1.1 LATAR BELAKANG - DOCRPIJM 1482120425BAB 1 Pendahuluan

  BAB PENDAHULUAN

  1

1.1 LATAR BELAKANG

  Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, bersama seluruh wilayah tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang sebesar

  • –besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di daerah, penciptaan lapangan pekerjaan dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.

  Menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dijelaskan bahwa Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar diantaranya adalah urusan pekerjaan umum dan penataan ruang serta perumahan rakyat dan kawasan permukiman. Untuk mewujudkan palayanan dasar tersebut diperlukan perencanaan program infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan sosial, ekonomi dan lingkungan secara terpadu melalui perencanaan program yaitu Rencana Terpadu Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan infrastruktur yang lebih luas dan diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan.

  Menurut Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 pada pasal 2 ayat 2 bahwa RPJM Nasional memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif dan Permen PUPR No. 13/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019 pada

  pasal 2 ayat 1 dimaksudkan sebagai acuan dalam perencanaan, penganggaran, evaluasi kinerja, pengendalian dan pengawasan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat bagi internal dan eksternal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

  Rencana Terpadu Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya merupakan suatu pendekatan dan cara yang dapat digunakan untuk keseluruhan sektor pembangunan permukiman, prasarana dan sarana PU/Cipta Karya. Prinsip keterpaduan yang digunakan dalam penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya diharapkan akan memudahkan mobilisasi sumber pembiayaan melalui kesepakatan bersama untuk pengalokasian sumberdaya dalam jangka menengah, memudahkan kerjasama antara instansi pusat dan daerah dan antara program dan pelaksanaan. Disamping itu RPIJM Bidang PU/Cipta Karya ini disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Kota dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah serta memperhatikan karakteristik dan potensi daerah. Disamping itu, RPIJM Bidang PU/Cipta Karya disusun dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunan dan memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor, kelayakan spasial dan lingkungan.

  Dengan adanya RPIJM Bidang PU/Cipta Karya diharapkan dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan serta mendukung pembangunan permukiman, prasarana dan sarana PU yang mempunyai ciri-ciri: a.

  Memerlukan mobilisasi sumber pembiayaan yang besar b. Memerlukan persiapan dan perencanaan teknis yang matang

  c. Memerlukan pemantapan program dan penganggaran d.

  Memerlukan manajemen pelaksanaan yang menjamin tercapainya tujuan, sasaran dan manfaat secara efisien serta pemanfaatan sumberdaya Dalam mendorong pembangunan permukiman, prasarana dan sarana PU/Cipta

  Karya di Kabupaten Banjar telah dilakukan penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya yang mencakup program tiap sektor secara keseluruhan. RPIJM tahap pertama telah disusun tahun 2008, namun karena pertimbangan keterbatasan kemampuan pendanaan dan waktu penyusunan serta prioritas mendesak untuk mendukung pelaksanaan pembangunan 2009 maka RPIJM Kabupaten Banjar yang telah disusun hanya untuk mendukung pelaksanaan pembangunan tahun 2009 pada 4 lokasi prioritas yaitu Kawasan Wisata Religius Kalampayan, Kawasan Tradisional Bersejarah Teluk Selong, Kawasan Tradisional Bersejarah Pesayangan dan Kawasan Minapolitan Cindai Alus. RPIJM Tahap Kedua disusun pada Tahun 2009 dilakukan penyusunan kembali yang lebih Komprehensip meliputi seluruh kawasan prioritas di Kabupaten Banjar untuk semua sector Cipta Karya dan dalam jangka waktu 5 tahun yaitu mulai tahun 2010-2015.

  Pada tahun 2013 dilakukan penyusunan dokumen RPIJM dalam rangka mereview usulan dokumen RPIJM 2010-2015 serta dilakukan penyesuaian terhadap usulan program tahun 2013 s/d 2017 dengan sistematika penyusunan dari 9 bab menjadi 13 bab. Pada akhir tahun 2013 terbit pedoman terbaru dokumen RPIJM yang berubah menjadi RPI2- JM(Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah) Bidang PU/Cipta Karya, dengan penekanan pada dua hal yaitu berbasis rencana tata ruang sebagaimana yang tertuang dalam RTRW Kabupaten/Kota yang mengacu pada kawasan strategis yang ditetapkan, baik KLSN, KSP maupun KSK, selanjutnya program disusun berbasis entitas yaitu sesuai dengan skala atau lingkup layanan/pengaruh program yaitu berdasarkan eilayah, kabupaten/kota, kawasan hingga lingkungan/komunitas. Selanjutnya yang terakhir bahwa dokumen RPI2JM harus memiliki keterpaduan program pada Kawasan prioritas yang akan ditangani, baik program dari sektor PBL, PLP, Bangkim maupun Air Mnum. Sistematika penyusunan berdasarkan pedoman tersebut juga mengalami perubahan, yaitu menjadi 11 bab. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka disusunlah dokumen RPI2JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Banjar Tahun 2015-2019.

  Selanjutnya pada tahun 2017 dilakukan penyusunan dokumen RPIJM, yang sebelumnya disebut RPI2-JM (Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah) Bidang PU/Cipta Karya, kembali menjadi RPIJM (Rencana Program Investasi Jangka Menengah) yang merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten Banjar dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana pembangunan, rencana tata ruang dan rencana Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) dalam upaya pemutakhiran Amanat Pembangunan Bidang Cipta Karya, penyesuaian sasaran strategis, dan perubahan nomenklatur bidang cipta karya.Sistematika penyusunan berdasarkan pedoman tersebut juga mengalami perubahan, yaitu dari 11 bab menjadi 8 bab. Oleh sebab itu, maka disusunlah dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Banjar Tahun 2017-2021.

  Program investasi Kabupaten Banjar merupakan rekapitulasi dari dokumen RPIJM yang telah disusun dengan mempertimbangkan kemampuan Kabupaten Banjar dari aspek teknis, biaya dan waktu. Selain itu, rencana program investasi harus dilengkapi dengan kesepakatan pendanaan yang diwujudkan melalui persetujuan dan tanda tangan dari Bupati selaku kepala daerah dan ketua DPRD Kabupaten Banjar. Program Investasi Bidang Cipta Karya disusun berdasarkan prioritas menurut kebutuhan kabupaten untuk memenuhi sasaran dan rencana pembangunan Kabupaten Banjar, salah satunya adalah penanganan kawasan kumuh di wilayah perkotaan.

  Penyusunan rencana program investasi, dalam bentuk ringkasan eksekutif, hendaknya ditekankan pada aspek keterpaduan antara pengembangan wilayah/kawasan dengan pengembangan sektor Bidang Cipta Karya, yang mencakup: Koordinasi Pengaturan, Integrasi Perencanaan, dan Sinkronisasi Program berdasarkan Skala Prioritas tertentu atau yang ditetapkan paling sesuai dalam rangka menjawab tantangan pembangunan. Aspek keterpaduan di dalam penyusunan RPIJM diwujudkan melalui sinkronisasi pembangunan sektor Bidang Cipta Karya terhadap rencana pengembangan wilayah/kawasan. Keterpaduan Program diharapkan dapat terwujud dari hasil penyusunan rencana pendanaan yang sangat mempengaruhi dalam keterpaduan pelaksanaan. Selain itu, perlu dijelaskan dalam hal keterpaduan kelembagaan dalam mendukung pembangunan dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Kota Banjarmasin.

  Penentuan skala prioritas program merupakan hasil iterasi antara analisis yang dilakukan terhadap rencana pembangunan Kota, serta analisis terhadap kebutuhan dan rencana pengembangan sektor/komponen, kemampuan keuangan, maupun kemampuan kelembagaan. Penentuan skala prioritas program secara eksplisit perlu dituangkan di dalam Skenario Pembangunan Perkotaan (Bagian dari Rencana Pembangunan Kabupaten/Kota). Rencana program investasi, yang diwujudkan dalam ringkasan eksekutif, harus menjabarkan secara singkat mengenai:

  1. Skenario pengembangan kota dan pengembangan sektor Bidang PU/Cipta Karya; 2.

  Usulan Kebutuhan Investasi yang disusun dengan berbasis demand ataupun target pencapaian sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan daerah;

  3. Mekanisme pendanaan dan kemungkinan pembiayaan pembangunan; 4.

  Skala prioritas penanganan dan rencana pelaksanaan program investasi.

  Dengan demikian, RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Banjar diharapkan dapat mengkomodasikan dan merumuskan kebutuhan pembangunan kabupaten secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi Kabupaten Banjar agar dapat mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, penanganan kawasan kumuh dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata. Dalam hal ini mekanisme pembiayaan APBN yang cukup ketat tercermin dari kelayakan kriteria program yang harus dipenuhi. Penilaian terhadap kelayakan usulan kegiatan didasarkan pada hasil readiness criteria dari usulan evaluasi kinerja sektor dan kinerja daerah dalam memenuhi yang diajukan, meliputi kesiapan dokumen RPIJM, ketersediaan DDUB, ketersediaan lahan, kesiapan dokumen teknis dan DED, serta kesiapan studi AMDAL/UKL/UPL.RPIJM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.

  1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten Banjar

  dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.

  Tujuan dari kegiatan ini adalah Melakukan Review Rencana Terpadu Program

  Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Banjar Tahun 2017-2021 dan Menyusun Revisi Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Kabupaten Banjar Tahun 2017-2021sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang mencakup multi sektor, multi sumber stakeholders. pendanaan, dan multi

  1.3 KEDUDUKAN RPIJM

Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM

  Pemerintah Indonesia melalui RPJMN 2015-2019 telah menetapkan target pencapaian akses air minum 100%, mengurangi kawasan kumuh hingga 0%, dan menyediakan akses sanitasi layak 100% untuk masyarakat Indonesia pada akhir tahun 2019, target pencapaian tersebu t dinamai dengan “Gerakan 100 - 0 - 100”. Upaya pencapaian target RPJMN 2015-2019 bidang Cipta Karya perlu didorong optimalisasi perencanaan, pemrograman, penganggaran, dan pengendalian.

  RPIJM yang telah disusun kemudian akan dituangkan ke dalam rencana program tahunan berupa Memorandum Program yang merupakan kesepakatan bersama antara pemerintah, provinsi, dan kabupaten/kota, terkait rencana kegiatan di suatu Kabupaten/Kota dalam jangka waktu 5 tahun dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.

1.4 MUATAN RPIJM

  Bab 1 PENDAHULUAN Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya. Bab 2 PROFIL KABUPATEN/KOTA Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu strategis Kabupaten/Kota.

BAB 3 ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR

BIDANG CIPTA KARYA Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana

  strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya

  BAB 4 ANALISIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN Pada Bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.

BAB 5 KERANGKA STRATEGI PENDANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA

KARYA Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan alternatif pendanaan. BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN/KOTA Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di kabupaten/kota. BAB 7 RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP.Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.