Palangehon Boru

ABSTRAK
Sri Dhani J Pandiangan, 2014. Judul skripsi: PALANGEHON BORU ( Ritus
Dan Upacara Siklus Hidup Etnis Batak Toba di Desa Pargarutan, Tapanuli
Tengah ). Skripsi ini terdiri dari 6 Bab, 118 halaman, 4 tabel dan 7 Gambar, 4
bagan, daftar pustaka, dan surat keterangan penelitian.

Tulisan ini mengkaji mengenai Upacara Palangehon Boru ( Ritus Dan
Upacara Siklus Hidup Etnis Batak Toba di Desa Pargarutan, Tapanuli Tengah ) .
upacara ini dilaksanakan karena merupakan suatu adat yang dilestarikan oleh
masyarakat setempat sebagai acara buang-buang sial oleh masyarakat Batak.
Penelitian ini dilakukan di di desa Pargarutan, kecamatan Sorkam yang
berada di kabupaten Tapanuli Tengah dikarenakan saat pertama sekali peneliti
pernah menyaksikan proses upacara secara langsung dan membuat peneliti sendiri
tertarik untuk melakukan pengamatan dan untuk mengetahui lebih lanjut menenai
proses upacara palangehon boru ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Penulisan
dilakukan secara holistik, berdasarkan Teknik Pengumpulan data yang digunakan
ialah melalui wawancara dan observasi kepada penduduk desa yang sudah pernah
melaksanakan proses upacara tersebut, banyak yang melakukan uppacara
terssebut sehingga peneliti menambil 22 keluara sebagai sampel dalam skripsi ini
Permasalahan yang dibahas adalah Bagaimana proses pelaksanaan ritus

dan upacara palangehon boru (memandikan anak perempuan) ini dalam etnis
Batak Toba di desa Pargarutan, Tapanuli Tengah. serta apa yang membuat
upacara ini masih hidup dan dilakukan di zaman modren seperti ini masih
dilaksanakan.
Kesimpulannya adalah Upacara adat memandikan anak perempuan (Palangehon
boru) yang bertujuan untuk membuang ketidakwajaran pada anak perempuan
balita/boru yang akan di palangehon tersebut, menghindari malapetaka atau
bahaya yang kemungkinan akan terjadi pada si anak perempuan, mendapatkan
rejeki, mengubah nasib, diberi jodoh, cita-cita tercapai, membersihkan diri, yang
pada dasarnya adalah untuk doa menghindari hal-hal buruk pada si anak
perempuan tersebut. Sehingga masyarakat Battak yang ada di Pararutan tersebut
haus melaksanakan upacara tersebut agar terhindar dari setiap marabahaya dan
kesialan..

Kata kunci : Ritus, Upacara,Siklus Hidup,Batak Toba,Desa Pargarutan

ii

Universitas Sumatera Utara