Pengaruh CAR, LDR, BOPO, dan NPL Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi pada Bank yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Uraian Teoritis

2.1.1 Bank
Pengertian bank menurut Undang-undang RI nomor 10 tahun 1998
tanggal 10 November 1998 pasal 1 ayat 2 tentang perbankan, yang dimaksud
dengan bank yaitu :
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak”.
Menurut Hasibuan (2011:2), “bank umum adalah lembaga keuangan,
pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas
pembayaran, stabilisator moneter serta dinamisator pertumbuhan perekonomian”.
Berdasarkan definisi tersebut kegiatan utama bank yaitu menghimpun
dana (funding) dan menyalurkan dana (lending. Menghimpun dana maksudnya
mengumpulkan dan mencari dana (uang) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

dan deposito. Salah satu strategi untuk menarik minat masyarakat agar
menyimpan uangnya di bank yaitu bunga sebagai balas jasa yang berdasarkan
prinsip konvensional atau bagi hasil, bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah.

Universitas Sumatera Utara

Bank menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman
(kredit). Bank juga mengenakan bunga atas pinjaman tersebut. Sebelum kredit
diberikan, bank akan menilai apakah kredit tersebut layak atau tidak.

2.1.2 Jenis – Jenis Bank

Di Indonesia terdapat beberapa jenis bank yang diatur dalam Undang –
Undang Perbankan. Jenis bank menurut Kasmir (2008:20) dapat ditinjau dari
beberapa segi antara lain :

1. Dilihat dari segi fungsinya

Menurut Undang – Undang RI Nomor 10 tahun 1998 jenis bank yaitu :


a. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dlam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.

Universitas Sumatera Utara

2. Dilihat dari segi kepemilikannya

Dilihat dari segi kepemilikannya jenis bank adalah sebagai berikut :

a. Bank Pemerintah


Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintash sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh
pemerintah pula.

b. Bank milik swasta nasional

Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta
nasional atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta
pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begiru pula pembagian
keuntungannya untuk keuntungan swasta pula.

c. Bank milik koperasi

Kepemilikan saham – saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang
berbadan hukum koperasi. Contoh bank milik koperasi adalah Bank
Umum Koperasi Indonesia

d. Bank milik asing


Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri,
baik milik swasta asing atau pemerintah asing.

Universitas Sumatera Utara

e. Bank milik campuran

Kepemilikan saham bank campuran ini dimiliki oleh pihak asing dan
pihak swasta nasional.

3. Dilihat dari Segi Status

Status ini menunjukan ukuran kemampuan bank dalam melayani
masyarakat baik dari segi jumlah produk, maupun modal maupun kualitas
pelayanannya.

Status bank yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Bank devisa


Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan,
misalnya transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travellers
cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit dan transaksi
lainnya.

b. Bank non devisa

Merupakan bank yang belum mepunyai izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa dimana transaksi yang dilakukan masih
dalam batas – batas negara.

Universitas Sumatera Utara

4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik
harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok yaitu:

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional konvensioanl


Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada para
nasabahnya,

bank

yang

berdasarkan

prinsip

konvensional

menggunakan dua metode yaitu:

1. Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan
seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikian juga untuk
pinjaman (kredit), harga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga
tertentu.

2. Untuk – untuk jasa bank lainnya pihak perbankan barat
menggunakan atau menerapkan biaya-biaya dalam nominal atau
persentase tertentu. Sistem pengenaan harga ini dikenal dengan
istilah fee based.

b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah

Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang
berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut :

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil ( mudharabah)
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah)

Universitas Sumatera Utara

3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah)
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan
(ijarah)
5. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikian atas barang

yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina)

2.1.3 Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai
tujuan atau sebagai financial intermediary. Menurut Triandaru dan Budisantoso
(2008) secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of
development, dan agent of service.

a. Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam
hal menghimpun dana maupun menyalurkan dana. Masyarakat percaya
bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan
dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang
telah dijanjikan simpanan tersebut dpat ditarik kembali dari bank. Pihak
bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada
debitor tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitor akan
mengelola dana pinjaman dengan baik, debitor mempunyai kemampuan


Universitas Sumatera Utara

untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitor mempunyai niat
baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada
saat jatuh tempo.

b. Agent of development

Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat
diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian sektor riil. Kegiatan
bank tersebut memungkinkan masyarkat melakukan kegiatan investasi,
kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat
bahwa kegiatan tersebut tidak terlepas dari adanya penggunaan uang.

c. Agent of service

Selain melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank
juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan

kegiatan perekonomian masyarkat secara umum. Jasa ini antara lain
dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga,
pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

2.1.4 Laporan Keuangan Bank

Setiap perusahaan akan melaporkan semua kegiatan keuangannya dalam
bentuk laporan keuangan pada periode tertentu. Laporan keuangan ini bertujuan
memberikan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pemegang saham,

Universitas Sumatera Utara

pemerintah, manajemen, karyawan, dan masyarakat luas yang berkepentingan
laporan keuangan tersebut.

Menurut PAPI (2001) dalam Ismail (2010:15) laporan keuangan bank
yang lengkap terdiri dari neraca, laporan komitmen dan kontingensi, laporan laba
rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan
keuangan.


a. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan yang
meliputi harta, kewajiban dan ekuitas bank pada tanggal tertentu,
yaitu pada tanggal pelaporan.

b. Laporan komitmen dan kontingensi

Laporan komitmen dan kontingensi merupakan laporan yang
terpisah dari neraca dan laporan laba rugi yang mana pada saat yang
akan datang akan dapat mempengaruhi neraca dan/atau laporan
laba/(rugi) bank. Komitmen adalah ikatan atau kontraka yang
berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak oleh pihakpihak yang melakukan perjanjian dan harus dilaksanakan apabila
semua persyaratan yang telah disepakati bersama dipenuhi.
Kontingensi adalah kondisi dengan hasil akhir adanya keuntungan
atau kerugian yang baru dapat diketahui setelah terjadinya satu

Universitas Sumatera Utara

peristiwa atau beberapa peristiwa yang akan terjadi di masa yang
akan datang.

c. Laporan laba/rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan yang menggambarkan
pendapatan dan beban bank pada periode pelaporan. Komponen
laporan laba rugi terdiri dari pendapatan dan beban. Laporan
laba/rugi disusun secara berjenjang yang dipisahkan antara
pendapatan dan beban.

d. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukan
perubahan ekuitas perusahaan yang menggambarkan peningkatan
atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan bank selama periode
pelaporan. Perubahan ekuitas bank menggambarkan peningkatan
atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode berjalan
berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus
diungkapkan dalam laporan keuangan.

e. Laporan arus kas

Laporan arus kas merupakan informasi yang digunakan untuk
mengetahui perubahan-perubahan aktivitas keuangan yang terkait
dengan transaksi tunai. Laporan arus kas merupakan laporan yang

Universitas Sumatera Utara

menunjukan penerimaan dan pengeluaran periode tertentu yang
dalam 3 aktivitas yaitu arus kas dari aktivitas operasional, arus kas
dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

f. Catatan atas laporan keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan informasi terkait dengan
semua aktivitas keuangan yang tidak dapat dipisahkan dari laporan
keuangan,

termasuk

di

dalamnya

laporan

komitmen

dan

kontingensi.

Menurut Kasmir (2008:254), secara umum tujuan pembuatan laporan
keuangan suatu bank sebagai berikut:
1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis
aktiva yang dimiliki.
2.

Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenisjenis kewajiban baik jangka pendek (lancar) maupun jangka panjang.

3. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis-jenis
modal bank pada waktu tertentu.
4. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah
pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan bank
tersebut.

Universitas Sumatera Utara

5. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya-biaya yang
dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode
tertentu.
6. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
dalam aktiva, kewajiban, dan modal.
7. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu
periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan.

2.1.5

Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan bank merupakan analisis yang digunakan dengan

melakukan

perbandingan

angka-angka

dalam

laporan

keuangan

untuk

menegetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam neraca maupun
laporan laba rugi. Analisis rasio keuangan dapat mengungkapkan kekuatan dan
kelemahan suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahan lain dalam industri
yang sama.
Hasil perhitungan rasio dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan
bank pada periode tertentu, dan dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai tingkat
kesehatan bank selama periode keuangan tersebut (Riyadi, 2004:137). Salah satu

Universitas Sumatera Utara

alat untuk mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis 5 aspek, yaitu
Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity. Aspek-aspek tersebut kemudian
dinilai dengan menggunakan rasio keuangan sehingga dapat menilai kondisi
keuangan perusahaan perbankan (Kasmir, 2008:273). Aspek capital (permodalan)
dapat dinilai melalui Capital Adequacy Ratio (CAR), aspek assets dinilai dengan
Non Performing Loan (NPL), aspek earning meliputi Return On Asset (ROA),
dan BOPO, sedangkan aspek likuiditas meliputi Loan to Deposit Ratio (LDR).

2.1.5.1 Return on Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) menunjukkan kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan (laba). Semakin tinggi nilai ROA suatu bank,
semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut (Dendawijaya,
2005). Perhitungan ROA terdiri dari :
1. Laba Bersih
Laba bersih adalah laba bank setelah dikurangi beban pajak.
2. Total Aktiva
Total aktiva merupakan jumlah seluruh aktiva yang dimiliki oleh bank,
terdiri dari aktiva lancar bank dan aktiva tetap bank
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, standar ROA yang baik adalah
sekitar 1,25 persen (Mintarti, 2009). Rasio ROA dapat dirumuskan sebagai
berikut (Dendawijaya, 2005:118) :

Universitas Sumatera Utara

2.1.5.2 Capital Adequacy Ratio (CAR)
Modal merupakan faktor penting dalam pengembangan usaha dan
menanggung risiko kerugian. Fungsi penilaian modal pada bank antara lain
(Harmono, 2009):
1. Ukuran kemapuan bank untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak
dapat dihindarkan.
2. Alat pengukur besar kecilnya kekayaan bank atau kekayaan yang
dimiliki oleh pemegang saham.
3. Untuk memungkinkan manajemen bank bekerja dengan efisien sesuai
dengan yang dikehendaki pemilik modal.
Penggunaan modal bank dimaksudkan untuk memenuhi segala
kebutuhan guna menunjang kegiatan operasi bank. Umumnya bankir sependapat
bahwa fungsi modal bank yang paling pokok adalah memberikan perlindungan
terhadap setiap nasabah atas kemungkinan terjadinya kerugian yang melebihi
jumlah yang diperkirakan bank. Oleh karena itu, penyediaan modal yang cukup
memungkinkan bank untuk meneruskan operasinya tanpa terganggu, khususnya
dalam periode ekonomiyang sulit sampai mencapai tingkat keuntungan yang
normal kembali. Jumlah modal mempengaruhi kemampuan bank memperoleh
keuntungan (Siamat, 2005). Untuk mengukur kemampuan bank memperoleh

Universitas Sumatera Utara

keuntungan dapat digunakan berbagai ukuran antara lain return on asset (ROA).
Besarnya jumlah modal bank yang harus dimiliki umumnya ditentukan oleh
penguasa moneter. Bank sentral sebagai penguasa moneter menetapkan jumlah
minimum modal yang harus dipenuhi oleh setiap bank, yang biasanya
dihubungkan dengan total asetnya setelah memperhitungkan risiko yang mungkin
dihadapi masing-masing aset. Ketentuan minimum permodalan tersebut biasanya
penggunaan suatu ukuran yang disebut capital adequacy ratio (CAR) atau rasio
kecukupan modal yang dihitung dengan membandingkan antara jumlah modal
yangg dimiliki bank dengan total aktiva tertimbang menurut risiko (Siamat, 2005).
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio yang menunjukan
kemampuan kecukupan modal bank dalam melakukan kegiatan bank secara
efisien. Angka rasio CAR yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah minimal
8%. Rasio CAR dapat dirumuskan sebagai berikut(Dendawijaya, 2005) :

2.1.5.3 Loan Deposit Ratio (LDR)
LDR merupakan ukuran untuk penilaian kesehatan suatu bank dilihat dari
segi likuiditasnya. LDR menunjukkan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar

kembali

penarikan

dana

yang

dilakukan

deposan

dengan

mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya(Dendawijaya,
2005). Besarnya LDR menunjukan kinerja manajemen bank dalam memasarkan
dana yang dimilikinya. Semakin tinggi LDR semakin rendah kemampuan

Universitas Sumatera Utara

likuiditas bank tersebut. Tingginya LDR bank maka jumlah dana yang dibutuhkan
untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.
Fungsi utama bank adalah sebagai intermediasi antara pihak yang
berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Pemberian kredit
merupakan kegiatan bank paling utama dalam menghasilkan keuntungan, tetapi
pemberian kredit juga merupakan risiko yang terbesar yang ditanggung oleh bank
karena dapat menimbulkan risiko kredit macet. Oleh sebab itu, bank harus
melakukan prinsip prudential banking (prinsip kehati-hatian bank) karena sangat
berpengaruh pada tingkat kesehatan bank. Tingkat LDR yang yang dinilai sehat
yaitu dibawah 110%, sedangkan LDR≥ 110% dinilai bahwa bank tersebut tidak
sehat, batas toleransi berkisar antara 85% dan 100% (Dendawijaya, 2005).
LDR adalah rasio perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan
dana pihak ketiga (DPK) yang dapat dihimpun oleh bank. Loan to Deposit Ratio
(LDR) dapat dirumuskan sebagai berikut (Riyadi, 2004:146) :

2.1.5.4 Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Rasio BOPO menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha
pokoknya. Hal yang terpenting untuk mencapai efisiensi operasional adalah
meningkatkan produktivitas, menekan biaya, sehingga menghasilkan output yang

Universitas Sumatera Utara

maksimal dan akan mempengaruhi laba (Koch, 2009). Semakin kecil rasio BOPO
maka semakin baik kinerja manajemen bank, bank lebih efisien dalam
menggunakan sumber daya bank. Skala predikat rasio BOPO dapat dilihat pada
Tabel 2.1

No

Tabel 2.1
Skala Predikat Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional (BOPO)
Predikat
Rasio
Nilai kredit

1

Sehat

93,52% - 92%

81 - 100

2

Cukup sehat

94,72% -