RESUME UAS EKONOMI INTERNASIONAL I Disus

RESUME UAS EKONOMI INTERNASIONAL I
Disusun untuk Tugas UAS Mata Kuliah Ekonomi Internasional I

Disusun oleh:

Ismail Aziz
155020101111037

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

Resume UAS Ekonomi Internasional
Teori Keunggulan Absolut :
Setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila
melakukan spesialisasi pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari
negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai
kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara

efisien.

Teori Keunggulan Absolut mempunyai dasar asumsi sebagai berikut :
1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja.
2. Kualitas barang yang diproduksi dikedua negara sama.
3. Pertukaran barang atau secara barter tanpa mengeluarkan uang.
4. Biaya ditranspor ditiadakan.
Pada kasus ini keunggulan absolut bagi negara ekonomi dimana penjual mampu
menghasilkan jumlah yang lebih tinggi dari produksi yang di berikan, saat menggunakan
jumlah yang lebih sama sumber daya yang digunakan oleh pesaing untuk menghasilkan
jumlah yang lebih kecil. Hal ini kemungkinan bagi individu perusahaan dan bahkan
perusahaan negara memiliki keuntungan absolut dipasar. Kemampuan untuk menghasilkan
lebih banyak barang dan jasa dengan lebih efisien juga memungkinkan untuk mendapatkan
keuntungan lebih dengan asumsi bahwa semua unit yang di produksi dijual.
Pada kasus ini saya mengambil kasus pada negara Indonesia dan Peru. Perjanjian
perdagangan ini terjadi pada tahun 2013 Indonesia dan Peru menandatangani Memorandum
of Understanding (MoU). Peru di wakilkan oleh menteri luar negeri yang bernama Eda Rivas
dan di saksikan oleh kedua presiden kedua negara. Kasus ini meperdagangkan antara 2
komuditas yang di produksi pada kedua negara. Di Indonesia sendiri memproduksi karet.
Sedangkan, Peru memproduksi kentang. Inti komitmen kerja sama bidang pertanian itu

adalah pertukaran kajian ilmiah, transfer teknologi, promosi, dan kesepakatan untuk
mengirim tenaga ahli dari masing-masing negara buat saling belajar. Pada perjanjian ini
sudah di bahas sejak tahun 2003 tapi baru di laksanakan pada 10 tahun kemudian. Perjanjian
perdagangan ini berlangsung hingga 5 tahun.