PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM Mangrove KKL

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW)
“Analisis Potensi Pengembangan Ekosistem Mangrove untuk Ekowisata di sebagian
Kecamatan Jembrana, Bali”

I.

Jadwal Wawancara
1. Tanggal/Hari
:
2. Waktu mulai dan selesai :

II.

Identitas Informan
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Pekerjaan
4. Mulai bekerja
5. Pendidikan terakhir
6. Nomor HP


III.

:
:
:
:
:
:

Pertanyaan Penelitian
1. Apakah ibu/bapak mengetahui apa itu mangrove?
2. Apakah ibu/bapak mengetahui jenis tanaman mangrove yang terdapat di
Desa Budeng?
3. Apakah ibu/bapak mengetahui fungsi dan manfaat dari mangrove
tersebut?
4. Apakah ibu/bapak merasakan langsung manfaat keberadaan mangrove?
5. Apakah ibu/bapak telah memanfaatkan secara optimal keberadaan
mangrove di Desa Budeng? Untuk apa saja pemanfaatan mangrove
tersebut?
6. Apakah ibu/bapak mengetahui keberadaan mangrove sebagai habitat bagi

makhluk hidup di wilayah pesisir dan fungsinya secara fisik?
7. Apakah ibu/bapak mengetahui pentingnya kelestarian mangrove?
8. Apakah ibu/bapak mengetahui dampak dari rusaknya mangrove bagi
ekosistem di wilayah pesisir?
9. Apakah ibu/bapak sudah melakukan kegiatan yang berkaitan merawat
kelestarian mangrove? Kegiatan apa yang bapak/ibu lakukan? (sudah
dlakukan dan akan dilakukan)
10.Jika tidak melakukan kegiatan langsung untuk merawat kelestarian
mangrove, apakah ibu/bapak bersedia membayar untuk turut serta dalam
merawat mangrove?

11.Apakah ada kegiatan secara sukarela atau terprogram dari masyarakat
sekitar mangrove Desa Budeng, untuk merawat kelestarian mangrove,
kalau ada kegiatannya seperti apa?
12.Apakah ada anggaran dari desa untuk merawat mangrove di Desa Budeng
tersebut?
13.Apakah ada bantuan dari pemerintah daerah atau lembaga swadaya
masyarakat untuk merawat mangrove?
14.Jika ada bantuan tersebut biasanya dalam bentuk apa? Jika dalam bentuk
dana, berapa jumlahnya?

15.Apakah ibu/bapak pernah mendapatkan sosialisasi terkait dengan
mangrove di Desa Budengini, baik dari pemerintah daerah atau LSM
terkait?
16.Jika iya sosialisasi apakah yang sering dilakukan oleh pemerintah daerah
atau LSM tersebut?
17.Seperti apa pemanfaatan dominan yang dilakukan masyarakat sekitar
terhadap mangrove di Desa Budeng?
18.Apakah ada pengarahan baik dari pemerintah daerah atau LSM terkait,
untuk memanfaatkan tanaman mangrove untuk kepentingan tertentu?
19.Apakah ada gagasan atau pemikiran dari masyarakat untuk
pengembangan dan pengelolaan kawasan mangrove di Desa Budeng,
selain untuk melestarikan ekosistem pesisir?
20.Apakah ada tokoh di Desa Budeng, yang menggerakkan masyarakat untuk
merawat kelestarian mangrove?
21.Apakah bapak/ibu setuju jika mangrove tersebut dijadikan sebagai
ekowisata? Mengapa?