MODEL PENILAIAN Di Kelas Rendah Da

MODEL PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA
PENDAHULUAN
Dalam belajar IPA siswa seharusnya diajak secara aktif untuk mengenal objek, gejala,
dan persoalan alam, menelaah, dan menemukan simpulan atau konsep-konsep tentang alam.
Secara ideal dalam pembelajaran IPA konsep-konsep IPA bukan diperoleh peserta didik
secara instant dari guru ataupun buku-buku, melainkan melalui kegiatan-kegiatan ilmiah
(scientific process).
Kegiatan-kegiatan ilmiah ini meliputi kemampuan melakukan pengamatan, mencatat
data,

melakukan

pengukuran,

mengimplementasikan

prosedur,

mengikuti

instruksi,


menginferensi, menyeleksi berbagai cara/prosedur, merencanakan, melaksanakan, serta
melaporkan hasil investigasi. (Bryce, dkk, 1990). Sedangkan menurut Thonthon (1972)
seorang subjek belajar dilatih untuk memiliki “satu set” sikap ilmiah yang meliputi rasa ingin
tahu, ketekunan, ketelitian, kejujuran, keterbukaan, dan berbagai keterampilan khusus seperti
kemampuan mengukur, berabstraksi, menggunakan simbol-simbol, gambar , dan tabel.
Berdasarkan ciri dan sifat khas dari pembelajaran IPA diatas maka, pembelajaran IPA
seharusnya bisa digunakan untuk mengembangkan kompetensi subjek belajar yang meliputi 5
(lima) aspek kemampuan, yaitu metodologis, konseptualisasi, pemahaman konsep, dan
aplikasi/attitude (Djohar). Mengacu kepada kurikulum 2004 dan 2006 maka penilaian untuk
pembelajaran IPA harus mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Berdasarkan UU Nomor 20 tantang Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 57
menyatakan bahwa evaluasi (penilaian) dilakukan dalam rangka pengendalian mutu
pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada
fihak-fihak yang berkentingan.
Pada pasal 58 (Ayat 2) dalam UU No 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh
lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik, san sistemik untuk
menilai pencapaian standar pendidikan nasional.
Hasil penelitian yang dilakukan Linda Bond (Reaching for New Goals and Standards ;

the role of testing in educational reform policy (1994), bahwa banyak pendidik dan pengambil
1

keputusan menyatakan bahwa dasar utama penilaian adalah apa yang dipelajari, dan bentuk
penilaian dapat mempengaruhi bentuk pembelajaran, maka dalam penilaian dibutuhkan
perencanaan yang baik, penyesuaian bentuk penilaian yan g digunakan dengan materi dan
tujuan pembelajarn, kompetensi dasar, standar kompetensi, dan sesuia dengan tujuan penilaian
agar mendapat hasil seperti yang diharapkan.
Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian Berbasis Kelas merupakan penilaian yang dapat dilakukan guru untuk
mengumpulan informasi tentang peserta didik seawal dan sesering mungkin mengenai
seberapa baik siswa belajar, mengenai apa yang sedang siswa fikirkan, dan mengenai apa yang
sedang siswa kerjakan. (Angelo, 2001).
Ada dua pertanyaan penting sehubungan dengan Penilaian Berbasis Kelas, yaitu :
1. Bagaimana siswa memproleh hasil belajar lebih tinggi ?
2. bagaimana guru mengajar lebih efektif ?
kegiatan penilaian di kelas menjadi sangat penting karena hasil penilaian ini secara umum
akan berpengaruh terhadap kualitas pendidikan, dan secara khusus akan berpengaruh terhadap
kualitas pembelajaran, prestasi siswa, dan program sekolah.
Guru dapat menggunakan hasil penilaian untuk memperbaiki PBM, sehingga menjadi

lebih baik dan lebih efisien hasilnya.
Hasil penilaian pun dapat diinformasikan kepada siswa sehingga mereka dapat
mengetahui materi-materi yang belum dikuasainya, dan dapat mempelajarinya kembali
sebagai upaya perbaikan.
Bagi sekolah hasil penilaian dapat digunkan untuk mengetahu sejauh mana tingkat
keberhasilan siswa dan informasi ini dapat digunakan untuk menyusun program sekolah untuk
lebih meningkatkan prestasi siswanya.
Guru membutuhkan data/informasi yang akurat dan berkesinambungan dalam proses
pembelajaran di kelas, dan hal ini dapat diperoleh dari proses penilaian berbasis kelas.
Tujuan Penilaian Berbasis Kelas
1. Penelusuran (Keeping track), yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran siswa
tetap sesuai dengan rencana.
2

2. pengecekan (Checking-up), yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang
dialami siswa dalam proses pembelajaran
3. Pencarian (Finding-out), yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang
menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran.
4. penyimpulan (Summing-up), yaitu untuk menyimpulkan apakan siswa telah menguasai
seluruh kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum atau belum.

Fungsi Penilaian Berbasis Kelas
1. Fungsi motivasi, penilaian yang dilakukan guru di kelas harus mendorong motivasi
siwa untuk belajar.
2. Fungsi belajar tuntas, penilaian harus diarahkan untuk memantau ketuntasan belajar
siswa.
3. Fungsi sebagai indikator efektivitas pengajaran, penilaian harus dapat digunakan untuk
melihat seberapa jauh PBM telah berhasil
4. Fungsi umpan balik, hasil penilaian harus dianalisis oleh guru sebagai bahan umpan
balik bagi siswa dan guru itu sendiri.
Prinsip Penilaian Berbasis Kelas
1. Mengacu ke kemampuan (competensy referenced), penilaian kelas perlu disusun dan
dirancang untuk megukur apakah siswa telah menguasai kemampuan sesuai dengan
target yang ditetapkan dalam kurikulum.
2. Berkelanjutan (Continous), penilaian yang dilakukan di kelas harus merupakan proses
yang berkelanjutan dalan rangka rencana mengajar guru selama satu semester dan
tahun ajaran.
3. Didaktis, alat yang digunakan untuk penilaian berupa tes maupun non tes harus
dirancang baik isi, format, maupun tata letak dan tampilan agar siswa menyenangi dan
menikmati kegiatan penilaian.
4. Menggali informasi, penilaian yang baik harus dapat memberikan informasi yang

cukup bagi guru untuk mengambil keputusan dan umpan balik.

3

5. melihat yang benar dan yang salah, guru hendaknya melakukan analisis terhadap hasil
penilaian dan kerja siswa secara seksama untuk melihat kesalahan yang terjadi secara
umum pada siswa dan sekaligus melihat hal-hal positif yang diberikan siswa
Penilaian kelas yang baik mempersyaratkan adanya keterkaitan langsung dengan
aktivitas PBM. Demikian pula PBM akan berjalan efektif apabila didukung oleh penilaian
kelas yang efektif oleh guru. Penilaian merupakan bagian integral dari PBM. Kegiatan
penilaian harus difahami sebagai kegiatan untuk mengefektifkan PBM agar sesuai dengan
yang diharapkan.
Prosedur Dan Metode Penilaian Kelas
Agar tujuan penilaian tersebut tercapai, guru harus menggunakan berbagai metoda dan
teknik penilaian yang beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik
pengalaman belajar yang dilaluinya. Oleh sebab itu, guru hendaknya memiliki pengetahuan
dan kemahiran tentang berbagai metoda dan teknik penilaian sehingga dapat memilih dan
melaksanakan dengan tepat metoda dan teknik yang dianggap paling sesuia dengan tujuan dan
proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah ditetapkan. Di antara metoda yang
dimaksud adalah penulisan tertulis (paper-pencil) baik soal pilihan maupun uraian, tes praktek

(performance test), penilaian produk, penilaian proyek, peta perkembangan, evaluasi diri
siswa, penialaian afektif, dan portofolio
Tujuan dan pengalaman belajar tertentu mungkin cukup efektif dinilai melalui tes
tertulis (paper-pencil test), sedangkan tujuan dan pengalaman belajar yang lain (seperti
bercakap dan praktikum IPA) akan sangat efektif dinilai dengan tes praktek (performance
assessment). Demikian juga, metoda observasi sangat efektif digunakan untuk menilai
aktivitas pembelajaran siswa dalam kelompok, dan skala sikap (rating scale) sangat cocok
untuk menilai aspek afektif, minat dan motivasi anak didik. Oleh sebab itu, guru hendaknya
memilih pengetahuan dan kemahiran tentang berbagai metoda dan teknik penilaian sehingga
dapat memilih dan melaksanakan dengan tepat metoda dan teknik yang dianggap paling sesuia
dengan tujuan dan proses pembelajaran, serta pengalaman belajar yang telah ditetapkan.

4

Diantara metoda yang dimaksud adalah penilaian tertulis (paper-pencil) baik soal
pilihan maupun uraian, tes praktek (performance test), penialaian produk, penilaian proyek,
peta perkembangan, evaluasi diri siswa, penilaian afektif, dan portofolio.
Di samping itu, karena tujuan utama dari penilaian berbasis kelas yang dilakukan oleh
guru adalah untuk memantau kemajuan dan pencapaian belajar siswa sesuai dengan matriks
kompetensi belajar yang telah ditetapkan, guru atau wali kelas diharapkan mengembangkan

sistem portofolio individu siswa (student portfolio) yang berisi kumpulan yang sistematis
tentang kemajuan dari hasil belajar siswa. Portofolio siswa memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang proses dan pencapaian.
Metode Penilaian Kelas
1. Penilaian tertulis (paper and pencil)
Tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang
harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites
dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek (perilaku) tertentu dari orang yang dites.
Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban dalam bahan bentuk tulisan, dalam
menjawab soal siswa tidak selalu harus merespon dalam bentuk menulis kalimat
jawaban, tetapi dapat juga dalam bentuk mewarnai, menggambar grafik, menggambar
diagram, dsb.
Tes tertulis merupakan tehnik pengukuran yang umum digunakan dan termasuk dalam
kelompok tes verbal.
a. Tujuan penggunaan tes
 Diagnose siswa (kekuatan dan kelemahan)
 Menilai kemampuan siswa
 Sertifikasi
 Seleksi
 Monitoring standar pendidikan

b. Fungsi
 Formatif di kelas
1) Dilakukan pada saat berlangsungnya PBM
5

2) Dilaksanakan secara periodic
3) Mencakup semua mata pelajaran yang diajarkan
4) Bertujuan untuk mengetahuikeberhasilan dan kegagalan PBM
5) Dapat digunakan untuk perbaikan dan penyempurnaan PBM
 Sumatif di kelas
1) Materi yang diujikan meliputi seluruh pokok bahasan dn tujuan
pengajaran dalam satu program tahunan atau semesteran
2) Dilakukan pada saat akhir program satu tahun atau satu semester.
3) Bertujuan untuk mengukutr keberhasilan belajar peserta didik secara
menyeluruh
4) Hasil penilaian sumatif digunakan antara lain untuk penentuan
kenaikan kelas, kelulusan sekolah, dsb.
c. Bentuk soal tes tertulis
 Objektif, meliputi :
1) Pilihan ganda

2) Bentuk soal dua pilihan jawaban
3) Menjodohkan
4) Isisan atau melengkapi
5) Jawaban singkat atau pendek
 Non objektif, meliputi : soal uraian
2. Tes praktek (performance Test)
Performance assessment adalah berbagai macam tugas dan situasi dimana peserta tes
diminta untuk mendemostrasikan pemahaman dan pengaplikasian pengetahuan yang
mendalam serta keterampilan di dalam berbagai macam konteks (Trespeces : 1999)
Criteria-kriteria nya:
 Generability adalah apakah kinerja peserta tes dalam melakukan tugas yang
diberikan tersebut sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada tugastugas lain?
 Authenticity adalah apakah tugas yang diberikan tersebut sudah serupa
dengan apa yang sering dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari ?
6

 Multiple foci adalah apakah tugas yang diberikan kepada peserta tes sudah
mengukur lebih dari satu kemampuan-kemampuan yang diinginkan?
 Teachbility adalah apakah tugas yang diberikan merupakan tugas yang
hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas ?

 Fairness adalah apakah tugas-tugas yang diberikan sudah adil untuk semua
peserta tes ?
 Feasibility adalah apakah tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian
keterampilan atau kinerja memang relevan untuk dapat dilaksanakan ?
 Scorability adalah apakah tugas yang diberikan nanti dapat diskor dengan
akurat dan reliable ?
Langkah-langkahnya :
 Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yangakan
mempengaruhi hasil akhir yang terbaik.
 Tuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan
diperlukan untukmenyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang
terbaik.
 Usahakan untuk membuat criteria-kriteria kemampuan yang akan diukur
tidak terlalu banyak sehingga semua criteria tersebut dapat diobservasi
selama siswa melaksanakan tugas
 Definisikan dengan jelas criteria kemampuan-kemampuan yang akan
diukur berdasarjan kemampuan siswa yang harus dapat diamati atau
karakteristik produk yang dihasilakan
 Urutkan criteria-kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan
yang dapat diamati

 Kalau ada periksa kembali dan bandingkan dengan criteria-kriteria
kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang laian di lapangan.
3. Penilaian Produk
Adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas
produk tersebut.
Terdapat dua tahapan penilaian, yaitu :
7

 Penilaian tentang pemilihan dan cara penggunaan alat serta prosedur kerja
siswa
 Penilaian tentang kualitas tehnis maupun estetik hasil karya
Tiga tahap penilaian
 Tahap persiapan
 Tahap pembuatan
 Tahap akhir
Tehnik penilaian produk
 Cara holistic yaitu berdasarkan kesan keseluruhan produk
 Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk.
4. Penilaian Projek
Adalah tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau waktu tertentu. Tugas
tersebut berupa suatu penelitian sejak dari pengumpulan, pengorganisasian,
pengevaluasian, penyajian data, hingga pelaporan.
Pelaksanaan projek membutuhkan data primer, data sekunder, kerjasama dengan
berbagai fihak, dan kemapuan mengevaluasi hasil.
5. Penilaian sikap
Penilaian sikap, minat dan kecakapan hidup dapat dilakukan dengan menggunakan
pengamatan terhadap prilaku siswa secara langsung, pertanyaan langsung, laporan
pribadi, atau dengan tes skala sikap atau angket.
 Sikap dan objek yang perlu dinilai, yaitu :
1) Sikap terhadap mata pelajaran
2) Sikap terhadap guru mata pelajaran
3) Sikap terhadap proses pembelajaran
4) Sikap terhadap materi dari pokok-pokok bahasan yang ada
5) Sikap berhubungan dengan nilai-nilai tertentu yang ingin ditanamkan
dalam diri siswa melalui materi suatu pokok bahasan
6) Sikap berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum
 Pengukuran sikap
8

1) Observasi prilaku
2) Pertanyaan langsung
3) Laporan pribadi
4) Skala sikap
6. Portofolio
Penilaian portofolio didsarka pada koleksi atau kumpulan pekerjaan yang diberikan
guru kepada siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tujuan :
 Menghargai perkembangan yang dialami siswa
 Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
 Member perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik
 Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi
 Meningkatkan efektifitas pengajaran
 Bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain
 Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif siswa
 Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
 Membantu siswa dalam merumuskan tujuan
Prinsip :
 Saling percaya antara guru dengan siswa
 Kerahasiaan bersama antar guru dengan siswa
 Milik bersama antara siswa dengan guru
 Kepuasan
 Kesesuaian
 Penilaain proses dan hasil
Fungsi :
 Sebagai alat untuk melihat perkembangan tanggung jawab siswa dalam belajar
 Sebagai alat perluasan dimensi belajar
9

 Sebagai alat untuk pembaharuan kembali PBM
 Sebagai alat untuk penekanan pada pengembangan pandangan siswadalam
belajar
Langkah-langkah kegiatan :
 Memastikan bahwa siswa memiliki berkas portofolio
1) Menentukan bentuk dokumen atau hasil pekerjaan yang perlu
dikumpulkan
2) Siswa mengumpulkan dan menyiapkan dokumen dan hasil
pekerjaannya
3) Menentukan kriteri penilaian yang digunakan
4) Meminta

siswa

menilai

hasil

pekerjaannya

sendiri

secara

berkelanjutan
5) Menentukan waktu dan menyelenggarakan pertemuan portofolio
6) Melibatkan orang tua dalam proses penilaian portofolio.
 Bahan penilaian
1) Penghargaan tertulis
2) Penghargaan lisan
3) Hasil kerja dan pelaksanaan tugas-tugas oleh siswa
4) Daftar ringkasan hasil pekerjaan
5) Catatan sebagai peserta dalam suatu kerja kelompok
6) Contoh hasil pekerjaan
7) Catatan atau laporan dari fihak yang relevan
8) Daftar kehadiran
9) Hasil ujian atau tes
10) Presentase tugas yang telah diselesaikan
11) Catatan tentang peringatan yang diberi guru manakala siswa
melakukan kesalahan

10

Bentuk portofolio
 Portofolio kerja sangat identi dengan pekerjaan para artis, pelukis atau
fotografer seperti sketsa, catatn, draft setengah jadi, dan pekerjaan yang telah
jadi yang digunakan untuk memonitor perkembangan dan menilai cara siswa
mengatur dan mengelola belajar mereka.
 Potofolio dokumentasi adalah koleksi hasil kerja siswa yang khusus digunakan
untuk penilaian.
 Potofolio penampilan, digunakan untuk memilih hal-hal yang paling baik yang
menunjukkan bahan/pekerjaan terbaik yang dihasikan oleh siswa.
PENUTUP
Dengan diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan hendaknya difahami
tidak sekedar proses penyesuaian kurikulum dengan tuntutan perkembangan jaman, tetapi
lebih pada pergeseran paradigma pendidikan yang berorientasi masukan ke pendidikan
berorientasi hasil. Standar kompetensi sebagai bentuk penyempurnaan kurikulum menuntut
adanya perubahan orientasi dari semua fihak agar

tujuan dan upaya peningkatan mutu

pendidikan harus tercermin dari meningkatnya mutu kompetensi lulusan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
Diterapkannya standar kompetensi membawa implikasi pada orientasi dan strategi
penilaian di kelas oleh guru yang mengharuskan guru untuk menerapkan prinsip pembelajaran
tuntas. Penilaian kelas harus bersifat otentik artinya penilaian menggunakan berbagai metode
dan tehnik yang sesuai dengan tujuan dan proses serta pengalaman belajar peserta didik. Oleh
karena itu penilaian kelas harus menjadi bagian integral dari seluruh proses pembelajaran.
Agar tujuan dan fungsi penilaian lebih berdaya guna bagi perbaikan belajar peserta didik,
maka berbagai metode da tehnik harus digunakan guru dalam melakukan penilaian kelas.

Rangkasbitung, Nopember 2007

11

TIDAK ADIL BILA SISWA DIEVALUASi
DARI HAL YANG BELUM DIPELAJARI DI DALAMNYA

JUGA

TIDAK ADIL BILA SISWA
TIDAK DIEVALUASI DARI HAL
YANG TELAH DIPELAJARI/DIALAMINYA.
(Rustaman A & Rustaman N)

12

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84