Analisis Proses Pembelajaran Taksonomi T

Prosiding Seminar Nasional Hayati V 2017

ISBN : 978-602-61371-1-1

Analisis Proses Pembelajaran Taksonomi Tumbuhan sebagai
Dasar Pengembangan Buku Ajar dengan Model Inkuiri
Terbimbing Bagi Mahasiswa Pendidikan Biologi
Deny Setiawan, Ardian Anjar Pangestuti

Program Studi Pendidikan Biologi, IKIP Budi Utomo Malang
Jl Citandui no. 46 Malang
e-mail: dsetiawanbio@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis proses pembelajaran yang
dilakukan pada Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan sebagai dasar untuk
mengembangkan buku ajar dengan model Inkuiri Terbimbing bagi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kualitatif dengan metode survai. Penelitian ini
dilakukan dengan merujuk pada tahap Define dari model pengembangan

4D. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket
kepada dosen pengampu mata kuliah Taksonomi Tumbuhan di Prodi
Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa selama ini pembelajaran Taksonomi Tumbuhan menerapkan
metode diskusi-presentasi yang didukung oleh kegiatan praktikum. Bahan
ajar yang disediakan dalam pembelajaran berupa buku teks, Lembar Kerja,
atau gambar yang telah disediakan oleh dosen. Meskipun demikian, dosen
masih diperlukan buku ajar yang tersusun atas konsep, gambar yang
relevan, evaluasi, kegiatan praktikum, memberdayakan kemampuan
berpikir konstruktif dengan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu,
diharapkan buku ajar tersebut sesuai dengan kurikulum dan karakteristik
mahasiswa.

PENDAHULUAN

Kata Kunci
Define,
Inkuiri Terbimbing,
Pengembangan Buku
Ajar,

Taksonomi Tumbuhan

Pendidikan tinggi di Indonesia saat ini sedang dalam kondisi yang terus berkembang. Hal
ini dapat dibuktikan dari misi yang dilaksanakan oleh Kemenristekdikti yaitu meningkatkan
akses, relevansi dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas [1].
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa daya saing tenaga kerja Indonesia berada pada rangking 29 dari
138 negara, jauh dibawah Malaysia dan Singapura. Hal ini secara langsung juga merupakan
tugas instansi untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan tinggi. Salah satunya adalah
IKIP Budi Utomo Malang, sebagai sebuah LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan).
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan adalah
pemberdayaan berpikir mahasiswa. Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang telah
diobservasi diketahui bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi masih kurang diberdayakan.
Mahasiswa cenderung lebih suka untuk dijelaskan suatu konsep. Kondisi yang demikian ini
sangat disayangkan karena dikhawatirkan akan terbentuk SDM yang kurang berkualitas. Oleh
sebab itu, perlu suatu upaya untuk memberdayakan kemampuan berpikir tersebut dalam
pembelajaran.
242

Prosiding Seminar Nasional Hayati 2017


Matakuliah Taksonomi Tumbuhan adalah salah satu matakuliah wajib yang harus
ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi di IKIP Budi Utomo Malang.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada dosen pengampu matakuliah Taksonomi
Tumbuhan, diketahui bahwa mahasiswa kekurangan bahan bacaan. Hal ini menyebabkan
mahasiswa mencari bahan bacaan dari internet. Sebagaimana diketahui bersama bahwa tidak
semua materi yang tersedia di internet mengandung informasi yang valid dan benar. Kondisi
yang demikian itu dapat mengakibatkan beberapa mahasiswa mengalami miskonsepsi.
Miskonsepsi yang terjadi pada mahasiswa mengakibatkan hasil belajar mahasiswa rendah. Hal
ini diketahui dari nilai rata-rata UAS mahasiswa penempuh mata kuliah Taksonomi Tumbuhan,
masih tergolong rendah. Berikut ini nilai rata-rata UAS mahasiswa angkatan 2014 kelas A
sampai H secara berturut-turut, 69,05; 65,30; 70,38; 69,08; 48,40; 57,54; 48,61; dan 85,00.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target kelulusan matakuliah
adalah dengan memanfaatkan buku ajar. Buku ajar merupakan buku pegangan untuk suatu
matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks
[2]. Diperkuat juga dengan pernyataan bahwa buku ajar adalah sebuah karya tulis yang
berbentuk buku dalam bidang tertentu, yang merupakan buku standar yang digunakan dalam
proses belajar mengajar untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi
dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya di
perguruan tinggi sehingga dapat menunjang progam pengajaran [3]. Berdasarkan hal tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa buku ajar merupakan buku pegangan yang membantu proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Buku ajar menyediakan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang substansinya
maupun tentang bentuk penyajianya. Penggunaan buku ajar merupakan bagian dari budaya
buku, yang menjadi salah satu tanda masyarakat maju [4]. Buku ajar haruslah mempunyai
sudut pandang yang jelas, terutama mengenai prinsip-prinsip yang digunakan, pendekatan
yang dianut, metode yang digunakan serta teknik-teknik pengajaran yang digunakan. Buku
ajar sebagai pengisi bahan haruslah menyajikan sumber bahan yang baik. Susunannya teratur,
sistematis, bervariasi, dan kaya akan informasi. Di samping itu harus mempunyai daya tarik
kuat karena akan mempengaruhi minat dan motivasi mahasiswa terhadap buku tersebut.
Oleh karena itu, buku ajar itu hendaknya menantang, merangsang, dan menunjang aktivitas
dan kreativitas mahasiswa.
Upaya lain yang dapat diterapkan adalah dengan penerapan model Inkuiri Terbimbing
yang merupakan kajian dari pendekatan konstruktivisme. Inkuiri terbimbing (guided inquiry)
merupakan model pembelajaran yang mampu melatih keterampilan peserta didik dalam
melaksanakan proses investigasi untuk mengumpulkan data berupa fakta dan memproses
fakta tersebut sehingga siswa mampu membangun kesimpulan secara mandiri guna
menjawab pertanyaan atau permasalahan yang diajukan oleh pendidik (teacher-proposed
research question) [5]. Menurut Kindsvatter dalam Suparno pembelajaran inkuiri terbimbing
dapat dilakukan dengan fasilitas dari dosen untuk melakukan penyelidikan dan mendorong
mahasiswa mengungkapkan atau membuat pertanyaan-pertanyaan yang membimbing

mahasiswa untuk penyelidikan lebih lanjut [6]. Mahasiswa dapat merencanakan prosedurnya
sendiri untuk memecahkan masalah. Pembelajaran inkuiri terbimbing diterapkan agar
mahasiswa bebas mengembangkan konsep yang mereka pelajari. Mahasiswa juga diberi
kesempatan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi secara individu atau
berkelompok.

243

Prosiding Seminar Nasional Hayati 2017

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dikaji terlebih dahulu seberapa besar kebutuhan
buku ajar bagi mata kuliah Taksonomi Tumbuhan berdasarkan proses pembelajaran yang
telah dilakukan di IKIP Budi Utomo Malang. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah
menganalisis proses pembelajaran yang dilakukan pada Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan
sebagai dasar untuk mengembangkan buku ajar dengan model Inkuiri Terbimbing bagi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan. Penelitian

pengembangan yang dimaksud mengacu pada model pengembangan yang dilakukan oleh
Thiagarajan, dkk dengan tahapan Define, Design, Develop, dan Disseminate. Tahap define
merupakan tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap
define ini mencakup lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan (front-end analysis),
analisis siswa (learner analysis), analisis tugas (task analysis), analisis konsep (concept analysis)
dan perumusan tujuan pembelajaran (specifying instructional objectives) [7]. Kajian penelitian
ini terbatas pada tahap define yang dilakukan dengan analisis proses pembelajaran yang telah
dilakukan selama 3 tahun terakhir di Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo
Malang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode survai. Subjek
Penelitian adalah 3 dosen pengampu mata kuliah Taksonomi Tumbuhan di IKIP Budi Utomo
Malang yang telah mengajar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Data didapatkan dengan
menggunakan angket terbuka berisi 7 pertanyaan dan dianalisis secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian didapatkan dari hasil angket terkait dengan proses pembelajaran
Taksonomi Tumbuhan yang telah dianalisis secara deskriptif. Berkaitan dengan proses
pembelajaran Taksonomi Tumbuhan selama 3 tahun terakhir, seluruh kegiatan pembelajaran
dilakukan dengan metode diskusi-presentasi. Sebelumnya, mahasiswa juga ditugaskan untuk

membuat makalah untuk membantu berjalannya proses diskusi-presentasi tersebut
berlangsung. Variasi yang dilakukan adalah dengan kegiatan praktikum, pembuatan poster,
pembuatan peta konsep, dan herbarium.
Selama 3 tahun terakhir, kegiatan pembelajaran berbasis konstruktivisme hanya sekali
dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan memberikan masalah kepada tiap
kelompok, yang selanjutnya dipecahkan secara bersama-sama dalam kelompok. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran berbasis konstruktivisme perlu
untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Teori belajar konstruktivis ini menyatakan
bahwa dalam proses belajar seorang pelajar harus berusaha mendapatkan pengetahuan
sendiri agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, memecahkan
masalah, dan menemukan segala sesuatu untuk dirinya [8]. Salah satu model pembelajaran
berbasis konstruktivisme yang digunakan adalah inkuiri terbimbing.
Pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing didukung sepenuhnya oleh dosen pengampu
matakuliah Taksonomi Tumbuhan. Berdasarkan hasil analisis, dosen mengungkapkan bahwa
kegiatan pembelajaran dengan inkuiri terbimbing diharapkan mampu mengembangkan dan
244

Prosiding Seminar Nasional Hayati 2017

memberdayakan kemampuan berpikir mahasiswa. Mahasiswa akan terlatih untuk

mengkonstruk konsepnya sendiri, sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. Selain itu,
diperlukan suasana pembelajaran yang berbeda untuk memotivasi belajar mahasiswa.
Suparno menambahkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing memerlukan waktu
yang relatif banyak dalam pelaksanaanya, akan tetapi hasil belajar yang dicapai sebanding
dengan waktu yang digunakan [6]. Pengetahuan baru akan melekat lebih lama apabila siswa
dilibatkan secara langsung dalam proses penemuan pengetahuan.
Berkaitan dengan bahan ajar yang tersedia, selama ini telah ada Lembar Kerja yang
disusun oleh dosen. Lembar kerja tersebut berisi materi dan soal latihan, buku teks, ataupun
gambar. Selain itu juga ada petunjuk praktikum sederhana yang disusun oleh dosen untuk
keperluan pelaksanaan praktikum. Media yang digunakan adalah LCD untuk membantu
penyampaian materi ajar kepada mahasiswa. Berdasarkan kajian tersebut, maka buku ajar
perlu untuk dikembangkan untuk membantu proses pembelajaran.
Buku ajar dengan model Inkuiri Terbimbing yang dibutuhkan untuk pembelajaran
Taksonomi Tumbuhan diharapkan mencakup beberapa aspek. Buku ajar diharapkan memuat
materi secara lengkap, bahasa yang mudah dipahami oleh mahasiswa, gambar yang mewakili
penjelasan, serta latihan soal yang bersifat konstruktivis. Materi ataupun soal diharapkan
mengacu pada kurikulum yang dipakai di Program Studi Pendidikan Biologi. Selain itu, buku
ajar juga memiliki petunjuk, instrumen pendukung yang jelas. Berkaitan dengan hal tersebut,
Kurniawan menambahkan bahwa buku ajar harus memiliki sudut pandang yang jelas,
terutama mengenai prinsip-prinsip yang digunakan, pendekatan yang dianut, metode yang

digunakan serta teknik-teknik pengajaran yang digunakan, sistematis, bervariasi, kaya akan
informasi, serta membangkitkan minat dan motivasi belajar mahasiswa [4].
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
buku ajar dengan model Inkuiri Terbimbing perlu untuk dikembangkan. Pengembangan
tersebut juga diharapkan sesuai dengan aspek kurikulum dan karakteristik mahasiswa untuk
membuat mahasiswa mampu memberdayakan kemampuan berpikirnya lebih baik lagi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis proses pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa
buku ajar berbasis inkuiri terbimbing ini perlu untuk segera dikembangkan untuk membantu
proses pembelajaran. Pengembangan yang dilakukan juga perlu untuk memperhatikan aspek
kurikulum serta karakteristik mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]

Nasir,

M.
2017.
Kebijakan
Penguatan
Kelembagaan
dan
Akademik.
http://www.kopertis8.org/attachments/article/1371/PENGEMBANGAN%20PENDIDIKAN%20TINGG
I.pdf, diakses tgl 31 Oktober 2017.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2009. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit
Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar. Jakarta: Kemendiknas.
Prasetya, A. 2014. Pengembangan Buku Ajar larutan Elektrolit dan Non Elektrolit berbasis
Representasi Kimia, Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Lampung,
Lampung.

245

Prosiding Seminar Nasional Hayati 2017
[4]
[5]

[6]
[7]
[8]

Kurniawan, K. 2012. Penulisan buku Ajar Indonesia Berbasis Kecakapan Hidup.
http://jurnal.upi.edu/index.php/download/pdf/1153/PENULISAN%20BUKU%20AJAR%20BAHASA%
20INDONESIA%20BERBASIS%20KECAKAPAN%20HIDUP, diakses 31 Oktober 2017.
Maguire, L, Myerowitz, L, & Sampson, V. 2010. Exploring Osmosis and Diffusion in Cells.
http://ctge_5634.wikispaces.com/file/view/Difusion.Osmosis.pdf diakses tgl 30 November 2017.
Suparno, P. 2007. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius. Jakarta.
Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I, 1974, Instructional Development for Training
Teachers of Expectional Children. (http://www.eric.ed.gov/), diakses tgl 1 Maret 2012.
Slavin, Robert, 2008, Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik). Bandung: Nusa Media

246

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63