1 PENGARUH MODIFIKASI PEMBELAJARAN TERHADAPKEMAMPUAN SERVIS BAWAH VOLI SISWA KELAS VII SMPN 10 PONTINAK

  

PENGARUH MODIFIKASI PEMBELAJARAN TERHADAPKEMAMPUAN

SERVIS BAWAH VOLI SISWA KELAS VII SMPN 10 PONTINAK

Hariyanto, Andika Triansyah, Uray Gustian

  

Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Untan Pontianak

Email:[email protected]

  

This study aimed to determine the effect of learning modification to the ability of

service under volley ball on the student of class VII SMPN 10 Pontianak. The stuudy

research used experimental method with pre-experimetal design. Sample 30 students.

Data analysis was done by using t-test analysis. The result initial test of 9,63 and the

average final test of 13,9 (increased by 4,27). Furthemore, based on the analysis of

test the effect of hypothesis withdrawal value of T arithmetic that is equal to 25,15

with see statistics table where the degrees of freedom DK=(N-1) is 30-1=29 of 2,

05954. Thus the value of T aritmetic 25,15 is greater then the value of t-table= 2,05.

It means that the hypothesis is received there is the effect of learning modification on

the ability of service under volley ball on the students of class VII SMPN 10

Pontianak. The persentage increase is equal to 42,58 %. Based on these result it can

be conclude that the modification of learning has a positive influence on service

ability under the volley ball.

  Key Word: learning Modification, under service volley ball PENDAHULUAN

  Bola voli adalah olahraga beregu yang dapat dimainkan oleh anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Bola voli merupakan permainan yang cukup menarik untuk dilihat, sederhana namun mempunyai berbagi unsur yang baik sabagai suatu cabang olahraga permainan beregu, karena permainan ini dituntut adanya taraf kebugaran jasmani yang tinggi, rasa

  sportfitas yang tinggi, kerja sma yang baik

  dan disiplin yang tinggi. Menurut Nuril (2007: 20) “permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang.

  Diperlukan pengetahuan tentang teknik

  • – teknik dasar dan teknik
  • – teknik lanjutan untuk dapat bermain bola voli secara efektif. Teknik – teknik tersebut meliputi servis , passing, smash dan sebagainya.

  Menurut Nuril ( 2007: 20) “servis adalah pukulan bola yang dilakukan dari belakang garis akhir lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan”. Pukulan servis dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya setiap kesalahan. Karena pukulan servis berperan besar untuk memperoleh poin. Jenis servis yang paling umum adalah sebagai berikut : 1) Servis dari bawah adalah servis dilakukan dari bawah. Tangan yang akan memukul bola harus lurus dan kencang, siku jangan bengkok sampai bola terpukul lepas.

  Sedangkan tinggi bola yang akan dilepaskan oleh tangan kiri disesuaikan dengan kebutuhan kita. Pelaksanaan : ayunkan lengan kebelakang, pindahkan berat badan ke kaki belakang, ayunkan lengan ke depan, pindahkan berat badan ke kaki depan, pukul bola pada posisi setinggi pinggang, dan konsentrasi perkenaan tangan pada bola. Perkenaan bola adalah pada pertengahan antara telapak dan pergelangan tangan. 2) Servis atas adalah tangan yang akan memukul bola harus lurus sewaktu menyentuh bola. Jauh dan dekat berdirinya si pemukul hendaknya disesuaikan dengan kondisi masing

  • – masing si pemukul. Akan lebih efektif kalau kita dapat memukul bola dengan bergelombang. Pelaksanaan : pukul bola didepan atas depan kepala, pengenaan tangan pada bola adalah telapak tangan, dan pergelangan tangan harus diregangkan, teruskan perpindahan berat badan ke depan baik diam di tempat maupun dengan melangkahkan kaki ke depan.

  Berdasarkan dari observasi selama melaksanakan Program Pembelajaran Lapangan (PPL) khususnya dalam pembelajaran bola voli dikelas VII SMPN

  10 Pontianak, menemukan sebagian besar siswa kurang memahami dalam melakukan teknik dasar servis. Dikatakan kurang memahami karena siswa terlihat kurang tepat dalam melakukan servis bawah sehingga bola tidak terarah dan sering keluar lapangan terutama bagi siswa putri, kurangnya kekuatan tangan dalam melakukan servis bawah sehingga bola tidak melewati net. Dalam melakukan gerakan sikap servis pada waktu hendak memukul bola siswa selalu ragu

  • – ragu dan salah dalam melakukan, lengan siswa kurang terayun sehingga daya kekuatanpun berkurang, lemparan bola kurang baik sehingga bola kurang terkontrol, dan kurangnya memperhatikan bola. Selain itu masih banyak siswa yang belum bisa menacapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan, yaitu 70. Nilai rata
  • – rata hasil belajar siswa kelas

  VII pada Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan SMPN 10 Pontianak, khususnya pembelajaran bola voli hanya mencapai 60%.

  Pelaksanaan pembelajaran bola voli yang berlangsung di SMPN 10 Pontianak, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan melaksanakan pembelajaran bola voli dengan praktek langsung tanpa pemantapan dalam teknik servis bawah, sehingga siswa sering mengalami kesulitan dalam melakukan servis terutama bagi siswa putri. Ditinjau dari postur tubuh dan motivasi siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak tersebut sangat diharapkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sudah memenuhi persyaratan sebagai tenaga pendidik yaitu lulusan sarjana pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang cukup berpengalaman. Hal ini sudah sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di SMPN 10 Pontianak.Dari permasalahan tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak menjadi kurang efektif, siswa kurang memahami teknik dasar servis bawah dan kurang mengontrol arah bola dalam pembelajaran. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi guru dalam mengajarkan tentang teknik dasar bola voli yatitu servis bawah. Berdasarkan hasil tersebut dilakukan usaha guna menigkatkan hasil pembelajaran bola voli SMPN 10 Pontianak, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memodifikasi proses pembelajaran. Hal ini didasari bahwa esensi atau point penting memodifikasi aktivitas pembelajaran adalah guru dapat menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntukannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial sehingga memperlancar siswa dalam belajarnya.Menurut Rusman (2012: 323- 326) bahwa pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran partisipatif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan demikian untuk meningkatkan kemampuan servis bawah dalam pembelajaran bola voli perlu digunakan model pembelajaran bola voli yang meningkatkan pembelajaran servis bawah. Menurut Samsudin (2008: 58) “esensi modifikasi adalah menganilisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntukannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial sehingga memperlancar siswa dalam belajarnya”. Sedangkan menurut Udin S. Winataputra, dkk (2007: 1.18), “pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menganalisasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik.Adapun modifikasi pembelajaran yang akan sebanyak 3 kali dari garis batas serang dan dilambungkan ke belakang garis servis tempat lawan dengan menggunakan net, dan fase latihan dapat dipersulit dengan menjauhkan base linenyasepanjang 4 meter ke belakang dengan tujuan untuk melatih pemantapan teknik dasar dan kekuatan tangan. Kemudian latihan sootingbola dengan servis bawah ke arah jaring bola basket, sebanyak 3 kali dari garis batas serang dan dilambungkan ke arah jaring basket dengan rintangan net dan fase latihan dapat dipersulit dengan menjauhkan

  baselinenya sepanjang 4 meter kebelakang

  dengan tujuan untuk melatih kecermatan dan sasaran dalam mengontrol bola.

  Modifikasi pembelajaran dalam pembelajaran bola voliagar siswa juga memiliki motivasi serta minat dalam pembelajaran dan mengembangkan kemampuan teknik dasar servis bawah, pola gerak serta perkembangan tubuhnya. Oleh karena itu, diharapkan kepada pendidik khususnya dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui moifikasi pembelajaran dalam pembelajaran agar siswa bersemangat, aktif dan percaya diri serta mendapat hasil yang diharapkan dalam mengikuti proses pembelajaran.

  • – nilai fungsional yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan sosial. “Maksudnya adalah untuk mencapai tujuan pengajaran, siswa belajar dan dididik melalui gerak, selain itu siswa diajarkan untuk bergerak guna membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya.

  “Pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan bertujuan untuk mengarahkan siswa agar dapat beraktifitas olahraga, sehingga tercipta generasi yang sehat dan kuat” (Retno Intan Sari, Fatimah, dkk 2010: 4). Maksudnya adalah untuk mencapai tujuan pengarahan, siswa belajar dan dididik melalui gerak, selain itu siswa diajarkan untuk bergerak guna membantu proses pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan lebih banyak belajar keterampilan gerak dari pada teori. Siswa tidak hanya mendengarkan dan menyerap materi yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa ikut terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dari proses pembelajaran perubahan bertahap dalam dirinya, baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai dengan maksimal, banyak faktor yang harus diperhatikan, salah satunya adalah keberhasilan sebuah pembelajaran. Keberhasilan sebuah pembelajaran merupakan titik awal untuk menuju tercapainya tujuan pendidikan nasional. Keberhasilan dalam sebuah pembelajaran bisa dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa dari setiap mata pembelajaran yang ditempuh sesuai dengan jenjang pendidikannya. Dari beberapa mata pembelajaran yang ada di sekolah menengah pertama, sangat diharapkan nilai Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan dapat diperoleh siswa dengan maksimal. Menurut Simanjuntak, dkk (2008: 1.3) “Pendidikan jasmani yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan pada hakekatnya adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara anak didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktifitas jasmani secara sistematik untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai

  Menurut Samsudin (2008: 58). Menyatakan bahwa, modifikasi adalah salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP (developmentally

  Appropriate Practice ), artinya bahwa tugas

  yang disampaikan memerhatikan kemampuan kondisi pserta didik. Husdrata (2009: 181), menyatakan bahwa, komponen-komponen penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan yang dapat dimodifikasi meliputi: (1) ukuran, berat atau bentuk peralatan yang dipergunakan, (2) lapangan permainan, (3) waktu bermain atau lamanya permainan, (4) peraturan permainan, dan Sanjaya (2011: 26) “pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki”. Suatu proses kerja sama, pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama

  • – masing kelas dan menentukan kelas dengan tingkat kesalahan yang besar serta memilih kelas yang nilai KKM nya terendah. Berdasarkan pendapat terebut maka yang akan menjadi sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII C SMPN 10 Pontianak, yaitu berjumlah 30 siswa.
  • – sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, kesadaran dan keterpahaman guru dan siswa akan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar, sehingga dalam prosesnya, guru dan siswa mengarah pada tujuan yang sama. Aktivitas pembelajaran yang dilakukan seseorang berpegaruh terhadap suatu perubahan, baik perubahan secara anatomis, fisiologis, bikimia dan kejiwaan. Untuk terjadinya perubahan tersebut ke arah yang lebih baik, maka pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang harus efektif, efesien dan berkualitas.
  • – kisi tentang teknik dalam permainan bola voli, dan alat tulis digunakan untuk mencatat

  Berkaitan dengan bentuk

  Adapun pertimbangan tertentu dalam menentukan sampel dalam penelitian ini adalah melakukan observasi servis bawah bola voli untuk masing

  Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah: 1). Lapangan : untuk uji tes praktik. 2). Peluit : peluit digunakan untuk mempermudah dalam pengorganisasian siswa. 3). Perlengkapan bola voli : digunakan sebagai media pelaksanaa tes. 4). Kamera : kamera digunakan untuk dokumentasi serta membantu dalam evaluasi gerak uji praktik siswa. 5). Rubrik penilaian alat tulis : Adapun yang dimaksud rubrik penilaian dalam penelitian ini adalah kisi

  • – bentuk modifikasi pembelajaran tersebut, pembelajaran yang relevan untuk kemampuan servis bawah permainan bola voli adalah pembelajaran untuk ketetapan dalam perkenaan bola dan mengontrol arah bola. Bentuk modifikasi pembelajaran, yang akan digunakan untuk kemampuan servis bawah pada permainan bola voli adalah 1) shooting bola dengan servis bawah kearah jaring bola basket. 2) shooting bola dengan rintangan net. Dimana modifikasi pembelajaran dalam penelitian ini yaitu perpaduan antara teknik dasar permainan bola voli ke dalam permainan bola basket.Populasi merupakan objek atau subjek yang memiliki karakteristik tertentu berkaitan dengan masalah penelitian sehingga subjek dari sebuah penelitian tersebut dapat dipelajari penelitian. Adapun populasi dalam penelitian ini mengambil seluruh siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak yang berjumlah 240 orang.

METODE PENELITIAN

  Pre-Expereimental design adalah

  desain penelitian dimana masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel depeneden, jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata

  • – mata dipengaruhi oleh variabel independen. Untuk desain penelitian eksperimen yang lebih spesifik, peneliti menggunakan model penelitian one-grouppretest-posttest design (Sugiyono, 2011: 111).
hasil yang dicapai dalam pelaksanaan uji tes.Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan tes performance (keterampilan), dispesifikasikan dengan digunakan untuk mengetahui hasil kemampuan servis bawah sebelum dan sesudah diberikan modifikasi latihan. Tes dilakukan oleh seluruh siswa kelas VII C SMPN 10 Pontianak disesuaikan dengan rubrik penilaian yang telah disediakan sebagai tolak ukur sebuah keberhasilan dalam melakukan gerak servis bawah dalam permainan bola voli. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan tes

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. HASIL PENELITIAN

  dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut:

  11 16 1,58 Adapun deskripsi data penelitian berdasarkan tabel 4 menunjukan hasil belajar siswa yang terdiri dari 30 siswa sampel maka diperoleh hasil rata-rata 13,9;

  Rata-rata Skor Terendah Skor Tertinggi Standar Deviasi 13,9

  

Tabel 3. Deskriptif Data Post test

  Adapun deskripsi data hasil post test dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:

  8 12 1,37 Adapun deskripsi data penelitian berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan hasil belajar siswa yang terdiri dari 30 sampel maka diperoleh hasil untuk rata-rata 9,63; skor terendah 8, skor tertinggi 12, dengan standar deviasi adalah 1,37.

  Rata-rata Skor Terendah Skor Tertinggi Standar Deviasi 9,63

  

Tabel 2Deskriptif Data Pre test

  performance (keterampilan),

  dispesifikasikan dengan tes servis bawah permainan bola voli yang digunakan untuk mengetahui hasil kemampuan servis bawah sebelum dan sesudah diberikan modifikasi latihan pada masing – masing sampel.

  Berikut ini adalah gambaran hasil pengolahan data yang telah diolah dari hasil penelitian yang telah dilakukan baik tes awal (pre test) maupun tes akhir (post

  Post test 13,9

  25,15 29 2,05954 5%

  Pre test 9,63

  Uraian Rata-rata T hitung d.b T tabel Taraf Signifikan

  Tabel 1Deskriptif Data Hasil Penelitian

  VII SMPN 10 Pontianak yang berjumlah 30 orang. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak.Proses pengolahan data hasil penelitian berdasarkan hasil tes yang telah dilakukan terhadap hasil belajar yang dimiliki siswa dengan analisis uji pengaruh. Hasil analisis data dibandingkan dan diambil kesimpulan untuk mengetahui hasil penelitian sebagai jawaban dari masalah dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, adapun data penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut.

  penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

  test ).Adapun deskripsi data hasil pre test

15 Tes awal (pretest) Tes akhir (posttest)

  Perhitungan ditemukan Chi-kuadrat hitung pre test= 8,09 dan Chi-kuadrat post

  Harga F hitung = 1,32 dibanding dengan harga F tabel = 1,84 dengan dk pembilang sama, kebetulan jumlah n 1 dan n 2 sama yaitu 30 (dk pembilang dan dk

  Signifikan Keterangan 1,32 < 1,84 Homogen

  

Tabel 5Hasil Uji Homogenitas

  kuadrat tabel (13,3) dan chi-kuadrat hitung untuk post test 11,18 lebih kecil dari harga chi-kuadrat tabel (15,1), maka distribusi data statistik 30 siswa tersebut dapat dinyatakan normal.

  pre test 8,09 lebih kecil dari harga chi-

  kuadrat (x 2 ), dapat diketahui bahwa apabila masing-masing dk= 4 dan kesalahan 1% maka harga chi-kuadrat tabel=13,3; dan dk=6 dan kesalahan 1%, maka chi-kuadrat tabel = 15,1. Karena chi-kuadrat hitung menggunakan rumus X 2 hitung < X tabel ( untuk

  post test= 6-1= 5. Berdasarkan tabel chi-

  dengan chi-kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan) pre test = 5-1= 4 dan chi- kuadrat tabel dengan dk (derajat kebebasan)

  test = 11,18; selanjutnya dibandingkan

  5

  10

  Indikator Signifikan Keterangan

  

Tabel 4Hasil Uji normalitas Data

Pre test dan Posttest kemampuan servis bawah.

  Kegiatan dalam melakukan analisis data penelitian adalah untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Adapun pengujian analisis data dilakukan dengan:Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebuah data dalam penelitian. Uji normalitas dilakukan dengan rumus Chi-kuadrat. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapat hasil data pada tabel 5 sebagai berikut:

  Gambar 1 Grafik histogram hasil rata-rata pre test dan post test hasil test kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak.

  post test dapat digambarkan sebagai

  pada hasil post test adalah 13,9. Adapun grafik histogram hasil rata-rata pre test dan

tabel 4.2 dan tabel 4.3, maka didapat hasil volipada pre test adalah 9,63 sedangkan

  skor terendah 11, skor tertinggi 16, dengan standar deviasi 1,58.Berdasarkan hasil analisis data pre test dan post test pada

  9,63 13,9

  Pre test 8,09 <13,3 Normal Post test 11,18<15,1 Normal penyebut sama). Berdasarkan F tabel, maka harga F hitung lebih kecil dari F tabel (1,32 < 1,84) untuk F tabel 1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian

  Uji pengaruh dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak. Pengujian pengaruh dalam penelitian ini menggunakan uji-t dapat dilihat pada tabel

  4.1. Berdasarkan data pada tabel 2, maka didapat nilai t hitung yaitu sebesar 25,15. Dengan melihat tabel statistik dimana pada derajat kebebasan dk = (N-1) adalah 30

  • – 1 = 29 dan pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai t tabel sebesar 2,04523.

  Dengan demikan nilai dari t hitung = 25,15 lebih besar dari nilai t tabel = 2,04523, artinya hipotesis diterima dan terdapat pengaruh modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak. Adapun persentase peningkatan adalah sebesar 42,58%.

  PEMBAHASAN

  Pembahasan penelitian ini merupakan penelitian eksperimen tentang pengaruh modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak. Penelitian dilakukan dengan menganalisis uji pengaruh antara tes awal dan tes akhir untuk mengetahui uji peningkatan hasil belajar yang telah dilakukan siswa.Penelitian dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2017 sampai dengan tanggal 28 Oktober 2017 di SMPN 10 Pontianak, Kecamatan Pontianak Timur. Subjek penelitian merupakan siswa kelas VII yang telah dipilih peneliti berdasarkan teknik pemilihan sampel yaitu teknik sampling

  purposive . Tahapan yang dilakukan dalam

  proses penelitian ini adalah peneliti melakukan tes awal (pretest) kemampuan servis bawah bola voli siswa. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap gerakan servis bawah bola voli yang akan diajarkan.

  Sebelum melakukan pre test, peneliti menjelaskan sedikit tentang roll belakang yang mana tidak menyertakan peragaannya. kisi gerakan yang dibuat peneliti. Kisi-kisi tersebut sudah baku dan diambil dari buku pengajaran penjas seperti yang telah dilampirkan pada bab III. Pre test dilakukan sebanyak 3 kali percobaan dan mengambil 1 nilai terbaik dari tiga percobaan yang telah dilakukan dari keseluruhan jumlah siswa adalah 30 orang. Dari hasil tersebut 8 orang siswa mendapat point 8, 6 orang mendapat poin 9, 10 orang mendapat point 10, 1 orang mendapat poin 11 dan 5 orang mendapat point 12. Keseluruhan point kisi-kisi penilaian adalah berjumlah 24. Melihat dari nilai-nilai diatas, bahwa hal tersebut masih jauh dari tujuan instruksional yang akan dicapai.Tahapan selanjutnya adalah memberikan perlakuan (treatmant) berupa proses pembelajaran passing bawah yang benar berdasarkan rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) kurikulum 2013 yang berlaku di Sekolah tersebut. Sebelum memulai pembelajaran, peneliti menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang digunakan serta bagaimana jalannya proses pembelajaran. Modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah merupakan obyek utama pembahasan dalam penelitian ini. Setelah diberi perlakuan selama 3 kali pertemuan, tahap akhir dari proses penelitian ini adalah pemberian tes akhir (post test) kepada siswa. Post test dilakukan tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana perubahan kemampuan siswa dalam menangkap proses pembelajaran yang telah diberikan peneliti. Selain itu, bagaimana hasil yang telah dicapai setiap anggota kelompok setelah mereka melakukan kegiatan proses pembelajaran yang telah diberikan. Post test juga dilakukan sebanyak 3 kali pengulanggan dengan mengambil 1 nilai terbaik dari hasil 3 kali percobaan. Dari hasil tersebut, 2 orang mendapat 11 point, 5 orang mendapat 12 point, 4 orang mendapat 13 point, 9 orang mendapat 14 point, 3 orang mendapat 15 point, dan 7 orang mendapat 16 point. Berdasarkan hasil pengambilan data baik didapat bahwa pada tes awal sebelum diberikan perlakukan melalui pembelajaran, rata-rata hasil kemampuan servis bawah pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak, yaitu 9,63, setelah diberikan perlakukan, peneliti mengambil tes akhir yaitu, dengan rata-rata 13,9. Selanjutnya, berdasarkan analisis uji pengaruh penarikan hipotesis nilai t hitung = 25,15 lebih besar dari t tabel = 2,04523. Artinya hipotesis diterima dan terdapat pengaruh modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah bola volipada siswa kelas VII SMP N 10 Pontianak dengan persentase peningkatan sebesar 42,58%.

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

  Persentasi peningkatan sebesar 42,58% merupakan sebuah hasil yang dianggap peneliti dalam tahap sedang, mempertimbangkan dari jumlah pertemuan dalam proses penelitian dikarenakan ini adalah penelitian pendidikan, sehingga penelitian dilaksanakan berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan sesuai kurikulum yang diterapkan di Sekolah. Selain itu, penilaian penjaskes tidak hanya memfokuskan pada nilai praktik saja seperti yang telah dibahas pada BAB I bahwa pembelajaran penjaskes dinilai dari 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.Namun, pada saat penelitian berlangsung ada beberapa faktor yang membuat penelitian tidak berjalan dengan mulus, antaranya faktor eksternal yaitu faktor penghambat yang datang dari luar rangkaian pelaksanaan penelitian dan faktor internal yaitu faktor penghambat di dalam proses pelaksanaan penelitian.

  Penelitian yang dilakukan menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran servis bawah bola voli. Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan sesuai dengan pengamatan pada proses penelitian adalah: 1). Siswa memiliki banyak kesempatan dalam memegang atau melakukan servis bawah bola voli. 2). Dengan adanya modifikasi dalam pembelajaran, siswa tidak merasa takut dalam melakukan servis motivasi oleh guru dan rekan sesama siswa dapat memacu kemampuan dalam diri siswa untuk melakukan servis bawah permainan bola voli.

  Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu berdasarkan hasil rekapitulasi data, baik tes awal maupun tes akhir sebagai hasil dari penelitian. Maka didapat bahwa pada tes awal sebelum diberi perlakuan modifikasi pembelajaran, rata- rata hasil servis bawah pada siswa-siswi kelas VII SMPN 10 Pontianak yaitu 9,63 dan rata-rata tes akhir 13,9 (peningkatan sebesar 4,27). Analisis uji pengaruh penarikan hipotesis nilai dari t hitung = 25,15 lebih besar dari t tabel = 2,04523, artinya terdapat pengaruh Modifikasi pembelajaran terhadap kemampuan servis bawah bola voli pada siswa kelas VII SMPN 10 Pontianak. Adapun persentase peningkatan adalah sebesar 42,58%.

  SARAN

  Saran dalam penelitian ini ialah kreativitas seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sangatlah diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan belajar. Salah satu kreativitasnya adalah membuat sebuah modifikasi pembelajaran agar pada proses pembelajaran tidak berjalan terlalu tegang dan membosankan, sehingga materi yang diterima siswa tidak diserap dengan baik dan mudah. Namun dalam pelaksanaannya, haruslah disusun secara terstruktur dan sistematis agar semua berjalan sesuai dengan rencana dan keinginan dari guru.Selain sebagai cara untuk memudahkan sebuah pembelajaran, modifikasi dalam pembelajaran juga secara tidak langsung menumbuhkan rasa sosiai yang tinggi terhadap lingkungan sekitar. Misalnya, rasa tolong-menolong, solidaritas yang tinggi dan saling menghargai sesama teman. Hal tersebut merupakan sikap positif dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.Pencapaian baik siswa merupakan kebanggaan tersendiri seorang guru, oleh karena itu hendaknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran serta memanfaatkan sumber belajar yang ada dengan baik dan benar.

  Ahmadi, Nuril (2007). Panduan Olahraga

  Bola Voli. Surakarta: Era Pustaka Utama.

  Fatimah, Retno, Intan, Sari; Iwan, Setiawan; Hamdiah; dan Budhi, Trisyanto. (2010).Pendidikan Jasmani

  Olahraga dan Kesehatan SD/MI umtuk kelas

  II. Jakarta: Pusat

  Pembukuan Kementerian Pendidikan Nasional. Samsudin. (2008). Pembelajaran Kesehatan SMA/MA. Jakarta: PT.

  Fajar Interpratam. Sanjaya, Wina (2011). Strategi

  Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

  Simanjuntak, Victor, G Kaswari, dan Supriatna, Eka. (2008). Pendidikan

  Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:

DAFTAR PUSTAKA

  Dirjen. Pendidikan Tinggi Departmen Pendidikan Nasional. Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penilitian. Bandung: Alfabeta. _______(2011). Metode Penelitian

  Pendidikan(Pendekatan Kauntitatif,

  Kualitatif dan R dan D). Bandung: Alfabeta.