PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD DI KELAS VIII A DAN VIII D MTsN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Pola penelitan ini menurut pendekatan datanya menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab
masalah. Masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan
apa yang terjadi sesungguhnya. Penyimpangan antara aturan dan pelaksanaan
teori dengan praktek perencanaan dengan pelaksanaan dengan sebagianya.1
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti
untuk mendapatkan yang betul–betul masalah. Masalah tidak dapat diperoleh dari
belakang meja, oleh karena itu harus digali dengan studi pendahuluan melalui
fakta–fakta empiris supaya peneliti dapat menggali masalah dengan baik, maka
peneliti harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Selanjutnya
supaya masalah tersebut dapat dijabarkan dengan baik, maka masalah tersebut
dirumuskan secara spesifik dan pada umumnya dalam bentuk kalimat tanya.2
Metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya
menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu
kerangka teori, gagasan para ahli maupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamanya, kemudian dikembangkan menjadi permasalah permasalahanya

beserta pemecahan-pemecahanya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran
1
2

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 13
Ibid., hal. 13

43

(verifikasi) atau penolakan dalam bentuk dukungan data empiris dilapangan. Atau
dengan kata lain dalam penelitian kuantitatif peneliti berangkat dari paradigma
teoritik menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori
yang digunakan.3
Penelitian kuantitatif digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel model pembelajaran jigsaw, dan
STAD dan variabel hasil belajar matematika.
2. Jenis Penelitian
Dengan melihat permasalahan pada skripsi ini maka menggunakan jenis
penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu prosedur yang
digunakan peneliti dengan sengaja membangkitkan timbulnya suatu kejadian atau

keadaan, kemudian meneliti bagaimana akibatnya.4 Penelitian eksperimen
sebenarnya dilakukan peneliti dengan mengontrol variabel–variabel secara ketat,
melakukan pemilihan sampel secara acak (random), dan data terukur secara
cermat (precise). Penelitian pra–eksperimen adalah penelitian awal yang
dilakukan untuk menggali atau mendalami suatu masalah yang dapat
dikembangkan untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini dilakukan untuk
menguji hipotesis. Karena itu, setelah masalah dibatasi dengan tegas dan
operasional, peneliti perlu mengembangkan hipotesis yang akan diujinya.

3

Tim Penyusun Buku Pedoman Penyusunan Skripsi Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung, Pedoman Penyusunan Sripsi Institut Agama Ilam Negeri Tulungagung.
(Tulungagung: IAIN Tulungagung Press, 2014), hal. 21
4
Tukiran Taniredja dan Hidayati Mustafidah, Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar).
(Bandung: Alfabeta, 2012), hal. 53

Hipotesis adalah suatu jawaban sementara yang nantinya akan di uji melalui
eksperimen. Hasil pengujian dapat terjadi hipotesis diterima atau ditolak.5

Jenis penelitian yang digunakan dalan penelitian ini yaitu metode
eksperimen semu (Quasi Experimental). Quasi eksperimental pada dasarnya sama
dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabelnya.6
Dengan

tujuan

agar

peneliti

dapat

mengontrol

semua

variabel

yang


mempengaruhi jalanya eksperimen.
Dalam penelitian ini memerlukan data yang mencerminkan kemampuan
siswa sesudah program pengajaran yaitu dengan mengadakan eksperimen belajar
mengajar terhadap kelas yang dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif jigsaw dan STAD.
B. Sampling Penelitian, Populasi, dan Sampel
1. Teknik Sampling Penelitian
Sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling
yang digunakan.7
Pengambilan sampel dalam suatu penelitian ada beberapa cara sebagaimana
menurut Arikunto adalah:
a. Teknik random sampling yaitu pengambilan dengan cara acak atau campur
sehingga setiap subyek dalam populasi itu mendapat kesempatan yang sama
untuk dijadikan sampel.

5

Tatag Yuli Eko Siswono, Penelitian Pendidikan Matematika. (Surabaya: Unesa University

Press, 2010), hal. 43
6
Ibid., hal. 50
7
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung, Alfabeta: 2010) hal. 117-118

b. Teknik stratified sampling, yang biasanya digunakan jika populasi terdiri dari
kelompok-kelompok yang mempunyai susunan bertingkat.
c. Teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan
dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random/daerah
tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.
Adapun sampling dalam penelitian ini adalah random sampling yaitu
pengambilan dengan cara acak atau campur sehingga setiap subyek dalam
populasi itu mendapat kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
random sampling. Hal ini karena penarikan sampel yang digunakan secara acak
sehingga semua populasi dalam penelitian ini mendapat kesempatan yang sama
untuk dijadikan sampel.
2. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian kuantitatif diartikan sebagai wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.8 Selain itu, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang

ditetapkan

oleh

peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian


ditarik

kesimpulanya.9 Dalam buku lain disebutkan bahwa populasi pada prisipnya
adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau binatang yang
tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target
8
9

Sugiyono, Memahami..., hal. 14
Ibid., hal . 49

kesimpulan dari hasil akhir semua kesimpulan.10 Jadi dapat disimpulkan bahwa
populasi adalah seluruh obyek penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah
seluruh siswa kelas VIII di MTsN Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015 yang
berjumlah 339 siswa.
Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas VIII MTs Negeri Tulungagung
No
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kelas
Jumlah
VIII A
36 siswa
VIII B
36 siswa
VIII C
36 siswa
VIII D
31 siswa
VIII E
40 siswa
VIII F

40 siswa
VIII G
40 siswa
VIII H
40 siswa
VIII I
40 siswa
339 siswa
Jumlah
Sumber Data: MTs Negeri Tulungagung 2014/2015
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi.11 Menurut Suharsimi Arikunto,
sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti.12 Jika jumlah
populasi besar, maka tentunya peneliti akan sulit menggunakan semua yang ada
pada populasi. Misal karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga
peneliti dapat menggunakan sebagian dari populasi tersebut. Syarat yang paling
penting untuk diperhatikan dalam mengambil sampel ada dua macam, yaitu
jumlah sampel yang mencukupi dan profil sampel yang dipilih harus mewakili

10


Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2003), hal. 53
11
Ibid., hal. 15
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), hal.174

(representasi).13 Sependapat dengan hal tersebut Bungin menyatakan bahwa
sampel yang dapat menjamin ketepatan kesimpulan adalah sampel yang benarbenar representatif.14
Berdasarkan tabel 3.1, jumlah siswa kelas VIII A adalah 36 siswa dan
jumlah kelas VIII D adalah 31 siswa. Dari 36 siswa yang ada dikelas VIII A,
peneliti hanya mengambil sampel sebanyak 33 siswa, sedangkan dari 31 siswa
yang ada dikelas VIII D, peneliti hanya mengambil sampel 29 siswa. Sampel
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan VIII D di MTsN Tulungagung
semester genap tahun pelajaran 2014/2015 yaitu sebagai berikut.
Tabel 3.2 Daftar Sampel Siswa Kelas VIII MTs Negeri Tulungagung
No
1.

2.

Kelas
VIII A
VIII D
Jumlah Sampel

Jumlah Siswa
33 siswa
29 siswa
62 siswa

C. Sumber Data, Variabel, dan Skala Pengukuran
1. Sumber Data
a. Data
Data merupakan suatu informasi yang dikuantitatifkan dan diperlukan untuk
menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis yang dirumuskan. Data ini
diperoleh melalui suatu pemikiran, yaitu proses menerjemahkan hasil–hasil
pengamatan melalui angka–angka. Proses untuk menghasilkan angka–angka
tersebut menentukan interpretasi yang dibuat, selain menentukan prosedur

13

Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), hal.54
Burhan Bungin, Metodologi Peenlitian Kuantitatif. (Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, 2008), hal. 103
14

statistiknya.15 Selain itu, data merupakan suatu informasi yang dikuantitatifkan
dan diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesisis yang
diperlukan. Data ini diperoleh dari suatu pengukuran, yaitu menterjemahkan hasilhasil pengamatan melalui angka-angka. Proses yang menghasilkan angka-angka
tersebut menentukan interpretasi yang dibuat, selain menentukan prosedur
statistikanya.
Penelitian ini data dibagi menjadi dua yaitu:
1) Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di
lokasi penelitian atau objek penelitian.16 Data primer dalam penelitian ini
adalah hasil post test siswa.
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber
sekunder dari data yang kita butuhkan.17 Data sekunder dalam penelitian ini
adalah informasi dari kepala sekolah, guru, serta dokuntasi dari buku arsip
maupun fakta.
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat
diperoleh. Sumber data dikelompokkan menjadi sebagai berikut.18
1) Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan
melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Sumber data dalam

15

Tatag Yuli Eko Siswono, Penelitian..., hal. 68
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif…, hal. 121
17
Ibid., hal. 121
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., hal. 172

16

penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru matematika, siswa kelas VIII, dan
semua pihak yang terkait dengan penelitian di MTs Negeri Tulungagung.
2) Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan yang berupa keadaan
diam dan bergerak. Sumber data ini dapat memberikan gambaran mengenai
situasi pembelajaran dan kondisi sekolah atau keadaan-keadaan lain yang
berhubungan dengan penelitian di MTs Negeri Tulungagung. Yang dimaksud
data diam adalah ruang kelas, gedung kantor, aula sekolah, perpustakaan dan
lain-lain. Sedangkan data yang bergerak adalah kegiatan belajar mengajar
siswa.
3) Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka,
gambar, atau simbol-simbol lain. Data ini diperoleh melalui

teknik

dokumentasi khusunya melalui dokumen yang dimiliki oleh pihak sekolah
yang antara lain meliputi: data nilai ulangan siswa, data pimpinan, guru,
karyawan, dan siswa MTs Negeri Tulungagung, sarana dan prasana belajar
mengajar disekolah, struktur organisasi sekolah, letak geografis sekolah serta
sejarah berdirinya MTs Negeri Tulungagung dan data-data yang relevan dalam
penelitian ini.
2. Variabel
Variabel adalah kondisi–kondisi, karakteristik–karakteristik atau atribut
yang dimanipulasi, dikontrol, diamati, atau menjadi pusat perhatian peneliti.
Umumnya dalam eksperimen, variable dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
variable bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable).19

19

Tatag Yuli Eko Siswono, Penelitian..., hal. 44-45

a. Variable bebas adalah suatu kondisi atau karakteristik yang merupakan
manipulasi atau perlakuan yang diberikan pada suatu kelompok untuk
menerangkan hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw (X1),
dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (X2).
b. Variable terikat adalah suatu kondisi atau karakteristik yang berubah atau
muncul/tidak muncul ketika peneliti memberikan manipulasi atau perlakuan.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika.
3. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah proses menterjemahkan hasil–hasil pengamatan
melalui angka–angka. Proses untuk menghasilkan angka–angka tersebut
menentukan interpretasi yang dibuat, selain menentukan prosedur statistiknya.20
Jenis-jenis skala pengukuran ada empat, yaitu:21
a. Skala Nominal
Skala nominal yaitu skala yang sederhana disusun menurut jenis
(kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan
sebuah karakteristik dengan karakteristik lainya. Adapun ciri-ciri skala nominal
antara lain: hasil perhitungan dan tidak dijumpai bilangan pecahan, angka yang
tertera tidak label saja, tidak mempunyai urutan (ranking), tidak mempunyai
ukuran baru, tidak mempunyai nol mutlak. Tes statistik yang digunakan ialah
statistik non parametrik.

20

Ibid., hal. 68
Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. (Bandung: Alvabeta,
2013), hal. 11-15
21

b. Skala Ordinal
Skala ordinal ialah skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dan
jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. Analisis yang
digunakan ialah statistik non parametrik.
c. Skala Interval
Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan
data yang lain dan mempunyai bobot yang sama. Analisis yang digunakan ialah
uji statistic parametrik.
d. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan
mempunyai jarak yang sama. Tes statistik yang digunakan ialah tes statistik
parametrik.
Berdasarkan beberapa jenis skala pengukuran yang ada, dalam penelitian ini
menggunakan skala rasio.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan
data adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi yang digunakan dalam penelitian adalah observasi terus terang
atau tersamar. Dalam hal ini peneliti dalam melakukan pengumpulan data
menyatakan terus terang pada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian.

Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas
peneliti.22
b. Tes
Tes adalah cara (yang dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu
ditempuh) dalam rangka pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang
berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaanpertanyaan (yang harus dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikejakan)
oleh testee, sehingga (atas data yang diperoleh dari pengukuran tersebut) dapat
dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee, nilai mana
yang dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee lainya, atau
dibandingkan dengan nilai standar tertentu.23
Dalam penelitian ini, metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil
belajar matematika khususnya pada pokok bahasan bangun ruang. Tes dalam
penelitian ini memuat pertanyaan yang terdiri dari 5 soal uraian. Metode ini
digunakan peneliti untuk mengetahui perbedaan hasil belajar penggunaan model
pembelajaran jigsaw dan STAD. Setelah siswa diberi tes, selanjutnya peneliti
memberikan penilaian berdasarkan hasil pengerjaan soal.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories),

22
23

Sugiyono, Metode Penelitian..., hal. 66
Tukiran Taniredja dan Hidayati Mustafidah, Penelitian. Kuantitatif . . , 2012), hal. 49

ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar
misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain.24
Metode dokumentasi dilaksanakan untuk mendapatkan daftar nama dan
daftar nilai ulangan tengah semester 2 siswa kelas VIII untuk dijadikan dasar
pengelompokan kelompok eksperimen, foto-foto proses penggunaan model
pembelajaran jigsaw danSTAD.
2. Instrument Penelitian
Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrument yang digunakan,
sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan peneliti (masalah) dan
menguji hipotesis diperoleh melalui intrumen. Instrumen sebagai alat pengumpul
data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikan rupa sehingga
menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Data yang salah atau tidak
menggambarkan data empiris bisa menyesatkan peneliti, sehingga kesimpulan
penelitian yang ditarik/dibuat peneliti bisa keliru.25 Instrument yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Pedoman observasi,
Pedoman observasi yaitu alat bantu yang digunakan peneliti ketika
mengumpulkan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena yang diselidiki. (Lampiran 2 )

Tatag Yuli Eko Siswono, Penelitian…, hal. 73
Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan. (Bandung: Sinar Baru
Algaensindo, 2007), hal. 97
24

25

b. Pedoman Tes
Peneliti akan menggunakan instrumen yang berbentuk soal uraian untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran jigsaw
dan STAD.
Instrumen yang baik terlebih dahulu dilakukan uji ahli kemudian diteruskan
dengan uji coba instrumen. Instrumen diuji cobakan pada siswa selain kelas
sampel. Hasil uji coba instrumen dianalisis untuk mengetahui validitas item dan
reliabilitas. Sehingga dapat diketahui instrumen tersebut dapat dipakai atau tidak.
1) Validitas Instrumen
Secara mendasar, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan.26 Untuk instrumen yang berbentuk tes pengujian
validitas dapat dilakukan dengan membandingkan isi instrumen terhadap materi
pelajaran yang telah diajarkan. Untuk menghitung validitas suatu butir soal yang
diberikan, dilakukan dengan bantuan program SPSS 16. Instrument dikatakan
valid jika

dengan taraf signifikansi 5%. Dan sebaliknya jika
dengan taraf signifikansi 5% instrument tersebut tidak valid.

Jika instrument itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasinya (r) sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Penafsiran Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar
Indeks Korelasi
0,800 – 1,000
0,600 – 0,799
0,400 – 0,599
0,200 – 0,399
0,000 – 0,199
26

Kriteria Penafsiran
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup tinggi
Rendah
Sangat rendah (tidak valid)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan . . . , hal. 210

2) Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik.27 Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.28
Suatu instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan
data yang reliabel pula. Pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan
menggunakan teknik Cronbach Alpha. Selanjutnya nilai r tabel dibandingkan
dengan nilai Cronbach Alpha untuk tingkat signifikansi 5%. Jika nilai Cronbach
Alpha lebih besar dari nilai r tabel dan nilai Cronbach Alpha bernilai positif, maka
instrument dinyatakan reliabel. Menurut Nugroho dan Sayuti instrument
dinyatakan reliabel dan reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika
nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.29 Sugiyono, Wibowo dan Suyuthi
dalam Riduwan menyatakan bila korelasi (Corrected Item-Total Correlation) tiap
faktor positif dan besarnya 0,3 keatas maka faktor tersebut merupakan construct
yang kuat (valid).30 Tingkat reliabilitas data metode Cronbach Alpha memiliki
skala diantara 0 sampai 1 yang dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Interpretasi Reliabel Nilai Cronbach Alpha
Alpha
0,00 s.d 0,20
> 0,20 s.d 0,40
> 0,40 s.d 0,60
> 0,60 s.d 0,80
> 0,80 s.d 1,00

27

Tingkat Reliabilitas
Kurang reliabel
Agak reliabel
Cukup reliabel
Reliabel
Sangat reliabel

Ibid., hal. 221
Ibid., hal. 221
29
Agus Eko Sujianto, Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. (Jakarta: PT Prestasi Pustakarya,
2009), hal. 97
30
Ibid., hal. 105
28

c. Pedoman Dokumentasi
Pedoman

dokumentasi

adalah

alat

bantu

yang

digunakan

untuk

mengumpulkan data-data dan arsip dokumentasi maupun buku kepustakaan yang
berkaitan dengan variabel. (Lampiran 3)
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan , dan bahan-bahan lain,
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain.31
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif,
yaitu data yang dapat diwujudkan dengan angka yang diperoleh dari lapangan.
Adapun data kuantitaif ini dianalisis oleh peneliti dengan mengunakan statistik.
Rumus yang digunakan adalah rumus t-test atau uji t dan menggunakan program
SPSS 16.00 for Window yaitu Independen Sample t-test. Teknik t-test merupakan
teknik statistik yang dipergunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua buah
mean yang berasal dari dua buah distribusi.

32

Langkah-langkah adalah sebagai

berikut:
1. Analisis Data Awal
Pada analisis data awal yang harus dilakukan peneliti adalah uji kesamaan
dua variant (homogenitas) dan uji normalitas.

31
32

Sugiyono, Metode Penelitian..., hal. 88
Ibid. , hal. 243

a. Uji homogenitas
Uji homogenitas merupkan persyaratan melakukan t-test, tujuanya untuk
memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian bearawal dari kondisi yang sama
atau homogen dan memastikan apakah asumsi homogenitas pada masing-masing
kategori data sudah terpenuhi ataukah belum. Apakah asumsi homogenitas
terbukti maka peneliti dapat melakukan pada tahap analisis data lanjutan. Akan
tetapi apabila tidak terbukti maka peneliti harus melakukan pembetulanpembetulan metodologis.33 Data diperoleh dari nilai post test pada materi volume
bangun ruang, kemudian data tersebut diuji homogenitasnya apakah data kedua
kelas tersebut homogen atau tidak.Uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki
apakah kedua sampel mempunyai variant yang sama atau tidak. Dalam penelitian
ini uji homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 dengan langkah-langkah
pengujian sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
H0 : Varian kelompok data sama (homogen)
Ha : Varian kelompok data tidak sama (tidak homogen)
2) Menentukan kriteria pengujian
Berdasarkan signifikasi:
-

Jika signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

-

Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

33

Tulus Winarsunu, Statistik dalam…, hal. 99

3) Menentukan kesimpulan
Berdasarkan kriteria pengujian di atas maka dapat disimpulkan jika
signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak itu artinya varian kelompok data tidak
homogen, sedangkan jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima yang berarti varian
kelompok data homogen.
b. Uji normalitas
Penggunaan statistik parametrik mensyaratkan bahwa data setiap variabel
yang akan dianalisis berdistribusi normal.34 Maka dari itu sebelum menguji
hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data.
Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara
spesifik sebelum dilakukan uji t. Uji normalitas digunakan untuk mengkaji apakah
dalam sebuah model t-test, mempunyai distribusi normal atau tidak. Data
diperoleh dari nilai post test pada materi bangun ruang, kemudian data tersebut
diuji normalitasnya apakah data kedua kelas tersebut berdistribusi normal atau
tidak.
Untuk mendeteksi data tersebut normal atau tidak peneliti menggunakan
pendekatan Kolomogorov Smirnov Test yang dipadukan dengan kurva normal PP Plot. Suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila distribusi titik-titik
data pada gambar Normal P-P Plot menyebar disekitar garis diagonal dan
penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.35 Untuk pengujian

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, hal. 241
Dedik Purwanto, Pengaruh Bakat Khusus Numerik dan Kecerdasan Emosional Terhadap
Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas 7 SMPN 1 Durenan Trenggalek. (Tulungagung:
Skropsis tidak diterbitkan), hal. 67
34

35

normalitas data dilakukan dengan bantuan SPSS 16 dengan langkah-langkah
pengujian sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
H0 : Distribusi populasi data normal
Ha : Distribusi populasi data tidak normal
2) Menentukan kriteria pengujian
-

Jika nilai Asymp. Sig (signifikansi) atau nilai probabilitas > Level of
significant (α = 0,05) maka H0 diterima.

-

Jika nilai Asymp. Sig (signifikansi) atau nilai probabilitas < Level of
significant (α = 0,05) maka H0 ditolak.

3) Menentukan kesimpulan
Berdasarkan kriteria pengujian di atas jika Asymp. Sig. > 0,05 maka H0
diterima itu berarti data berdistribusi normal, jika Asymp. Sig. < 0,05 maka H0
ditolak yang berarti data tidak berdistribusi normal.
2. Analisis Data Akhir
Uji T/Uji Hipotesis
Teknik t-test merupakan teknik statistik yang dipergunakan untuk menguji
signifikansi perbedaan dua buah mean yang berasal dari dua buah distribusi. 36
Dalam pengujian ini menggunakan uji dua pihak dengan bantuan SPSS 16
dengan langkah-langkah sebagai berikut:

36

Sugiyono, Metode Penelitian…, hal. 243

a. Merumuskan Hipotesis
H0

: (

) tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar

matematika siswa pada materi bangun ruang dengan menggunakan model
pembelajaran jigsaw dan STAD di kelas VIII A dan VIII D MTsN Tulungagung
Tahun Ajaran 2014/2015.
Ha

: (

) ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar

matematika siswa pada materi bangun ruang dengan menggunakan model
pembelajaran jigsaw dan STAD di kelas VIII A dan VIII D MTsN Tulungagung
Tahun Ajaran 2014/2015.
b. Menentukan Kriteria Pengujian
-

Jika

maka H0 diterima

-

Jika

maka H0 ditolak

c. Menentukan t tabel
T tabel dapat dilihat pada tabel statistik pada signifikansi 0,05 dengan derajat
kebebasan (db) n-2.
Berdasarkan signifikansi:
1) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
2) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
d. Menentukan kesimpulan
1) Jika sig > 0,05 atau

, maka

diterima dan

ditolak.

Dengan demikian hipotesis berbunyi ”tidak ada perbedaan yang signifikan
terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang dengan

menggunakan model pembelajaran jigsaw dan STAD di kelas VIII A dan
VII D MTsN Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015 “ adalah signifikan.
2) Jika sig < 0,05 atau

, maka

ditolak dan

diterima.

Dengan demikian hipotesis berbunyi ”ada perbedaan yang signifikan
terhadap hasil belajar matematika siswa pada materi bangun ruang dengan
menggunakan model pembelajaran jigsaw dan STAD di kelas VIII A dan
VIII D MTsN Tulungagung Tahun Ajaran 2014/2015 “ adalah signifikan.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI VOLUME BANGUN RUANG (KUBUS DAN BALOK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DAN JIGSAW DI KELAS VIII MTs ASSYAFI’IYAH GONDANG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAI

0 0 16

KORELASI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA KELAS VIII MTsN ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 12

KORELASI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA KELAS VIII MTsN ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

KORELASI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR SISWA KELAS VIII MTsN ARYOJEDING REJOTANGAN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD DI KELAS VIII A DAN VIII D MTsN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD DI KELAS VIII A DAN VIII D MTsN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD DI KELAS VIII A DAN VIII D MTsN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD DI KELAS VIII A DAN VIII D MTsN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 28

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD DI KELAS VIII A DAN VIII D MTsN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD DI KELAS VIII A DAN VIII D MTsN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 2015 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1