Analisis Literasi HOS. TJOKROAMINOTO ISL

Analisis Literasi
“HOS. TJOKROAMINOTO ISLAM dan SOSIALISME”
Karya HOS. Tjokroaminoto

Oleh :
Panji Akbar Gunawan
XI – IPS 1 / 27

PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 MALANG
Jl. Laks. Martadinata No. 84, Malang
FEBRUARI 2017

BIODATA TOKOH

HOS. Tjokroaminoto, yang di lahirkan pada 16 agustus 1882, di
Madiun, Jawa Timur, adalah seorang tokoh besar Indonesia. Belanda
menjulukinya sebagai Raja Jawa yang Tak Bermahkota. Ia Beliau menjadi
pemimpin sarekat Islam (SI) 1912 dan sukses membawa SI sebagai
organisasi Pergerakan Nasional terbsar ketika itu. Ia Beliau menjadi tokoh

dan guru utama pergerakan. Dua muridnya yang terkemuka adalah
Soekarno dan S.M. Kartosuwirjo. Soekarno kelak menjadi Ploklamator dan
presiden pertama RI. Sedangkan SM. Kartosuwirjo menjadi Ploklamator
Darul Islam/Negara Islam Indonesia (DI/NII).
Semasa hidupnya, beliau pernah menjalani pendidikan di OSVIA,
dimana beliau menamatkan pendidikan disana pada tahun 1902. Segera
setelah lulus, beliau mengabdi sebagai juru tulis di Ngawi. Tak berselang lama,
beliau akhirnya mendapatkan pekerjaan perusahaan dagang di Surabaya. Dari
sini beliau mulai tertarik dengan dunia politik. Sarekat Dagang Islam atau SDI
pernah beliau masuki, yang akhirnya berubah menjadi SI dan beliau yang
menjadi ketuanya pada 10 September 1912. Selama bergabung disana, beliau
gigih memperjuangkan penegakan hak-hak manusia dan kehidupan
masyarakat. Perjuangan ini dilakukannya sekitar tahun 1912-1916, dan di akhir
tahun tersebut Dewan Rakyat dibentuk. Beliau pun mengungkapkan beberapa
gagasan penting yaitu pembentukan pemerintahan sendiri. Puncaknya adalah
kemunculan mosi Tjokroaminoto pada 25 November 1918. Inti dari mosi ini
adalah meminta kepada Belanda supaya mereka mau mendirikan parlemen
yang berisi anggota pilihan rakyat.
Hanya saja, tuntutan tersebut dinilai tidak masuk akal. HOS
Tjokroaminoto adalah toko besar yang menjadi inspirasi bagi banyak tokoh

muda yang juga punya visi yang sama dalam pergerakan nasional. Beliau
dikenal sebagai sosok yang pintar bertutur kata dan suka melemparkan kritikan
pedas kepada pemerintah Belanda yang dianggap sewenang-wenang. Akibat

usahanya tersebut serta dipercaya terlibat dalam usaha penggulingan
pemerintah Belanda, Beliau dimasukkan ke dalam penjara pada 1920.
Hanya 7 bulan berselang, beliau dibebaskan kembali dan didaulat
menjadi anggota Volksraad, namun beliau tidak bersedia. HOS Tjokroaminoto
juga berjasa terhadap perjalanan karir seorang Soekarno yang merupakan
presiden pertama RI. Beliau meninggal pada 17 Desember 1934 di Surabaya.

SINOPSIS.

HOS.Tjokroaminoto termasuk salah satu tokoh yang sangat berperan
dalam memperjuangkan bangsa dan agama dari penindasan kcolonial belanda,
sehingga diberi anugerah atau penghargaan oleh pemerintah Indonesia
sebagai pahlawan Nasional.
Beliau dilahirkan dengan nama Raden Mas Oemar Said Tjokroaminoto di
desa Bakur pada tanggal 16 Agustus 1882 yang bertepatan dengan meletusnya
gunung karakatau. Beliau berasal dari keluarga yang terhormat, beragama dan

masih keturunan jawa. Beliau adalah anak kedua dari dua belas bersaudara,
tertua dari mereka itu adalah RM. Oeman Djaman Tjokropawiro, sedangkan
yang paling muda adalah RA. Istiroh Mohammad Sobari. Ayah beliau bernama
Raden Mas Tjokroamiseno. Adapun kakek beliau adalah seorang Bupati
ponorogo yang beristrikan seorang putri dari susuhunan 11 Surakarta
Tjokronegoro namanya.Tjokronegoro adalah anak dari kyai bagus kasan besari,
pengasuh pesantren TegalSari.
Pendidikan dasar ditempuhnya di Madiun, di sekolah Belanda.
Sedangkan pendidikan lanjut ditempuhnya di Opleiding school voor Inlandsche
Ambtenaren (OSVIA) yang merupakan sekolah pendidikan untuk pegawai
pribumi, di Magelang, Jawa Tengah, tamat pada tahun 1902. Di OSVIA yang
lama pendidikannya selama 5 tahun itu pengantarnya dengan bahasa Belanda.
.
Lulus dari OSVIA, selama 3 tahun, 1902-1905, Tjokro beliau menjadi juru tulis
patih di Ngawi, Jawa Timur, lalu menjadi patih, pejabat di lingkungan pegawai
negeri. Jadi pegawai negeri ia hanya betah selama 3 tahun. Ia lalu minta
berhenti, tak lama setelah menikah dengan Suharsikin, putrid dari Patih
Ponorogo, tahun 1905. Alasannya, Tjokro beliau merasa tidak cocok dengan

pekerjaan sebagai pegawai negeri di zaman penjajahan yang terus menerus

harus merendah di hadapan atasannya yang orang Belanda.

Lalu ia pindah ke Surabaya dan bekerja di perusahaan swasta. Sambil
bekerja, Tjokro beliau masih menyempatkan diri mengikuti sekolah lanjutan di
sore hari, Burgerlijke Avond School.Selain sebagai pegawai swasta, R rumah
Tjokro beliau juga menerima kos-kosan yang dikelola oleh istrinya. Diantara
anak kosnya, adalah Soekarno-Bung Karno, presiden pertama RI- ketika ia
duduk di HBS. Belakangan, Soekarno adalah salah satu kader di bidang politik,
dan pernah menjadi menantunya. Netty Utari, anak Tjokro, adalah istri pertama
dari Bng Karno.

Pada tahun 1907 sam,pai 1912, Tjokro beliau mendapat pekerjaan di pabrik
gula. Di sela-sela waktunya, Tjokro beliau juga menulis artikel di Bintang
Surabaya.Selepas tahun 1912, Tjokro beliau pindah bekerja ke perusahaan
yang bergerak di bidang jasa konsultasi teknik. Belum setahun ia bekerja disini,
datang utusan dari Sarekat Dagang Islam (SDI) Surakarta. Tjokroaminoto
diminta untuk bergabung dengan SDI. Karena Tjokro beliau masih belum
selesai kontraknya dengan perusahaan dimana ia bekerja, maka pengurus SDI
menebusnya dengan sejumlah uang.
SDI didirikan pada tahun 1911 di Surakarta, dipimpin oleh KI Haji

Samanhoeddhi (1948-1956).
Samanhoeddhi adalah seorang pedagang yang cukup sukses, dan di
usia muda ia sudah pergi haji ke Makah. SDI, dalam pandangan Samanhoeddhi
mestilah diperlebar cakupannya, tak hanya mengurus soal-soal dagang saja,
tapi juga politik dan dakwah. Ia menyadari bahwa kader yang bisa membawa
kearah cita-cita tersebut tidaklah banyak, belum lagi soal keberanian.
Maka dicarilah orang yang berani dan punya visi kedepan. Para pencari dan
pemburu bakat disebar, telinga dipasang informasi di gali.Maka, mereka pun
mendengar, bahwa di Surabaya ada seorang pribumi, dididik secara Barat, tapi
punya keberanian yang memadai. Sebagai indikasi keberaniannya itu adalah,

orang tersebut berani keluar sabagai pegawai negeri, dengan alas an tak ma
uterus menerus merunduk. Orang tersebut adalah Tjokroaminoto, yang punya
mata elang, kumis melintang, bicara lantang, yang mempunyai dan punya visi
serta misi dalam perjuangan hidupnya.
Di SDI, mula-mula duduk sebagi komisaris, dan diamanahi menyusun Anggaran
dasarnya.

Sosok Tjokroaminoto adalah sosok yang pemberani. Ia Beliau tak
pernah menundukkan kepalanya ketika berbicara, mata lawan bicaranya selalu

ditatapnya, tak peduli itu atasannya atau Belanda yang sedang menjajah
Indonesia. Dan bila berhadapan dengan Belanda atau pegawai pemerintah, ia
beliau duduk di atas kursi. Iaberpendapat semua orang sama, apalagi
dihadapan Sang Khaliq yang membedakannya adalah takwanya. Bila bicara di
depan anggota SDI atau publikc, ia beliau pandai memainkan emosi
pendengarnya. Pidatonya berapi-api, semangatnya berkobar-kobar, dan
tulisannya menginspirasi pembacanya. Inilah guru politik Bung karno dan di
kemudian hari, sosok Tjokro ada pada diri presiden pertama RI itu, orator dan
pemberi semangat rakyat.
Di tangan HOS TjokroaminotoTjokro SDI akhirnya, mengubah diubah
namanya menjadi Sarekat Islam, 10 September 1912. Ia Beliau lalu mengubah
haluan, SI adalah kumpulan umat Islam yang hendak menegakkan Islam
sebagai agama dan mengilmu Islam. Maka, para anggotanya pun tak melulu
para pedagang, tapi dari semua unsure masyarakat. Saat itulah SI merambah
berbagai bidang kehidupan umat, tak hanya beredar di Solo dan jawa, tapi juga
melebar ke wilayah-wilayah di luar Jawa.
Pada kongres SI yang pertama, Januari 1913, Tjokro Beliau menjadi
wakil ketua panitia pusat. Pada februari 1915, dibentuklah Central sarekat Islam
dengan kantor pusat di Yogyakarta.Adapun cabang-cabang yang sebelumnya
sudah ada, dijadikan anggotanya. Sejak itu beliau Tjokro selalu menjadi

ketuanya, sampai akhir hayatnya. Akhirnya pada kongres SI bulan Februari
1923 di Madiun, berubahlah namaya menjadi Partai Sarekat Islam (PSI).

Tjokro HOS Tjokroaminoto bersama Haji agus Salim, mewakili SI pada
tahun 1918 duduk sebagai anggota Volksraad. (DPR pada masa Hindia
Belanda). Mereka diangkat oleh pemerintah dan duduk dalam fraksi Radicale
Consentratie. Ketika menjadi anggota Volksrasd itulah Tjokro beliau pernah
menyampaikan mosi pendapatnya yang dikenal dengan Mosi Tjokroaminoto,
berupa 3 tuntutan. Yakni, Pertama, hak pilih sepenuhnya harus ada pada
rakyat, kedua, badan perwakilan mempunyai hak legislatif penuh dan ketiga,
parlemen mempunyai kekuasaan tertinggi dan pemerintah bertanggung jawab
kepadanya. Mosi ini akhirnya kandas ditengah jalan, karena pemerintah Hindi
Belanda tak menanggapinya.Itu sebabnya Tjokro pun meninggalkan Volksraad.
Ia memilih jalan non koperatif dengan kaum penjajah.
HOS.Tjokroaminoto menikah dengan Raden Suharsikin yang berasal
dari putri raden mangoensoemu ponorogo. Dari perkawinan beliau itu dikaruniai
lima orang putra, yaitu: Sri Oetari(istri pertama Prisden Soekarno), Oetarjo alias
Anwar Harsono, Siti Islamiyah, dan Soejoedi. Setelah istri beliau yang petama
meninggal, beliau kemudian menikah lagi dengan seorang artis wayang orang.
HOS. Tjokroaminoto menerangkan bahwa agama islam adalah suatu

ansir kebudayaan bangsa, ansir inilah yang akan memerdekakan rakyat
Indonesia dari penindasan dan penganiayaan yang sekaligus menguasai
kekayaan Indonesia. Beliau mengemukakan perlunya Program Tandhim untuk
menyusun kehidupan rakyat dalam bidang ekonomi yang berdasarkan Islam.
Bbeliau berupaya mempersatukan umat Islam di Indonesia sebagai suatu
strategi politiknya terutama dalam bidang ekonomi yang diterapkan untuk
melepaskan belenggu dari penjajahan kcolonial Belanda. Beliau juga sebagai
salah seorang tokoh dan sebagai panutan umat disekitarnya sehingga
mendapat julukan De Ongekronde Van Java (raja jawa yang tidak di
nobatkandinobatkan).Soekarno yang kelak menjadi Presiden pertama dikirim
oleh ibunya yang bernama Soekemi untuk dididik di Tjokro agar mendapat
didikan mulai dirumah HOS.Tjokroaminoto.
Tjokroaminoto, Singa Podium itu menghadap Ilahi pada 17 Desember
1934 di Yogyakarta. Kepergian Tjokro membawa perpecahan di tubuh Partai

Sarikat Islam Indonesia(PPSI). Ini menunjukkan bahwa Tjokro adalah faktor
pemersatu. Semngat Pan Islamismenya memang telah membawanya selalu
mencari titik temu, bukan titik beda. Karena kondisi social politik saat itu,
rupanya Tjokro tak sempat menyiapkan kader – -kadernya untuk memimpin
PSII sebagaimana yang ia cita-citakan.


KETELADANAN TOKOH

Banyak nilai positif yang dapat diambil dari sosok HOS. Tjokroaminoto
yang dapat dijadikan pengalaman dan semangat juang membela bangsa juga
agama, seperti :


Keberanian dalam mengungkapkan pendapat
Beliau tak pernah menundukkan kepalanya ketika berbicara, mata lawan
bicaranya selalu ditatapnya, tak peduli itu atasannya atau Belanda yang



sedang menjajah Indonesia
Mempunyai visi dan misi dalam hidupnya
Beliau selalu merencanakan apa yang harus beliau lakukan selangkah




kedepan
Gigih dalam bertujuan
Beliau gigih memperjuangkan penegakan hak-hak manusia dan



kehidupan masyarakat
Tidak mudah menyerah dalam hal apapun
Beliau terus menerus membangun pergerakan nasional sampai pada



akhirnya pada mosi Tjokroaminoto dikeluarkan
Tertanam jiwa nasionalisme pada dirinya
Walaupun beliau bersekolah pada sekolah Belanda tetapi jiwanya tetap



pada Indonesia
Pandai dalam merebut semangat pribumi

Bila beliau bicara di depan anggota SDI atau publik, beliau pandai
memainkan emosi pendengarnya. Pidatonya berapi-api, semangatnya



berkobar-kobar, dan tulisannya menginspirasi pembacanya.
Guru yang baik bagi muridnya
Beliau menginspirasi Sang Proklamator yaitu Ir. Soekarno yang pada
saat itu adalah murid dari beliau yang akhirnya berhasil menjadi presiden
pertama RI

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63