Welcome to ePrints Sriwijaya University - UNSRI Online Institutional Repository

GULMA PADA BEBERAPA AGROEKOSISTEM

DI

SUMATERA SELATAN

oleh

A. Rasjid Hanafiah,

Edwin widjaja, yerneris syawar dan
Teguh Achadi

Fakultas pertanian Universitas Sriwijaya
Palembano

ABSTRACT

presented in this
.. !9"d
observations

PBper were collected from several'1987
on
different
y" g1rlg1'enr agroecosystems in
SouLh Sumatera,
Sumatera. since
south
iin""
Janrrarv 1gB7 until
rrnrit
January
April 1989. Weeds inventarization was carried out by
bv using
usino Quadrat
orrartrar Method
Mer
before.weeding on the agroecosystems r
young oir
voung-truuui'pr""liti"il
plantation, onion fatm, red-papper farm hnd iletland rice. The j2 families

of weeds observed eonsist of 47 species of broad ]eaf-weedr, iz-.pucies of
grasses and ll species.of sedges. The dominant weed on each the
system,young.rubber, oi1 parm, onion, red pepper and wetland rlceagroecoare
rrrpurdLa uyJ-l_norl_ca L. ueauv.,
Beauv. . Uyrtococcum
Cyrtococcum acrescensr
abiesceng, Aqeratum
Porty-Lage oteracea,and varsirea crffi-t-a-iespecETVily: Sglelur-gry.lgldes,
The com
composlrr-on and
-he
Wnd.Marsil;al6ienET€EspecETvery.

rug*-gHEica

PENDAHULUAN

Daerah Sumatera selatan yang luasnya hampir 11 jutd hektar, mempunyai
banyak ragam ekosistem dari lebak dan pasang surut di bagian Timur
dan

Timur laut, dataran rendah bagian tengah dan dataran tinggi di bagian Barat.
Keragaman itu akan makin besar denganlrpenanbahan ragam jenis
tanaman dan
pola pertanian yang diterapkan. Jenis tanaman yang diusahakan beragam dalam

umur' bentuk tajuk, sistem perakaran dan lain-lain sertgz;beragam pula
pola tanam dan tehnik budidaya sehingga akan nmmbentuk ekosistem tersendi.ri.
Perbedaah faktor-flaktoi lingkungan antara satu agroekosistem dengan
linhya
akan berpengaruh terhadap gulma yang tumbuh. Gulma mempunyai mekanisme
adaptasi yang sangat efisien karena proses seleksi alam, sedangkan tanaman tidak seefisien gurma karena dikembangkan lewat seleksi buatan
(Mercado, 1979). 01eh karena itu gulma merupakan pesaing
alami yang kuat,
daya kecambah tinggi, pertumbuhan awal cepat, serta tlngkai absorpsi dan
penggunaan unsur hara yang besar (KIingman, Ig73; King I974).
Selanjutnya
,
dikemukakan oleh crafts dan Robbins (1971) bahwa gurma yang mempunyai
daLam


sifat-sifat

yang

mirip

dengan tanaman,

37

seperti misalnya habitus, sistem

1B

reproduksi, kebutuhan terhadap faktor-faktor lingkungan, akan merupakan
pesalngan yang berat bagl tanaman. Selaln ltu keadaan panas dan lembab
di daerah tropika memungkinkan gulma tumbuh cepat dan banyak sehingga
pengendaliannya menjadi lebih berat (Rocheacuste, I97L) dan dapat menggagalkan panen. Inventarisasi gulma sebelum tindakan pengendalian diperlukan untuk mengetahui jenie-jenis gulma utama pada suatu agroekosistem
dengan berbagai sifat-sifatnya agar dapat ditetapkan tehnik dengan ber bagai sifat-sifatnya agar dapat ditetapkan tehnik pengendalian yang
efektif dan murah. Selain itu keterangan mengenai gulma hasil inventarisasi dapat pula dimanfaatkan untuk penggunaan lain seperti pakan,

pupuk hijau, indikator lahan, pertanian dan lain-Iain.
BAHAN DAN METODA

Pengamatan J-apangan dilakukan pada berbagai agroekosistem di Sumatera
Selatan yaitu tanaman karet muda umur f tahun, tanaman kelapa sawit umur
tanaman bawang merah, tanaman cabai,dan tanaman padi sawah.
Pengamatan gulma untuk masing-masing agroekosistem dilakukan segera se-

4 tahun,

belum pengendalian gulma,dimulai Januari 1987 hingga April l9B9 tertera
nacla
Tahol 'l Peralatan survei
yang
antara lain meteran, kantong
Pevs
J -' ,:, dipakai
- -r*'
--


plastik, tali,

kaca pembesar, gunting, rangka kuadrat dan lain-lain.
Langkah kerja yang dilakukan dalam pengamatan untuk setiap lokasi
meliputi survei- prinrer, penetapan petak pengamatan, ldentifikasi gulma
serta parameternya. SUrvei primer dilakukan untuk mendapatkan gambaran
umum tentang gulma yang tumbuh dominan (Uoody, 19811 Nasution, 1986) dan
menenLukan lokasi pengamatan. Selanjutnya dengan metoda kuadrat dilakukan
inventarisasi dan identifikasi gulma dalam petak pengamatan yang berukuran 50 cm x 50 cm, terkecuali untuk karet 4 m x lO m. Jumlah petak pengamatan untuk masing-masing agroekosistem karet, kelapa sawit, bawang
merah, cabai dan padi sawah secara berturut adalah B' 35, 12,50, dan 10.
Parameter yang diamati meliputi dominansi, kerapatan dan frekuensi.
Nilai relatif dari ketiga parameter dihitung untuk mendapatkan nilai
penting dan perbandingan nilai penting atau summed dominance ratio (sdr).
i

t9
HASIL DAN

Hasil


pengamatan dapat

dilihat

PEMBAHASAN

Taber,2,3, 4, 5, dan 5 yang menggambarkan komposisi vegetasi gutma pada berbagai agroekosistem dan per
bandingan nilai penting (sdr) dari setiap jenis. Secara keseluruhan di_
temukan 90 species dalam 3l famili. Pada pertanman karet muda umur f
tahun ditemukan 32 species (lB famili), pertanaman kelapa sawit umur 4
pada

(Is famlli), pertanman bawang mera 17 species (lI famlli),
pertanaman cabai 15 species (lt famili) dan pertanman padi sawa 15
species
(6 famili). Berdasarkan jenis yang ditemui maka famili Graminae paling
tahun 37 spesies

banyak ditemukan pada semua pertanaman yang diamati.
Ditinjau dari penyebaranrrya Borreria latifolia- merupakan yang pal-ing

luas karena terdapat pada semua pertanman l_ahan kering yang diamati.

Jenis

dactylon, Digitaria adscendens, Axonopus compfesus, comme.l-ina
diffusa dan Alrlarantjru-s gPlngsus masing-masing terdapat pada tiga pertanam*
an lahan kering yang diamati. Sedangkan Cyperus rolurndus dan Eleusine
indica terdapat pada ) pertanaman termasuk pertanman padi sawah.
Selanjutnya 14 species ditemukan pada 2 macam pertanarnan dan yang lain
hanya ditemukan pada suatu pertanaman.
Menurut perbandingan nilai penting (sdr) dari masing-masing species
gulma pada setiap pertanman maka Imperata cylindrica merupakan gulma yang
paling penting pada tanaman karet belum menghasilkan, diikuti Desmodium
heterocorpunn, Chromdaena odorata, Melastoma polyanthum dan Cuscuta australis.
Pada pertanaman kelapa sawit umur 4 tahun, gulma terpenting adalah
Cynodon

Cyrlococcum qqlqgcqns diikuti Cyrtococcut oxyphyllum, CypetU.g ity._lilgg+a,
cynodon dactylon, dan Brachiaria distachya. Gulma terpenting pada pertanaman bawang merah adalah Ageratum conyzoldes dllkuti Amaranthus spinosus


Altermanthera sessilis, Axonopus compressus, dan Borreria latlfolia. pada
pertanamn cabai Potilaca oleracea merupal(an gulma penting berikutnya
Borreria latifolia, Amaranthus spinosus, Fimbristyris acLrminata, dan
Eleusine indica. Sedangkan pada pertanman padi sawah Marsilea crenata
muncul sebagai gulma terpenting diikuti Fimbristylis tittoraiis, Echinocl.rl-oa
crusgalli, Cyperus rotundus dan Pistia stratiotes. Jenis-jenis lain dapat
pula diperhatikan akan tetapi mengingat sdr nya maka relatif kurann npnfinn

40

Dari hasil ini nampak bahwa meskipun suatu jenis/famili penyebarannya
luas belum tentu menjadi gulma, karena banyak faktor yang berpengaruh
(Kasasian, I97I1 Everaarts, lgBI). Species dari famili Gramineae adalah
paling banyak jumlahnya pada setiap tanaman tetapi dilihat dari sdr nya
pada pertanman bawang merah, cabai dan padi sawah tidak begitu penting.
Borreria Iatifolia meskipun penyebaranya paling luas, tetapi tidak dijumpai
pada pertanman padi sawah. Perbedaan kultur teknik telah menyebabkan terjadinya perbedaan komunitas gulma (Wiriahardja dan Sindolo, 1984).
populasi gulma di lapangan tidaklah selamanya statis akan tetapi berubah
balk secara alami maupun akibat pengaruh manusia mengikuti dinamika tertentu sehingga merupakan suatu keseimbangan yang dinamis (Kasasian, I97I).
Sehingga populasi gulma berubah menurut pola tanam' cala pengendalian,

pengolahan pemupukan dan pengairan, perubahan tanman/varietas tanaman
(Mercado, L979).
Asosiasi:i yang khas terjadi antara beberapa species gulma dengan macam
tanaman tertentu. Budidaya tanaman semusim mengakibatkan guJ.ma-gulma semusim menjadi gulma utama (Kasasian, 1971). Budidaya tanaman sayuran yang
retlatif pendek slklus hidupnya dan pengolahan tanah inlensif, menekan
species-species gulma yang pertumbuhannya lambat dan memberikan peluang

cepat (Everaarts, 19Bf ). Sedangkan pada ekosistem
perkebunan jenis gulma yang tumbuh sangat dipengaruhi kondisi perkebunan.
pada perkebunan yang baru diolah maka gulma yang banyak dijumpai kebanyakan
adalah gulma semusim sedangkan pada perkebunan yang telah lama ditanami
biasanya gulma dari jenis tahunan (Tjitro Soedirdjo, Utomo dan Wiroatmodjo'
l9B4). Jadi tipe kultur tehnik jenis tanaman dan daya adaptasi gulmanya
sendiri sangat menentukan komposisi gulma yang tumbuh dan berasosiasi pada
suatu agroekosistem.
species gulma yang

tri.nnbuh

KESIMPL,[.AN


Dari hasil pengamatan lapangan terdapat 90 species dalam l3 famili.
Gulma berdaun lebar sebanyak 47 species, golongan rumput sebanyak 32
species dan golongan teki 11 species. Jenis gulma paling dominan pada
masing-masing agroekosistem adalah Imperatq cylindrica pada tanaman karet
muda, Aqeratum conyzoides pada tanaman bawang merah, Portulaca oleracea
pada tanaman cabai dan Marsilea crenata pada lanaman padi sawah'

4I
Pada setiap pertanaman didapatkan konpossisi vegetasi gulma tertentu.
Perhedann ienie tanaman tlpe kUltUr tehnik j61 6lava ndanfaqi menentUkan
komposisi gulma yang tumbuh. Ada kecendrungan gulma*gulrna tahunan menjadi
gulma utama untuk tanaman tahunan.
DAFTAR PUSTAKA
o, ,u v(.l,'J. Robbins .
I97 4. A text boo|< and Manual- lnieed Cbntrol .
'-\.Mc
Tata
Graw-Hil1 Publishing Co. Ltd. New Delhi. 550 p.
Diperta Tk I Sumsel. I9B7 , Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Propinsi Daerah Tk I Sumatera Selatan Tahun 1986/1987. 178 hal.
Everaarts, A.P. 198I. Weed of Vegetables in the HiQhlands of Java. Cen.
Res. Inst. for Food Crops. Bogor. I2l p.
Kasasian, L. I97I. Weed Control in The Tropics. Leonard - HiIl, London.
732 D,
vr
)'V
tz 1 ;' ^^^^n
\r r f\
\- r 1973, !'Jeed Control as a Science . Wiley eastern Private
rg'ror | , n
^r-rl
fa*^
uro

F+^

r L5

,

n

^^i

I

Llmited, New Delhi. 42T p.
King, L.J. 1974. Weed of The World, Bi-oloqy and Control. Wiley eastern
Private Ltd., New Delhi . 526 p.
Mercado, L.B, 1979. lntroduction to Weed Science. Southeast Asian Cen.
for Graduate Study and Res. in Agric. (SEARGA), College, Laguna,

Philiphines.

292 p.
Major Weeds rice

K. 1981.
in South and South east Asian Int.
Rice Res. Inst., Phillipines. 79p.
Nasution, U. 1985. Gulga;dan pengendaliannya di Perkebunan Karet Sumatera
Ut.ara dan Aceh. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanjung Morawa
(P4TM). PT. Gramedia, Jakarta. 259 hal.
Poulychenko, T.K. 1949. Plant Competition and Weed Control. Agr. Inst.

Moody,

!42 - r4>.
Rocheacuso, E.

.

I97I. Weed Control in Tropical Plantation Crops. In
Troplcal Wreds Some Probl-ems, Blology and Control. Biotrop 8u11.
No. 2. SEAMEO-BIOTROP, Bogor.
Tjitrosoedirdjo, S., I.H. Utomo dan J. Wiroatmodjo. 1984, pengelolaan
Gulma di Perkebunan. PT. Gramedia, Jakarta. 210 hal.
Wirjahardja, S. dan A. Sindoro. ]984. Gulma sawah tanah marginal di
Luar Pulau Jawa. Pros. Konp. H15I ke VII, 14 - 15,Feb. 1984.
Surakarta. 20 hal.

4z
Tabel

l.

Kronologi kegiatan pengamatan gulma pada berbagai agroekosistem

di
No.

Sumatera Se]atan.

Waktu

I

Januari

2

Nopember I9B7

Jenis

Lokasi
Tanjung Raja,
Ogan Komering

l9B7

Ilir

Pertanaman

Tanaman Karet Belum menghasilkan (TBM) umur f Tahun

Ilir Barat I

Tanaman Bawang Merah

1988

Gelumbang,
Muara Enim

Tanaman Cabal umur J

19BB

PTP X bakau,
Gunung Suglh
Lanpung Tengah

Tanaman Ke1apa sawitl,Umur

Tugu Mulyo,

Tanaman

Palembang

3

Februarl

4 Jull
5

Maret

- April

1989

Musi rawas

bulan

7 tahun

Padi

Sawah

43
I.i

t:nf;i,;.1 ,;i ii
,ll:liiii li:

lrli:l

'

(-ir..t L

ttt;r cl ari iil..iir

1:rr:irJ;:r 'l..t.,rric,rrnarrr

l:.are'1, f'lt".tcla ( .ii t,nhltri

)

itit:

F;rmj. I j.

3pe(:1.{r1

r....r.l..ilrdr"j.c:;.r (1..... ) lJe..lar-.rv.
1 lntpu::r ait:,,,i
j. L.,rni lra, tercc: iir'[l..rnl D . i- .
ilel;nir:rrl
;
.,1; Cirr-r::ullc.r:1.c(eiln6r ocl mr';t.t,.fi (l--. )
4 l'1 e 1 .i i:; l: t:,nt a i-1cr y a. rr t l-r rn LlL. ,
:.i [:]r..{sicil.tt:;i artgt.ral.rs hl ,Br"
* f'li,e: r-t::,r-'(:si f-crnren't-o.;a litn.
;r Iil;ictriclFt.rti c,ifllpr-r.l5$Lr:i ( {iw " )
g fia 1 o1;roqr:rn ir"trn nl"rcr"rrroideiE
t7 Fl l-rctd ofli y p 11.113 t nrnen tc,si,a 14elg fr t
(Arnbi.)l:: . Sch.
l.iJ I.lr:r-rtit"i.a I.rtifoli.a
ll. l'r':.L.rnrJ'r:'l-:1,:r incjj.c;r (t- ) fi.1c:L:er
I :: [l'y;:rt+r-t..ts rc:tr-tnduts l- .
j:i:; F';i.Trrcu,rm ,5artnc]n L.ne;trnr Floitn.
'1.,4 ',ir::lerria Iarevis Retr.
l.:r l'ler-r"etrrrr.a tr.lrJentata ftd.
.l*r l:inrhr'.r-st:yl rs ac:r-trniriata l'alrI .
l"i [-hsrr I ;ln LfrLrsi telni'fcrI ra Sy.r,
1.ll f:'!tn .i c r-trn Ke pen s L ,
J.'.i Irqi{:.ar-r.;i .rd,5cE'rrrJe?E (il.E. l.:.) Herrr..
:l(): (-onrmel !n.r di'f f r-rsra Iitutrm F ,
:ll. r-rF,cir"t''j!... duttrta (l, ) l'l i.q.
;':: Cori vu l r-t r:" a rvc?n :; t g
;i:il; F.irr-r:i qr-clssLrlari.trcjesi Burrm F,
:14 ['1acar-anc;a h"1 r-vey.rna Mute l l Arq .
;ili l'1ir-r-e:rmi.;r l-ri rter ( l.- . ) l.ler-r .
,i$ F'rl--.herr::c:1. lotri.r-trn _iir-inqa (.iar:l,l . )
;:."/ Sis:taria plrcat"e (Lanrl,.:. )'T" Cnol,;er
I,:J VerTrLf(ni;1 cymrr:i;i 81.
;::c) f{altfrer"ra indrca L.
.,:,i-i -[rern,:i t:ri.L.n t.r 1 ig BL,
'l'.1. Ll lcJq:rrIandi"-r v*:rf-ici. ILata
;i.; Viteil pi.nrrara t--.
.L

(:::

r*t

Hr-anrins*re
l.- (.r g

(,.\

rn 1 11 (f (5 a1 El

Conrpns j. {:;rel
flc. I as tornac ear.
llc:ri vt: I vr-r I ac eae

l iacc"ae
Granrirreae

F r.

l--egL(minot$ae
l'ly r tarc eael
fluleiac€rd,rLr
F i l i.aceere
i-,,-.,-P
p / lJe_r e1uE6r=

6 r-amr

rr

eae

F'clygalace.rel
Cc'rnvo I vr..r I aceae

Cyperac er.re
F'olypctdiace"ae
Grarnineae
Gramineae

llornrnel inaceae
Hr-.r phn r bi ac eae
['la I voc eae

Aborac er
flr-rphorhi aceae

Cnrr vo I vut 1 ac eaes
l.-egutrninosae
Ci r anri neae
Cornposi tae
St.ercu l iaceae
LJ I nac e.ere
Ri.rbiceaer
Verbensce"ae

SDt.'i

:ll4 . .:;::;

19.5/

5. ?8

rr

1-T

ci

-r'11

.5,

.f

:l;.

(:17

r

!r6l+
t. 6.j:

1r cl?
1.7Ei
1 .4:5
1

1

TC)
-::!

1.16
1"(il

(j r ge)

.85
rJ.8l
i).4t
(1

(:).4?

(lr4r

rl .4?
(J.42
(J.43

().4I

(:i.4!
(). 4:
(:)

4!

()." 4()
(1.

'-l:9

() * .:1,c/

4Lt
bE.L

ii

l.:ir-.!.1.

fiia ciiiri :-iOR [.rarda -1 .:.rr;.inrarr
,Ienis

i:.r:

l er[:ra i],,rrrlr l: i ,:1. l_:;:iht..rrt )

c.lL.tl(ltii

J- Cyr"{-crc:uc:cLrnr c\cr-cj!i{t:e\nsi 1 lr-rn. ) $tan1,_
t* . nily'1:hy.l. 1L-rni (l*{nech:it.el.SLerttl
I
) $t:arrrf
il
.li; Cyf){.:ir"L.r!3 l:,yI.L rnctcla E.nclI .
/.| flv'floclr:l dec:t-.tlori (L. ) F:,er-';.
li
Ii Hr-ac frL.r;rrr.ra cltria 1:a.rc: l,ty;.i ( i_ . ) !it"rp f .
$ Ulgr bar-ia llds;cs;,rirJerrs ('l r-irr, i ij{.:"rpf .
,, (-lrcrLorr l-1 rrturs l._.'Flerit
{:l [\xonopt-rs ct:rnpr-e,igr.ts (Sw.rrtr. ) [:]rear_.rve.
? [:lErr.r::j.rre.r :.nclj.r.:=r (|'_, ] Gae r trr
L(J ilnr-rer--i-n Iati. fol i.e ( AmbI. ) l:.,,sctr
l. 1 Aclttv-;1 l;L1r'11 coriV;ci:.de-.s L..
J.:J Cypi..rurs rc.t tutrrclr_r-s L.
1..:' 14inrc-r-cra ;:r_tdic;r L_.
1.4 l'lil':.t:tnin rn.ichr-onyl-. ;ra H. F. f..,
.. I i:i F't-ry l. arr i:, l-rure rr I rlt r- i L .
r' 1$ [ilernrtie" r-r-tticJospr,rr-rna DC.
1-'i Hrechti.Lis vc-r. I€ri.1nifolra
(r,ro,if ) DC.
. l8 llypt.is brr..r-e.rFr?!r Foitt.
1Y E:-nij. lia scrncfi:..falia (L, ) DC. ei{ trli.gtrt
1i:"t-r (lhrornc l.rerna odorata
( t_. l
:'a'
:::l

.1.

::1 Stactrytarphet.e .indj.ca (L.) Vat-r1.
:1: Borr-eria L.rwi-s (Larnf,:. ) Er.isebr.
ll,i Echi.nacirlea colonlrrn (L. ) Linh.
':14 SrcJa rhornbi.fc:lia L_
::5 {-omntelrna cliffr_r:,i:r tjurrm F.
:i,! LiidE:rrc pilos.e l"-.
';'i F'hysal:.s anqLr lata. L.
t[] Ll r-ena Iobat.r L.
:l? Coninrelirra bengtralensis L.
.l;(:i ftra8,:5if lor-a fe+o.ticJa
:l;1 rr\I'L.er-nantlrer-a selgl3ili.s (L. )
::l:I r;\rnar-a.n ilrr*rs spif.rosLrs L.
:j1;:3 ijimhr"i si1:Vlrs qlghltlcrsa
(Retr. ) F:.r..torth,
:i4 Lern tarra ccrnlat-;i t...
ii /.typ:e,,ricurni japoniclrm f'hutnb.
::i5 Et-lpl'rorbra tiirta L.
..f i l'1 inrosa invisei
t'lart.
:1:

;

I :: :: ai i:

::
= = = = = = = =
=: =

::-,-

= = := = = * i: _ t: * = :: a :_ E

F:'a nr

i

.l :.

Grerttti.ne:"le

(ir.rmirtetae
Cv pc: rac eae
L:irirrnineaq:
(ir-anrineael
iir-;.rrnineae

F-urpfrorbi;rceae
(3r-arnri.near"

Lir-anr i neae
RrrbiaceaE

Compns.i

tae

sL.if1

r qi_)

jL.'+
C)

\J (i

E1

.4i-:
'1.

(:]

-,/

c:\

t-.
.:,

1
" r.

\-::

4;:

r

.:, < l1_,

r: r (:r:i

,l . 1+ i-i
1

LJA

1

Ct -::

Cy pe v-.1g g.;\g

['ii.rnogace;re
L.om pos i tae
Elrprhorbiaceaer
Ca p p;r r- i d
c"ar:
"rc
Cc:ml-rm:-rj

tae

1.A?
i..81.
1.5r}

Cc,nrposrtae

.l . ;a:(;i
I .:I {:r
1 ..-i

Cornpos

f.r::

L",.biall:rie:

i Lae

Verherrace;ier

Fiurbia.ceae
[iranrin€!a€!
f{n I varceae
Canrme I i. n ac. erae
Comp:cs

_i

tae

Sf: I clFlctCt eclE

I va.ceaer
Ccimntel i.naceae
['lar

i'f I or.eceae,,
f)mararr tlt.tcq,ae

1

'.';i

1 . ::/+
i.
1

.:4
'.r

'1

1.1:

I . (-iB
1-(l
1

i-). ?H
(_, ?cr
|

F'e1!i!f

i-r.c/l

Arnararrthaceae
Cyperac eae

(:i.El 5

VE:r'ttenaceae
lly pe r j- c ac Bct€J
Hr-t p ho r- b i ac ea€?
l'1 i. rnos;ac eae

(_).?1

i-)

84

"
ij.'zu

,7 4
. 6c.i
t_i . 6,5
t-i

ij

4z Gurlma dan SDli pada l'anaman Etawang l{erah
!ii7:5===rr

55==============E=CE=E=====5=g==========l:=3

= = =============

Jerni"::

Fami I i

Gr..r1nta

J. Ageratlrm cany:oides

.+

Cornpogi tae
ran thac eae
Amaran thac eae

L.

! /\marantl-rt-ts spinosu.ts L.
j; frl therrranthera scissi l is L.
/l A)ionc:pL(s cornpresses (5w.) F', Beaurv

',,

:a.:

Anra

5 Forr-t:r"ra l;r1-rfolia Schlrrn.
6 Cornnrel in;r benghalensis L.
7 Llynoclorr d;rctylon (L.) F'resl.
I Cype,r-urs roturnduts L.
9 Eurp:l-ror-bia hirta L,
1i) Ludwigia adscendens (L.) Hara
l. l. I'ledicago lutpina L.
1,'J l'1 irnosa invisa Mart.
J,:5 Olden I anrjra clichotoma Hook F .
J4 Ottochloa nodosa (t:.urnth.) Dandy
15 F'ortr-rIac:a oleraceae [.-.
16 Fhyllantlrurs nirutri L.
L7 $eoparia durlcis L.
{s.be} 5: Gt-tlma dan SIIR pada Tanarnarn Cabai

Jenis

Ncl

45

Rrr tr i. EC €r1E

irraceae
Gramineae
Cyperaceae
Eurphorbiatreae
0nag raceae
Gramineae
Legurninosae
Conrrnel

Rurbi ac Eae

Gramineae
F'o

r tur I ac ac eae

Er-rphorbiacEae

$copariaceae

Fami I i

Gurlrna

FortlrIaca oIeracea L.
(Arnb1. )},:..Sch,
E{orreria latifolia
Amaranthuts spinosis L.
Frrnbrrstylis
acurminata Vahl.
Eleutsi-ne indica (L. ) Gaertn
Di"gitari.r adscerndens (H.B.l:: ) Henr.
Cyperr-ts l,;yl I ingga End i .
Cornrnel ina dif f utsa Burm. F.
Cleorne rurtidosperma DC,
(L.) Fers.
1(.) Cynodon dactylon
11 ['likarnia rnrchrantha HE1 l::
1t flimosa putdica L.
(L. ) Herit
1,1 Croton hirtus
14 Chrysopogon ac icur l atlrg ( Retz ) Trin
1.5 Cen tatheca l appacea L.
16 Nepiirolepis bisserata Sw. Schott.

Grnmineae

F or tur I acaceae
Rurbiaceae

L
ll
5
4
3
6
7
S
S

Arnaran

thaceae

Cyperaceae
Gramineae
Grarnineae
Cyperaceae

inaceae
Capparidaceae

Cornrne I

Gramineae

Composi tae
Mi.mosaceae
Eurphorbi aceae

.

Gramineae
Grarnineae,
Dennstead tiaceae

=======

SDR"

r9'/
14r16
:54

9.36
6.89
5 t t-r9

4. 56

4rJ9

f,rg'z

5rzEl
?.6E}
r)

E.?

2tL?
1r62

?8
c)r96
Qr53
c).
(J

r 4(:)

SDR

1? , 41,

15.27
15i16
11r54

5 147
5 r (-tB

4 r4J,

4rLb

3r9Cr

3.66
2'8?

? r72

2!51
L r79
()r?4

(:,.5.1

G

E
ffi
ffi
ffii
a1

4.6

ffii
r.$:r

E{ a

lr*

.i r, :

['jit-t

I iii;,r

*i,

...'...'.''-..-'
,rJ:5:;--- '- '--_

f.: tlct

ci

"'r

n

1-:l

I.i

i.:

1:

a cl

a

[::'

;:. cJ

r.

!i a w ;r. fi
r_:

Jenr*

'

l-.

,,

1t-' l:'*.r;palurnr vagi.n.r*.:lrm l_.
:Ll [-'erni.clrm reF€?n!: L.
t:f [:'aspalltnr csnjlrga{:r*rm l_
1:l; Diei.t-ar"i;i cilia.r-iE L.
14 Cyperr..rs dif'fr:rrni.:i L.
l.:1 I r;c;: ftaie*rilrnr rL.tqo:;Lrnt $ia I ish.
rna.[t:.s,tar L.

= =-__ _ _ *. _

[:"rmili

.l l'l.rr"r:i-r. i.tea urerr"rcitti t-.
il [i i.nihrr"ir;ly I rr; L j.ttcrr-;*I i r* ii;rurrJ ,
i5 [iL- lrinc:c fi ] na c r-r.r:qer.l I i. ftr*:i t; ,
4 Gyp:r':+rut,:i ri:-i l-r-lndr-.rs L..
5 [:'i.:r'1.-;i. i:r '+ r-a. l:. i n l:es L. .
*r ['l