Welcome to ePrints Sriwijaya University - UNSRI Online Institutional Repository

IURNAL ILMIAH
rtl
;

\

ffi

o

-_ l

T

\

\

I

VOLUME 9 NOMOR 1, APRIL 2016


)a

ISSN: 2085-0352 X

lryl€m€oasi Pemberdayaan Usaha Ekonomi Miko Kecil dan
Me'Englh (Ulvtr0vf) di Kota Batuaja

ArbFatlir

\

\

rr-

ttt

E
L


0

Analisis Pengaruh Kurs, Tingkat Suku Bunga SBl,Inflasi, dan
Jumlah Uang Beredar Terharlap Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG) di Buna Efek Indonesia (BEI) Tahun 1998-2014
Novb Al Mahariah

B

Peogauh hrdaya Emis dan Perilaku Kewirausahaan Terhadap
Kimja Usaha Miko Kecil dan Menengah di Kec. Baturaja Timur

Kah+aten OKU
Rosnela Dewi lk

E
\


Yelis

Saputru

I

Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 200G2014
Novegya Ratih himandai

I

Elrsiensi Alokatif dan Return Cost Ratrb Industri flzrnirnre Rotan di

i

Kota Palembang

Mukhlis & Suhel


)s.

t$
{

Analisis Efektivitas Pelaksanaan Program Raskin di Kabupaten Ogan
Komering [Ilu Selatan

ffi

Hosan Bayi & Lisa Hermawati

E

Darnpak Penerapan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor l27PMK.0l0/2015 Tentang Perubahan Penghasilan Tidak
Kena Pajak (PTKP) Terhadap Perhitungan Pajak Penghasilan
Terutang Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi


(Studi Kasus Pada PT. Mufalqi Sekayu Kabupaten Musi Bany,uasin)
Farida Aryani

ts

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Icverage, Profittbilitas, Ukumn
Perusahaan dan Irvestment Opportunity Set Terhadap

(t

II

a

a

I

Nilai


Pe.nsabaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1

(BEI) Periode 20 I 2-20 I 4
Madfuh Kenamoq Happy Nurhayati & Sri Nova Nna

)s

I

Pengaruh Poilaku Pemimpin, Komunikasi, dan Pengambilan
Keputusan Terhadap Motivasi Ke{a Karyawan Pada PT" Bank

tI

Syariah Mandiri Kantor Cabang Baturaja
Rr. Dimas Verunba

)s


hiharti

Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Tingkat Inllasi Terhadap

Pendntaatr Kredit Pada PT. BPR AgilEans Batumarta
Rikr San &, Ali Akbar

.t-

\
EK ONOMIKA

-JIIE

VOL.9

NO.1

Hal.1 - 182


Baturaja, April 2016

ISS,V; 2085-0352

X

JURNAL ILMIAH EKONOMIKA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BATURAJA
Volume 9 Nomor I,

April

ISS\:2(185-0.152 X

2016

Ekonomiko Adoloh Jurnol llmioh ydng Menyojikon BerbogoiTulison llmioh Dolom Bentuk

Ringkoson Hosil Penelition, Artikel llmioh, don ResensiBukudi Bidong llmu Ekonomi.
Redaksi Mengundong Poto Pokor, Proktisi, Akodemisi, Peneliti, don Siopo Sojo Yong
Peduli DengonPengembongon llmu Pengetohuon don Teknologi.
Diterbitkon secoro berkolo 2 (duo) koli dolom 7 (sotu) tohun

(

(Edisi Bulon April don Oktober) oleh Fokultos Ekonomi Universitos Boturojo,
Kobupoten Ogon Komering Ulu (OKU) Propinsi Sumotero Seloton.

C

Penanggung Jawab :
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja
LISA HERMAWATI, S.Pd., M.Si.

Pemimpin Redaksi

:


o

ANIS FEBLIN, S.E., M.Si.

Sekretaris Redaksi

:

NOVIE AL MUHARIAH, S.E., M.Si.

Mitra Bestari

o

:

RATNA SETYAWATI GUNAWAN, S.E., M.Si. (Universitas Jend. Soedirman, Purwokerto);
YULIA INDRAWATI, S.E., M.Si. (Universitas Jember); MUKHLIS, S.E., M.Si. (Universitas Sriwijaya);
Drs. SYAFARUDDIN ALWI, M.S. (Universitas lslam lndonesia, Yogyakarta);
SYAIFUt sAHRl, S.E., M.Si. (Universitas Tridinanti, Palembang).


6

Dewan Penyunting:
RR DIMAS VERONICA PRIHARTI, S.E., M.M.; SRI NOVA RINA, S.E., M.Si.;
NAZIPAWATI, S.E., M.5i.; ROSMALA DEWI, S.E., M.si.; NOVEGYA RATIH, S.E., M.Si.;
ERFIN MARDALENA,5.E., M.5i.; YUNITA SARI, S.E., M.Si.; RlNl EFRIANTI, S.E., M.Si.;

o

MARDIAH KENAMON, S.E., M.5i.

Setting&Loyout i
ALI AKBAR, S.E., M.5i.;PALUPI INDAH SARI, S.Kom.,M.M.;
DARMAN SYAFE'1, 5.E., M.Si.; NOVIANSYAH, S.E., M.Si.;

o

AMIRUDDIN GANI, 5.E.
Sirkulasi dan Distribusi

:

AYU SEKARINI, S.E.; ASMAUL HUSNAH, S.E.; ADIMAN, S.E

ATAMAT REDAIGI :
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BATURA'A
Jl. Ratu Penghulu No. 02301 Karang Sari, Baturaja OKU 32115 Sumsel

Telepon/Fax : (0735) 326122
Website: http://www.f e.unbara.ac.id
Email: [email protected]
Contoct Personsi - Anis Feblin, S.E., M.Si. (G11712976);
- Novie Al Muhariah, S.8., MSi. (61278641965);
- RR Dimas Veronka Pdharti, S-E-, M.M- {@1273377711].

rirylaan hd peneltan dan resensi buku di
belum pernah diterHfan oadr meda laarl. ta6l(ah dikirim dalam

Redaksi menerima naskah berupa artikel ilmiah,

bidang llmu Ekonomi yang
bentuk file so./tcopy/cD, atau via email ke alarnat
E/E.{rd Redalsi Jumal Ekonomika
castdakang.
dengan format seperti tercantum pada h&nan
Redaksi berhak menyuntirE n6&alr
etcransi-

x

d&r
trlF lardt

o

I

A

s
n

EKONOMIKA
Jurnat Ilmiah Fakultas EkonomiUniversitas Baturaja
Volume 9 Nomor I, April 2016

ISSN: 2085-0352 X

DAFTAR ISI
HAL,

O

Implementasi Pemberdayaan usaha Ekonomi Mikro Kecil
danMenengah (UMKM) di Kota Baturaja
Anis Feblin..,.....

@

123

Anatisis Pengaruh Kurs, nngkat Suku Bunga 5BI, Inflasi,
danJumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 19982014
Novie Al Muhariah.......................

O

Pengaruh Budaya Etnis

dan

TerhadapKinerja Usaha Mikro Kecil
Baturaja Timur Kabupaten OKU
Rosmala Dewi & Yelis Saputra...

@
g
O
O

Efisiensi Alokatif dan Return Cost Ratio Industri Furniture Rotan
di Kota Palembang
Suhel..............

Analisis Efektivitas Pelaksanaan Program Raskin
Ogan Komering Ulu Selatan
Hasan Basri & Lisa Hermawati..........................

di

56

57

-69

70

88

89

108

Dampak Penerapan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

109-124

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Leverage, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan dan Investment Oppoftunity Set Terhadap
Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2012-2014
Mardiah Kenamon, Happy Nurhayati & Sri Nova Rina

9

42

Kabupaten

122/PMK.010/2015 Tentang Perubahan Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKO Terhadap Perhitungan Pajak PenghasilanTerutang
Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi(Studi Kasus Pada PT. Mufalqi
Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin)
Farida Ar1ani...

O

4t

Perilaku Kewirausahaan
dan Menengah di Kec.

Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ogan Komering ulu
Tahun 2000-2014
Novegya Ratih Primandari ..........................

Mukhlis &

24

Pengaruh Perilaku Pemimpin, Komunikasi, dan Pengambilan
Keputusan Terhadap Motivasl Kerja Karyawan Pada PT. Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Baturaja
RR. Dimas Veronica Priharti..........................

-

142

143

163

125

/s5N

Jurnol Ekonomiko, Vol. 9, No. 1, April 2016

EFISTENSI ALOKATIF DAN BEIUFN COSTFAT'O INDUSTRI FURNITURE

ROTAN DI KOTA PALEMBANG

Oleh: Mukhlis

I

)dan Suhelr)

ABSTRACT

The phenomenon of competitiveness and efficiency has always been
imporlant topic to be discussed, pa riicu la rly in re la tion to the development of
industria I secto r. One sma ll industries wh ich tn te resting to stud ied /s ttan fu rn itu re
the city of Palembang. This research study adopts the Cobb-Douglas p
function to see attocative efficiency and the level of rattan fumiture industry profits'
data used consisted of secondary and primary data. The variables measured were
furniture, raftan inputs, labor and production equipment. Samples are 25
spread in District llirTimur ll Village I and lll llir as rattan fumiture industry cente
Sampling method with stratified and simple rando m samp ling Based on calcu la tions
mu Itiple regression ana lysis, found tha t the input variables ra ttan, labor and p
equipment we re sign ificant influence on the rattan fu m itu re indus try output at the
of q
Howeve r the use of production factors WE re not yet opt.tma I, so tha t lloca
efficiency has not been reached. As for the analysis of return approach profits th
cost ratio (RC ratio) indicates that the rattan fumiture industry is profitable
feasible to be developed.
Keywords
allocative efficiency, rcturn cost ratio, profits, revenues,

:

1

cost of production.

Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sriwiiaya, Jurusan Ekonomi Pembangunan

Mukhlis & SuheL

Efr siensi

Alokatif don Return

...

Hal. 70-88

industri. Jumlah terbesar adalah di

PENDAHULUAN
KelomPok industri Yang ada di

kota Palembang, baik skala mikro,
kecil, dan menengah. Penting
peranannya sebagai tulang pungung

perekonomian.

Pola

keterkaitannya

menjadi semacam pola hubungan sebab
akibat, karena dengan semakin pesatnya

di kota Palembang
tentunya berdamPak Pula Pada

sektor industri logam dan jasa (1 144
unit) dengan penyerapan tenaga kcraja
sebesar 1.926 orang. Sektor lainnya

yang juga cukuP besar Peranannya
dalam menyerap tenaga kerja adalah

kimia dan bahan bangunan

orang) dan sektor pangan (1 701 orang)'

Satu sektor industri

pembangunan

perkembangan sektor usaha tersebut'

data dari

Dinas

I

Bcrdasarkan

I

Perindudtrian, Perdagangan

?

h

d

KoperasiPada kuartal
tercatat jumlah usaha

I

tahun

dan

2016

miko, kecil

dan

menengah yang ada di kota Palembang
sebanyak 31.915 unit usaha Terdiri dari
perusahaan skala sedang, menengah dan

besar. serta usaha mikro dan kecil
lainnya.

TerlePas dari

itu

sernua, meski

seluruh usaha dengan skala
berbeda

ini

Yang

rnenjadi tulang punggung

perekonomian

kota

Palcmbang'

Terdapat fenomena menarik untuk terus

dilakukan kajian yang berkaitan dengan
peranan usaha kecil' Di kota
jenis
Palembang. banyak terdapal ragarn

usaha kecil,

baik formal

informal. Tercatat pada kuartal

mauPun

I

tahun

2016, terdaPat sebanYak 3'690 unit
usaha yang terbagi dalam lima cabang

(2'758

potensial

di kota

Yang

Palembang adalah

industri furniture rotan, sebagai salah
satu bagian dari industri rotan' Meski
kemamPuan sektor usaha

ini

dalam

menyerap tenaga kerja relatif belum

begitu besar, mengingat skala

usaha

yang masih kecil. Rata-rata sektor usaha

ini

menyerap tenaga kerja antara

orang. Meski demikian,

I-6

secara

keseluruhan sektor industri rotan'
terutama anyaman dari rotan cukuP

besar PeranannYa dalam lnenyerap
tenaga kerja dan rclatif bcsar dalam

nilai investasi. Hal ini
bahwa scktor industri

menunjukkan

ini

berpotensi

besar untuk dikembangkan'

Satu hal Penting untuk
menjamin kelangsungan hidup sektor
usaha ini adalah jarninan ketersediaan
bahan baku. Mengingat permasalahan
internal yang dihadapi oleh industri

furniture rotan

ini

adalah kesulitan

memperoleh pasokan bahan baku utama

71

/sSN

Jurnql Ekonomiko, Vol. 9, No. 1, April 2016

berupa rotan. Sementara produk yang

Oleh karena itu produsen furniturc rotan

dihasilkan masih terbatas untuk

dituntut untuk mampu meningkatkan

konsumsi konsumen lokal dcngan harga

mutu produknya. Banyak cara

dan kualitas yang relatif belum begitu

dapat dilakukan oleh produsen untuk

baik, karena pembuatan barang jadi dari

menghadapi persaingan ini, diantaranya

rotan ini masih dilakukan secara
tradisional. Hal ini berdampak pada

melalui peningkatan efisiensi alokatif

pendapatan yang akan diterima oleh

sehingga dapat menjaga mutu dan daya

produsen karena rendahnya efisiensi

saing produk yang dihasilkan.

penggunaan bahan

baku

yang

produksi,

produksi industri tersebut. Terutama

Bashir dan Khan

yang berkaitan dengan efisiensi alokatif

menyatakan beberapa kemungkinan

penggunaan

input

produksinya

(2005),

bagi perusahaan untuk meningkatkan

(Monica, 2014). Dengan demikian, arah

daya saing, yakni dengan

kebijakan pembangunan sektor industri

ongkos produksi,

ini ke depan. lenlunya adalah bagaiman

teknologi atau dengan meningkatkan

upaya menjamin ketersediaan

manajamen pengelolaan usaha. Saat

baku serta jaminan

bahan

pcmasaran

berbicara mengenai

menekan

pemanfaatan

manajcmen

produknya. Kedua besaran ini akan erat

pengelolaan usaha, berarli menyangkut

terkait nantinya dengan

masalah

ranah ehsiensi teknis dan alokatif.

peningkatan ehsiensi penggunaan bahan

Karena keduanya berkaitan dengan

baku dan kemampuan bersaing dengan

kemampuan perusahaan industri untuk

output industri lainnya, baik

mcmproduksi output yang maksimum

yang

dengan dihadapkan pada ketersediaan

sejenis maupun substitusinya.

Selain masalah intemal, industri

bahan baku dan teknologi.

fumiture rotan masih juga dihadapkan

pada masalah ekstemal

Fenomena peningkatan efisiensi

berupa

untuk meningkatan mutu dan daya saing

persaingan dengan industri furniture

ini juga menjadi aspek penting untuk

yang berbahan baku kayu dari jati,

diperhatikan

mahoni, bamboo dan rotan sintetis.

Masyarakat Ekonomi ASEAN

Keragaman usaha firrniture dengan

(MEA). Hadirnya MEA

beragam jenis bahan baku ini tentu akan

selayaknya disambut positip. karena

menimbulkan persaingan yang ketat.

adalah pasar bebas di kawasan regional

dalam

menghadapi
201 5

sudah
Lni

72

Mukhlis & Suhel; Efisiensi Alokotif don Return...Hol. 70-88

Jurndl Ekonomikq, Vol. 9, No. 1, April 2016

ISSN:

yang seharusnya menjadi pcluang bagi

2085-0352 X

Pengertian Industri

pelaku usaha kecil, termasuk di

Menurut Hasibuan (1993: 23)

dalamnya pengusaha furniture rotan di

pengertian industri sangat luas, dapat

Kota Palembang. Jadi paradigmanya
tidak hanya melihat pebisinis dan

dalam lingkup makro maupun mikro.
Secara

Mikro Industri adalah kumpulan

produk luar negeri masuk ke Indonesia.

dari

perusahaan-perusahaan yang

Pengusaha dalam negeri

juga

harus

menghasilkan barang-barang

yang

berani mengambil perspektif tantangan

homogen, atau barang-barang yang

ini menjadi

mempunyai sifat yang saling mengganti

kesempatan industry kecil

sangat erat. Dari segi pembentukan

dalam memperluas pasar.

Berdasarkan

fenomena

pendapatan yakni cenderung bersifat

cksistensi industri fumiture rotan dan

mako. Industri adalah kegiatan

berbagai masalah yang dihadapinya
ini

ekonomi yang menciptakan nilai
tarnbah. Jadi batasan industri yaitu
secara mikro sebagai kumpulan

bagaimanapengaruh

perusahaan yang menghasilkan barang

serta peluangnya dalam menghadapi

MEA, maka fokus penelitian
diarahkan pada

pcnggunaan faktor produksi tcrhadap

sedangkan sccara

output furniture rotan dan efisiensi

membentuk pendapatan.

makro

dapat

alokatifnya dan retu m cost raito pada

Menurut Badan Pusat Statistik

industri furniture rotan yang ada di kota

Kota Palembang (2013: 175) industri

Palembangserta kaitannya dengan

mempunyai

peluang untuk menghadap masyarakat

Pcngertian secara

ekonomi ASEAN. Sedangkan tujuan

mencakup semua usaha dan kegiatan di

dari penelitian ini adalah untuk

bidang ckonomi bcrsifat produktif; 2)

mengetahui bagaimana pengaruh faktor

Dalam pengertian secara

produksi pada industri furniture rotan

industri hanyalah mencakup industri
pengolahan yaitu suatu kegiatan

dalam kaitannya dengan

pencapa ian

dua

pengertian:

luas,

1)

industri

sempit,

efisiensi alokatif dan return cost ratio

ekonomi yang melakukan

serta peluangnya dalam menghadapi

mengubah suatu barang dasar mekanis,

masyarakat ekonomi ASEAN.

kimia, atau dengan tangan sehingga
menjadi barang setengah jadi dan atau

I.

T!NJAUAN PUSTAKA

barang

kegiatan

jadi, kemudian barang

yang

73

Mukhlis&,uhel; Elisiensi Alokotif dan Return... Hql.

7O-BB

Jurnol Ekonomiko, Vol. 9, No. 1, April 2016

/55&;

lebih nilainya dan sifatnya lebih kepada

Untuk
persamaan ini

pemakaian akhir.

menjadi bentuk linier, yakni;

kurang nilainya menjadi barang yang

mempermudah,
ditransformasikan

lnY :lna

+ btlnXt + bzlnXz + .... + bnlnxn +

Menurut Susantun (2000; l2),

Fungsi Produksi Cobb- Douglas

Fungsi produksi Cobb-Douglas

penggunaan fungsi produksi Cobb-

secara matematis dirumuskan sebagai

Douglas memiliki

berikut;

keuntungan, dinataranya
X

:

bo.Lb'

e

beberapa
dapat

digunakan untuk mengukur efisiensi

.t42

Produktivitas marjinal

dari

faktor

ekonomis, teknis dan alokatif (harga).

produksi yakni:

.

AX

MPt

bt.bo.Lbl'1

AL

:br(bo.Lbl .t42)L'1

bt

.K

Efisiensi

Efisiensi dapat

X
L

fisik

banyaknya hasil produksi

U(APt)

ax

MPx

bz.bo.Lb1

AK

=b2(bo.Lbt.t?2)Kt

=

.K1

brx

br(APK)

Kondisi retum to scale dalam
lungsi produksi Cobb-Douglas dapat

dikatakan
yang

dapat diperoleh faktor produksi (input).

ini akan tercapai jika Nilai
Produk Marjinal (NPM sualu input

Kondisi

sama dengan harga input

ditulis NPM,

:

(

4,

dapat

P, (Soekartawi, 2003:

atat.W:

diukur dengan menjumlah koefisien

53t-

b1+b2-Fungsi Cobb-Douglas tidak

Kecenderungannya NPM tidak selalu

hanya melibatkan dua variabel, tetapi

sama dengan P, yang sering terjadi

bisa labih dari dua variabel. Sehingga

adalah:

modelnya lebih lanjut
dikembangkan menjadi; Y
a.XrblX!2.....

xli

.....

x:'

eu

dapat

: ar XPi

eu,

Bila tungsi

input

7,' artmya

penggunaan

X tidak efisien, untuk

menjadi efisien maka

input

harus dikurangi

Cobb-Douglas

dinyatakan dalam hubungan antara X
dan Y, maka dapat ditulis; Y : f(Xr, Xz,
..., Xi, ....,

. A*.

1

X)

. Y!,
4

input

7,' artinya

X

penggunaan

belum efisien, untuk

menjadi efisien maka

input

harus ditambah

14

Mukhlis & Suhel;Efisiensi Alokotif don Return... Hol. 70-88

{

Jurnal Ekonomiko, Vol. 9, No. 1, April 2016

ISSN:

2085-03s2 X

produksi (total cost -- TC) atau dikenal

Menurut Soekartawi (2003: 49),

dengan analisis imbangan biaya dan

:#

cfisicnsi dibedakan mcnjadi tiga jenis.

pcnerimaan;PC ratio

yakni: 1)

Analisis ini menunjukkan
tingkat keuntungan dari suatu

Ef isiensi leknrs,- mencakup

hubungan antara input dan output.
Menurut Miller dan Meiners (2000),
efisiensi teknis mensyaratkan adanya

proses produksi yang

dapat

memanfaatkan input yang sedikit demi

rnenghasilkan output dalam jumlah
yang sama;

2)

Efisiensi Alokatif atau

Harga; ncnunjukkan hubungan biaya
dan output dan akan tercapai jika
perusahaan

atau industri
nilai produk

rnarjinal

setiap faktor produksi dengan harganya;

dan

3)

Efibrbns

i

Ekonomis; efisiensi

akan tercapai apabila kedua efisiensi

sebelumnya tercapai

dan

memenuhinecessary condition(proses

produksi pada waktu

dikatan

clastisitas

l) dan sufficient
condition, kondisi keutnungan

produksi antara 0 dan

maksimum tercapai dengan syarat nilai

menguntungkan

apabila

(Ikhsani dan Budiningharto, 2008: 15):
1) BC ratio

> /, berarli usaha tersebut

2) RC ratio :

menguntungkan;

1,

berarti usaha tersebut tida untung atau
tidak rugi; dan 3) BC ratio

<

1,

berati

usaha tersebut tidak menguntungkan

mampu

memaksimalkan keuntungan, yaitu
menyamakan

perusahaan atau industri, dimana usaha

TR

secara matematis

dinyatakan; TR

:

dapat

P.Q; dimana P

:

harga produk dan Q -- jumlah produk.
IB merupakan salah satu pertimbangan

produsen dalam menentukan berapa

jurnlah output yang diproduksi

dan

dijual. Sedangkan fC secara matematis
dinyatakan; TC

:

:

FC

+ VC;dimana FC

biaya tctap dan VC

:

biaya variabcl.

Melalui reduksi TR dan TC tersebut.

akan diperolch bcsaran profit bagi
scorang produsen;n = TR - TC

produk marjinal sarna dengan biaya
marjinal.

Kajian Terdahulu

Uri
Return Cost Batio

Rasio ini
perbadingan antara

lolal

merupakan
penerimaan

(total revenue -- TR) dan total

biaya

(2001) dalam kajiannya

rnengenai Technical Efficiency,
Allocative Efficiency, and The
lmplementation of A Price Cap Plan in

Teleconmunications

in

The

United

75

Mukhlis & Suhel; Efisiensi Alokatif dqn Return ... Hol. 70-88

ISSN: 2085-01

Jurnal Ekonomiko, Vol.9, No. 1, April 2016

Sfafes. Menyatakan bahwa peraturan

Douglas (2008: 17)

insentif dalam bentuk harga merupakan

penelitiannya mengenai The lnpact of

alat regulasi penting dalam industri

The Agricultural

telekomunikasi di Amerika Serikat yang

Enhancement Program

tujuannya untuk meningkatkan efisiensi

Technical and Allocative Efficiency of

produktif, meningkatkan kualitas
pelayanan dan kesejahteraan konsumen,

in Masindi District.
Menemukan bahwa program

serta mengurangi biaya regulasi.

peningkatan produklivitas peflanian

dalam

Productivity

on

The

Maize Farmers

menyatakan bahwa perusahaan dapat

jagung dengan menggunakan jasa
konsultan lernyata dapat mencapa i
efisiensi dalam pengguaan input
produksinya dibandingkan dengan
pertanian tanpa menggunakan jasa

meningkatkan daya sarng dan mencapai

konsultan, dengan kata lain pengelolaan

Bashir dan Khan (2005: l8),
dalam penelitian mereka mengani An

Ananlysis

of Allocative Efficiency of

Wheat Growers

efisiensi alokal

in Northern

if,

Pakistan,

melalui minimisasi

ongkos produksi,

pemanfaatan

manajemen berpengaruh
meningkat efisiensi suatu usaha.

Hendra (2012:

teknologi atau mengelola usaha secara

3l)

dalam

penelitiannya mengenai pengembangan

profesional.

Setiawati (2006: 2l ), dalam
penelitiannya mengenai pengaruh faktor

produksi terhadap produkdi industri
pengasapan ikan

dalam

di kota

industri furniture rotan

di

Sulawesi

Tengah, untuk mempertahankan
kualitas produk perlu dilakukan

Semarang

ekstensifikasi usaha, mengenakan harga

menemukan bahwa faktor produksi

yang bersaing, pemanfaatan teknologi

yang berpengaruh secara signihkan

dan belajar dari pengalaman. Hal ini

pada level 5uh adalah ikan mentah dan

dilakukan untuk menghadapi persaingan

tempurung kelapa. Berdasar analisis

dengan usaha lain yang sejenis agar

efisiensi, temyata ikan mentah belum

mudah menerima adopsi dan inovasi

efisien, sedangkan tempurung kelapa

dan

dan tenaga kerja justru tidak efisien.

bahan baku.

mengoptimalkan ketersediaan

Nilai relurn cost ratio dari industri ini
lebih besar 1, sehingga usaha ini layak
untuk dilanjutkan.

76

Mukhlis & Suhel; Efisiensi Alokotif don Return ... Hol. 70-88

Jurnol Ekonomiko, Vol. 9, No. 1, April 2016

ISSN:

Industri furniture rotan

II.

Penelitian

ini

difokuskan pada

analisis efisiensi alokatifdan return cost

rafio industri furniture rotan di kota

unit usaha, kemudian

Kecamatan

Ilir

dan

llir Timur II.

3Ilir

di

daerah

Kelurahan I

sebagai sentra industri

furniture rotan di kota Palembang.

1+33 (0,1)z

di kola Palcmbang scna dala primer.
berupa jenis bahan baku, jumlah tenaga

kerja, jam kerja, alat produksi dan

melalui penelitian lapangan

dengan

dipandu kuisioner yang

bcrsifat

Jumlah populasi yang

adalah kuantitatif deskriftif

a. Regresi Berganda fungsi produki
Cobb-Douglas

Variabcl dcpcndcnt adalah output

fumiture rotan

(

Q) dan variabel

independen adalah faktor produksi

seperti, rotan manau (F,),' tenaga
ada

sampel

Stratified

Random Sampling untuk menentukan
lokasi yang terpilih. Penentuan sampel
menggunakan rumus Slovin (Ikhsani

fi7

N:ukuran

e = nilai kritis

sebagai

berikut:

Koperasi kota Palembang. Untuk

populasi; dan

sampel

Teknik analisis yang digunakan

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

ukuran sarnpel;

unit usaha

rnemiliki peluang yang sama untuk

sebanyak 33 unit usaha yang terdaftar di

n:

:25

sanpling, sehingga setiap

tertutup.

dimana

24.81

dilakukan dengan teknik simple random

output industri furniture, yang diperoleh

:

:

dipilih.

data sekunder, berupa data industri kecil

dan Budininghart o, ZO!O: 43):n

dikalkulasikan

Pengambilan sampel ini

Data yang digunakan terdti dari

menentukan jumlah
menggunakan metode

33

dengan rumusan Slovin, diperoleh:n =

Palembang pada tahun 2015. Lokasi

penelitian dipusatkan

yang

aktif di kota Palembang sebanyak

METODE PENELITIAN

2085-0352 X

yang

diinginkan (10%)

kerja (HOK); dan alat produksi (APl.
Modcl yang akan diestimasi adalah:

lnQ : ln1o +filnR

+1zlnHOK

+BslnAP + e
nrlai B6 p1, fl2, {sadalah tetap meski

telah dilogaritmakan, karena po' pr,

Fr,

pspadatungsi Cobb-Douglas

menunjukkan

elastisitas. Model

kernudian dilakukan pengujian
normalitas, uji asumsi klasik
(autokorelasi, heteroskedastisitas
dan nultikoliniertas),

uji statistik t

dan F.

77

Mukhlis & Suhel; Efisiensi Alokotif dan Return ... Hol. 70-88

Jurnal Ekonomiko, Vol.9, No. 1, April 2016

/5S

c. Betum Cost Ratio; yakni
membandingkan

total

;

dengan

penerimaan

(TR) dengan total biaya produksi
b. Efisiensi Alokatif (Harga)

Menurut Soekartawi (2003:

53),

(TC), yakni; RC

ratio: ffi . Hasil

ini

akan menunjukkan

perhitungan

apabila fungsi produksi yang
digunakan adalah fungsi CobbDouglas, maka: Q : A*aau tnQ :

apakah

usaha

tersebut

atau

sebaliknya.

menguntungkan

Harapannya nilaiya positip dan lebih

lnA + blnX

besar dari I .

Maka kondisi produksi marjinalnya

adalahff- b

goefisien parameter

III.

e/astr'sitasl.Perhitungan nilai efi siensi

dalam penelitian ini
membandingkan

nilai

dengan

produktivitas

marjinal (NPM) dengan nilai input

yang

digunakandalam

periode

produksi tertentu. Langkah awal
dengan mengalikan produktivitas
marjinal masing-masing (dari hasil

koefisien regresi

Cobb-Douglas)

dengan satuan unit output kemudian

dibandingkan dengan input.Ada tiga
kemungkinan yang akan terjadi:

nilai NPM > nilai input X,

l)

maka

dikatakan penggunaan input X bclum

efisien; 2) nilai NPM = nilai input X,

maka dikatakan telah

tercapai

efisiensi; dan 3) nilai NPM

< nilai

input X. dikatakan penggunaan inpur
X tidak efisien.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produk furniture

rotan

merupakan komoditas yang prospektif

Furniture rotan dibutuhkan

sebagai

salah satu pilihan perabot

dalam

menunjang aktivitas hidup sehari-hari.

Furnilure dapat berupa kursi.
pembatas ruang,

rak, dan

meja.

aksesoris

pendukungnya misalnya

tempat

majalah, bingkai kaca cermin, kap
lampu, dan lain sebagainya. Produk

rotan dapat

beradaptasi

dengan

dinamika desain modem tetapi masih

tetap memperlihatkan kesan alami
sehingga dapat dirempatkan

sesuai

dengan lema dan gaya interior yang
diinginkan. Sebagai bahan alami. rolan

mempunyai keunggulan

fisik

dan

artistik yang unik, sehingga furniture
rotan disukai banyak konsumen baik
dalam maupun luar negeri. Prospek

ekonomi yang cukup menjanjikan

78

Mukhlis & Suhel; Elisiensi Alokotif don Return...Hol. 70-88

Jurnol Ekonomika, Vol. 9, No. 1, April 20L6

2085-0352 X

lSSN:

kesejahtcraan, bila masyarakat mau dan

Pengaruh Faktor Produksi terhadap

mampu memanfaatkan rotan menjadi

Produksi Industri Furniture Rotan

produk-produk yang mempunyai nilai

Unluk mengetahui bagaimana
pengaruh faktor produksi terhadap
produksi industri furniture rotan

manfaat.

Regulasi pelarangan

ekspor

rotan mentah tahun 2012 lalu.
berdasarkan Peraturan Menteri

digunakan metode regresi berganda
dengan model fungsi produksi Cobb-

yaitu No. 3544DAG/PER/l l/201 I tentang Kebijakan

(B), tenaga kerja (HOK) dan

Ekspor Rotan dan Produk

produksi

Perdagangan

Permendag

20ll

Rotan,

No. 36/M -DAG/PER/I l/

tentang Pcngangkutan

Antar Pulau, menjadikan para

Rotan

pengus

aha rotan tidak bisa mengekspor bahan

rotan mentah. Penjualan rotan mentah

Douglas. Variabel bebasnya input rotan

aktivitas produktif para pemanen dan
pedagangnya.

Bila rotan diolah sampai

menjadi produk jadi, maka sumber daya

alam ini dapat menjadi

sarana

terciptanya lapangan kerja yang lebih

luas sehingga dapat menyejahterakan
masyarakat secara lebih luas juga.

Nilai

rotan (Q). Sehingga modelnya

mempunyai

nilai jual lebih

tinggi

dibandingkan dengan rnenjual rotan
asalan maupun rotan olahan setengah
jadi.

dapat

disusun sebagai berikut:
lnQ = lnfo +p1lnR +B2lnHOK +p3lnAP +

Scbclum melakukan

e

cstimasi

terhadap model regresi berganda, maka

dilakukan uji nonnalitas data dan rnodel

harus dipastikan bebas dari
penyimpangan klasik, seperti
autokorelasi, heteroskedastisitas dan

multikolinieritas (Gujarati,

2004),

sehingga hasil estirnasi tidak rnenjadi
bias.

Berikut hasil uji

jual rotan pun ikut naik karena telah
diolah rnenjadi berbagai produk yang

sedangkan variabel

terikat adalah output industri furniture

secara langsung hanya menciptakan
lapangan kcrja sempit yaitu sebatas

(AA,

alat

statistik

sebelum dilakukan estimasi model
regresi:

I

I U ji

Normalitas: penguj ian

normalitas dilakukan melalui nilai
residual, diperoleh nilai Jarque-Bera

:

1,688521 dengan probabilitas 0,42987

5

>

0,05 pada level signifikan

99%.

Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa data yang digunakan dalam

79

Mukhlis & Suhel; Efisiensi Alokatif don Return ... Hol. 7088

2085

nl

Tabel l.
Hasil Estimasi Model Cobb-Douglas untuk tndustri Furniture Rotan

el

DeDendent Vanable: LN

a

Coefficient

Variablc

LN ROTAN
S1

0.6951 r6

LN_HOK

0.1.1906.1

LN.ALAT

0.241525
| 3.2.520t

C

B

R-squared
Adjusted R-squared
S.E. ofregrcssion
Sum squared resid

0.090597
0.1'72366
26.73917
148.3014
0.000000

Log likelihood
F-statistic
1t

Prob(F-statistic)
Sumber: diolah

Hasil pengujian statistik secara

Si

p

parsial

(uji l),

0.07794t

0.954926
0.9413487

menunjukkan bahwa

Gstatistic

Std. Error
0.109706
0.092609

1.736353
Mean dcpcndent var
S.D. dependent var

6.33617',7

Prob
0.0000

1.609600
3.098836
-7.632094

0.0054
0.0000

0.

t224

2.210608
0.399 r 7 t

Alaikc info criterion

-1.819114

Schwarz critcrion
Hannan-Quinn critcr.

-1.765M1

Durbin-Watson stat

-t.624114
1.714299

produksi industri furniture rotan di kota
Palembang.

-t.

variabel input rotan dan alat produksi

ii

secara statistik signifrkan pada level

umumnya memiliki skill

a

5o/o. Hanya variabel (enaga kerja yang

pengalaman yang diperoleh secara turun

a

tidak signifikan sccara statistik

pada

temurun dari orang tua mereka sehingga

n

level 5%. Tidak signifikannya variabel

pengetahuan dasar tentang seluk beluk

t.

tenaga kerja disebabkan spesifikasi

rotan seperti berbagai jenis rotan, serta

a

variabel yang kurang tepat. Karena

pengawetan rotan sebelum dianyam

Ii

satuan yang digunakan bukan orang,

dan pembuatan dasar produk

n

akan tetapi hari orang kerja. Schingga,

dipahami secara baik. Bebcrapa jcnis

:1

walaupun tanda koefisien sudah sesuai

rotan seperti rotan manau dan

It

dengan yang diharapkan, tetapi tidak

harus digoreng dengan

n

signifikan secara statistik.

minyak sawit dan solar terlebih dahulu

Untuk

a

uji

varian keseluruhan

Produsen furniture rotan pada
dan

rotan

getah

campuran

sebelum dianyam, sementara jenis seka,

:l

(uji

a

variabel bebas memiliki hubungan yang

dengan memakai belerang. Proses Ini

k

signifikan terhadap variabel terikat pada

sebenarnya dikerjakan oleh pedangang

h

level 5%. Dapat disimpulkan

pengumpul rotan dan dilakukan dekat

r

faktor produksirotan, tenaga kerja dan

dengan sumber bahan baku rotan.

alat produksi besar peranannya dalam

Kekuatan usaha

fl,

menyatakan secara keseluruhan

bahwa

tabu

dan

kecil cukup diasap

kecil

saja

rotan

mclalui skill dan pcngetahuan tcrlalu

l

Jurnol Ekonomiko, Vol. 9, No. 1, April 2015

ISSN:2085-05

mengatasi ancaman yang berkaitan

nilai input yang digunakan. Industri
furniture rotan di kota Palembang

dengan daya saing, karena bclum

menghasilkan produk yang beragam,

menyenluh kreatifitas yang justnr

mulai dari kursi, meja dan penyekat

diperlukan dalam indutri ini. Skill yang

ruangan. Berdasarkan hasil penelitian

dasar dan masih kurang memadai untuk

dibutuhkan

tidak cukup

hanya

lapangan faktor produksi yang dipakai,

berdasarkan keahlian turun temurun,

selain tenaga kerja, dalam industri ini

tetapi harus berkembang sesuai dengan

aolara

lain rotan

kemajuan teknologi. Para produsen

manau untuk
menghasilkan furniture rotan yang

furniture rotan tidak dapat berdiam diri

berkualitas bagus. Sedangkan alat

saja dalam menambah ketrampilannya,

produksi yang digunakan dapat berupa

diperlukan pengetahuan yang mampu

gergaji, obeng, pisau kerik, palu, alat

melihat "permintaan tersembunyi
(hiddendenan$, dan menyesuaikan

tembak paku, kompresor, kompor,

dengan

amplas, lem dan fhlhner.

Analisis efisiensi

skill dan pengetahuan sehingga

alokatif

mampu merealisasi permintaan

penggunaan faktor produksi dilakukan

tersembunyi tersebut.

terhadap semua variabel bebas, yakni
input rotan, tenaga kerja (menggunakan

Efisiensi Alokatif
Penggunaan

lnput pada

(Harga)

hari orang kerja) dan alat produksi

lndustri

secara keseluruhan. Langkah awalnya

Furniture Rotan

adalah dengan mengalikan nilai produk

Elisiensi alokatif dalam
penelitian ini diukur dengan

marj

inal atau koehsien regresi dengan

mcnggunakan kocfisien regrcsi fungsi

nilai ouput untuk menghasilkan NPM,
kemudian nilai NPM dibandingkan

produksi Cobb-Douglas. Perhitungan

dengan dengan nilai input per satuan

nilai efisiensi dalam penelrrian ini

untuk melihat apakah telah

dengan membandingkan

efi siensi

nilai

tercapai

alokatif atau sebaliknya.

produktivitas marjinal (NPM) dengan
Tabel 2.
Efisiensi Alokatil Faktor Produksi lndustri Furniture Rotan
Variabel Bebas
Rolan Manau (R)
Tenaga kerja

Produktivitas
Mariinal

Harga

Harga

()uDurunit

Inpu!/unit

0.695I t6

3396000

0.149064

t196000

9q5,1t2
443962

NPM
236061,1
506121

Keterangan
Belum efisien
Belum efisien

81

Mukhlis & Suhel; Efisiensi Alokatif don Return... Hol. 70-88

)85

A3

Jumol Ekonomiko, Vol. 9, No. 1, April 2016

(HOK)
Alat Produksi
(AP)
Sumber:diolah

ISSN:

3396000

0.24t 525

561

120 820219

2085 0352 X

Belum elisien

saing produk furniture rotan di
Perhitungan efisiensi alokatif

kemudian hari.

menujukkan bahwa penggunaan input

Return Cost Ratio pada Industri

rotan, tenaga kerja dan alat produksi
pada industri furniture rotan

I

di

Furniture Rotan

kota

Palembang belum efisien. Belum

Suatu usaha dikatakan efisien

optimalnya penggunaan faktor produksi

atau tidak efisien ditentukan oleh besar

ini

menycbabkan kualitas produk

kecilnya penerimaan dan bcsar kecilnya

menjadi belum begitu baik, sehingga

biaya yang dikeluarkan oleh produsen.

mcnurunkan daya saingnya. Melalui

Melalui pcnghitungan return cost ratio

penambahan penggunaan faktor

(rasio RC), yaitu perbandingan antara

produksi dan pengelolaan yang baik,

total penerimaan (TR) dengan total

diharapkan akan tercapai efisiensi

biaya produksi (TC).

produksi yang akan mendukung daya
Tabel 3.
Beturn Cost Ratio lndustri Furniture Rotan
No

KomDonen

P ener irnaar Total Beven ue)
Total Biaya Produksi (Total Cosl
2
Keuntunqan
Sumber: diolah

(

Rata-rata penerimaan Pengrajin

furniture rotan sebesar Rp. 35.008.00,-

Remta Biaya (Rp)

RC Ratio

1s.008.000
27.513.400
7 .194.60t)

1,27

Palembang menguntungkan dan masih
dapat ditingkatkan.

dan rata-rata biaya yang dikcluarkan
sebesar Rp. 27.513.400,-. Sehingga saat

Strategi

dilakukan perbandingan diperoleh nilai

Furniture Rotan

rasio RC sebesar 1.27. Artinya setiap

Rp. l,- yang dikeluarkan oleh produsen

Nilai etnis yang melckat pada
produk totan menyebabkan produk

akan menghasilkan penerimaan sebesar

yang diproduksi harus

Rp. 1,27,-. Hal ini menunjukkan bahwa

menampilkan keunikan produknya.

industri furniture rotan di

kota

Pengembangan

Usaha

mampu

Apabila ingin mendapatkan nilai etnis

yang tinggi disertai dengan kualitas

1

2

Mukhlis & Suhel; Efisiensi Alokotif don Return ... Hol. 7G88

)urnol Ekonomiko, Vol. 9, No.

1,

April 2016

ISSN:2085

tangan trampil yang memiliki skill yang

untuk menambah pengetahuan,
kemudian diikut sertakan dalam

tinggi. Tuntutan yang tinggi ini lcnru

pameran-pameran

sendiri tanpa
adatya pihak yang mengulurkan

memperluas wawasan para pengrajin

bantuan-

usaha kecil rotan.

yang tinggi pula dibutuhkan

tangan

yang setiap tahun
digelar oleh pemerintah guna

saja sulit ditangani

Strategi

Pemberlakuan Undang Undang

pengembangan

No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi
Daerah, memberikan kewenangan

jangka paniang dapat menconroh
model kemitraan yang berpota

daerah untuk mengatur dan mengurus

Franchise, bukan sepeti program Bapak

masyarakat setempat, menyebabkan

Angkat yang pernah dicanangkan oleh

pemerintah daerah

wajib

untuk

pemerintah dan secara empiris didapati

memikirkan iklim usaha yang kondusif

banyak menunjukkan kegagalan dalam

seperti mengurangi pungutan-pungutan

UKM. Kemitraan
yang dimaksud disini adalah dalam

daerah, menyederhanakan

prosedur

mengangkat derajat

perizinan usaha, keringanan pajak serta

bentuk

mengupayakan bantuan pemberian

interdependency yang lebih dari pada

modal usaha dengan syarat yang tidak

sekedar kerjasama. Kemitraan yang

memberatkan pelaku usaha. Bantuan

mampu meningkatkan pengetahuan dan

yang selama ini diberikan

ketrampilan. membangun

pemerintah,

baik melalui

oleh

partnership

yan1

jiwa

perbankan

kewirausahaan, menambah kekuatan

maupun pihak lain (BUMD, BUMS)

modal usaha, penguasaan teknotogi

sepertinya belum menyentuh kepada

informasi dan mengembangkan jaringan

persoalan yang dihadapi oleh perajin

bisnis dengan pihak luar.

rotan.

pengembangan sebaiknya dilakukan

Kondisi dan situasi usaha kecil

Strategi

secara terpadu antara lembaga-lemba

rotan yang cukup pelik ini memerlukan

terkait yang berkolaborasi

kajian tebih mendalam lagi agar strategi

mengembangkan usaha kecil rotan ini.

pengembangan

yang

kelak menuju

sasarannya. Untuk

dalam

dilaksanakan

jangka pendek, hal ini dapat diatasi
melalui pemberian pelatihan-pelatihan

Peluang dalam Menghadapi

Masyarakat Ekonomi ASEAN (M
Terdapat beberapa alasan

industri rotan ini dapat diandalkan di

Mukhlis & Suhel; Efisiensi Alokatif dan Return ... HaL 7O-BB

84

'85-03i

lurnal Ekonomiko,

Vol.

ISSN:

9, No. 1, April 2016

pasar bebas ASEAN,
negara-negara ASEAN

diantaranYa

tidak ada yang

memiliki potensi rotan alam yang besar

dan berkualitas seperti

di

Indonesia.

Hampir 80% pasokan rotan

dunia

dari

Peluang

ini

2085-0352 X

telah berhasil ditangkap

oleh pabrik besar rotan

di

Medan,

walaupun kalah cepat dengan produk

yang berasal dari China. Peluang ini
sebenarnya dapat dipenuhi oleh usaha

Indonesia, tepatnya
Sulawesi Tengah. Alasan lainnya,

kecil rolan tetapi mereka

Indonesia mempunyai keunggulan di

itulah diperlukan bantuan pihak

bahan baku. Setelah Permendag 535

pemerintah dalam pencarian

diterbitkan tentang pelarangan ekspor

sekaligus penyesuaian standar kualitas

bahan baku rotan dampaknya sangat

dengan pasar Jepang

berasal

besar, saat

ini lebih dari 50

persen

minim

informasi dan minim akses. Untuk

ini.

pasar

Pemahaman

tentang selcra konsumen hanya dapat

ekspor bahan baku rotan sudah tidak

dilakukan dengan melakukan

riset

ada lagi sehingga bisa untuk Inengisi

konsurnen. Apabila peluang

ini

ingrn

kebutuhan dalam negeri.

diraih, ada baiknya usaha kecil rotan

Peluang bagi industri furniture

rotan di Kota Palembang

dalam

menghadapi MEA antara lain:Naiknya

permintaan untuk desain

fu rnitu

bekerja sama dengan pengusaha besar
rotan yang lcbih banyak memiliki akses
pasar diluar negeri.

Banyaknya skim kredit yang

r

yang berbahan ringan. Akibat dari

dikeluarkan pihak bank.

adanya bencana alaln berupa lsunami
yang mclanda beberapa negara terutama

skim kredit dapal dljumpai yang
dikcluarkan olch pihak pcmerintah

Jepang nenyebabkan orang orang di

maupun pihak bank dalam membantu

Jepang lebih memilih produk fumitur

usaha kecil merupakan peluang bagi

1

rotan dengan bahan yang lebih ringan.

usaha

a

Alasan pemilihan produk

adalah

memperbaiki pengelolaan usaha secara

n

mudah dipindahkan apabila terjadi

keseluruhan. Selain pemberian kredi

bencana. Alasan yang kelihatan
sederhana ini jangan dianggap kurang
berarti, karena ini merupakan peluang

prograln-pro€lraln pernbinaan jrga

yang dapal diraih oleh usaha kecil rotan

lainnya. Bagi pihak BUMN sendiri

rotan untuk masuk ke Pasar

program

-I

,)

il
ti

ini

JePang.

Berbagai

kecil rotan untuk

daPat

dikeluarkan melalui lembaga terkait
termasuk

t4

BUMN dan perusahaan

ini juga

besar

bertujuan untuk

85

Mukhlis & Suhel; Efisiensi Alokatif don Return ... Hol. 70-88

Jurnol Ekonomiko, Vol. 9, No. 1, April 2016

/s5nJ

citra perusahaan melalui

mereka. Walaupun peluang untuk

Coryorate Social Resposiblrt(CsR).

kembali kepada kondisi seperti itu saat

Untuk mcndapatkan tawaran ini usaha

ini

kecil rotan perlu

harus diperhitungkan sepanjang industri

menambah

membenahi

administrasi usahanya

terutama

belum terlihat tetapi peluang ini

kreatif ini meningkatkan keatifitasnya.

membenahi catatan keuangan sebagai

Munculnya segmen

salah satu syarat dalam memperoleh

yang baru. Produk anyaman rotan yang

kredit usaha.

selama

Pasar Eropa masih memberi

pasar

ini kita kenal sebagian besar

didisain dengan warna yang mendekati

nilaitinggi pada produk

handmade.

wama alaminya yaitu warna coklat.

Bangsa Eropa sangat

menghargai

Warna-warna coklat ini berkesan klasik

produk etnis yang pembuatannya lebih
banyak menggunakan tangan daripada

ini muncul produk
rotan dengan anyaman yang lebih

mesin, sepeti batik, anyaman, tenunan,

ringan dengan warna-warna pastel yang

dan produk kreatif lainnya. Ini

menarik seperti warna pink, putih, biru

merupakan peluang yang masih terbuka

muda, serta ungu muda. Produk ini

dalam waktu yang panjang. Pcluang ini

dibuat untuk memenuhi targct

sekaligus menjadi tantangan yang harus

wanita muda yang diJ