PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MENINTING MENGGUNAKAN PRECAST SEGMENTAL BOX GIRDER - Repository UNRAM
Artikel Ilmiah
PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MENINTING MENGGUNAKAN
PRECAST SEGMENTAL BOX GIRDER
Redesign Of Meninting Bridge Using Precast Segmental Box Girder
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil
Oleh
SULASTRI
F1A 012 141
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2018
Artikel Ilmiah
PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MENINTING DENGAN
MENGGUNAKAN PRECAST SEGMENTAL BOX GIRDER
Redesign Of Meninting Bridge Using Precast Segmental Box Girder
Oleh
SULASTRI
F1A 012 141
Telah diperiksa dan disetujui oleh :
Artikel Ilmiah
PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MENINTING DENGAN
MENGGUNAKAN PRECAST SEGMENTAL BOX GIRDER
Redesign Of Meninting Bridge Using Precast Segmental Box Girder
Oleh
SULASTRI
F1A 012 141
Telah dipertahankan didepan dewan penguji
Pada tanggal 28 Juni 2018
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan tim penguji
Perencanaan Ulang Jembatan Meninting Menggunakan Precast segmental
Box Girder
1
2
3 Sulastri , I Nyoman Merdana , Suparjo
Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram
ABSTRAK
Jembatan meninting ini merupakan jembatan penghubung kota Mataram dengan wilayahSenggigi yang masih berfungsi hingga saat ini. Jembatan ini memikul beban lalu lintas yang semkin
meningkat karena wilayah Senggigi merupakan kawasan wisata. Jembatan yang ada saat ini memiliki
bentang yang terbagi menjadi dua yaitu 20 meter dan 40 meter dan memiliki satu buah pilar. Dalam
tugas akhir ini dilakukan perencanaan jembatan meninting dengan bentang 60 meter tanpa
menggunakan pilar sehingga panjang bentang jembatan menjadi cukup panjang. Tipe kontruksi yang
digunakan adalah segmental box girder dan sistem prategang yang digunakan adalah system
posttension . Tujuan penggunaan konstruksi ini agar mampu menahan lendutan, geser, dan torsi
secara lebih efektif dengan panjang bentang jembatan 60 meter.Perencanaan jembatan ini dimulai dengan penjelasan mengenai latar belakang pemilihan
konstruksi jembatan, perumusan tujuan perencanaan hingga lingkup pembahasan, dan diikuti dengan
dasar- –dasar perencanaan dimana analisa pembebanan menggunakan RSNI 1725:2016.Dari data-
data perencanaan kemudian dilakukan perhitungan pembebanan, kemudian dilakukan preliminary
design dengan menggunkan standar box girder berdasarkan ASSHTO-PCI-ASBI . Pada tahap awal
perencanaan analisa beban yang terjadi. Analisa beban yang terjadi yaitu analisa berat sendiri, analisa
beban mati tambahan, analisa beban lalu lintas, gaya rem, beban pedestrian, beban gempa, beban
angin, pengaruh temperature,pengaruh susut dan rangkak, dan analisa kehilangan prategang yang
terjadi.Selanjutnya dilakukan kontrol tegangan, lendutan, dan momen , kemudian perhitungan
penulangan box girder dan box angkur ujung. Setelah perhitungan struktur atas dulakukan, tahap
selanjutnya perhitungan bangunan bawah yang terdiri dari abutmen dan pondasi.Hasil analisis didapatkan box girder yang digunakan memilki tinggi 3 meter dengan 18
tendon eksternal yang terdiri dari 18 strands pada setiap tendon. Diameter strands 15.7 mm dan
diameter duct 95 mm. Beban yang diterima oleh box girder 18236.6 kg/m berat sendiri (Ms), 1897.07
kg/m beban mati tambahan (MA), 317800 kg beba n lajur “D” (TD) tanpa faktor beban dinamis
(FBD), 330834 kg beban lajur “D” (TD) dengan faktor beban dinamis (FBD), 500 kg/m beban merata
pedestrian (TP), 16675 kg beban akibat gaya rem (TB), 150.171 kg/m beban angina (Ew), dan
1003.034 kg/m beban gempa (EQ). Gaya prategang yang terjadi sebesar 43538.979 kN setelah
kehilangan prategang sebesar 27.126 %. Dimensi bangunan bawah digunakan abutmen dengan tinggi
(H) 7.52 meter dengan lebar pile cap (B) 6 meter dan pondasi tiang pancang baja dengan diameter
tiang 0.45 m. Jumlah tiang 40 buah, 20 buah dari arah Senggigi dan 20 buah dari arah Ampenan.Kata Kunci: Segmental box girder, Beton prategang, Posttension prestress, Jembatan meninting
1 Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Mataram
2 Dosen Pembimbing Utama
3 Dosen Pembimbing Pendamping
1. PENDAHULUAN Latar Belakang
Jembatan meninting adalah jembatan yang berada di Desa Meninting, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Jembatan ini menghubungka Kota mataram dengan kawasan wisata Senggigi.Jembatan ini sangat di perlukan menunjang segala aktivitas yang ada mengingat kawasan wisata Senggigi merupakan tujuan wisata yang cukup diminati wisatawan lokal maupun mancanegara dengan demikian aktivitas masyarakat disekitar wilayah tersebut semakin meningkat.
Jembatan meninting ini mempunyai bentang 60 m dengan dilengkapi pilar yang berada pada bentang 20 m dari arah senggigi, sehingga bentang jembatan terbagi 2 yaitu 20 m dan 40 m. Pada perencanaan ini strukur atas jembatan direncanakan tanpa adanya pilar.Dengan demikian bentang jembatan merupakan bentang yang cukup panjang sehingga mengakibatkan terjadinya lendutan yang cukup besar karena beban lalu lintas yang semakin meningkat.Oleh karena itu dibutuhkan redesign gelagar dengan alternatif penampang Box girder. Karena jenis gelagar ini lebih mampu menahan lendutan, geser, dan torsi secara efektif di bangdingkan I girder.
Pelaksanaan jembatan penghubung daerah tersebut harus cepat selesai agar aktifitas masyarakat tidak terganggu. Maka dari itu perlu direncanakan jembatan yang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang singkat. Salah satu alternatif agar waktu pelaksanaanya singkat yaitu menggunakan beton pracetak (Precast).
Beton precast terdiri dari elemen-elemen beton yang biasanya disebut dengan precast segmental. Dalam pelaksanaan prestress ini dicetak di tempat lain mengingat keterbatasan waktu dan tempat untuk pekerjaan prestress sehingga tidak memungkinkan tendon-tendon prategang diangkur di abutmen. Jadi sistem yang dipilih dalam pelaksanaan prestress ini adalah sistem posttension.
Dari uraian di atas maka dilakukan “Perencanaan ulang Jembatan Kali Jangkok Dengan Menggunakan Precast Segmental Box Girder “.
Tujuan Penelitian Untuk merencanakan dimensi box girder yang digunakan, merencanakan profil dan jumlah tendon yang dipakai, mengetahui kehilangan prategang dan, untuk mengetahui bentuk dan dimensi bangunan bawah.
2. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Menurut Nasution (2012), pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.
Landasan Teori Precast segmental box girder Segmental Box Girder terdiri dari beberapa segment yaitu: a. Pier Segment : Bagian ini terletak tepat di atas abutment.
b. Deviator segment : Bagian ini dibutuhkan untuk pengaturan deviasi tendon.
c. Standard segment : Dimensi standard box girder yang digunakan.
2. Pilar jembatan
3. Pondasi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Data perencanaan 1.
Bentang jembatan : 60 meter 2. Lebar jembatan : 9.6 meter 3. Jenis Struktur atas jembatan : Box Girder 4. Kelas Jembatan : Kelas A 5. Lebar trotoar : 0.8 meter 6. Tebal trotoar : 0.25 meter 7. : 0.20 Lebar kerb
Gambar 2.1 Tipe Segmen Box Girdermeter Sumber: Jurnal Prof. Dr.-Ing. G. Rombach, 2002[3
4.2 Perhitungan bangunan sekunder
3. METODE PERENCANAAN
Pembebanan pipa sandaran menggunakan Apabila hasil-hasil dari analisa dan pipa galvanis dengan diameter 3 pengolahan data sudah didapat, maka tahap inchi. Jadi berat sendiri pipa sandaran adalah 7.13 perencanaan desain jembatan bisa dilaksanakan, kg/m. dengan tujuan mnegetahui konstruksi jembatan secara Tiang sandaran menggunakan tulangan lentur 2D10 keseluruhan yang tepat sesuai analisa dari data yang dan tulangan sengkang D8
- – 100. telah diperoleh serta penempatan sebenarnya
- – Kerb menggunakan dengan tulangan lentur D16 dilapangan terhadap kondisi real berdasarkan 100 dan tulangan bagi D10 – 100.
peraturan pelaksanaan jembatan yang ditetapkan.
Lantai trotoar menggunakan dengan tulangan lentur Tahap ini meliputi: D16 – 200 dan tulangan bagi D13 – 250.
1. Pemilihan lokasi, trase, dan bahan konstruksi
4.3 Pembebanan Box Girder yang tepat. Dimensi box girder 2.
Dimensi box girder yang digunakan Perancangan dan gambar detail konstruksi berdasarkan ASSHTO-ACI-ASBI sebagai berikut: a. Struktur atas jembatan 1.
Gelagar memanjang 2. Gelagar melintang 3. Rangka induk 4. Plat lantai 5. Sandaran dan trotoar
b. Struktur bawah jembatan
1. Pangkal jembatan
Berat sendiri box girder prestress Tabel 4.2 Persamaan momen dan gaya geser Berat sendiri box gireder di tunjukan dalam tabel 4.1 berkut ini:
Tabel 4.1 Pembebanan yang terjadi pada box girderKode N Jenis Beba M ( o Beban n Q (kg/m) P (kg) kg.m) Keterangan
Berat Beban merata, 1 sendiri box Bs 14800 Qbs Berat Beban merata, 2 sendiri Ms 18236.6 QMS
Tabel 4.3 Momen akibat bebanMati Beban merata, 3 tambahan MA 1897.07 QMA Beban merata
J
4 Lajur "D" TD 4725 47334 dan terpusat a
r
5 Truk "T" TT Beban merata,
a
Beban
k Momen pada box girder prestress akibat beban Lan Pen
pejalan Beban merata,
B.s Mati jur dest Ge
6 kaki TP 500 QTP
end tamb "D aria Re An mp
49874.9 Beban merata,
X iri ahan " n m gin a
7 Gaya rem TB
25 QMA
Ms MA TD TP TB Ewl EQ
Beban merata,
( (K
8 Angin EwL 150.171 Qew m (Kg (Kg. (Kg (Kg.
g. (Kg (Kg
Beban merata, ) .m) m) .m) m) m) .m) .m)
0.0
0.0
9 Gempa EQ 1003.034 QEQ
0.00
0.00
0.00 537 156 147 83 443 295
5596 979 537.
50.0
1.2
0.0 89.
3.57 .70
50 5 445 503
1
105 308 290 16 870 581 772 1100
350.
00.0 62.
9.9 75.
2.8
30.06
00
50 18 972
2
155 128 455 427 24 857 922 1621
39. 437.
50.0 93.
59.
9.3 99.49 620
50 75 407
5
3
204 112 597 560 33 168 249 2124 339
800.
00.0 25.
19.
9.2 71.84 .80
00 00 152
8
4
5
7.4
13 30091.0
5 4505.
0.00 831.2
25 14175
.10 162881.
8.00 56912
54709
X B.sen diri Mati tamb ahan Lanjur "D" Pende strian Rem Angin Gempa Ms MA TD TP TB Ewl EQ (m) (Kg.m ) (Kg.m ) (Kg.m) (Kg.m ) (Kg.m ) (Kg.m ) (Kg.m)
Jarak Momen pada box girder prestress akibat beban
Tabel 4.4 Gaya geser pada box girder akibat beban.3
95 451 365
6 675 76.
93
1
24
00
0.00 225 000.
81.50 264 075
0.0 8536
820 647
3
3
5 450 863 .78
864
1 675 01.
6.2
10
2
52886
00
5
.82 143981.
1.60 49323
47415
4
2
62 27081.9
5 4054.
5.00 831.2
25 12757
.89 148706.
8.20 51220
49238
3
79 28084.9
1.40 55015
5 4204.
0.00 831.2
25 13230
.96 153431.
4.80 53117
51062
2
9
96 29087.9
5 4354.
5.00 831.2
25 13702
.03 158156.
24
7.50 224 750.
0.00 831.2
812
7 663 75.
2.4
61
21
00
0.00 221 000.
04.94 253 435
7.2 8385
806 057
6
2
5
5 438 827 .37
2 656 99.
8
1.2
78
20
00
7.50 218 750.
68.13 249 593
2.5 8299
797 851
5
2
8
872 433 310 .68
7 648 73.
582 443 341 .02
2
32.97 262 123
6.8 8498
1.7 8527
819 735
9
2
2
608 449 359 .23
7 672 76.
4.9
27
23
00
0.00 224 000.
87.36 259 700
816 999
7
8
2
7
5 446 851 .64
180
2 669 01.
3.7
44
22
00
7.50 222 750.
44.69 256 803
5.3 8451
812 440
25 12285
5 3904.
94
5 2552.
27354
15
4
74 16048.5
5 2402.
.00 831.2
5 75600
.12 96731.2
5.60 30353
29178
14
8
91 17051.5
.00 831.2
.05 92006.2
25 80325
.19 101456.
2.20 32250
31002
13
1
08 18054.6
5 2703.
.00 831.2
25 85050
.26 106181.
8.80 34147
32825
9.00 28456
5 70875
5
.91 82556.2
05 12036.4
5 1802.
.00 831.2
5 56700
.84 77831.2
9.20 22764
21883
18
4
22 13039.4
5 1952.
.00 831.2
5 61425
5.80 24661
.00 831.2
23707
17
8
39 14042.4
5 2102.
.00 831.2
5 66150
.98 87281.2
2.40 26558
25531
16
1
57 15045.5
5 2252.
12
25 19057.6
45 26078.8
25 11340
8
93 23069.7
5 3453.
5.00 831.2
25 10867
.61 129806.
1.80 43632
41944
7
2
10 24072.8
5 3604.
0.00 831.2
.68 134531.
40120
8.40 45529
43767
6
5
28 25075.8
5 3754.
5.00 831.2
25 11812
.75 139256.
5.00 47426
45591
5
8
8
5.20 41735
5 2853.
36473
.00 831.2
25 89775
.33 110906.
5.40 36044
34649
11
8
42 20060.6
5 3003.
.00 831.2
25 94500
.40 115631.
2.00 37941
10
.54 125081.
1
59 21063.7
5 3153.
.00 831.2
25 99225
.47 120356.
8.60 39838
38296
9
5
76 22066.7
5 3303.
0.00 831.2
25 10395
9.9
19
250 753
1
3
1
2
.79
248 288 873
99 432 49.
99 74.
00
0.00 144 000.
56.16 156 660
0.8 5463
525 214
2
3
1.3 5795
.66
5 270 317
084
74 404 71.
91 43.
00
7.50 134 750.
60.37 146 203
3.7 5112
491 476
1
1
.5
557 128
54.89 166 643
49 375 42.
0.00 161 000.
61.13 185 193
2.5 6402
615 485
5
1
8
.94
062 322 976
8 483 55.
7.4
63
11
00
56.54 176 155
7.50 152 750.
5.2 6108
587 218
4
1
7
.88
5 306 426
240
3 458 77.
6.2
80
10
00
75 250 758
83 12.
00
00 810
58 18.
50.0
50 927
06.49 996 537.
9.3 3519
338 288
7
8
.50
702 162 491
49 243 27.
49 87.
00.0
25.34 868 350.
720
9.2 3073
295 432
6
5
.17
5 137 917
512
24 206 48.
41 56.
50.0
50 687
47.13 735 437.
2.5 2608
74 278 56.
5 186 062
00
77.57 123 873
0.00 125 000.
67.50 135 275
0.0 4742
455 915
1
3
.30
5 230 196
244
24 344 64.
74 81.
00
7.50 114 750.
9.7 4353
.80
418 529
9
2
.07
568 208 631
99 312 35.
66 49.
00
0.00 104 000.
90.56 112 000
2.8 3945
379 321
8
7
7.50 168 750.
12
00
7.7 7768
2
2
3
.42
5 410 742
024
2 614 95.
6.2
45
17
00
7.50 204 750.
50.17 229 503
746 788
8.8 7929
1
2
.6
4 401 213
8 600 68.
4.9
62
16
00
0.00 200 000.
28.00 223 300
0.0 7588
729 464
762 289
75.26 235 235
3
19
0.00 216 000.
34.24 245 280
1.2 8195
787 821
4
2
7
.96
5 426 790
760
2 638 97.
8.7
11
00
0.00 209 000.
7.50 212 750.
03.29 240 493
3.3 8072
775 967
3
2
2
.21
478 419 268
7 627 71.
7.4
28
18
00
2
.74
46
29
14
00
7.50 182 750.
79.09 201 853
7.3 6933
666 547
7
1
8
.96
192 353 067
8 528 60.
9.9
13
1.2
00
0.00 176 000.
68.64 193 760
3.2 6677
641 928
6
1
5
.97
5 338 523
712
3 506 82.
8.7
13
3 548 87.
5 390 681
.85
604
3 584 91.
3.7
79
15
00
7.50 194 750.
08.77 216 623
5.7 7389
710 315
9
1
2
638 379 146
500
8 567 64.
2.4
96
14
00
0.00 189 000.
92.46 209 475
4.8 7170
689 343
8
1
7
.92
5 366 608
1
80 5691.
4 2006.07
0.00 831.2
5
0.00 21131.2
0.00
30
7 1003.03
5 150.1
00 831.2
5 4725.
07 25856.2
60 1897.
29 18236.
5 300.3
0.00
00 831.2
5 9450.
14 30581.2
20 3794.
28 36473.
1 3009.10
5 450.5
.00 831.2
5 14175
21 35306.2
27 54709.
8 4012.14
5 600.6
5
0.00
0.5
3 Z3' = a'
1.97
2 Z2’ = a'
1.71
1
0.7
1 Z1 = a + 2 x Yd
2.41
1 Z1’ = a'
Tend on ( Zi'
Ba ris Posisi Zi' Baris Posisi Zi Baris Fi Te nd on Tendon (m) Tendon Tendon (m)
2
1.47
1.53
4.4 Gaya Prestress, Eksentrisitas, dan Jumlah Tendon Dipakai tendon 18 tendon ( 342 strands ) spesifikasi BBR VT CONA CME SP
x (L
3 Z3 = a
pada tabel 4.6 dengan persamaan dibawah ini: = ′ - 4 x
Tabel 4.5 Eksentrisitas masing-masing tendon Posisi masing-masing tendon dapat dilihatEksentrisitas masing-masing tendon
Gambar 4.2 Posisi tendon di tumpuan b.b. Posisi tendon di tumpuan
0.7 M Z2 = 0.5 m Z3 = 0.3 m Z0 = 0.4 m
Z1 =
Direncanakan : 1.) A = 0.3 m 2.) Yd = 0.2 m 3.) Jarak masing-masing tendon terhadap alas
0.3
3
1.23
.00 831.2
5 18900
28 40031.2
.00 831.2
22
54 9027.31
5 1351.
.00 831.2
5 42525
.63 63656.2
9.40 17073
16412
21
4
71 10030.3
5 1501.
5 47250
2.80 15176
.70 68381.2
6.00 18970
18236
20
7
88 11033.3
5 1651.
.00 831.2
5 51975
.77 73106.2
2.60 20867
20060
19
14589
.56 58931.2
40 7588.
.42 49481.2
26 72946.
6 5015.17
5 750.8
.00 831.2
5 23625
35 44756.2
00 9485.
25 91183.
3 6018.20
5 901.0
.00 831.2
5 28350
9.60 11382
5 37800
10941
24
20 7021.24
5 1051.
.00 831.2
5 33075
.49 54206.2
6.20 13279
12765
23
37 8024.27
5 1201.
.00 831.2
- Zi) di mpuanT u di Tengah Bentang
- 2 Yd'
- Yd'
2 Z2 = a + Yd
- – X)
10 1.126 1.460 1.153 0.847
2 1.727 2.190 1.781 1.371 3 1.641 2.085 1.691 1.296 4 1.558 1.984 1.604 1.224 5 1.478 1.888 1.521 1.154 6 1.402 1.794 1.441 1.087 7 1.328 1.705 1.364 1.023 8 1.258 1.620 1.291 0.961 9 1.190 1.538 1.220 0.903
X Zo Z1 Z2 Z3 (m) (m) (m) (m) (m) 1.909 2.410 1.970 1.530 1 1.817 2.298 1.874 1.449
Tabel 4.6 Posisi tendon Jarak Trace Posisi Baris Tendon2
Gambar 4.1 Posisi tendon tengah bentang4.5 Posisi Tendon
1906 dengan diameter duct 95 mm, dengan tebal dinding duct 2 mm.Gaya prestress saat transfer (Pt) sebesar 75503.494 kN, Gaya prategang efektif ( Peff) sebesar 61374.913 kN.
a. Posisi tendon di tengah bentang
11 1.065 1.386 1.090 0.793 12 1.007 1.316 1.029 0.743 13 0.952 1.249 0.972 0.695 14 0.901 1.186 0.918 0.650 15 0.852 1.128 0.868 0.608 16 0.807 1.072 0.820 0.568 17 0.765 1.021 0.776 0.531 18 0.725 0.974 0.735 0.497 19 0.689 0.930 0.698 0.465 20 0.657 0.890 0.663 0.437 21 0.627 0.854 0.632 0.411 22 0.600 0.822 0.605 0.387 23 0.577 0.793 0.580 0.367 24 0.556 0.768 0.559 0.349 25 0.539 0.748 0.541 0.334 26 0.525 0.730 0.526 0.322 27 0.514 0.717 0.515 0.312 28 0.506 0.708 0.507 0.305 29 0.502 0.702 0.502 0.301 30 0.500 0.700 0.500 0.300 31 0.502 0.702 0.502 0.301 32 0.506 0.708 0.507 0.305 33 0.514 0.717 0.515 0.312 34 0.525 0.730 0.526 0.322 35 0.539 0.748 0.541 0.334 36 0.556 0.768 0.559 0.349 37 0.577 0.793 0.580 0.367 38 0.600 0.822 0.605 0.387 39 0.627 0.854 0.632 0.411 40 0.657 0.890 0.663 0.437 41 0.689 0.930 0.698 0.465 42 0.725 0.974 0.735 0.497 43 0.765 1.021 0.776 0.531 44 0.807 1.072 0.820 0.568 45 0.852 1.128 0.868 0.608 46 0.901 1.186 0.918 0.650 47 0.952 1.249 0.972 0.695 48 1.007 1.316 1.029 0.743 49 1.065 1.386 1.090 0.793 50 1.126 1.460 1.153 0.847 51 1.190 1.538 1.220 0.903 52 1.258 1.620 1.291 0.961
53 1.328 1.705 1.364 1.023 54 1.402 1.794 1.441 1.087 55 1.478 1.888 1.521 1.154 56 1.558 1.984 1.604 1.224 57 1.641 2.085 1.691 1.296 58 1.727 2.190 1.781 1.371 59 1.817 2.298 1.874 1.449 60 1.909 2.410 1.970 1.530
4.6 Kehilangan prategang Total kehilangan prategang ( ) Dari persamaan. didapat kehilangan prategang total = + + + +
0.5
1
1.5
2
2.5
3
20
40
60
80 Posisi tendon Z1 Z2 Z3
- Jadi persentase (%) total kehilangan prategang adalah: = + + + +
- = 1.715 + 18.763 + 0.901 + 0.893+ 2.679 + 2.232 = 27.126 % < 30 % ………..OK Dalam bentuk gaya total kehilangan prategang adalah
- = Tegangan yang terjadi akibat gaya prestress
- adalah sebagai berikut : a.
= 1024.552 + 11210.131 + + 538.378 Tegangan serat atas 1600.458 + 1333.8
- = − −
- = 16206.327 kN 75503.494
4.6 Tegangan Yang Terjadi Pada Box
= − 6.067 Girder
75503.494 1.409 66600 − +
1. Tegangan yang terjadi akibat prestress
6.571 6.571
A. Keadaan awal (saat transfer)
= -6390.4 Kpa = -6.390 Mpa b.
Tegangan serat bawah = − + −
Gambar 4.3 Tegangan saat transfer75503.494 = − 6.067 Data perencanaan sebagai berikut :
75503.494 1.409 66600 − + Mutu balok prestress , ′ = 60 Mpa
3.755 3.755 Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat = -23040 Kpa transfer): = -23.04 Mpa ′ = 0.8 x ′ Kontrol :
= - 6.390 Mpa ≤ = 48 Mpa Tegangan ijin tekan = 26.4 Mpa …. Tegangan ijin beton tekan = 0.55 ′ = 0.55
(Aman) x 48 = 26.4 Mpa = -
23.04Mpa ≤ Gaya prategang awal (Pt) = 75503.494 kN Tegangan ijin tekan = 26.4 Mpa ….
2 Tahanan momen sisi atas, (Wa) = 6.571
(Aman)
2 Tahanan momen sisi bawah, (Wb) = 3.755
Momen akibat berat sendiri box girder =
A. Keadaan setelah loss of 6660000 kg.m prestress
= Kehilangan prategang total , (ΔP ) 66600 kN.m
= 16206.327 kN Gaya efektif tengah bentang , ( ) Luas penampang box girder (A) =
= Pj - ΔP
2
6.067 59745.306 - 16206.327 = Eksentrisitas tendon, (es) = 43538.979 kN 1.409 m
Faktor Momen Beban Momen Ultimit Aksi/beban Ultimit (kN.m) (kN.m) A.Beban Permanen Berat sendiri 1.2 82064.700 98477.640 Beban mati
Gambar 4.4 Tegangan saat servicetambahan 2.0 8536.815 17073.630 B.Beban
2.Lendutan pada box girder Lalu Lintas Ledutan pada keadaan awal (transfer)
Beban lajur
8 8 75503.494 1.409
"D" 1.8 26407.500 47533.500 = = =
2 602
Beban 236.410 kN/m pedestrian 1.8 2250.000 4050.000
8 8 66600
= = 148 kN/m Gaya Rem 1.8 249.375 448.874 =
2 602
C. Aksi Lendutan yang terjadi pada saat transfer
Lingkungan adalah:
Pengaruh
4
temperature 0.5 7.113 3.556
5 = (− + ) Beban
384 ( ) 1.0 anging (Ewl) 675.770 675.770
4
5
60 Beban gempa 1.0 4513.653 4513.653 = (−236.410 + 148 ) 384
Susut dan (42889.832 7.169) rangkak 1.0 -2367.347 -2367.347
= - 0.0485 m (Lendutan ke atas)
- Prategang
1.0 61346.42141 61346.421 Kontrol Lendutan : L/800 = 60/800 = 0.075 m
Kontrol kombinasi momen = - 0.0485 < L/800 = 0.075 Kapsitas momen balok, (Mr) = 117066.77 ………………(Aman) kN.m Lendutan setelah loss off prestress
8 8 43538.979 1.409
= = =
2 602
136.352 kN/m
8 8 66600
= = 148 kN/m =
2 602
Lendutan yang terjadi setelah loss of prestress :
4
5 Tabel 4.8 Kontrol kombinasi beban = (− + ) 384 ( ) terhadapkapasitas momen
4
5
60 = (−136.352 + 148) 384 (42889.83 7.169)
Kombinasi Momen Kontrol = 0.006 m (Lendutan ke 103873.43 bawah)
≤ Mr =
2 Kombinasi 1 117066.77
4.7 Rekapitulasi momen balok
Tabel 4.7 Rekapitulasi momen balok- Tunlangan lentur D24 – 100
- Tulangan bagi D22 – 120
- Tulangan geser arah x dan y D19
- – 300 c.
- Tulangan bagi D16 – 150 d.
- Tulangan lentur D19 – 200
- Tulangan bagi D16 – 300 e.
- Tunangan lentur D22 – 80
- Tulangan bagi D19 – 100
- Tulangan geser arah x dan y D16
- – 200
- Gambar 4.5 Detail penulangan abutmen Pondasi
- Tunlangan lentur D24 – 100
- Tulangan bagi D22 – 150
- Tulangan geser arah x dan y D19
- – 200 b.
11 26891.303 ≤ Mr = 117066.87
Gambar 4.6 Denah titikDigunakan pondasi pipa baja dengan diameter 0.45 m, Jumlah tiang 40 buah 20 buah dari arah senggigi dan 20 buah dari arah mpenan.
Corbel
Back wall atas
Back wall bawah
- Tunlangan lentur D19 – 120
Breast wall
Pile cap
4.9 Bangunan Bawah Abutment Abutment menggunakan mutu beton (f’c) 30 Mpa dan mutu baja 400 Mpa, dengan tinggi abutment (H)=7.52 m, dan lebar (B) = 6 m. Untuk diameter dan jarak tulangan bagian- bagian abutment adalah sebagai berikut: a.
4.8 Pembesian Box Girder Penulanngan plat dinding tepi box girder digunkan tulangan D16-200, penulangan plat bawah box girder digunakan tulangan D16-300, penulanagn plat atas box girder digunakan tulangan D16-300.
10 50016.803 ≤ Mr = 117066.86
Kombinasi
Kombinasi
Kombinasi 9 64470.240 ≤ Mr = 117066.85
Kombinasi 8 57705.689 ≤ Mr = 117066.84
Kombinasi 7 66290.939 ≤ Mr = 117066.83
Kombinasi 6 65023.217 ≤ Mr = 117066.82
Kombinasi 5 54159.149 ≤ Mr = 117066.81
Kombinasi 4 51841.058 ≤ Mr = 117066.80
Kombinasi 3 51841.058 ≤ Mr = 117066.79
Kombinasi 2 92310.683 ≤ Mr = 117066.78
pancang
5. KESIMPULAN DAN SARAN 4.
Total kehilangan prategang yang
5.1 Kesimpulan terjadi akibat gesekan angkur,
gesekan kabel, perpendekan elastis Dari hasil perhitungan yang telah beton, rangkak, susut, relaksasi dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut: tendon adalah 16206.327 kN dengan persentase 27.126 %.
1. Beban yang diterima oleh box girder 5.
Abutment (pangkal jembatan) dengan adalah 18236.6 kg/m beban sendiri tinggi 7.52 m menggunakan mutu (Ms),1897.07 kg/m beban mati beton (f’c) 30 Mpa dan mutu baja (fy) tambahan (M ),317800 kg beban
A
400 Mpa. Sedangkan pondasi lajur “D” (TD) tanpa faktor beban menggunakan pondasi dalam (tiang dinamis (FBD),330834 kg dengan pancang) dengan diameter 0.45 m faktor beban dinamis (FBD),500 sebanyak 20 buah dari arah ampenan kg/m beban merata pejalan kaki (TP), dan 20 buah dari arah senggigi pada 49874.925 kg beban akibat gaya rem kedalaman 17 meter dari permukaan (TB), 150.171 kg/m akibat beban tanah. angin (Ew),dan 1003.034 kg/m beban
1.2 Saran gempa (EQ).
Berdasarkan pengerjaan 2. Dimensi box girder girder yang tugas akhir ini ,saran yang dapat digunakan adalah box girder penulis berikan antara lain : berdasarkan standar ASSHTO 1.
Sebelum melakukan analisis dengan lebar plat atas 9.6 m,tinggi perhitungan struktur jembatan box girder (H) 3 m, tebal plat dinding sebaiknya seorang perencana tepi 0.4 m, tebal plat bawah 22.5 m, mencermati beban-beban yang dan tebal palat atas 22.5. bekerja pada masing-masing 3. Tendon yang digunakan adalah bagian struktur dan disesuaikan tendon eksternal sebanyak 18 buah dengan peraturan yang tendon yaitu 9 buah tendon disebelah digunakan sebagai acuan. kiri dan 9 tendon disebelah kanan 2.
Perlu dilakukan perencanaan penampang box girder.Tiap tendon dengan bentuk box girder yang terdiri dari 19 strands dengan berbeda sebagai pembanding diameter 15.7 mm.Jenis angkur yang sehingga dapat dikehui tipe box digunakan adalah spesifikasi BBR girder yang paling efektif untuk
VT CONA CME SP 1906.Diameter digunakan, duct yang digunakan berdasarkan 3.
Sebelum menentukan jenis dan spesifikasi BBR yaitu 95 mm dengan bahan yang digunakan sebaiknya tebal dinding duct 2 mm. memperhatikan batasan-batasan dalam penggunaannya
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Jurusan Teknik sipil. Universitas Mataram.
Mataram. ASSHTO-PCI-ASBI . Segmental Box Girder Standar. Badan Standarisasi Nasional. RSNI T-21. 2004. Pembebanan Struktur Beton untuk Jembatan Badan Standarisasi Nasional. SNI 1725. 2016. Pembebanan untuk Jembatan Badan Standarisasi Nasional. SNI 2883. 2008. Standar Ketahanan Gempa untuk Jembatan BBR. 2010. BBR VT CONA CME , European Organisatin for Techical Approvals. Switzerland. Bina Marga. Perencanaan Teknik Jembatan
Lin, T. Y. dan Burns, Ned H. 1982. Desain struktur Beton Prategang. Jilid 1 terjemahan Mediana
Siaipar. Binarupa Aksara. Jakarta.
Mardiana,Sus. 2014, Perencanaan Bangunan Atas Kali Jangkok dengan Menggunakan Precast
Segmental Box Girder. Mataram
Nawy, Edward G.,2001. Beton Prategang Suatu Pendekatan Mendasar. jilid 1 dan 2 terjemahan
Bambang Suryoatmono. Erlangga. Jakarta.Raju, N. Krishna. 1993. Beton Prategang. Edisi II: Erlangga. Jakarta.
Rombach,G. 2002. ”Precast segmental box girder bridges with external prestressing: Design and
Construction”. Technical University. Hamburg - Harburg. Germany (Feb)Robert, Benaim. 2008. The Design of Prestessed Concrete Bridge Concepts and Principles. London:
Taylor & Francis Group Supriyadi, Bambang dan Setyo, Agus M. Jembatan. Beta Offset. Yogyakarta