1. Sejarah Singkat Perusahaan - Sistem Penanganan Piutang pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

A. PROFIL PERUSAHAAN

  6 BAB II

  PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Merupakan Badan Usaha Milik Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah perusahaan menunjukkan perjalanan hidup perusahaan tersebut. Pada awalnya perusahaan memiliki banyak kesulitan dalam meneliti perkembangan perusahaannya. Butuh ketekunan dan kerja keras dari berbagai pihak untuk mengembangkan perusahaan itu. Dengan ketekunan dan kerja keras maka suatu perusahaan akan berkembang pesat mengikuti lajunya zaman.

1. Sejarah Singkat Perusahaan

  Pada tahun 1958 Pemerintah Indonesia menasionalisasi 2 (dua) Perusahaan perkebunan peninggalan Belanda yaitu W.V. Rubber Cultur

  Maatschappij Amsterdam (RCMA) dan N.V. Cultur Mij De Oeskust (CMO) menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Baru Sumatera Utara.

  Tahun 1971, dari Embrio Perusahaan Perkebunan Negara Baru Cabang Sumatera Utara di bentuk Perusahaan Negara (PN) Perkebunan III, PN Perkebunan IV dan PN Perkebunan V yang kemudian berubah statusnya menjadi Perseroan Terbatas (PT).

  PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan berdasarkan peraturan pemerintah No.9 Tahun 1971 yang dinyatakan dalam akte pendirian yang di buat di hadapan Notaris Gustaaf Hoemala Soang Koepan Loemban

  Tobing, SH No. 63 tanggal 31 juli 1974 dan telah memperoleh persetujuan dari menteri kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5.5.21 tanggal 7 Januari 1975.

  Dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan, berdasarkan peraturan pemerintah No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, pemerintah telah melakukan realokasi pengelolaan areal perkebunan di bawah BUMN perkebunan. Sehubungan dengan realokasi areal perkebunan tersebut, PT. Perkebunan III, IV dan V telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal tersebut di gabung kedalam perusahaan baru (PT. Perkebunan Nusantara III), walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitasnya (jumlah laba dan saldo laba) dan penambahan serta pengurangan beberapa aktiva serta kewajiban.

  Pendirian perusahaan tersebut dinyatakan dalam akte yang dibuat di hadapan Notaris Harun Kamil, SH, No.36 Tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh persetujuan menteri kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-8331 HT.01.01 Th.96 Tanggal 8 Agustus1996.

  Anggaran dasar perseroan telah mengalami perubahan, yaitu berdasarkan akta pernyataan keputusan pemegang saham perusahaan perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III No.3 Tanggal 12 September 2002 yang dibuat dihadapan Sri Rahayu, H. Prasetyo,SH, Notaris di Tanggerang. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari menteri kehakiman dan hak asasi manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C-20921 HT.01.04.Th2002 tertanggal 28 Oktober 2001, dan telah didaftarkan pada dinas perindustrian dan perdagangan kota madya Medan (TDP) No.021210105841 tertanggal 9 Januari 2003, serta telah diumumkan pada berita Negara Republik Indonesia No.8 tertanggal 28 Januari 2003, tambahan No.798/2003 (Akta No.3/2002).

  Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan Ruang lingkup perusahaan meliputi : a.

  Pengusahaan budidaya tanaman, yang meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan lain sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut.

  b.

  Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengelolaan hasil tanaman sendiri, maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.

  c.

  Perdangangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdangangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan ; dan d. Pengembangan usaha bidang perkebunan agrowisata dan agrobisnis.

  Kantor pusat perusahaan terletak di Jl. Sei Batanghari No.2 Sei Sikambing Medan Sumatera Utara dan saat ini perusahaan mengelola perkebunan dengan total areal seluas 165.437,15 Hektar, meliputi perkebunan kelapa sawit dan karet, yang menghasilkan produk utamanya minyak kelapa sawit, inti sawit dan karet. Luas areal tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya seluas 1.003,84 Hektar akibat penyesuaian luas sertifikat. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 11 Maret 1996.

2. Struktur Organisasi & Uraian Tugas

  Setiap perusahaan ataupun instansi tentu memiliki struktur organisasi yang memberikan gambaran secara skematis tentang hubungan kerja sama dengan orang-orang yang berada di Perusahaan instansi tersebut.

  PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam menjalankan roda perusahaan telah membentuk struktur organisasi dimana dalam struktur tersebut dapat terlihat adanya alur kepemimpinan serta pembagian tugas yang jelas.

  Struktur Organisasi, sarana, tugas Organisasi dan Proses Bisnis PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah sbb:

  Berikut ini diberikan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian:

a. Menteri Negara BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

  Menteri negara sebagai pemegang saham perusahaan BUMN adalah pimpinan tertinggi yang membantu Dewan Komisaris, Direktur setingkat lebih bawah. Tugas dan wewenang Menteri Negara BUMN : 1.

  Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.

  2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan penggunaan modal atau aset perusahaan dalam menjalankan tujuan.

  3. Mengawasi dewan komisaris dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya oleh pemegang saham.

b. Dewan Komisaris

  Susunan anggota Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Joefly J. Bahroeny Komisaris : Dahlan Harahap

  : S. Marbun : Heri Sebayang : Subur Budhisantoso

  Tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah: a.

  Dewan komisaris yang terdiri dari 1 komisaris dan 4 anggota bertugas untuk mengawasi Direktur Utama.

  b.

  Memberikan nasehat kepada pimpinan c.

  Membantu pimpinan didalam menginvestasikan dana perusahaan d. Mengawasi jalannya perusahaan

  c. Anggota Direksi

  Susunan anggota Direksi Perseroan adalah sebagai berikut : Direktur Utama : Ir. H. Bagas Angkasa Direktur Produksi : Ir.H.Tengku Syahmi Johan, M.S Direktur Keuangan : Erwan Pelawi, SE, MBA Direktur SDM dan Umum : H. Harianto, SH Direktur Perencanaan & Pengembangan : Ir. Alexander Maha, MM

  d. Direktur Utama

  Direktur utama mengambil keputusan dan pertanggung jawaban utama atas jalannya dan tercapainya tujuan perusahaan serta memelihara dan menjaga harta perusahaan. Tugas dan wewenang Direktur utama : 1.

  Melaksanakan kebijaksanaan sesuai yang diatur didalam anggaran perusahaan serta ketentuan yang di gariskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menteri pertanian selaku Kuasa Umum Pemegang Saham dan Dewan Komisaris.

  2. Menetapkan langkah-langkah pokok melaksanakan kebijakan perusahaan di bidang produksi teknik, pengolahan, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran.

  3. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota Direksi dan mengawasi secara umum.

  4. Bersama-sama anggota Direksi lainnya perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.

  5. Bertanggung jawab kepada Rapat Umun Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.

e. Direktur Produksi

  Mengelola bidang tanaman, teknik, pengolahan dan sarana lainnya yang berkaitan dengan fungsi tersebut di atas.

  Tugas dan wewenang Direktur Produksi : 1.

  Menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum dalam kebijaksanaan Direksi.

  2. Melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan sarana pendukungnya mencantum tanaman (Kultur teknis) produksi, teknologi, teknik dan sebagainya.

3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan yang tercantum dalam kebijaksanaan Direksi.

  4. Melaksanakan rencana-rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana pendukung produksi lainnya dari unit-unit usaha yang telah ada.

f. Direktur Keuangan

  Direktur keuangan dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinasi Kepala Bagian Pembiayaan dan Kepala Bagian kemitraan dan Bina Lingkungan.

  Tugas dan wewenangnya : 1.

  Merencanakan sumber-sumber dana yang diperoleh.

2. Mencari dan memanfaatkan dana 3.

  Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik.

g. Direktur Sumber Daya Manusia /Umum

  Direktur Sumber Daya Manusia / Umum Mengkoordinir kepala bagian umum dan kepala bagian Sumber Daya Manusia.

  Tugas dan wewenangnya : 1.

  Menyusun rencana, mengarahkan dan mengkoordinasi bidang pengembangan Sumber Daya Manusia dan mengadakan pengkajian Sumber Daya Manusia.

2. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan penyelesaian hukum dan agraria, kesempatan, kesehatan dan keamanan serta sosial umum.

h. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

  Direktur pemasaran dalam melaksanakan tugasnya mengkoordinir Kepala Bagian Pemasaran dan Kepala bagian pengadaan.

1. Melakukan hubungan dengan perusahaan lain serta menerima pesanan dari perusahaan.

  2. Melakukan riset pasar dan mengumpulkan informasi pasar.

  3. Mengembangkan pemasaran produksi baik dalam maupun luar negeri. Dibantu oleh beberapa kepala bagian (Kabag) yaitu : a.

   Kepala Bagian Tanaman.

  1. Menyusun rencana jangka pendek (Anggaran Belanja) dalam bidang tanaman dan produksi.

  2. Menyelenggarakan pengadaan bahan-bahan tanaman (biji, bibit dan entrys).

  3. Membuat norma-norma penderesan / panen dan menyusun rencana penggunaan stimulasi serta alat-alat/ bahan yang berhubungan dengan panen/ produksi.

  4. Merumuskan metode dan panen yang baik guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas kerja.

  5. Mengevaluasi pelaksanaan/ hasil-hasil kerja bidang tanaman (Tanaman Ulang/ Tanaman Konversi, Tanaman Belum Menghasilkan dan Tanaman Menghasilkan).

  6. Merencanakan dan melaksanakan pengolahan bidang tanaman, yang mencakup pembibitan, pola tanaman, pemeliharaan tanaman, penumpukan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan itu.

  b.

   Kepala Bagian Teknik 1.

  Membantu Direksi dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam merencanakan dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan mesin-mesin, sipil/ bangunan, baik di kebun sendiri (Inti) maupun di kebun plasura (PIR) dan daerah pengembangan.

  2. Membantu rencana perawatan / pemeliharaan mesin-mesin, traksi dan bangunan sipil.

  c.

   Kepala Bagian Teknologi 1.

  Mengajukan investasi bidang teknologi yang menyangkut bidang pengolahan limbah.

  2. Memantau/ memonitor dan mengevaluasi pengolahan limbah cair, padat dan gas.

  3. Mengusulkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) Bagian Teknologi.

  4. Merumuskan kebijakan, tujuan dan sasaran manajemen mutu dan lingkungan serta Program Manajemen Lingkungan.

  5. Mempersiapkan dan mengkompilasi Agenda Rapat Tinjauan Manajemen tingkat korporat.

  d.

   Kepala Bagian Akuntansi 1.

  Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Keuangan.

  2. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya.

  3. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya.

  4. Bertanggung-jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya.

  5. Bertanggung-jawab dalam pengelolaan seluruh kegiatan dan administrasi di bidang akuntansi.

  e.

   Kepala Bagian Keuangan 1.

  Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Keuangan.

  2. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya.

  3. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya.

  4. Bertanggung-jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya.

  5. Bertanggung-jawab dalam pengelolaan seluruh kegiatan dan administrasi di bidang keuangan.

  f.

   Kepala Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan 1.

  Mengusulkan pengalokasian dan monitoring dan pembinaan usaha kecil dana koperasi.

  2. Melaksanakan, monitoring dan evaluasi kinerja Bidang Kemitraan dan Bina Lingkungan.

  3. Menjalin dan membina hubungan baik dengan instansi terkait.

  4. Menyusun Strategi Planing (SP) dan Rencana Kerja Jangka Panjang (RKJP) di bagian kemitraan dan Bina Lingkungan.

  5. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis database secara konsisten dan up to date.

  g.

   Kepala Bagian Teknologi Informasi (TI) 1.

  Melaksanakan inventarisasi sumber daya hardware, software dan infrastuktur jaringan.

  2. Melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan dan konsultan dalam bidang pengembangan jaringan dan software aplikasi.

  3. Mengajukan dan memproses pengadaan barang (Hardware, Software, Spare part dan Aplikasi).

  4. Bekerjasama dengan bagian terkait dan pihak konsultan serta lembaga pendidikan untuk peningkatan kemampuan SDM mengenai pemeliharaan dan pengoperasian komputer.

  5. Melakukan pengembangan basis data internet (LAN).

  h.

   Kepala Bagian Umum 1.

  Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kesejahteraan Karyawan Staf dan Non Staf.

  2. Menyelesaikan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja, mengelola administrasi dan pendokumentasian agraria.

  3. Merumuskan kerjasama dan kebijakan pengamanan di jajaran perusahaan dan mengadakan hubungan kerjasama dengan Aparat Keamanan/ Pemerintah.

  4. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditetapkan Direksi.

  i.

   Kepala Bagian Sumber Daya Manusia 1.

  Menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek di bidang pendidikan, keselamatan dan kesejahteraan dan pelayanan kesehatan.

  2. Merumuskan kebijakan program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

  j.

   Kepala Bagian Pemasaran 1.

  Menyusun rencana penjualan, melakukan proses penjualan serta mempersiapkan administrasi penjualan sebagaimana ketentuan dan peraturan yang berlaku.

  2. Melakukan monitoring persediaan komoditi dan produk baik di gudang, kebun/ pabrik industri hilir atau tangki penyimpanan kebun maupun instalasi perantara serta membuat laporan penjualan secara periodik sesuai dengan kebutuhan.

  k.

   Kepala Bagian Pelelangan 1.

  Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Keuangan.

  2. Bertanggung jawab secara Pidana, Perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya.

  3. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya.

  4. Bertanggung-jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya.

  5. Bertanggung-jawab dalam tercapainya efisiensi biaya 3% (tiga persen) dibawah Total Anggaran dalam DPBB/PPAB/P4T/P4S yang telah disetujui oleh Direksi.

  6. Bertanggung-jawab dalam tercapainya proses pelelangan/seleksi yang tepat waktu sesuai dengan proses bisnis.

  l.

   Kepala Bagian Pengembangan 1.

  Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Perencanaan dan Pengembangan 2. Bertanggung jawab atas upaya-upaya pengembangkan dan peningkatan kinerja operasional pengembangan bisnis dan industri berbasis perkebunan.

  3. Bertanggung jawab secara pidana, perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya

  4. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya.

  5. Bertanggung-jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya.

  m.

   Kepala Bagian Perencanaan dan Pengkajian 1.

   Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Perencanaan dan

  Pengembangan 2.

   Bertanggung jawab dalam menjamin jalannya fungsi Perencanaan &

  Pengkajian sebagai upaya pengembangan/peningkatan Industri hulu/hilir PT.Perkebunan Nusantara III.

  3. Bertanggung jawab secara pidana, perdata dan Tata Usaha Negara atas kewenangannya.

  4. Bertanggung jawab untuk mengembangkan kompetensi dan potensi bawahannya.

  5. Bertanggung-jawab, serta menjamin dan memastikan bahwa pengelolaan risiko dilaksanakan dan dikelola dalam unit kerjanya.

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Tahun Buku 2014, 2013, 2012, 2011, Dan 2010 Pada PT. Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda

0 0 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan - Analisis Kinerja Keuangan Tahun Buku 2014, 2013, 2012, 2011, Dan 2010 Pada PT. Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda

0 0 33

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Perbandingan Terjadinya Epitelialisasi Pada Luka Bakar Derajat Dua Dengan Pemakaian Aloe Vera Dan Moist Exposed Burn Oinment Pada Hewan Coba

0 1 13

Dampak Hemodialisis Terhadap Fungsi Paru Sebelum dan Sesudah Hemodialisis pada Penderita Penyakit Ginjal Kronis Dengan Hemodialisis Reguler

0 0 36

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fisiologis Paru - Dampak Hemodialisis Terhadap Fungsi Paru Sebelum dan Sesudah Hemodialisis pada Penderita Penyakit Ginjal Kronis Dengan Hemodialisis Reguler

1 0 15

Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Infeksi Chlamydia - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 39

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Model Pendekatan Syndromic Management dan Pendekatan Analisis Spasial terhadap Infeksi Chlamydia pada Ibu yang Mengalami Vaginal Discharge di Wilayah Kota Medan

0 0 12

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS - Peramalan Jumlah Kenderaan Bermotor di Kota Medan Tahun 2012 s/d 2015 dengan Metode Tren Eksponensial

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Waktu Pemasakan dan Penambahan Katalis NaOH Terhadap Kemurnian Lignin dari Tandan Kosong Kelapa Sawit

0 0 16