ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PENDEGRADASI DIAZINON DARI TANAH SAWAH DI KABUPATEN BREBES - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
I SOLASI D AN KARAKTERI SASI BAKTERI PEN D EGRAD ASI D I AZI N ON
D ARI TAN AH SAW AH D I KABUPATEN BREBES
Je br ia Kw a r t a ning Tya s, Agung Su pr iha di da n Budi Ra ha r j o
Depart em en Biologi, Fakult as Sains dan Mat em at ika, Universit as Diponegoro, Tem balang,
Sem arang 50275 Telepon ( 024) 7474754; Fax. ( 024) 76480690
Abst r a ct
An int ensificat ion in agricult ure oft en faces som e t hreat s due t o t he exist ance of plant
int errupt ed organism which oft en causes t he decreasing of t he harv est or even t he failure
of t he harv est . The growt h cont rolling of t he Plant I nt errupt ed Organism by using pest icide
by m ost of t he farm ers has been considered as a solut ion t hat can save or prot ect t he
harvest from t he at t ack of t he Plant I nt errupt ed Organism . The obj ect ive of t his research is
t o get isolat e and bact erial charact erist ic which able t o degrade t he diazinon. The m ain
source of t he m icrobes are t ak en from t he soil sam ple in Brebes Regency, especially in
Ket anggungan Dist rict , Wanasari Dist rict , Losari Dist rict , dan Larangan Dist rict . The
research w as conduct ed by isolat ion and screening for isolat es followed by a
charact erizat ion of bact erial isolat es include m orphological observat ions and biochem ical
t est s. I solat es t hat have acquired resist ance t est of diazinon is t hen perform ed t o det erm i ne
t he ext ent of t he abilit y of bact eria t o survive, and t hen t o m easure t he growt h curv e and
t he final st ep is t o t est t he degradat ion of diazinon by using HPLC ( High Perform ance Liquid
Chrom at ography) . The m edium which were used in isolat ion and screenin g process w ere
Mineral Salt Medium ( MSM) t hat had been added wit h diazinon 0,5 ppm and t he final result s
obt ained six isolat es, t here were JKB1, JKB2, JKB3, JKB4, JKB5 and JKB6. The result of
resist ance t est show ed t hat concent rat ion of 90 ppm was t he resi st ance lim it of t he six
isolat es, and t he m ost resist ance isolat e was JKB3 which was shown wit h t he great est
am ount of t he cells t han ot her isolat es. The growt h curv e was m ade by inoculat ing t he
isolat es on MSM m edium wit h 90 ppm diazinon, t hen it would get JKB5 isolat e which has t he
highest adapt ive abilit y. Diazinon degradat ion t est was det ect ed wit h HPLC in som e variet ies
of incubat ion t im e, like 24, 24, and 72 hours. From t his t est w e could get t he JKB2 isolat e
and JKB1 isolat e which had higher degradat ion abilit y t han four isolat es, due t o a decrease
in t he concent rat ion of diazinon on JKB2 at 76.27 ppm or 84.74% , followed by JKB1 70,05
ppm or 77.83% .
Keywords : Diazinon, I solat e, Charact erizat ion, Resist ance, Degradat ion
Abst r a k
Upaya int ensifikasi pert anian seringkali m enghadapi kendala dengan keberadaan
organism e pengganggu t anam an ( OPT) yang m enyebabkan penurunan hasil panen bahkan
gagal panen. Pengendalian OPT dengan m enggunakan pest isida t elah dianggap oleh pet ani
sebagai salah sat u cara yang m am pu m enyelam at kan hasil pert anian dari serangan OPT.
Tuj uan penelit ian ini adalah m endapat kan isolat dan karakt er bakt eri yang dapat
m endegradasi diazinon. Sum ber m ikroba diam bil dari sam pel t anah di daerah Kabupat en
1
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
Brebes, yait u Kecam at an Ket anggungan , Kecam at an Wanasari, Kecam at an Losari, dan
Kecam at an Larangan. Penelit ian dilakukan dengan isolasi dan skrining unt uk m endapat kan
isolat , kem udian dilanj ut kan dengan karakt erisasi isolat m eliput i pengam at an m orfologi
bakt eri dan uj i biokim ia. I solat yang didapat kan selanj ut nya dilakukan uj i resist ensi unt uk
m enget ahui kem am puan bakt eri bert ahan t erhadap diazinon, kem udian dilakukan
pengukuran kurva pert um buhan dan yang langkah akhir adalah dilakukan uj i degradasi
diazinon dengan m enggunakan Krom at ografi Cair Kinerj a Tinggi ( KCKT) . Medium yang
digunakan unt uk isolasi dan sk rining adalah Mineral Salt Medium ( MSM) yang dit am bahkan
dengan diazinon 0,5 ppm , hasil akhir diperoleh 6 isolat , yait u JKB1, JKB2, JKB3, JKB4,
JKB5, dan JKB6. Uj i resist ensi dilakukan pada konsent rasi 20- 90 ppm sebagai bat as am bang
resist ensi keenam isolat . isolat yang paling resist en adalah JKB3 yang dit unj ukkan dengan
j um lah sel t erbanyak dibanding dengan isolat lain. Kurva pert um buhan dibuat dengan
m enginokulasikan isolat pada m edium MSM + diazinon 90 ppm , diperoleh isolat JKB5 yang
m em punyai kem am puan adapt if yang t ert inggi. Uj i degradasi diazinon didet eksi dengan
KCKT dengan variasi wakt u inkubasi selam a 24, 48, dan 72 j am . I solat JKB2 dan JKB1 yang
m em punyai daya degradasi lebih t inggi dibandingkan dengan keem pat isolat lainnya,
karena t erj adi penurunan konsent rasi diazinon pada JKB2 sebesar 76,27 ppm at au 84,74%
dan diikut i JKB1 sebesar 70,05 ppm at au 77,83% .
Kat a kunci : Diazinon, I solat , Karakt erisasi, Resist ensi, Degradasi
serangan OPT. Hal ini m enyebabkan
pest isida
m enj adi
sarana
yang
m em egang peranan pent ing dan
dibut uhkan oleh pet ani ( Budigunawan,
2004) .
Pem akaian pest isida oleh pet ani
di Brebes um um nya sangat int ensif
baik dosis m aupun frekuensinya,
sehingga
m em pengaruhi
kualit as
lahan
dan
ekosist em
sekit arnya.
Pest isida yang banyak digunakan oleh
pet ani di daerah Brebes adalah
pest isida organofosfat j enis diazinon
dengan frekuensi aplikasi 5- 30 kali per
m usim
t anam
(±
60
har i)
( Budigunawan, 2004) . Penggunaan
pest isida dengan konsent rasi t inggi
dan dalam j angka wakt u yang panj ang
akan
m enj adikan
kualit as
lahan
pert anian m engalam i penurunan yang
m enj adi
penyebab
m enurunnya
kualit as
dan
kuant it as
produksi.
Pest isida organofosfat dikenal sebagai
pest isida yang sangat t oksik, nam un
pada um um nya cepat t erurai di
Pe n da hu lu a n
I nt ensifikasi
pert anian
m erupakan kebij akan yang diam bil
pem erint ah sebagai upaya unt uk
m em enuhi kebut uhan akan pangan di
I ndonesia
sej alan
dengan
laj u
pert am bahan j um lah penduduk yang
sem akin
m eningkat .
Upaya
int ensifikasi
pert anian
ser ingkali
m enghadapi
kendala
dengan
keberadaan organism e pengganggu
t anam an
( OPT)
yang
seringkali
m enyebabkan penurunan hasil panen
at au bahkan gagal panen.
I nt ensifikasi
pert anian
t elah
dit erapkan dengan beberapa t eknologi
unt uk m eningkat kan hasil panen yang
opt im al, salah sat unya adalah dengan
penggunaan agrokim ia ( bahan kim ia
sint et ik)
( Pr ij ant o,
2009) .
Pengendalian
OPT
dengan
m enggunakan
pest isida
t elah
dianggap oleh pet ani sebagai salah
sat u
cara
yang
m am pu
m enyelam at kan hasil pert anian dar i
2
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
bahan
yang
diperlukan
adalah
-1
pest isida diazinon 600 g L .
Medium yang digunakan unt uk
penelit ian ini adalah Mineral Salt
Medium ( MSM) dengan pH 7,2 dan
kom posisinya dalam 300 m L adalah
( NH 4 ) 2 SO4 0,6 g, MgSO4 . 7H 2 O 0,06 g,
CaCl 2 . 2H 2 O 0,003 g, FeSO4 . 7H 2 O
0,0003 g, Na 2 HPO4 . 12H 2 O 0,45 g,
0,45
g.
Medium
MSM
KH 2 PO4
diperkaya dibuat dengan penam bahan
pept on 0,9 g dan yeast ext ract 0,06 g.
Medium yang j uga digunakan unt uk
isolasi bakt er i adalah m edium Nut rient
Agar ( NA) dan Nut rient Brot h ( NB) .
Bahan unt uk uj i biokim ia m edium SI M
( Sulfide I ndole Mot ilit y) dan reagen
Kovac’s unt uk uj i I ndole, Medium MRVP unt uk uj i Met hyl Red dan VogesProskauer. Reagen yang digunakan
unt uk uj i m et hyl red adalah m et hyl
red dan voges - proskauer
adalah
reagen Barrit ’s A dan B. Medium
Sim m on Sit rat agar digunakan unt uk
uj i Sim m on Sit rat , Ur ease Brot h unt uk
unt uk uj i
uj i urease, H 2 O2 3 %
kat alase, dan m edium nut r ien gelat in
unt uk uj i gelat in. Pengecat an gram
m enggunakan gram A, B, C dan D.
Medium
Triple
Sugar- I ron
Agar
digunakan unt uk uj i TSI A
lingkungan dan t idak m enyebabkan
bioakum ulat if ( Dj oj osum art o, 2008) .
Pest isida organofosfat
dapat
diuraikan ke perm ukaan t anah m elalui
beberapa proses, yait u volat ilisasi,
fot olisis, hidrolisis, dan biodegradasi.
Biodegradasi dapat t erj adi dengan
kondisi
aerobik
dan
anaerobik.
Hidrolisis m erupakan m ekanism e yang
pent ing
unt uk
pr oses degradasi,
t erut am a dengan kadar pH rendah
baik di dalam t anah ( Cycoń et al.,
2009) .
Degradasi
oleh
m ikroba
dihar apkan dapat m enent ukan nasib
diazinon di lingkungan. Banyak penulis
t elah m engindikasikan bahwa st rain
bakt eri dar i kelom pok t aksonom i yang
berbeda
m em punyai
kem am puan
yang
baik
dalam
m endegradasi
pest isida. Kaj ian degradasi secara
m ikrobial sangat berm anfaat bagi
pengem bangan st rat egi biorem ediasi
unt uk
m eracuni
OPT
dengan
m em anfaat kan
m ikroorganism e
( Cycoń et al., 2009) .
Mengingat
persawahan
di
daerah Brebes sering m enggunakan
diazinon,
m aka
perlu
dit elit i
keberadaan
bakt er i
pendegradasi
diazinon pada areal t ersebut . Sifat sifat bakt eri di lingkungan t ersebut
yang
t elah
dit elit i
diharapkan
berpot ensi m endegradasi pest isida
organofosfat sert a dapat digunakan
sebagai agen biorem ediasi t anah yang
t ercem ar oleh pest isida
M e t ode
a. Pengam bilan
dan
Persiapan
Sam pel Tanah
Sam pel t anah diam bil dari em pat
lokasi kecam at an yang berbeda di
daerah Brebes, yait u Kecam at an
Wanasari,
Kecam at an
Larangan,
Kecam at an
Ket anggungan,
dan
Kecam at an
Losari.
Pengam bilan
sam pel t anah sawah dilakukan dengan
sist em diagonal ( Ardiwinat a, 2007) .
Tanah diam bil dengan cara digali
dengan m enggunakan sekop pada
kedalam an 0 - 20 cm ,selanj ut nya
dilakukan pencam puran dar i 5 t it ik
Ba h a n da n M e t ode
Ba h a n Pe n e lit ia n
Bahan yang digunakan adalah
sam pel t anah sawah yang diam bil dar i
4
kecam at an
di
Brebes,
yait u
Kecam at an
Wanasari,
Kecam at an
Larangan, Kecam at an Ket anggungan
dan Kecam at an Losari. Selain it u,
3
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
kem udian diinkubasikan di dalam
inkubat or pada suhu 37° C.
Dilakukan
pengam at an
pert um buhan dan m orfologi kolonikoloni yang t ersebar di perm ukaan
agar sebagai kult ur cam puran, ant ara
lain pengam at an t erhadap bent uk,
elevasi, w arna dan ukuran. Kult ur
cam puran yang t um buh pada m edium
kont rol bert uj uan unt uk m enget ahui
keanekaragam an
( biodiversit as)
bakt eri yang berasal dar i m asingm asing sam pel t anah. Kult ur yang
m am pu t um buh pada m edium MSM +
Diazinon 0,5 ppm m erupakan salah
sat u upaya skrining yang bert uj uan
unt uk m enapis bakt eri yang m am pu
t um buh pada m edium yang m iskin
nut rien dan m engandung diazinon.
Dilakukan
pem isahan
kult ur
cam puran dari m edium MSM +
Diazinon 0,5 ppm unt uk m endapat kan
kult ur m urni dengan cara m engam bil
sat u sengkelit koloni yang berdiam et er
paling besar dengan m enggunakan
ose t um pul dan dilakukan kult ivasi
kem bali
dengan
t eknik
isolasi
m enggunakan m et ode cawan gores
pada m edium NA dan dilakukan
pengam at an m akroskopis ant ara lain
pengam at an ukuran, warna, bent uk,
t epi dan elevasi. Koloni yang t erpisah
pada cawan gores dipindahkan secara
asept ik pada m edia agar NA m iring
yang digunakan sebagai kult ur st ok
dan dilakukan pengam at an t erhadap
bent uk,
ukuran,
warna,
dan
karakt er ist ik opt ikal.
c. Karakt erisasi I solat Bakt eri
Karakt erisasi
isolat
bakt eri
dilakukan t erhadap beberapa isolat
bakt eri yang t elah m elalui proses
penapisan/ skr ining yang berpot ensi
dalam
m endegradasi
pest isida
organofosfat
j enis
diazinon.
Karakt erisasi ini dilakukan dengan
m elakukan pengam at an m orfologi sel
lokasi pengam bilan t anah dalam sat u
kecam at an.
Pengam bilan
sam pel
t anah t ersebut sudah dilakukan oleh
salah sat u penelit i di BPPT Serpong.
Sam pel t anah sebanyak 500 g
yang
sudah
diam bil
kem udian
disim pan di dalam cold room ( ruang
dingin dengan suhu ± 7- 10° C) .
b. I solasi Bakt er i
Sam pel
dar i
m asing- m asing
kecam at an dit im bang seberat 1 g
dengan
m enggunakan
t im bangan
analit ik, kem udian dim asukkan ke
dalam t abung reaksi yang berisi 9 m L
aquades st eril secara asept is di dalam
LAF. Tabung reaksi yang sudah diisi
oleh sam pel t anah dit ut up dengan
m enggunakan
sum bat ,
kem udian
dihom ogenkan dengan m enggunakan
vort ex dan suspensi t anah diam bil
secara asept is sebanyak 5 m L dengan
m enggunakan m ikropipet .
Masing- m asing suspensi t anah
dim asukkan secara asept is ke dalam
45 m L m edium MSM diperkaya di
dalam labu erlenm eyer dan diinkubasi
dengan m enggunakan rot ary shaker
pada kecepat an 120 rpm sert a suhu
37° C dan rent ang wakt u inkubasinya
adalah 24, 48, dan 72 j am .
Suspensi t anah diperkaya yang
sudah diinkubasi, pada m asing- m asing
rent ang wakt unya sert a dilakukan
pengenceran berseri 10 - 1 sam pai 10 - 7 .
Hasil
pengenceran
10 - 7
diam bil
sebanyak
1
mL
dan
dilakukan
pencawanan dengan m edium MSM
agar diperkaya sebagai kont rol dan 1
m L dicawankan pada m edium MSM
agar + diazinon 0,5 ppm . Suspensi
t anah yang dicawankan diinokulasikan
dengan m et ode agar sebar ( spread
plat e)
yang
dir at akan
dengan
m enggunakan
bat ang
spreader
4
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
diinkubasikan dengan rot ary shaker
berkecepat an 120 rpm pada suhu 37°
C dengan rent ang w akt u 24, 48, dan
72 j am . Kurva pert um buhan dibuat
dengan m engam bil suspensi sebanyak
0,2 m L dar i isolat dan dilakukan pada
saat j am ke 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21,
24.
Penghit ungan
j um lah
sel
dilakukan
dengan
m enggunakan
haem acyt om et er.Penghit ungan j um lah
sel dilakukan m enggunakan count er
dengan rum us
j um lah sel/ m L =
Jum lah sel x 2,5.10 5 . Uj i degradasi
isolat
bakt er i
t er hadap
diazinon
dilakukan m enggunakan KCKT, nam un
dilakukan preparasi sam pel t er lebih
dahulu. Preparasi sam pel dilakukan
m enggunakan
cent rifuge
dengan
kecepat an 4000 rpm selam a 10 m enit ,
kem udian
diam bil
nat an
dan
supernat an
dan
dilet akkan
pada
t em pat yang t erpisah lalu disim pan di
dalam kulkas dengan suhu 4° C.
Langkah ber ikut nya adalah dilakukan
analisa sam pel dengan m enggunakan
KCKT. Kolom yang digunakan adalah
kolom
C18,
eluennya
adalah
acet onit r il : air ( 70: 30) dengan
panj ang gelom bang 254 nm dan
wakt u ret ensi 15 m enit .
dengan pengecat an gram sert a uj i
biokim ia
yang
bert uj uan
unt uk
m enget ahui
sifat
fisiologis
dan
akt ivit as gerak dar i
isolat bakt er i.
Karakt erisasi dan Uj i biokim ia yang
dilakukan ant ara lain pewarnaan gram
uj i kat alase, uj i ferm ent asi karbohidrat
dan pem bent ukan H 2 S, uj i hidrolisis
gelat in, uj i urease, uj i indol, uj i m et hyl
red, uj i Voges- Proskauer, uj i sit rat ,
dan uj i m ot ilit as.
d.
Uj i Resist ensi Bakt er i t erhadap
Diazinon
I solat
bakt er i
yang
t elah
diperoleh
dar i m edium
MSM +
diazinon 0,5 ppm
dilakukan uj i
resist ensi t erhadap diazinon. I solat
t ersebut
diam bil
sebanyak
sat u
sengkelit dengan m enggunakan ose
t um pul secara asept is. Sengkelit dar i
isolat t ersebut diinokulasikan secara
asept is ke dalam m edium NB yang
t elah dit am bahkan dengan diazinon
dengan var iasi konsent rasi 20 ppm ,
30 ppm , 40 ppm , 50 ppm , 60 ppm , 70
ppm , 80 ppm dan 90 ppm , kem udian
diinkubasi
dengan
rot ary
shaker
selam a 24 j am dengan kecepat an 120
rpm pada suhu 37 ° C. Pengam at an
kem am puan
resist ensi
bakt er i
t erhadap diazinon dilakukan dengan
m enggunakan
haem acyt om et er.
Konsent rasi diazinon yang diperoleh
dari
uj i
resist ensi
adalah
pada
konsent rasi 90 ppm dan dibuat kurva
resist ensi.
e.
Uj i Degradasi Diazinon dan
Pengukuran
Kurva
Pert um buhan
Bakt eri
Pengukuran kurva pert um buhan
dibuat dengan m enggunakan isolat
yang resist en t er hadap diazinon.
I solat t ersebut diam bil sebanyak sat u
sengkelit dengan m enggunakan ose
t um pul
secara
asept ik
dan
diinokulasikan ke dalam m edium MSM
+
diazinon
90
ppm .
I solat
H a sil da n Pe m ba h a sa n
I sola t
Ba k t er i
Pe n de gr a da si
D ia zin on
Jum lah isolat yang diperoleh dar i
hasil isolasi dan karakt erisasi sert a
pengam at an m orfologi sam pel t anah
dari em pat kecam at an di Kabupat en
Brebes dengan m enggunakan m edium
kont rol adalah sebanyak 26 isolat ,
dengan perincian j um lah isolat y ang
diperoleh dar i Kecam at an Wanasari,
Kecam at an Losari, dan Kecam at an
Larangan, m asing- m asing berj um lah 6
isolat , sedangkan dari Kecam at an
5
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
m iskin nut r ien, yait u m edium MSM
yang dit am bahkan dengan diazinon
0,5 ppm diperoleh sebanyak 13 isolat
bakt eri yang m am pu t um buh dan
bert ahan hidup, hal ini m enunj ukkan
bahwa
isolat
t ersebut
m am pu
m em anfaat kan unsur karbon dan
fosfat yang t erdapat di dalam diazinon
unt uk m em bent uk st rukt ur sel dan
asam nukleat berupa DNA dan RNA
yang
berm anfaat
dalam
sint esis
prot ein.
Hasil
pengam at an
m orfologi
koloni bakt er i yang t um buh pada
m edium MSM + diazinon 0,5 ppm
dapat dilihat pada Tabel 1.
Ket anggungan diperoleh 8 isolat .
I solat yang t um buh pada m edium
kont rol
m enandakan
biodiversit as
bakt eri yang t erdapat di dalam
m asing- m asing sam pel t anah. Medium
kont rol m erupakan m edium yang kaya
akan nut rien sehingga m em ungkinkan
sem ua j enis bakt eri dapat t um buh
karena
kebut uhan
akan
nut rien
t erpenuhi. Nut r ien- nut rien t ersebut
berasal dar i yeast ext ract , pept on dan
glukosa,
yang
berfungsi
sebagai
sum ber karbon dan prot ein, sehingga
pert um buhan sel t erj adi lebih cepat
daripada m edium yang m iskin akan
nut rien.
Hasil isolasi dan penapisan
bakt eri dengan m enggunakan m edium
Tabel 1. Hasil Pengam at an Morfologi Koloni Bakt eri pada Medium MSM + Diazinon 0,5 Ppm
No.
Kode
I solat
Warna
Ciri Morfologi Koloni
Bent uk
Tepi
Elevasi
1
JBK1
Whit e
Circular
Ent ire
2
JBK2
Pink
I rregular
Undulat e
Flat
Flat
3
JBK3
Transparent
Circular
Ent ire
Raised
4
JBK4
Transparent
Circular
Ent ire
Flat
5
JBLos1
Pink
I rregular
Serrat t e
Flat
6
JBLos2
Whit e- Yellowish
I rregular
Undulat e
Flat
7
8
JBLos3
JBW1
Transparent
Transparent
Circular
Circular
Ent ire
Ent ire
Flat
Raised
9
JBW2
Transparent
I rregular
Undulat e
Flat
10
11
JBW3
JBLa1
Whit e
Pink
Circular
Circular
Ent ire
Ent ire
Flat
Flat
12
JBLa2
Whit e
Circular
Ent ire
Flat
13
JBLa3
Whit e
I rregular
Serrat e
Flat
Ket erangan : JBK : Brebes Ket anggungan, JBLos : Br ebes Losari, JBW : Brebes Wanasari, JBLa :
Brebes Larangan
t ersebut
pada
akhirnya
m am pu
t um buh berdasarkan m orfologi yang
sesungguhnya, dan pada akhirnya,
dari 13 isolat diperoleh 6 isolat yang
m em punyai bent uk yang berbeda.
Keenam isolat t ersebut diber i nam a
JKB1, JKB2, JKB3, JKB4, JKB5, dan
JKB6. I solat yang t erm asuk ke dalam
I solat - isolat
t ersebut
dikult ivasikan pada m edium NA yang
m erupakan m edium yang kaya akan
nut rien,
sehingga
m asing- m asing
isolat t ersebut m am pu m enunj ukkan
m orfologi yang sesungguhnya. Hasil
kult ivasi
pada
m edium
NA
m enunj ukkan
bahwa
isolat - isolat
6
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
JKB1 m eliput i JBLos2, JBK1, JBK2, dan
JBLos1. I solat yang t erm asuk ke
dalam JKB2 ant ara lain adalah JBLos3,
JBW1, JBLa1, JBW3, dan JBLa3,
sedangkan isolat JBK3 m erupakan
JKB3, JBK4 m erupakan JKB4, JBLa2
m erupakan JKB5, dan I solat JBW2
m erupakan
JKB6.
Keenam
isolat
t ersebut
kem udian
dilakukan
pengam at an m orfologi koloni secara
m akroskopis m eliput i warna, bent uk,
t epi dan elevasi dari koloni yang
t erpisah. Hasil pengam at an m orfologi
koloni bakt er i pada agar cawan
t ercant um pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengam at an Morfologi Koloni Bakt eri pada Agar Cawan dengan Medium NA
No
Kode
I solat
1
2
3
4
5
6
JKB1
JKB2
JKB3
JKB4
JKB5
JKB6
Ciri Morfologi Koloni
Warna
Whit e
Whit e - Yellowish
Whit e- Yellowish
Whit e- Yellowish
Whit e- Yellowish
Whit e- Yellowish
Bent uk
I rregular
I rregular
I rregular
I rregular
I rregular
I rregular
Tepi
Undulat e
Undulat e
Undulat e
Undulat e
Lobat e
Lobat e
elevasi
Raised
Raised
Flat
Flat
Flat
Flat
yellowish) kecuali pada JKB1 yang
berwarna put ih ( whit e) .
Pem buat an kult ur st ok dilakukan
dengan m engkult ivasi isolat pada agar
m ir ing
yang
j uga
dilakukan
pengam at an secara m akroskopis, hasil
pengam at an m akroskopis dar i goresan
t unggal di at as perm ukaan agar
m ir ing dapat dilihat pada Tabel 3.
Hasil
pengam at an
di
at as
m enunj ukkan bahwa keenam isolat
t ersebut m am pu t um buh dengan baik
dibandingkan ket ika isolat t ersebut
t um buh di m edium MSM + diazinon
0,5 ppm . Bent uk keenam isolat adalah
irregular dengan bagian t epi yang
nam pak
sebagian
besar
adalah
undulat e at au bergelom bang dan j uga
lobat e at au ber lekuk dan berelevasi
dat ar ( flat ) sert a pada um um nya
berwarna put ih kekuningan ( whit e-
Tabel 3. Pengam at an m akrosk opis Koloni Bakt eri pada Agar Miring dengan Medium NA
No.
1
2
3
4
5
6
Kode I solat
JKB1
JKB2
JKB3
JKB4
JKB5
JKB6
Bent uk
Filiform
Filiform
Echinulat e
Filiform
Arborescent
Filiform
Ciri Morfologi Koloni
Karakt erist ik Opt ikal
Translucent
Translucent
Translucent
Translucent
Translucent
Translucent
Warna
Whit e
Whit e
Whit e
Whit e
Whit e
Whit e
m enghasilkan warna koloni yang
berwarna put ih. Kar akt erist ik opt ikal
yang
diam at i
berkait an
dengan
pert um buhan koloni, keenam isolat
Pengam at an pada agar m ir ing
m enunj ukkan bahwa keenam bakt er i
t ersebut t idak m em punyai pigm en
berwarna
sehingga
hanya
7
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
berbent uk arborescent sepert i bent uk
pohon dengan percabangan. Keenam
isolat t ersebut j uga diindent ifikasi
berdasarkan
karakt erist ik
secara
biokim ia dan pengecat an gram yang
dapat dilihat pada Tabel 4.
t ersebut bersifat t ranslucent at au
sebagian t em bus pandang. JKB1,
JKB2, JKB4, dan JKB6 m em punyai
bent uk filiform yang bersinam bung
sepert i benang dengan t epi licin,
sedangkan JKB4 berbent uk echinulat e
yang bersinam bung sepert i benang
dengan t epi t idak rat a, dan JKB5
Tabel 4. Hasil Karakt erisasi dan Uj i Biokim ia I solat Bakt eri dari Medium MSM + Diazinon 0,5
ppm
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
I solat
Uj i Biokim ia
Pewarnaan Gram
Kat alase
I ndol
Met hyl Red
Voges Proskauer
Sit rat
Urease
Hidrolisis Gelat in
Mot ilit as
* ) Ferm ent asi
Karbohidrat dan
Pem bent ukan H 2 S
JKB
1
JKB
2
JKB
3
JKB
4
JKB
5
JKB
6
+
+
+
+
3
+
+
+
+
3
+
+
+
+
+
1
+
+
+
+
1
+
+
+
+
+
+
2’
+
+
+
+
+
3
Ket erangan :
* ) Ferm ent asi Karbohidrat dan Pem bent ukan H 2 S : 1. Bagian agar m iring alkalin ( m erah) dan bagian bawah asam
( kuning) t anpa gas, 1’. Bagian agar m iring alkalin ( m erah) dan bagian bawah asam ( kuning) dengan gas,
2.
Bagian agar m iring asam ( kuning) dan bagian bawah kuning t anpa produksi gas,
2’. Bagian agar m iring asam
( kuning) dam bagian bawah kuning dengan produksi gas, 3. Bagian agar m iring m erah j uga bagian bawah at au
t idak ada perubahan pada bagian bawah ( j ingga- m erah) .
gram A dan gram B ( ikat an CV- I ) akan
segera t ersingkir pada dinding t ipis
dan t idak banyak yang ber ikat an
silang. Alkohol t ersebut ( gram C) akan
m elepaskan ikat an CV- I sehingga sel
m enj adi t idak ber warna, sehingga
ket ika diber ikan gram D sel yang t elah
m engalam i pem ucat an akan m enj adi
m erah.
Uj i Kat alase pada Tabel 4
m enunj ukkan hasil posit if, hal ini
berart i bahwa keenam isolat m am pu
m enghasilkan enzim kat alase dalam
m endegradasi
hidr ogen
peroksida
Hasil uj i biokim ia pada Tabel 4.
m enunj ukkan bahwa keenam isolat
bakt eri m erupakan j enis bakt er i gram
negat if. Sel yang dim iliki oleh keenam
isolat t ersebut hanya m em iliki lapisan
pept idoglikan yang t ipis dan diliput i
oleh lapisan m em bran luar yang
t ersusun dari lipid.
Mem bran luar
yang t ersusun dar i lipid t er larut ket ika
diber ikan gram C, karena gram C
m erupakan alkohol yang berfungsi
unt uk
m elarut kan
lem ak
pada
m em bran
luar
sehingga
ikat an
kom pleks yang t elah t ersusun dari
8
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
sum ber karbon sat u- sat unya. Hasil
posit if diperoleh pada JKB3, JKB4,
JKB5, dan JKB6, hal ini m enunj ukkan
keem pat
isolat
ini
m am pu
m em anfaat kan sit rat sebagai sum ber
karbon yang dit andai dengan adanya
perubahan warna m enj adi biru. Sit rat
m erupakan int erm ediet ut am a dalam
Siklus Krebs yang diproduksi m elalui
kondensasi aset il akt if dengan asam
oksaloaset at , dengan enzim sit rase
dihasilkan oksaloaset at dan asam
aset at yang secara enzim at ik m enj adi
asam piruvat dan CO2 . Selam a reaksi
berlangsung,
m edium
berubah
m enj adi basa dan CO2 bereaksi
dengan nat rium dan air m em bent uk
Na- karbonat ,
sehingga
akan
m engubah warna bir u brom t im ol dar i
hij au m enj adi biru gelap. Hasil negat if
dit unj ukkan dengan warna m edia
yang t et ap hij au, nam pak pada JKB1
dan JKB2.
Hasil dar i uj i ur ease pada
penelit ian ini m enunj ukkan sem ua
isolat t idak dapat m endegradasi urea
dengan
enzim
ur ease,
hal
ini
disebabkan karena enzim urease yang
m erupakan
biokat alisat or
organik
t idak m am pu dihasilkan oleh m asingm asing isolat , sehingga bakt er i t idak
dapat m em isahkan ikat an nit rogen
dan karbon pada urea dan t idak dapat
m em bent uk produk akhir berupa
am onia yang bersifat basa.
Uj i
hidrolisis
gelat in
m enunj ukkan bahwa keenam isolat
m enghasilkan
hasil
posit if,
yang
dit andai dengan kult ur yang m asih
t et ap cair ket ika diinkubasi ke dalam
kulkas
bersuhu
4° C.
Hal
ini
m engindikasikan bahwa keenam isolat
bakt eri t ersebut m am pu m encair kan
gelat in dengan enzim ekst raseluler
prot eolit ik, yait u gelat inase yang
m am pu
m enghidr olisis
prot ein
m enj adi asam am ino sehingga gelat in
yang m erupakan senyawa beracun
yang m enyebabkan kem at ian bakt er i
apabila t idak segera didegradasi. Uj i
indol m enunj ukkan hasil negat if hal ini
m enunj ukkan bahwa keenam isolat
t idak m am pu m endegradasi asam
am ino t r ipt ofan yang berasal dar i SI M
agar.
Asam
am ino
t r ipt ofan
m erupakan asam am ino esensial yang
dapat
dioksidasi
oleh
akt ivit as
enzim at is
bakt er i
sepert i
enzim
t ript ofanase,
keberadaan
indol
didet eksi dengan reagen Kovac’s yang
m enghasilkan warna m erah ungu.
Uj i Met hyl Red pada JKB1, JKB2,
JKB3 dan JKB5 m enunj ukkan hasil
posit if, hal ini m enunj ukkan bahwa
isolat t ersebut m am pu m engoksidasi
glukosa dar i m edium MR- VP yang
dim anfaat kan
unt uk
m em produksi
energi dan m enghasilkan produk akhir
berupa
asam
yang
diindikasikan
dengan indikat or m erah m et il. JKB4
dan JKB6 m enunj ukkan hasil negat if,
hal ini dim ungkinkan produk akhir
yang
dihasilkan
m asih
t erdapat
kandungan asam , nam un konsent rasi
hidrogennya
rendah
sehingga
m enghasilkan warna kuning.
Uj i
Voges- Proskauer
m enunj ukkan hanya JKB5 dan JKB6
yang m em punyai hasil posit if, hal ini
berart i
kedua
isolat
m em punyai
kem am puan
unt uk
m enghasilkan
subst ansi non asam dengan produk
akhir
net ral
sebagai
hasil
dar i
m et abolism e
glukosa
set elah
direaksikan dengan reagen Barrit ’s.
JKB1,
JKB2,
JKB3,
dan
JKB4
m enunj ukkan
hasil
negat if
yang
m enandakan isolat t ersebut t idak
m am pu m enghasilkan subst ansi non
asam .
Uj i
sit rat
yang
dilakukan
bert uj uan unt uk m em bedakan isolat
bakt eri
yang
m am pu
m em ferm ent asikan
sit rat
sebagai
9
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
yang rendah dan pert um buhan bakt er i
yang m elam bat . JKB5 m enunj ukkan
hasil reaksi pada bagian agar m ir ing
asam ( kuning) dan bagian bawah j uga
berwarna kuning ( asam )
dengan
produksi gas. Hal ini m enunj ukkan
adanya ferm ent asi lakt osa dan at au
sukrosa karena kedua subst ansi ini
berkonsent rasi
t inggi,
sehingga
ferm ent asi t erus berlangsung dan
m enghasilkan asam baik pada agar
m ir ing m aupun bagian bawah
Uj i Re sist e nsi Ba k t e r i Ter h a da p
D ia zin on
Uj i resist ensi bakt eri dilakukan
dengan m enggunakan m edium NB
( Nut rient Brot h) yang dit am bahkan
dengan diazinon. Tuj uan penggunaan
m edium NB yang t elah dit am bahkan
dengan
diazinon
adalah
unt uk
m enget ahui ket ahanan hidup
isolat bakt eri pada m edium dengan
nut rien lengkap, dengan beberapa
var iasi konsent rasi diazinon yang
dim ulai dar i konsent rasi 20 ppm
sam pai dengan 90 ppm
akan t et ap cair m eskipun berada pada
suhu 4° C. Uj i m ot ilit as m enunj ukkan
hasil posit if karena m enghasilkan
kekeruhan sepert i kabut .
Uj i ferm ent asi karbohidrat dan
pem bent ukan H 2 S pada JKB1, JKB2,
dan JKB6 m enunj ukkan bagian agar
m ir ing berwarna m erah j uga bagian
bawah at au t idak ada perubahan pada
bagian bawah ( j ingga m erah) , hal ini
berart i
t idak
t erj adi
ferm ent asi
karbohidrat , hanya t erj adi kat abolism e
pept on sehingga m enghasilkan reaksi
alkalin
( m erah)
akibat
adanya
produksi am onia. JKB3 dan JKB4
m enunj ukkan hasil reaksi pada bagian
agar m ir ing berwarna m erah ( alkalin)
dan bagian bawah berwarna kuning
( asam ) t anpa produksi gas, hal ini
m enandakan
adanya
ferm ent asi
glukosa dan konsent rasi asam yang
dihasilkan
sangat
kecil
sehingga
segera
dioksidasi.
Pept on
yang
t erkandung
di
dalam
m edia
dim anfaat kan oleh bakt eri sehingga
m enghasilkan alkalin. Bagian bawah
asam karena adanya t ekanan oksigen
Gam bar 1. Grafik Resist ensi I solat Bakt eri Terhadap Diazinon
penam bahan
konsent rasi
diazinon
m enyebabkan t erj adinya penurunan
j um lah sel, sehingga sem akin t inggi
konsent rasi diazinon yang diber ikan
Gam bar 1. m erupakan hasil dar i
uj i resist ensi yang dilakukan dengan
inkubasi selam a 24 j am . Hasil yang
diperoleh
m enunj ukkan
bahwa
10
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
efekt ivit as
m et eabolism e
yang
berbeda- beda.
Ku r va Pe r t u m buh an Ba k t er i
Pert um buhan dapat didefinisikan
sebagai pert am bahan secara t erat ur
sem ua kom ponen di dalam sel hidup,
m eliput i
peningkat an
j um lah
kom ponen- kom ponen sel t erm asuk
DNA sehingga ukuran
sel j uga
bert am bah besar. Bakt eri adalah sel
prokariot ik yang t um buh dengan cara
pem belahan biner, dim ana sat u sel
akan
m em belah
secara
sim et ris
m enj adi dua sel. I solat bakt er i yang
resist en t erhadap diazinon m erupakan
j enis bakt er i gram negat if, sehingga
pem bent ukan
dinding
sel
t erj adi
secara berselang- seling di seluruh
dinding
sel.
Pengukuran
kur va
pert um buhan
dilakukan
dengan
m enggunakan m edium MSM dengan
diazinon 90 ppm .
ke dalam m edium , m aka penurunan
j um lah sel yang t erj adi sem akin besar.
Keenam
isolat
bakt eri
t ersebut
m em punyai
kem am puan
unt uk
resist en pada konsent rasi 90 ppm ,
oleh karena it u konsent rasi t ersebut
digunakan
unt uk
m elakukan
uj i
degradasi diazinon.
I solat bakt er i yang m em iliki
j um lah sel t erbanyak adalah JKB3,
berdasarkan penghit ungan dengan
m enggunakan
haem act yom et er
diperoleh
j um lah
populasi
sel
7
sebanyak 7,6 x 10 ( 76.166.666 sel) ,
populasi
ini
m er upakan
j um lah
t ert inggi dibandingkan dengan 5 isolat
lainnya. Populasi t erendah t erdapat
pada JKB1 dengan j um lah 2,4 x 10 7
( 24.416.666 sel) . Perbedaan j um lah
sel ini disebabkan karena pada saat
m asing- m asing
isolat
m em punyai
Gam bar 2. Kurva Pert um buhan I solat Bakt eri Pendegradasi Diazinon
Pengukuran kurva pert um buhan
dilakukan
dengan
m elakukan
penghit ungan j um lah sel pada j am ke
0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, dan 24.
Kurva
pert um buhan
di
at as
m enunj ukkan bahwa keenam isolat
bakt eri m am pu t um buh hanya dengan
m em anfaat kan sum ber karbon dan
fosfat dar i diazinon sert a m ikronut r ien
yang berasal dar i m edium MSM.
11
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
Tabel 5. Unsur- Unsur Penyusun Medium MSM
No.
1
2
3
4
5
6
7
Kom posisi
( NH4 ) 2 SO4
MgSO4 . 7H2 O
CaCl 2 . 2H2 O
FeSO4 . 7H2 O
Na 2 HPO4 . 12H2 O
KH2 PO4
Diazinon
Massa ( g L- 1 )
2
0,2
0,01
0,001
1,5
1,5
90 ppm
j um lah sel, usia sel, keadaan inokulum
dan kondisi lingkungan, hal in i
m em pengaruhi perkem bangan fasefase berikut nya. Fakt or lain penyebab
fase adapt asi berj alan lam bat adalah
karena
kult ur
dipindahkan
dar i
m edium yang kaya nut rien ( NA) ke
m edium yang kandungan nut r iennya
t erbat as
( MSM) .
I solat
JKB1
m em asuki fase eksponensial pada j am
ke- 12 kem udian dilanj ut kan dengan
fase penurunan j um lah sel pada j am j am berikut nya, dan pada j am ke- 24
diperoleh j um lah sel akhir sebanyak
2,0 x 10 6 . I solat JKB2 m em asuki fase
eksponensial pada j am ke- 6 sam pai
j am ke- 12, dan m em asuki fase
st asioner diant ara j am ke- 12 sam pai
j am ke- 15, kem udian diikut i dengan
fase penurunan yang dim ulai dar i j am
ke- 15 sam pai j am ke- 24. Jum lah sel
akhir pada j am ke- 24 adalah 3,6 x
10 6 , yang berj um lah lebih banyak
dibandingkan dengan fase awal.
I solat
JKB3
m em asuki
fase
eksponensial pada j am ke- 3 sam pai
dengan j am ke- 15. Fase st asioner
t erj adi ant ara j am ke- 15 sam pai
dengan j am ke- 18 dengan j um lah sel
1,3 x 10 7 , kem udian dilanj ut kan
dengan
fase
penurunan
sam pai
dengan j am ke- 24 dengan j um lah sel
akhir adalah 2,4 x 10 6 . I solat JKB4
m em ulai fase eksponensial pada j am
ke- 3 sam pai j am ke- 18 dan langsung
m engalam i fase penurunan yang
dim ulai ket ika m em asuki j am ke - 21
sam pai j am
ke- 24. I solat
JKB5
Sum ber karbon dim anfaat kan
oleh isolat bakt er i unt uk pem bent ukan
st rukt ur sel dan energi, sedangkan
fosfat dim anfaat kan oleh bakt er i unt uk
pem bent ukan asam nukleat , fosfolipid,
dan koenzim . Sum ber m ikronut r ien
anorganik berasal dari bahan- bahan
penyusun MSM ant ara lain Mg, Ca 2+ ,
Fe 2+ , dan Na, yang berfungsi unt uk
regulasi osm osis sert a akt ivit as enzim ,
dan t ranspor elekt ron.
Kurva
pert um buhan
pada
gam bar 2. m enunj ukkan bahwa set iap
isolat m em punyai fase pert um buhan
yang berbeda- beda, hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan efekt ivit as
m et abolism e
pada
m asing- m asing
isolat .
I solat
JKB1
dan
JKB6
m em punyai j um lah sel yang cukup
t inggi dan isolat JKB2 m em punyai
j um lah sel yang t er endah pada j am
ke- 0. I solat JKB4 dan JKB 5 m em iliki
j um lah sel yang sam a, yait u 2,3 x 10 6
sel, sedangkan j um lah sel yang
dim iliki oleh isolat JKB3 adalah 2,3 x
10 6 pada j am ke- 0. Jum lah sel bakt er i
pada j am ke- 0 m enunj ukkan fase lag
yang berlangsung segera set elah
dilakukan inokulasi dan m erupakan
wakt u adapt asi bagi bakt eri.
I solat
dengan
kem am puan
adapt asi yang t ercepat adalah JKB5,
sedangkan
JKB2
m em punyai
kem am puan adapt asi yang paling
lam bat , hal ini dit unj ukkan pada
j um lah sel pada j am ke- 3, cepat at au
lam bat nya fase ini berlangsung sangat
dipengaruhi oleh keberadaan subst rat ,
12
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
m aupun perom bakan senyawa dan
m enghasilkan senyawa yang lebih
st abil dar i senyawa sem ula ( At las &
Bart ha, 1992) . Hasil uj i degradasi
diazinon dinyat akan dalam bent uk
krom at ogram
dar i
krom at ogram
t ersebut diperoleh dat a berupa angka
yang
kem udian
dianalisis secara
kuant it at if
dengan
m elakukan
penghit ungan fakt or kapasit as, fakt or
separasi, resolusi, ket inggian puncak,
dan fakt or respon. Berdasarkan hasil
penghit ungan, m aka diperoleh isolat
JKB2 dan JKB1 yang efekt if dalam
m endegradasi
diazinon
sebanyak
84,74 % dan 77, 83 % sedangkan
isolat lainnya m endegradasi diazinon
ant ara 43 – 46 % . Gam bar 4.3. di
bawah ini m enunj ukkan kurva hasil
degradasi diazinon.
m em asuki fase eksponensial pada j am
ke- 3 sam pai j am ke- 6, kem udian
m engalam i penurunan j um lah sel dan
m em asuki dengan fase st asioner pada
j am ke- 9 sam pai j am ke- 15 dengan
j um lah sel 1,3 x 10 7 , lalu pada j am
ke- 18 m engalam i penurunan j um lah
sel sam pai j am ke- 24, dengan j um lah
sel akhir 3,1 x 10 6 . I solat JKB6
m enunj ukkan fase eksponensial pada
j am
ke- 3
sam pai
j am
ke- 15,
kem udian t erj adi penurunan j um lah
sel t anpat erbent uk fase st asioner pada
j am ke- 18 sam pai j am ke- 24 dengan
j um lah sel akhir adalah1,7 x 10 6 .
Uj i D e gr a da si D ia zin on den ga n
KCKT
Degradasi m erupakan
suat u
bent uk perubahan, baik susunan
Gambar 3. Kurva Hasil Degradasi Isolat Bakteri dengan KCKT
Berdasarkan kurva pert um buhan
dan kurva degradasi diazinon, m aka
dapat
dilihat
bahwa
degradasi
diazinon m asih t et ap berlangsung
hingga wakt u ke 72 j am , m eskipun
pada wakt u ke 24 j am sudah
m engalam i penurunan j um lah sel, hal
ini dapat
t erj adi karena proses
degradasi senyawa anorganik dapat
t erj adi t idak hanya fakt or biot ik yang
m elibat kan m ikroorganism e, nam un
j uga dipengaruhi oleh fakt or abiot ik,
ant ara lain
t em perat ur ±
25° C,
kelem baban, dan pH kisaran 5,5 – 8,5
( Leland, 1998) . Fakt or lain yang
m em pengaruhi
keberlangsungan
13
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
and Applicat ion Third Edit ion. The
Benj am in Cum m ings Publishing
Com pany I nc, California. Dalam
Dongowea, H.E. dan David, A.
1996.
Biodegradasi
Pest isida
Organofosfat oleh Pseudom onas
sp. Biot a. 1( 2) : 29- 33.
Budigunawan, A.N. 2004. Analisis
Residu Klorpir ifos pada Tanah
Aluvial
Set elah
Penanam an
Bawang Merah di Brebes. Skripsi.
Program St udi I lm u Tanah S- 1
Depart em en
Tanah
Fakult as
Pert anian
I nst it ut
Pert anian
Bogor, Bogor .
Cycoń, M., Marcin, W., and Zofia P.S.
2009. Biodegradat ion of t he
Organophosporus
I nsect icide
Diazinon by Serrat ia sp. and
Pseudom onas sp. and Their Use
in
Biorem ediat ion
of
Cont am inat ed
Soil.
Chem osphere, 79 ( 2009) 494501.
Dj oj osum art o, P. 2008. Pest isida dan
Aplikasinya. Agrom edia Pust aka,
Jakart a..
Leland, J.E. 1998. Evaluat ing t he
Hazard
if
Land
Applying
Com post ed Diazinon Wast e Using
Eart hworm
Biom onit or ing.
Thesis. Facult y of The Virginia
Polyt echnic I nst it ut e and St at e
Universit y, Virginia.
Pr ij ant o, T.B. 2009. Analisis Fakt or
Risiko
Keracunan
Pest isida
Organofosfat
pada
Keluarga
Pet ani Hort ikult ura di Kecam at an
Ngablak Kabupat en Magelang.
Tesis.
Program
Pascasarj ana
Universit as
Diponegoro,
Sem arang .
degradasi diazinon adalah proses lisis
ket ika sel bakt er i akan m em asuki fase
kem at ian, m aka sel pecah sert a
m engeluarkan
kom ponenkom ponennya berupa karbon dan
akan dim anfaat kan unt uk kehidupan
sel berikut nya. Fakt or biot ik dan
abiot ik berj alan secar a sim ult an dalam
proses degradasi diazinon, selain it u
enzim yang dihasilkan oleh bakt eri
j uga dapat m enyebabkan t erj adinya
degradasi.
Ke sim pu la n
Hasil
isolasi
dan
penapisan
bakt eri dengan m enggunakan m edium
m iskin nut r ien, yait u m edium MSM
yang dit am bahkan dengan diazinon
dengan konsent rasi 0,5 ppm diperoleh
enam isolat yait u JKB1, JKB2, JKB3,
JKB4, JKB5, dan JKB6. Keenam isolat
t ersebut
m am pu
m enunj ukkan
resist ensinya
pada
konsent rasi
diazinon 90 ppm dalam m edium MSM
yang m am pu m endegradasi diazinon.
I solat yang paling r esist en t erhadap
diazinon adalah JKB3. Sem akin lam a
wakt u inkubasi m aka konsent rasi
diazinon sem akin berkurang. I solat
JKB2 dan JKB1 yang m em punyai daya
degradasi t erhadap diazinon lebih
t inggi dibandingkan dengan keem pat
isolat lainnya
D a ft a r Pu st ak a
Ardiw inat a,
A.S.
2007.
Pet unj uk
Teknis Analisis Residu Pest isida.
Balai
Penelit ian
Lingkungan
Pert anian, Pat i.
At las, R.M. and Bart ha, R. 1992.
Microbial Ecology, Fundam ent al
14
Hal. 1-14
I SOLASI D AN KARAKTERI SASI BAKTERI PEN D EGRAD ASI D I AZI N ON
D ARI TAN AH SAW AH D I KABUPATEN BREBES
Je br ia Kw a r t a ning Tya s, Agung Su pr iha di da n Budi Ra ha r j o
Depart em en Biologi, Fakult as Sains dan Mat em at ika, Universit as Diponegoro, Tem balang,
Sem arang 50275 Telepon ( 024) 7474754; Fax. ( 024) 76480690
Abst r a ct
An int ensificat ion in agricult ure oft en faces som e t hreat s due t o t he exist ance of plant
int errupt ed organism which oft en causes t he decreasing of t he harv est or even t he failure
of t he harv est . The growt h cont rolling of t he Plant I nt errupt ed Organism by using pest icide
by m ost of t he farm ers has been considered as a solut ion t hat can save or prot ect t he
harvest from t he at t ack of t he Plant I nt errupt ed Organism . The obj ect ive of t his research is
t o get isolat e and bact erial charact erist ic which able t o degrade t he diazinon. The m ain
source of t he m icrobes are t ak en from t he soil sam ple in Brebes Regency, especially in
Ket anggungan Dist rict , Wanasari Dist rict , Losari Dist rict , dan Larangan Dist rict . The
research w as conduct ed by isolat ion and screening for isolat es followed by a
charact erizat ion of bact erial isolat es include m orphological observat ions and biochem ical
t est s. I solat es t hat have acquired resist ance t est of diazinon is t hen perform ed t o det erm i ne
t he ext ent of t he abilit y of bact eria t o survive, and t hen t o m easure t he growt h curv e and
t he final st ep is t o t est t he degradat ion of diazinon by using HPLC ( High Perform ance Liquid
Chrom at ography) . The m edium which were used in isolat ion and screenin g process w ere
Mineral Salt Medium ( MSM) t hat had been added wit h diazinon 0,5 ppm and t he final result s
obt ained six isolat es, t here were JKB1, JKB2, JKB3, JKB4, JKB5 and JKB6. The result of
resist ance t est show ed t hat concent rat ion of 90 ppm was t he resi st ance lim it of t he six
isolat es, and t he m ost resist ance isolat e was JKB3 which was shown wit h t he great est
am ount of t he cells t han ot her isolat es. The growt h curv e was m ade by inoculat ing t he
isolat es on MSM m edium wit h 90 ppm diazinon, t hen it would get JKB5 isolat e which has t he
highest adapt ive abilit y. Diazinon degradat ion t est was det ect ed wit h HPLC in som e variet ies
of incubat ion t im e, like 24, 24, and 72 hours. From t his t est w e could get t he JKB2 isolat e
and JKB1 isolat e which had higher degradat ion abilit y t han four isolat es, due t o a decrease
in t he concent rat ion of diazinon on JKB2 at 76.27 ppm or 84.74% , followed by JKB1 70,05
ppm or 77.83% .
Keywords : Diazinon, I solat e, Charact erizat ion, Resist ance, Degradat ion
Abst r a k
Upaya int ensifikasi pert anian seringkali m enghadapi kendala dengan keberadaan
organism e pengganggu t anam an ( OPT) yang m enyebabkan penurunan hasil panen bahkan
gagal panen. Pengendalian OPT dengan m enggunakan pest isida t elah dianggap oleh pet ani
sebagai salah sat u cara yang m am pu m enyelam at kan hasil pert anian dari serangan OPT.
Tuj uan penelit ian ini adalah m endapat kan isolat dan karakt er bakt eri yang dapat
m endegradasi diazinon. Sum ber m ikroba diam bil dari sam pel t anah di daerah Kabupat en
1
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
Brebes, yait u Kecam at an Ket anggungan , Kecam at an Wanasari, Kecam at an Losari, dan
Kecam at an Larangan. Penelit ian dilakukan dengan isolasi dan skrining unt uk m endapat kan
isolat , kem udian dilanj ut kan dengan karakt erisasi isolat m eliput i pengam at an m orfologi
bakt eri dan uj i biokim ia. I solat yang didapat kan selanj ut nya dilakukan uj i resist ensi unt uk
m enget ahui kem am puan bakt eri bert ahan t erhadap diazinon, kem udian dilakukan
pengukuran kurva pert um buhan dan yang langkah akhir adalah dilakukan uj i degradasi
diazinon dengan m enggunakan Krom at ografi Cair Kinerj a Tinggi ( KCKT) . Medium yang
digunakan unt uk isolasi dan sk rining adalah Mineral Salt Medium ( MSM) yang dit am bahkan
dengan diazinon 0,5 ppm , hasil akhir diperoleh 6 isolat , yait u JKB1, JKB2, JKB3, JKB4,
JKB5, dan JKB6. Uj i resist ensi dilakukan pada konsent rasi 20- 90 ppm sebagai bat as am bang
resist ensi keenam isolat . isolat yang paling resist en adalah JKB3 yang dit unj ukkan dengan
j um lah sel t erbanyak dibanding dengan isolat lain. Kurva pert um buhan dibuat dengan
m enginokulasikan isolat pada m edium MSM + diazinon 90 ppm , diperoleh isolat JKB5 yang
m em punyai kem am puan adapt if yang t ert inggi. Uj i degradasi diazinon didet eksi dengan
KCKT dengan variasi wakt u inkubasi selam a 24, 48, dan 72 j am . I solat JKB2 dan JKB1 yang
m em punyai daya degradasi lebih t inggi dibandingkan dengan keem pat isolat lainnya,
karena t erj adi penurunan konsent rasi diazinon pada JKB2 sebesar 76,27 ppm at au 84,74%
dan diikut i JKB1 sebesar 70,05 ppm at au 77,83% .
Kat a kunci : Diazinon, I solat , Karakt erisasi, Resist ensi, Degradasi
serangan OPT. Hal ini m enyebabkan
pest isida
m enj adi
sarana
yang
m em egang peranan pent ing dan
dibut uhkan oleh pet ani ( Budigunawan,
2004) .
Pem akaian pest isida oleh pet ani
di Brebes um um nya sangat int ensif
baik dosis m aupun frekuensinya,
sehingga
m em pengaruhi
kualit as
lahan
dan
ekosist em
sekit arnya.
Pest isida yang banyak digunakan oleh
pet ani di daerah Brebes adalah
pest isida organofosfat j enis diazinon
dengan frekuensi aplikasi 5- 30 kali per
m usim
t anam
(±
60
har i)
( Budigunawan, 2004) . Penggunaan
pest isida dengan konsent rasi t inggi
dan dalam j angka wakt u yang panj ang
akan
m enj adikan
kualit as
lahan
pert anian m engalam i penurunan yang
m enj adi
penyebab
m enurunnya
kualit as
dan
kuant it as
produksi.
Pest isida organofosfat dikenal sebagai
pest isida yang sangat t oksik, nam un
pada um um nya cepat t erurai di
Pe n da hu lu a n
I nt ensifikasi
pert anian
m erupakan kebij akan yang diam bil
pem erint ah sebagai upaya unt uk
m em enuhi kebut uhan akan pangan di
I ndonesia
sej alan
dengan
laj u
pert am bahan j um lah penduduk yang
sem akin
m eningkat .
Upaya
int ensifikasi
pert anian
ser ingkali
m enghadapi
kendala
dengan
keberadaan organism e pengganggu
t anam an
( OPT)
yang
seringkali
m enyebabkan penurunan hasil panen
at au bahkan gagal panen.
I nt ensifikasi
pert anian
t elah
dit erapkan dengan beberapa t eknologi
unt uk m eningkat kan hasil panen yang
opt im al, salah sat unya adalah dengan
penggunaan agrokim ia ( bahan kim ia
sint et ik)
( Pr ij ant o,
2009) .
Pengendalian
OPT
dengan
m enggunakan
pest isida
t elah
dianggap oleh pet ani sebagai salah
sat u
cara
yang
m am pu
m enyelam at kan hasil pert anian dar i
2
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
bahan
yang
diperlukan
adalah
-1
pest isida diazinon 600 g L .
Medium yang digunakan unt uk
penelit ian ini adalah Mineral Salt
Medium ( MSM) dengan pH 7,2 dan
kom posisinya dalam 300 m L adalah
( NH 4 ) 2 SO4 0,6 g, MgSO4 . 7H 2 O 0,06 g,
CaCl 2 . 2H 2 O 0,003 g, FeSO4 . 7H 2 O
0,0003 g, Na 2 HPO4 . 12H 2 O 0,45 g,
0,45
g.
Medium
MSM
KH 2 PO4
diperkaya dibuat dengan penam bahan
pept on 0,9 g dan yeast ext ract 0,06 g.
Medium yang j uga digunakan unt uk
isolasi bakt er i adalah m edium Nut rient
Agar ( NA) dan Nut rient Brot h ( NB) .
Bahan unt uk uj i biokim ia m edium SI M
( Sulfide I ndole Mot ilit y) dan reagen
Kovac’s unt uk uj i I ndole, Medium MRVP unt uk uj i Met hyl Red dan VogesProskauer. Reagen yang digunakan
unt uk uj i m et hyl red adalah m et hyl
red dan voges - proskauer
adalah
reagen Barrit ’s A dan B. Medium
Sim m on Sit rat agar digunakan unt uk
uj i Sim m on Sit rat , Ur ease Brot h unt uk
unt uk uj i
uj i urease, H 2 O2 3 %
kat alase, dan m edium nut r ien gelat in
unt uk uj i gelat in. Pengecat an gram
m enggunakan gram A, B, C dan D.
Medium
Triple
Sugar- I ron
Agar
digunakan unt uk uj i TSI A
lingkungan dan t idak m enyebabkan
bioakum ulat if ( Dj oj osum art o, 2008) .
Pest isida organofosfat
dapat
diuraikan ke perm ukaan t anah m elalui
beberapa proses, yait u volat ilisasi,
fot olisis, hidrolisis, dan biodegradasi.
Biodegradasi dapat t erj adi dengan
kondisi
aerobik
dan
anaerobik.
Hidrolisis m erupakan m ekanism e yang
pent ing
unt uk
pr oses degradasi,
t erut am a dengan kadar pH rendah
baik di dalam t anah ( Cycoń et al.,
2009) .
Degradasi
oleh
m ikroba
dihar apkan dapat m enent ukan nasib
diazinon di lingkungan. Banyak penulis
t elah m engindikasikan bahwa st rain
bakt eri dar i kelom pok t aksonom i yang
berbeda
m em punyai
kem am puan
yang
baik
dalam
m endegradasi
pest isida. Kaj ian degradasi secara
m ikrobial sangat berm anfaat bagi
pengem bangan st rat egi biorem ediasi
unt uk
m eracuni
OPT
dengan
m em anfaat kan
m ikroorganism e
( Cycoń et al., 2009) .
Mengingat
persawahan
di
daerah Brebes sering m enggunakan
diazinon,
m aka
perlu
dit elit i
keberadaan
bakt er i
pendegradasi
diazinon pada areal t ersebut . Sifat sifat bakt eri di lingkungan t ersebut
yang
t elah
dit elit i
diharapkan
berpot ensi m endegradasi pest isida
organofosfat sert a dapat digunakan
sebagai agen biorem ediasi t anah yang
t ercem ar oleh pest isida
M e t ode
a. Pengam bilan
dan
Persiapan
Sam pel Tanah
Sam pel t anah diam bil dari em pat
lokasi kecam at an yang berbeda di
daerah Brebes, yait u Kecam at an
Wanasari,
Kecam at an
Larangan,
Kecam at an
Ket anggungan,
dan
Kecam at an
Losari.
Pengam bilan
sam pel t anah sawah dilakukan dengan
sist em diagonal ( Ardiwinat a, 2007) .
Tanah diam bil dengan cara digali
dengan m enggunakan sekop pada
kedalam an 0 - 20 cm ,selanj ut nya
dilakukan pencam puran dar i 5 t it ik
Ba h a n da n M e t ode
Ba h a n Pe n e lit ia n
Bahan yang digunakan adalah
sam pel t anah sawah yang diam bil dar i
4
kecam at an
di
Brebes,
yait u
Kecam at an
Wanasari,
Kecam at an
Larangan, Kecam at an Ket anggungan
dan Kecam at an Losari. Selain it u,
3
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
kem udian diinkubasikan di dalam
inkubat or pada suhu 37° C.
Dilakukan
pengam at an
pert um buhan dan m orfologi kolonikoloni yang t ersebar di perm ukaan
agar sebagai kult ur cam puran, ant ara
lain pengam at an t erhadap bent uk,
elevasi, w arna dan ukuran. Kult ur
cam puran yang t um buh pada m edium
kont rol bert uj uan unt uk m enget ahui
keanekaragam an
( biodiversit as)
bakt eri yang berasal dar i m asingm asing sam pel t anah. Kult ur yang
m am pu t um buh pada m edium MSM +
Diazinon 0,5 ppm m erupakan salah
sat u upaya skrining yang bert uj uan
unt uk m enapis bakt eri yang m am pu
t um buh pada m edium yang m iskin
nut rien dan m engandung diazinon.
Dilakukan
pem isahan
kult ur
cam puran dari m edium MSM +
Diazinon 0,5 ppm unt uk m endapat kan
kult ur m urni dengan cara m engam bil
sat u sengkelit koloni yang berdiam et er
paling besar dengan m enggunakan
ose t um pul dan dilakukan kult ivasi
kem bali
dengan
t eknik
isolasi
m enggunakan m et ode cawan gores
pada m edium NA dan dilakukan
pengam at an m akroskopis ant ara lain
pengam at an ukuran, warna, bent uk,
t epi dan elevasi. Koloni yang t erpisah
pada cawan gores dipindahkan secara
asept ik pada m edia agar NA m iring
yang digunakan sebagai kult ur st ok
dan dilakukan pengam at an t erhadap
bent uk,
ukuran,
warna,
dan
karakt er ist ik opt ikal.
c. Karakt erisasi I solat Bakt eri
Karakt erisasi
isolat
bakt eri
dilakukan t erhadap beberapa isolat
bakt eri yang t elah m elalui proses
penapisan/ skr ining yang berpot ensi
dalam
m endegradasi
pest isida
organofosfat
j enis
diazinon.
Karakt erisasi ini dilakukan dengan
m elakukan pengam at an m orfologi sel
lokasi pengam bilan t anah dalam sat u
kecam at an.
Pengam bilan
sam pel
t anah t ersebut sudah dilakukan oleh
salah sat u penelit i di BPPT Serpong.
Sam pel t anah sebanyak 500 g
yang
sudah
diam bil
kem udian
disim pan di dalam cold room ( ruang
dingin dengan suhu ± 7- 10° C) .
b. I solasi Bakt er i
Sam pel
dar i
m asing- m asing
kecam at an dit im bang seberat 1 g
dengan
m enggunakan
t im bangan
analit ik, kem udian dim asukkan ke
dalam t abung reaksi yang berisi 9 m L
aquades st eril secara asept is di dalam
LAF. Tabung reaksi yang sudah diisi
oleh sam pel t anah dit ut up dengan
m enggunakan
sum bat ,
kem udian
dihom ogenkan dengan m enggunakan
vort ex dan suspensi t anah diam bil
secara asept is sebanyak 5 m L dengan
m enggunakan m ikropipet .
Masing- m asing suspensi t anah
dim asukkan secara asept is ke dalam
45 m L m edium MSM diperkaya di
dalam labu erlenm eyer dan diinkubasi
dengan m enggunakan rot ary shaker
pada kecepat an 120 rpm sert a suhu
37° C dan rent ang wakt u inkubasinya
adalah 24, 48, dan 72 j am .
Suspensi t anah diperkaya yang
sudah diinkubasi, pada m asing- m asing
rent ang wakt unya sert a dilakukan
pengenceran berseri 10 - 1 sam pai 10 - 7 .
Hasil
pengenceran
10 - 7
diam bil
sebanyak
1
mL
dan
dilakukan
pencawanan dengan m edium MSM
agar diperkaya sebagai kont rol dan 1
m L dicawankan pada m edium MSM
agar + diazinon 0,5 ppm . Suspensi
t anah yang dicawankan diinokulasikan
dengan m et ode agar sebar ( spread
plat e)
yang
dir at akan
dengan
m enggunakan
bat ang
spreader
4
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
diinkubasikan dengan rot ary shaker
berkecepat an 120 rpm pada suhu 37°
C dengan rent ang w akt u 24, 48, dan
72 j am . Kurva pert um buhan dibuat
dengan m engam bil suspensi sebanyak
0,2 m L dar i isolat dan dilakukan pada
saat j am ke 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21,
24.
Penghit ungan
j um lah
sel
dilakukan
dengan
m enggunakan
haem acyt om et er.Penghit ungan j um lah
sel dilakukan m enggunakan count er
dengan rum us
j um lah sel/ m L =
Jum lah sel x 2,5.10 5 . Uj i degradasi
isolat
bakt er i
t er hadap
diazinon
dilakukan m enggunakan KCKT, nam un
dilakukan preparasi sam pel t er lebih
dahulu. Preparasi sam pel dilakukan
m enggunakan
cent rifuge
dengan
kecepat an 4000 rpm selam a 10 m enit ,
kem udian
diam bil
nat an
dan
supernat an
dan
dilet akkan
pada
t em pat yang t erpisah lalu disim pan di
dalam kulkas dengan suhu 4° C.
Langkah ber ikut nya adalah dilakukan
analisa sam pel dengan m enggunakan
KCKT. Kolom yang digunakan adalah
kolom
C18,
eluennya
adalah
acet onit r il : air ( 70: 30) dengan
panj ang gelom bang 254 nm dan
wakt u ret ensi 15 m enit .
dengan pengecat an gram sert a uj i
biokim ia
yang
bert uj uan
unt uk
m enget ahui
sifat
fisiologis
dan
akt ivit as gerak dar i
isolat bakt er i.
Karakt erisasi dan Uj i biokim ia yang
dilakukan ant ara lain pewarnaan gram
uj i kat alase, uj i ferm ent asi karbohidrat
dan pem bent ukan H 2 S, uj i hidrolisis
gelat in, uj i urease, uj i indol, uj i m et hyl
red, uj i Voges- Proskauer, uj i sit rat ,
dan uj i m ot ilit as.
d.
Uj i Resist ensi Bakt er i t erhadap
Diazinon
I solat
bakt er i
yang
t elah
diperoleh
dar i m edium
MSM +
diazinon 0,5 ppm
dilakukan uj i
resist ensi t erhadap diazinon. I solat
t ersebut
diam bil
sebanyak
sat u
sengkelit dengan m enggunakan ose
t um pul secara asept is. Sengkelit dar i
isolat t ersebut diinokulasikan secara
asept is ke dalam m edium NB yang
t elah dit am bahkan dengan diazinon
dengan var iasi konsent rasi 20 ppm ,
30 ppm , 40 ppm , 50 ppm , 60 ppm , 70
ppm , 80 ppm dan 90 ppm , kem udian
diinkubasi
dengan
rot ary
shaker
selam a 24 j am dengan kecepat an 120
rpm pada suhu 37 ° C. Pengam at an
kem am puan
resist ensi
bakt er i
t erhadap diazinon dilakukan dengan
m enggunakan
haem acyt om et er.
Konsent rasi diazinon yang diperoleh
dari
uj i
resist ensi
adalah
pada
konsent rasi 90 ppm dan dibuat kurva
resist ensi.
e.
Uj i Degradasi Diazinon dan
Pengukuran
Kurva
Pert um buhan
Bakt eri
Pengukuran kurva pert um buhan
dibuat dengan m enggunakan isolat
yang resist en t er hadap diazinon.
I solat t ersebut diam bil sebanyak sat u
sengkelit dengan m enggunakan ose
t um pul
secara
asept ik
dan
diinokulasikan ke dalam m edium MSM
+
diazinon
90
ppm .
I solat
H a sil da n Pe m ba h a sa n
I sola t
Ba k t er i
Pe n de gr a da si
D ia zin on
Jum lah isolat yang diperoleh dar i
hasil isolasi dan karakt erisasi sert a
pengam at an m orfologi sam pel t anah
dari em pat kecam at an di Kabupat en
Brebes dengan m enggunakan m edium
kont rol adalah sebanyak 26 isolat ,
dengan perincian j um lah isolat y ang
diperoleh dar i Kecam at an Wanasari,
Kecam at an Losari, dan Kecam at an
Larangan, m asing- m asing berj um lah 6
isolat , sedangkan dari Kecam at an
5
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
m iskin nut r ien, yait u m edium MSM
yang dit am bahkan dengan diazinon
0,5 ppm diperoleh sebanyak 13 isolat
bakt eri yang m am pu t um buh dan
bert ahan hidup, hal ini m enunj ukkan
bahwa
isolat
t ersebut
m am pu
m em anfaat kan unsur karbon dan
fosfat yang t erdapat di dalam diazinon
unt uk m em bent uk st rukt ur sel dan
asam nukleat berupa DNA dan RNA
yang
berm anfaat
dalam
sint esis
prot ein.
Hasil
pengam at an
m orfologi
koloni bakt er i yang t um buh pada
m edium MSM + diazinon 0,5 ppm
dapat dilihat pada Tabel 1.
Ket anggungan diperoleh 8 isolat .
I solat yang t um buh pada m edium
kont rol
m enandakan
biodiversit as
bakt eri yang t erdapat di dalam
m asing- m asing sam pel t anah. Medium
kont rol m erupakan m edium yang kaya
akan nut rien sehingga m em ungkinkan
sem ua j enis bakt eri dapat t um buh
karena
kebut uhan
akan
nut rien
t erpenuhi. Nut r ien- nut rien t ersebut
berasal dar i yeast ext ract , pept on dan
glukosa,
yang
berfungsi
sebagai
sum ber karbon dan prot ein, sehingga
pert um buhan sel t erj adi lebih cepat
daripada m edium yang m iskin akan
nut rien.
Hasil isolasi dan penapisan
bakt eri dengan m enggunakan m edium
Tabel 1. Hasil Pengam at an Morfologi Koloni Bakt eri pada Medium MSM + Diazinon 0,5 Ppm
No.
Kode
I solat
Warna
Ciri Morfologi Koloni
Bent uk
Tepi
Elevasi
1
JBK1
Whit e
Circular
Ent ire
2
JBK2
Pink
I rregular
Undulat e
Flat
Flat
3
JBK3
Transparent
Circular
Ent ire
Raised
4
JBK4
Transparent
Circular
Ent ire
Flat
5
JBLos1
Pink
I rregular
Serrat t e
Flat
6
JBLos2
Whit e- Yellowish
I rregular
Undulat e
Flat
7
8
JBLos3
JBW1
Transparent
Transparent
Circular
Circular
Ent ire
Ent ire
Flat
Raised
9
JBW2
Transparent
I rregular
Undulat e
Flat
10
11
JBW3
JBLa1
Whit e
Pink
Circular
Circular
Ent ire
Ent ire
Flat
Flat
12
JBLa2
Whit e
Circular
Ent ire
Flat
13
JBLa3
Whit e
I rregular
Serrat e
Flat
Ket erangan : JBK : Brebes Ket anggungan, JBLos : Br ebes Losari, JBW : Brebes Wanasari, JBLa :
Brebes Larangan
t ersebut
pada
akhirnya
m am pu
t um buh berdasarkan m orfologi yang
sesungguhnya, dan pada akhirnya,
dari 13 isolat diperoleh 6 isolat yang
m em punyai bent uk yang berbeda.
Keenam isolat t ersebut diber i nam a
JKB1, JKB2, JKB3, JKB4, JKB5, dan
JKB6. I solat yang t erm asuk ke dalam
I solat - isolat
t ersebut
dikult ivasikan pada m edium NA yang
m erupakan m edium yang kaya akan
nut rien,
sehingga
m asing- m asing
isolat t ersebut m am pu m enunj ukkan
m orfologi yang sesungguhnya. Hasil
kult ivasi
pada
m edium
NA
m enunj ukkan
bahwa
isolat - isolat
6
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
JKB1 m eliput i JBLos2, JBK1, JBK2, dan
JBLos1. I solat yang t erm asuk ke
dalam JKB2 ant ara lain adalah JBLos3,
JBW1, JBLa1, JBW3, dan JBLa3,
sedangkan isolat JBK3 m erupakan
JKB3, JBK4 m erupakan JKB4, JBLa2
m erupakan JKB5, dan I solat JBW2
m erupakan
JKB6.
Keenam
isolat
t ersebut
kem udian
dilakukan
pengam at an m orfologi koloni secara
m akroskopis m eliput i warna, bent uk,
t epi dan elevasi dari koloni yang
t erpisah. Hasil pengam at an m orfologi
koloni bakt er i pada agar cawan
t ercant um pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengam at an Morfologi Koloni Bakt eri pada Agar Cawan dengan Medium NA
No
Kode
I solat
1
2
3
4
5
6
JKB1
JKB2
JKB3
JKB4
JKB5
JKB6
Ciri Morfologi Koloni
Warna
Whit e
Whit e - Yellowish
Whit e- Yellowish
Whit e- Yellowish
Whit e- Yellowish
Whit e- Yellowish
Bent uk
I rregular
I rregular
I rregular
I rregular
I rregular
I rregular
Tepi
Undulat e
Undulat e
Undulat e
Undulat e
Lobat e
Lobat e
elevasi
Raised
Raised
Flat
Flat
Flat
Flat
yellowish) kecuali pada JKB1 yang
berwarna put ih ( whit e) .
Pem buat an kult ur st ok dilakukan
dengan m engkult ivasi isolat pada agar
m ir ing
yang
j uga
dilakukan
pengam at an secara m akroskopis, hasil
pengam at an m akroskopis dar i goresan
t unggal di at as perm ukaan agar
m ir ing dapat dilihat pada Tabel 3.
Hasil
pengam at an
di
at as
m enunj ukkan bahwa keenam isolat
t ersebut m am pu t um buh dengan baik
dibandingkan ket ika isolat t ersebut
t um buh di m edium MSM + diazinon
0,5 ppm . Bent uk keenam isolat adalah
irregular dengan bagian t epi yang
nam pak
sebagian
besar
adalah
undulat e at au bergelom bang dan j uga
lobat e at au ber lekuk dan berelevasi
dat ar ( flat ) sert a pada um um nya
berwarna put ih kekuningan ( whit e-
Tabel 3. Pengam at an m akrosk opis Koloni Bakt eri pada Agar Miring dengan Medium NA
No.
1
2
3
4
5
6
Kode I solat
JKB1
JKB2
JKB3
JKB4
JKB5
JKB6
Bent uk
Filiform
Filiform
Echinulat e
Filiform
Arborescent
Filiform
Ciri Morfologi Koloni
Karakt erist ik Opt ikal
Translucent
Translucent
Translucent
Translucent
Translucent
Translucent
Warna
Whit e
Whit e
Whit e
Whit e
Whit e
Whit e
m enghasilkan warna koloni yang
berwarna put ih. Kar akt erist ik opt ikal
yang
diam at i
berkait an
dengan
pert um buhan koloni, keenam isolat
Pengam at an pada agar m ir ing
m enunj ukkan bahwa keenam bakt er i
t ersebut t idak m em punyai pigm en
berwarna
sehingga
hanya
7
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
berbent uk arborescent sepert i bent uk
pohon dengan percabangan. Keenam
isolat t ersebut j uga diindent ifikasi
berdasarkan
karakt erist ik
secara
biokim ia dan pengecat an gram yang
dapat dilihat pada Tabel 4.
t ersebut bersifat t ranslucent at au
sebagian t em bus pandang. JKB1,
JKB2, JKB4, dan JKB6 m em punyai
bent uk filiform yang bersinam bung
sepert i benang dengan t epi licin,
sedangkan JKB4 berbent uk echinulat e
yang bersinam bung sepert i benang
dengan t epi t idak rat a, dan JKB5
Tabel 4. Hasil Karakt erisasi dan Uj i Biokim ia I solat Bakt eri dari Medium MSM + Diazinon 0,5
ppm
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
I solat
Uj i Biokim ia
Pewarnaan Gram
Kat alase
I ndol
Met hyl Red
Voges Proskauer
Sit rat
Urease
Hidrolisis Gelat in
Mot ilit as
* ) Ferm ent asi
Karbohidrat dan
Pem bent ukan H 2 S
JKB
1
JKB
2
JKB
3
JKB
4
JKB
5
JKB
6
+
+
+
+
3
+
+
+
+
3
+
+
+
+
+
1
+
+
+
+
1
+
+
+
+
+
+
2’
+
+
+
+
+
3
Ket erangan :
* ) Ferm ent asi Karbohidrat dan Pem bent ukan H 2 S : 1. Bagian agar m iring alkalin ( m erah) dan bagian bawah asam
( kuning) t anpa gas, 1’. Bagian agar m iring alkalin ( m erah) dan bagian bawah asam ( kuning) dengan gas,
2.
Bagian agar m iring asam ( kuning) dan bagian bawah kuning t anpa produksi gas,
2’. Bagian agar m iring asam
( kuning) dam bagian bawah kuning dengan produksi gas, 3. Bagian agar m iring m erah j uga bagian bawah at au
t idak ada perubahan pada bagian bawah ( j ingga- m erah) .
gram A dan gram B ( ikat an CV- I ) akan
segera t ersingkir pada dinding t ipis
dan t idak banyak yang ber ikat an
silang. Alkohol t ersebut ( gram C) akan
m elepaskan ikat an CV- I sehingga sel
m enj adi t idak ber warna, sehingga
ket ika diber ikan gram D sel yang t elah
m engalam i pem ucat an akan m enj adi
m erah.
Uj i Kat alase pada Tabel 4
m enunj ukkan hasil posit if, hal ini
berart i bahwa keenam isolat m am pu
m enghasilkan enzim kat alase dalam
m endegradasi
hidr ogen
peroksida
Hasil uj i biokim ia pada Tabel 4.
m enunj ukkan bahwa keenam isolat
bakt eri m erupakan j enis bakt er i gram
negat if. Sel yang dim iliki oleh keenam
isolat t ersebut hanya m em iliki lapisan
pept idoglikan yang t ipis dan diliput i
oleh lapisan m em bran luar yang
t ersusun dari lipid.
Mem bran luar
yang t ersusun dar i lipid t er larut ket ika
diber ikan gram C, karena gram C
m erupakan alkohol yang berfungsi
unt uk
m elarut kan
lem ak
pada
m em bran
luar
sehingga
ikat an
kom pleks yang t elah t ersusun dari
8
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
sum ber karbon sat u- sat unya. Hasil
posit if diperoleh pada JKB3, JKB4,
JKB5, dan JKB6, hal ini m enunj ukkan
keem pat
isolat
ini
m am pu
m em anfaat kan sit rat sebagai sum ber
karbon yang dit andai dengan adanya
perubahan warna m enj adi biru. Sit rat
m erupakan int erm ediet ut am a dalam
Siklus Krebs yang diproduksi m elalui
kondensasi aset il akt if dengan asam
oksaloaset at , dengan enzim sit rase
dihasilkan oksaloaset at dan asam
aset at yang secara enzim at ik m enj adi
asam piruvat dan CO2 . Selam a reaksi
berlangsung,
m edium
berubah
m enj adi basa dan CO2 bereaksi
dengan nat rium dan air m em bent uk
Na- karbonat ,
sehingga
akan
m engubah warna bir u brom t im ol dar i
hij au m enj adi biru gelap. Hasil negat if
dit unj ukkan dengan warna m edia
yang t et ap hij au, nam pak pada JKB1
dan JKB2.
Hasil dar i uj i ur ease pada
penelit ian ini m enunj ukkan sem ua
isolat t idak dapat m endegradasi urea
dengan
enzim
ur ease,
hal
ini
disebabkan karena enzim urease yang
m erupakan
biokat alisat or
organik
t idak m am pu dihasilkan oleh m asingm asing isolat , sehingga bakt er i t idak
dapat m em isahkan ikat an nit rogen
dan karbon pada urea dan t idak dapat
m em bent uk produk akhir berupa
am onia yang bersifat basa.
Uj i
hidrolisis
gelat in
m enunj ukkan bahwa keenam isolat
m enghasilkan
hasil
posit if,
yang
dit andai dengan kult ur yang m asih
t et ap cair ket ika diinkubasi ke dalam
kulkas
bersuhu
4° C.
Hal
ini
m engindikasikan bahwa keenam isolat
bakt eri t ersebut m am pu m encair kan
gelat in dengan enzim ekst raseluler
prot eolit ik, yait u gelat inase yang
m am pu
m enghidr olisis
prot ein
m enj adi asam am ino sehingga gelat in
yang m erupakan senyawa beracun
yang m enyebabkan kem at ian bakt er i
apabila t idak segera didegradasi. Uj i
indol m enunj ukkan hasil negat if hal ini
m enunj ukkan bahwa keenam isolat
t idak m am pu m endegradasi asam
am ino t r ipt ofan yang berasal dar i SI M
agar.
Asam
am ino
t r ipt ofan
m erupakan asam am ino esensial yang
dapat
dioksidasi
oleh
akt ivit as
enzim at is
bakt er i
sepert i
enzim
t ript ofanase,
keberadaan
indol
didet eksi dengan reagen Kovac’s yang
m enghasilkan warna m erah ungu.
Uj i Met hyl Red pada JKB1, JKB2,
JKB3 dan JKB5 m enunj ukkan hasil
posit if, hal ini m enunj ukkan bahwa
isolat t ersebut m am pu m engoksidasi
glukosa dar i m edium MR- VP yang
dim anfaat kan
unt uk
m em produksi
energi dan m enghasilkan produk akhir
berupa
asam
yang
diindikasikan
dengan indikat or m erah m et il. JKB4
dan JKB6 m enunj ukkan hasil negat if,
hal ini dim ungkinkan produk akhir
yang
dihasilkan
m asih
t erdapat
kandungan asam , nam un konsent rasi
hidrogennya
rendah
sehingga
m enghasilkan warna kuning.
Uj i
Voges- Proskauer
m enunj ukkan hanya JKB5 dan JKB6
yang m em punyai hasil posit if, hal ini
berart i
kedua
isolat
m em punyai
kem am puan
unt uk
m enghasilkan
subst ansi non asam dengan produk
akhir
net ral
sebagai
hasil
dar i
m et abolism e
glukosa
set elah
direaksikan dengan reagen Barrit ’s.
JKB1,
JKB2,
JKB3,
dan
JKB4
m enunj ukkan
hasil
negat if
yang
m enandakan isolat t ersebut t idak
m am pu m enghasilkan subst ansi non
asam .
Uj i
sit rat
yang
dilakukan
bert uj uan unt uk m em bedakan isolat
bakt eri
yang
m am pu
m em ferm ent asikan
sit rat
sebagai
9
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
yang rendah dan pert um buhan bakt er i
yang m elam bat . JKB5 m enunj ukkan
hasil reaksi pada bagian agar m ir ing
asam ( kuning) dan bagian bawah j uga
berwarna kuning ( asam )
dengan
produksi gas. Hal ini m enunj ukkan
adanya ferm ent asi lakt osa dan at au
sukrosa karena kedua subst ansi ini
berkonsent rasi
t inggi,
sehingga
ferm ent asi t erus berlangsung dan
m enghasilkan asam baik pada agar
m ir ing m aupun bagian bawah
Uj i Re sist e nsi Ba k t e r i Ter h a da p
D ia zin on
Uj i resist ensi bakt eri dilakukan
dengan m enggunakan m edium NB
( Nut rient Brot h) yang dit am bahkan
dengan diazinon. Tuj uan penggunaan
m edium NB yang t elah dit am bahkan
dengan
diazinon
adalah
unt uk
m enget ahui ket ahanan hidup
isolat bakt eri pada m edium dengan
nut rien lengkap, dengan beberapa
var iasi konsent rasi diazinon yang
dim ulai dar i konsent rasi 20 ppm
sam pai dengan 90 ppm
akan t et ap cair m eskipun berada pada
suhu 4° C. Uj i m ot ilit as m enunj ukkan
hasil posit if karena m enghasilkan
kekeruhan sepert i kabut .
Uj i ferm ent asi karbohidrat dan
pem bent ukan H 2 S pada JKB1, JKB2,
dan JKB6 m enunj ukkan bagian agar
m ir ing berwarna m erah j uga bagian
bawah at au t idak ada perubahan pada
bagian bawah ( j ingga m erah) , hal ini
berart i
t idak
t erj adi
ferm ent asi
karbohidrat , hanya t erj adi kat abolism e
pept on sehingga m enghasilkan reaksi
alkalin
( m erah)
akibat
adanya
produksi am onia. JKB3 dan JKB4
m enunj ukkan hasil reaksi pada bagian
agar m ir ing berwarna m erah ( alkalin)
dan bagian bawah berwarna kuning
( asam ) t anpa produksi gas, hal ini
m enandakan
adanya
ferm ent asi
glukosa dan konsent rasi asam yang
dihasilkan
sangat
kecil
sehingga
segera
dioksidasi.
Pept on
yang
t erkandung
di
dalam
m edia
dim anfaat kan oleh bakt eri sehingga
m enghasilkan alkalin. Bagian bawah
asam karena adanya t ekanan oksigen
Gam bar 1. Grafik Resist ensi I solat Bakt eri Terhadap Diazinon
penam bahan
konsent rasi
diazinon
m enyebabkan t erj adinya penurunan
j um lah sel, sehingga sem akin t inggi
konsent rasi diazinon yang diber ikan
Gam bar 1. m erupakan hasil dar i
uj i resist ensi yang dilakukan dengan
inkubasi selam a 24 j am . Hasil yang
diperoleh
m enunj ukkan
bahwa
10
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
efekt ivit as
m et eabolism e
yang
berbeda- beda.
Ku r va Pe r t u m buh an Ba k t er i
Pert um buhan dapat didefinisikan
sebagai pert am bahan secara t erat ur
sem ua kom ponen di dalam sel hidup,
m eliput i
peningkat an
j um lah
kom ponen- kom ponen sel t erm asuk
DNA sehingga ukuran
sel j uga
bert am bah besar. Bakt eri adalah sel
prokariot ik yang t um buh dengan cara
pem belahan biner, dim ana sat u sel
akan
m em belah
secara
sim et ris
m enj adi dua sel. I solat bakt er i yang
resist en t erhadap diazinon m erupakan
j enis bakt er i gram negat if, sehingga
pem bent ukan
dinding
sel
t erj adi
secara berselang- seling di seluruh
dinding
sel.
Pengukuran
kur va
pert um buhan
dilakukan
dengan
m enggunakan m edium MSM dengan
diazinon 90 ppm .
ke dalam m edium , m aka penurunan
j um lah sel yang t erj adi sem akin besar.
Keenam
isolat
bakt eri
t ersebut
m em punyai
kem am puan
unt uk
resist en pada konsent rasi 90 ppm ,
oleh karena it u konsent rasi t ersebut
digunakan
unt uk
m elakukan
uj i
degradasi diazinon.
I solat bakt er i yang m em iliki
j um lah sel t erbanyak adalah JKB3,
berdasarkan penghit ungan dengan
m enggunakan
haem act yom et er
diperoleh
j um lah
populasi
sel
7
sebanyak 7,6 x 10 ( 76.166.666 sel) ,
populasi
ini
m er upakan
j um lah
t ert inggi dibandingkan dengan 5 isolat
lainnya. Populasi t erendah t erdapat
pada JKB1 dengan j um lah 2,4 x 10 7
( 24.416.666 sel) . Perbedaan j um lah
sel ini disebabkan karena pada saat
m asing- m asing
isolat
m em punyai
Gam bar 2. Kurva Pert um buhan I solat Bakt eri Pendegradasi Diazinon
Pengukuran kurva pert um buhan
dilakukan
dengan
m elakukan
penghit ungan j um lah sel pada j am ke
0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, dan 24.
Kurva
pert um buhan
di
at as
m enunj ukkan bahwa keenam isolat
bakt eri m am pu t um buh hanya dengan
m em anfaat kan sum ber karbon dan
fosfat dar i diazinon sert a m ikronut r ien
yang berasal dar i m edium MSM.
11
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
Tabel 5. Unsur- Unsur Penyusun Medium MSM
No.
1
2
3
4
5
6
7
Kom posisi
( NH4 ) 2 SO4
MgSO4 . 7H2 O
CaCl 2 . 2H2 O
FeSO4 . 7H2 O
Na 2 HPO4 . 12H2 O
KH2 PO4
Diazinon
Massa ( g L- 1 )
2
0,2
0,01
0,001
1,5
1,5
90 ppm
j um lah sel, usia sel, keadaan inokulum
dan kondisi lingkungan, hal in i
m em pengaruhi perkem bangan fasefase berikut nya. Fakt or lain penyebab
fase adapt asi berj alan lam bat adalah
karena
kult ur
dipindahkan
dar i
m edium yang kaya nut rien ( NA) ke
m edium yang kandungan nut r iennya
t erbat as
( MSM) .
I solat
JKB1
m em asuki fase eksponensial pada j am
ke- 12 kem udian dilanj ut kan dengan
fase penurunan j um lah sel pada j am j am berikut nya, dan pada j am ke- 24
diperoleh j um lah sel akhir sebanyak
2,0 x 10 6 . I solat JKB2 m em asuki fase
eksponensial pada j am ke- 6 sam pai
j am ke- 12, dan m em asuki fase
st asioner diant ara j am ke- 12 sam pai
j am ke- 15, kem udian diikut i dengan
fase penurunan yang dim ulai dar i j am
ke- 15 sam pai j am ke- 24. Jum lah sel
akhir pada j am ke- 24 adalah 3,6 x
10 6 , yang berj um lah lebih banyak
dibandingkan dengan fase awal.
I solat
JKB3
m em asuki
fase
eksponensial pada j am ke- 3 sam pai
dengan j am ke- 15. Fase st asioner
t erj adi ant ara j am ke- 15 sam pai
dengan j am ke- 18 dengan j um lah sel
1,3 x 10 7 , kem udian dilanj ut kan
dengan
fase
penurunan
sam pai
dengan j am ke- 24 dengan j um lah sel
akhir adalah 2,4 x 10 6 . I solat JKB4
m em ulai fase eksponensial pada j am
ke- 3 sam pai j am ke- 18 dan langsung
m engalam i fase penurunan yang
dim ulai ket ika m em asuki j am ke - 21
sam pai j am
ke- 24. I solat
JKB5
Sum ber karbon dim anfaat kan
oleh isolat bakt er i unt uk pem bent ukan
st rukt ur sel dan energi, sedangkan
fosfat dim anfaat kan oleh bakt er i unt uk
pem bent ukan asam nukleat , fosfolipid,
dan koenzim . Sum ber m ikronut r ien
anorganik berasal dari bahan- bahan
penyusun MSM ant ara lain Mg, Ca 2+ ,
Fe 2+ , dan Na, yang berfungsi unt uk
regulasi osm osis sert a akt ivit as enzim ,
dan t ranspor elekt ron.
Kurva
pert um buhan
pada
gam bar 2. m enunj ukkan bahwa set iap
isolat m em punyai fase pert um buhan
yang berbeda- beda, hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan efekt ivit as
m et abolism e
pada
m asing- m asing
isolat .
I solat
JKB1
dan
JKB6
m em punyai j um lah sel yang cukup
t inggi dan isolat JKB2 m em punyai
j um lah sel yang t er endah pada j am
ke- 0. I solat JKB4 dan JKB 5 m em iliki
j um lah sel yang sam a, yait u 2,3 x 10 6
sel, sedangkan j um lah sel yang
dim iliki oleh isolat JKB3 adalah 2,3 x
10 6 pada j am ke- 0. Jum lah sel bakt er i
pada j am ke- 0 m enunj ukkan fase lag
yang berlangsung segera set elah
dilakukan inokulasi dan m erupakan
wakt u adapt asi bagi bakt eri.
I solat
dengan
kem am puan
adapt asi yang t ercepat adalah JKB5,
sedangkan
JKB2
m em punyai
kem am puan adapt asi yang paling
lam bat , hal ini dit unj ukkan pada
j um lah sel pada j am ke- 3, cepat at au
lam bat nya fase ini berlangsung sangat
dipengaruhi oleh keberadaan subst rat ,
12
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
m aupun perom bakan senyawa dan
m enghasilkan senyawa yang lebih
st abil dar i senyawa sem ula ( At las &
Bart ha, 1992) . Hasil uj i degradasi
diazinon dinyat akan dalam bent uk
krom at ogram
dar i
krom at ogram
t ersebut diperoleh dat a berupa angka
yang
kem udian
dianalisis secara
kuant it at if
dengan
m elakukan
penghit ungan fakt or kapasit as, fakt or
separasi, resolusi, ket inggian puncak,
dan fakt or respon. Berdasarkan hasil
penghit ungan, m aka diperoleh isolat
JKB2 dan JKB1 yang efekt if dalam
m endegradasi
diazinon
sebanyak
84,74 % dan 77, 83 % sedangkan
isolat lainnya m endegradasi diazinon
ant ara 43 – 46 % . Gam bar 4.3. di
bawah ini m enunj ukkan kurva hasil
degradasi diazinon.
m em asuki fase eksponensial pada j am
ke- 3 sam pai j am ke- 6, kem udian
m engalam i penurunan j um lah sel dan
m em asuki dengan fase st asioner pada
j am ke- 9 sam pai j am ke- 15 dengan
j um lah sel 1,3 x 10 7 , lalu pada j am
ke- 18 m engalam i penurunan j um lah
sel sam pai j am ke- 24, dengan j um lah
sel akhir 3,1 x 10 6 . I solat JKB6
m enunj ukkan fase eksponensial pada
j am
ke- 3
sam pai
j am
ke- 15,
kem udian t erj adi penurunan j um lah
sel t anpat erbent uk fase st asioner pada
j am ke- 18 sam pai j am ke- 24 dengan
j um lah sel akhir adalah1,7 x 10 6 .
Uj i D e gr a da si D ia zin on den ga n
KCKT
Degradasi m erupakan
suat u
bent uk perubahan, baik susunan
Gambar 3. Kurva Hasil Degradasi Isolat Bakteri dengan KCKT
Berdasarkan kurva pert um buhan
dan kurva degradasi diazinon, m aka
dapat
dilihat
bahwa
degradasi
diazinon m asih t et ap berlangsung
hingga wakt u ke 72 j am , m eskipun
pada wakt u ke 24 j am sudah
m engalam i penurunan j um lah sel, hal
ini dapat
t erj adi karena proses
degradasi senyawa anorganik dapat
t erj adi t idak hanya fakt or biot ik yang
m elibat kan m ikroorganism e, nam un
j uga dipengaruhi oleh fakt or abiot ik,
ant ara lain
t em perat ur ±
25° C,
kelem baban, dan pH kisaran 5,5 – 8,5
( Leland, 1998) . Fakt or lain yang
m em pengaruhi
keberlangsungan
13
Jurnal Biologi, Volume 1 No 1, Oktober 2012
Hal. 1-14
and Applicat ion Third Edit ion. The
Benj am in Cum m ings Publishing
Com pany I nc, California. Dalam
Dongowea, H.E. dan David, A.
1996.
Biodegradasi
Pest isida
Organofosfat oleh Pseudom onas
sp. Biot a. 1( 2) : 29- 33.
Budigunawan, A.N. 2004. Analisis
Residu Klorpir ifos pada Tanah
Aluvial
Set elah
Penanam an
Bawang Merah di Brebes. Skripsi.
Program St udi I lm u Tanah S- 1
Depart em en
Tanah
Fakult as
Pert anian
I nst it ut
Pert anian
Bogor, Bogor .
Cycoń, M., Marcin, W., and Zofia P.S.
2009. Biodegradat ion of t he
Organophosporus
I nsect icide
Diazinon by Serrat ia sp. and
Pseudom onas sp. and Their Use
in
Biorem ediat ion
of
Cont am inat ed
Soil.
Chem osphere, 79 ( 2009) 494501.
Dj oj osum art o, P. 2008. Pest isida dan
Aplikasinya. Agrom edia Pust aka,
Jakart a..
Leland, J.E. 1998. Evaluat ing t he
Hazard
if
Land
Applying
Com post ed Diazinon Wast e Using
Eart hworm
Biom onit or ing.
Thesis. Facult y of The Virginia
Polyt echnic I nst it ut e and St at e
Universit y, Virginia.
Pr ij ant o, T.B. 2009. Analisis Fakt or
Risiko
Keracunan
Pest isida
Organofosfat
pada
Keluarga
Pet ani Hort ikult ura di Kecam at an
Ngablak Kabupat en Magelang.
Tesis.
Program
Pascasarj ana
Universit as
Diponegoro,
Sem arang .
degradasi diazinon adalah proses lisis
ket ika sel bakt er i akan m em asuki fase
kem at ian, m aka sel pecah sert a
m engeluarkan
kom ponenkom ponennya berupa karbon dan
akan dim anfaat kan unt uk kehidupan
sel berikut nya. Fakt or biot ik dan
abiot ik berj alan secar a sim ult an dalam
proses degradasi diazinon, selain it u
enzim yang dihasilkan oleh bakt eri
j uga dapat m enyebabkan t erj adinya
degradasi.
Ke sim pu la n
Hasil
isolasi
dan
penapisan
bakt eri dengan m enggunakan m edium
m iskin nut r ien, yait u m edium MSM
yang dit am bahkan dengan diazinon
dengan konsent rasi 0,5 ppm diperoleh
enam isolat yait u JKB1, JKB2, JKB3,
JKB4, JKB5, dan JKB6. Keenam isolat
t ersebut
m am pu
m enunj ukkan
resist ensinya
pada
konsent rasi
diazinon 90 ppm dalam m edium MSM
yang m am pu m endegradasi diazinon.
I solat yang paling r esist en t erhadap
diazinon adalah JKB3. Sem akin lam a
wakt u inkubasi m aka konsent rasi
diazinon sem akin berkurang. I solat
JKB2 dan JKB1 yang m em punyai daya
degradasi t erhadap diazinon lebih
t inggi dibandingkan dengan keem pat
isolat lainnya
D a ft a r Pu st ak a
Ardiw inat a,
A.S.
2007.
Pet unj uk
Teknis Analisis Residu Pest isida.
Balai
Penelit ian
Lingkungan
Pert anian, Pat i.
At las, R.M. and Bart ha, R. 1992.
Microbial Ecology, Fundam ent al
14