BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) - Analisis Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Jumlah Produksi pada Tahun 2014 PTPN IV Kota Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara dalam bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Propinsi Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara memiliki sejarah panjang sejak zaman Belanda. Pada awalnya keberadaan

  perkebunan ini merupakan milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi pada tahun 1959, dan selanjutnya berdasarkan kebijakan pemerintah telah mengalami beberapa kali perubahan organisasi sebelum akhirnya menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero).

  Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat disajikan sebagai berikut :

  1. Tahun 1959, Tahap Nasionalisasi

  Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti Namblodse Venotschaaf Handels Vereeniging Amsterdam (NV HVA) dan Namblodse Venotschaaf Rubber Cultuur Maatschappij Amsterdam (NV RCMA) pada tahun 1959 dinasionalisasi oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi Perusahaan Milik Pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah (PP) No. 19.

  2. Tahun 1967, Tahap Regrouping I

  Pada tahun 1967 sampai dengan 1968 selanjutnya Pemerintah melakukan regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN Serat.

  5

  3. Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP)

  Dengan Kepres. No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) yang ada di Sumut dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d. IX.

  4. Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan

  Dengan dasar Peraturan Pemerintah tahun 1971 dan tahun 1972, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT Perkebunan I sampai dengan IX (Persero).

  Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1971, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1971 dan Perusahaan Perseroan (Persero) dan PT Perkebunan VIII didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1972.

  5. Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah pada tahun 1996, semua PTP yang ada di Indonesia di-regrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I sampai dengan XIV dan PT Perkebunan Nusantara IV dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VIII menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV.

  PT Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan

  VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan Proyek Pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar Sumut diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing Propinsi.

  PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01.

  Thn. 96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun No. 001/BH.2.15/ IX/1996 tanggal 16 September 1996 dan telah diperbaharui dengan Nomor 07/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001.

  Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo, S.H. tanggal 26 September 2002, tentang tempat kedudukan Kantor Pusat (dari Bah Jambi Kabupaten Simalungun ke Medan) dan Modal Dasar Perusahaan (dari 425.000 lembar saham Prioritas dan 550.000 lembar Saham Biasa yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 975.000 lembar Saham). Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20652.HT.01.04. TH.2002 tanggal 23 Oktober 2002.

  Pada tahun 2008 telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berdasarkan Akta No. 11 dari Notaris Sri Ismiyati, SH tanggal 4 Agustus 2008 tentang Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.

  AHU-60615.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 September 2008 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

B. Visi Misi dan Tata Usaha

  1. Visi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

  Menjadi pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan.

  2. Misi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) a.

  Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif.

  b.

  Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

  c.

  Meningkatkan laba secara berkesinambungan d. Mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG).

  e.

  Meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan.

  f.

  Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/daerah.

  3. Tata Nilai PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

  Di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) memiliki komitmen untuk menunjang tingginya integritas profesional dan melaksanakan Tata Nilai yang berbasis.

  1. Proactivity (Proaktif)- Selalu sikaf proaktif dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi.

  2. Excellence (Terbaik)- Selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai dengan kompetensi kita.

  3. Team Work (Kerja Sama)- Selalu berusaha mengutamakan kerja sama tim, agar mampu menghasilkan sinergi yang optimal bagi perusahaan.

  4. Innovation (perubahan)- Selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dalam metode baru dan produk baru

  5. Responsibility (Tanggung Jawab)- Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil

C. Makna Logo Perusahaan

  Adapun bentuk dari logo perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Kota Medan seperti 2.1 di bawah ini.

Gambar 2.1 Logo Perusahaan a.

  Bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon/ buah apapun yang mendekati bentuk tumbuhan, digambarkan dengan tiga pelepah di atas, dua pelepah di bawah. Pelepah di atas adalah mengartikan tiga unit Perkebunan antara lain b. Perkebunan Kelapa Sawit, perkebunan coklat, dan Perkebunan Teh.

  Kemudian dua pelepah di bawah mengartikan wadah, disini yaitu yang mengelola komoditi kelapa sawit dan teh dalam hal ini yaitu PTPN IV.

  c.

  Empat bidang lengkung di bawah merupakan landasan yang menunjang ketiga Unit diatasnya. Dibuat secara masif dan kokoh membawa pesan kuat, lengkungan yang mengarah ke kiri dan kekanan merupakan arah pengembangan/ pemasaran, selain mempresentasikan industri hilir PTPN IV. Empat bidang lekung menganalogi angka 4 (empat) dari PTPN IV, maka disebutlah PTPN IV.

  Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis lurus menuju atau memusat kesuatu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha dalam mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang dilandaskan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

  Mengenai warna yang ada pada logo, selain sebagai lambang juga sebagai unsur estetis: Hijau pada bidang lekung, mengacu pada sifat tangan dingin, serta keyakinan dalam mengelola pekerjaan yang membawa angin segar bagi keuntungan perusahaan dan kesejahteraan karyawannya, juga sejuk dalam kerukunan kerja antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban timbal balik, dalam hal ini PTPN IV yang jernih dalam pola pikir dan keyakinan dalam hasil kerja.

  Jingga pada wadah dan bentuk tiga pelepah, adalah semangat membara mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi dalam merebut pasar dari para pesaing di tiga produk yang dipasarkan. Dengan tangan dingin serta keyakinan dan semangat kerja maka keberhasilan akan tercapai berkat Karunia dan Rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua berasal dari satu titik, yaitu Sang Maha Pencipta maka kita patut untuk mensyukurinya .

D. Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara IV

  Organisasi adalah struktur yang diciptakan untuk memungkinkan pelaksanaan kegiatan perusahaan secara efektif dan efisien. Organisasi merupakan sarana yang memungkinkan dilaksanakannya delegasi wewenang dan tanggung jawab serta berlangsungnya komunikasi dengan lancar dari bawahan ke atasan dan sebaliknya.Struktur organisasi merupakan suatu bentuk perwujudan yang menunjukkan hubungan antara fungsi wewenang dan tanggung jawab, yang berhubungan satu sama lain dari masing-masing pegawai yang menduduki jabatan dalam suatu organisasi.

  Struktur organisasi suatu perusahaan harus memungkinkan adanya koordinasi usaha diantara semua unit dan bagian untuk mengambil tindakan-tindakan yang dapat mencapai satu tujuan.Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

  Suatu perusahaan terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal, melalui saluran tunggal.

E. Uraian Pekerjaan

  1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

  Rapat Umum Pemegang Saham adalah pimpinan tertinggi yang bisa membawahi Dewan Komisaris, Direktur Utama, Direktur serta setingkat lebih bawah. Tugas dan Wewenangnya adalah: a.

  Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.

  b.

  Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal atau asset perubahan dalam mencapai tujuan perusahaan.

  c.

  Mengawasi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemegang saham.

  2. Dewan Komisaris

  Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 177/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang Pengangkatan Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan S.K.

  Menkeu RI No. No. 268 KMK.016/1996 tanggal 9 April 1996 tentang Pengangkatan Tambahan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Komisaris, sebagai berikut : Komisaris Utama : Becelius Ruru, SH, LLM Komisaris : M. Effendi Ritonga : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc.

  : Ir. Badrun : Gandhi Suharto, SH Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris adalah: 1. Memberikan nasehat kepada pimpinan 2.

  Pimpinan didalam menginvestasikan dana perusahaan 3. Mengawasi jalannya perusahaan

  3. Anggota Direksi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 163/KMK.016/1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang Pengangkatan Direktur

  Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV dan S.K. Menkeu RI No. No. 254 KMK.016/1996 tanggal 8 April 1996 tentang Pengangkatan Tambahan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV, dengan susunan anggota Direksi sebagai berikut : Direktur Utama : Drs. Zaini Taibin Direktur Produksi : Ir. H. Soehardjo Direktur Keuangan : Drs. I. Wayan Tantra, Ak. MM Direktur SDM dan Umum : Drs. Sobana Suwarna, SK, Ak. Direktur Pemasaran : P.H. Napitupulu, SE

  4. Direktur Utama

  Tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan proses manajemen transformasi dalam rangka terwujudnya Sustainable Value dan Sustainable Growth.

  b.

  Membangun Perusahaan yang berbasis pengetahuan (Knowledge Company).

  c.

  Mensukseskan pembangunan sarana dan prasarana Teknologi Informasi secara efektif. d.

  Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 900:2000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 400:996 serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK).

  e.

  Melaksanakan seluruh peraturan yang berlaku terhadap operasional perusahaan dalam rangka memenuhi kepatutan (etika bisnis dan kerja).

  f.

  Mempertanggungjawabkan kinerja perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

5. Direktur Produksi

  b.

  Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang produksi untuk mewujudkan Best Practices.

  c.

  Mengendalikan biaya produksi serta investasi sarana/prasarana produksi pada tingkat yang efektif dan efisien.

  Tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut: a. Menetapkan upaya strategi dan kebijakan Bidang Produksi serta mengevaluasi pelaksanaannya.

  Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan inovasi di Bidang Produksi.

  e.

  Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional bidang produksi.

  f.

  Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 900: 2000 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 400 : 996.

  g.

  Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Bidang produksi.

  h.

  Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Total Quality Management (TQM), Quest for Innovation.

  d.

6. Direktur Keuangan

  Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Keuangan/Akuntansi/ Pemasaran serta mengevaluasi pelaksanaannya.

  b.

  Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis(work system) Bidang Keuangan/Akuntansi/Pemasaran untuk mewujudkan The Best Total Cost.

  c.

  Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan.

  d.

  Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Assets Management secara berkesinambungan untuk menghindari erosi kapital.

  e.

  Mengendalikan dan mengevaluasi biaya produksi melalui pemanfaatan Activity Based Costing (ABC) dengan sasaran harga pokok FOB ≤ 78 % dari nilai penjualan.

  f.

  Memelihara Cash Reserve requirement sebesar 2 (dua) bulan kebutuhan dana operasional.

  g.

  Menyediakan sumber dana bagi pengembangan perusahaan dan kebun masyarakat disekitar Unit Kerja.

  h.

  Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistim Penilaian Karya (SPK) bagi SDM Keuangan/Akuntansi/Pemasaran.

Dokumen yang terkait

Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Chlamydia - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS - Peramalan Jumlah Kenderaan Bermotor di Kota Medan Tahun 2012 s/d 2015 dengan Metode Tren Eksponensial

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Waktu Pemasakan dan Penambahan Katalis NaOH Terhadap Kemurnian Lignin dari Tandan Kosong Kelapa Sawit

0 0 16

Analisis RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) Populasi Manggis (Garcinia mangostana L.) Di Sumatera Utara

0 1 5

Analisis RAPD (Random Amplified Polymorphic DNA) Populasi Manggis (Garcinia mangostana L.) Di Sumatera Utara

0 0 18

1. Sejarah Singkat Perusahaan - Sistem Penanganan Piutang pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Sistem Penanganan Piutang pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 0 21

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Latar Belakang dan Sejarah Perusahaan - Analisis Rasio Keuangan pada PT PLN (Persero) Area Medan

0 6 22