PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MENINTING MENGGUNAKAN PRECAST SEGMENTAL BOX GIRDER - Repository UNRAM

  

Artikel Ilmiah

PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MENINTING MENGGUNAKAN

PRECAST SEGMENTAL BOX GIRDER

Redesign Of Meninting Bridge Using Precast Segmental Box Girder

  

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Teknik Sipil

Oleh

SULASTRI

  

F1A 012 141

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MATARAM

2018

  

Artikel Ilmiah

PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MENINTING DENGAN

MENGGUNAKAN PRECAST SEGMENTAL BOX GIRDER

  

Redesign Of Meninting Bridge Using Precast Segmental Box Girder

Oleh

SULASTRI

  

F1A 012 141

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

  

Artikel Ilmiah

PERENCANAAN ULANG JEMBATAN MENINTING DENGAN

MENGGUNAKAN PRECAST SEGMENTAL BOX GIRDER

  

Redesign Of Meninting Bridge Using Precast Segmental Box Girder

Oleh

SULASTRI

F1A 012 141

  

Telah dipertahankan didepan dewan penguji

Pada tanggal 28 Juni 2018

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan tim penguji

  

Perencanaan Ulang Jembatan Meninting Menggunakan Precast segmental

Box Girder

  1

  2

  3 Sulastri , I Nyoman Merdana , Suparjo

Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram

  

ABSTRAK

Jembatan meninting ini merupakan jembatan penghubung kota Mataram dengan wilayah

Senggigi yang masih berfungsi hingga saat ini. Jembatan ini memikul beban lalu lintas yang semkin

meningkat karena wilayah Senggigi merupakan kawasan wisata. Jembatan yang ada saat ini memiliki

bentang yang terbagi menjadi dua yaitu 20 meter dan 40 meter dan memiliki satu buah pilar. Dalam

tugas akhir ini dilakukan perencanaan jembatan meninting dengan bentang 60 meter tanpa

menggunakan pilar sehingga panjang bentang jembatan menjadi cukup panjang. Tipe kontruksi yang

digunakan adalah segmental box girder dan sistem prategang yang digunakan adalah system

posttension . Tujuan penggunaan konstruksi ini agar mampu menahan lendutan, geser, dan torsi

secara lebih efektif dengan panjang bentang jembatan 60 meter.

  Perencanaan jembatan ini dimulai dengan penjelasan mengenai latar belakang pemilihan

konstruksi jembatan, perumusan tujuan perencanaan hingga lingkup pembahasan, dan diikuti dengan

dasar

  • –dasar perencanaan dimana analisa pembebanan menggunakan RSNI 1725:2016.Dari data-

    data perencanaan kemudian dilakukan perhitungan pembebanan, kemudian dilakukan preliminary

  

design dengan menggunkan standar box girder berdasarkan ASSHTO-PCI-ASBI . Pada tahap awal

perencanaan analisa beban yang terjadi. Analisa beban yang terjadi yaitu analisa berat sendiri, analisa

beban mati tambahan, analisa beban lalu lintas, gaya rem, beban pedestrian, beban gempa, beban

angin, pengaruh temperature,pengaruh susut dan rangkak, dan analisa kehilangan prategang yang

terjadi.Selanjutnya dilakukan kontrol tegangan, lendutan, dan momen , kemudian perhitungan

penulangan box girder dan box angkur ujung. Setelah perhitungan struktur atas dulakukan, tahap

selanjutnya perhitungan bangunan bawah yang terdiri dari abutmen dan pondasi.

  Hasil analisis didapatkan box girder yang digunakan memilki tinggi 3 meter dengan 18

tendon eksternal yang terdiri dari 18 strands pada setiap tendon. Diameter strands 15.7 mm dan

diameter duct 95 mm. Beban yang diterima oleh box girder 18236.6 kg/m berat sendiri (Ms), 1897.07

kg/m beban mati tambahan (MA), 317800 kg beba n lajur “D” (TD) tanpa faktor beban dinamis

(FBD), 330834 kg beban lajur “D” (TD) dengan faktor beban dinamis (FBD), 500 kg/m beban merata

pedestrian (TP), 16675 kg beban akibat gaya rem (TB), 150.171 kg/m beban angina (Ew), dan

1003.034 kg/m beban gempa (EQ). Gaya prategang yang terjadi sebesar 43538.979 kN setelah

kehilangan prategang sebesar 27.126 %. Dimensi bangunan bawah digunakan abutmen dengan tinggi

(H) 7.52 meter dengan lebar pile cap (B) 6 meter dan pondasi tiang pancang baja dengan diameter

tiang 0.45 m. Jumlah tiang 40 buah, 20 buah dari arah Senggigi dan 20 buah dari arah Ampenan.

  Kata Kunci: Segmental box girder, Beton prategang, Posttension prestress, Jembatan meninting

  1 Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Mataram

  2 Dosen Pembimbing Utama

  3 Dosen Pembimbing Pendamping

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

  Jembatan meninting adalah jembatan yang berada di Desa Meninting, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Jembatan ini menghubungka Kota mataram dengan kawasan wisata Senggigi.Jembatan ini sangat di perlukan menunjang segala aktivitas yang ada mengingat kawasan wisata Senggigi merupakan tujuan wisata yang cukup diminati wisatawan lokal maupun mancanegara dengan demikian aktivitas masyarakat disekitar wilayah tersebut semakin meningkat.

  Jembatan meninting ini mempunyai bentang 60 m dengan dilengkapi pilar yang berada pada bentang 20 m dari arah senggigi, sehingga bentang jembatan terbagi 2 yaitu 20 m dan 40 m. Pada perencanaan ini strukur atas jembatan direncanakan tanpa adanya pilar.Dengan demikian bentang jembatan merupakan bentang yang cukup panjang sehingga mengakibatkan terjadinya lendutan yang cukup besar karena beban lalu lintas yang semakin meningkat.Oleh karena itu dibutuhkan redesign gelagar dengan alternatif penampang Box girder. Karena jenis gelagar ini lebih mampu menahan lendutan, geser, dan torsi secara efektif di bangdingkan I girder.

  Pelaksanaan jembatan penghubung daerah tersebut harus cepat selesai agar aktifitas masyarakat tidak terganggu. Maka dari itu perlu direncanakan jembatan yang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang singkat. Salah satu alternatif agar waktu pelaksanaanya singkat yaitu menggunakan beton pracetak (Precast).

  Beton precast terdiri dari elemen-elemen beton yang biasanya disebut dengan precast segmental. Dalam pelaksanaan prestress ini dicetak di tempat lain mengingat keterbatasan waktu dan tempat untuk pekerjaan prestress sehingga tidak memungkinkan tendon-tendon prategang diangkur di abutmen. Jadi sistem yang dipilih dalam pelaksanaan prestress ini adalah sistem posttension.

  Dari uraian di atas maka dilakukan “Perencanaan ulang Jembatan Kali Jangkok Dengan Menggunakan Precast Segmental Box Girder “.

  Tujuan Penelitian Untuk merencanakan dimensi box girder yang digunakan, merencanakan profil dan jumlah tendon yang dipakai, mengetahui kehilangan prategang dan, untuk mengetahui bentuk dan dimensi bangunan bawah.

  2. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka Menurut Nasution (2012), pengertian jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.

  Landasan Teori Precast segmental box girder Segmental Box Girder terdiri dari beberapa segment yaitu: a. Pier Segment : Bagian ini terletak tepat di atas abutment.

  b. Deviator segment : Bagian ini dibutuhkan untuk pengaturan deviasi tendon.

  c. Standard segment : Dimensi standard box girder yang digunakan.

  2. Pilar jembatan

  3. Pondasi

  4. HASIL DAN PEMBAHASAN Data perencanaan 1.

  Bentang jembatan : 60 meter 2. Lebar jembatan : 9.6 meter 3. Jenis Struktur atas jembatan : Box Girder 4. Kelas Jembatan : Kelas A 5. Lebar trotoar : 0.8 meter 6. Tebal trotoar : 0.25 meter 7. : 0.20 Lebar kerb

Gambar 2.1 Tipe Segmen Box Girder

  meter Sumber: Jurnal Prof. Dr.-Ing. G. Rombach, 2002[3

  4.2 Perhitungan bangunan sekunder

3. METODE PERENCANAAN

  Pembebanan pipa sandaran menggunakan Apabila hasil-hasil dari analisa dan pipa galvanis dengan diameter 3 pengolahan data sudah didapat, maka tahap inchi. Jadi berat sendiri pipa sandaran adalah 7.13 perencanaan desain jembatan bisa dilaksanakan, kg/m. dengan tujuan mnegetahui konstruksi jembatan secara Tiang sandaran menggunakan tulangan lentur 2D10 keseluruhan yang tepat sesuai analisa dari data yang dan tulangan sengkang D8

  • – 100. telah diperoleh serta penempatan sebenarnya
  • – Kerb menggunakan dengan tulangan lentur D16 dilapangan terhadap kondisi real berdasarkan 100 dan tulangan bagi D10 – 100.

  peraturan pelaksanaan jembatan yang ditetapkan.

  Lantai trotoar menggunakan dengan tulangan lentur Tahap ini meliputi: D16 – 200 dan tulangan bagi D13 – 250.

1. Pemilihan lokasi, trase, dan bahan konstruksi

  4.3 Pembebanan Box Girder yang tepat. Dimensi box girder 2.

  Dimensi box girder yang digunakan Perancangan dan gambar detail konstruksi berdasarkan ASSHTO-ACI-ASBI sebagai berikut: a. Struktur atas jembatan 1.

  Gelagar memanjang 2. Gelagar melintang 3. Rangka induk 4. Plat lantai 5. Sandaran dan trotoar

b. Struktur bawah jembatan

1. Pangkal jembatan

  Berat sendiri box girder prestress Tabel 4.2 Persamaan momen dan gaya geser Berat sendiri box gireder di tunjukan dalam tabel 4.1 berkut ini:

Tabel 4.1 Pembebanan yang terjadi pada box girder

  Kode N Jenis Beba M ( o Beban n Q (kg/m) P (kg) kg.m) Keterangan

  Berat Beban merata, 1 sendiri box Bs 14800 Qbs Berat Beban merata, 2 sendiri Ms 18236.6 QMS

Tabel 4.3 Momen akibat beban

  Mati Beban merata, 3 tambahan MA 1897.07 QMA Beban merata

  J

  4 Lajur "D" TD 4725 47334 dan terpusat a

  r

  5 Truk "T" TT Beban merata,

  a

  Beban

  k Momen pada box girder prestress akibat beban Lan Pen

  pejalan Beban merata,

  B.s Mati jur dest Ge

  6 kaki TP 500 QTP

  end tamb "D aria Re An mp

  49874.9 Beban merata,

  X iri ahan " n m gin a

  7 Gaya rem TB

  25 QMA

  Ms MA TD TP TB Ewl EQ

  Beban merata,

  ( (K

8 Angin EwL 150.171 Qew m (Kg (Kg. (Kg (Kg.

  g. (Kg (Kg

  Beban merata, ) .m) m) .m) m) m) .m) .m)

  0.0

  0.0

  9 Gempa EQ 1003.034 QEQ

  0.00

  0.00

  0.00 537 156 147 83 443 295

  5596 979 537.

  50.0

  1.2

  0.0 89.

  3.57 .70

  50 5 445 503

  1

  105 308 290 16 870 581 772 1100

  350.

  00.0 62.

  9.9 75.

  2.8

  30.06

  00

  50 18 972

  2

  155 128 455 427 24 857 922 1621

  39. 437.

  50.0 93.

  59.

  9.3 99.49 620

  50 75 407

  5

  3

  204 112 597 560 33 168 249 2124 339

  800.

  00.0 25.

  19.

  9.2 71.84 .80

  00 00 152

  8

  4

  5

  7.4

  13 30091.0

  5 4505.

  0.00 831.2

  25 14175

  .10 162881.

  8.00 56912

  54709

  X B.sen diri Mati tamb ahan Lanjur "D" Pende strian Rem Angin Gempa Ms MA TD TP TB Ewl EQ (m) (Kg.m ) (Kg.m ) (Kg.m) (Kg.m ) (Kg.m ) (Kg.m ) (Kg.m)

  Jarak Momen pada box girder prestress akibat beban

Tabel 4.4 Gaya geser pada box girder akibat beban

  .3

  95 451 365

  6 675 76.

  93

  1

  24

  00

  0.00 225 000.

  81.50 264 075

  0.0 8536

  820 647

  3

  3

  5 450 863 .78

  864

  1 675 01.

  6.2

  10

  2

  52886

  00

  5

  .82 143981.

  1.60 49323

  47415

  4

  2

  62 27081.9

  5 4054.

  5.00 831.2

  25 12757

  .89 148706.

  8.20 51220

  49238

  3

  79 28084.9

  1.40 55015

  5 4204.

  0.00 831.2

  25 13230

  .96 153431.

  4.80 53117

  51062

  2

  9

  96 29087.9

  5 4354.

  5.00 831.2

  25 13702

  .03 158156.

  24

  7.50 224 750.

  0.00 831.2

  812

  7 663 75.

  2.4

  61

  21

  00

  0.00 221 000.

  04.94 253 435

  7.2 8385

  806 057

  6

  2

  5

  5 438 827 .37

  2 656 99.

  8

  1.2

  78

  20

  00

  7.50 218 750.

  68.13 249 593

  2.5 8299

  797 851

  5

  2

  8

  872 433 310 .68

  7 648 73.

  582 443 341 .02

  2

  32.97 262 123

  6.8 8498

  1.7 8527

  819 735

  9

  2

  2

  608 449 359 .23

  7 672 76.

  4.9

  27

  23

  00

  0.00 224 000.

  87.36 259 700

  816 999

  7

  8

  2

  7

  5 446 851 .64

  180

  2 669 01.

  3.7

  44

  22

  00

  7.50 222 750.

  44.69 256 803

  5.3 8451

  812 440

  25 12285

  5 3904.

  94

  5 2552.

  27354

  15

  4

  74 16048.5

  5 2402.

  .00 831.2

  5 75600

  .12 96731.2

  5.60 30353

  29178

  14

  8

  91 17051.5

  .00 831.2

  .05 92006.2

  25 80325

  .19 101456.

  2.20 32250

  31002

  13

  1

  08 18054.6

  5 2703.

  .00 831.2

  25 85050

  .26 106181.

  8.80 34147

  32825

  9.00 28456

  5 70875

  5

  .91 82556.2

  05 12036.4

  5 1802.

  .00 831.2

  5 56700

  .84 77831.2

  9.20 22764

  21883

  18

  4

  22 13039.4

  5 1952.

  .00 831.2

  5 61425

  5.80 24661

  .00 831.2

  23707

  17

  8

  39 14042.4

  5 2102.

  .00 831.2

  5 66150

  .98 87281.2

  2.40 26558

  25531

  16

  1

  57 15045.5

  5 2252.

  12

  25 19057.6

  45 26078.8

  25 11340

  8

  93 23069.7

  5 3453.

  5.00 831.2

  25 10867

  .61 129806.

  1.80 43632

  41944

  7

  2

  10 24072.8

  5 3604.

  0.00 831.2

  .68 134531.

  40120

  8.40 45529

  43767

  6

  5

  28 25075.8

  5 3754.

  5.00 831.2

  25 11812

  .75 139256.

  5.00 47426

  45591

  5

  8

  8

  5.20 41735

  5 2853.

  36473

  .00 831.2

  25 89775

  .33 110906.

  5.40 36044

  34649

  11

  8

  42 20060.6

  5 3003.

  .00 831.2

  25 94500

  .40 115631.

  2.00 37941

  10

  .54 125081.

  1

  59 21063.7

  5 3153.

  .00 831.2

  25 99225

  .47 120356.

  8.60 39838

  38296

  9

  5

  76 22066.7

  5 3303.

  0.00 831.2

  25 10395

  9.9

  19

  250 753

  1

  3

  1

  2

  .79

  248 288 873

  99 432 49.

  99 74.

  00

  0.00 144 000.

  56.16 156 660

  0.8 5463

  525 214

  2

  3

  1.3 5795

  .66

  5 270 317

  084

  74 404 71.

  91 43.

  00

  7.50 134 750.

  60.37 146 203

  3.7 5112

  491 476

  1

  1

  .5

  557 128

  54.89 166 643

  49 375 42.

  0.00 161 000.

  61.13 185 193

  2.5 6402

  615 485

  5

  1

  8

  .94

  062 322 976

  8 483 55.

  7.4

  63

  11

  00

  56.54 176 155

  7.50 152 750.

  5.2 6108

  587 218

  4

  1

  7

  .88

  5 306 426

  240

  3 458 77.

  6.2

  80

  10

  00

  75 250 758

  83 12.

  00

  00 810

  58 18.

  50.0

  50 927

  06.49 996 537.

  9.3 3519

  338 288

  7

  8

  .50

  702 162 491

  49 243 27.

  49 87.

  00.0

  25.34 868 350.

  720

  9.2 3073

  295 432

  6

  5

  .17

  5 137 917

  512

  24 206 48.

  41 56.

  50.0

  50 687

  47.13 735 437.

  2.5 2608

  74 278 56.

  5 186 062

  00

  77.57 123 873

  0.00 125 000.

  67.50 135 275

  0.0 4742

  455 915

  1

  3

  .30

  5 230 196

  244

  24 344 64.

  74 81.

  00

  7.50 114 750.

  9.7 4353

  .80

  418 529

  9

  2

  .07

  568 208 631

  99 312 35.

  66 49.

  00

  0.00 104 000.

  90.56 112 000

  2.8 3945

  379 321

  8

  7

  7.50 168 750.

  12

  00

  7.7 7768

  2

  2

  3

  .42

  5 410 742

  024

  2 614 95.

  6.2

  45

  17

  00

  7.50 204 750.

  50.17 229 503

  746 788

  8.8 7929

  1

  2

  .6

  4 401 213

  8 600 68.

  4.9

  62

  16

  00

  0.00 200 000.

  28.00 223 300

  0.0 7588

  729 464

  762 289

  75.26 235 235

  3

  19

  0.00 216 000.

  34.24 245 280

  1.2 8195

  787 821

  4

  2

  7

  .96

  5 426 790

  760

  2 638 97.

  8.7

  11

  00

  0.00 209 000.

  7.50 212 750.

  03.29 240 493

  3.3 8072

  775 967

  3

  2

  2

  .21

  478 419 268

  7 627 71.

  7.4

  28

  18

  00

  2

  .74

  46

  29

  14

  00

  7.50 182 750.

  79.09 201 853

  7.3 6933

  666 547

  7

  1

  8

  .96

  192 353 067

  8 528 60.

  9.9

  13

  1.2

  00

  0.00 176 000.

  68.64 193 760

  3.2 6677

  641 928

  6

  1

  5

  .97

  5 338 523

  712

  3 506 82.

  8.7

  13

  3 548 87.

  5 390 681

  .85

  604

  3 584 91.

  3.7

  79

  15

  00

  7.50 194 750.

  08.77 216 623

  5.7 7389

  710 315

  9

  1

  2

  638 379 146

  500

  8 567 64.

  2.4

  96

  14

  00

  0.00 189 000.

  92.46 209 475

  4.8 7170

  689 343

  8

  1

  7

  .92

  5 366 608

  1

  80 5691.

  4 2006.07

  0.00 831.2

  5

  0.00 21131.2

  0.00

  30

  7 1003.03

  5 150.1

  00 831.2

  5 4725.

  07 25856.2

  60 1897.

  29 18236.

  5 300.3

  0.00

  00 831.2

  5 9450.

  14 30581.2

  20 3794.

  28 36473.

  1 3009.10

  5 450.5

  .00 831.2

  5 14175

  21 35306.2

  27 54709.

  8 4012.14

  5 600.6

  5

  0.00

  0.5

  3 Z3' = a'

  1.97

  2 Z2’ = a'

  1.71

  1

  0.7

  1 Z1 = a + 2 x Yd

  2.41

  1 Z1’ = a'

  Tend on ( Zi'

  Ba ris Posisi Zi' Baris Posisi Zi Baris Fi Te nd on Tendon (m) Tendon Tendon (m)

  2

  1.47

  1.53

  4.4 Gaya Prestress, Eksentrisitas, dan Jumlah Tendon Dipakai tendon 18 tendon ( 342 strands ) spesifikasi BBR VT CONA CME SP

  x (L

  3 Z3 = a

  pada tabel 4.6 dengan persamaan dibawah ini: = ′ - 4 x

Tabel 4.5 Eksentrisitas masing-masing tendon Posisi masing-masing tendon dapat dilihat

  Eksentrisitas masing-masing tendon

Gambar 4.2 Posisi tendon di tumpuan b.

  b. Posisi tendon di tumpuan

  0.7 M Z2 = 0.5 m Z3 = 0.3 m Z0 = 0.4 m

  Z1 =

  Direncanakan : 1.) A = 0.3 m 2.) Yd = 0.2 m 3.) Jarak masing-masing tendon terhadap alas

  0.3

  3

  1.23

  .00 831.2

  5 18900

  28 40031.2

  .00 831.2

  22

  54 9027.31

  5 1351.

  .00 831.2

  5 42525

  .63 63656.2

  9.40 17073

  16412

  21

  4

  71 10030.3

  5 1501.

  5 47250

  2.80 15176

  .70 68381.2

  6.00 18970

  18236

  20

  7

  88 11033.3

  5 1651.

  .00 831.2

  5 51975

  .77 73106.2

  2.60 20867

  20060

  19

  14589

  .56 58931.2

  40 7588.

  .42 49481.2

  26 72946.

  6 5015.17

  5 750.8

  .00 831.2

  5 23625

  35 44756.2

  00 9485.

  25 91183.

  3 6018.20

  5 901.0

  .00 831.2

  5 28350

  9.60 11382

  5 37800

  10941

  24

  20 7021.24

  5 1051.

  .00 831.2

  5 33075

  .49 54206.2

  6.20 13279

  12765

  23

  37 8024.27

  5 1201.

  .00 831.2

  • Zi) di mpuanT u di Tengah Bentang
    • 2 Yd'
    • Yd'

  2 Z2 = a + Yd

  • – X)

  10 1.126 1.460 1.153 0.847

  2 1.727 2.190 1.781 1.371 3 1.641 2.085 1.691 1.296 4 1.558 1.984 1.604 1.224 5 1.478 1.888 1.521 1.154 6 1.402 1.794 1.441 1.087 7 1.328 1.705 1.364 1.023 8 1.258 1.620 1.291 0.961 9 1.190 1.538 1.220 0.903

  X Zo Z1 Z2 Z3 (m) (m) (m) (m) (m) 1.909 2.410 1.970 1.530 1 1.817 2.298 1.874 1.449

Tabel 4.6 Posisi tendon Jarak Trace Posisi Baris Tendon

  2

Gambar 4.1 Posisi tendon tengah bentang

  4.5 Posisi Tendon

  1906 dengan diameter duct 95 mm, dengan tebal dinding duct 2 mm.Gaya prestress saat transfer (Pt) sebesar 75503.494 kN, Gaya prategang efektif ( Peff) sebesar 61374.913 kN.

a. Posisi tendon di tengah bentang

  11 1.065 1.386 1.090 0.793 12 1.007 1.316 1.029 0.743 13 0.952 1.249 0.972 0.695 14 0.901 1.186 0.918 0.650 15 0.852 1.128 0.868 0.608 16 0.807 1.072 0.820 0.568 17 0.765 1.021 0.776 0.531 18 0.725 0.974 0.735 0.497 19 0.689 0.930 0.698 0.465 20 0.657 0.890 0.663 0.437 21 0.627 0.854 0.632 0.411 22 0.600 0.822 0.605 0.387 23 0.577 0.793 0.580 0.367 24 0.556 0.768 0.559 0.349 25 0.539 0.748 0.541 0.334 26 0.525 0.730 0.526 0.322 27 0.514 0.717 0.515 0.312 28 0.506 0.708 0.507 0.305 29 0.502 0.702 0.502 0.301 30 0.500 0.700 0.500 0.300 31 0.502 0.702 0.502 0.301 32 0.506 0.708 0.507 0.305 33 0.514 0.717 0.515 0.312 34 0.525 0.730 0.526 0.322 35 0.539 0.748 0.541 0.334 36 0.556 0.768 0.559 0.349 37 0.577 0.793 0.580 0.367 38 0.600 0.822 0.605 0.387 39 0.627 0.854 0.632 0.411 40 0.657 0.890 0.663 0.437 41 0.689 0.930 0.698 0.465 42 0.725 0.974 0.735 0.497 43 0.765 1.021 0.776 0.531 44 0.807 1.072 0.820 0.568 45 0.852 1.128 0.868 0.608 46 0.901 1.186 0.918 0.650 47 0.952 1.249 0.972 0.695 48 1.007 1.316 1.029 0.743 49 1.065 1.386 1.090 0.793 50 1.126 1.460 1.153 0.847 51 1.190 1.538 1.220 0.903 52 1.258 1.620 1.291 0.961

  53 1.328 1.705 1.364 1.023 54 1.402 1.794 1.441 1.087 55 1.478 1.888 1.521 1.154 56 1.558 1.984 1.604 1.224 57 1.641 2.085 1.691 1.296 58 1.727 2.190 1.781 1.371 59 1.817 2.298 1.874 1.449 60 1.909 2.410 1.970 1.530

  4.6 Kehilangan prategang Total kehilangan prategang ( ) Dari persamaan. didapat kehilangan prategang total = + + + +

  0.5

  1

  1.5

  2

  2.5

  3

  20

  40

  60

  80 Posisi tendon Z1 Z2 Z3

  • Jadi persentase (%) total kehilangan prategang adalah: = + + + +
  • = 1.715 + 18.763 + 0.901 + 0.893+ 2.679 + 2.232 = 27.126 % < 30 % ………..OK Dalam bentuk gaya total kehilangan prategang adalah
  • = Tegangan yang terjadi akibat gaya prestress
  • adalah sebagai berikut : a.

  = 1024.552 + 11210.131 + + 538.378 Tegangan serat atas 1600.458 + 1333.8

  • = − −
  • = 16206.327 kN 75503.494

4.6 Tegangan Yang Terjadi Pada Box

  = − 6.067 Girder

  75503.494 1.409 66600 − +

1. Tegangan yang terjadi akibat prestress

  6.571 6.571

A. Keadaan awal (saat transfer)

  = -6390.4 Kpa = -6.390 Mpa b.

  Tegangan serat bawah = − + −

Gambar 4.3 Tegangan saat transfer

  75503.494 = − 6.067 Data perencanaan sebagai berikut :

  75503.494 1.409 66600 − + Mutu balok prestress , ′ = 60 Mpa

  3.755 3.755 Kuat tekan beton pada keadaan awal (saat = -23040 Kpa transfer): = -23.04 Mpa ′ = 0.8 x ′ Kontrol :

  = - 6.390 Mpa ≤ = 48 Mpa Tegangan ijin tekan = 26.4 Mpa …. Tegangan ijin beton tekan = 0.55 ′ = 0.55

  (Aman) x 48 = 26.4 Mpa = -

  23.04Mpa ≤ Gaya prategang awal (Pt) = 75503.494 kN Tegangan ijin tekan = 26.4 Mpa ….

  2 Tahanan momen sisi atas, (Wa) = 6.571

  (Aman)

  2 Tahanan momen sisi bawah, (Wb) = 3.755

  Momen akibat berat sendiri box girder =

  A. Keadaan setelah loss of 6660000 kg.m prestress

  = Kehilangan prategang total , (ΔP ) 66600 kN.m

  = 16206.327 kN Gaya efektif tengah bentang , ( ) Luas penampang box girder (A) =

  = Pj - ΔP

  2

  6.067 59745.306 - 16206.327 = Eksentrisitas tendon, (es) = 43538.979 kN 1.409 m

  Faktor Momen Beban Momen Ultimit Aksi/beban Ultimit (kN.m) (kN.m) A.Beban Permanen Berat sendiri 1.2 82064.700 98477.640 Beban mati

Gambar 4.4 Tegangan saat service

  tambahan 2.0 8536.815 17073.630 B.Beban

2.Lendutan pada box girder Lalu Lintas Ledutan pada keadaan awal (transfer)

  Beban lajur

  8 8 75503.494 1.409

  "D" 1.8 26407.500 47533.500 = = =

  2 602

  Beban 236.410 kN/m pedestrian 1.8 2250.000 4050.000

  8 8 66600

  = = 148 kN/m Gaya Rem 1.8 249.375 448.874 =

  2 602

  C. Aksi Lendutan yang terjadi pada saat transfer

  Lingkungan adalah:

  Pengaruh

  4

  temperature 0.5 7.113 3.556

  5 = (− + ) Beban

  384 ( ) 1.0 anging (Ewl) 675.770 675.770

  4

  5

  60 Beban gempa 1.0 4513.653 4513.653 = (−236.410 + 148 ) 384

  Susut dan (42889.832 7.169) rangkak 1.0 -2367.347 -2367.347

  = - 0.0485 m (Lendutan ke atas)

  • Prategang

  1.0 61346.42141 61346.421 Kontrol Lendutan : L/800 = 60/800 = 0.075 m

  Kontrol kombinasi momen = - 0.0485 < L/800 = 0.075 Kapsitas momen balok, (Mr) = 117066.77 ………………(Aman) kN.m Lendutan setelah loss off prestress

  8 8 43538.979 1.409

  = = =

  2 602

  136.352 kN/m

  8 8 66600

  = = 148 kN/m =

  2 602

  Lendutan yang terjadi setelah loss of prestress :

  4

  5 Tabel 4.8 Kontrol kombinasi beban = (− + ) 384 ( ) terhadapkapasitas momen

  4

  5

  60 = (−136.352 + 148) 384 (42889.83 7.169)

  Kombinasi Momen Kontrol = 0.006 m (Lendutan ke 103873.43 bawah)

  ≤ Mr =

  2 Kombinasi 1 117066.77

4.7 Rekapitulasi momen balok

Tabel 4.7 Rekapitulasi momen balok

  • Tunlangan lentur D24 – 100
  • Tulangan bagi D22 – 120
  • Tulangan geser arah x dan y D19
    • – 300 c.

  • Tulangan bagi D16 – 150 d.

  • Tulangan lentur D19 – 200
  • Tulangan bagi D16 – 300 e.
  • Tunangan lentur D22 – 80
  • Tulangan bagi D19 – 100
  • Tulangan geser arah x dan y D16
    • – 200

  • Gambar 4.5 Detail penulangan abutmen Pondasi
  • Tunlangan lentur D24 – 100
  • Tulangan bagi D22 – 150
  • Tulangan geser arah x dan y D19
    • – 200 b.

  11 26891.303 ≤ Mr = 117066.87

Gambar 4.6 Denah titik

  Digunakan pondasi pipa baja dengan diameter 0.45 m, Jumlah tiang 40 buah 20 buah dari arah senggigi dan 20 buah dari arah mpenan.

  Corbel

  Back wall atas

  Back wall bawah

  • Tunlangan lentur D19 – 120

  Breast wall

  Pile cap

  4.9 Bangunan Bawah Abutment Abutment menggunakan mutu beton (f’c) 30 Mpa dan mutu baja 400 Mpa, dengan tinggi abutment (H)=7.52 m, dan lebar (B) = 6 m. Untuk diameter dan jarak tulangan bagian- bagian abutment adalah sebagai berikut: a.

  4.8 Pembesian Box Girder Penulanngan plat dinding tepi box girder digunkan tulangan D16-200, penulangan plat bawah box girder digunakan tulangan D16-300, penulanagn plat atas box girder digunakan tulangan D16-300.

  10 50016.803 ≤ Mr = 117066.86

  Kombinasi

  Kombinasi

  Kombinasi 9 64470.240 ≤ Mr = 117066.85

  Kombinasi 8 57705.689 ≤ Mr = 117066.84

  Kombinasi 7 66290.939 ≤ Mr = 117066.83

  Kombinasi 6 65023.217 ≤ Mr = 117066.82

  Kombinasi 5 54159.149 ≤ Mr = 117066.81

  Kombinasi 4 51841.058 ≤ Mr = 117066.80

  Kombinasi 3 51841.058 ≤ Mr = 117066.79

  Kombinasi 2 92310.683 ≤ Mr = 117066.78

  pancang

5. KESIMPULAN DAN SARAN 4.

  Total kehilangan prategang yang

5.1 Kesimpulan terjadi akibat gesekan angkur,

  gesekan kabel, perpendekan elastis Dari hasil perhitungan yang telah beton, rangkak, susut, relaksasi dilakukan didapat kesimpulan sebagai berikut: tendon adalah 16206.327 kN dengan persentase 27.126 %.

1. Beban yang diterima oleh box girder 5.

  Abutment (pangkal jembatan) dengan adalah 18236.6 kg/m beban sendiri tinggi 7.52 m menggunakan mutu (Ms),1897.07 kg/m beban mati beton (f’c) 30 Mpa dan mutu baja (fy) tambahan (M ),317800 kg beban

  A

  400 Mpa. Sedangkan pondasi lajur “D” (TD) tanpa faktor beban menggunakan pondasi dalam (tiang dinamis (FBD),330834 kg dengan pancang) dengan diameter 0.45 m faktor beban dinamis (FBD),500 sebanyak 20 buah dari arah ampenan kg/m beban merata pejalan kaki (TP), dan 20 buah dari arah senggigi pada 49874.925 kg beban akibat gaya rem kedalaman 17 meter dari permukaan (TB), 150.171 kg/m akibat beban tanah. angin (Ew),dan 1003.034 kg/m beban

  1.2 Saran gempa (EQ).

  Berdasarkan pengerjaan 2. Dimensi box girder girder yang tugas akhir ini ,saran yang dapat digunakan adalah box girder penulis berikan antara lain : berdasarkan standar ASSHTO 1.

  Sebelum melakukan analisis dengan lebar plat atas 9.6 m,tinggi perhitungan struktur jembatan box girder (H) 3 m, tebal plat dinding sebaiknya seorang perencana tepi 0.4 m, tebal plat bawah 22.5 m, mencermati beban-beban yang dan tebal palat atas 22.5. bekerja pada masing-masing 3. Tendon yang digunakan adalah bagian struktur dan disesuaikan tendon eksternal sebanyak 18 buah dengan peraturan yang tendon yaitu 9 buah tendon disebelah digunakan sebagai acuan. kiri dan 9 tendon disebelah kanan 2.

  Perlu dilakukan perencanaan penampang box girder.Tiap tendon dengan bentuk box girder yang terdiri dari 19 strands dengan berbeda sebagai pembanding diameter 15.7 mm.Jenis angkur yang sehingga dapat dikehui tipe box digunakan adalah spesifikasi BBR girder yang paling efektif untuk

  VT CONA CME SP 1906.Diameter digunakan, duct yang digunakan berdasarkan 3.

  Sebelum menentukan jenis dan spesifikasi BBR yaitu 95 mm dengan bahan yang digunakan sebaiknya tebal dinding duct 2 mm. memperhatikan batasan-batasan dalam penggunaannya

  

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Pedoman Penulisan Tugas Akhir. Jurusan Teknik sipil. Universitas Mataram.

  Mataram. ASSHTO-PCI-ASBI . Segmental Box Girder Standar. Badan Standarisasi Nasional. RSNI T-21. 2004. Pembebanan Struktur Beton untuk Jembatan Badan Standarisasi Nasional. SNI 1725. 2016. Pembebanan untuk Jembatan Badan Standarisasi Nasional. SNI 2883. 2008. Standar Ketahanan Gempa untuk Jembatan BBR. 2010. BBR VT CONA CME , European Organisatin for Techical Approvals. Switzerland. Bina Marga. Perencanaan Teknik Jembatan

Lin, T. Y. dan Burns, Ned H. 1982. Desain struktur Beton Prategang. Jilid 1 terjemahan Mediana

  Siaipar. Binarupa Aksara. Jakarta.

Mardiana,Sus. 2014, Perencanaan Bangunan Atas Kali Jangkok dengan Menggunakan Precast

  Segmental Box Girder. Mataram

Nawy, Edward G.,2001. Beton Prategang Suatu Pendekatan Mendasar. jilid 1 dan 2 terjemahan

Bambang Suryoatmono. Erlangga. Jakarta.

  Raju, N. Krishna. 1993. Beton Prategang. Edisi II: Erlangga. Jakarta.

Rombach,G. 2002. ”Precast segmental box girder bridges with external prestressing: Design and

Construction”. Technical University. Hamburg - Harburg. Germany (Feb)

Robert, Benaim. 2008. The Design of Prestessed Concrete Bridge Concepts and Principles. London:

Taylor & Francis Group Supriyadi, Bambang dan Setyo, Agus M. Jembatan. Beta Offset. Yogyakarta