PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  SKRIPSI Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

  Oleh : Benedecta Yudha Wastuti

  NIM.051334027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  SKRIPSI Ditujukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

  Oleh : Benedecta Yudha Wastuti

  NIM.051334027 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kupersembahkan karya kecilku ini untuk : Jesus Kristus, juru selamatku Bunda Maria, Bunda penuh kasih Bapak A. Warjiman dan Ibu M. Murtilah, yang selalu mengasihiku..

Adikku Yohanes Ade Yudha Subhakti doamu sungguh berarti…

Sahabat-sahabatku…..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

Life is amazing! Why, because I say it is. You can say it

too. Choose life to be amazing. It is! (Jason Mraz)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Profesionalisme Guru Pasca Sertifikasi”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

  Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan berkat-Nya sehingga skrpsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

  2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

  6. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini.

  7. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8. Dosen-dosenku yang baik : ”Pak Wid, Pak Heri, Pak Ruby, Bu Cornel, Bu Catur, Bu Prem, Bu Indah” terimakasih atas ilmu dan didikan yang telah diberikan pada saya selama ini.

  9. Staff sekretariat Pendidikan Akuntansi : Mbak Aris dan Bapak Wawiek atas bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa.

  10. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Antonius Warjiman dan Ibu Maria Murtilah). Tiada kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih sayang, doa, dan perhatian kalian kepadaku.

  11. Adikku Yohanes Ade Yudha Subhakti, terima kasih atas segala doa dan dukungan sehingga kakak tetap semangat mengerjakan skripsi ini.

  12. Seluruh keluargaku: Pakde Tijo, Budhe Timah, Mbak No, Mbah Harto, Aulia, Budhe Jiyah, Bule Ni, Wulan, terima kasih untuk segala perhatian, nasihat, dukungan moril, materiil dan spiritual. Semua yang telah Pakde, Budhe, Simbah, Om, Bulek, Mbak dan Adik berikan begitu berarti bagiku.

  13. Sahabat-sahabatku: Ida (Semoga kerja keras yang kamu lakukan selama ini akan membantumu meraih cita-citamu), Ruci (Kamu bisa n tetap semangat ya!!!!), Agnes (Ayo tetap semangat Nez), terima kasih atas dukungan, semangat, canda tawa yang selalu menghiburku dikala mengalami kepenatan dalam menyusun skripsi ini dan atas sumbang saran dan bantuannya sehingga aku dapat menyelesaikan skirpsi ini.

  14. Rekan-rekan seperjuanganku angkatan 2005 Program Studi Pendidikan Akuntansi: Ms Adi, Ms Eka, Ms Kris Ms Dwi, Singgih, Itok, Wika, Arnon,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Rosa, Santi, Yuni, Eka, Tri, Riri, Dwix, Widi, Rini, Rina, Tia, Andri, Dens, Asih, Ruci, Esti, Dany, Ertin, Marsya, Lilis, Heni, Niken, Kur, Leny, Agnes, Meri, Chan, Galuh, Bo’im, Tite, Mita, Sus. Margaret, Era, atas bantuan, dukungan kerjasama serta semangat yang telah diberikan dalam proses penyempurnaan skripsi ini dan atas semua kenangan dan canda tawa selama kita kuliah bersama di kampus kita tercinta.

  15. Anak-anak Kost Brojowikalpo 2B: Nonok, Ruci, Mbak Tian, Dewi, Sinta, Budhe, Mbak Danik, atas semua dukungan, cerita, canda tawa, dan kebersamaan dalam suka dan duka selama dikost (kalian adalah keluarga keduaku).

  16. Anak-anak Sing Sip-Sip: Mas Cunk, Mas Jiek, Mas Didik, Mas Purbo, Mas Hendry, Mas Ceye, Kur2, Mbak Iyem, Mbak Katrin, Mbak Ragil, No2k, Lina, Novin ( Tetep semangat berlatih & kita puji Tuhan dengan suara kita).

  17. Semua pihak yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu atas semua dukungan yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

  Penulis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PROFESIONALISME GURU PASCA SERTIFIKASI

  Survey Pada Guru-Guru Bidang Studi SMA Selain BK yang Lulus Sertifikasi Tahun 2007 di Wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta Benedecta Yudha wastuti

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2009 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai kegiatan yang menunjang profesionalisme guru bidang studi SMA selain BK di wilayah Kabupaten

  Sleman Yogyakarta pasca lulus sertifikasi.

  Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-September 2009 di SMA Kabupaten Sleman Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling, sampel yang diambil sebanyak 17 sekolah dengan jumlah responden berjumlah 82 guru. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik non-tes dengan menggunakan kuesioner yang berisi 10 komponen portofolio.

  Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan: 1) kegiatan yang sering dilakukan guru guna mempertahankan dan menunjang profesionalismenya, antara lain: pendidikan dan pelatihan (69,5%), perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran (93%), dan keikutsertaan dalam forum ilmiah (61,6%); 2) kegiatan yang jarang dilakukan guru guna mempertahankan dan menunjang profesionalismenya, antara lain: prestasi akademik (68,15%), karya pengembangan profesi (70,73%), pengalaman organisasi di bidang pendidikan dan sosial (61,28%), dan penghargaan di bidang pendidikan (68,3%).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

TEACHER PROFESSIONALISM AFTER CERTIFICATION

  A Survey on Teachers of Senior High Schools Who Have Passed Teacher’s Certification In 2007 except Counseling Teachers

  In Sleman Regency Yogyakarta

  Benedecta Yudha Wastuti Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2009

  This study aims for finding out various activities which supported teacher’s professionalism in Senior High School who have passed teacher’s certification except Counseling Teachers in Sleman Regency Yogyakarta.

  This research is a descriptive research. This research was conducted from July until September 2009 in all Senior High Schools in Sleman Regency, Yogyakarta. The technique used to take samples was purposive sampling. The samples were 82 teachers from 17 schools of Senior High School. The technique used to collect the data was non test technique with questionnaire which consisted of portfolio components.

  Based on the results of this research, it can be concluded: 1) activities which were often done by the teachers to maintain and support their professionalism were: education and training (69,5%), the learning’s planning and implementation (93%), participation in scientific forum (61,6%); 2) activities which were rarely done by the teachers to maintain and support their professionalism were: academic achievement (68,15%), profession development work (70,73%), the experiences in education and social organization (61,28%), achievement in educational field (68,3%).

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ............................................................................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vii KATA PENGANTAR...................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................ xi

ABSTRACT ...................................................................................................... xii

DAFTAR ISI..................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xix

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................

  1 B. Batasan Masalah ............................................................................

  6 C. Rumusan Masalah..........................................................................

  6 D. Tujuan Penelitian ...........................................................................

  7 E. Manfaat Penelitian .........................................................................

  7 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  A. Guru .............................................................................................. 9 1. Pengertian Guru .......................................................................

  9 2. Syarat-syarat Menjadi Guru .....................................................

  9

  3. Kode Etik ................................................................................. 10

  4. Peranan Guru............................................................................ 10

  5. Tanggung Jawab Guru ............................................................. 12

  B. Profesionalisme Guru.................................................................... 13

  1. Kompetensi Pedagogik ............................................................ 16

  2. Kompetensi Kepribadian.......................................................... 17

  3. Kompetensi Profesional ........................................................... 18

  4. Kompetensi Sosial.................................................................... 19

  D. Sertifikasi Guru .............................................................................. 19

  1. Pengertian sertifikasi............................................................... 19

  2. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi............................................... 22

  3. Dasar Hukum Sertifikasi dan Penyelenggaraan Sertifikasi Guru23

  4. Prosedur dan Mekanisme ........................................................ 24

  5. Portofolio Sertifikasi Guru....................................................... 28

  E. Pasca Pengumuman Sertifikasi........................................................ 37

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.............................................................................. 39 B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 39 C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 40 D. Instrumen Penelitian ..................................................................... 40 E. Jenis Data ...................................................................................... 41 F. Teknik Analisis Data..................................................................... 42 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................... 43 B. Analisis Data dan Pembahasan...................................................... 50 BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan.................................................................................... 84 B. Saran .............................................................................................. 85 C. Keterbatasan .................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 90

LAMPIRAN-LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xvi

  53

  60 24. Tabel 4.24 Pembimbing Siswa Lomba dan Memperoleh Juara .............

  60 23. Tabel 4.23 Pembimbing Mahasiswa PPL ...............................................

  59 22. Tabel 4.22 Tugas Sebagai Pemandu .......................................................

  58 21. Tabel 4.21 Tugas Sebagai Tutor .............................................................

  58 20. Tabel 4.20 Tugas Sebagai Guru Inti .......................................................

  18. Tabel 4.18 Perolehan Sertifikat Keahlian/Keterampilan ....................... 57 19. Tabel 4.19 Tugas Sebagai Instruktur ......................................................

  56

  56 17. Tabel 4.17 Perolehan Kejuaraan Dalam Lomba Akademik ...................

  15. Tabel 4.15 Pembuatan dan Penerapan Model Pembelajaran yang Baru/Inovatif .......................................................................................... 55 16. Tabel 4.16 Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran ........................

  54

  14. Tabel 4.14 Pembelajaran Dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi

  52 13. Tabel 4.13 Pembuatan Silabus ................................................................

  DAFTAR TABEL 1. Tabel 4.1 Jenis kelamin Responden........................................................

  52 12. Tabel 4.12 Pembuatan RPP.....................................................................

  51 11. Tabel 4.11 Pendidikan dan Pelatihan......................................................

  10. Tabel 4.10 Keikutsertaan Dalam Pendidikan dan Pelatihan yang Tidak Relevan ........................................................................................

  9. Tabel 4.9 Keikutsertaan Dalam Pendidikan dan Pelatihan yang Relevan 50

  49

  48 8. Tabel 4.8 Jalur Lulus Sertifikasi .............................................................

  47 7. Tabel 4.7 Status Kepegawaian................................................................

  46 6. Tabel 4.6 Golongan Jabatan....................................................................

  46 5. Tabel 4.5 Masa Kerja ..............................................................................

  45 4. Tabel 4.4 Mata Pelajaran ........................................................................

  44 3. Tabel 4.3 Jam mengajar ..........................................................................

  43 2. Tabel 4.2 Usia Responden ......................................................................

  61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xvii 25. Tabel 4.25 Pembimbing Siswa Lomba dan Tidak Memperoleh Juara ...

  72 38. Tabel 4.38 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah yang Relevan...............

  82 50. Tabel 4.44 Penghargaan di Bidang pendidikan ......................................

  81 49. Tabel 4.49 Pengalaman Organisasi di Bidang Pendidikan dan Sosial....

  80 48. Tabel 4.48 Tugas Tambahan Sebagai Pembina Lainnya ........................

  79 47. Tabel 4.47 Tugas Tambahan Sebagai Pembina Ekstrakurikuler ............

  79 46. Tabel 4.46 Tugas Tambahan Sebagai Pembina Pramuka .......................

  78 45. Tabel 4.45 Tugas Tambahan Sebagai Wali Kelas ..................................

  77 44. Tabel 4.44 Tugas Tambahan Sebagai Wakil Kepala Sekolah ................

  76 43. Tabel 4.43 Tugas Tambahan Sebagai Kepala Sekolah ...........................

  75 42. Tabel 4.42 Pengurus Organisasi di Bidang Sosial ..................................

  74 41. Tabel 4.41 Pengurus Organisasi di Bidang Pendidikan..........................

  73 40. Tabel 4.40 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah .....................................

  72 39. Tabel 4.39 Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah yang Tidak Relevan ....

  71 37. Tabel 4.37 Karya Pengembangan Profesi ...............................................

  62 26. Tabel 4.26 Prestasi Akademik ................................................................

  70 36. Tabel 4.36 Pembuatan Karya Seni/Karya Teknologi .............................

  69 35. Tabel 4.35 Penelitian di Bidang Pendidikan...........................................

  68 34. Tabel 4.34 Pembuatan Media/Alat Pembelajaran...................................

  67 33. Tabel 4.33 Penulisan Diktat/Modul ........................................................

  67 32. Tabel 4.32 Penulisan Soal Ujian UN/UASDA .......................................

  66 31. Tabel 4.31 Menjadi Reviewer Buku........................................................

  64 30. Tabel 4.30 Penulisan Artikel pada Surat Kabar/Majalah/Jurnal.............

  29. Tabel 4.29 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Kabupaten/Kota Dan ber ISBN.........................................................................................

  28. Tabel 4.28 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Propisi dan ber ISBN64

  63

  27. Tabel 4.27 Penyusunan Buku Dipublikasikan Secara Nasional dan Ber ISBN .................................................................................................

  63

  82 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  xviii

  DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 2.1 Alur Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2009..................

  25 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

  Lampiran 1 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 Tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan ..........

  92 Lampiran 2 Kutipan Undang-undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen ................................................................................

  99 Lampiran 3 Kuesioner........................................................................................... 103 Lampiran 4 Data Responden................................................................................. 107 Lampiran 5 Data Induk ......................................................................................... 111 Lampiran 6 Analisis Data...................................................................................... 114 Lampiran 7 Surat Perizinan................................................................................... 137 xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk

  mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju, modern, makmur dan sejahtera adalah bangsa- bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Agar pembangunan pendidikan dapat berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia, terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan yaitu: 1) sarana gedung, 2) buku yang memadai, 3) guru dan tenaga kependidikan yang profesional (Mulyasa, 2005: 3). Pendidikan yang bermutu juga sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera dan bermartabat. Karena keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.

  Untuk mendorong keberadaan guru yang berkualitas, pemerintah berupaya meningkatkan mutu guru dengan mengembangkan kebijakan yang langsung mempengaruhi mutu dengan melaksanakan sertifikasi guru. Kebijakan ini tertuang dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Dengan diberlakukan UU Guru dan Dosen, undang-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yuridis bagi guru dari perbuatan semena-mena dari siswa, orang tua dan masyarakat, 2) untuk meningkatkan profesionalisme guru, 3) untuk meningkatkan kesejahteraan guru baik yang berstatus sebagai pegawai negeri (PNS) ataupun non PNS.

  Keberadaan UU Guru dan Dosen tersebut merupakan pengakuan bahwa profesi guru merupakan pekerjaan profesional, sebagaimana pekerjaan dokter, lawyer, pilot, dan tidak sembarang orang bisa menjadi guru. Sebagai profesi guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang disyaratkan bagi guru adalah guru harus mempunyai pendidikan sarjana (S-1) atau diploma empat (D-4). Sedangkan kompetensi guru yang dipersyaratkan adalah kompetensi pendagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Sebagai salah satu wujud keprofesionalannya, seorang guru dapat mengikuti sertifikasi.

  Bagi kebanyakan guru tujuan untuk mengikuti sertifikasi tersebut mempunyai dua motif, yaitu motif ekonomi dan motif psikologis. Motif ekonomi didasari dengan naiknya gaji guru 100 % apabila mereka berhasil lulus sertifikasi, sehingga kesejahteraan mereka pun ikut naik.

  Sedangkan motif psikologis mereka adalah lebih dihormatinya mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  merupakan sarana atau instrumen untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru. Dengan kata lain sertifikasi bukanlah tujuan akhir.

  Ironisnya, sebagian orang/guru memandang sertifikasi sebagai suatu tujuan akhir khususnya untuk menggapai tunjangan profesi demi meningkatkan penghasilan guru. Bila perlu, demi lulus sertifikasi, guru siap membeli piagam atau mengeluarkan uang hanya untuk mendapatkan lembaran-lembaran piagam.

  Menurut data Bapeda Kabupaten Sleman terdapat 1159 guru yang lulus sertifikasi pada tahun 2006 dan 2007 dengan perincian guru SMA sebanyak 143 orang, SMK 166 orang, SMP 247 orang, SD sebanyak 487 orang dan TK sebanyak 116 orang.

  (http://www.slemankab.go.id/?hal=detail_berita.php&id=1921). Data tersebut mengindikasikan bahwa Kabupaten Sleman memiliki banyak guru yang dapat dikatakan profesional.

  Namun, kesuksesan mereka seringkali tidak diikuti dengan profesionalisme mereka dalam mengajar, malah terkadang mereka kurang rajin dalam mengajar, hal ini dikarenakan mereka telah mempunyai gaji yang cukup sehingga mereka mulai jarang untuk melaksanakan tugas mengajar. Pembantu Rektor (PR) III Unlam Ir H Hamdani MS ketika membuka Seminar Pendidikan Nasional: Profesionalitas Tenaga Pendidik, Substansi dan Formalitas di Aula Rektorat Unlam (http://www. cynthiawati.co.cc/?p=79 - 26k)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bersertifikat kembali bekerja asal-asalan. Hal ini akan memberikan pengaruh secara luas bukan hanya kepada rekan-rekan guru yang lain, melainkan juga kepada kualitas pendidikan.”

  Fakta menunjukkan bahwa para guru yang telah lulus sertifikasi dan mendapatkan tunjangan profesinya cair, ironisnya justru banyak yang berpangku tangan (http://hdn.zamrudtechnology.com/2008/08/07/sindrom-sertifikasi-guru/).

  Para guru tidak berpacu meningkatkan kompetensinya dengan berbagai karya ilmiah, yakni semakin banyak guru yang menjauh dari buku-buku aktual, hilangnya kebiasaan diskusi, pudarnya budaya menulis, tidak melakukan riset atau penelitian ilmiah.

  Selain itu masih ada guru yang telah lulus sertifikasi tidak mampu menguasai teknologi-teknologi dasar pendidikan, misalnya masih banyak guru yang gagap teknologi, tidak bisa mengoperasikan komputer, email, dan internet, padahal komputer seharusnya menjadi alat bantu utama bagi seorang guru dalam pengajaran di sekolah. Hal ini dapat menghambat perkembangan pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dari uraian di atas menunjukkan bahwa guru yang telah lulus sertifikasi belum tentu profesional.

  Maka dari itu, guru yang telah memiliki sertifikat pendidik harus terus melakukan peningkatan kompetensinya melalui berbagai kegiatan untuk meningkatkan profesionalitas guru berkelanjutan (continous

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  berlangsung secara berkesinambungan karena prinsip mendasar adalah guru harus merupakan a learning person, belajar sejak di gendongan ibu hingga kematian mendatanginya. Sebagai guru profesional yang telah menyandang sertifikat pendidik, guru wajib untuk terus mempertahankan profesionalitasnya sebagai guru (Suyatno, 2008: 18).

  Pembinaan profesi guru secara terus menerus (continous

  professional development ) menggunakan wadah guru yang sudah ada,

  yaitu 1) kelompok kerja guru (KKG) untuk tingkat SD, 2) musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) di tingkat SMP dan SMA, 3) di perguruan tinggi dan di tempat lainnya yang merupakan wahana pemeliharaan dan peningkatan kompetensi. Aktifitas guru di KKG/MGMP tidak saja untuk menyelesaikan persoalan pengajaran yang dialami guru dan berbagi pengalaman mengajar antar guru, tetapi dengan strategi mengembangkan kontak akademik dan melakukan refleksi diri.

  Agar kinerja guru lulus sertifikasi tidak turun, setelah menerima sertifikat pendidik dan tunjangan, kinerja guru akan terus dipantau oleh Kepala Sekolah, pengawas dan guru di lingkugan kerjanya (Rosida dalam http://www. malangraya.web.id/2008/09/05/siapkan-tim-pemantau-guru-

  pasca-sertifikasi/ - 48k –). Selain itu, sudah waktunya otoritas

  pendidikan mulai dari instansi pusat, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kerja (P4TK), Lembaga Penjaminan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Provinsi/Kabupaten/Kota serta Perguruan Tinggi memperbanyak dan menganekaragamkan wahana yang bisa melancarkan proses sertifikasi serta pentingnya pembinaan pasca sertifikasi.

  Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian dalam dunia pendidikan dengan judul ”PROFESIONALISME

  

GURU PASCA SERTIFIKASI” hal ini penting untuk dibahas sehingga

  dapat memberikan motivasi agar guru-guru yang telah lulus sertifikasi tetap menjalankan tugas-tugasnya secara profesional.

  B. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan mengkaji profesionalisme guru pasca sertifikasi. Pada penelitian ini hanya akan ditujukan bagi guru-guru bidang studi Sekolah Menengah Atas (SMA) selain BK yang telah lulus uji sertifikasi tahun 2007 baik melalui penilaian portofolio maupun melalui Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG). Lokasi Penelitian hanya dibatasi pada SMA di wilayah Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

  C. Rumusan Masalah

  Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah guru-guru bidang studi Sekolah Menengah Atas (SMA) selain BK di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  profesional dan melakukan berbagai kegiatan yang menunjang profesionalismenya?”

D. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah guru-guru bidang studi Sekolah Menengah Atas (SMA) selain BK di wilayah Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah memiliki sertifikat sebagai pendidik profesional tetap menjalankan tugasnya secara profesional dan melakukan berbagai kegiatan yang menunjang profesionalismenya?” E.

   Manfaat Penelitian

  1. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam bidang pendidikan khususnya mengenai sertifikasi dan memberikan gambaran dalam mengambil keputusan dalam bidang pendidikan serta dapat menjadi sumber refleksi dan perbaikan akan pelaksanaan sertifikasi guru pada pelaksanaan berikutnya.

  2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan menambah referensi kepustakaan. Disamping itu diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Bagi Mahasiswa FKIP Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan refleksi bagi mahasiswa FKIP sebagai calon guru agar tetap menjaga profesionalisme ketika menjadi guru kelak.

  4. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam meningkatkan jiwa profesionalisme pasca sertifikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Guru

1. Pengertian Guru

  Kamus Umum Bahasa Indonesia mengemukakan arti guru sebagai orang yang pekerjaan atau mata pencahariannya, profesinya mengajar.

  Sementara itu Hamzah (2007;15), mengemukakan guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.

2. Syarat-syarat Menjadi Guru

  Untuk menjadi seorang guru diperlukan suatu persyaratan, karena profesi guru adalah suatu pekerjaan yang profesional. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa seorang tenaga pengajar (guru) SMA/MA atau bentuk lainnya yang sederajat harus memiliki : 1) Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-4) atau sarjana (S-1), 2) Latar pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 diajarkan, 3) Sertifikat profesi guru untuk SMA/MA. Menurut Hamalik (2001: 118), Syarat bagi seorang guru diantaranya sebagai berikut:

  a. Harus memiliki bakat sebagai guru

  b. Harus memiliki keahlian sebagai guru

  c. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi

  d. Memiliki mental yang sehat dan berbadan sehat

  e. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas

  f. Memiliki jiwa Pancasila dan Warga Negara yang baik

3. Kode Etik

  Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan berpedoman pada kode etik profesional guru.

  Menurut Mulyasa (2007;47) kode etik tersebut berisi sebagai berikut :

  a. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila

  b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional

  c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan

  f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial

4. Peranan Guru

  Undang-undang Guru Tahun 2005, pasal 1 ayat 1 menerangkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik…..” dan pasal 4 “ berfungsi untuk meningkatkan manfaat dan peran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11 guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Menurut Hamalik (2001:123), di zaman modern seperti sekarang ini peranan guru tidak hanya sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing, melainkan juga sebagai ilmuwan ( teacher as scientist ) dan guru sebagai pribadi ( teacher as person ).

  Menurut Mulyasa (2007;19) mengungkapkan bahwa peran dan fungsi guru adalah : a. Sebagai pendidik dan pengajar; bahwa setiap guru harus memiliki kestabilan emosi ingin memajukan peserta didik, bersikap realitas, jujur, dan terbuka, serta peka terhadap perkembangan inovasi pendidikan. Untuk mencapai semua itu guru harus memiliki pengetahuan yang luas, mernguasai berbagai bahan pembelajaran, menguasai teori dan praktik pendidikan, serta menguasai kurikulum dan metodologi pembelajaran.

  b. Sebagai anggota masyarakat; bahwa setiap guru harus pandai bergaul dengan masyarakat. Untuk itu, harus menguasai psikologi sosial, memiliki pengetahuan tentang hubungan antar manusia, memiliki keterampilan membina kelompok, keterampilan bekerjasama dalam kelompok dan menyelesaikan tugas bersama dalam kelompok.

  c. Sebagai pemimpin; bahwa setiap guru adalah pemimpin yang harus memiliki kepribadian, menguasai ilmu kepemimpinan, prinsip hubungan antar manusia, teknik berkomunikasi, serta menguasai berbagai aspek kegiatan organisasi sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 d. Sebagai administrator; bahwa setiap guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi yang harus dikerjakan disekolah, sehingga harus memiliki pribadi yang jujur, teliti, serta memahami strategi dan manajemen pendidikan.

  e. Sebagai pengelola pembelajaran; bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar-mengajar di dalam maupun di luar kelas.

  Peranan guru akan menjadi semakin luas karena ia juga akan berfungsi sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan teknologi dengan masyarakat. Dalam hal ini guru memodernisasi masyarakat dituntut serta secara aktif dalam pembangunan karena telah menghubungkan masyarakat dengan IPTEK. Sehubungan dengan hal ini Hamalik (2001: 124) menyebutkan bahwa:

  a. Guru sebagai penghubung ( teacher as communicator )

  b. Guru sebagai modernisator

  c. Guru sebagai pembangun ( teacher as contructor )

5. Tanggung Jawab Guru

  Profesi guru merupakan suatu profesi yang mulia dan luhur, oleh karena itu guru sudah seharusnya memiliki tanggung jawab yang besar.

  Hamalik (2001: 127) merangkum tanggung jawab guru adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 a. Guru harus menuntut murid-muridnya belajar.

  b. Guru turut serta dalam membina kurikulum sekolah.

  c. Guru melakukan pembinaan terhadap diri siswa dalam hal kepribadian, watak,dan jasmaniah.

  d. Guru memberikan bimbingan kepada murid.

  e. Guru melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar.

  f. Guru menyelenggarakan penelitian yang merupakan tanggung jawab profesional.

  g. Guru mengenal masyarakat dan aktif ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang ada di dalam masyarakat.

  h. Guru bertanggung jawab menghayati, mengamalkan, dan mengamankan Pancasila.

i. Guru turut serta dalam membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa serta perdamaian pembangunan.

  j. Guru turut serta menyukseskan pembangunan. k. Guru bertanggungjawab meningkatkan peranan profesional guru.

B. Profesionalisme Guru

  Guru merupakan suatu profesi yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar bidang kependidikan. Profesional itu sendiri diartikan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi ( Undang-undang No. 14 Bab I pasal 1 No.

  2 tentang Guru dan Dosen ).

  Kata profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 dokter, hakim, dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang tidak dapat memperoleh pekerjaan lain (Dr. Nana Sudjana dalam Moeh Uzer Usman, 1995:14).

  Guru profesional adalah guru yang secara administratif, akademis, dan kepribadian telah memenuhi persyaratan dalam bentuk hubungan multidimensional dengan muridnya (Ainurrofiq Dawam,2004:25).

  Dengan bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru yang profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya di bidangnya.

  Memposisikan guru sebagai profesi, merupakan suatu hal yang mendesak diberlakukan di Indonesia. Pasalnya, menempatkan guru seperti itu akan memperbaiki nasib para guru yang selama ini sering termarginalkan, maka dari itu dengan memposisikan guru sebagai profesi diharapkan tanggung jawab seorang guru dalam menjalankan tugasnya akan lebih baik.

  Dalam melaksanakan tugas guru, seorang guru yang profesional perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar (Hamzah; 2007,16) antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme,

  8. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya,

  7. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan,

  6. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya,

  5. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas,

  4. Mematuhi kode etik profesi,

  3. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya,

  2. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya,

  15

  1. Guru harus dapat meningkatkan minat peserta didik untuk aktif dalam berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.

  Secara singkat dapat dikatakan pengertian guru profesional adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang kependidikan dan keguruan sehingga mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru yang bermutu.

  8. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.

  7. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial, baik dalam kelas maupun di luar kelas.

  6. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung/meneliti dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.

  5. Guru wajib memperhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara mata pelajaran dan atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga tanggapan peserta didik menjadi jelas.

  3. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apresiasi).

  2. Guru harus dapat membuat urutan dalam pemberian pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.

  Prinsip-prinsip profesionalisme guru menurut UU tentang Guru dan Dosen

Pasal 5 ayat 1 menyebutkan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16

9. Memiliki organisasi profesi yang berbadan hukum.

  Seiring dengan kemajuan teknologi informasi, guru tidak hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi, dengan demikian keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar.

C. Kompetensi Keguruan

  Profesi guru menuntut adanya kompetensi dalam bidang keguruan yang meliputi empat kompetensi, yaitu kompetensi pendagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi personal.

1. Kompetensi Pedagogik

  Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

  Sedangkan dalam RPP tentang guru dikemukakan bahwa, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 a. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

  b. Pemahaman terhadap peserta didik

  c. Pengembangan kurikulum / silabus

  d. Perancangan pembelajaran

  e. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

  f. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

  g. Evaluasi hasil belajar

  h. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 Tahun 2007, kompetensi pedagogik guru meliputi: a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

  b. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

  c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.

  d. Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.

  e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

  f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

  g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

  h. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.

i. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

2. Kompetensi Kepribadian

  Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, kompetensi kepribadian guru meliputi: a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

  b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

  c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

  d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

  e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

3. Kompetensi Profesional

  Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat (3) butir c dikemukakan bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan Standar Nasional Pendidikan. Ruang lingkup kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut:

  a. Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya.