ppl1_6102409079_R112_1344672814. 907.15KB 2013-07-11 22:13:19

LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 1
DI SD NEGERI GUNUNGPATI 01

Disusun oleh :
Joni Maryanto

1401409008

Galih Suci Pratama

1401409049

Weni Septya Dewi

1401409062

Rina Arifiani

1401409088


Muhammad Ridwan

1401409208

Yulida Pratiwi

1401409394

Abdurakhman Haryo N.

6102409060

Titok Enggar P.

6102409079

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

i


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
hidayah serta inayahnya, laporan PPL 1 yang dilaksanakan di SD Negeri
Gunungpati 01 pada tanggal 30 Juli sampai 11 Agustus 2012 dapat penulis
selesaikan dengan baik.
Dalam pelaksanaan PPL di SD Negeri Gunungpati 01, penyusun yang
juga sebagai praktikan, mendapat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.
Oleh karenanya, penyusun menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo,M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri
Semarang sekaligus pelindung pelaksanaan PPL.
2. Drs. Masugino,M.Pd. selaku Kepala Pusat Pengembangan PPL UNNES
dan penanggung jawab pelaksanaan PPL.
3. Drs. Harjono,M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
4. Drs. Harry Pramono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keolahragaan.
5. Dr. Sulaiman M.Pd. selaku Koordinator Dosen Pembimbing.
6. Harmanto,S.Pd, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing.
7. Antonius Sunardi, A.Ma.Pd. selaku Kepala SD Negeri Gunungpati 01

yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam pelaksanaan PPL.
8. Segenap Guru dan Staf Karyawan SD Negeri Gunungpati 01.
9. Rekan – Rekan Mahasiswa Pratikan Pengalaman Lapangan di SD Negeri
Gunungpati 01.
10. Siswa – Siswi SD Negeri Gunungpati 01.
11. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya PPL yang tidak dapat
penyusun sebutkan satu per satu

ii

“Tiada gading yang tak retak”, begitu pun laporan yang penulis susun
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Akhirnya, besar harapan bagi penyusun laporan PPL ini dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya, baik bagi mahasiswa PPL maupun
semua pihak yang berkepentingan.

Semarang, 10 Agustus 2012
Penyusun


iii

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ....................................................................................................

i

Kata pengantar .................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iv
Halaman Pengesahan

..................................................................... v

Daftar Lampiran ................................................................................................. vi
Bab I. Pendahuluan
A. Latar belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................................... 2
C. Manfaat ..................................................................................................


2

D. Metode Pendekatan…………………………………………………….

3

E. Pelaksanaan…………………………………………………………….

3

Bab II. Hasil Pengamatan
A. Keadaan Fisik Sekolah ........................................................................... 4
B. Keadaan Lingkungan Sekolah ................................................................ 5
C. Fasilitas Sekolah ..................................................................................... 6
D. Penggunaan Sekolah ............................................................................... 8
E. Keadaan Guru dan Siswa ........................................................................ 9
F. Interaksi Sosial ....................................................................................... 10
G. Pelaksanaan Tata Tertib sekolah ............................................................ 11
H. Bidang Pengelolaan dan Administrasi .................................................... 11

Bab III. Penutup
A. Simpulan ................................................................................................. 13
B. Saran ....................................................................................................... 13

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan PPL 1 ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL UNNES pada
Hari

: Jum’at

Tanggal : 10 Agustus 2012

Disahkan oleh :
Semarang, 10 Agustus 2012
Koordinator Dosen Pembimbing

Kepala SDN Gunungpati 01,


Dr. Sulaiman, M.Pd.

Antonius Sunardi, A.Ma.Pd

NIP. 19620612 198901 1 001

NIP. 19570315 197802 1 004

Kepala Pusat pengembangan PPL UNNES

Drs. Masugino, M.Pd
NIP. 19520721 198012 001

v

DAFTAR LAMPIRAN

1. Refleksi Diri
2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

3. Tabel Keadaan Fisik Sekolah
4. Data Guru, Pegawai dan Siswa
5. Tata Tertib
6. Struktur Organisasi
7. Kalender Pendidikan
8. Struktur Organisasi PPL
9. Daftar Hadir PPL
10. Daftar Kegiatan
11. Daftar Dosen Pembimbing
12. Jadwal Mata Pelajaran di SD Negeri Gunungpati 01

vi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi yang terjadi dewasa ini, mempengaruhi perkembangan
yang cukup pesat di berbagai bidang, khusunya di bidang pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu tombak untuk memenuhi berbagai tuntutan
jaman yang berjalan secara dinamis, terutama dalam me ncetak generasi

bangsa yang cerdas,takwa kepada Tuhan, peka terhadap lingkungan dan
kehidupan sosial di sekitarnya. Untuk itu perlu adanya dukungan dari
berbagai pihak agar tercapai pendidikan yang berkualitas.
Program PPL adalah program pendidikan yang diselenggarakan
untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan agar menguasai kompetensi
guru secara utuh sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) sehingga
dapat memperoleh pengakuan tenaga pendidik profesional, yang mampu
beradaptasi dan melaksanakan tugas profesi pendidik yang unggul,
bermartabat, dan dibanggakan lembaga pendidikan pengguna, masyarakat
dasn bangsa Indonesia.
Universitas Negeri Semarang sebagai penyelenggara program
pendidikan, mengadakan program pengalaman lapangan (PPL) yang terdiri
dari PPL I (observasi dan orientasi) dan PPL II (mengajar terbimbing,
mengajar mandiri, dan ujian mengajar di SD). Keduanya dimanfaatkan oleh
mahasiswa praktikan untuk

menerapkan teori yang telah diperoleh

sebelumnya di bangku perkuliahan, serta mencari pengalaman sebagai bekal
untuk terjun dalam dunia pendidikan nantinya, khususnya dalam kaitannya

dengan kecakapan pedagogis, kepribadian, professional, dan social yang baik.
Hal tersebut sangat penting untuk menunjang keberhasilan pendidikan
nasional di indonesia.

1

B. Tujuan
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki beberapa
tujuan, antara lain sebagai berikut ini.
1. Tujuan Umum
Membentuk
kependidikan

mahasiswa
yang

praktikan

professional,


agar

menjadi

calon

tenaga

sesuai

dengan

prinsip-prinsip

pendidikan berdasarkan kompetensi.
2. Tujuan Khusus
a.

Melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik
sekolah,

kondisi

lingkungan

sekolah,

struktur

organisasi,

administrasi kelas dan sekolah, keadaan siswa dan guru, kegiatan
ekstrakurikuler, dan lain-lain.
b.

Mendapatkan informasi tentang komite sekolah dan peranannya.

c.

Mendapatkan pengetahuan tentang model- model pembelajaran serta
informasi tentang pengembangan profesi guru

d.

Memantapkan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

e.

Memperoleh masukan- masukan yang berharga bagi UNNES untuk
meningkatkan

fungsinya

sebagai

lembaga

pendidikan,

dan

diharapkan setelah Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 1 ini
dilaksanakan dapat memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan
agar mampu memenuhi konsep yang mengemb angkan kompetensi
guru meliputi kompetensi paedagogis, profesional, kepribadian, dan
sosial.

C. Manfaat
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi semua komponen yang terkait yaitu mahasiswa
praktikan, sekolah, dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

2

Manfaat yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman
Lapangan adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui dan mengenal secara langsung kondisi fisik sekolah,
kondisi lingkungan sekolah, struktur organisasi, administrasi kelas dan
sekolah, keadaan siswa dan guru, kegiatan ekstrakurikuler, dan lainlain.
b. Mengetahui informasi tentang komite sekolah dan peranannya.
c. Mengetahui dan mengenal secara langsung kegiatan pembelajaran dan
kegiatan pendidikan lainnya di sekolah latihan.
d. Mendewasakan cara berpikir, meningkatkan daya penalaran mahasiswa
praktikan dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan
masalah pendidikan yang ada di sekolah.
e. Mahasiswa praktikan diharapkan mempunyai bekal yang menunjang
tercapainya

penguasaan

kompetensi

paedagogis,

profesional,

kepribadian, dan sosial.

D. Metode Pendekatan
Pelaksanaan PPL 1 ini menggunakan metode pendekatan berupa
wawancara, pengamatan secara langsung, dan juga pengumpulan dokumendokumen untuk menghimpun data-data yang berhubungan dengan laporan
PPL 1.
E. Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1) ini dilaksanakan mulai
tanggal 30 Juli 2012 sampai dengan 11 Agustus 2012 di SD Negeri
Gunungpati 01 Semarang.

3

BAB II
HASIL PENGAMATAN

1. Keadaan Fisik Sekolah
Sekolah yang berada di desa pandean kecamatan Gunung Pati ini
berdiri diatas tanah pemerintahan kota dengan status hak milik, luas tanah
sendiri adalah 2720 M2. Bangunan yang ada disini berdiri sejak tahun 1996
dan dioperasikan pada tahun yang sama. Bangunan yang ada di SD Negeri
Gunungpati 01 telah tercantum dalam denah, terdiri dari 5 bangunan utama.
Mulai dari depan setelah masuk dari gerbang, di sebelah kiri akan ditemui
bangunan pertama yang terdiri dari ruang uks, kantin sekolah dan mushola.
Ketiga ruangan tersebut berada dalam satu gedung. Dimana uks dan kantin
sekolah menjadi satu ruangan sedangkan mushola hanya dipisah sekat berupa
tembok.
Kemudian maju lebih ke dalam, sebelah kanan terdapat bangunan yang
terdiri dari 4 ruangan. Yaitu, ruang kelas 6, kelas 5, ruang kepsek dan Guru,
serta gudang. Karena keterbatasan tempat ruang guru dan ruang kepsek berada
dalam satu ruangan yang hanya dibatasi oleh lemari saja, selain itu ruang tata
usaha juga dilakukan diruangan Guru.
Kemudian sebelah kanan merupakan bangunan yang terdiri dari 4
ruangan. Berupa kelas 4, kelas 3, kelas 2 dan kelas 1. Karena di SD Negeri
Gunungpati 01 belum memiliki ruangan khusus untuk perpustakaan, maka
sementara ini menumpang di ruang kelas 2. Dimana perpustakaan dan kelas
tersebut hanya dipisah oleh sekat dari rak buku bacaan.
Dibelakang bangunan jejeran kelas 1 sampai kelas 4 terdapat bangunan
kecil yang terdiri dari dapur dan kamar mandi. Disini sudah terpisah antara
kamar mandi guru dengan kamar mandi siswa. Sumber air berasal dari sumur
dan tendon air yang ada didekat dapur. Selain itu masih terdapat satu
bangunan lagi berupa tempat parkir. Sedangkan untuk laboratorium tidak ada

4

bangunan khusus, dan sisa tanah yang ada di sekolahan ini merupakan
lapangan yang multi fungsi, yang digunakan sebagai lapangan upacara,
sebagai lapangan olahraga dan berbagai kegiatan yang membutuhkan tanah
lapang.

2. Keadaan Lingkungan Sekolah
1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah
a. Sebelah selatan : rumah penduduk
b. Sebelah timur : rumah penduduk ( warung )
c. Sebelah utara : masjid dan pabrik penggilingan padi
d. Sebelah barat : perkebunan dan persawahan

2. Kondisi lingkungan sekolah
SD Negeri Gunungpati 01 terletak di desa Pandean, kel;urahan
Gunungpati, kecamatan

Gunungpati, kota Semarang. Dari jalan raya

terdapat akses jalan masuk ± 50 meter. Lingkungan sangat berpengaruh
terhadap proses kegiatan belajar mengajar, dengan lingkungan yang
kondusif, maka proses kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan
lancar.
Berdasarkan observasi

yang telah kami

lakukan,

kondisi

lingkungan SD Negeri Gunungpati 01 secara keseluruhan kebersihannya
terjaga. Setiap pagi ada penjaga sekolah yang dibantu oleh siswa untuk
membersihkan lingkungan sekolah. Tetapi di belakang sekolah ada suatu
tempat pembuangan sampah yang pengelolaannya belum maksimal,
sehingga dapat mengganggu pencemaran lingkungan sekolah, padahal di
depan kelas sudah disediakan tempat sampah yang seharusnya dapat
dimanfaatkan oleh para siswa untuk membuang sampah. Tingkat
kebisingan di SD Negeri Gunungpati 01 agak terganggu dengan adanya
pabrik penggilingan padi. Pengoperasional pabrik tersebut tidak menentu,
sehingga dapat mengganggu proses KBM. Kamar mandi siswa dan guru
serta tempat penjaga sekolah terletak di kanan belakang sekolah. Sumber

5

airnya berasal dari sumur. Air ditampung dalam sebuah tangki yang
dialirkan ke bak mandi. Di depan kelas terdapat wastafel yang
dipergunakan siswa dan guru untuk mencuci tangan setelah melakukan
aktivitas.

3. Fasilitas Sekolah

1. Ruang kepala sekolah, guru dan TU
Di SD Negeri Gunungpati 01 sudah ada ruang kepala sekolah,
hanya saja ruang kepala sekolah dijadikan satu ruangan dengan ruang guru
dengan sekat lemari buku data sekolah dan tempat menyimpan piala siswa,
sehingga kurang banyak ruang gerak untuk kepala sekolah dan tamu yang
berkunjung. Demikian pula ruang guru. Karena berbagi ruangan dengan
ruang kepala sekolah, pengaturan meja dan kursi guru menjadi sedikit
berhimpitan dan kurang menyediakan ruang yang luas untuk guru atau
tamu keluar masuk meja kursi guru. Sedangkan ruang TU belum ada.
Untuk keperluan administrasi dan tata usaha dilakukan di meja dan kursi
karyawan TU yang berada di dalam ruang guru. Akan tetapi secara
keseluruhan, pengaturan ruang guru, kepala sekolah, dan TU sudah cukup
baik dan rapi sehingga dapat menutupi kendala kurangnya ruangan di
sekolah.

2. Ruang OSIS dan BK
Ruang OSIS dan ruang BK tidak ada di SD Negeri Gunungpati 01
karena kegiatan OSIS di SD belum berdiri sendiri dan pemberian BK di
SD dilakukan oleh guru kelas sehingga tidak memerlukan ruang BK secara
khusus/terpisah.
3. Ruang serbaguna/ aula
Ruang serbaguna/aula juga tidak ada sehingga kegiatan/ acara
bersama yang diadakan oleh sekolah dilaksanakan di lapangan upacara.
Lapangan upacara sudah berlantaikan paving dan cukup luas sehingga
dapat digunakan dengan baik dan dapat menampung seluruh warga
sekolah dan banyak tamu undangan.

6

4. Laboratorium
Laboratorium , baik lab.komputer maupun lab.IPA, belum tersedia
di SD Negeri Gunungpati 01. Siswa tidak dapat memanfaatkan computer
untuk menunjang kegiatan belajar mereka, baik secara individu maupun
kelompok. Untuk pembelajaran IPA juga siswa kurang dapat belajar
dengan maksimal, terutama untuk kegiatan praktek. Alat peraga atau
media pembelajaran IPA yang tersedia masih minim dan disimpan di
ruang perpustakaan, sehingga ada beberapa alat peraga/ media yang cepat
kotor dan rusak, serta kurang praktis dengan memindahkan alat
peraga/media tersebut dari perpustakaan ke kelas dan sebaliknya.
5. Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan dijadikan satu ruangan dengan ruang kelas II
dengan hanya bersekatkan lemari buku bacaan, seperti halnya ruang
kepala sekolah dan ruang guru. Hal ini mengakibatkan ruang perpustakaan
kurang dapat menampung seluruh siswa yang ingin berkunjung dan
membaca buku bacaan di perpustakaan. Namun demikian, dengan cukup
lengkapnya buku bacaan yang ada di perpustakaan, mulai dari buku mapel
sampai buku cerita, dengan teks bacaan yang banyak maupun sedikit,
fasilitas ruang perpustakaan dapat dikatakan cukup baik.
6. Ruang Kelas
Selain itu, ruang kelas di SD Negeri Gunungpati 01 ini berjumlah
lengkap, mulai dari ruang kelas I sampai kelas VI. Setiap kelas
mempunyai papan nama kelas sehingga yang datang ke sekolah tidak perlu
repot mencari letak ruang kelas tertentu. Jumlah kursi dan meja di dalam
masing- masing kelas tidak kurang dari jumlah siswanya. Kursinya pun
satu-satu, bukan model kursi/bangku panjang, sehingga mudah ditata saat
kegiatan pembentukan kelompok belajar di kelas. Setiap kelas mempunyai
papan tulis yang layak pakai, blackboard untuk ruang kelas I sampai kelas
IV, dan whiteboard untuk kelas V dan kelas VI. Di setiap kelas juga
terdapat beberapa pajangan media/alat peraga sederhana seperti peta dan
gambar-gambar, terdapat lemari atau meja khusus untuk menaruh dan

7

menyimpan buku paket, buku ulangan siswa, dan buku-buku lainnya yang
diperlukan dalam KBM. Selain itu, di depan masing- masing kelas terdapat
tempat kran air yang dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai sarana dalam
merawat dan menjaga kebersihan, baik kebersihan diri, ke las, maupun
sekolah. Di depan kelas juga terdapat lapangan upacara yang luas sehingga
siswa dapat bebas bergerak

dan mengembangkan psikomotoriknya

dengan baik. Walaupun ada beberapa kelas yang lampu penerangannya
mati, tetapi hal tersebut bukan menjadi masalah yang berarti mengingat
kegiatan pembelajaran dilakukan pada siang hari sehingga tidak terlalu
bergantung pada lampu penerangan kelas. Dengan demikian, ruang kelas
di SD Negeri Gunungpati 01 dapat dikatakan cukup baik.
7. Fasilitas Penunjang Lainnya
Di SD Negeri Gunungpati 01 terdapat fasilitas penunjang lainnya
seperti kamar mandi, ruang UKS, dan mushola. Terdapat empat buah
kamar mandi siswa yang bersebelahan dengan sebuah kamar mandi untuk
guru. Sebelah kamar mandi guru terdapat dapur.Selain itu, terdapat
mushola, kantin dan ruang UKS. Kantin membantu menyediakan
keperluan siswa mulai dari alat tulis, perlengkapan seragam, cemilan, dan
lain- lain. Kantin terletak satu ruangan dengan UKS, dan di sebelahnya
terdapat mushola.

4. Penggunaan Sekolah
Penggunaan area sekolah di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang
digunakan secara intern atau bersifat pribadi untuk kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler, artinya penggunaan SD Negeri Gunungpati 01 Semarang
tidak dilakukan bersama dengan sekolah lain. Tanggung jawab pengelolaan
sekolah sepenuhnya oleh kepala sekolah dan warga sekolah beserta
masyarakat sekitar SD Negeri Gunungpati 01 Semarang.
Di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang terdiri dari 6 kelas. Proses
belajar mengajar di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang dilaksanakan mulai

8

pagi hari, yaitu pukul 07.00 hingga siang hari, yaitu untuk kelas I dan kelas II
pukul 07.00 - 10.45 WIB, kelas III - kelas VI pukul 07.00 – 12.10 WIB.
5. Keadaan Guru dan Siswa
a. Jumlah Guru dan Sebarannya menurut mata pelajaran.
SD Negeri Gunungpati 01 Semarang mempunyai guru kelas dan
guru mata pelajaran baik yang sudah berstatus pegawai negeri sipil
maupun guru tetap dan guru tidak tetap (GTT). Guru di SD Negeri
Gunungpati 01 Semarang tergolong sangat berkompeten dan memiliki
latar belakang akademik yang jelas. Jumlah tenaga pengajar beserta
kepala sekolah di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang berjumlah 11 guru
yang bertanggung jawab terhadap seluruh KBM dari kelas I hingga kelas
VI yang terdiri dari kepala sekolah yang merangkap guru bahasa jawa, 1
staf TU yang merangkap menjadi guru mata pelajaran Bahasa Inggris, 7
guru kelas, 1 guru agama, 1 guru penjaskes, 1 guru SBK dan 1 penjaga
sekolah.
Status kependidikan kepala sekolah yaitu D2. 6 (enam) orang guru
mempunyai ijazah S1, 3 (tiga) orang guru mempunyai ijazah D2, 1 orang
guru tidak tetap (GTT) dan 1 penjaga sekolah mempunyai ijazah SMA.
Adapun daftar nama guru serta pembagian tugas mengajarnya terlampir.
b. Keadaan siswa
Siswa SD Negeri Gunungpati 01 Semarang adalah sebanyak 117
siswa, terdiri atas Kelas I terdapat 11 siswa, Kelas II terdapat 19 siswa,
Kelas III terdapat 16 siswa, Kelas IV terdapat 26 siswa, Kelas V terdapat
23 siswa, Kelas VI terdapat 22 siswa. Adapun rekap jumlah siswa dari
masing- masing kelas terlampir.
c. Staf tata usaha dan tenaga kependidikan lainnya
Staf Tata Usaha (TU) di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang
dirangkap oleh seorang guru mata pelajaran Bahasa Inggris. Tenaga

9

kependidikan lainnya yang ada di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang
adalah penjaga sekolah.
Jenjang pendidikan terakhir kepala sekolah, guru, dan karyawan.
Mengenai data pendidikan kepala sekolah, guru dan karyawan
sudah terlampir bersama data no 1 dan 3.

6. Interaksi Sosial
Berdasarkan observasi yang telah kami lakukan di SD Negeri
Gunungpati 01, maka dapat diperoleh informasi tentang interaksi sosial
diantara warga sekolah SD Negeri Gunungpati 01.
a. Kepala Sekolah dengan Guru
Hubungan interaksi antara kepala sekolah dengan guru sudah
terlaksana dengan baik. Hal ini terbukti dengan adanya dukungan dari
kepala sekolah terhadap proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
guru. Sebelum melakukan pembelajaran, kepala sekolah beserta guru
melakukan shearing mengenai materi, metode, strategi dan pendekatan
pembelajaran yang akan dipergunakan dalam KBM.
b. Guru dengan Guru
Hubungan interaksi antara guru dengan guru terjalin dengan baik.
Terbukti dengan adanya koordinasi dan kerjasama antar guru mapel yang
mendukung proses pembelajaran di sekolah. Antara guru yang satu dengan
yang saling tukar pikiran dan informasi mengenai pembelajaran di kelas.
c. Guru dengan Siswa
Hubungan interaksi antara guru dengan siswa sudah baik. Adanya
timbal balik dalam proses pembelajaran, siswa aktif bertanya mengenai
materi yang sekiranya siswa belum paham. Setelah proses pembelajaran
guru selalu memberikan penguatan dan kesimpulan mengenai materi yang
telah diajarkan.
d. Siswa dengan Siswa
Hubungan antara siswa dengan siswa sudah berjalan dengan baik.
Misal ada tugas kelompok, siswa dapat bekerjasama dalam menyelesaikan

10

tugas. Siswaat mengkondisikan dirinya, saat pembelajaran suasana tidak
gaduh, namun saat istirahat suasana menjadi ramai karena siswa senang
bermain.
e. Interaksi secara keseluruhan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi yang
terjadi di lingkungan SD Negeri Gunungpati 01 sudah terlaksana dengan
baik. Adanya interaksi antar personal menjadikan hubungan kekeluargaan
lebih erat dan harmonis, sehingga suasana di SD Negeri Gunungpati 01
mendukung dalam proses pembelajaran.

7. Pelaksanaan Tata Tertib
Di SD Negeri Gunungpati 01 sudah terdapat beberapa tata tertib,
meliputi tata tertib guru, tata tertib siswa di sekolah, serta tata tertib siswa di
kelas. Di samping guru, tata tertib guru juga mengikat kepala sekolah, staf TU
dan tenaga kependidikan lainnya. Hampir seluruh warga sekolah sudah
menaati tata tertib yang berlaku dengan baik. Sanksi/ hukuman diberikan
kepada warga sekolah yang melanggar tata tertib tanpa pandang bulu.

8. Bidang Pengelolaan dan Administrasi
a. Struktur organisasi sekolah : struktur organisasi yang ada disekolah ini
sudah jelas pembagiannya. Mulai dari kepala sekolah sampai dengan guru
kelas dan guru mapel khusus. Dan organisasi ini juga dipantau oleh
komite sekolah dan lurah di desa pandean. Karena tenaga kerja yang ada di
sini juga sedikit maka tidak ada kepala perpus khusus dan kepala ba gian
tata usaha. Melainkan memanfatkan sumber daya alam yang ada. Jadi
tidak aneh kalau ada guru yang merangkap sebagai kepala tata usaha
maupun sebagai kepala perpustakaan.
b. Struktur administrasi. : karena dalam bagian tata usaha hanya satu orang
maka tidak ada struktur administrasi, namun dalam pelaksanaanya dibantu
oleh bendahara dan seksi keuangan yang ada. Sehingga pekerjaan
dilaksanakan secara kondisional.
11

c. Struktur organisasi kelas : dalam kelas terdapat organisasi kelas yang di
pilih sendiri oleh siswa dengan bimbingan guru. Dimana terdapat ketua
kelas, wakil ketua, sekretaris dan bendahara. Sedangkan seperti jadwal
piket khusus tidak ada, karena siswa membersihkan kelas secara gotong
royong.
d. Kalender akademik

: kalender pendidikan sudah dibagikan oleh

pemerintah kota semarang, dimana didalamnya sudah diatur jadwal
kegiatan akademik selama setahun, dan di SD Negeri Gunungpati 1 sudah
menerapkannya dalam kegiatan di sekolah, namun disesuaikan juga
dengan keadaan dan situasi yang terjadi di sini.
e. Jadwal pelajaran : jadwal pelajaran yang ada di sini sudah terjadwal
secara rapi untuk semua kelas. Namun dalam proses pelaksanaan nya
disini mempunyai tradisi atau kebiasaan diman alokasi waktu tidak harus
tepat dengan bel. Akan tetapi guru menyesuaikan kondisi dan tahu
mengalokasikan waktu sesuai karakteristik siswa. Sedangkan pada bulan
ramadhan jadwal mengalami perubahn sedikit dengan mengurangi alokasi
waktu sebanyak 5 menit setiap 1 jam mata pelajaran.
f.

Jadwal ekstrakurikuler : disini terdapat 2 kegiatan ekstrakurikuler yaitu
seni tari dan pramuka. Dimana pramuka dilaksanakan setiap hari sabtu
seusai pulang sekolah dan seni tari diadakan setiap hari rabu. Namun pada
bulan ramadhan kegiatan ekstra diliburkan.

g. alat bantu PBM : untuk media yang dapat digunakan sebagai penunjang

proses belajar mengajar banyak tersedia disini, mulai dari CD interaktif,
alat peraga (KIT) dan juga buku buku yang masih baru dan ter uptodate.
Namun saying dalam pelaksanaanya Kit masih jarang di gunakan, dan CD
interaktif tidak bisa dimanfaatkan karena alat bantu ICT masih belum
memadai.

12

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I yang dillaksanakan pada
tanggal 30 Juli – 11 Agustus 2012 di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang
telah berjalan dengan baik. Setelah melaksanakan observasi dan orientasi di
sekolah, maka penyusun memberikan simpulan sebagai berikut:
1. Dengan adanya hubungan yang harmonis antar semua warga sekolah maka
akan menciptakan suasana yang aman, nyaman, tenang dan mendukung
proses belajar mengajar.
2. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan mode l dan media yang
kurang memadai, pembelajaran lebih sering diterapkan dengan model
pembelajaran konvensional.
3. Sebelum melaksanakan pelaksanaan belajar mengajar guru membuat
perangkat pembelajaran terlebih dahulu, meliputi program tahunan,
program semester, silabus, RPP, dan penentuan KKM. Kemudian guru
melakukan evaluasi terhadap cara mengajarnya dalam rangka perbaikan
agar proses pembelajaran berikutnya lebih baik lagi.
4. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan tercapai secara maksimal bila di
dukung dangan kondisi belajar yang menguntungkan serta sarana dan
prasarana yang lengkap dan memadai.

B. Saran
Dalam kegiatan PPL I, mahasiswa praktikan dapat memberikan saran
yang sekiranya berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri
Gunungpati 01 Semarang, yaitu:.
1. Pihak pengelola SD Negeri Gunungpati 01 Semarang agar menambah
fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran, terutama gedung, media
pembelajaran, dan fasilitas lainnya agar pembelajaran lebih kondusif.

13

2. Peraturan dan kedisplinan sekolah hendaknya lebih ditingkatkan lagi, agar
mutu dan kualitas sekolah tetap terjaga ketertibannya.

14

LAMPIRAN - LAMPIRAN

15

REFLEKSI DIRI

Nama
NIM
Jurusan

: Joni Maryanto
: 1401409008
:PGSD

Di SD Gunungpati 1, saya selaku praktikan bertindak sebagai guru kelas,
untuk itu mata pelajaran yang ditekuni meliputi 5 mata pelajaran umum yaitu IPA,
IPS, Bahasa Indonesia, Pkn, dan Matematika. Kelima mata pelajaran tersebut
masing- masing mempunyai keunggulan dan kelemahan yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. IPA merupakan matapelajaran yang cenderung paling
mudah dibandingkan matapelajaran lainnnya, hal ini karena konsep-konsep IPA
yang mudah dijumpai anak dalam kehidupan sehari- hari.. Mata pelajaran
Indonesia juga merupakan mata pelajaran yang biasanya dianggap paling dah
selain mata pelajaran IPA. Bahasa Indonesia berisi tentang kebahasan dan segala
hal mu yang berhubungan dengan komunikasi dengan bahasa Indonesia serta
pembelajaran sastra guna mendukung pembelajaran bahasa. Mata pelajaran
matematika bersifat eksak yang menuntut ketelitian siswa, selain itu matematika
dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap hal- hal yang berhubungan
dengan angka dan bilangan. Mata pelajaran IPS maupun Pkn lebih bersifat social
jadi mengarjakan siswa tentang berbagai hubungan-hubungan social sehingga
akan meningkatkan pemahaman siswa akan hakekat hubungan social manusia
serta berbagai seluk-bekuknya Meskipun demikian, selain memiliki keunggulankeunggulan di atas, kelima mata pelajaran tersebut juga memiliki kelemahan
seperti, mata pelajaran PKn, biasanya begitu masuk ke materi tata pemerintahan
dan peraturan anak akan susah menangkap secara utuh materi pelajaran yang
diberikan. Mata pelajaran IPA, siswa biasanya sulit dalam menghafal berberapa
hal yang berhubungan dengan materi IPA seperti nama, ataupun urutan- urutan
tertentu dalam materi IPA. Mata pelajaran IPS merupakan matapelajaran yang
lebih bersifat hafalan yang terkadang menjadi materi yang susah terutama apabila
siswa tidak dikondisikan untuk tertib/rajin belajar. Mata pelajaran bahasa
terkadang dirasa susah oleh beberapa murid ketika diminta praktek langsung
berbahasa terlebih lagi sastra. Kelemahan mata pelajaran matematika biasanya
ditemukan di kelas tinggi dimana materi matematika sudah menggunakan
bilangan yang semakin rumit. Hal itulah yang terkadang menjadi momok bagi
siswa.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup komplit di SD Gunungpati
1 memang sangat mendukung dalam kegiatan belajar mengajar. Ada berbagai
macam media maupun sarana yang terdapat di SD Gunungpati 1, seperti sarana
olahraga yang terdiri dari net, lapangan bulutangkis maupun beberapa bola untuk
berbagai permainan. Ada juga kit IPA guna melakukan praktek IPA secara
langsung oleh siswa. Selain itu, terdapat bermacam- macam contoh bangunbangun ruang untuk mendukung pembelajaran matematika. Selain media yang

16

sudah cukup komplit, beberapa guru kelas terkadang membuat media sendiri guna
mendukung pembelajaran yang akan diajarkan.
Guru-guru SD Gunungpati 1 terdiri daru guru-guru yang cukup
berkualitas. Hal itu terbukti dengan penghargaan maupun perlombaan yang
dimenangkan siswa SD Gunungpati 1. Di dalam pembelajaran, kualitas guru
terlihat secara jelas dalam penyampaian materi dengan berbagai metode- metode
yang inovatif dan juga dalam pengkondisian kelas dengan menggunakan metode
yang menarik. Dosen pembimbing yang diterjunkan di SD Gunungpati 1
merupakan dosen-dosen pilihan dan dosen-dosen yang berkualitas. Hal itu terlihat
selama mengajar di kampus PGSD, dosen-dosen yang dipilih merupakan dosen
yang memiliki cirri yang sangat khas dalam menyampaikan materi. Masingmasing dosen memiliki cara yang unik dan menarik dalam menyampaikan
berbagai materi mata kuliah yang diampunya.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, masing- masing guru SD
Gunungpati 1 memiliki metode- metode yang inovatif dalam menyampaikan
materi maupun membentuk kepribadian siswa. Jadi, SD Gunungpati 1 selain
menekankan pada output berupa kemampuan akademik yang baik juga
menekankan pada pembentukan karakter siswa.
Sebagai praktikan, saya merasa cukup mampu dengan bekal yang
diperoleh selama belajar di bangku perkuliahan PGSD FID UNNES. Saya sudah
diberi berbagai macam bekal maupun pengalaman di kampus. Meskipun
demikian, masih banyak hal yang perlu dipelajari dan dapat diperoleh di Sekolah
latihan,SD Gunungpati 1 dan tentunya masih banyak kekurangan dalam
melakukan praktek pembelajaran nantinya.
Selama melakukan observasi di SD Gunungpati 1, saya mendapat banyak
pengalaman mengenai kondisi lapangan secara nyata. Saya juga mendapat ba nyak
ilmu setelah melihat bagaimana cara mengajar siswa, dan bagaimana cara
mengkondisikan siswa, serta berbagai cara-cara untuk membentuk kepribadian
positif siswa.
. Untuk itu setiap kelas jumlah siswanya yaitu antara 20 siswa sampai 30 siswa
agar pembelajaran bisa berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran bias
tercapai secara maksimal. Sedikit saran bagi UNNES yaitu mengenai koordinasi
ataupun sosialisasi untuk sekolah-sekolah latihan, sebaiknya lebih dilakukan
secara lebih intensif lagi sehingga semua unsure dalam sekolah praktikan bisa
lebih siap dan hasilnya pun akan lebih optimal. Pemilihan lokasi latihan sudah
sangat baik, dengan mempercayakan sekolah-sekolah unggul untuk tempat PPL
sehingga dari sana praktikan/mahasiswa akan memperoleh banyak pengalaman
yang bermanfaat.

17

REFLEKSI DIRI

Nama
NIM
Prodi

:
:
:

Galih Suci Pratama
1401409049
PGSD

Penulis sebagai praktikan telah melaksanakan kegiatan observasi untuk
mengumpulkan data sebagai pembuatan laporan kegiatan PPL 1 yang
dilaksanakan di SD Negeri Gunungpati 1 Kota Semarang. Observasi telah
dilaksanakan selama 2 minggu yaitu mulai tanggal 30-11 agustus 2012 dengan
berbagai macam strategi untuk pengumpulan data yang dilaksanakan secara
berkelompok yang beranggotakan 8 mahasiswa yang berasal dari mahasiswa
PGSD 6 orang dan mahasiswa PGPJSD 2 orang.
Dari hasil observasi yang telah dilaksanakan di SD Negeri Gunungpati 1
Kota semarang, diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni
Dari hasil observasi yang telah dilakukan di masing- masing kelas,
penulis dapat memberikan gambaran tentang kekuatan dan kelemahan
pembelajaran di kelas secara umum. Dari segi kekuatan pembelajaran mata
pelajaran di SD N Gunungpati 1 adalah terdapatnya berbagai macam mediamedia pembelajaran seperti CD pembelajaran untuk pelajaran IPA, IPS dan
Matematika. Selain itu terdapat juga peta dalam berbagai versi KIT untuk
praktek, globe, torso dan media- media yang lain. Didalam masing- masing
kelas pun terdapa RPP yang sebagai panduan dalam melaksanakan
pembelajaran.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan terdapat berbagai kelemaha
meliputi guru kurang memahami cara penggunaan media yang ada didalam
sekolah seperti media CD pembelajaran dan media KIT untuk praktek yang
akhirnya tidak pernah digunakan dan berdebu. Selain itu RPP yang ada pun
masih menggunakan versi lama dan tidak sesuai dengan standar proses. Hal
tersebut mengakibatkan pembelajaran yang terjadi didalam kelas lebih
menggunakan metode ceramah. Dan akhirnya berdampak pada kualitas
pembelajaran yang masih rendah.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang telah dimiliki oleh SD Negeri 1
Gunungpati cukup memadai. Secara fisik bangunan masih layak untuk
digunakan. SD Negeri Gunungpati 1 memiliki ruang kelas sebanyak 6 kelas.
Namun untuk kelas 2 ruang kelas masih berdampingan dengan perpus dalam
satu ruang dikarenakan ruangan yang terdapat disekolah belum tersedia untuk
perpustakaan. Selain itu juga terdapat ruang kantor, uks, koperasi, musholla,
WC, dapur, gudang, dan parkir. Semua ruangan tersebut masih layak namun
bangunan yang telah tua.
Barang-barang yang terdapat di dalam kelas yang layak digunakan
seperti meja, kursi, papan tulis, dan lemari. Dibeberapa kelas terdapat lampu
18

3.

4.

5.

6.

yang masih mati, kain untuk lap, kaca, kran air namun masih belum merata.
Dibeberapa kelas juga tidak terdapat kipas anginya. Sehingga pada waktu
siang hari terasa panas, dan mempengaruhi proses pembelajaran. Selain hal
tersebut SD tersebut juga belum mempunyai laboratorium untuk praktek
siswa dan ruang TU (masih bergabung dengan kantor)
Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong memiliki peranan penting dalam menunjang kelancaran
PPL. Namun kualitas guru pamong di SD N 1 Gunungpati sangat baik. Guru
Pamong dapat mengarahkan praktikan agar mengaetahui dan memahami
seluk beluk SD yang kemudian dapat memperlancar jalannya kegiatan PPL
baik saat pembelajaran terbimbing maupun terpadu sehingga menjadi koreksi
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran berikutnya.
Dosen pembimbing di dalam kegiatan PPL 1 datang satu kali
pertemuan. Penulis berharap dosen pembimbing dapat datang dalam
pelaksanaan mengajar sehingga kualitas praktikan akan lebih baik. Dosen
pembimbing juga mampu memberikan bimbingan dan masukan- masukan
yang dibutuhkan penulis.
Kualitas pembelajaran di sekolah latihan
Observasi kelas yang dilakukan penulis selama 2 minggu dapat
menghasilkan data-data sebagai berikut:
a. Masih ada beberapa guru yang metode mengajarnya masih
konvensional yang lebih mengedepankan pada metode ceramah.
b. Guru sudah menguasai materi dengan baik namun dalam
pelaksanaan pembelajaran guru belum menggunakan media pembelajaran
agar menarik minat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar sehingga terdapat
beberapa siswa yang mampu mengikuti pembelajaran dengan baik dan
terdapat beberapa siswa yang masih tertinggal dalam beberapa pelajaran.
Dengan kondisi siswa tersebut, sebaiknya guru menggunakan model
pembelajaran yang lebih inovatif dan menggunakan media yang menarik,
sehingga siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran.
Kemampuan diri praktikan
Penulis sebelum terjun langsung ke SD Negeri 1 Gunungpati sudah
mendapatkan pembekalan meliputi kegiatan micro teaching dan pembekalan
PPL yang dilakukan di kampus PGSD. Selain itu, penulis mempunyai
pengalaman mengajar SD saat mendapatkan tugas observasi di dalam
berbagai mata kuliah tertentu. Akan tetapi teori yang telah diajarkan didalam
perkuliahan ada yang dapat diaplikasikan dan ada yang be lum dapat di
aplikasikan mengingat kondisi latar belakang, sarana dan kemampuan guru
dan siswa yang berbeda-beda. Hal ini yang menjadi intropeksi penulis dalam
melakukan kegiatan mengejar praktek terbimbing dan praktek mandiri. Oleh
karena itu, penulis berharap bimbingan dan masukan dari dosen pembimbing
dan pengalaman dari guru pamong agar penulis dapat mencapai kualitas
pembelajaran dengan baik.
Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan ppl 1
Setelah melakukan observasi penulis mendapatkan banyak
pengetahuan dan pengalaman yang lebih menambah khasanah praktikan.

19

Praktikan lebih memahami terkait dengan system pembelajaran, manajemen,
keterampilan mengajar, hubungan kemasyarakatan, hubungan emosional
diantara siswa dan guru, administrasi sekolah, administrasi kelas, dan penulis
juga mendapatkan gambaran tentang pembelajaran langsung kepada siswa
dengan mengamati guru mengajar. Dari segi manajemen, penulis mengetahui
tipe kepala sekolah memimpin sekolah melalui berhubungan baik dengan
guru, siswa dan warga masyarakat sekitar. Selain itu praktikan juga
mendapatkan gambaran tentang administrasi sekolah dan administrasi kelas.
Praktikan juga terlibat langsung dalam pembuatan beberapa administrasi
kelas. Dalam bidang pembelajaran, praktikan juga mendapatkan cara guru
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakan
agar tercapai tujuan pembelajaran dengan baik. Selain itu, penulis juga
mendapatkan berbagai permasalahan yang dimiliki anak pada saat belajar
sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa.
7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Saran dari penulis untuk pengembangan sekolah latihan yaitu didalam
setiap kelas sebaiknya guru merencanakan menggunakan RPP yang sesuai
dengan standar proses, pada saat pelaksanaan dengan menerapkan
pembelajaran yang inovatif dan saat evaluasi sekolah dapat me mbuat angket
untuk pengembangan sekolah. Untuk sarana dan prasarana yang kurang
sebaiknya ditambahkan, agar siswa dapat mengembangkan ketrampilan yang
dimiliki dan tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Dalam hal kedisiplinan
perlu ditingkatkan dikarenakan masih banyak waktu yang masih tidak sesuai
dengan jadwal pelajaran terutama dalam pembunyian bel sekolah.
Untuk UNNES sebaiknya lebih mengutamakan kualitas SD yang
menjadi daerah praktikan agar praktikan lebih mengalami pengalaman yang
lebih menantang. Informasi pun masih perlu digiatkan karena masih banyak
permasalahan yang dihadapi mahasiswa sebelum melaksanakan PPL.
Demikian hasil dari refleksi PPL 1 yang praktikan lakukan, semoga dapat menjadi
pertimbangan buat semua pihak yang terkait agar menjadi yang terbaik.
Terimakasih

20

REFLEKSI DIRI
Nama : Weni Septya Dewi
NIM : 1401409062
Prodi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pendidikan merupakan sebuah proses utnuk mengembangkan semua aspek
kepribadian manusia, baik pengetahuan, sikap maupun keterampilan secara
optimal sesuai dengan tujuan pendidikan. Utnuk menunjang berlangsungnya
proses pendidikan, peran serta secara aktif dari pendidik sangatlah pendting.
Dengan demikian, posisi pendidik dalam hal ini guru adalah sangat sentral yaitu
mengantarkan peserta didik menuju kedewasaan dan memiliki karakter bangsa
Indonesia yang berjiwa Pancasila. Memahami posisi guru yang seperti itulah,
praktikan sebagai calon pendidik memerlukan adanya bekal yang cukup sebelum
terjun langsung dalam dunia keguruan dan pendidikan. Salah satu aktivitas dalam
membekali diri praktikan sebagai calon pendidik adalah dengan melaksanakan
kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Berdasarkan peraturan Rektor
Universitas Negeri Semarang Nomor 09 Tahun 2010 tentang Pedoman Praktik
Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri
Semarang, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan intra kurikuler
yang wajib diikuti oleh mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri
Semarang. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilaksanakan
tanggal 30 Juli-20 Oktober 2012 terdiri dari PPL 1 dan PPL 2 ini dilaksanakan
untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan
yang profesional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan
kompetensi paedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
Penulis, sebagai praktikan telah melaksanakan kegiatan PPL 1 yaitu
observasi dan orientasi di sekolah/tempat latihan bertempat di SD Negeri
Gunungpati 01, Semarang. Observasi dan orientasi te lah dilaksanakan selama 2
(dua) minggu efektif yang dimulai tanggal 30 juli 20012 sampai dengan 11
Agustus 2012 dengan bermacam- macam kegiatan yang dilaksanakan secara
berkelompok terdiri dari 6 (enam) mahasiswa PGSD dan 2 (dua) mahasiswa
PGPJSD. Dalam pelaksanaan PPL1 ini tidak ada suatu hambatan yang berarti
karena penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik dari pihak sekolah
maupun luar sekolah.
Setelah melakukan PPL1, maka penulis melakukan refleksi sebagai
evaluasi dan rekomendasi. Adapun refleksi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan dan Kelemahan Pembelajaran Mata Pelajaran yang Ditekuni
Mahasiswa PGSD adalah sebagai calon guru kelas sehingga
diharapkan mampu menguasai semua mata pelajaran yang ada dalam
pembelajaran. Dikarenakan pelaksanaan PPL 1 bertepatan dengan bulan
Ramadhan, pembelajaran dilakukan di dalam kelas. Dari hasil pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang,
praktikan dapat memberikan gambaran umum mengenai pembelajaran yang
berlangsung di SD tersebut baik dari segi kekuatan maupun kelemahan. Dari

21

segi kekuatan terlihat bahwa pembelajaran yang berlangsung di SD tersebut
telah dilakukan sesuai dengan pedoman kurikulum. Persiapan mengajar juga
telah dilakukan secara baik oleh masing- masing guru kelas. Guru mampu
memberikan motivasi pada siswa sehingga siswa terlihat antusias dalam
mengikuti pelajaran, dan tugas-tugas berjalan dengan baik sampai dengan
koreksi/evaluasi. Adapun kelemahan dari pembelajaran yang berlangsung di
SD adalah masih kurangnya penerapan pembelajaran inovatif pada masingmasing kelas. Pada umumnya guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional. Penggunaan media pembelajaran yang masih terbatas.
2. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Ketersediaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah latihan yaitu
SD Negeri Gunungpati 01 Semarang ini perlu untuk ditambah guna
menunjang terlaksananya proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Namun,
kondisi fisik bangunan masih layak untuk digunakan. Hanya saja diperlukan
ruang perpustakaan khusus dan tidak digabung dengan kelas II, sehingga
tempat duduk siswa tidak berhimpitan dan hanya memiliki sedikit ruang
gerak. Perpustakaan sekolah ini memiliki koleksi buku-buku dan alat peraga
yang cukup lengkap yang dapat dimanfaatkan siswa dan guru sebagai sumber
belajar. Buku-buku mata pelajaran yang ada di dalam setiap kelas juga sudah
lengkap tetapi tempat pajangan/pojok kreatifitas siswa belum tersedia
sehingga kreatifitas siswa belum mampu diaplikasikan secara optimal. SD
Negeri Gunungpati juga memiliki halaman sekolah luas, sehingga dapat
digunakan untuk kegiatan siswa di luar kelas.
3. Kualitas Guru Pamong dan Dosen Pembimbing
Dalam PPL I di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang, Praktikan
dibimbing oleh Guru Pamong yaitu Ibu Suparti S.Pd. Sedangkan Dosen
Pembimbing praktikan adalah Bapak Harmanto, S.Pd. M.Pd. Kualitas guru
pamong dalam pelakasanaan PPL 1 di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang
dapat dikatakan berkualitas dan sangat terbuka terhadap praktikan. Terlihat
dari kegiatan beliau saat membimbing siswa dalam belajar, dan memberikan
motivasi kepada anak didiknya. Beliau selalu mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari- hari, sehingga mempermudah siswa untuk memahami
konsep materi pelajaran yang disampaikan. Beliau sering mengadakan
koordinasi mengenai kegiatan-kegiatan praktikan, memberikan masukanmasukan yang bermanfaat, serta selalu sabar dalam membimbing praktikan.
Kualitas dosen pembimbing dalam pelaksanaan PPL 1 berkualitas. Dosen
pembimbing secara berkala melakukan kunjungan ke sekolah praktikan.
Selain itu juga memberikan bimbingan dan masukan kepada praktikan agar
tujuan diadakannya PPL dapat tercapai.
4. Kualitas Pembelajaran di Sekolah Latihan
Pembelajaran di SD Negeri Gunungpati 01 Semarang dapat dikatakan
cukup baik. Ditunjukkan dari proses belajar mengajar yang berlangsung
dengan baik karena ditunjang oleh kemampuan guru dalam mengelola kelas,
penguasaan materi, dan evaluasi belajar yang berkualitas. Hal ini terlihat dari
kegiatan belajar mengajar yang melibatkan keaktifan siswa, sehingga siswa
bukan menjadi obyek pembelajaran namun menjadi subyek pembelajaran.

22

Guru juga sangat transparan dalam memberikan penilaian, dan memberikan
motivasi serta bimbingan kepada siswa yang secara akademik kemampuannya
kurang atau berada dibawa rata-rata dari standar KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal).
5. Kemampuan Diri Praktikan
Sebelum praktikan (penulis) diterjunkan untuk melaksanakan PPL 1 di
SD Negeri Gunungpati 01, praktikan telah mempersiapkan diri dengan
melakukan Micro Teaching dengan bimbingan dosen pembimbing. Selain itu,
praktikan juga telah mengikuti pembekalan PPL yang dilaksanakan selama 3
hari di Auditorium PGSD UNNES. Bekal keterampilan lainnya diperoleh
praktikan dari hasil belajar pada beberapa mata kuliah yang diampu oleh
beberapa dosen yang memiliki kompetensi yang profesional. Walaupun
beberapa bekal keterampilan telah diperoleh, tetapi masih ada rasa
kekhawatiran terhadap pembelajaran yang akan dilakukan. Hal tersebut
disebabkan oleh kurangnya pengalaman praktikan dalam melakukan
pembelajaran langsung dengan siswa-siswa sekolah dasar. Oleh sebab itu,
dukungan, bimbingan, arahan, serta masukan dari guru pamong dan dosen
pembimbing sangat dibutuhkan oleh praktikan untuk dapat mencapai tujuan
yang diharapkan yaitu tercapainya tujuan pembelajaran
6. Nilai Tambah yang Diperoleh Penulis Setelah Melaksanakan PPL 1
Adapun Nilai tambah yang diperoleh setelah melaksanakan PPL1
selama 2 (dua) minggu efektif ini adalah praktikan mendapat pengetahuan dan
pengalaman mengenai banyak hal yang berkaitan dengan keadaan dan
kegiatan yang berlangsung di sekolah mulai dari keadaan lingkungan sekolah,
hubungan antar personal, bagaimana sekolah, bagaimana seorang guru harus
menempatkan diri dan mengambil peranan dalam kegiatan sekolah serta dalam
pembelajaran. Selain itu, melalui observasi pembelajaran di kelas, penulis
mendapatkan pengalaman dan gambaran bagaimana merencanakan dan
melaksanakana KBM agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Penulis juga
dapat mengetahui masalah- masalah belajar yang dihadapi oleh siswa sekolah
dasar berkaitan dengan karakteristik siswa. Sehingga secara tidak langsung
praktikan lebih siap melaksanakan PPL 2.
7. Saran Pengembangan bagi Sekolah dan UNNES
Saran yang dapat penulis berikan bagi pengembangan sekolah yaitu
penerapan kedisiplinan melalui kebiasaan untuk lebih ditingkatkan. Hal ini
berkenaan dengan penanaman kepribadian siswa. Selain itu, proses
perencanaan, pelakasanaan, dan evaluasi pembelajaran agar lebih ditingkatkan
kualitasnya. Penggunaan media dan pemilihan model dan metode
pembelajaran untuk lebih diperhatikan demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Penyediaan kelengkapan fasilitas juga diharapkan dapat dilakukan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.
Saran pengembangan yang dapat penulis sampaikan bagi UNNES
yaitu dalam persiapan pelaksanaan PPL supaya dikoordinasikan lebih matang
sehingga tidak terjadi gangguan teknis maupun nonteknis.

23

REFLEKSI DIRI

Nama
Nim
Prodi

: Rina Arifiani
: 1401409088
: PGSD

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kuasa-Nya
penulis, sebagai praktikan, telah melaksanakan PPL 1 dengan kegiatan observasi
dan orientasi di sekolah / tempat latihan SD Negeri Gunungpati 01. Kegiatan
tersebut dilaksanakan selama dua minggu bersama kelompok yang terdiri dari
delapan orang mahasiswa UNNES.
Adapun hasil kegiatan PPL 1 adalah sebagai berikut :
1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mapel yang ditekuni
Program pembelajaran di SD Negeri Gunungpati 01 rutin dilaksanakan sesuai
dengan jadwal yang telah disusun dengan mengacu pada kurikulum dan
kalender pendidikan yang berlaku. Guru menyampaikan materi dan tugas
sesuai rencana. Selain itu, jumlah siswa yang tidak terlalu ba nyak membantu
guru dalam mengkondisikan kelas dan mengajarkan materi, serta membantu
siswa dalam belajar. Hal ini dikarenakan dengan jumlah siswa yang tidak
terlalu banyak tersebut membuat guru lebih fokus membimbing dan
mengarahkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya
masing- masing.
Sedangkan kelemahanya terletak pada pemakaian media pembelajaran yang
dirasa kurang membantu. Pemanfaatan media yang sangat sederhana dan
tidak adanya pemanfaatan TIK, seperti computer, LCD proyektor, tape
recorder, dan televisi, mengakibatkan kurang terbantunya siswa dalam
mempercapat memahami materi di samping kurang mengenalnya
perkembangan teknologi yang berlangsung pesat. Selain itu, di dalam
kegiatan pembelajaran, guru kurang memvariasikan model dan metode
pembelajaran. Dengan kegiatan
yang hanya mendengarkan ceramah/
penjelasan dari guru, kurang memudahkan siswa dalam memahami materi
pelajaran, serta kurang menarik minat dan motivasi siswa, sehingga dalam
kegiatan pembelajaran ban