Gedung Juanda I Lantai 6
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Kementerian Keuangan untuk Indonesia yang lebih baik
Central Transformation Office Gedung Juanda I
Lantai 6 Telp 021-3512202 Internal 6195; 6196 Fax 021-3846441
Email: transformasi@ kemenkeu.go.id
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Salam Transformasi …!
Buku Laporan Tahunan Program Transformasi Kelembagaan 2016 ini disusun sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban, dan untuk memberikan gambaran yang utuh mengenai pelaksanaan program Reformasi Birokrasi (RB) dan Transformasi Kelembagaan (TK) di Kementerian Keuangan selama tahun 2016.
Program TK di Kementerian Keuangan pada hakekatnya merupakan kelanjutan sekaligus pendalaman dari Program RB yang telah ada dan dikenal sebelumnya. Program ini bukan merupakan program yang berdiri sendiri dan terpisah dari Program RB Nasional, yang merupakan program pemerintah yang dikawal oleh Kementerian PAN-RB. Hingga tahun 2016 ini pelaksanaan Program TK Kementerian Keuangan telah memasuki tahun ketiga dari implementasi inisiatif-inisiatif strategis program tersebut. Beberapa inisiatif strategis telah menghasilkan output yang diharapkan sepanjang tahun 2016. Bahkan yang lebih menggembirakan, sepanjang tahun 2016 ini sejumlah inisiatif strategis telah dinyatakan selesai (closed) yang ditandai dengan telah tercapainya semua capaian utama (key milestones) yang telah ditetapkan di masing- masing charter. Prestasi ini tentunya sangat membanggakan kita semua, khususnya bagi mereka yang terlibat secara langsung dalam penyelesaian inisiatif-inisiatif tersebut.
Pelaksanaan Program Transformasi Kelembagaan dan Transformasi Organisasi dalam kerangka Reformasi Birokrasi sepanjang tahun 2016, secara garis besar telah berada pada jalur yang tepat (on track) dan mencapai target-target capaian (milestones) yang ditetapkan untuk dicapai. Paparan lengkap mengenai pencapaian inisiatif serta pelaksanaan program transformasi organisasi kami sajikan dalam Bab III.
2 Seiring dengan arahan Ibu Menteri Keuangan untuk merumuskan inisiatif strategis baru di luar delapan puluh tujuh inisiatif strategis yang telah ada sebelumnya, maka telah disetujui dua puluh inisiatif strategis yang akan dilaksanakan dalam program RB-TK Kemenkeu di tahun 2017 dan seterusnya. Penjelasan mengenai kedua puluh inisiatif ini dipaparkan dalam Bab I dan II. Kedua puluh inisiatif strategis ini diharapkan dapat diselesaikan paling lambat tahun 2018. Selain berfokus pada pemantauan pelaksanaan inisiatif-inisiatif strategis di masing-masing tema untuk memastikan bahwa semua berjalan sesuai dengan rencana, kami juga melaksanakan manajemen perubahan. Manajemen perubahan dimaksudkan untuk memastikan bahwa para pemangku kepentingan (internal dan eksternal) terlibat dan dilibatkan secara aktif dalam setiap tahapan implementasi Program TK dan TO di Kemenkeu. Pelaksanaan manajemen perubahan ini kami laporkan dalam Bab III Buku Laporan ini.
Akhirnya, semoga Buku Laporan Tahunan Program Transformasi Kelembagaan 2016 ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan evaluasi dan bahan pembelajaran (lesson learned) untuk pelaksanaan Program RBTK Kementerian di masa mendatang untuk mencapai Indonesia yang lebih baik.
Jakarta, 28 Februari 2017 Staf Ahli Menkeu Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi selaku Ketua Pelaksanaan Harian TRBTKP/CTO Susiwijono
3 Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat terus berkarya untuk negeri tercinta dan Kementerian Keuangan khususnya yang kisahnya terangkum dalam Laporan Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (RBTK) tahun 2016. Program RBTK telah menginjak tahun ke-4, sejak masa persiapan pada tahun 2013, dan ditetapkan dalam KMK Nomor 36/KMK.01/2014. Dalam perspektif project/program diharapkan program RBTK sudah mulai menghasilkan benefit yang dinikmati stakeholders atau dalam beberapa segi sudah dapat meletakkan pondasi yang kuat sebagai basis pengembangan kapasitas institusi ke depan. Sebagai upaya kelanjutan dan pendalaman program RB, Program RBTK memuat pembaruan visi dan misi Kementerian Keuangan yang diharapkan dapa memberikan inspirasi dan
guidelines bagi strategi dan aktivitas seluruh unit kerja di lingkungan
Kementerian Keuangan.Tahun 2016 yang telah kita lampaui merupakan tahun yang penting dalam Program RBTK dimana terdapat pergantian kepemimpinan Kementerian Keuangan, dari kepemimpinan Bapak Bambang PS Brodjonegoro kepada Ibu Sri Mulyani Indrawati. Perubahan tersebut berlangsung di tengah dinamika perekonomian dunia yang berpengaruh terhadap sustainabilitas kebijakan fiskal dan program-program prioritas pemerintah serta meningkatnya ekspektasi masyarakat atas kinerja kita. Ekspektasi ini perlu segera direspon secara nyata oleh Kementerian Keuangan, khususnya melalui Program RBTK agar mampu mendorong institusi agar mampu menjawab tantangan stakeholders.
Guna mendorong agar Program RBTK dapat menghasilkan manfaat yang nyata, Menteri Keuangan memberikan arahan untuk menajamkan Inisiatif Strategis yang berfokus pada akuntabilitas berbasis outcome dan merupakan terobosan nasional. Sementara itu terkait Arah Kebijakan Tranformasi Organisasi Kementerian Keuangan, Menteri Keuangan memberikan arahan untuk lebih fokus untuk mencapai outcome dari transformasi, dan sekaligus penajaman tugas dan fungsi. Perubahan struk-
4 tur organisasi akan menjadi prioritas terakhir yang akan disentuh, sehingga diperlukan pendalaman untuk diharmoniskan sesuai dengan dinamika institusi Kementerian Keuangan. Berdasarkan keputusan bersama pada Rapat Pimpinan ( Leaders’ Offsite
Meeting) tahun 2016, telah diputuskan 20 Inisiatif Strategis baru yang
merupakan prioritas kebijakan Reformasi Birokrasi Kementerian Keuangan tahun 2017-2019. Selanjutnya CTO, PMO dan Initiative Owners dari Unit Eselon I memfinalisasi detailing Work Plan dari 20 Inisiatif Strategis sebagai kerangka acuan kerja untuk mendorong milestones atas ourcomes Program RBTK yang dirancang. Adapun atas 87 Inisiatif Strategis yang dirumuskan berdasarkan Cetak Biru Program RBTK awal yang terdiri dari lima tema utama transformasi, yaitu Tema Sentral, Perpajakan, Kepabeanan dan Cukai, Penganggaran dan Perbendaharaan tetap akan dilaksanakan dan pengelolaannya diserahkan pada PMO dan Unit Eselon I untuk dikelola.
Demikian kami sampaikan laporan terkait pelaksanaan Program RBTK tahun 2016. Kami selaku Ketua Tim Pengelola RBTK Kementerian Keuangan, menyampaikan ucapan terima kasih atas bimbingan dan arahan Menteri dan Wakil Menteri, serta dukungan dan sinergi seluruh Pimpinan Unit Eselon I dan Para Staf Ahli Menteri Keuangan beserta segenap jajaran pejabat dan pegawai di unitnya, para Duta Transformasi dan jajaran CTO dan PMO sebagai unsur utama penggerak dan monitoring Program RBTK sehingga kita dapat mencapai milestones penting di tahun 2016.
Terakhir marilah kita bersama terus berdoa dan berharap agar kita semua dapat menjaga komitmen dan sinergi agar dalam mengimplementasikan Program RBTK kita di Kementerian Keuangan selalu dapat berkinerja dengan baik demi Indonesia yang lebih baik.
Jakarta, 28 Februari 2017 Sekretaris Jenderal Selaku Ketua Tim Pengelola RBTK Kementerian Keuangan Hadiyanto 5 Pada kesempatan ini kita patut menghadirkan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa karena kita masih diberikan kesempatan dan kekuatan untuk mengisi dan mewarnai episode pembangunan Republik Indonesia tercinta, khususnya di lingkungan Kementerian Keuangan. Yang saya banggakan dan cintai, segenap jajaran pejabat dan pegawai Kementerian Keuangan, perjuangan kita untuk melanjutkan cita-cita para pendiri negara kita adalah bagaimana mentransformasi institusi Kementerian Keuangan agar mampu mendorong pengelolaan APBN yang kredibel, akuntabel dan berkelanjutan guna mewujudkan masyarakat adil makmur merata sejahtera yang mampu berdiri sejajar dengan bangsa- bangsa besar lain. Harapan tersebut akan kita wujudkan melalui perbaikan secara terus menerus pada segala sendi birokrasi, mulai dari perbaikan
front office, middle office sampai dengan back office, mulai dari pimpinan
tertinggi sampai dengan staf, dari Sabang sampai dengan Merauke.Mewujudkan mimpi dan harapan tersebut sudah merupakan passion dan komitmen kita bersama, dimulai dari pembaruan peluncuran paket Undang-Undang Keuangan Negara, modernisasi kantor pajak, kemudian Program Reformasi Birokrasi dan dilanjutkan Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan. Kita sadar sepenuhnya bahwa Kementerian Keuangan sebagai pengawal pembangunan memiliki privilege selaku otoritas fiskal yang amat strategis sehingga apabila Indonesia memiliki Kementerian Keuangan yang capable dan kredibel maka tentu menjadi modalitas yang amat berharga bagi kinerja pemerintah secara keseluruhan. Sebagaimana diketahui bersama, dengan semakin terintegrasinya perekonomian dunia dewasa ini, terdapat konsekuensi adanya perubahan- perubahan yang amat cepat dan tidak linier pada berbagai lini kehidupan, yang membawa kesempatan sekaligus tuntutan dalam pengelolaan APBN kita. Pada sisi lain, terdapat tantangan masyarakat agar Pemerintah melalui program kerjanya mampu menunaikan janji kepada republik, untuk mengurangi kemiskinan dan menciptakan kesempatan kerja.
6 Kementerian Keuangan perlu menyadari sepenuhnya bahwa diperlukan perubahan mindset yang mendasar agar segenap entitas organisasi menyadari dan selanjutnya berupaya secara sungguh-sungguh menjawab tantangan dan tuntutan tersebut. Melalui Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan secara bersama-sama kita telah menyusun strategi guna menghadapi tantangan di atas. Pada perkembangannya kita perlu menyelaraskan gerak dan langkah, maju bersama memperbaiki strategi implementasi, menyusun program kerja, meningkatkan kapasitas SDM dan organisasi dilandasi semangat Nilai-Nilai Kementerian Keuangan. Oleh karena itu kami mendorong agar Program Transformasi Kelembagaan yang tengah berjalan untuk di-review agar lebih mampu menjadi pengungkit dan pendorong kinerja Kementerian Keuangan. Pemikiran yang selalu kritis, terbuka dan seksama selalu dikedepankan dengan semangat senantiasa memberikan yang terbaik untuk bangsa kita. Dengan semangat tersebut, kita telah merumuskan 20 Inisiatif Strategis baru yang merupakan focus Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan tahun 2017-2019. Terakhir sekali lagi saya menekankan agar seluruh jajaran Kementerian Keuangan saling memberi semangat, merapatkan barisan, mengedepankan kerja sama dan sinergi untuk menunaikan mandat dan harapan para pendiri bangsa sehingga dapat mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Tidak ada bangsa di dunia ini yang tanpa kerja keras dan kerja cerdas mampu memajukan bangsanya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk, kekuatan, dan ketabahan agar kita dapat melaksanakan Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan demi mewujudkan Kementerian Keuangan yang lebih kredibel, akuntabel, dan tepercaya, untuk Indonesia yang lebih baik.
Jakarta, 28 Februari 2017 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
7 Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Alignment Program Strategis Kemenkeu
8 8 Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Alignment Program Strategis Kemenkeu
9 9
Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan
(RBTK) Kementerian Keuangan yang telah diinisiasi mulai tahun
2014 merupakan program strategis Kementerian Keuangan dalam
upaya merespon dan mengantisipasi perubahan, peluang, dan
tantangan yang terjadi baik dalam skala nasional, regional, maupun
global untuk mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang lebih
efektif, efisien, beretika, dan kredibel, serta dalam rangka
meningkatkan pelayanan dan kepuasan stakeholders.
Implementasi program RBTK pada tahun 2016 berjalan dengan baik
dan menghasilkan output/outcome yang cukup signifikan. Melalui
program monitoring yang diselenggarakan capaian implementasi 87
IS RBTK pada aplikasi MITRA (Ministry of Finance Institutional
Transformation Application) sebesar 98%, dengan capaian pada
masing-masing tema sampai dengan periode31 Desember 2016 sebagai berikut:
Perpajakan Kepabeanan dan Cukai
Progress tahun ini : 96% Progress tahun ini : 100%
dari target s.d. hari ini : 100% dari target s.d. hari ini : 100%
Sentral
Progress tahun ini : 100%
dari target s.d. hari ini : 100%
Perbendaharaan Penganggaran
Progress tahun ini : 94% Progress tahun ini : 100%
dari target s.d. hari ini : 100% dari target s.d. hari ini : 100%
10
Selain implementasi atas 87 IS, Tahun 2016 juga diimplementasikan
7 IS tambahan di bidang perimbangan keuangan serta kepabeanan
dan cukai. Dari 94 IS Transformasi Kelembagaan yang sedang
diimplementasikan tersebut, pada pertengahan tahun 2016 telah
diselesaikan 6 IS (initiative closing). Untuk tahun 2017, implementasi
dan pemantauan atas 94 IS tersebut, secara mayoritas akan
diserahkan kepada unit terkait.
Selain melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
program TK, CTO juga mengoordinasikan kegiatan Penilaian Mandiri
Program Reformasi Birokrasi (PMPRB) dan Evaluasi Reformasi
Birokrasi Nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian PAN-RB,
dimana pada tahun 2015 Kementerian Keuangan mendapatkan
peringkat pertama dengan nilai 82,19. Untuk tahun 2016, telah
dilaksanakan PMPRB oleh seluruh assessor Kementerian Keuangan
dengan nilai self-assessment sebesar 90,23 sedangkan nilai Evaluasi
Reformasi Birokrasi Nasional akan diumumkan oleh Kementerian
PAN dan RB pada akhir bulan Januari 2017.
Untuk menjawab tantangan baru dalam pelaksanaan program
RBTK, telah disusun 20 inisiatif baru program RBTK dengan strategic
outcomes “Terjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatannegara yang optimal, belanja negara yang efektif dan efisien serta
pengelolaan keuangan negara yang akuntabel untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dan sustainable
”. Keseluruhan inisiatif ini akan diselesaikan pada tahun 2017 – 2019.11 Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Alignment Program Strategis Kemenkeu
12 A. Inisiasi Program RBTK Baru
20 B. Proses Perumusan Inisiatif
21 C. Leaders Offsite Meeting dan Penetapan Inisiatif
23 D. Penjelasan 20 IS Baru RBTK
26 A. Manajemen Strategi
42 B. Manajemen Kinerja
43 C. Manajemen Risiko
51 Alignment Program Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan
Strategis Kemenkeu Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
A. Performance Management
54 B. Pelaksanaan Change
90 Management
C. Arah Transformasi Organisasi 105 Kementerian Keuangan
A. Dasar Hukum Pengelolaan RBTK 112
B. Tahapan Kegiatan Hasil Penilaian 112 Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
C. Perbandingan Dengan Hasil 114 PMPRB Tahun 2015
13 Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Alignment Program Strategis Kemenkeu
14 Gambar 1.1 Conceptual frame work Perumusan
23 Gambar 1.2 Peta Inisiatif Strategis Program RBTK
25 Gambar 1.3 Peta Inisiatif Tema Sentral
27 Gambar 1.4 Peta Inisiatif Tema Penerimaan
30 Gambar 1.5 Peta Inisiatif Tema Perbendaharaan
33 Gambar 1.6 Peta Inisiatif Tema Penganggaran
37 Gambar 2.1 Penyelarasan Program RBTK dengan Pengelolaan Kinerja dan Risiko
42 Gambar 3.1 Capaian Implementasi Program RBTK
55 Gambar 3.2 Kegiatan yang Dilakukan untuk Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan Daerah
63 Gambar 3.3 Konsep perubahan Initiative Charter
72 Gambar 3.4 Controh INTRA
87 Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Alignment Program Strategis Kemenkeu
15 Gambar 3.5 Menkeu, Wamenkeu dan Jajaran Pimpinan Unit Eselon I Sebelum Melaksanakan Rapim
89 Gambar 3.6 Roadshow Program Transformasi Kelembagaan
92 Gambar 3.7. Bincang Transformasi dengan
Pejabat Eselon IV dan Pelaksana di
Wilayah Bandung Raya93 Gambar 3.8. Sebaran Duta Transformasi Berdasarkan Unit Eselon I
94 Gambar 3.9. Worksop Duta Transformasi
95 Gambar 3.10. Duta Transformasi Terbaik
96 Gambar 3.11. Contoh BERAKSI
97 Gambar 3.12. Open Forum Internal
98 Gambar 3.13. Aktivitas Pegawai dalam Bincang Transformasi 102
Gambar 3.14. Eksposure Media tentang konten Transformasi Kelembagaan104
Gambar 3.15. Sembilan Arahan Kebijakan Transformasi Organisasi105 Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Alignment Program Strategis Kemenkeu
16 Tabel 2.1 Matriks Penyelarasan Outcomes dan
IKU
51 Tabel 3.1 Usulan perubahan inisiatif Tema Perpajakan
75 Tabel 3.2 Usulan Perubahan Inisiatif Tema Kepabeanan dan Cukai
76 Tabel 3.3 Usulan Perubahan Inisiatif Tema Perbendaharaan
80 Tabel 3.4 Usulan Perubahan Inisiatif Tema Sentral
83 Tabel 3.5 Inisiatif Tambahan
84 Tabel 3.6 Inisiatif yang Sudah Selesai
85 Tabel 3.7 Topik Open Forum Stakeholder 101
Tabel 3.8 Eksposure Media tentang konten Transformasi Kelembagaan104
Tabel 4.1 Tahapan Kegiatan PMPRB 2016 Kemenkeu113
Tabel 4.2 Hasil PMPRB 2016 Kemenkeu 114Tabel 4.3 Perbandingan hasil PMPRB 115 Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian KeuanganAlignment Program Strategis Kemenkeu
17 Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Alignment Program Strategis Kemenkeu Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Alignment Program Strategis Kemenkeu
Alignment Program Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan
Strategis Kemenkeu Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Pergantian pucuk pimpinan Kementerian Keuangan dari Bambang P.S. Brojonegoro kepada Sri Mulyani Indrawati telah memberikan nuansa baru bagi pengelolaan tugas Kementerian Keuangan termasuk dalam hal reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan.
Dalam sambutan awal sebagai Menteri Keuangan pada acara serah terima jabatan Menteri Keuangan, Sri Mulyani menegaskan bahwa tugas berat yang harus diemban oleh Kementerian Keuangan adalah bagaimana kita mampu menggunakan instrumen fiskal untuk me- merangi kemiskinan, mengurangi kesenjangan, menciptakan kesempatan kerja, dan mengembalikan kepercayaan publik. Langkah awal yang dilakukan oleh Sri Mulyani adalah fokus membenahi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara agar lebih realistis dan kredibel serta mengurangi belanja non prioritas dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Selanjutnya dalam rapat Steering Committee Program RBTK yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2016, Menteri Keuangan menegaskan bahwa dalam rangka mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur, Kementerian Keuangan dituntut menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal baik dari sisi pendapatan negara, belanja negara, dan pengelolaan keuangan negara. Beberapa point arahan Menteri Keuangan dalam steering committee tersebut antara lain:
1. Masing-masing eselon I harus memelihara semangat perubahan dan peka terhadap tuntutan stakeholders untuk mewujudkan Kementerian Keuangan yang lebih baik;
2. Transformasi Kelembagaan ke depan agar fokus pada aspirasi pertama (budaya akuntabilitas berbasis outcome) dan aspirasi kelima (terobosan nasional);
3. 87 Inisiatif Strategis (IS) Program TK sebagaimana dalam KMK 36/KMK.01/2014 dan usulan penambahan 7 IS pada tema pengganggaran dan tema kepabeanan dan cukai tetap dilaksanakan oleh masing-masing unit eselon I;
Pengelolaan 94 Inisiatif Penilaian Mandiri Program Penutup
Program RBTK Reformasi Birokrasi4. Agar didesain IS Program RBTK baru pada 4 tema utama yaitu Tema Penerimaan, Tema Penganggaran, Tema Perbendaharaan, dan Tema Sentral untuk mencapai strategic outcome Kementerian Keuangan
“Terjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatan negara yang optimal, belanja negara yang efisien dan efektif, dan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dan sustainable
”.
Para Staf Ahli dan CTO berperan sebagai substance dan event organizer dalam rangka penyusunan IS RBTK baru dan mengadakan serangkaian pembahasan baik dengan unit internal Kementerian Keuangan maupun stakeholders eksternal Kementerian Keuangan.
Perumusan IS RBTK tersebut didasarkan pada analisa SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) untuk melihat dan mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi oleh Kementerian Keuangan dengan memperhatikan tugas dan fungsi Kementerian Keuangan.
Adapun kriteria yang digunakan untuk merumuskan IS RBTK meliputi: 1. berdampak langsung pada pencapaian strategic outcomes melalui optimalisasi peran Kementerian Keuangan; 2. merupakan terobosan nasional dan memerlukan perhatian khusus Menteri Keuangan; dan 3. memerlukan sinergi antar unit eselon I atau K/L (connecting the dots).
Alignment Program Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan
Strategis Kemenkeu Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Untuk menjaga governance dan engagement unit eselon I, perumusan IS RBTK dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Pembahasan dan penyampaian usulan Insiatif Strategis dari seluruh Unit Eselon I kepada CTO yang dilakukan pada tanggal 7 s.d. 21 Oktober 2016. Usulan IS RBTK dituangkan dalam charter inisiatif yang memuat nama inisiatif, tujuan, latar belakang, pendukung kesuksesan, terobosan, milestone, outcomes, risiko, dan unit pengelola. Usulan IS RBTK yang disampaikan ke CTO berjumlah 32 IS RBTK.
2. Pembahasan IS RBTK per tema antara CTO, PMO, dan para Staf Ahli yang dilakukan pada tanggal 24 dan 25 Oktober 2016 untuk kalibrasi, sinkronisasi, dan penentuan prioritas usulan IS RBTK yang akan disampaikan kepada Menteri Keuangan. Terdapat 22 usulan IS RBTK yang disepakati dalam forum ini.
3. Pembahasan dalam Open Forum pada tanggal 31 Oktober 2016 yang melibatkan unit internal Kementerian Keuangan terkait dan stakeholders eksternal untuk menajamkan charter inisiatif dengan fokus pada latar belakang, terobosan, milestone dan outcomes beserta acceptance criteria. Usulan IS RBTK yang dibahas pada Open Forum berjumlah 23 IS RBTK.
4. Koordinasi lanjutan dengan seluruh unit eselon I dan kalibrasi usulan IS RBTK antara CTO, para Staf Ahli, dan Sekretaris Jenderal Kemenkeu selaku Ketua Tim Pengelola TRBTKP yang diaksanakan sampai dengan 25 November 2016. Pada tahap ini telah disepakati 20 IS RBTK yang akan disampaikan kepada Menteri Keuangan pada acara Leaders Offsite Meeting.
Pengelolaan 94 Inisiatif Penilaian Mandiri Program Penutup
Program RBTK Reformasi BirokrasiSecara umum conceptual frame work Perumusan IS RBTK baru sebagaimana dalam gambar di bawah ini.
Peluang Outside In Approach Strategic Outcomes: Tantangan Kekuatan Kelemahan “Terjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatan negara yang optimal, belanja negara yang efisien dan efektif, dan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dan sustainable
” 20 Inisiatif Strategis Baru RBTK Tugas dan Fungsi Kemenkeu Konsistensi dan kredibilitas Kolaborasi Ownership dan Good governance Rethinking/Validasi Rapat Komite Usulan dan One on One Kalibrasi IS Prog. Rapim Rumusan Pengarah CTO Pembahasan IS CTO dg TK melalui Open Kemenkeu RBTK dari UE I SAhli & PMO Forum dan Membahas IS Inisiatif Strategis (IS) RBTK Baru (19 Sep’16) (7- (24- (31 Okt- ke CTO tiap Tema koordinasi Baru RBTK lanjutan (2- 3 Des ‘16) perhatian khusus Menteri Keuangan Merupakan terobosan nasional dan memerlukan outcomes melalui optimalisasi peran Kemenkeu Berdampak langsung pada pencapaian strategic Kriteria Pemilihan Inisiatif Tema Sentral Tema Tema Tema •Itjen •DJKN •DJPK •DJBC •Setjen •DJPB •DJA •DJP 21 Okt’16) Perbendaharaan Penganggaran Penerimaan 25 Okt’16) 25 Nov ‘16) Memerlukan sinergi antar unit eselon I atau K/L (Connecting the dots) •BPPK •DJPPR •BKF •DJA •BKF •BKF
Gambar 1.1 Conceptual frame work Perumusan IS RBTKUsulan 20 IS RBTK hasil kordinasi dan kalibrasi CTO, Staf ahli, Sekretaris Jenderal, dan para PMO unit eselon I selanjutnya dibahas dalam Leaders Offsite Meeting (LOM) yang dilaksanakan di Probolinggo, Jawa Timur pada tanggal 2-3 Desember 2016 yang dipimpin oleh Menteri Keuangan dan dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan dan seluruh pejabat eselon I. Selain membahas perumusan 20 IS RBTK, LOM 2016 juga membahas arah transformasi organisasi Kemenkeu yang dalam buku ini akan dibahas pada Bab berikutnya.
Alignment Program Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan
Strategis Kemenkeu Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Secara garis besar hasil LOM yang terkait dengan perumusan IS RBTK baru adalah sebagai berikut:
1. Menyetujui dan menetapkan 20 IS RBTK sebagai fokus baru
Kementerian Keuangan dalam Program Reformasi Birokrasi dan
Transformasi Kelembagaan yang ditujukan untuk mencapai
Strategic Outcomes Kementerian Keuangan.terbagi dalam 3 (tiga) outcomes tematik yaitu:
a. Tema Penerimaan “Pendapatan negara yang optimal”, yang
akan dicapai melalui 5 Inisiatif.
b. Tema Perbendaharaan “Pengelolaan Keuangan Negara yang
Akuntabel”, yang akan dicapai melalui 7 Inisiatif.
c. Tema Penganggaran “Belanja Negara yang Efektif dan
Efisien”, yang akan dicapai melalui 4 Inisiatif.Untuk mewujudkan 3 (tiga) outcomes tematik tersebut, selain dilakukan melalui IS RBTK yang bersifat substantif juga didukung oleh 4 IS RBTK Tema Sentral yang menjiwai, mendukung, dan menggerakkan pencapaian
IS RBTK tema penerimaan, tema perbendaharaan, dan tema penganggaran dalam rangka pencapaian Strategic Outcomes Kementerian Keuangan. Gambaran ringkas mengenai Peta Inisiatif-Inisiatif pada keempat tema tersebut di atas sebagaimana gambar berikut:
Pengelolaan 94 Inisiatif Penilaian Mandiri Program Penutup
Program RBTK Reformasi Birokrasi#9.
#10. Pengelolaan Optimalisasi
keuangan terintegrasi
PNBP #11. Likuiditas #8. Sistem
Keuangan Negara
kepatuhan #12. SBN ritel pengguna jasa
online
terintegrasi #7. Joint
#13. Penjaminan
obligasi infrastruktur
program DJBC
- – DJP
#14. Optimalisasi
pengelolaan aset
#6. Modernisasi #1.
Sistem Penguatan
#15. Optimalisasi informasi DJP Budaya investasi
pemerintah
Kemenkeu #5. Pengamanan
#16. Sinergi pajak atas
pengawasan
belanja
anggaran BUN
pemerintah
dan ICOFR #20.
#17. Belanja
Pengelolaan negara efisien dana pensiun #19.
#18.
& efektif Sinkronisasi
Perbaikan penganggaran kualitas belanja pusat & daerah pendidikan dan kesehatan
Jiwa reformasi Tema Sentral (IS #1-#4) Tema Inisiatif RBTK (core functions)
Inisiatif Strategis core functions (#5-#20) Outcome Tematik
Gambar 1.2 Peta Inisiatif Strategis Program RBTKAlignment Program Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan
Strategis Kemenkeu Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Penyelesaian lanjutan atas 87 IS RBTK sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 36/KMK.01/ 2014 dan 7 (tujuh) inisiatif tambahan di bidang perimbangan keuangan dan kepabeanan dan cukai, dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu:
1. 19 IS RBTK dipantau oleh CTO; 2. 38 IS RBTK dipantau oleh PMO; 3. 37 IS RBTK diserahkan kepada unit teknis terkait dan diusulkan untuk dinyatakan selesai (project closing). Selanjutnya dalam rangka menerjemahkan dan mendetailkan arahan dan keputusan LOM tersebut, Wakil Menteri Keuangan telah memimpin wrap-up meeting yang dihadiri oleh pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan pada tanggal 16 Desember 2016. Hasil LOM yang telah dikalibrasi dalam wrap-up meeting tersebut selanjutnya telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 974/KMK.01/2016 tentang Implementasi Inisiatif Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun 2017 – 2019.
Inisiatif Strategis baru Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (IS RBTK) hasil pembahasan Rapat Pimpinan Kementerian Keuangan atau Leaders’ Offsite Meeting (LOM 2016) ditetapkan guna mencapai strategic outcome Kemenkeu “Terjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatan negara yang optimal, belanja negara yang efisien dan efektif, dan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dan sustainable ”. Strategic outcome Kemenkeu tersebut diharapkan dapat dicapai melalui implementasi 20 inisiatif strategis baru pada tema sentral, tema penerimaan, tema perbendaharaan, dan tema penganggaran.
Pengelolaan 94 Inisiatif Program RBTK
duty lintas unit
1. Penetapan framework dan struktur governance Kemenkeu Corpu
2. Pembangunan
Knowledge Management System sebagai
penopang blended learning
1. Grand design dan
infrastruktur leaders factory
2. Program tour of
3. Menempatkan
deployment dan secondment program lintas unit
Leader Kemenkeu
di Kemenkeu/ K/L/D/I lain
1. Kebijakan efisiensi birokasi
2. Penetapan program budaya baru: leadership
role model dan rebranding values
Kemenkeu
4. Culture quality management
es I
3. Peningkatan kapasitas SDM:
Penilaian Mandiri Program Reformasi Birokrasi
Belanja Negara yang Efektif dan Efisien
Penutup
Terdapat 4 inisiatif yang dirumuskan dalam tema sentral untuk mendukung pencapaian pendapatan negara yang optimal, pengelolaan keuangan negara yang akuntable serta belanja negara yang efektif dan efisien. Keempat inisiatif tersebut mencakup area penguatan budaya kemenkeu, corporate university,
leaders’ factory dan integrasi kebijakan fiskal.
#1. Penguatan Budaya Kemenkeu #2. Corporate University #4. Integrasi Kebijakan fiskal #3. Kemenkeu Leaders Factory Strategic Outcome:
“Terjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatan negara yang optimal, belanja negara yang efisien dan efektif, dan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dan sustainable”.
In isi a ti f Ter o b o sa n K ey O u tco mes O u tco mes Temat ik
Pendapatan Negara yang Optimal
Pengelolaan Keuangan
Negara yang Akuntabel
Kebijakan fiskal yang sinergis dan terintegrasi
2. National spending review
Sistem pendidikan dan pelatihan yang
aligned dengan
strategi Kemenkeu
Leaders yang
mendukung pengelolaan keuangan negara yang akuntabel
Living the values:
menjadi pengelola keuangan negara yang berintegritas, profesional, bermartabat, dan kredibel
1. Protokol kebijakan fiskal terintegrasi
Gambar 1.3 Peta Inisiatif Tema SentralAlignment Program Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan
Strategis Kemenkeu Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Inisiatif penguatan budaya yang berfokus pada penerapan nilai- nilai yang telah dimiliki Kementerian Keuangan (living the values) oleh seluruh pegawai dari jajaran pimpinan hingga staf diharapkan mampu mendorong reformasi birokrasi dan menjadi
branding Kemenkeu secara nasional. Inisiatif ini diimplementasi-
kan melalui penyelesaian berbagai milestones utama yang antara lain meliputi penetapan program budaya baru: leadership role model dan rebranding values Kemenkeu, integrity academy dan culture quality management.
Outcomes yang diharapkan dari inisiatif ini adalah terwujudnya
birokrasi yang efisien, meningkatnya integritas, dan meningkatnya kualitas pelayanan publik.
Dalam rangka menyelaraskan pengembangan SDM dengan perencanaan strategis organisasi, diperlukan proses bisnis pengembangan SDM yang lebih aplikatif, relevan/adaptif, mudah diakses, dan berdampak tinggi melalui penerapan Corporate
University. Inisiatif corporate university diimplementasikan melalui
beberapa milestones utama yang meliputi penetapan framework dan struktur tata kelola corporate university, knowledge
management system dan membangun learning organization.
Corporate university diharapkan menghasilkan outcomes berupa
menurunnya competency gap index, tercapainya target Inisiatif Strategis program RBTK dan target kinerja seluruh unit eselon I.
Pengelolaan 94 Inisiatif Penilaian Mandiri Program Penutup
Program RBTK Reformasi BirokrasiInisiatif leaders’ factory bertujuan untuk mendukung pengelolaan keuangan negara melalui penyediaan talent/leader dalam bidang keuangan negara yang kompeten untuk memenuhi kebutuhan internal dan eksternal Kemenkeu. Inisiatif l
eaders’ factory
dilaksanakan dengan penyediaan infrastruktur yang meliputi talent management, reward management, leadership framework,
leadership dan culture academy. Implementasi leaders factory juga
memerlukan prasyarat lainnya seperti implementasi jabatan fungsional.
Perumusan kebijakan fiskal terintegrasi diharapkan dapat menghasilkan rumusan kebijakan fiskal dan penganggaran yang optimal sebagai dasar penyusunan APBN yang berkelanjutan dan berdampak nyata dengan tetap menjaga iklim perekonomian yang kondusif. Inisiatif ini diwujudkan dengan sinergi penyusunan kebijakan fiskal dan penganggaran, implementasi national
integrated spending review, dan peningkatan kapasitas SDM antara
lain melalui program secondment.Tema penerimaan berfokus pada pencapaian pendapatan negara yang optimal melalui peningkatan pelayanan, pengawasan, dan kepatuhan WP/Pengguna Jasa/pengusaha BKC/Wajib Bayar serta peningkatan peran K/L dalam optimalisasi PNBP. Tema ini diimplementasikan melalui insiatif yang mencakup area pajak belanja pemerintah, pembenahan sistem IT DJP, joint program DJBC-DJP, sistem pengguna jasa DJBC dan optimalisasi PNBP.
Gambar 1.4 Peta Inisiatif Tema Penerimaan Joint Probis Joint Data Joint Analysis Joint Operation (penagihan bersama, sistem control utang piutang) Integrasi sistem
Sinergi
pengawasan oleh APIP K/L
Core tax
System
E-services
KiosK pajak, M-Pajak, TPT online
manajemen risiko
Prepopulated
DJBC
Database
Kepabeanan dan Cukai terintegrasi
Percepatan
penerapan tarif PNBP
Koneksi
SIMPONI dengan sistem pemungutan Ditjen Minerba (MODI)
SPT Bendahara
informasi Manajemen Data Keuangan (SIMDK) Pusat dan Daerah
Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
O u tco mes
Alignment Program Strategis Kemenkeu
Strategic Outcome:
“Terjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatan negara yang optimal, belanja negara yang efisien dan efektif, dan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dan sustainable
”
Pendapatan Negara yang Optimal In isi a ti f Ter o b o sa n
Ke y O ut co m e s
Temat ik
Sistem
Peningkatan kepatuhan WP/Pengguna Jasa/pengusaha BKC/Wajib Bayar
Peningkatan kepuasan pengguna layanan Peningkatan kualitas pengawasan
Peningkatan peran K/L dalam optimalisasi PNBP Penyederhanaan penerapan tarif PNBP
- Integrated coretax system
- Taxpayer account
- Single identity DJP-
- Single profile pengguna jasa
- Risk engine pengguna jasa
- smartcard,
#6. Modernisasi SIDJP
#5. Pajak belanja pemerintah
#7. Joint
program
DJBC-DJP
#9. optimalis asi PNBP
#8. Sistem kepatuhan pengguna jasa
Pengelolaan 94 Inisiatif Penilaian Mandiri Program Penutup
Program RBTK Reformasi BirokrasiInisiatif pengamanan pajak belanja pemerintah bertujuan untuk mengurangi tax gap atau selisih antara potensi dan realisasi pajak atas belanja pemerintah, baik APBN maupun APBD. Upaya pengamanan pajak belanja pemerintah tersebut dilakukan melalui pertukaran data melalui sistem informasi manajemen data keuangan terintegrasi, pemotongan pajak di depan untuk belanja tertentu, dan sinergi pengawasan oleh APIP K/L.
Modernisasi sistem informasi DJP bertujuan untuk menyediakan sistem informasi terintegrasi dengan platform teknologi baru, yang mencakup keseluruhan fungsi inti administrasi perpajakan (core
tax system) serta memberikan layanan e-services yang stabil,
handal, dan mudah serta aman bagi wajib pajak. Sistem informasi DJP yang modern diharapkan dapat meningkatkan kepuasan dan kualitas pengawasan yang pada akhirnya dapat mengoptimalkan kepatuhan wajib pajak dan penerimaan pajak.
Inisiatif joint program optimalisasi penerimaan antara DJBC dan DJP diharapkan dapat mengoptimalkan penegakan hukum dan penerimaan di bidang perpajakan dan kepabeanan dan cukai.
Joint program mencakup joint proses bisnis, joint data, joint analysis dan joint operation termasuk joint penagihan.
Alignment Program Reinventing Program Reformasi Birokrasi dan
Strategis Kemenkeu Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
Integrasi sistem kepatuhan pengguna jasa kepabeanan dan cukai bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pengguna jasa melalui pengawasan yang handal di bidang kepabeanan dan cukai untuk percepatan pelayanan, dan perluasan fasilitasi serta optimalisasi penerimaan. Inisiatif ini diimplementasikan dengan beberapa milestones utama terkait integrasi NIK dan NPPBKC dengan NPWP, single profile pengguna jasa, database dan sistem manajemen risiko baru yang terintegrasi.
Inisiatif optimalisasi PNBP bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor non pajak melalui penyederhanaan penetapan jenis dan tarif, pemberian insentif pengelola PNBP dan pemetaan potensi PNBP, sinergi pengawasan oleh APIP K/L, monev Minerba dan peningkatan efisiensi dan kualitas biaya operasi KKKS migas. PNPB yang menjadi cakupan inisiatif ini meliputi PNBP K/L, PNBP Minerba dan PNBP Migas (cost recovery).
Tema perbendaharaan berfokus pada pengelolaan keuangan negara yang akuntabel melalui peningkatan kepuasan pengguna layanan, penghematan biaya operasional, peningkatan akuntabilitas pelaporan keuangan, peningkatan partisipasi masyarakat dalam kepemilikan SBN, pemanfaatan asset yang optimal, penurunan cost of fund dan pengurangan exposure APBN untuk pembiayaan pembangunan.
Pengelolaan 94 Inisiatif Penilaian Mandiri Program Penutup Program RBTK Reformasi Birokrasi
Strategic Outcome: “Terjaganya kesinambungan fiskal melalui pendapatan negara yang optimal, belanja negara yang efisien dan efektif, dan pengelolaan keuangan negara yang akuntabel untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkualitas, dan sustainable ”
Pengelolaan Keuangan Negara
ik mes
yang Akuntabel
tco u Temat O
Penghematan Biaya Peningkatan Penurunan Berkurangnya exposure Operasional akuntabilitas cost of fund APBN untuk pelaporan keuangan Pembiayaan Pembangunan
mes ey K Peningkatan Kepuasan Pengguna Peningkatan partisipasi Pemanfaatan tco u
O Layanan (wajib pajak/wajib masyarakat untuk sector Aset Yang
setor/wajib bayar dan Satker) keuangan yang inklusif Optimal
n Streamlining proses
- Protokol Perancangan Menjamin Kebijakan- Penyelerasan • • •
- Kebijakan
sa
transaksi penerimaan pengelolaan framework obligasi kebijakan baru pembiayaan implementasi
o b negara dan transaksi kas dan sistem infrastruktur terkait proyek melalui ICOFR kepada o belanja rutin & belanja Belanja distribusi SBN dari badan optimalisasi aset leverage BUMN K/L •Ter bantuan pemerintah Ritel usaha Integrasi dan manajemen Back office K/L atas melalui Pemerataan (BUMN/BUMD/ perencanaan dan portofolio knowledge dan • Transfer of
- common expenses kartu kredit distribusi swasta nasional) penganggaran investasi asistensi dalam
Integrasi data internal SBN jangka penjualan aset. Revisi PP 1/2008 implementasi
- dan K/L pendek SBN Ritel Integrasi IT untuk tentang Investasi ICOFR<
- Laporan Keuangan K/L pengelolaan aset. Pemerintah
- Pengawasan
- keuangan
Sertifikasi pengelola LMAN. holding BUMN pelaksanaan
berbasis akrual Pemanfaatan Pembentukan bersama
Likuiditas obligasi