Makalah Fisika Pemanasan Global Warming

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan yang nama nya Global Warming karna
sekarang di seluruh dunia telah mengalami yang nama nya Global Warming, bahkan sampaisampai kutub utara yang di kenal dengan bekunya yang sangat dingin kini sekarang sudah muali
mencair, dan jadi yang dimaksud dengan Pemanasan global atau Global Warming adalah
adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Timbulnya masalah pemanasan global yang merupakan masalah lingkungan ini telah
menimbulkan berbagai macam pertanyaan, yaitu penyebab, keberadaan dan dampak yang
diakibatkan dari pemanasan global tersebut.
PENGERTIAN GLOBAL WARMING
Pemanasan global (Global Warming) adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0.74 ±
0.18°C (1.33 ± 0.32°F) selama seratus tahun terakhir.Intergovernmental Panel on Climate
Change (IPCC)menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global
sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu global akibat pemanasan global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yg lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas
fenomena cuaca yg ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi (turunnya air dari
atmosfer, misal hujan, salju). Akibat-akibat pemanasan global yg lain adalah terpengaruhnya
hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global terjadi sebenarnya mengikuti prinsip efek rumah kaca. Rumah kaca
memiliki prinsip, menyerap energi panas yang dipancarkan oleh matahari dan menahannya,
sehingga suhu udara di dalam rumah kaca menjadi hangat dan bisa menunjang pertumbuhan
tanaman di dalamnya.

Bumi menerima energi panas dari matahari yang menyinari bumi. Energi panas yang
sampai ke Bumi, menciptakan nuansa panas yang menghangatkan bumi. Sebagian dari panas
tersebut di serap oleh bumi dan sisanya akan dipantulkan kembali. Namun, sebagian besar panas
tersebut tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya gas rumah kaca. Panas yang
dipantullkan oleh bumi akan diserap oleh gas-gas rumah kaca dan dipantulkan kembali ke
permukaan bumi. Akibatnya, energi panas tersebut terperangkap di dalam atmosfer bumi,
sehingga suhu di permukaan bumi pun meningkat.
Pada konsentrasi terstentu, sebenarnya kehadiran gas-gas rumah kaca ini sangat
diperlukan untuk menghangatkan suhu di atmosfer bumi. Namun, meningkatnya konsentrasi gas
rumah kaca juga akan berdampak pada semakin meningkatnya energi panas di atmosfer bumi.
Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi
Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.Protokol Kyoto
adalah kesepakatan internasional Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim
(UNFCCC atau FCCC), yg ditujukan untuk melawan pemanasan global. UNFCCC adalah
perjanjian lingkungan hidup internasional dengan tujuan mencapai “stabilisasi konsentrasi gas

rumah kaca di atmosfer pada tingkat yg akan mencegah gangguan antropogenik yg berbahaya
dengan sistem iklim.” Protokol Kyoto awalnya diadopsi pada tanggal 11 Desember 1997 di
Kyoto, Jepang, dan mulai berlaku pada tanggal 16 Februari 2005. Pada April 2010, 191 negara
telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto.
Berikut ini beberapa hal-hal yang menyebabkan pemanasan global, antara lain:
1. Polusi Karbondioksida Dari Pembangkit Listrik Bahan Bakar Fosil
Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan
bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke
atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika
Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha penggunaan
energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi, masih banyak dari kita yang
enggan untuk melakukan ini.
2. Polusi Karbondioksida Dari Pembakaran Bensin Untuk Transportasi.

Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi,
keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap
tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat.
Sayangnya, semua peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.
3. Gas Metana Dari Peternakan & Pertanian.
Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi penyebab

terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri
dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada
usus hewan ternak, dan dengan meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan
peningkatan produksi gas metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.
4. Aktivitas Penebangan Pohon
Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat jumlah pohon kita
makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon kita tumbuh semakin sempit akibat
beralih fungsi menjadi lahan perkebunan seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat
penting sebagai paru-paru dunia dan dapat digunakan untuk mendaur ulang karbondioksida yang
terlepas di atmosfer bumi.
5. Penggunaan Pupuk Kimia Yang Berlebihan
Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk
pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali
lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi.
Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari
sumber-sumber air minum kita.
DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
Para ilmuwan telah memprediksikan bahwa pemanasan global yang terus meningkat ini,
akan menimbulkan beberapa dampak negatif bagi alam khususnya kehidupan di muka bumi.
Pemanasan global diperkirakan akan mempengaruhi kestabilan cuaca, populasi satwa,

produktivitas hasil pertanian, air laut, bahkan hingga kondisi sosial politik nantinya.

Berikut ini akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya pemanasan global:
1. Kenaikan Permukaan Air Laut Seluruh Dunia

Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia karena mencairnya
dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland. Banyak negara di seluruh dunia akan
mengalami efek berbahaya dari kenaikan air laut ini. Inilah mungkin yang faktor penyebab
tenggelamnya Ibu Kota Jakarta beberapa tahun mendatang sesuai dengan yang diprediksi
ilmuwan.
2. Peningkatan Intensitas Terjadinya Badai

Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh bukti yang telah
ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan menyebabkan
terjadinya kenaikan temperatur udara dan lautan. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan
kecepatan angin yang dapat memicu terjadinya badai kuat.
3. Menurunnya Produksi Pertanian Akibat Gagal Panen

Diyakini bahwa, milyaran penduduk di seluruh dunia akan mengalami bencana kelaparan
karena faktor menurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan panen. Ini disebabkan

oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim yang kurang kondusif bagi
tanaman pangan.
4. Makhluk Hidup Terancam Kepunahan

Berdasarkan penelitian yang dipublikasin di Nature, pada tahun 2050 mendatang,
peningkatan suhu dapat menyebakan terjadinya kepunahan jutaan spesies. Artinya, di tahuntahun mendatang keragaman spesies bumi akan jauh berkurang. Namun, semoga saja tidak
termasuk

juga

di

.
5. Terumbu Karang Menghilang

dalamnya

spesies

kita,


yaitu

spesies

manusia.

World Wide Fund for Nature (WWF) mengatakan bahwa pada kondisi terburuk,
pemanasan global bisa mengakibatkan populasi terumbu karang menghilang. Diperkirakan hal
itu bisa saja terjadi pada tahun 2100 terkait dengan meningkatnya temperature dan tingkat
keasaman lautan. Sekarang saja, dampaknya pada terumbu karang sudah terlihat. Banyak
terumbu karang yang mengalami pemutihan atau bleaching. Jika terumbu karang kolaps
(menghilang), maka ekosistem laut akan terganggu. Banyak flora maupun fauna laut yang akan
terancam punah.
6. Krisis Air Bersih
Hal ini tentunya akan mengancam manusia secara langsung. Karena air bersih merupakan
kebutuhan primer bagi kehidupan. Hal ini tejadi karena adanya penggundulan hutan. Jika hutan
terus menerus digunduli maka akan mengganggu siklus hidrologi air yang menyebabkan krisis
air bersih.
7. Wabah Penyakit

Penyakit tropis menyebar seperti malaria, demam dengue, demam kuning menyebar ke
daerah yang sebelumnya tidak pernah dijangkiti, dan bukan hanya itu, penyakit ini diketahui
menjadi semakin ganas. Belum lagi meningkatnya jumlah manusia yang terserang penyakit
seperti kanker kulit, kolera dan sebagainya yang belakangan ini semakin mewabah, dan
mencakup daerah yang semakin luas.

CARA PENANGGULANGAN PEMANASAN GLOBAL

Melihat luasnya dampak negatif yang akan ditimbulkan oleh isu pemanasan global ini,
maka ada baiknya manusia mulai memikirkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
mengurangi pemanasan global. Baik secara individu, kelompok maupun masyarakat.Ada
beberapa cara ampuh mengurangi dan mengatasi pemanasan global yaitu :
1. Program Menanam Pohon
Kampanye pun sudah di lakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, perusahaan besar pun
sudah mengalokasikan dana Corporate Social Responsibiliy (CSR)-nya untuk menanam pohon.
Tidak sampai di situ saja, banyak gerakan organisasi masyarakat yang gemar
menggalakan menaman pohon, bahkan ada yang dengan suka rela membagi pohon gratis untuk
di tanam setiap rumah. Kini banyak pihak yang sepakat bahwa menanam pohon adalah satu cara
untuk mencegah pemanasan global. Hanya saja, perlu lebih baik lagi dalam perencanaan dan
pelaksanaannya.

2. Kurangi Bangunan Rumah Kaca
Banyaknya bangunan rumah kaca membuat suhu panas bisa meningkat beberapa derajat
celcius. Oleh sebab itu, harus di kurangi, harus ada kebijakan pemerintah yang tegas tentang
pembangunan gedung-gedung yang mencoba mencakar langit (walau tida bisa).
Aspirasi ini harus terus di sampaikan, kalau bisa pemerintah memberikan denda kepada
pengembang properti (developer) yang membangun rumah tanpa menganalisa tentang dampak
lingkungan dalam proyek mereka.
3. Cerdas Dalam Berkendara
Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya berkendara dengan cerdas
sudah di contohkan oleh mereka. Bahkan ada tempat parkir khusus sepeda yang di tata dengan
rapi. Ya, banyak negara maju menggunakan sepeda untuk berpergian, seperti ke kantor atau ke
sekolah.

Sebenarnya, hal tersebut di Indonesia sudah mulai ada geliatnya, tapi belum mendapat
respon yang baik dari pemerintah. Seharunya pemereintah membuat jalan khusus penaik sepeda,
tapi tidak. Dengan kendaraan ini. Disamping sehat. kita juga bisa mengurangi dari dampak
Polusi yang telah tercemar.
Selain itu, transportasi massal juga sebagai berkendara dengan cerdas, hal ini bisa
mengurangi pemanasan global yang timbul karena kendaraan bermotor yang kita naiki. Dengan
menaiki transportasi massal, maka langkah ini bisa menghemat polusi dan juga bisa

meminimalisir kemacetan.
Tapi jika Anda punya kantor atau sekolah yang bisa di tempuh dengan berjalan kaki,
maka itu lebih baik di lakukan dengan jalan kaki, jangan malah menaiki mobil. Sama – sama kita
ketahui bahwa sebab pemanasan global karena CO2 yang di keluarkan dari bahan bakar
kendaraan bermotor.

4. Hemat Listrik
Listrik juga menjadi faktor dalam menaikan suhu panas. Jika demikian alangkah bijaknya
untuk membiasakan hemat listrik. Seperti di rumah, ketika siang hari mematikan alat listrik yang
tidak digunakan lagi.
Memang harus massal di lakukan, bukan hanya oleh peorangan saja. Sangat disayangkan
masih ditemukan banyaknya lampu jalan yang menyala di siang hari. Dalam hal ini pemerintah
belum menjadi contoh bagi masyarakat.
Tapi tidak salah jika kita mulai dari diri kita sendiri, keluarga, tetangga dan seterusnya.
Mudah- mudahan generasi masa depan bisa cerdas dan hemat dalam penggunaaan listrik.

5. Saluran Ventilasi Rumah Yang Cukup
Jika Anda mau mencegah pemansan global masuk kerumah, maka yang Anda lakukan
selain memasang AC, adalah memperbanyak saluran ventilasi di rumah. Supaya angin bisa
masuk kedalam rumah dan memberikan kesejukan. Dan supaya angin tetap banyak masuk

kerumah Anda, maka jangan lupa Anda menanam pohon di pekarangan rumah Anda.

6. Jangan Tebang Pohon Sembarangan (ilegal loging)
Ini yang masih sulit untuk di lakukan oleh masyarakat kita. Bisa kita lihat setiap tahun
berapa hektar lahan hutan yang terbakar, sehingga menjadi lahan yang tandus. Tidak terhitung
lagi kerugian negara karena hutan yang habis di bakar oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Anda bisa bayangkan butuh berapa lama untuk menunggu pohon untuk tinggi? Ya, butuh
bertahun – tahun, bahkan puluhan tahun.
Yang anehnya, tindakan ilegal loging tersebut juga di dukung oleh oknum aparat negara.
Jadi para perlaku dengan bebas bertindak perbuatan tidak bermoral itu.Bagi pohon yang di
jalanan banyak hidup segan mati tak mau, karena tidak di rawat dengan baik, apatah lagi di
musim pemilu, banyak pohon yang di paku dengan sembarangan.
Kampanye tentang menolak dan menentang ilegal loging atau menolak penebangan
pohon sembaranga harus terus di galakkan. Ini demi kemaslahatan bersama, jangan hanya karena
kepentingan seelompok orang, membuat masalah bagi bangsa dan negara.

7. Membersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
8. Kurangi penggunaan AC. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC
menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C) & alihkan panas limbah mesin AC tadi
untuk mengoperasikan water-heater.

9. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer)
yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
11. Kurangilah penggunaan sampah plastik. Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas
berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur
ulang kembali. Lebih baik bawa tas yang bisa dipakai ulang untuk mengurangi penggunaan
plastik.

12. Kurangilah konsumsi daging.Berdasarkan penelitian, untuk menghasilkan 1 kg daging,
sumber daya yang dihabiskan setara dengan 15 kg gandum. Bayangkan bagaimana kita bisa
menyelamatkan bumi dari kekurangan pangan jika kita bervegetarian.
13. Hindari makan makanan fast food. Fast food merupakan penghasil sampah terbesar di dunia.
14. Jangan membeli bunga potong.Jika daerah Anda bukan penghasil bunga hias, maka bisa
dipastikan bunga itu dikirim dari tempat lain. Hal ini akan menghasilkan “jejak karbon” yang
besar.

PORTOFOLIO PEMANASAN GLOBAL

Oleh:
Nama

: Vinnie Gunadevi Wijaya

No

: 30

Kelas

: XI MIA 3

SMAN 4 DENPASAR
2014/2015