Pengaruh Variasi Salinitas dan Adaptasi Air Tawar Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Serta Distribusi Senyawa Polyisoprenoid Pada Semai Rhizophora apiculata BI Chapter III V

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 - Maret 2017 di
Laboratorium Budidaya Hutan Progam Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan dan
Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah refraktometer (S/Mill-E
salinitas), timbangan (Camry; Model: EK3820), kamera digital, ember, cutter,
gunting, jangka sorong, penggaris, seng, cangkul, micro pipette, pipette tips, botol
kocok, botol ekstrak, kertas saring, corong, oven, RP-18, silika gel TLC/ 2D, hair
drayer, chamber, scanner Canon PIXMA E400, dan alat tulis.
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah propagul R. apiculata yang
sehat dan matang, label nama, pasir sungai (tidak memiliki salinitas), bubuk
garam komersial, botol plastik 1.5 liter, tap water, standar dolichol dan
polyprenol, n-heksan, etanol, KOH, aquades, toluen, etil asetat, aseton, silika gel
60-TLC, dan iodin.
Prosedur Penelitian
Propagul R. apiculata yang matang dan sehat dikumpulkan dari Pangkalan
Susu, Sumatera Utara yang kemudian ditanam dalam pot botol dengan pasir di
bawah variasi salinitas selama 3 bulan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatera Utara. Propagul dewasa R. apiculata berwarna hijau
kekuningan dengan panjang 20-30 cm, dan diameter 1.5-2.0 cm. Solusi air laut
buatan dibuat dengan melarutkan bubuk garam komersial untuk variasi salinitas
0.0%, 0.5%, 1.5%, 2.0%, dan 3.0% (sama dengan tingkat air laut) sesuai dengan

Universitas Sumatera Utara

protokol pabrik. Setiap pot diisi dengan 1.000 mℓ solusi air laut buatan. Salinitas
dalam penelitian ini didefinisikan sebagai massa bubuk garam / massa larutan
(Basyuni et al., 2009). Dalam setiap pot, perlakuan variasi salinitas diperiksa
setiap minggu selama percobaan menggunakan refraktometer dan diganti dengan
solusi air laut yang baru untuk mempertahankan variasi salinitas yang konstan
selama penelitian.
Setelah 3 bulan budidaya di bawah variasi salinitas, semai R. apiculata
kemudian dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yang kemudian ditumbuhkan
selama 3 bulan. Kelompok pertama terus menerus dalam variasi salinitas dan
kelompok kedua dalam adaptasi air tawar. Pada masa adaptasi air tawar, air tawar
diaplikasikan beberapa kali untuk membersihkan solusi salinitas dari sistem akar
sebelum masa adaptasi air tawar dimulai. Setelah 6 bulan pertumbuhan semai
R. apiculata dipanen dan dicuci daun, batang, dan akar yang kemudian disimpan

pada suhu -4ºC untuk analisis lebih lanjut.
Pengukuran pertumbuhan
Pertumbuhan semai R. apiculata dibawah salinitas dan adaptasi air tawar
ditentukan oleh tinggi dan diameter semai R. apiculata . Dengan demikian, tinggi
dan diameter semai R. apiculata setelah 6 bulan merupakan parameter
pertumbuhan dalam penelitian ini.
Pengukuran jumlah dan luas daun
Perhitungan jumlah daun semai R. apiculata dilakukan pada usia 6 bulan
sesaat sebelum pamanenan. Pengumpulan data dilakukan bersamaan dengan data
tinggi dan diameter. Pengukur luas daun dilakukan dengan menscan daun semai

Universitas Sumatera Utara

R. apiculata kemudian dihitung luas daun menggunakan software ImageJ
(Scheneider et al., 2012).
Pengukuran biomassa
Pengukuran biomassa semai R. apiculata dilakukan dengan menggunakan
teknik sampling destruktif. Semai R. apiculata dipisahkan menjadi komponen
daun, batang, dan akar untuk ditimbang sebelum pengeringan. Pengukuran
biomassa semai R. apiculata dilakukan dengan mengukur berat kering daun,

batang, dan akar dengan menggunakan neraca analitik setelah dilakukan
pengeringan dengan oven pada suhu 75ºC selama 48 jam.
Analisis statistik
Pengukuran pertumbuhan dan biomassa semai R. apiculata menggunakan
analisis statistik Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perbandingan
variasi salinitas 0.0%, 0.5%, 1.5%, 2.0%, dan 3.0%.
Model linear RAL:
Yij = μ + τi + εij
Keterangan :
Yij = hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
μ

= nilai rataan umum (mean)

τi = pengaruh faktor perlakuan ke-i
εij = pengaruh galat perlakuan ke-i ulangan ke-j
i

= 1, 2, 3, 4, 5


j

= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Data pengukuran pertumbuhan dan biomassa semai R. apiculata dianalisis

dengan analisis varian satu arah (ANOVA) yang diikuti dengan uji Dunnett untuk

Universitas Sumatera Utara

membandingkan perlakuan variasi salinitas terhadap kontrol. Nilai P

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan dan Biomassa Semai Bakau Minyak (Rhizophora apiculata) Pada Berbagai Konsentrasi Salinitas

0 37 44

Pengaruh Variasi Salinitas dan Adaptasi Air Tawar Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Serta Distribusi Senyawa Polyisoprenoid Pada Semai Rhizophora apiculata BI

0 0 11

Pengaruh Variasi Salinitas dan Adaptasi Air Tawar Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Serta Distribusi Senyawa Polyisoprenoid Pada Semai Rhizophora apiculata BI

0 0 2

Pengaruh Variasi Salinitas dan Adaptasi Air Tawar Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Serta Distribusi Senyawa Polyisoprenoid Pada Semai Rhizophora apiculata BI

0 0 2

Pengaruh Variasi Salinitas dan Adaptasi Air Tawar Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Serta Distribusi Senyawa Polyisoprenoid Pada Semai Rhizophora apiculata BI

0 1 4

Pengaruh Variasi Salinitas dan Adaptasi Air Tawar Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Serta Distribusi Senyawa Polyisoprenoid Pada Semai Rhizophora apiculata BI

0 0 3

Pengaruh Variasi Salinitas dan Adaptasi Air Tawar Terhadap Pertumbuhan dan Biomassa Serta Distribusi Senyawa Polyisoprenoid Pada Semai Rhizophora apiculata BI

0 0 1

Pengaruh Variasi Konsentrasi Garam dan Adaptasi Air Tawar terhadap Pertumbuhan dan konsentrasi Polyisoprenoid Pada Semai Bruguiera cylindrica

0 0 11

Pengaruh Variasi Konsentrasi Garam dan Adaptasi Air Tawar terhadap Pertumbuhan dan konsentrasi Polyisoprenoid Pada Semai Bruguiera cylindrica

0 0 2

Pengaruh Variasi Konsentrasi Garam dan Adaptasi Air Tawar terhadap Pertumbuhan dan konsentrasi Polyisoprenoid Pada Semai Bruguiera cylindrica Chapter III V

0 0 17