HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER (Suatu Studi Di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Desa Jetak Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011) Wiwik Utami
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING
(Suatu Studi Di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Desa Jetak Kecamatan
Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011)
Wiwik Utami
Akes Rajekwesi Bojonegoro
…………......……….…… …… . .….
ABSTRAK
…… … ......………. …… …… . .….Pola asuh yang diberikan orang tua (ibu) atau pendidik terhadap anak adalah mengasuh
dan mendidiknya dengan penuh pengertian. Memasuki tahap anal (toddler), anak mempunyai kemampuan kognitif untuk meniru dengan tingkah laku dan mengikuti perintah, untuk itu tugas seorang ibu dalam tahap ini adalah mengajarkan toilet training.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetaui hubungan pola asuh ibu dengan kemandirian toilet training anak usia toddler di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Bojonegoro.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara pola asuh ibu dengan kemandirian toilet
training anak usia toddler dengan signifikannya 0.002 yang berarti < ρ = 0.05 dan dari hasil
analisis contingency coeffisient didapatkan nilai r : 0,581. Sehingga Ho ditolak berarti ada hubungan pola asuh ibu dengan kemandirian toilet training anak usia toddler.
Seorang ibu harus tahu kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan toilet training, agar anak dapat menerima dan melaksanakannya secara mandiri.
Kata Kunci : Pola asuh, Kemandirian, toilet training, toddler PENDAHULUAN . …… . … … .
Pola asuh merupakan suatu system atau cara pendidikan dan pembinaan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Dalam hal ini pola asuh yang diberikan orang tua atau pendidik terhadap anak adalah mengasuh dan mendidiknya dengan penuh pengertian (Maimunah Hasan, 2009 : 24). Peran seorang ibu sangat penting untuk menjalankan pola asuh sesuai perkembangan anak. Menurut perkembangan psikoseksual anak yang dikemukakan oleh Sigmun Freud anak akan melalui fase sebagai berikut : fase oral umur 0-1 tahun, fase anal umur 1-3 tahun, fase falik umur 3-5 tahun, fase laten umur 5-12 tahun dan fase pubertas umur 12- 20 tahun (Rifa Hidayat, 2009 : 5). Memasuki tahap anal (toddler), anak mempunyai kemampuan kognitif untuk meniru dengan tingkah laku dan mengikuti perintah, untuk itu tugas seorang ibu dalam tahap ini adalah mengajarkan toilet training, yaitu merupakan cara untuk melatih anak agar bisa mengontrol hajatnya.
Di Indonesia selama 2006 setidaknya 30% orang tua dapat memenuhi kebutuhan dasar anak, sedangkan lebih dari 50% anak mengalami penelantaran dan lebih dari 10% mengalami kekerasan fisik (Hani Iskandarwati, 2009 : ). Sedangkan untuk kasus toilet training, di Indonesia terdapat beberapa penelitian dan literature tahun 2007 yang menyebutkan kira-kira 50% dari anak umur 3 tahun masih mengompol. Bahkan beberapa ahli menganggap bahwa anak umur 6 tahun masih mengompol itu wajar, walaupun itu hanya dilakukan sekitar 12% anak umur 6 tahun (Sunarti, 2010). Berdasarkan hasil survey pendahuluan peneliti di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Bojonegoro. Dari 5 orang ibu yang mempunyai anak yang berumur di atas toddler 3,5 tahun di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Bojonegoro, 3 orang ibu menjalankan tipe pola asuh autoritatif dengan kemandirian toilet training anak, 2 sedang dan 1 tinggi, dan 1 orang ibu menjalankan tipe pola asuh otoriter dengan kemandirian toilet training anak sedang dan 1 orang ibu dengan toilet training anak sedang.
Semua orang tua (khususnya ibu) akan merasa senang ketika si kecil sudah mulai belajar menggunakan toilet. Sayangnya, kita tidak bisa memilih waktu yang sama dengan yang dipilih oleh si kecil untuk mulai melakukannya (Rebecca, 2010 : 61). Hal ini yang menjadikan seorang ibu terlalu memaksakan atau malah acuh dalam mengajarkan toilet training pada anak. Akibatnya anak akan mengalami kemunduran karena pola asuh yang kurang baik. Padahal pola asuh berperan dalam pembentukan kepribadian anak yang mandiri.
Tabel 1 Distribusi responden berdasarkan pola asuh ibu di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Bojonegoro pada tahun 2011.
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan lebih dari sebagian ibu menerapkan pola asuh demokratis yaitu 17 responden (70,8 %).
4. Penelantar 0 % Jumlah 24 100 %
3. Permisif 0 %
2. Otoriter 7 29,2 %
1. Demokratis 17 70,8 %
No Pola Asuh Ibu Responden Prosentase
…
Orang tua (khususnya ibu) hendaknya harus memiliki kesabaran dan memiliki pengendalian yang tinggi dalam memberikan pola asuh untuk mengajarkan praktik toilet training kepada anak, selain itu seorang ibu harus paham tentang perkembangan atau waktu anak untuk perlu BAB atau BAK. Sehingga anak juga akan mudah menerima dan mengikuti apa yang diajarkan kepadanya. Orang tua (khususnya ibu) juga harus selalu mengamati perkembangan anak sesuai tahap perkembangannya, jangan sampai orang tua (khususnya ibu) lalai dalam memberikan pendidikan yang sesuai untuk perkembangan anak, karena hal itu dapat mengakibatkan kemunduran perkembangan anak.
HASIL . PENELITIAN
dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah sampel terpenuhi (Sugiono, 2009 : 84). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemandirian toilet training anak usia toddler. Pengumpulan data pada penelitian ini di kumpulkan melalui kuesioner pada responden yang di teliti. Kuesioner (wawancara terstruktur). Setelah itu diuji dengan uji Chi Square, untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan dependen dengan kemaknaan α < 0,05, H ditolak bila P < α, yang berarti ada hubungan yang bermakna antar variabel.
Sampling” yaitu cara pengambilan sampel
METODOLOGI PENELITIAN
menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat. Pada jenis ini variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada satu saat, jadi tidak ada follow up (Nursalam, 2003 : 85). Dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan pola asuh ibu yang merupakan variabel penyebab terhadap kemandirian toilet training anak usia toddler tanpa adanya campur tangan peneliti terhadap variabel bebas.. Populasi pada mempunyai anak sekolah di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Desa Jetak Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro sebanyak 25 orang. Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 24 responden. Sampel yang digunakan penelitian adalah semua obyek yang memenuhi kriteria inklusi. Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel dengan menggunakan “Simple Random
Cross Sectional adalah jenis penelitian yang
Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan jenis desain penelitian yang dipergunakan adalah Studi Korelasional atau hubungan atau asosiasi dengan pendekatan
Bhayangkari 96 Bojonegoro pada tahun 2011.
3 12,3
6 25,0
15 62,5 24 100,0Berdasarkan tabel 3 menunjukkan lebih dari sebagian ibu menerapkan pola asuh Demokratis yaitu 17 responden.
1. Pola Asuh Ibu
.… .…
PEMBAHASAN
96 Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro dengan hubungan searah agak rendah.
Hal tersebut dibuktikan oleh analisis Chi Square menunjukkan nilai ρ < 0,05 yaitu sebesar 0,002 dan dari hasil analisis Contingency Coeffisient didapatkan nilai r : 0,581 yang berarti bahwa variabel pola asuh ibu dengan kemandirian toilet training anak usia toddler mempunyai nilai yang signifikan dan berarti H ditolak atau berarti ada hubungan antara pola asuh ibu dengan kemandirian toilet training anak usia toddler di PAUD Kemala Bhayangkari
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan lebih dari sebagian dengan pola asuh demokratis dan kemandirian toilet training anak tinggi 14 responden (58,3 %).
3 12,5
14 58,3 17 70,8 Permisif Penelantar TotalNo Kemandirian Toilet
Σ % Σ % Σ % Σ % Otoriter 3 12,5
3 12,5
1 4,2 7 29,2 DemokratisPola asuh
Kemandirian Toilet Training Anak
TotalRendah Sedang Tinggi
Tabel 3 Tabulasi silang antara pola asuh ibu dengan kemandirian toilet training anak usia
toddler di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Bojonegoro pada tahun 2011.Berdasarkan tabel 2 menunjukkan lebih dari sebagian anak mempunyai kemandirian toilet training tinggi yaitu 15 responden (62,5 %).
3. Rendah 3 12,5 % Jumlah 24 100 %
2. Sedang 6 25 %
1. Tinggi 15 62,5 %
Training Anak Responden Prosentase
Ibu yang mempunyai anak di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Bojonegoro lebih dari sebagian menerapkan pola asuh demokratis, hal ini kemungkinan disebabkan karena lebih dari sebagian ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga sehingga banyak meluangkan waktu dengan anak dan selalu melibatkan anak sepenuhnya tanpa terganggu pekerjaan di luar rumah. Pola asuh demokratis dilakukan seorang ibu kepada anaknya supaya mereka menjadi anak yang mandiri, tegas terhadap diri sendiri, ramah dengan teman sebayanya, dan mau bekerja sama dengan orang tua. pendidikan dan pembinaan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain (Maimunah Hasan, 2009 : 24). Ada beberapa tipe pola asuh, di antaranya adalah : tipe demokratis, tipe otoriter, tipe penyabar (permisif), dan tipe penelantar.
Dari keempat tipe pola asuh tersebut, pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang cocok atau bagus untuk di terapkan kepada anak, sebab pola asuh ini dapat menciptakan anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal-hal baru dan koperatif terhadap orang-orang lain (Suparyanto, 2010)
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan lebih dari sebagian anak mempunyai kemandirian toilet training tinggi yaitu 15 responden. Kemandirian toilet training dapat tergantung oleh usia anak tersebut. Pada anak-anak di PAUD Kemala Bhayangkari 96 lebih dari sebagian anak mempunyai kemandirian toilet training diri. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh usia mereka yang rata-rata sama, maka mempunyai tingkat kemandirian yang sama pula.
Toilet training merupakan cara untuk melatih anak agar bisa mengontrol hajatnya apakah itu saat ia ingin buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) (Maria Suryabudhi, 2001 : 33). Supaya anak berhasil dalam menjalankan toilet training, seharusnya seorang ibu dapat mengetahui kapan/usia yang tepat untuk mengajarkan toilet training pada anak. Karena usia yang tepat dapat berpengaruh pada kesiapan anak secara fisik dan mental. Kemandirian merupakan kesiapan atau kemampuan individu untuk berdiri sendiri yang ditandai dengan keberanian mengambil inisiatif, mencoba mengatasi masalah tanpa meminta bantuan orang lain, memperoleh kekuatan dari usaha-usaha, berusaha dan mengarahkan tingkah laku menuju kesempurnaan (Habib, 2010).
Oleh karena itu faktor usia lebih siap secara fisik dan mental alam menjalankan toilet training, selain itu para ilmuan juga telah mengidentifikasikan beberapa tahapan yang dapat dilakukan anak dalam menjalankan toilet training sesuai usianya.
3. Hubungan pola asuh ibu dengan kemandirian toilet training anak usia toddler
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan lebih dari sebagian dengan pola asuh demokratis den kemandirian toilet training anak tinggi yaitu 14 responden. Dan hasil analisis Chi
Square menunjukkan nilai ρ < 0,05 yaitu
sebesar 0,002 dan dari hasil analisis Contingency Coeffisient didapatkan nilai r : 0,581 yang berarti bahwa variabel pola asuh ibu dengan kemandirian toilet training anak usia toddler mempunyai nilai yang signifikan dan berarti H di tolak atau berarti ada hubungan antara pola asuh ibu dengan kemandirian toilet training anak usia toddler di PAUD Kemala Bhayangkari
2. Kemandirian toilet training
96 Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro dengan hubungan searah agak rendah.
Pola asuh demokratis yang di terapkan oleh ibu kepada anaknya di PAUD Kemala Bhayangkari 96 membuat anak–anak mereka menjadi mandiri. Hasil dari gaya pengasuhan yang demokratis : menghasilkan karakteristik anak yang mandiri, dapat mengontrol diri, mempunyai hubungan baik dengan teman, mampu menghadapi stress, mempunyai minat terhadap hal–hal baru dan kooperatif terhadap orang lain. Di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Bojoneogoro, tidak ada ibu yang menerapkan pola asuh penyebar dan penelantar, hal ini disebabkan karena lebih dari sebagian ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga. Untuk itu seorang ibu akan selalu dekat dengan anaknya untuk membimbing sesuai dengan tahap perkembangannya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Medika. Nursalam & Siti Pariani. 2001. Metodologi Riset Keperawatan , Jakarta : CV.
Diakses 27 Mei 2011. Suparyanto, 2010. Konsep Pola Asuh Anak. http://dr-suparyanto.blogspot.com. Diakses 6 Maret 2011.
Bandung : CV. Alfabeta. Sunarti. 2010. Ajarkan Toilet Training Sejak Dini . http://www.kaskus.com.
Sugiyono. 2009. Stastitika untuk penelitian.
Surabaya : Citra Medika.
Srikandi, K. 1997. Pengantar Statistik.
Kreatif Mendidik Anak bagi Orang Tua Sibuk . Jogjakarta: Katahati.
Smart, Aqila dan Supardi. 2010. Ide-Ide
Side Determination In Healt Studies A Practical Manual. Genewa. WHO.
Jakarta : PT Indeks. SK. L Wanga & S. Leme Show. 2007. Simple
Rebecca, Rutledge. 2010. Panduan Pengasuhan Batita (Toddler) .
Infomedika. Hidayat, Rifa. 2009. Psikologi Pengasuhan Anak . Malang: UIN-Malang Press.
. …
1. Kesimpulan
Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan
Jakarta : EGC Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan , Jakarta : Rineka Cipta.
Muaris Hindah, 2006. Lauk Bergizi untuk Anak Balita . http://www.bookoopedia.com. Diakses 8 Maret 2011.
Anak Usia Dini) . Jogjakarta: DIVA Press.
Arikunto. 2000. Prosedur Penelitian Edisi Revisi . Jakarta: Rineka Cipta. Gilbert, Jane. 2003. Latihan Toilet. Jakarta: Erlangga. Iskandarwati, Hani. 2009. Lindungi Anak Kita dari Kekerasan . http://wrm.indonesia.com. Diakses tanggal 27 Mei 2011. Hasan, Maimunah. 2009. PAUD (Pendidikan
Teknik Penulisan Ilmiah . Surabaya: Salemba Medika.
Aziz, Alimul. 2002. Riset Keperawatan dan
. . . DAFTAR PUSTAKA . . .
Bagi Orang Tua (Ibu) yang menerapkan pola asuh otoriter agar dapat merubah atau menerapkan pola asuh yang tepat kepada anaknya, para guru di PAUD Kemala Bhayangkari 96 dapat mengerti tentang kebutuhan toilet training anak. Agar para guru juga dapat melatih anak didiknya dalam menjalankan toilet training.
2. Saran
Ibu yang mempunyai anak di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Bojonegoro lebih dari sebagian menerapkan pola asuh demokratis dan mempunyai kemandirian toilet training tinggi sehingga pola asuh ibu berhubungan dengan kemandirian toilet training anak usia toddler di PAUD Kemala Bhayangkari 96 Bojonegoro.
metodologi penelitian Ilmu Keperawatan , Jakarta : Salemba