Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (t embaran Negara

BUPATI U,ALIUTG
PROVIIISI JAIf,A TI![I'R
PERATT'RAT{ BUPATI MALATG

NOUOR

17

TAHTJT{ 2O1s

TEIiTAITG
PEDOXAX DA.X tATA CARA PEXGADAAtr BARAXG/JASA DI DESA
DEIIGAII RAHMAT TUTIAT{ YANG MAHA ESA

BI'PATI MAI,A.]TG,
Menimbarg

bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 32
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan D€sa, maka perlu


menetapkan Pedoman

dan Tata Cara

Pengadaan

Barang/Jasa di Desa dengan Peraturan Bupati;
Mengingat

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950

2.

tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Lingkungan
Propinsi Jawa Timur {Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 4l), sebagaimana telai diubah
dengan Undang-Undang Nornor 2 Tahun 1965 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan
Daerah Tingkat II Surabaya dengan mengubah UndangUndang Nomor 12 Taiun 1950, tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi
Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daeral
Iatimewa Yog/akarta (L€mbara! Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Irmbaran
Ncgara Republik Indonesia Nomor 273O);
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (t embaran

3.

Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
t€mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 38511;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (lembaran Negara Republik Indonesia
Talun 2O03 Nomor 47, Tambahan I:mbaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

P-d.x1P.nd.}:20l5P.mdaP*d'i0&Ibd6

2

4.

Undang-Undang Nomor I Tahun 2oM tentang
Perbendaharaan Nega.ra (l,embaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5.

Undang-Undang Nomor

6 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2014
Nomor 87, TambahaIl L€mbaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5644);


6. Undang-Undarg Nomor 23 Tahur 2014

tentang
Pemerintahan Daerah (l,embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahar lembaran
Negara Republik lndonesia Nomor 5587), sebagaimana

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahar Daerah (lembaran
Negara Republik lndonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan L€mbaran Negara Republik Indonesia Nomor
s679);

7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014

8.


tentang
Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5601);
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentsrg

Peraturan Pelaksaraan Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa (kmbarajl Negara Republik

lndonesia Tahun 2OL4 Nomor 139);
9. Peraturar Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa ya-ng Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan L€mbamn Negara
Republik Indonesia Nomor 5558), sebagaimsrn telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 6O TaIun 2Ol4 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara {tJmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 88, Tambalnn kmbaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5694);
10. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah

diubah beberapa kali, teralhir dengan Peratura.n
Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan

Keempat atas Peraturar Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Baran8/Jasa Pemerintah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri NoEor 4 Tahun 2Oo7
tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa;
DD{.16.\llljhMu\+]4fulftideoi.ifut!6ktt'{Bao63@

3

Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pembentukan Produk Hutum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 32);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang PeEgelolaan Keuangan Desa fBerita Negara
Republik Indonesia Tahur 2014 Nomor 52)i
12. Peraturan

14.

Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan

Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 13 Tahun 2013 tentang
Pedoman Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol3
Nomor 1367);
15.

Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 23

Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun
2006 Nomor 6/A), sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun
2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangar
Daerah (kmbaran Daeral Kabupaten Malang Tahun
2010 Nomor 4/A);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Ta}IurI
2OO8 tentang Organisasi Perangkat Daerah {I€mbaran
Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008 Nomor 1/D),
sebagaimana telah diubah beberapa kali, teralhir dengan
Peraturar Daerah Kabupaten Malang Nomor I Tahun
2014 tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Daerah
Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2OO8 tentang
Organisasi Perangkat Daerah (l€mbaran Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2014 Nomor 2 Seri C);
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

PERATI'RAN BUPATI TENTA.IIG PEDOMAX DAN TATA

CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DTSA.
BAB

I

X.ETEITTUAI{

Pasal

I'UUU

I

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Malarg.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Malang.
D\oHddllllHE,loRA[q,[n

4


3.
4.

Bupati adalah Bupati Malang.
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengums urusan Pemerinta-han, kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul dan/atau hak tmdisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahar Negara Kesatuan Republik
Indonesie-

5.
6.

Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan


pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem pemerintahan Kabupaten Malang.

7. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang
mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk
menyelenggarakan rumah tangga Desanya darl
melaksanakan tugas

dari Pemerintah dafl

Pemerintah

Daerah.

8.

9.

1O.

Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat
BPD adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis.
Anggaran Pendapatan dan Betanja Desa yang selanjutnya
disebut APB Desa ada.lah rencana keuangan tahuna!
Pemerintahar Desa yalg ditetapkan dengan
Peraturan Desa.

Keuangan Desa adalah semua hak dal kewajiban Desa
yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu

berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa;
I I. Pengadaan Barang/Jasa di Desa yarg selanjutnya disebut

Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa oleh Pemerintah Desa, baik
dilakukan dengan cara swakelola maupun melalui
Penyedia Barang/Jasa.
12.

Swakelola adalah kegiatan Pengadaan Bararg/Jasa
dimana pekerjaalnya direncanalan, dikerjakan dan/atau
diawasi sendiri oleh Tim Pengelola Kegiatan.

13-

Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau
perorangan y.rng menyediakan barang/j asa.

DEffinll1HdoRA[q^sftid.r$,€d?o'3'.l6lfed'.J-&&

5

l4.Tim Pengelola Kegiatan yang selanjutnya disingkat

TPK

adalah tim yang ditetapka-n oleh Kepala Desa dalam
bentuk Keputusan Kepala Desa yang terdiri dari unsur
Pemerintah Desa dan unsur lembaga kemasyarakatan
desa untuk melaksanakan pengadaal barang/jasa.
15. Pengelolaan adalah rangkaian kegiatan mulai dad
perencanaan, pengadaan, penggunaan, F,emanfaatan,

pengarnanan, pemeliharaan,

penghapusan,
pemindahtanganan, penatausahaar, penilaian,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
BAA U
MAKSUD DAT{ TUJUIUT
Pasal 2

(l) Peraturan Bupa.ti ini merupakan pedoman bag
PeEerintah Desa dalam pengadaan barang/jasa,
(2) Peraturan Bupati ini bertujuan agar dalam pengadaan
barang/jasa dapat dilakukan sesuai dengan tata kelola
yalg baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan
barang/jasaBAB III
PRII{SIP DAN ETIITA PENGADAAIT BARAI{G/JASA
Pasal 3

(1) Prinsip pengadaan barang/jasa adalah:

a. ehsien yaitu pengadaan baJang/jasa harus
diusahakan dengan menggunal