Analisis Sosial untuk Organisasi Pergera
Ideologi dan
Metodologi Analisis
Sosial (ANSOS)
Disampaikan di
DARUL ARQOM DASAR
PK IMM Ar-Rozy UNIMUS
Nama : Riza Nuzulul Huda
TTL : Kudus, 01 Maret 1994
No. HP: 085740128560
Pin BB : 7CF27CF3
Pendidikan: S1 Sastra Inggris
Universitas Diponegoro
Motto : You’ll never walk alone!
Pertanyaan Refleksi
−Siapakah “kita”
[kelompok/komunitas/organisasi]
?
−Apa saja nilainilai [yang menjadi
keyakinan] “gerak” kita?
−Apa dasar kepedulian kita
[terhadap persoalan] saat ini?
−Apa alasan “kita” [terlibat]
melakukan kegiatan
[kelompok/organisasi]?
► BISAKAH kau berhenti berpikir tentang Indonesia?
Kemarin pertanyaan itu muncul di kepala saya. Saya
ingin bilang, ya, bisa, kenapa tidak. Sebab, saya
kadang ingin menghilang ke dalam sebuah lupa,
bersembunyi di sudut yang terjauh. Saya ingin
memasang tirai, tidur, mungkin bemimpi dan tak
berpikir lagi. Tapi, Indonesia selalu datang. Indonesia
selalu mengetuk. Justru ketika kita tak mau
dirisaukannya. Ketidakpastian membuat kita jaga. Saat
harapan menjadi sukar, putus asa sangat menakutkan.
Saya tak bisa menghindar.
Sebuah negeri, sebuah sejarah, sebuah nama.
Apa arti semua itu, bagi anda dan saya,
apa arti sebuah tanah air?
// Goenawan Mohamad, “tanah air”; 28 Mei 2000 //
Kata Kunci: kerangka berpikir, nalar, peka, fakta,
Pengertian
Meneliti dan menilai, situasi dan kondisi
masyarakat dengan memfokuskan perhatian
pada hubungan-hubungan antar kekuatan
kelompok-kelompok yang ada (social
relationship), baik hubungan ekonomi, politik,
ideologi budaya, pendidikan dan ilmu
pengetahun, gender dan lingkungan hidup
(Ahmad Mahmudi, 1998).
Pengertian
Usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap
tentang sebuah situasi sosial dengan menggali hubunganhubungan historis dan strukturalnya. (Holland dan
Henriot, 1991)
Alat untuk mendapat gambaran yang lebih lengkap
tentang situasi sosial, hubungan-hubungan struktural,
kultural, dan historis, sehingga memungkinkan untuk
menangkap dan memahami realitas yang sedang
dihadapi justru menunjukkan ikatan konseptual yang
rumit dan debatable (Timur Mahardika, 2000)
Ruang Lingkup
Masalah-Masalah
Sistem
Sosial
Sosial
Lembaga atau Organisasi Sosial
Kebijakan Publik
Mengapa perlu ansos?
Memahami posisi kelompok masyarakat tertentu
dalam hubungan-hubungan sosial.
Memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh
kelompok-kelompok masyarakat oleh mereka sendiri.
Membangun kesadaran baru untuk melakukan
perubahan-perubahan terhadap situasi dan kondisi
mereka
Dasar untuk merumuskan rencana tindakan (action
plan) yang perlu dilakukan untuk melakukan
perubahan-perubahan.
Tujuan Ansos
Analisis Sosial bertujuan untuk membongkar
fenomena sosial yang dirasakan
“bermasalah”.
Untuk apa persoalan tersebut dibongkar?
Tentu saja agar dapat diambil tindakan atau
respon serta solusi yang tepat terhadap
persoalan yang dimaksud.
Prinsip ANSOS
Nalar—Logis:
Analisis sosial [dapat] tampak/hadir sebagai asumsi dan fakta
sekaligus. Walaupun tidak “bebas nilai”, ansos dapat
memungkinkan kita menggugat prasangka/asumsiasumsi kita
sendiri, dan memunculkan suatu horizon atau perspektif
pemikiran baru terhadap satu pokok persoalan yang sedang
dihadapi.
Sehingga, analisis sosial [mutlak perlu] “membumi” dalam
“memandang” masyarakat yang terus berubah dan semakin
kompleks dengan berbagai dinamika persoalannya. Sebab itu,
ansos jelas terbuka bagi beragam cakrawala pemikiran/
perspektif baru. Menggunakan ansos berarti memasuki medan
“konflik”.
Sistematis:
Analisis sosial berdayaguna membongkar konteks struktur-struktur yang
berbeda pada setiap rentang waktu; ia selalu berhadapan dengan
pergeseran nilai, pandangan dan kondisi komunitas/masyarakat yang
dinamis.
Sebab itu, pendekatan ansos bisa membuka cakralawa “sejarah”,
menyingkap kekusutan masalah-masalah se-zaman yang “sedang”
dihadapi.
Analisis Sosial menekankan pentingnya saling “pengertian” tentang
bagaimana suatu “pokok soal” terjadi dan berlaku di masyarakat,
bagaimana asumsi-asumsi, pandangan dan sikap [struktur/aktor sosial]
menghadapi “keterkaitan” [satu dengan yang lain]; dan, bagaimana
persoalan itu “membentuk” pola pikir anggota [individu/kolektif]
komunitas/masyarakat pada satu ruang atau relasi sosial.
Transformatif:
Analisis Sosial berorientasi kepada “penggalian” nilainilai sosial
budaya suatu masyarakat; dengan orientasi itu, ansos
menyingkap “apa adanya” situasi~kondisi yang menghambat
dan mendorong penguatan dan pemberdayaan masyarakat
“setempat”. Sebab itu, ansos “membumi”, artinya: analisis sosial
bukan kegiatan kelompok terbatas, “elitis” dan monopoli
“kalangan akademisi”.
Ansos dapat menciptakan kesadaran dan menguatkan parti
sipasi menjadi gerakan sosial suatu komunitas/masyarakat.
Ansos bukan “pekerjaan” di dalam kelas, “laboratorium” atau
lingkungan kampus yang serba “ketat dan kaku”; menggunakan
ansos berarti “membuka diri” terhadap gejolak persoalan di
masyarakat.
Lima Dimensi ANSOS
• Dimensi Ekonomi; disini kita dapat
menggambarkan bagaimana kenyataan
ekonomis dari situasi yang di dalamnya
masyarakat menemukan dirinya.
• Dimensi politik; berkaitan dengan
penggunaan kekuasaan di dalam
masyarakat, siapa yang menentukan
undang-undang dan melaksanakannya dan
demi keuntungan siapa.
• Dimensi sosial; kelompok-kelompok sosial,
realitas kelas-kelas, masyarakat, keluarga,
perskeolahan, dll.
Lima Dimensi Ansos
Dimensi budaya; berkaitan dengan
sistem nilai yang dianut oleh
masyarakat; misalnya mengapa
mereka bertindak begitu (kebiasaan).
Dimensi Religius; Berkaitan dengan
institusi agama, Simbol-simbol,
slogan, mithos, utopi.
Empat Paradigma Ilmu
Sosial
Tujuan
PERUBAHAN
Humanis
Strukturalis
Pendekatan
OBYEKTIF
Pendekatan
SUBYEKTIF
Fenomenologis
Tujuan
PENGATURAN
Fungsional
Paradigma Fungsionalis
Pandangannya berakar kuat pada sosiologi
keteraturan dengan pendekatan obyektivis.
Memusatkan perhatian pada kemapanan,
ketertiban sosial, kesepakatan, keterpaduan
sosial, empiris.
Rasionalitas diutamakan dalam menjelaskan
peristiwa sosial, beorientasi pragmatis.
Mendasarkan pada filsafat rekayasa sosial
untuk dasar bagi perubahan sosial
Paradigma Fenomenologis
Pada dasarnya menganut sosiologi keteraturan,
tetapi mereka menggunakan pendekatan subyektif
dalam analisis sosialnya.
Mereka ingin lihat kenyataan sosial seperti apa
adanya.
Kenyataan sosial dibentuk oleh kesadaran dan
tindakan seseorang.
Anggapan dasar masih tetap didasarkan pada
pandangan manusia serba tertib, terpadu dan rapat,
kemapanan, kesetiakawanan, dan kesepakatan.
Paradigma Humanis
Radikal
Para penganutnya berminat mengembangkan
sosiologi perubahan radikal dari pandangan
subyektivis.
Pendekatannya sama dengan kaum interpretatif
(nominalis, anti-positivis, volunteris, dan
ideografis) tetapi cenderung menekankan
perlunya menghilangkan atau mengatasi
berbagai pembatasan tatanan sosial yang ada.
Kesadaran manusia telah dikuasai atau
dibelenggu oleh suprastruktur ideologis yang
ada di luar dirinya.
Agenda utama: memahami kesulitan manusia
dalam membebaskan dirinya dari semua bentuk
tatanan sosial yg. menghambat perkembangan
manusia sebagai manusia.
Paradigma Strukturalis Radikal
Penganutnya memperjuangkan sosiologi
perubahan radikal tetapi dari sudut pandang
obyektivitas.
Pendekatan ilmiahnya memiliki beberapa
persamaan dengan kaum fungsionalis namun
memiliki tujuan akhir yg saling berlawanan.
Analisisnya lebih menekankan pd pertentangan
struktural, bentuk-bentuk penguasaan dan
pemerosotan harkat kemanusiaan.
Hal yg penting adl. hubungan-hubungan
struktural yang yang terdapat dlm kenyataan
sosial.
Tujuan
PERUBAHAN
PENGATURAN
Berorientasi pada kondisiSituasi sosial konflik harus diatur,
Yang lebih adil
Dikontrol agar menjadi harmoni
kembali
Pendekatan
SUBYEKTIF
as sosial ada bila ada dalam
aran manusia
OBYEKTIF
Realitas sosial ada dan diluar
Kesadaran manusia
Langkah Menganalisa
1. SEJARAH
Manakah garis utama dari sejarah situasi ini?
Manakah periode utama yang merupakan perkembangan
situasi ini?
Pola-pola gerak perkembangan mana yang dapatdiamati?
Manakah penentu utama dalam perkembangan situasi ini?
Apakah kita dapat menamai peristiwa-peristiwa besar yang
telah mempengaruhi perjalanan sejarah situasi ini? Seperti
misalnya peristiwa peristiwa nasional, tindakan-tindakan yang
diambil pemerintah, dan lain-lain
2. STRUKTUR
Manakah struktur utama yang mempengaruhi situasi
ini?
Berbagai struktur membentuk situasi dengan bermacammacam cara. Itulah lembaga-lembaga, proses-proses dan polapola yang merupakan faktor-faktor penentu wujud realitas
sosial. Beberapa struktur cukup jelas, sedang lainnya
tersembunyi, tetapi semuanya saling berkait.Struktur disini
bisa berwujud struktur ekonomi, sosial, politik maupun
kebudayaan
3. NILAI-NILAI KUNCI
Manakah nilai-nilai kunci yang bekerja dalam struktur
tersebut?
Dalam hal ini berbicara mengenai nilai-nilai sebagai cita-cita
yang menggerak kanmasyarakat, ideologi-ideologi dan normanorma moral yang menuntun, aspirasi-aspirasi dan harapanharapan yang ada dalam masyarakat, nilai-nilai sosial yang
dapat diterima dan telah diterima. Tentu saja semua itu
berkaitan dengan struktur-struktur budaya.
Nilai-nilai apa yang sungguh hidup?
Siapakah yang pertama-tama membawa nilai-nilai itu, orang,
lembaga atau yang lain?
4. TANGGAPAN
Bagaimana tanggapan berbagai pihak atas situasi ini?
Dalam tahap ini dipetakan tanggapan dan respon apa saja yang
telah muncul/dimunculkan oleh pihak-pihak terkait
5. ARAHAN MASA DEPAN
Bagaimanakah arah masa depan dari situasi ini?
Bisa meliputi hal-hal sebagai berikut :
Kecenderungan (trend) terpenting yang terungkap dalam
situasi sekarang ini?
Apakah kita dapat meramalkan kemungkinan-kemungkinan
atas dasar keadaan yang berlangsung dewasa ini?
Jika masa depan segala hal berlangsung seperti sekarang,
situasi seperti apakah yang akan terjadi dalam 5 tahun
kedepan? (tergantung jangka waktu yang mau dilihat!)
Manakah sumber-sumber harapan yang ada sekarang bagi
masa depan?
SWOT
Analisis dengan menggunakan SWOT berarti
mengelompokkan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kondisi menjadi :
Faktor internal : Strengths& Weaknesses
(Kekuatan dan Kelemahan)
Faktor Eksternal: Opportunities & Threats
(Peluang dan Tantangan)
Strengths
Mengidentifikasi kemampuan yang kita miliki (baca :
IMM) untuk dapat mencapai tujuan
mengidentifikasi kompetensi spesial kita (baca :
IMM) yang tidak dimiliki oleh para pesaing kita
mempertahankan keunggulan bersaing (terjadi jika
pesaing tidak dapat meniru kompetensi spesial kita
Weaknesses
Mengidentifikasi kemampuan yang
belum/tidak kita miliki untuk mencapai tujuan
Mengidentifikasi kompetensi spesial para
pesaing diluar IMM
Cara menetralisir kekurangan: mengoreksi,
meminimalisasi atau menghindari !
Opportunities
Mengungkapkan faktor peluang yang timbul di
lingkungan eksternal IMM
Jika peluang terlewatkan, maka besar
kemungkinannya para pesaing akan
memanfaatkannya
Threats
Kondisi yang ada di luar yang dapat
mempengaruhi kondisi internal
Tantangan dapat dinetralisir dengan
manajemen yang baik atau hindari !
Jika tantangan yang ada sangat kuat mungkin
perlu reorientasi kegiatan IMM
Tabel Analisa
Strengths
Opportunities
SO
Ciptakan strategi untuk
mengoptimalkan/memanfaatka
n kekuatan yang dimiliki
untuk memanfaatkan peluang
Threats
ST
Ciptakan strategi untuk
mengoptimalkan/memanfaatka
n kekuatan yang dimiliki
untuk mengurangi berbagai
ancaman
Weakness
WO
Ciptakan strategi untuk
meminimalkan kelemahan
yang ada untuk
memanfaatkan peluang
WT
Ciptakan strategi untuk
meminimalkan kelemahan
untuk
mengurangi/menghindari
ancaman
Demikian dan Terima Kasih
6/16/18
Presented By Masmulyadi
Metodologi Analisis
Sosial (ANSOS)
Disampaikan di
DARUL ARQOM DASAR
PK IMM Ar-Rozy UNIMUS
Nama : Riza Nuzulul Huda
TTL : Kudus, 01 Maret 1994
No. HP: 085740128560
Pin BB : 7CF27CF3
Pendidikan: S1 Sastra Inggris
Universitas Diponegoro
Motto : You’ll never walk alone!
Pertanyaan Refleksi
−Siapakah “kita”
[kelompok/komunitas/organisasi]
?
−Apa saja nilainilai [yang menjadi
keyakinan] “gerak” kita?
−Apa dasar kepedulian kita
[terhadap persoalan] saat ini?
−Apa alasan “kita” [terlibat]
melakukan kegiatan
[kelompok/organisasi]?
► BISAKAH kau berhenti berpikir tentang Indonesia?
Kemarin pertanyaan itu muncul di kepala saya. Saya
ingin bilang, ya, bisa, kenapa tidak. Sebab, saya
kadang ingin menghilang ke dalam sebuah lupa,
bersembunyi di sudut yang terjauh. Saya ingin
memasang tirai, tidur, mungkin bemimpi dan tak
berpikir lagi. Tapi, Indonesia selalu datang. Indonesia
selalu mengetuk. Justru ketika kita tak mau
dirisaukannya. Ketidakpastian membuat kita jaga. Saat
harapan menjadi sukar, putus asa sangat menakutkan.
Saya tak bisa menghindar.
Sebuah negeri, sebuah sejarah, sebuah nama.
Apa arti semua itu, bagi anda dan saya,
apa arti sebuah tanah air?
// Goenawan Mohamad, “tanah air”; 28 Mei 2000 //
Kata Kunci: kerangka berpikir, nalar, peka, fakta,
Pengertian
Meneliti dan menilai, situasi dan kondisi
masyarakat dengan memfokuskan perhatian
pada hubungan-hubungan antar kekuatan
kelompok-kelompok yang ada (social
relationship), baik hubungan ekonomi, politik,
ideologi budaya, pendidikan dan ilmu
pengetahun, gender dan lingkungan hidup
(Ahmad Mahmudi, 1998).
Pengertian
Usaha memperoleh gambaran yang lebih lengkap
tentang sebuah situasi sosial dengan menggali hubunganhubungan historis dan strukturalnya. (Holland dan
Henriot, 1991)
Alat untuk mendapat gambaran yang lebih lengkap
tentang situasi sosial, hubungan-hubungan struktural,
kultural, dan historis, sehingga memungkinkan untuk
menangkap dan memahami realitas yang sedang
dihadapi justru menunjukkan ikatan konseptual yang
rumit dan debatable (Timur Mahardika, 2000)
Ruang Lingkup
Masalah-Masalah
Sistem
Sosial
Sosial
Lembaga atau Organisasi Sosial
Kebijakan Publik
Mengapa perlu ansos?
Memahami posisi kelompok masyarakat tertentu
dalam hubungan-hubungan sosial.
Memahami masalah-masalah yang dihadapi oleh
kelompok-kelompok masyarakat oleh mereka sendiri.
Membangun kesadaran baru untuk melakukan
perubahan-perubahan terhadap situasi dan kondisi
mereka
Dasar untuk merumuskan rencana tindakan (action
plan) yang perlu dilakukan untuk melakukan
perubahan-perubahan.
Tujuan Ansos
Analisis Sosial bertujuan untuk membongkar
fenomena sosial yang dirasakan
“bermasalah”.
Untuk apa persoalan tersebut dibongkar?
Tentu saja agar dapat diambil tindakan atau
respon serta solusi yang tepat terhadap
persoalan yang dimaksud.
Prinsip ANSOS
Nalar—Logis:
Analisis sosial [dapat] tampak/hadir sebagai asumsi dan fakta
sekaligus. Walaupun tidak “bebas nilai”, ansos dapat
memungkinkan kita menggugat prasangka/asumsiasumsi kita
sendiri, dan memunculkan suatu horizon atau perspektif
pemikiran baru terhadap satu pokok persoalan yang sedang
dihadapi.
Sehingga, analisis sosial [mutlak perlu] “membumi” dalam
“memandang” masyarakat yang terus berubah dan semakin
kompleks dengan berbagai dinamika persoalannya. Sebab itu,
ansos jelas terbuka bagi beragam cakrawala pemikiran/
perspektif baru. Menggunakan ansos berarti memasuki medan
“konflik”.
Sistematis:
Analisis sosial berdayaguna membongkar konteks struktur-struktur yang
berbeda pada setiap rentang waktu; ia selalu berhadapan dengan
pergeseran nilai, pandangan dan kondisi komunitas/masyarakat yang
dinamis.
Sebab itu, pendekatan ansos bisa membuka cakralawa “sejarah”,
menyingkap kekusutan masalah-masalah se-zaman yang “sedang”
dihadapi.
Analisis Sosial menekankan pentingnya saling “pengertian” tentang
bagaimana suatu “pokok soal” terjadi dan berlaku di masyarakat,
bagaimana asumsi-asumsi, pandangan dan sikap [struktur/aktor sosial]
menghadapi “keterkaitan” [satu dengan yang lain]; dan, bagaimana
persoalan itu “membentuk” pola pikir anggota [individu/kolektif]
komunitas/masyarakat pada satu ruang atau relasi sosial.
Transformatif:
Analisis Sosial berorientasi kepada “penggalian” nilainilai sosial
budaya suatu masyarakat; dengan orientasi itu, ansos
menyingkap “apa adanya” situasi~kondisi yang menghambat
dan mendorong penguatan dan pemberdayaan masyarakat
“setempat”. Sebab itu, ansos “membumi”, artinya: analisis sosial
bukan kegiatan kelompok terbatas, “elitis” dan monopoli
“kalangan akademisi”.
Ansos dapat menciptakan kesadaran dan menguatkan parti
sipasi menjadi gerakan sosial suatu komunitas/masyarakat.
Ansos bukan “pekerjaan” di dalam kelas, “laboratorium” atau
lingkungan kampus yang serba “ketat dan kaku”; menggunakan
ansos berarti “membuka diri” terhadap gejolak persoalan di
masyarakat.
Lima Dimensi ANSOS
• Dimensi Ekonomi; disini kita dapat
menggambarkan bagaimana kenyataan
ekonomis dari situasi yang di dalamnya
masyarakat menemukan dirinya.
• Dimensi politik; berkaitan dengan
penggunaan kekuasaan di dalam
masyarakat, siapa yang menentukan
undang-undang dan melaksanakannya dan
demi keuntungan siapa.
• Dimensi sosial; kelompok-kelompok sosial,
realitas kelas-kelas, masyarakat, keluarga,
perskeolahan, dll.
Lima Dimensi Ansos
Dimensi budaya; berkaitan dengan
sistem nilai yang dianut oleh
masyarakat; misalnya mengapa
mereka bertindak begitu (kebiasaan).
Dimensi Religius; Berkaitan dengan
institusi agama, Simbol-simbol,
slogan, mithos, utopi.
Empat Paradigma Ilmu
Sosial
Tujuan
PERUBAHAN
Humanis
Strukturalis
Pendekatan
OBYEKTIF
Pendekatan
SUBYEKTIF
Fenomenologis
Tujuan
PENGATURAN
Fungsional
Paradigma Fungsionalis
Pandangannya berakar kuat pada sosiologi
keteraturan dengan pendekatan obyektivis.
Memusatkan perhatian pada kemapanan,
ketertiban sosial, kesepakatan, keterpaduan
sosial, empiris.
Rasionalitas diutamakan dalam menjelaskan
peristiwa sosial, beorientasi pragmatis.
Mendasarkan pada filsafat rekayasa sosial
untuk dasar bagi perubahan sosial
Paradigma Fenomenologis
Pada dasarnya menganut sosiologi keteraturan,
tetapi mereka menggunakan pendekatan subyektif
dalam analisis sosialnya.
Mereka ingin lihat kenyataan sosial seperti apa
adanya.
Kenyataan sosial dibentuk oleh kesadaran dan
tindakan seseorang.
Anggapan dasar masih tetap didasarkan pada
pandangan manusia serba tertib, terpadu dan rapat,
kemapanan, kesetiakawanan, dan kesepakatan.
Paradigma Humanis
Radikal
Para penganutnya berminat mengembangkan
sosiologi perubahan radikal dari pandangan
subyektivis.
Pendekatannya sama dengan kaum interpretatif
(nominalis, anti-positivis, volunteris, dan
ideografis) tetapi cenderung menekankan
perlunya menghilangkan atau mengatasi
berbagai pembatasan tatanan sosial yang ada.
Kesadaran manusia telah dikuasai atau
dibelenggu oleh suprastruktur ideologis yang
ada di luar dirinya.
Agenda utama: memahami kesulitan manusia
dalam membebaskan dirinya dari semua bentuk
tatanan sosial yg. menghambat perkembangan
manusia sebagai manusia.
Paradigma Strukturalis Radikal
Penganutnya memperjuangkan sosiologi
perubahan radikal tetapi dari sudut pandang
obyektivitas.
Pendekatan ilmiahnya memiliki beberapa
persamaan dengan kaum fungsionalis namun
memiliki tujuan akhir yg saling berlawanan.
Analisisnya lebih menekankan pd pertentangan
struktural, bentuk-bentuk penguasaan dan
pemerosotan harkat kemanusiaan.
Hal yg penting adl. hubungan-hubungan
struktural yang yang terdapat dlm kenyataan
sosial.
Tujuan
PERUBAHAN
PENGATURAN
Berorientasi pada kondisiSituasi sosial konflik harus diatur,
Yang lebih adil
Dikontrol agar menjadi harmoni
kembali
Pendekatan
SUBYEKTIF
as sosial ada bila ada dalam
aran manusia
OBYEKTIF
Realitas sosial ada dan diluar
Kesadaran manusia
Langkah Menganalisa
1. SEJARAH
Manakah garis utama dari sejarah situasi ini?
Manakah periode utama yang merupakan perkembangan
situasi ini?
Pola-pola gerak perkembangan mana yang dapatdiamati?
Manakah penentu utama dalam perkembangan situasi ini?
Apakah kita dapat menamai peristiwa-peristiwa besar yang
telah mempengaruhi perjalanan sejarah situasi ini? Seperti
misalnya peristiwa peristiwa nasional, tindakan-tindakan yang
diambil pemerintah, dan lain-lain
2. STRUKTUR
Manakah struktur utama yang mempengaruhi situasi
ini?
Berbagai struktur membentuk situasi dengan bermacammacam cara. Itulah lembaga-lembaga, proses-proses dan polapola yang merupakan faktor-faktor penentu wujud realitas
sosial. Beberapa struktur cukup jelas, sedang lainnya
tersembunyi, tetapi semuanya saling berkait.Struktur disini
bisa berwujud struktur ekonomi, sosial, politik maupun
kebudayaan
3. NILAI-NILAI KUNCI
Manakah nilai-nilai kunci yang bekerja dalam struktur
tersebut?
Dalam hal ini berbicara mengenai nilai-nilai sebagai cita-cita
yang menggerak kanmasyarakat, ideologi-ideologi dan normanorma moral yang menuntun, aspirasi-aspirasi dan harapanharapan yang ada dalam masyarakat, nilai-nilai sosial yang
dapat diterima dan telah diterima. Tentu saja semua itu
berkaitan dengan struktur-struktur budaya.
Nilai-nilai apa yang sungguh hidup?
Siapakah yang pertama-tama membawa nilai-nilai itu, orang,
lembaga atau yang lain?
4. TANGGAPAN
Bagaimana tanggapan berbagai pihak atas situasi ini?
Dalam tahap ini dipetakan tanggapan dan respon apa saja yang
telah muncul/dimunculkan oleh pihak-pihak terkait
5. ARAHAN MASA DEPAN
Bagaimanakah arah masa depan dari situasi ini?
Bisa meliputi hal-hal sebagai berikut :
Kecenderungan (trend) terpenting yang terungkap dalam
situasi sekarang ini?
Apakah kita dapat meramalkan kemungkinan-kemungkinan
atas dasar keadaan yang berlangsung dewasa ini?
Jika masa depan segala hal berlangsung seperti sekarang,
situasi seperti apakah yang akan terjadi dalam 5 tahun
kedepan? (tergantung jangka waktu yang mau dilihat!)
Manakah sumber-sumber harapan yang ada sekarang bagi
masa depan?
SWOT
Analisis dengan menggunakan SWOT berarti
mengelompokkan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap kondisi menjadi :
Faktor internal : Strengths& Weaknesses
(Kekuatan dan Kelemahan)
Faktor Eksternal: Opportunities & Threats
(Peluang dan Tantangan)
Strengths
Mengidentifikasi kemampuan yang kita miliki (baca :
IMM) untuk dapat mencapai tujuan
mengidentifikasi kompetensi spesial kita (baca :
IMM) yang tidak dimiliki oleh para pesaing kita
mempertahankan keunggulan bersaing (terjadi jika
pesaing tidak dapat meniru kompetensi spesial kita
Weaknesses
Mengidentifikasi kemampuan yang
belum/tidak kita miliki untuk mencapai tujuan
Mengidentifikasi kompetensi spesial para
pesaing diluar IMM
Cara menetralisir kekurangan: mengoreksi,
meminimalisasi atau menghindari !
Opportunities
Mengungkapkan faktor peluang yang timbul di
lingkungan eksternal IMM
Jika peluang terlewatkan, maka besar
kemungkinannya para pesaing akan
memanfaatkannya
Threats
Kondisi yang ada di luar yang dapat
mempengaruhi kondisi internal
Tantangan dapat dinetralisir dengan
manajemen yang baik atau hindari !
Jika tantangan yang ada sangat kuat mungkin
perlu reorientasi kegiatan IMM
Tabel Analisa
Strengths
Opportunities
SO
Ciptakan strategi untuk
mengoptimalkan/memanfaatka
n kekuatan yang dimiliki
untuk memanfaatkan peluang
Threats
ST
Ciptakan strategi untuk
mengoptimalkan/memanfaatka
n kekuatan yang dimiliki
untuk mengurangi berbagai
ancaman
Weakness
WO
Ciptakan strategi untuk
meminimalkan kelemahan
yang ada untuk
memanfaatkan peluang
WT
Ciptakan strategi untuk
meminimalkan kelemahan
untuk
mengurangi/menghindari
ancaman
Demikian dan Terima Kasih
6/16/18
Presented By Masmulyadi