PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI Pandangan Kla (1)

PENENTUAN KEGIATAN
EKONOMI:
Pandangan Klasik, Keynes dan Pendekatan Masa Kini

EKONOMI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK
Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian adalah
perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan
selalu tercapai. Pandangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan
terdapat kekurangan permintaan. Apabila para produsen menaikkan produksi mereka atau
menciptakan jenis-jenis barang yang baru, maka dalam perekonomian akan selalu terdapat
permintaan terhadap barang-barang itu. Maka di dalam perekonomian pada umumnya tidak pernah
berlaku kekurangan permintaan. Dengan perkataan lain, penawaran yang bertambah akan secara
otomatis menciptakan pertambahan permintaan.
Dilihat dari pandangan Jean Baptiste Say (1767-1832), seorang ahli ekonomi Klasik bangsa
Perancis. Ia mengatakan: “Penawaran menciptakan sendiri permintaan terhadapnya” atau “supply
creates its own demand”. Menurut pendapatnya dalam setiap perekonomian jarang sekali terjadi
masalah kelebihan prosuksi. Masalah kelebihan produksi, apabila hal itu terjadi, adalah masalah

sementara. Dalam suatu perekonomian sering sekali wujud keadaan dimana jumlah keseluruhan
penawaran barang-barang dalam perekonomian (penawaran agregat) pada penggunaan tenaga kerja
penuh akan selalu diimbangi oleh keseluruhan permintaan terhadap barang-barang tersebut
(permintaan agregat) yang sama besarnya, sehingga kekurangan permintaan tidak berlaku.
CORAK KEGIATAN EKONOMI SUBSISTEN
Kebenaran pendapat ini tidak dapat disangkal dalam suatu perekonomian yang terdiri dari
dua sector dimana penerima-penerima pendapatan tidak menabung dan para pengusaha tidak
menanam modal, sehingga nilai produksi yang diciptakan sektor perusahaan akan selalu sama
dengan nilai seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga. Keseluruhan pendapatan yang
diterima oleh factor-faktor produksi yaitu gaji dan upah yang diterima tenaga kerja, bunga ke atas
modal yang dipinjamkan, sewa yang diperoleh dari tanah dan harta, dan keuntungan pengusaha
merupakan pendapatan sektor rumah tangga akan dibelanjakan ke sektor perusahaan. Sehingga
sirkulasi aliran pendapatan dalam ekonomi subsisten dapat dilihat pada gambar berikut:

CORAK KEGIATAN PEREKONOMIAN MODERN
Dalam perekonomian yang lebih maju penerima-penerima pendapatan akan menyisihkan
sebagian pendapatan mereka untuk di tabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada para
pengusaha dan mereka akan menggunakan tabungan itu untuk investasi, yaitu melakukan pembelian
barang-barang modal. Investasi akan menambah jumlah barang-barang modal yang tersedia dan
meninggikan kemampuan perekonomian itu menghasilkan barang-barang kebutuhan masyarakat.

Berikut sirkulasi Aliran Pendapatan dalam ekonomi modern.

Ahli-ahli ekonomi Klasik tetap berkeyakinan bahwa walaupun rumah tangga akan
menabung sebagian dari pendapatan yang di perolehnya, kekurangan dalam permintaan tidak akan
terjadi dalam perekonomian. Keyakinan itu didasarkan kepada pandangan yang pada hakikatnya
mengatakan bahwa semua tabungan sektor rumah tangga yang tercipta pada tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh akan digunakan oleh para pengusaha untuk investasi.
Menurut ahli klasik, dalam perekonomian suku bunga selalu mengalami perubahan. Dan
perubahan akan menyebabkan seluruh tabungan yang diciptakan sektor rumah tangga pada waktu
perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama besarnya dengan
jumlah investasi yang dilakukan oleh para pengusaha.
PENENTUAN SUKU BUNGA
Menurut pendapat klasik suku bunga menetukan besarnya tabungan maupun investasi yang
akan dilakukan dalam perekonomian. Setiap perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan
perubahan pula dalam tabungan rumah tangga dan permintaan dana untuk investasi perusahaan.
Perubahan-perubahan dalam suku bunga akan terus-menerus berlangsung sebelum kesamaan di
antara jumlah tabungan dengan jumlah permintaan dana investasi tercapai.

FAKTOR YANG MENENTUKAN SUKU BUNGA
Jumlah tabungan rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai penggunaan tenaga

kerja penuh. Akan selalu sama dengan jumlah seluruh investasi yang akan dilakukan oleh para

pengusaha, maka dalam perekonomian pengeluaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh
akan selalu dapat mencapai tingkat yang sama dengan penawaran agregat pada penggunaan tenaga
kerja penuh.
PENYESUAIAN DALAM PASAR MODAL
Ketidaksamaan diantara penawaran tabungan oleh rumah tangga dan permintaan tabungan
oleh para pengusaha akan terjadi perubahaan-perubahan dalam suku bunga, sehingga menurut ahliahli ekonomi klasik yakin bahwa perubahan dalam suku bunga ini pada akhirnya akan menciptakan
keadaan dimana tabungan yang tercapai pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh adalah sama
dengan invesasi oleh perusahaan-perusahaan.
FLEKSIBILITAS SUKU BUNGA DAN KEGIATAN EKONOMI
Ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat dalam perekonomian akan selalu tercapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh oleh karena pengeluaran agregat dapat mencapai tingkat penawaran
agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh. Keseimbangan investasi I0, ketika investasi berubah
menjadi I1 maka saving menjadi S1. Perubahan ini karena kenaikan suku bunga menjadi r1,
sehingga kesimbangan agregat adalah C1+I1, perbelanjaan agregat sama dengan Yf. Keseimbangan
pengeluaran agregat adalah C0+I0, dan nilainya sama dengan Yf=C0+I0=C0+S0. Sebagai
gambaran mengenai Fleksibilitas suku bunga dan kegiatan ekonomi dapat dilihat pada gamabar
berikut:


FLEKSIBILITAS UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI
Apabila terjadi pengangguran, mekanisme pasar akan menciptakan penyesuaianpenyesuaian di dalam pasar tenaga kerja sehingga akhirnya pengangguran dapat dihapuskan.
Apabila dalam perekonomian terdapat pengangguran, para penganggur akan bersedia bekerja pada
tingkat upah yang lebih rendah dari yang berlaku di pasar. Keadaan ini akan menimbulkan
kekuatan-kekuatan yang akan menurunkan tingkat upah, dan penurunan dalam tingkat upah ini akan
memperluas tingkat kegiatan ekonomi. Di dalam analisis mereka ahli-ahli ekonomi klasik
berkeyakinan:

a) Para pengusaha akan selalu mencari kentungan yang maksimum.
b) Keuntungan maksimum akan dicapai pada keadaan dimana upah adalah sama dengan prodksi
fisik marjinal.
Untuk mengetahui mengenai upah dan kesempatan kerja dapat dilihat pada grafik berikut ini:

PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN PEREKONOMIAN
Kemampuan sektor perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa sangat tergantung
kepada jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian tersebut.
dengan demikian tingkat kegiatan ekonomi Negara ditentukan oleh.
1.
2.
3.

4.

Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian (K=kapital)
Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian (L=Labor)
Jumlah dan jenis kekayaan alam yang akan digunakan (R=Resource)
Tingkat teknologi yang digunakan (T=Technology)
Dengan demikian, tingkat kegiatan ekonomi atau pendapatan nasional dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan berikut:
Y : f (K, L, R, T)
KELEMAHAN PANDANGAN KLASIK
Teori keynes menjelaskan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak selalu mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Menurut Keynes sebaiknyalah yang selalu berlaku, yaitu:
perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan penggunaan tenaga penuh jarang
berlaku. Analisis-analisis yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik tidak dapat memberikan
penjelasan mengenai sebab-sebabnya pengangguran yang disebabkan oleh kekurangan permintaan
agregat dapat terjadi. Keyakinan mereka bahwa di dalam perekonomian akan selalu terdapat
permintaan yang cukup besar, sehingga akan selalu menjamin terwujudnya tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh, menyebabkan mereka mengabaikan analisis terhadap permintaan agregat yang
wujud dalam perekonomian. Ahli ekonomi Klasik lebih menumpukkan perhatian kepada analisis
mengenai masalah produksi yang terbatas tersebut dengan efisien.

KRITIK KEYNES TERHADAP PANDANGAN KLASIK
Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori Klasik , yaitu bahwa
penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian. Keynes berpendapat
“penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena
kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.”

Perbedaan pendapat yang sangat bertentangan di antara Keynes dan ahli-ahli ekonomi Klasik ini
bersumber dari perbedaan pendapat mereka dalam sua persoalan berikut:
i.
Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan, tingkat investasi dan suku bunga
dalam perekonomian
ii.
Sifat-sifat perkaitan di antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh para
pengusaha.
Uraian dalam bagian ini akan menerangkan empat isu berikut:
i.
Pandangan Keynes mengenai tingkat tabungan dan investasi.
ii.
Perbandingan pandangan Klasik dan Keynes mengenai faktor utama yang
menentukan tabungan

iii.
Pandangan Keynes mengenai penentu-penentu suku bunga.
iv.
Pandangan Keynes mengenai penentu tingkat upah.
PENENTU TABUNGAN DAN INVESTASI PANDANGAN KEYNES
Menurut Keynes besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan
tergantung pada tinggi rendahnya suku bunga tetapi tergantung kepada besar kecilnya pendapatan
rumah tangga itu.
Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang dilakukan para pengusaha sepenuhnya
ditentukan oleh suku bunga. Keynes tetap mengakui bahwa suku bunga memegang peranan yang
cukup menentukan dalam pertimbangan para pengusaha untuk melakukan investasi. Tetapi terdapat
faktor penting lainnya, seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan perkembangannya di masa
depan, dan luasnya perkembangan tegnology yang berlaku.
MASALAH KEKURANGAN PENGELUARAN AGREGAT
Ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa fleksibilitas suku bunga akan selalu menjamin
berlakunya kesamaan diantara jumlah tabungan pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
dengan jumlah investasi yang dilakukan oleh para pengusaha. Menurut pendapat Keynes pada
umumnya investasi yang dilakukan oleh para pengusaha adalah lebih kecil dari jumlah tabungan
yang dilakukan rumah tangga pada waktu dicapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh
karenanya perbelanjaan agregat dalam perekonomian adalah lebih rendah dari produksi barangbarang dan jasa-jasa pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Kekurangan dalam

pengeluaran ini akan menimbulkan pengangguran.
PERBEDAAN PANDANGAN MENGENAI PENENTU TABUNGAN
Perbedaan pandangan mengenai penentu tabungan dapat dilihat pada gambar berikut:

Pandangan klasik menyatakan bahwa semakin tinggi suku bunga maka semakin tinggi
jumlah tabungan rumah tangga. Sedangkan pendapat Keynes menyatakan bahwa apabila tingkat
pendapatan nasional rendah, tabungan masyarakat negatif. Hal ini karena masyarakat menggunakan
tabungan di masa lalu untuk membiayai hidupnya. Baru setelah pendapatan nasional melebihi y0

masyarakat menabung sebagian pendapatannya. Semakin tinggi pendapatan nasioan semakin tinggi
pula tabungan masyarakat. Apabila jumlah tabungan Yf jumlah tabungan Sf.
PENENTU SUKU BUNGA: PANDANGAN KEYNES
Dalam teori keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku bunga ditentukan
oleh permintaan dan penawaran uang. Bank Sentral dan sistem perbankan adalah institusi yang akan
menentukan besarnya penawaran uang pada suatu waktu tertentu. Sedangkan permintaan uang
ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang. Berikut gambaran mengenai penentu
suku bunga pandangan Keynes:

Kurva penawaran uang MS0 dan MS1 dan kurva permintaan uang MD. Sumbe tegak
menunjukkan suku bunga dan sumbu datar menunjukkan jumlah uang dalam perekonomian

(penawaran uang) dan permintaan uang oleh masyarakat. Kurva penawaran tegak lurus karena
penawaran uang tidak ditentukan oleh suku bunga. Bank Sentral yang akan menyediakan sesuai
kebutuhan. Suku bunga sangat mempengaruhi permintaan uang. Kalau suku bunga dan tingkat
pengembalian rendah maka masyarakat akan lebih suka memegang uang. Berdasarkan sifat ini
kurva permintaan uang MD menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Keseimbangan MD=MS.
TINGKAT UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI
Kalau dibandigkan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik dengan kenyataan yang sebenarnya
wujud perekonomian modern, akan dapat dilihat bahwa tingkat upah tidak mudah mengalami
penurunan. Sebagai akibatnya pengangguran sangat sukar di hapuskan. Dalam perekonomian
modern terdapat persatuan-persatuan pekerja yang selalu mempertankan dan memperjuangkan
perbaikan nasib para pekerja. Usaha ini termasuklah menjaga agar para pekerja diber upah yang
wajar . Persatuan pekerja akan selalu menentang setiap usaha untuk menrunkan tingakt upah yang
dibayarkan kepada pekerja. Kekuatan ini menyebabkan tingkat upah tidak mudah untuk diturunkan.
PERANAN PERMINTAAN AGREGAT DALAM KEGIATAN EKONOMI
Analisis Keynes mengenai tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh besarnya
permintaan efektif, yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan
jasa yang diminta tersebut ,yang wujud dalam perekonomian. Bertambah besar permintaan efektif ,
bertambah besar pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Hal ini dengan
sendirinya akan menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, pertambahan
penggunaan tenaga kerja dan pertambahan penggunaan faktor-faktor produksi.

PENENTU-PENENTU PERBELANJAAN AGREGAT
Dalam analisis nya Keynes membagikan permintaan agregat kepada 2 jenis pengeluaran
yaitu pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh para pengusaha. Dalam
analisis makroekonomi yang wujud sekarang pengeluaran agregat dalam perekonomian meliputi
pula pengeluaran pemerintah dan ekspor. Dengan demikian pengeluaran agregat dapat dibedakan
kepada empat komponen: konsumsi rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah,
dan ekspor

PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI SUATU NEGARA
Untuk menentukan kegiatan ekonomi suatu negara hal yang perlu diperhatikan adalah
pendapatan nasional dengan pengeluaran agregat. Ketika pendapatan nasional tinggi sedangkan
pengeluaran agregat rendah, keadaan barang yang diproduksi tidak dapat dijual sehingga
perusahaan harus mengurangi tingkat kegiatan produksi. Sebaliknya apabila pendapatan nasional
lebih rendah dari pengeluaran agregat maka yang harus dilakukan adalah dengan menambah jumlah
produksi atau perusahaan melakukan ekspansi. Ekspansi ini akan menaikkan pendapatan nasional
dan kesempatan kerja. Apabila pendapatan nasional turun maka pengangguran bertambah.
Perekonomian mencapai keseimbangan jika pengeluaran agregat sama dengan pendapatan nasional.
Keseimbangan ini menentukan tingkat pendapatan nasional yang akan dihasilkan sektor perusahaan
dan tingkat kesempatan kerja yang akan dicapai.
PENDEKATAN TERKINI DALAM PENENTUAN KEGIATAN PEREKONOMIAN

Sejak penerbitan buku The general theory, analisis makro ekonomi semakin berkembang.
Terdapat pemikiran-pemikiran baru yang mengkritik dan menyokong pandangan Keynes. Analisis
yang berhubungan dengan makroekonomi sesudah Keynes dapat dibedakan kepada empat
pemikiran berikut: golongan monetaris, golongan ekspekstasi nasional, golongan segi penawaran
dan golongan Keynesian baru.
a. Golongan monetaris
Golongan ini dipelopori oleh Milton Fredman, yang lama mengembangkan karirnya di
universitas Chicago. Pada dasarnya friedman mengkritik pandangan Keynes dalam hal-hal berikut:
1) Friedman yakin system pasar bebas cukup efisien dalam mengatur kegiatan ekonomi dan
mampu menyebabkan perekonomian selalu beroperasi pada kesempatan kerja penuh,
oleh karena itu Friedman tidak menyokong campur tangan pemerintah yang berlebihan
dalam kegiatan ekonomi.
2) Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat kegiatan
ekonomi. Perubahan-perubahan penawaran uang sangat penting artinya dalam
mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat harga. dia mengkritik pandangan Keynes
yang sangat menekankan kapada peranan pengeluaran agregat dalam mempengaruhi
kegiatan ekonomi.
3) Mengenai bentuk kebijaksanaan pemerintah, apabila diperlukan friedman lebih menyukai
kebijakan pemerintah yang berbentuk kebijakan moneter. Menurut friedman kebijakan
fiscal yang ditekankan golongan Keynesian, tidak terlalu besar efeknya dalam
mempengaruhi kegiatan perekonomian.
b. Ekspektasi Rasional (Klasik baru)
Pandangan golongan ekspektasi rasional didasarkan kepada dua pemisalan penting, yang
pertama teori ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan ekonomi bertindak secara rasional,
mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai
peristiwa-peristiwa dalam perekonomian. mereka juga meramalkan keadaan-keadaan yang akan
berlaku dimasa depan. Selanjutnya dengan pemikiran yang rasional mereka dapat menentukan
reaksi terbaik terhadap perubahan yang diramalkan akan berlaku.
Yang kedua adalah sesuai dengan pendapat ahli ekonomi klasik, teori ekspektasi rasional
berpendapat bahwa semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat
penyesuaian-penyesuaian ke atas perubahan yang berlaku. Kekurangan penawaran barang akan
menaikan harga, dan kelebihan penawaran mengakibatkan harga turun. Semua pasar bersifat
persaingan sempurna, dan informasi yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku pasar.
Perekonomian selalu beroperasi pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan kebijakan
diskresioner pemerintah (kebijakan fiscal maupun moneter) tidak akan dapat mempengaruhi
kegiatan ekonomi. Golongan klasik baru berkeyakinan pelaku kegiatan ekonomi jarang melakukan

kesalahan dalam ekspektasinya mengenai keadaan masa depan. Oleh sebab itu pada umumnya
perekonomian akan selaku beroperasi pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Pangangguran
yang ada merupakan pengangguran yang bersifat sukarela.
c. Ekonomi segi penawaran
Pandangan yang mengembangkan pemikiran mengenai segi penawaran datangnya bukan
dari kalangan akademisi tetapi oleh penasihat-penasihat ekonomi dalam pemerintahan Ronald
Reagan (yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1980). Munculnya pemikiran
ekonomi segi penawaran didorong oleh dua perkembangan penting yang berlaku dalam tahun
1970an dan pemulaan tahun 1980an. Faktor yang pertama adalah berlakunya stagflasi pada tahun
1970 diberbagai perekonomian negara industri. Faktor yang kedua adalah terpilihnya Ronald
Reagan sebagai presiden amerika serikat.
Kedua factor tersebut menyebabkan penasehat dan perumus kebijakan ekonomi dalam
pemerintah Reagan menumpukkan perhatian yang lebih banyak kepada mempengaruhi segi
panawran dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi mereka. Dalam kebijakan fiskal dan
moneter yang selaku dijalankan ahli-ahli ekonomi golongan Keynesian pengangguran dicoba diatasi
dengan menjalankan kebijakan moneter dan fiscal yang bersifat ekspansif. Dalam keadaan stagflsi
kebijakan seperti itu untuk menambahkan pengangguran tenaga kerja akan diikuti oleh inflasi yang
semakin cepat jalannya. Untuk menghindari berlakunya inflasi tersebut ahli-ahli ekonomi segi
penawaran mengusulkan beberapa kebijaksanaan yang hakekatnya akan mempengaruhi efisiensi
berbagai perusahaan. Tindakan seperti itu menurut pendapat mereka akan meningkatkan
penggunaan tenaga kerja dan pendapatan nasional dan pada waktu yang sama mengatasi inflasi.
Untuk mencapai tujuan ini kebijakan ekonomi segi penawaran berusaha mewujudkan keadaan
sebagai berikut:
 Para pekerja akan bekerja lebih giat dan lebih efisien.
 Efisiensi kegiatan usaha dapat ditingkatkan dan biaya produksi dikurangi.
 Mengmbangkan peranan pihak swasta dan mendorong lebih banyak persaingan.
Tujuan-tujuan diatas dapat dicapai dengan cara: mengurangi pengeluaran pemerintah,
menurunkan tingkat pajak yang dipungut terutama pajak dari golongan masyarakat yang
berpendapatan tinggi, penswastaan perusahaan-perusahaan pemerintah yang tidak penting
peranannya kepada masyarakat dan mendorong persaingan yang lebih sempurna di pasaran barang
dan pasaran factor.
d. Keynesian Baru
Pada dasarnya bereka belum dapat menerima kritik golongan ekspektasi rasional yang
berkeyakinan system pasaran adalah sempurna dan dapat dengan sendirinya membuat penyesuaian
sehingga perekonomian cenderung akan mencapai kesempatan kerja penuh. Mereka menunjukkan
kelemahan mekanisme dalam pasaran barang dan pasaran factor yang mengakibatkan
penyimpangan yang berkepanjangan dari kesempatan kerja penuh mungkin berlaku.
Pertama tama mereka berpendapat apabila berlaku pengangguran yang serius dalam
perkonomian, tingkat upah tidak akan dengan mudah mengalami penurunan untuk mnyeimbangkan
permintaan buruh dengan penawarannya. dengan demikian mekanisme pasar di pasar tenaga kerja
tidak sempurna, dan tidak dapat menjamin tercapainya kesempatan kerja penuh. Berdasarkan
keyakinan mengenai ketidaksempurnaan pasar barang dan pasar factor, mereka tetap berkeyakinan
kebijakan pemerintah masih cukup diperlukan untuk menstabilkan kegiatan ekonomi dan
mengasahakan agar perkonomian tetap mencapai kesempatan kerja penuh
TINGKAT HARGA DAN KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
Analisis keseimbangan Keynesian yang menunjukkan peranan pengeluaran agregat dalam
menentukan tingkat pendapatan nasional mempunyai dua kelemahan penting berikut:
1.) Analisis tersebut tidak memperhatikan efek perubahan tingkat harga terhadap keseimbangan
pendapatan nasional

2.) Dalam menentukan keseimbangan, analisis Keynesian tidak memperhatikan penawaran agregat
yaitu sikap para pengusaha dalam perekonomian dalam menghasilkan barang dan menjualnya ke
pasar.
Pendekatan baru dalam analisis makroekonomi menggunakan grafik AD-AS. Kurva AD
menerapkan hubungan diantara tingkat harga umum dalam perekonomian dan perbelanjaan yang
akan dilakukan dalam perekonomian. Nilai perbelanjaan tersebut ditentukan oleh dua faktor yaitu:
1.) Nilai pengeluaran agregat (AE), nilai pengeluaran agregat ditentukan oleh empat komponen (C,
G, I, (X-M)). Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi pula pengeluaran agregat.
2.) Permintaan dan penawaran uang. Permintaan dan penawaran uang akan menentukan suku
bunga. Seterusnya suku bunga akan menentukan tingkat investasi yang akan dilakukan dalam
perekonomian. Sedangkan investasi merupakan bagian dari pengeluaran agregat. Dengan
demikian perubahan permintaan dan penawaran uang akan mempengaruhi pengeluaran agregat
melalui rangkaian peristiwa berikut: Perubahan MD dan MS menimbulkan perubahan suku
bunga, menimbulkan perubahan investasi, menimbulkan perubahan pengeluaran agregat.
Apabila tingkat harga meningkat pendapatan riil masyarakat akan turun Apabila harga
naik (inflasi) suku bunga cenderung akan mengalami kenaikan. Permintaan agregat berkurang,
sehingga investasi merosot. Apabila harga naik ekspor akan berkurang dan impor akan meningkat
karena harga akan semakin murah. Sehingga kurva Permintaan Agregat AD dapat dilihat pada
gambar berikut ini:

Kurva penawaran agregat AS perlu dibedakan kepada dua bentuk: Kurva SRAS (atau AS
saja) dan kurva LRAS (atau kurva pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh). Kurva
SRAS (shor run agregate supply) adalah kurva penawaran barang dalam perekonomian apabila
tingkat harga saja yang berubah, sedangkan harga faktor-faktor produksi tidak mengalami
perubahan. Dalam jangka pendek penawaran agregat dapat melebihi pendapatan negara riil pada
kesempatan kerja penuh (Yf). Keadaan ini digambarkan oleh bagian BC dari kurva SRAS.
Kurva LRAS adalah kurva penawaran agregat dalam jangka panjang yaitu pada periode
dimana harga barang maupun harga faktor-faktor produksi mengalami perubahan. Kurva LRAS
mengalami tegak lurus pada pendapatan nasional yang akan diwujudkan pada tingkat kesempatan
kerja penuh. Keadaan kurva LRAS yang sedemikian menggambarkan keyakinan berikut: dalam
periode dimana harga barang dan harga faktor produksi telah sepenuhnya mengalami perubahan,
kegiatan ekonomi cenderung akan mencapai kesempatan kerja penuh. Berikut Kurva Penawaran
agregat AD:

Apabila harga faktor-faktor produksi tidak mengalami perubahan, penawaran agregat
dalam perekonomian ditunjukkan oleh kurva SRAS. Dalam jangka pendek tingkat kegiatan
ekonomi yang dicapai tergantung kepada permintaan agregat (AD) yang terwujud dalam
perekonomian. Dua faktor yang menentukan kedudukan kurva AD antara lain: magnitud dari
komponen pengeluaran agregat (AE), dan perminataan dan penawaran uang (MD dan MS).
Misalkan kedua faktor ini menyebabkan permintaan agregat dalam perekonomian adalah AD0.
Dalam keadaan permintaan agregat yang seperti ini, keseimbangan pendapatan nasional akan
tercapai pada E0. Yang menggambarkan pendapatan nasional riil yang diwujudkan adalah Y0 dan
tingkat harga yang berlaku P0.
Perubahan-perubahan permintaan agregat yang disebabkan oleh perubahan komponen AE
dan perubahan permintaan dan penawaran uang, akan menggeser kurva AD. Apabila pergeseran itu
adalah AD0 menjadi AD1. Keseimbangan baru akan dicapai di E1. Berarti perekonomian mencapai
tingkat kesempatan kerja penuh, pendapatan nasional riil mencapai Yf dan tingkat harga meningkat
menjadi P1. Sekiranya permintaan berkembang lebih lanjut misalnya karena ekspor meningkat,
keseimbangan baru akan di capai E2 yang menggambarkan tingkat harga mengalami kenaikan lebih
lanjut (dari P1 ke P2) dan pendapatan nasional riil mencapai Y1.
Uraian diatas menunjukkan jangka pendek yaitu dalam periode dimana tingkat harga saja
yang dapat berubah, tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh besarnya permintaaan agregat.
Semakin besar permintaan agregat semakin tinggi pendapatan nasional riil yang akan diwujudkan
dan tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai. Tingkat harga dan pendapatan nasional dapat
dilihat
pada
gambar
berikut:
Analisa AD-AS dan Penentuan Tingkat Keseimbangan Pendapatan Nasional