya sebagai anggota masyarakat dari
sebagai ibu rumah tangga, yang tentunya lingkungannya. Di samping itu wanita
akan menuntut peran ganda yang juga dapat berperan sebagai pencari
optimal.
nafkah tambahan bagi keluarganya. Adapun tanggapan responden Alokasi waktu bekerja
terhadap alokasi waktu bekerja dapat menunjukkan banyaknya jam kerja
dilihat pada tabel 6 berikut ini:
Tabel 6: Tanggapan Responden tentang Alokasi Waktu Bekerja Alokasi Waktu Bekerja
Sumber : Data Olahan Penelitian 2014
Dari tabel 6 di atas dapat bekerja, karena kebanyakan responden diketahui bahwa sebagian besar
bekerja sebagai pedagang dan asisten responden mengalokasikan waktu
rumah tangga. Selanjutnya sebanyak 30 bekerja sebanyak 8 jam dalam sehari, hal
responden (30%) menyatakan alokasi ini terbukti dari tanggapan responden
waktu bekerja dalam sehari adalah terhadap pertanyaan pada wawancara
sebanyak 7 jam, di susul oleh 6 yakni 58 responden (58%) yang
responden (6%) menyatakan bahwa menyatakan 8 jam dalam sehari untuk
alokasi waktu untuk bekerja adalah 6
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
jam. Sedangkan responden yang untuk wilayah sekitar tempat menyatakan alokasi waktu untuk
tinggalnya saja.
bekerja 5 jam dalam sehari adalah sebanyak 4 responden (4%), dan 2 orang
Analisis Deskriptif Variabel Jumlah
responden (2%) menyatakan alokasi
Tanggungan Keluarga(X 3 )
waktunya untuk bekerja dalam sehari Motivasi wanita dalam bekerja adalah 4 jam. Dari hasil pengamatan
salah satunya dipengaruhi oleh tingginya tersebut maka dapat disimpulkan
kebutuhan peningkatan ekonomi rumah bahwa sebagian besar alokasi waktu
tangga yang dipicu oleh tingginya jumlah responden untuk bekerja adalah 8 jam
tanggungan keluarga.Jumlah tanggungan dalam sehari, akan tetapi walaupun
keluarga merupakan banyaknya anggota waktu bekerjanya adalah 8 jam dalam
rumah tangga yang tidak produktif sehari, wanita (ibu rumah tangga) tetap
maupun yang produktif, yang secara bisa mengontrol dan mengawasi rumah
ekonomis menjadi tanggungan dalam tangganya, karena didukung oleh lokasi
keluarga, dengan satuan yang digunakan kerja yang tidak jauh dari rumah, sebab
adalah orang (jiwa).
sebagian besar responden adalah Adapun tanggapan responden pedagang didekat rumahnya sendiri,
tentang jumlah tanggungan keluarga dan juga sebagai asisten rumah tangga
dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 7: Tanggapan Responden tentang Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Tanggungan Keluarga
Sumber : Data Olahan Penelitian 2014
Dari tabel 7 di atas dapat orang) sebanyak 28 responden (28%), diketahui bahwa sebagian besar
jumlah anggota keluarga 3 orang responden memiliki anggota keluarga
sebanyak 15 responden (15%), dan jumlah cukup banyak, yakni 4 orang sebanyak
keluarga 2 orang sebanyak 11 responden
42 responden (42%), jumlah anggota (11%), serta jumlah anggota keluarga yang keluarga yang lebih dari 4 orang (> 4
berjumlah 1 orang hanya 4 responden berjumlah 1 orang hanya 4 responden
(4%). Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan rumah tangganya dan jumlah tanggungan responden cukup
meningkatkan kehidupan ekonomi besar yakni berkisar 4 orang anggota
rumah tangga agar kebutuhan untuk keluarga bahkan lebih dari empat
seluruh anggota keluarga terpenuhi anggota keluarga, hal ini
dengan layak.
mengindikasikan bahwa jumlah anggota Pendapatan keluarga keluarga akan mempengaruhi tingkat
merupakan pendapatan yang konsumsi dan beban hidup yang
dihasilkan suami dan anggota ditanggung. Jika jumlah tanggungan
keluarga lainnya termasuk keluarga cukup besar maka beban
pendapatan ibu yang digunakan hidup juga semakin besar. Hal ini akan
untuk memenuhi seluruh kebutuhan mempengaruhi tingkat kesejahteraan
hidup dalam keluarga tersebut. Dalam perekonomian rumah tangga.
penelitian ini kontribusi wanita (ibu rumah tangga) diukur dengan cara :
Kontribusi Pendapatan Wanita Untuk
Pendapatan wanita (ibu rumah
Pendapatan Keluarga (Y)
tangga) dibagi dengan total Pendapatan wanita (ibu rumah
pendapatan keluarga (pendapatan tangga) merupakan pendapatan yang
wanita + pendapatan suami + diterima sebagai imbalan atau balas jasa
pendapatan lain-lain) di kali dengan atas kinerja yang dilakukan seorang
wanita (ibu rumah tangga). Dengan kata Adapun hasil wawancara lain, kontribusi pendapatan wanita (ibu
dengan responden adalah diketahui rumah tangga) merupakan pendapatan
pendapatan wanita, pendapatan suami, ibu yang diberikan oleh ibu rumah
dan pendapatan lain-lain yang dapat tangga untuk dapat memenuhi
dilihat pada tabel 8 berikut ini:
Tabel 8: Pendapatan Keluarga
Frekuensi Pendapatan
Sumber : Data Olahan Penelitian 2014
Yessi Nesneri dan Virna Museliza: Motivasi Wanita Bekerja & Pengaruhnya terhadap Kontribusi Pendapatan Wanita dalam Membantu Pendapatan Keluarga di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru
Dari tabel 8 di atas dapat diketahui
responden (47%), selain itu, dari tabel 5.
sebagian besar dari responden
11 diatas dapat diketahui bahwa hanya
memberikan informasi bahwa pendapatan
sebanyak 11 responden (11%) yang
suami lebih kecil dibandingkan dengan
mempunyai pendapatan tambahan
pendapatan wanita (ibu rumah tangga),
(pendapatan lain-lain) dari anggota
hal ini bisa terlihat bahwa pendapatan
keluarga lainnya, yakni yang diberikan
suami responden hanya berkisar antara
oleh seorang anak yang sudah bekerja.
1.000.000 – 2.000.000 yakni sebanyak 65
Sedangkan sekitar 89 responden (89%)
responden (65%). Dan yang mempunyai
masih berjuang untuk memenuhi
pendapatan 2.100.000 – 3.000.000,.yakni
kebutuhan rumah tangga baik untuk
sebanyak 26 responden (26%). Bila di
konsumsi, transportasi, pendidikan dan
bandingkan dengan pendapatan wanita,
komunikasi agar hidup layak dan
maka pendapatan wanita terlihat lebih
peningkatan strata sosial dapat
tinggi dibandingkan dengan pendapatan
diwujudkan.
suami yaitu untuk kategori pendapatan
Selanjutnya dari informasi yang
2.100.000 – 3.000.000 adalah sebanyak 40
diberikan oleh responden maka dapat
responden (40%) , sedangkan
diketahui kontribusi pendapatan wanita
pendapatan wanita dalam kategori
untuk pendapatan keluarga yang dapat
1.000.000 – 2.000.000 adalah sebanyak 47
dilihat pada tabel 9 berikut ini:
Tabel 9 :Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga (Wanita)
Untuk Pendapatan Keluarga
Kontribusi Pendapatan Wanita
Persentase
Frekuensi
(Dalam Persentase)
Dari tabel 9 di atas dapat