PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

  

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBIAYAAN PADA

PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SYARIAH PT AMANAH FINANCE

MAKASSAR

Ketua : Irham Anwar

Anggota : Rastina,SE.,M.Si,Ak

  

Anggota : Muhammad Arsyad,SE.,M.Si,Ak

Audit Operasional Atas Fungsi Pembiayaan Pada Perusahaan

Pembiayaan PT Amanah Finance Makassar

  Penelitian ini bertujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas terhadap aktivitas pembiayaan pada PT Amanah Finance Makassar. Pemberian pembiayaan kepada calon nasabah harus ditingkatkan lebih selektif dalam perusahaan yang sesuai dengan ketentuan yang mengatur. Kurang efektifnya aktivitas fungsi pembiayaan tersebut dapat mengganggu aktivitas utama perusahaan.

  Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif. Penulisan ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, dengan cara menguraikan aktivitas bagian pembiayaan, kemudian menilai efesiensi dan efektifitas pada perusahaan tersebut. Pengujian dilakukan menggunakan data, ketentuan pengajuan, bussines process, kuesioner, dan job description. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan kuesioner.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian intern Bank Mega dalam pemberian kredit cukup memadai atau sudah memenuhi unsur- unsur pengendalian intern,akan tetapi dari segi lingkungan pengendalian yang belum memperhitungkan faktor resiko ketika ada sistem informasi akuntansi yang baru ada produk baru.Dari segi aktivitas pengendalian mengenai dokumentasi atau aplikasi yang tidak digandakan baik ketika pengisian data maupun pada saat pembayaran dilakukan sehingga apabila aplikasi tersebut hilang tidak ada arsipnya..

  Kata Kunci : Pengendalian intern,kredit

  

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

  Dalam dunia usaha terjadi persaingan yang sangat ketat, sehingga mengakibatkan banyak perusahaan yang gagal dalam melaksanakan kegiatan operasinya, meskipun tidak sedikit pula dari mereka yang berhasil mengembangkan usahanya. Banyak yang berpendapat bahwa kegagalan tersebut disebabkan oleh kegagalan perekonomian yang belum stabil, persaingan yang semakin tajam dan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

  Sejak tumbuhnya industri keuangan syariah di Indonesia, animo masyarakat di tanah air untuk menggunakan transaksi keuangan syariah meningkat cukup tajam. Dari tahun ke tahun, permintaan akan pembiayaan syariah mengalami trend peningkatan yang cukup signifikan. Permintaan akan pembiayaan syariah tersebut tidak hanya berasal dari masyarakat muslim, melainkan juga non-muslim,hal yang sama terdapat pada perusahaan-perusahaan pembiayaan yang menerapkan sistem syariah,meningkatnya permintaan terhadap pembiayaan syariah tersebut,jelas merupakan peluang pasar yang menjanjikan bagi industri keuangan yang bergerak di bidang pembiayaan,meningkatnya pembiayaan tersebut di satu sisi akan memicu timbulnya persaingan yang semakin ketat mengingat setiap industri yang bergerak di bidang pembiayaan akan berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik yang ada,dengan segala sumber daya yang dimilikinya. Disisi lain, tingginya permintaan akan produk pembiayaan syariah merupakan tantangan bagi industri untuk membuat produk pembiayaan kompetitif yang tidak hanya mengandalkan prinsip syariah, tetapi juga berkualitas.

  Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, maka perusahaan tersebut dianggap perlu meningkatkan kinerja operasionalnya. Selain itu, perusahaan juga perlu menilai efisien dan efektivitasnya, khususnya dalam fungsi pembiayaan dalam memberikan kredit pada nasabah, Ukuran kinerja operasional, bukan hanya dinilai dari individual (personal perfomance), tetapi juga yang diukur adalah kinerja organisasi (social perfomance). Ada dua aspek penting dalam pengukuran oprasional ,yaitu aspek efektivitas dan efisiensi. Efektivitas berkaitan seberapa jauh sasaran telah dapat dicapai, dan efisiensi menunjukkan bagaimana mencapainya, yakni dibanding dengan usaha, biaya atau pengorbanan yang harus dikeluarkan.. Dalam hal tersebut diperlukan suatu sistem pengendalian yang memadai agar resiko kegagalan dapat sedikit dikurangi bahkan diharapkan dapat dihindari. Salah satu alat pengendalian di perusahaan untuk menghindari kegagalan adalah audit operasional.

  Karena pentingnya penyelenggaraan aktivitas yang sifatnya dan jaminan akan keefektifan suatu kegiatan operasional, yaitu Audit Operasional. Audit Operasional dimaksudkan untuk pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap prosedur operasi standar dan metoda yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi, efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan.

  PT Amanah Finance merupakan Salah satu perusahaan pembiayaan Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dan perusahaan nasional yang berkantor pusat di Menara Imperium LT. 15/C Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta, dengan kantor operasional di Wisma Kalla lt. 3 Jl. Ratulangi no. 8-10 Makassar,surat Rekomendasi Dewan Syariah Nasional, No. U-147/DSN-MUI/VI/2006 tanggal

  22 Juni 2006, yang merekomendasikan PT Amanah Finance sebagai perusahaan pembiayaan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah.

  Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya PT Amanah Finance sering mengalami masalah dibidang operasional seperti pada saat proses survei berlangsung, bagian pembiayaan tidak menanyakan ke nasabah (pemohon) mengenai apa tujuan dari pembelian (kredit) suatu kendaraan tersebut, serta pada saat pembuatan covernote (berkas nasabah) setelah akad, bagian pembiayaan tidak melakukan pengecekan yang mendetail sesuai dengan data nasabah yang sesungguhnya, dalam proses penginputan berkas ke sistem dan pada saat pengajuan berkas yang telah di input ke format bank untuk pencairan sering terjadi human error dalam penginputan berkas tersebut hal ini dapat di lihat pada saat penginputan persyaratan saat pengajuan ke bank, serta keterlambatan pembayaran angsuran nasabah pada bagian pembiayaan, berdasarkan data tunggakan (kendaraan) cabang makassar yang menunjukkan terjadinya tunggakan yang cukup besar ini dapat diketahui dari data tunggakan Bulan Desember 2011- April 2012 sebesar Rp. 239.214.980.

  Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk membahas lebih jauh mengenai audit operasional terkait aktivitas fungsi bagian pembiayaan. Untuk itu, penulis mengangkat sebuah Judul Audit Operasional atas Fungsi Pembiayaan pada Perusahaan Pembiayaan Syariah PT Amanah Finance Makassar.

RUMUSAN MASALAH

  Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah, Apakah dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya aktivitas fungsi pembiayaan telah berjalan secara efektif dan efisien?

TUJUAN PENELITIAN

  Penelitian skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam melaksanakan aktivitas operasional fungsi bagian pembiayaan telah berjalan secara efektif dan efisien.

  Metode Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian

  Penelitian dilakukan pada perusahaan pembiayaan PT Amanah Finance (HO) Makasssar yang berlokasi di Jl. Dr. Ratulangi No. 8–10 Wisma Kalla (Lt.3) Makassar, yang dilaksanakan pada bulan februari 2012 sampai tenaga, karena lokasi tersebut adalah tempat penulis melakukan KKN.

  Tipe Penelitian

  Dalam melakukan penelitian ini, penulis mengambil metode dalam pengumpulan data, yaitu:

  1. Penelitian Lapangan

  Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka penulis melakukan wawancara langsung dengan bagian operasional khususnya pada pembiayaan.

  2. Penelitian Kepustakaan Penelitian ini dilakukan dengan cara membaca literatur-literatur dan dokumen-dokumen perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini.

  Teknik Pengumpulan Data

  1. Wawancara adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan dalam hal memperoleh keterangan yang jelas serta data yang dibutuhkan.

  2. Observasi adalah metode yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dalam proses kegiatan melakukan pengiriman barang mulai dari barang diambil dari sumbernya sampai dikirim ke tujuannya.

  3. Analisis dokumen adalah metode untuk pengumpulan data dan dokumen yang dianalisis terkait dengan aktivitas bisnis proses perusahaan.

  Jenis Dan Sumber Data

  Adapun jenis data yang dipergunakan dalam penulisan adalah:

  1. Data Kualitatif Yaitu data yang diperoleh secara langsung pada objek penelitian yaitu dengan jalan mengadakan wawancara langsung dengan pihak yang berhubungan dengan operational perusahaan khususnya bagian pembiayaan.

  2. Data Kuantitatif

  Yaitu data yang diperoleh dari perusahaan, berupa dokumen- dokumen, serta laporan-laporan yang bersangkutan dan dari sumber lainnya yang berguna dalam pembahasan masalah.

  Metode Analisis

  Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, akan tetapi dalam pernyataan dan uraian selanjutnya akan disusun secara sistematis.

  

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  Dari aktivitas fungsi pembiayaan PT Amanah Finance dapat dilihat pada business process pada lampiran 2. Berdasarkan business process pada daftar lampiran terkait dengan aktivitas bisnis bagian pembiayaan perusahaan, Adapun job description bagian pembiayaan PT Amanah Finance antara lain:

  a. Mengajukan BI checking berdasarkan KTP pemohon, penjamin ke pembiayaaan HO.

  b. Memverifikasi kelengkapan dan validasi berkas, menginput aplikasi dan mengupload berkas.

  c. Melakukan follow up terhadap hasil putusan komite.

  d. Mencetak dan mendistribusikan PO ke FRO/sls stay dan dealer.

  e. Input data kendaraan, akad sistem, dan mencetak akad.

  f. Aktivasi akad berdasar FC, BSTB, membuat memo refund, dan mendistribusikan ke HO via fax/scan email.

  g. Mengonstruksikan kasir untuk melakukan pembayaran refund dealer.

  h. Menerima memo bayar dealer, mengupdate data hutang dealer, menginstruksikan kasir cabang, melakukan pembayaran berdasar umur HD. i. Mengajukan tanda tangan akad ke cabang, mengarsipkan satu rangkap ke cabang, menyerahkan ke sales stay/FRO satu rangkap,

  scan dan email ke HO.

  Pembahasan

  1. Tahapan Audit Operasional

a. Preliminary Survey (Survei Pendahuluan)

  Tahap Preliminary Survey (Survei Pendahuluan) merupakan prosedur yang umum dilakukan oleh auditor untuk mengenal operasi perusahaan yang akan diaudit. Tahap ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana keefektifan dan efisiennya aktivitas proses pelaksanaan bagian pembiayaan serta menilai sejauh mana kegiatan operasional perusahaan tersebut telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka penulis melakukan pengamatan lapangan sebagai tindakan pendahuluan yang dilakukan atas kegiatan operasional bagian pembiayaan PT Amanah Finance secara langsung, data tertulis, dan wawancara dengan karyawan bagian pembiayaan. Ketiga cara tersebut digunakan penulis dalam melakukan survei pendahuluan untuk mendalam. Hasil dari tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

  1) Pengamatan Fisik Tahap awal dari survei pendahuluan ini dilakukan berdasarkan hasil pengamatan fisik di bagian operasional yakni berupa pengamatan fisik dari berkas pemohon sebelumnya terkait kredit di perusahaan lain. Tujuan dari pengamatan ini untuk mengetahui pemohon (calon nasabah) tidak melakukan kredit di perusahaan lain ( filed ), 2) Data Tertulis

  Tahapan kedua dari survei pendahuluan ini penulis mengumpulkan data-data tertulis yang digunakan pada bagian operasional khususnya aktivitas pembiayaan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai aktivitas pembiayaan telah berjalan secara efektif dan efisien. Adapun data yang berhasil penulis peroleh adalah sebagai berikut: a) Data tunggakan kendaraan (stok akhir 30/04/2012) seperti yang terlihat pada lampiran 2 b) Flow Chart Bussines process bagian pembiayaan, seperti yang telah dilampirkan pada lampiran 5.

  c) Deskripsi mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas pada PT Amanah Finance seperti yang telah dilampirkan sebelumnya.

  d) Job description bagian pembiayaan. Seperti yang dibahas pada bab IV pada sejarah perusahaan serta lampiran 6.

  e) Draft pertanyaan dari perusahaan pada saat survei dilakukan lampiran 3. 3) Wawancara pendahuluan ini, penulis melakukan wawancara dengan karyawan bagian operasional yang disajikan dalam bentuk kuesioner, tujuan dari tahapan ini adalah untuk mendapatkan informasi yang terbaik dengan mewawancarai langsung karyawan bagian operasional untuk mengindentifikasi permasalahan pada aktivitas bagian pembiayaan PT Amanah Finance.

  Wawancara yang dilakukan disesuaikan dengan beberapa pertanyaan dalam bentuk pertanyaan kuesioner. Hasil daftar kuesioner terlampir pada lampiran 10. Berdasarkan tahapan yang dilakukan pada survei pendahuluan diperoleh dugaan sebagai berikut: a) Adanya dugaan bahwa seringnya terjadi kesalahan dalam penginputan data nasabah (pemohon).

  b) Diduga seringnya terjadi kredit macet yang diduga mempengaruhi pembiayaan perusahaan.

  c) Diduga tingginya risiko tingkat kehilangan kendaraan yang akan diperoleh perusahaan.

b. Review and Testing of Management Control System (Penelahaan

  dan Pengujian atas Sistem dan Pengendalian Managemen) Berdasarkan data dan temuan-temuan yang diperoleh pada tahap survei pendahuluan, maka tahap selanjutnya adalah Review

  and Testing of Management Control System (Penelahaan dan

  Pengujian atas Sistem dan Pengendalian Manajemen). Adapun aspek-aspek yang akan direview adalah sebagai berikut: 1) Memeriksa struktur organisasi perusahaan pada bagian pembiayaan dengan melihat kesesuaian job description bagian pembiayaan yang telah ditetapkan perusahaan. terkait alur pembiayaan pada perushaan. 3) Memeriksa seluruh berkas nasabah (pemohon) terkait pengajuan pembelian (kredit). 4) Memeriksa data tunggakan nasabah (kredit Macet) sampai akhir periode. Adapun hasil review dan pengujian sistem pengendalian

  1) Pemeriksaan Struktur Organisasi Perusahaan Dewan komisaris terdiri dari Komisaris Utama, dan Komisaris, yang membawahi Dewan Pengawas Syariah, dewan Direksi (BOD), Pemegang Saham (shareholder),dan membawahi 2 Divisi, yakni Divisi Keuangan, dan Divisi Pemasaran, Divisi Keuangan diantaranya : Kepala Bagian IT, Kepala Bagian Finance, Kepala Bagian Accounting, Kepala Bagian Risk and

  AR. Dan Kepala Bagian HRD & GA. Divisi Pemasaran

  (marketing) antara lain: kepala bagian pembiayaan, dan kepala bagian marketing plan. Pada bagian pembiayaan terbagi dua bagian yaitu bagian Finance adm dan Bagian Financing

  Analyst. Dalam hal ini bagian finance adm mencakup bagian

  admin nasabah dan pengarsipan, sehingga tidak ada yang fokus menangani bagian pengarsipan Bagian Pembiayaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan pada struktur organisasi PT Amanah Finance maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya struktur organisasi PT Amanah Finance telah sesuai dengan job descriptionnya, namun dalam praktiknya para pemegang kepentingan-kepentingan tersebut keluar dari

  job description yang telah ditetapkan sehingga perlunya

  ditingkatkan pengawasan dalam pelaksanaan praktiknya 2) Memeriksa bussines proses perusahaan terkait alur pembiayaan pada perusahaan.

  Setelah pemeriksaan job description dilakukan, selanjutnya adalah pemeriksaan data perusahaan melalui bussines process yang diperoleh, telah dilakukan pemeriksaan berdasarkan alur bagian pembiayaan perusahaan secara garis besar namun dari

  bussines process dengan job description perusahaan dalam

  ruang lingkup fungsi pembiayaan pada internal perusahaan (pada lampiran 5 dan 6 ). 3) Pemeriksaan Berkas Nasabah (Pemohon).

  Pada saat pembuatan berkas nasabah covernote dilakukan, dalam hal ini kelayakan nasabah yang dibuat berdasarkan data pengajuan nasabah, diidentifikasi adanya data pemohon yang

  filed terkait kelayakan pembiayaan yang akan dikeluarkan

  sehingga menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk mengeluarkan atau tidak kelayakan data pemohon tersebut. 4) Pemeriksaan Data Tunggakan Kendaraan (Kredit Macet)

  Data tunggakan kendaraan setiap bulannya membuat laporan oleh bagian piutang yang menangani masalah kredit macet kendaraan yang akan ditarik, data tersebut akan di berikan ke bagian pembiayaan sebagai data nasabah yang bermasalah, dalam hal ini data tunggakan kendaraan (kredit macet) merupakan kunci utama dalam perusahaan pembiayaan, pada pemeriksaan data tunggakan kendaraan dari tahun 2011 hingga bulan April 2012 terjadi tunggakan yang cukup besar dalam data tersebut sehingga penulis harus menemukan penyebab terjadinya kredit macet tersebut yang semakin meningkat hal ini

c. Detail Examination (Pengujian Terinci)

  Dalam tahapan ini, penulis mengumpulkan bukti-bukti yang relevan untuk dapat menentukan tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan manajemen yang merupakan penyimpangan- penyimpangan terhadap criteria dalam firm audit objective, dan

  effects dari penyimpangan tersebut dan besar kecilnya effects

  Kondisi perusahaan dengan adanya keseringan human error bagian pembiayaan pada saat penginputan data nasabah (pemohon). Hal tersebut dikarenakan kurang ketelitian serta pengecekan kembali data sebelum di upload. Dalam hal ini kurangnya ketelitian pada saat berkas nasabah yang diinput serta kurangnya pengecekan kembali sebelum dikirim ke bank sebagai data nasabah untuk pencairan dana sering kali terjadi kesalahan sehingga terkadang data dikirim kembali oleh pihak bank untuk pengecekan ulang dalam covernote (berkas nasabah) yang telah dikirim tersebut, yang berdampak pada kesalahan dalam pemberian kelayakan dan complain yang diterima dari pihak bank, bukti audit adanya kesalahan dalam pengetikan nomor mesin paada saat pengajuan Bukti terlampir pada lampiran 1.

  Bagian pembiayaan sering terjadi tunggakan yang cukup besar karena bagian pembiayaan tidak mendata dengan jelas

  

criteria serta syarat scoring kelayakan nasabah dengan baik

  sehingga terjadi tunggakan (kredit macet), serta pencitraan perusahaan yang dinilai kurang sehat, pada perusahaan PT Amanah Finance bukti adanya tunggakan akhir-akhir ini dapat dilihat pada data tunggakan kendaraan nasabah akhir periode 2011 hingga bulan April 2012 yang cukup besar (bukti tunggakan

  Dalam hal pembiayaan pada perusahaan PT Amanah Finance tidak adanya pertanyaan ke pelanggan mengenai apa tujuan dari pembelian (kredit) suatu kendaraan pada saat akad berlangsung. Sebaiknya pertanyaan tersebut diadakan pada saat survey effect terhadap perusahaan seperti resiko kehilangan kendaraan akan meningkat serta pendapatan yang seharusnya diterima perusahaan adalah draft pertanyaan ke pelanggan pada saat survei dilakukan kepada calon nasabah (bukti terlampir pada lampiran 3). Berikut disajikan dalam bentuk tabel mengenai ringkasan temuan pada

  

Detail examination (pengujian terinci) pada PT Amanah Finance sebagai

  berikut:

CONDITION CRITERIA FIRM EFFECT RECOMENDATION

  Adanya keseringan

  human error

  bagian pembiayaan pada saat penginputan data nasabah (pemohon)

  Ketentuan yang baik seharusnya melakukan pengecekan setelah penginputan berdasarkan job

  employ

  Karyawan yang kurang teliti dan focus pada saat pembuatan berkas tersebut.

  1. Kesalaha n dalam pemberian kelayakan kepada nasabah.

  2. Complain dari pihak bank sehingga pencitraan kinerja

  1. Manajer harus selalu memberikan arahan kepada karyawan agar lebih teliti dalam bekerja.

  2. Pengecekan kembalui yang harus dilakukan oleh karyawan sebelum dikirim ke perusahaan dinilai rendah. bank.

  Bagian pembiayaan sering terjadi tunggakan (kredit macet) yang cukup besar

  Ketentuan mengenai syarat–syarat pembayaran bagi pelanggan

  1.Bagian pembiayaan tidak melakukan survei yang lebih mendetail kepada nasabah sebelum terjadi akad

  2.Bagian pembiayaan tidak mendata dengan baik criteria dan syarat scoring kelayakan nasabah.

  1. Terjadi tunggakan (kredit macet) yang cukup besar sehingga tingkat kerugian akan meningkat bagi perusahaan.

  2. Citra Perusahaan di nilai tidak sehat.

  1. Tetapkan scoring kelayakan nasabah yang sesuai dengan realitas karakter nasabah.

  2. Lakukan job

  description yang

  baik sesuai dengan peraturan perusahaan.

  

PENUTUP

Kesimpulan

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada PT Amanah Finance dapat disimpulkan bahwa proses pembiayaan pada fungsi pembiayaan secara garis besar telah berjalan secara efektif dan efisien, namun terdapat kekuatan dan kelemahan dalam operasionalnya.

  Adapun kekuatannya yaitu perusahaan telah memiliki standar operasional prosedur dan job description yang menjadi patokan perusahaan dalam hal pemberian pembiayaan pada nasabah. Namun ada beberapa

  Bagian pembiayaan tidak menanyakan ke nasabah (pemohon) mengenai apa tujuan dari pembelian (kredit) suatu kendaraan pada saat survey berlangsung.

  Ketentuan yang baik , pada saat akad berlangsung sebaiknya ada yang menanyakan tujuan dari pembelian (kredit) kendaraan tersebut.

  Bagian pembiayaan tidak memasukkan pertanyaan tersebut dalam proses akad dengan nasabah (pemohon).

  1.Resiko kehilangan kendaraan cukup besar

  1. Terjadinya kredit macet

  2. Pendapat an yang harusnya diterima tidak sesuai.

  Perusahaan harus memasukkan pertanyaan tersebut kedalam draft saat proses akad. kelemahan pada operasional perusahaan, yaitu seringnya terjadi human error pada saat penginputan data nasabah (pemohon), seringnya terjadi kredit macet, dan bagian pembiayaan tidak menanyakan ke nasabah (pemohon) mengenai apa tujuan dari pembelian (kredit) suatu kendaraan pada saar survey berlangsung.

  Dalam hal ini rekomendasi yang penulis berikan dari kelemahan- kelemahan tersebut yaitu perlunya ditingkatkan ketelitian karyawan dalam bekerja untuk menghindari human error, lakukan proses penyeleksian yang ketat mengenai layak atau tidaknya suatu persetujuan kredit nasabah (pemohon), dan masukan pertanyaan ke dalam draft mengenai apa tujuan dari pembelian (kredit) pada saat survei berlangsung.

  Saran

  Bagi perusahaan, yaitu Agar pembiayaan yang dilakukan oleh pihak PT Amanah Finance bisa berjalan lebih efektif dan efisien, maka penulis menyarankan dalam melakukan aktivitas pembiayaannya sebaiknya manajer serta pihak-pihak internal perusahaan pada fungsi pembiayaan PT Amanah Finance harus lebih mengefektifkan internal control dalam menjalankan aktivitasnya serta perlunya peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) dari pihak PT Amanah finance.

DAFTAR PUSTAKA

  Agoes, Soekrisno. 2004. AUDITING. Jilid I. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Agoes, Soekrisno. 2004. AUDITING. Jilid II. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Amin Widjaja Tunggal (2001). Audit operasional (suatu pengantar). Jakarta: Harvarindo.

  

Arianto sam, Blogspot (online) sobatbaru.blogspot.com/2010/04/pengertian-

audit-operasional.html 4 Apr 2010 – (2003:419)

  Abdul Halim MBA, Ak, AUDITING 1, Yogyakarta: fakultas ekonomi universitas gadjah mada

  Dwiermayanti.wordpress.com/2010/.../pelaksanaan-audit-operasional/ semarang; 4 Mar 2010.

  Guy dkk. 2003. Auditing. Buku 2 Edisi 5. Jakarta : Erlangga. Ispektorat BPKP (Online) 2003-2011;

  

www.bpkp.go.id/inspektorat/konten/350/Audit-Operasional.bpkp

diakses 14 april 2012 )

  Jusuf, amir abadi 1996, 1993, 1999, AUDITING, Buku Dua: Salemba Empat, Edisi Indonesia.

  Komli (website) Pembiayaan syariah Sumber:

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2157676-pengertian-

pembiayaan/#ixzz1s5FMzXiQ

  Mulyadi. 2002. AUDITING. Buku 1 Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat.

  Repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20825/4/Chapter%20I.pdf http:// jbptunikompp-gdl-s1-2007-ratnadewin-6367-bab-ii.rtf dan jbptunikompp-gdl-s1-2005-dianrohaen-1292-bab-i

  Sawyer, Lawrence B. 2005. Internal Auditing. Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

  Salemba Empat. Syamrilaode, 17 september 2010, Google (online), Sumber:

  

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2052551-

pengertian-internal-audit/#ixzz1sBrGaZtQ (diakses 10 april 2012)

  Tunggal, Amin, Widjaja. 2000. Audit Operasional. Jakarta: Harvindo.

  2 Jan 2010

  www.papaninfo.com/pdf/cara-mengukur-efektivitas-kebijakan.html

Dokumen yang terkait

Latar belakang pendidikan siswa dan hubungannya dengan prestasi belajar fiqih di MTS Nurul Ilmi Cikupa

0 64 85

Kerjasama Kemanan Antara Autralia - Indonesia Dalam Mengataasi Masalah Terorisme Melalui Jakarta Centre For Law Enforcement Cooperation (JCLEC)

1 25 5

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Peran Migrant Care Dalam Mengatasi Masalah Perdagangan Manusia yang Terjadi Terhadap Pekerja Migran Indonesia di Malaysia 2011-2015

4 35 74

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh variasi berat glukosa pada filtrat tomat (solanum lycopersicum (L) Commune) dan lama fermentasi acetobacter xylinum terhadap tingkat ketebalannata de tomato - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Penerapan metode eksperimen terhadap pokok bahasan bunyi untuk meningkatkan hasil belajar siswa mtsn 2 palangka raya kelas VIII semester II tahun ajaran 2013/2014 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN Pala

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN - Sistem ijon dalam jual beli ikan di Kecamatan Seruyan Hilir - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 8

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan model Problem Based Instruction (PBI) terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar siswa pokok bahasan tekanan Kelas VIII Semester II di SMPN Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Pala

0 3 80

BAB I PENDAHULUAN - BAB I DAN II

0 1 10