ANALISIS GAYA BAHASA CERPEN ARWANA DAN PERSAHABATAN SUNYI KARYA HARRIS EFENDY THAHAR
ANALISIS GAYA BAHASA CERPEN ARWANA DAN
PERSAHABATAN SUNYI KARYA HARRIS EFENDY THAHAR
SKRPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program
Sarjana Strata Satu ( S1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan
Daerah
Oleh
Ahmad Zaenudin
E1C 109 009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2016
Moto
“Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa drajad” . (Depag RI, 1989:421)
Persembahan
Karya ini aku persembahkan untuk : 1.Kedua orang tuaku yang telah melimpahkan doa dan kasih sayangnya.
Terimakasih atas segala sesuatu yang kalian berikan selama ini. Semoga tuhan mengabulkan doa dan harapan-harapan yang kalian panjatkan untuk ku.
2. Saudara-saudara ku yang tercinta Haerudin, Rudi ismail, Safitri aningsih raihlah mimpi kalian hingga keupuk langit yang tak terhingga, dan jangan pernah kalian hentikan langkah perjuangan kalian.
3. Untuk oraganisasi ku tercinta “ Mapala FKIF Unram ” terimakasih atas pelajaran dan pengalaman hidup yang kau titipkan pada ku semoga apa yang kamu titip ini berguna untuk saya dan orang lain.
4. Untuk abang-abang ku (“ Mamiq kamal, Tauhid, Guplin, Boby, Sukre , Omes, Mus) terimakasih atas obrolan , motivasi, inspirasi, waktu, ide-ide dan bantuan matril yang kalian berikan.
5. Untuk sebuah tempat yang paling nyaman dan damai ini serta selalu ada kecerian didalamnya “ rumah kita = sekertariat Mapala Fkip Unram” 6.
Untuk sahabat-sahabat ku penghuni kos rembege , Junaidi, Mustofa, Yuda, Firman terimakasih atas tumpangannya selama saya mengerjakan skripsi.
7. Untuk semua teman-teman kuliah yang sudah maupun belum, tetaplah semangat walau api bara menghadang untuk mengejar tujuan hidup yang akan menjadi sandang pangan kita diakhirat kelak.
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan
rahmat, hidayah serta inayah-nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “ Analisi Gaya Bahasa Cerpen Arwana dan persahabatan sunyi
karya Harris Efendy Thahar.Dalam penyusunan skripsi telah banyak bantuan dari bagai pihak berupa
bimbingan dan saran-saran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena
itu, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada : 1.Dr. H. Wildan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.
2. Dra. Siti Rohana Hariana intiana, M.Pd. selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan seni.
3. Drs. I Nyoman Sudika, M.Hum. selaku Kordinator Program Studi Pendidikan Bahasa dan Seni.
4. Drs. Cedin Atmaja, M.si. selaku dosen pembimbing akademik dan sekaligus menjadi dosen pembimbing pertama.
5. Murahim, S.pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing kedua 6.
Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah yang telah mendidik dan membina selama belajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram 7. Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
menyadari segala keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi ini
tentu masih terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun tata cara penulisannya.
Oleh karna itu, penulis mengharapakan saran sehingga tercipta tulisan atau karya
yang lebih baik dan berkualitas pada kesempatan yang akan datang.Mataram, …………2015 Penulis
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul “ Analisis Gaya Bahasa Cerpen Arwan dan Persahatan
sunyi karyaHarris Efendy Thahar” permasalahan yang diangkat dalam penelitian
ini yaitu : (1) bagaimanakah gaya bahasa cerpen Arwan dan Persahabatan sunyi
berdasarkan struktur teks (2) bagaimana gaya bahasa cerpen Arwan dan
Persahabatan sunyi berdasarkan maknanya?. Tujuan penelitian yaitu : (1)
mendeskripsikan gaya bahasa berdasarkan struktur teks (2) menjelaskan gaya
bahasa berdasarkan maknanya. Ruang lingkup penelitian ini adalah cerpen
Arwana dan Persahabatan sunyi. : (1) memberi pemahaman tentang gaya bahasa
dalam cerpen (2) sebagai bahan refrensi bagi masyarakat, mahasiswa, dan siswa.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Gorys kraf
2004. 112 yang memjelaskan tentang bagian-bagian gaya bahasa , jenis-jenis gaya
bahasa dan gaya bahasa repetisi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
metode dokumentasi, telaah, pencatatan. Metode analisis data yaitu metode
deskriptif dan kualitatif . Hasil penelitian ini yaitu : (1) gaya bahasa repetisi
berdasarkan struktur teks dalam cerpen karya Harris Efendy Thahar yaitu : (a)
epizeuksis (b) teutotes (c) anafora dan (d) mesodiplosis (e) epstrofa (f) simploks (
g) epanalepsis (h) anadiplosis (i) alitrasi (j) asonansi. (2) makna konotasi Arwana,
(a) jam bermusik nyaring untuk kesekian kalinya bernyanyi (b) ajudan yang
c) Ajudan hanya mendengar dengan wajah datar (d)
lincah seperti arwana itu (
Semua seperti bermandikan cahaya listrik yang melimpah ruah . (e) waktuterasa
berjalan lambat . (f) belum tercium oleh pihak Tentara Soekarno (g) Suatu malam
bergerimis , (h) kaki bukit,menyaksikan, ikut jadi abu. (i) mencurahkan perhatian
pada ikan arwana di dalam akuarium. Persahabatan Sunyi (a) matahari
menantang garang, berselimut karbon dioksida, gegas bersimbah peluh diliputi
lautan udara bermuatan asap knalpot .(b) dibungkus topi pandan, dibalut busana
serba dekil (c) mengalir kendaraan bermotor, dengan derasnya, itu mendadak
sontak berdesakan bagai segerombolan domba yang terkejut oleh auman macan.
(d)Air mukanya tawar saja(e)manusia-manusia kasta paling melata itu. (f)Bulan , (g) Menemukan lelaki, matahari
semangka tipis masih menggantung di langit
mulai tergelincir ke Barat, tempatgerobak kecilnya ditambatkan . (h) mengawasi
puntung-puntungrokok (i) kini bertengger bocah perempuan ingusan itu.Kata kunci: gaya bahasa,cerpen
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
1.1
1 Latar Belakang ..........................................................................................
1.2
3 Rumusan Masalah.....................................................................................
1.3
3 Tujuan, Ruang lingkup Dan Manfaat Penelitian .......................................
1.3.1 Tujuan Penelitian ..........................................................................
3 1.3.2 Ruang Lingkup ............................................................................
4 1.3.3 Manfaat Penelitian ........................................................................
4 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................
6 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................................
6 2.2 Landasan Teori .........................................................................................
7 2.2.1 Prinsip-Prinsip Struktural ...................................................................
8 2.2.2 Gaya bahasa ......................................................................................
9 a. Pengertian gaya bahasa ........................................................................
9 b. Ruang lingkup gaya bahasa .................................................................
11 c. Gaya Bahasa Repetisi...........................................................................
12 2.2.3 Cerpen .............................................................................................
15 a. Pengertian Cerpen .................................................................................
15 b. Struktur Cerpen.....................................................................................
16
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................
18
3.1
18 Sumber dan Deskripsi Data .......................................................................
3.2
18 Metode Pengumpulan Data ........................................................................
a.
18 Dokumentasi .......................................................................................
b. Metode Telaah.....................................................................................
18 c.
19 Metode Pencatatan ..............................................................................
3.3
19 Metode Analisis Data ................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN ..............................................................................................
21
4. 1 Gaya Bahasa Berdasarkan Struktur Teks ....................................................
21
4. 2 Gaya Bahasa Struktur Teks Cerpen Arwan ……………………….. ..... 22
4.2.1 Gaya bahasa epizeuksis ...............................................................
22 4.2.2 Gaya bahasa teutotes ...................................................................
27 4.2.3 Gaya bahasa anafora .....................................................................
31 4.2.4 Gaya bahasa epstrofa ....................................................................
34 4.2.5 Gaya bahasa simploks ..................................................................
36 4.2.6 Gaya bahasa mesodiplosis ............................................................
37 4.2.7 Gaya bahasa epanalepsis ..............................................................
38 4.2.8 Gaya bahasa anadiplosis ...............................................................
40 4.2.9 Gaya bahasa alitrasi .....................................................................
41 4.2.10 Gaya bahasa asonansi .................................................................
43 4.3. Gaya Bahasa Struktur Teks Cerpen Persahabatan Sunyi .........................................
45 4.2.1 Gaya bahasa epizeuksis ................................................................
45 4.2.2 Gaya bahasa teutotes ...................................................................
48 4.2.3 Gaya bahasa anafora .....................................................................
53 4.2.4 Gaya bahasa epstrofa ...................................................................
56 4.2.5 Gaya bahasa simploks ..................................................................
58
4.2.6 Gaya bahasa mesodiplosis ............................................................
59 4.2.7 Gaya bahasa epanalepsis ..............................................................
60 4.2.8 Gaya bahasa anadiplosis ...............................................................
62 4.2.9 Gaya bahasa alitrasi .....................................................................
64
4.2.10 Gaya bahasa asonansi ................................................................ .65 4.4 Gaya bahasa berdasarkan maknanya .........................................................................
67 4.4.1 Cerpen Arwana .............................................................................
67 4.4.2 Cerpen Persahabatan Sunyi ..........................................................
70 BAB V PENUTUP .........................................................................................................
73
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................
73
5.2 Saran ...........................................................................................................
75 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................
77 LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Manusia menggunakan bahasa sebagai media komunikasi dengan manusia lainnya.Sehingga terjadilah interaksi di antara manusia untuk menyampaikan karya sastra. Bahasa jika disusun dengan terampil, menggunakan pilihan kata yang bagus (diksi), memiliki makna yang mendalam dengan semua aspek itu maka akan terlahir sebuah karya sastra yang indah, salah satunya adalah cerita pendek.Dari keindahan itulah hadir gaya bahasa. Seseorang yang bergelut dalam sastra pasti mempunyai gaya bahasa atau ciri khas-nya tersendiri dalam membuat karya-karyanya, gaya bahasa merupakan aspek seni dalam karya sastra.
Gaya bahasa memiliki cakupan yang luas dalam penerapannya. Penerapan gaya bahasa tidak hanya dapat dilihat dalam struktur sebuah kata atau kalimat saja, Hal ini diungkapkan oleh keraf (1991 :112) sebagai berikut. Gaya bahasa atau style menjadi masalah atau bagian dari diksi atau pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frase, atau klausa tertentu untuk menghadapai sesuatu tertentu. Oleh sebab itu persoalan gaya bahasa meliputi semua hirarki kebahasaan : yaitu pilihan kata secara individual, frase, kalausa, dan kalimat, bahkan mencakup pula wacana secara
keseluruhan. Nada yang tersirat dibalik sebuah wacana termasuk persoalan
gaya bahasa.Tapi menurut Boulton (dalam Aminuddin, 2004:37) mengungkapkan
bahwa cipta sastra, selain menyajikan nilai-nilai keindahan serta paparan
peristiwa yang mampu memberi kepuasan batin pembacanya, juga
mengandung pandangan yang berhubungan dengan renungan atau kontak
berbagai problema yang berhubungan dengan kompleks-nya permasalahan
kehidupan ini.Gaya bahasa setiap pengarang berbeda-beda dan gaya bahasa akan sangat
mempengaruhi karya-karya yang ditulisnya. Karakter seorang penulis karya
sastra juga sangat mempengaruhi karyanya. Gaya bahasa seorang penulis dan
bagaimana cara penyampaiannya merupakan salah satu bagian yang menarik
dalam sebuah karya sastra. Karya sastra yang tidak menggunakan gaya
bahasa tidak akan mampu menarik minat pembacanya, diibaratkan ada
sesuatu yang hilang. dengan bahasa pengarang mampu menyampaikan apa yang dirasakan baiksecara individu maupun sosial. Hal ini diungkapkan oleh, (Lotman:1997)
didalam teori-teori sosiologi, bahasa dipandang sebagai sebuah institusi sosial
yang penting. Sebagai sesuatu yang terbagi secara kolektif, bahasa merupakan
indikator dari keberadaan realita sosial sebagai sesuatu yang terlepas dari
individu, (lihat Durkheim). Dalam bahasalah dunia sosial dikukuhkan dan
sekaligus dipelihara.Salah satu cerpen yang sarat dengan gaya bahasa dan bahasa kiasan yang menggambarkan tentang kehidup adalah Cerpen-cerpen karya Harris Efendy Thahar. Hampir disetiap paragrafnya terdapat gaya bahasa yang menggunakan kata kiasan sehingga pembaca diajak untuk menikmati kalimat demi kalimat, bukan hanya menikmati alur ceritanya saja. Jadi dari kelebihan cerpen inilah peniliti mengambil judul tersebut. dalam judul ,Analisis Gaya Bahasa Cerpen Arwana dan Persahabatan sunyi karya Harris Efendy Thahar
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dikaji dalam penelitian adalah gaya bahasa dan rinciannya.
1. Bagaimanakah gaya bahasa berdasarkan struktur teks dalam cerpen karya Harris Efendy Thahar.?
2. Bagaimanakah gaya bahasa berdasarkan maknanya dalam cerpen karya Harris Efendy Thahar?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penilitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Mendeskripsikan gaya bahasa berdasarkan struktur teks dalam cerpen karya Harris Efendy Thahar
2. Menjelaskan gaya bahasa berdasarkan maknanya dalam cerpen karya Harris Efendy Thahar
1.3.2 Ruang Lingkup Penelitian Menjadi fokus penelitian ini adalah dua cerpen yang ditulis oleh Harris Efendy Thahar yang berjudul, Arwana dan persahabatan sunyi karya Harris
Efendy Thahar. Didalam penelitian cerpen arwan dan persahabatan sunyi, berdasarkan maknanya.
1.3.3 Manfaat Penelitian Manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk memberikan pemahaman tentang gaya bahasa yang digunakan Harris Efendy Thahar dalam menulis atau membuat cerpen-cerpennya.
Agar supaya masyarakat, mahasiswa, dan pembaca mampu memahami gaya bahasa yang digunakan dan cara penyusunan cerpen.
2. Sebagai bahan refrensi bagi masyarakat, mahasiswa. khususnya bagi mahasiswa jurusan bahasa, sastra Indonesia dan daerah dalam meningkatkan pengetahuan gaya bahasa
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian relevan
Skripsi berjudul Gaya Bahasa Pada Kumpulan Cerpen Kabut Negeri Si Dali karya AliAkbar Navis Oleh Somiatun (2007). Untuk landasan teori pengertian gaya bahasa dan jenis gaya bahasa. Analisis yang dilakukan adalah Gaya bahasa Pada Kumpulan Cerpen Kabut Negeri Si Dali karya Ali Akbar Navis. Data yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah kumpulan cerpen Kabut Negeri Si Dali karya Ali Akbar Navis. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa personifikasi dan gaya bahasa sarkasme pada kumpulan cerpen Kabut Negeri Si Dali karya Ali Akbar Navis.
Skripsi berjudul Gaya Bahasa Dalam Lirik Lagu Iwan Fals Sebagai Cermin Deskripsi (2003). Dalam landasan teori penelitiannya, Hayuningsih menggunakan pengertian bahasa, aspek bahasa, tujuan bahasa, dan pengertian gaya bahasa, keberadaan gaya bahasa dalam lirik lagu, problematika sosial budaya, jenis problema sosial budaya.Analisis yang dilakukan adalah Gaya Bahasa Dalam Lirik Lagu Iwan Fals Sebagai Cermin Deskripsi Problematika Sosial Budaya.Data yang dijadikan objek penelitian adalah kumpulan lirik lagu karya Iwan Fals. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena.
Skripsi berjudul Kajian Pendayagunaan Diksi dan Gaya Bahasa Dalam Lirik Lagu Indonesia Populer Karya Ebiet G. Ade oleh Hardiyati ( 2002).
Dalam landasan teori penelitiannya, Erni Hardiyati menggunakan pengertiandiksi, gaya bahasa, batasan lagu, lirik lagu, lagu populer, dan dia lakukan.Data yang digunakan adalah kumpulan lirik lagu yang dipopulerkan oleh Ebiet G. Ade.Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif secara tekstual dan kontekstual.tekhnik analisis data adalah proses mengorganisasikan dan menurunkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian sehingga dapat ditemukan tema yang akhirnya menjadi teori subtantif.
2.2 Landasan Teori
Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural yang bertujuan untuk mengidentifikasi makna dan struktur teks bahasanya, sebab bahasa memiliki struktur dan memiliki makna yang berdiri sendiri. Hal tersebut diungkapakan oleh Bresster Charles E,( 1999 : 89) begitu percaya bahawa, bahasa mempunyai struktur tersendiri dan mempunyai peraturan-peraturannya yang sistematik. Peraturan-peraturan ini menguasai dan menggerakkan semua aspek bagian bahasa termasuk, bunyi-bunyi yang dikenalpasti sangat bermakna, dan berbagai kombinasi bunyi yang membentuk perkataan dan bagaimana perkataan dikendalikan untuk menghasilkan hubungan yang bermakna dalam bahasa yang disediakan.
2.2.1Prinsip-Prinsip Struktural
Dalam strukturalisme juga terdapat prinsip-prinsip tertentu diantaranya:
Kaitan
Transformasi
Regulasi Diri
Analisis Sinkronik
Desentralisasi Perkara 1.
Kaitan adalah Pendekatan ini melihat karya sastra sebagai suatu gagasan yang saling berkait antara satu sama lain.
2. Keseluruhan adalah Strukruralisme menekankan keseluruhan unsur karena menganggap sastra sebagai suatu sistem atau struktur yaitu suatu keseluruhan yang memiliki konvensi dan tradisi sendiri.
3. Transformasi adalah Ahli-ahli strukturalisme tidak percaya kepada hukum sebab-akibat, mereka hanya percaya kepada hukum perubahan bentuk.
4. Regulasi Diri adalah Teks mementingkan aturan-aturan kesusasteraan, corak serta peralatan yang menyebabkannya terbentuk dan keseluruhan sistem terlaksana (teks ialah hasil sesuatu struktur yang menjadi pelengkap kepada struktur itu sendir ).
5. Analisis Sinkronik adalah Pendekatan ini menfokuskan perhatian kepada permasalahan bagaimana perkataan-perkataan di dalam teks berhubungan antara satu sama lain dan bagaimana teks dapat difahami melalui aturan- aturan kesusasteraan. Hal ini berkait dengan langue dan parole. Dalam analisis linguistik, langue ialah sistem bahasa atau linguistik yang abstrak, dimana parole ialah petuturan sebenarnya yang dilaksanakan oleh seseorang keseluruhan menjadi sebuah teks ditulis dan dibaca.
6. Desentralisasi Perkara adalah Unsur-unsur sejarah, pengarang dan pembaca ditiadakan kerana difokuskan kepada unsur-unsur dalam teks. Tanpa mengatasi manusia dan tujuan pengarang. Pengarang dikatakan terpaksa tunduk kepada konvensi sastra yang membatasi kebebasan. Kreatifitas pengarang hanya berlaku apabila pengarang mematuhi kesuluruhan sistem sastra ini.
2.2.2Gaya Bahasa
a. Pengertian Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan pengungkapan ide, gagasan, pikiran-pikiran seorang penulis yang meliputi hirarki kebahasaan yaitu kata, frasa, klausa, bahkan wacana untuk menghadapi situasi tertentu.Selain itu gaya bahasa juga sebagai pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis
sastra dan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan baik secara lisan
maupun tulis.Gaya bahasa mencakup diksi atau pilihan leksikal, struktur kalimat, majas
citraan, pola rima, matra yang digunakan sastrawan atau yang terdapat dalam
karya sastra. Jadi majas merupakan bagian dari gaya bahasa. Majas
merupakan peristiwa pemakaian kata yang melewati batas-batas maknanya
Gayabahasa adalah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang
timbul atau hidup dalam hati pengarang.Gaya bahasa menurut Slamet Muljono (dalam Pradopo, 2001: 93) adalah
susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul dan hidup dalam
hati penulis, yang menimbulkan suatu perasaan tertentu dalam hati pembaca.
Gaya bahasa merupakan cara penggunaan bahasa secara khusus untuk
mendapat efek tertentu. Dalam karya sastra efek ini adalah efek estetik yang
akan membuat karya sastra akan memiliki nilai seni. Nilai karya sastra bukan
semata-mata disebabkan oleh gaya bahasa, bisa juga karena gaya cerita atau
penyusunan alurnya. Namun demikian gaya bahasa sangat besar
sumbangannya kepada pencapaian nilai seni karya sastra.Gaya bahasa menurut Kraf (2004: 112), gaya bahasa dikenal dalam
retorika dengan istilah style, kata style diturunkan dari kata latin stilus, yaitu
semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin. Keahlian menggunakan
alat ini akan mempengaruhi jelas tidaknya tulisan pada lempengan tadi. Kelak
pada waktu penekanan dititik beratkan pada keahlian untuk menulis indah,
maka style lalu berubah menjadi kemampuan dan keahlian untuk menulis atau
mempergunakan kata-kata secara indah. Sedangkan menurut HB. Jassin
(dalam Tjahjono, 1993: 201) gaya bahasa adalah perihal memilih dan
mempergunakan kata sesuai dengan isi yang mau disampaikan. Gaya bahasa
juga menyangkut bagaimana menyusun kalimat secara efektif, secara estetis,
dan mampu memberikan gambaran secara kongkret kepada pembaca. Dapat
perbandingan yang tepat untuk melukiskan sesuatu maksud tanpa untuk
membentuk plastik bahasa. Plastik bahasa adalah daya cipta pengarang dalam
membuat cipta bahasa dengan mengemukakan pemilihan kata yang tepat.
Namun suatu gaya bahasa mempunyai ciri umum bahwa suatu gaya bahasa
digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan makna kias. Selain itu
suatu gaya bahasa tentu saja harus berupa suatu ungkapan bahasa yang
bergaya.b. Ruang Lingkup Gaya Bahasa
Gaya bahasa memiliki cakupan yang luas dalam penerapannya. Penerapan
gaya bahasa tidak hanya dapat dilihat dalam struktur sebuah kata atau kalimat
saja, tetapi lebih dari itu hal ini diungkapkan oleh Keraf (1991 :112) sebagai
berikut. Gaya bahasa atau style menjadi masalah atau bagian dari diksi atau
pilihan kata yang mempersoalkan cocok tidaknya pemakaian kata, frase, atau
klausa tertentu untuk menghadapi sesuatu tertentu. Oleh sebab itu persoalan
gaya bahasa meliputi semua hirarki kebahasaan : yaitu pilihan kata secara
individual, frase, kalausa, dan kalimat, bahkan mencakup pula wacana secara
keseluruhan. Nada yang tersirat dibalik sebuah wacana termasuk persoalan
gaya bahasa.
Keraf (1991 : 112-113 ) juga menjelaskan dua aliran yang menyebut
anggapan mengenai gaya. Aliran tersebut berasal dari yunani yakni,aliran
Platonik dan Aristoteles. Keduanya memaparkan konsep gaya dengan
berbeda.Aliran platonik : menganggap style sebagai kualitas suatu ungkapan, menurut mereka ada style yang memiliki ungkapan, ada juga yang tidak memiliki style.
b) Aliran aristoteles : menganggap bahwa gaya adalah suatu kualitas yang inheren yang ada dalam tiap ungkapan. Melalui konsep gaya diatas, dapat disimpulkan bahwa menurut aliran Platonik, ada karya sastra yang menggunakan gaya dan ada juga tidak dan sebaliknya, aliran Aristotelis menyebutkan semua karya sastra memiliki gaya, tetapi kualitas gaya setiap sastra berbeda-beda. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa merupakan cara seseorang dalam mengungkapkan pikirannya melalui bahasa secara khas.
c. Gaya Bahasa Repetisi
Keraf (1991 : 127 ) me nyebutkan bahwa “Repetisi adalah pengulangan
bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk
memberi tekanan dalam konteks yang sesuai”. Repetisi terbentuk dari kalimat
yang berimbang. Gorys keraf membagi bermacam-macam repetisi yang pada
prinsipnya didasarkan pada kata yang diulangi dalam baris. Kalausa atau
kalimat, macam-macam repetisi adalah sebagai berikut : 1)Epizeuksis : Repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang
dipentingkan diulang beberapa kali atau berturut-turut. Misalnya : kita harus bekerja, bekerja sekali lagi bekerja untuk mengejar ketinggalan kita.
Teutotes : Repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah
konstruksi. Misalnya : kau menuding aku, aku menuding kau, kau dan aku menjadi seteru3)
Anafora : Repetisi yang bewujud perulang kata pertama pada setiap baris
atau kalimat berikutnya. Misalnya : tapi berdosakah aku, kalau aku bawakan air selalu menyiramnya, hingga pohon ku berdaun rimbun, tempat aku mencari lindung? Berdosakah aku bersandar kebatang yang kuat berakar melihat tamasya yang molek berdandan menyambut fajar kata ilahi?4)
Epstrofa : Repetisi yang bewujud pengulangan kata atau frase pada akhir
baris atau kalimat berurutan. Misalnya : bumi yang kau diami, laut yang kau layari adalah puisi, udara yang kau hirupi air yang kau teguki adalah puisi, kebun yang kau tanami bukit yang kau guduli adalah puisi.5)
Simploks : Repetisi pada awal dan akhir beberapa baris. Misalnya : kamu
bilang hidup ini berengsek, aku bilang biarin. Kamu bilang hidup ini nggak punya arti aku bilang biarin. Kamu bilang aku nggak punya kepribadian aku bilang biarin.6)
Mesodiplosis : Repetisi ditengah baris-baris atau beberapa kalimat
berurutan. Misalnya : pegawai kecil jangan mencuri kertas karbon.Babu-babu jangan mencuri tulang-tualng ayam goreng. Para pembesar jangan mencuri bensin.
7)
Epanalepsis : Repetisi pengulangan yang berwujud kata terakhir dari
baris, klausa, atau kalimat, mengulang kata pertama. Misalnya : kita 8)
Anadiplosis : kata atau frase terakhir dari suatu klausa atau kalimat
menjadi kata atau frase pertama dari klausa atau kalimat berikutnya.Misalnya : dalam laut ada tiram, dalam tiram ada mutiara dalam mutiara ah tak ada apa.
9)
Aliterasi : semacam bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang
sama. Biasanya digunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa untuk perhiasan atau untuk penekanan. Misalnya : takut titik lalu tumpah10) Asonansi : semacam bahasa berwujud perulangan bunyi vokal yang sama. Biasanya digunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan atau sekedar keindahan. Misalnya : ini muka penuh luka siapa punya.
2.2.3 Cerpen
a. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah hasil karya cipta yang melibatkan kekuatan imajinasi dalam menyusun atau membuat sebuah karya tulis, yang bersifat terikat dengan kondisi yang dialami pengarang dan mampu diceritakan dalam waktu yang singkat.Hal ini diungkapkan oleh, Kuntowijoyo (1999) Memahami cerpen sebagai strukturalisasi itu cenderung bertumpang tindih dengan apa yang dia sebut sebagai imajinasi. Menurutnya, pengarang itu seperti tukang batu.
Dihadapannya ada batu bata, pasir, dan bahan-bahan lainnya. Sebagai tukang batu pengarang harus mempunyai imajinasi tentang rumah yang akan merakit satuan-satuan diatas menjadi sebuah kesatuan.
Allan Poe dalam Nurgiyantoro dalam Regina Bernadette, (2006 : 1) Cerita pendek diartikan sebagai bacaan singkat, yang dapat dibaca sekali duduk, dalam waktu setengah sampai dua jam, genrenya mempunyai efek tunggal, karakter, plot dan setting yang terbatas, tidak beragam dan tidak kompleks (Pengarang cerpen tidak melukiskan seluk beluk kehidupan tokohnya secara menyeluruh, melainkan hanya menampilkan bagian
- –bagian penting kehidupan tokoh yang berfungsi untuk mendukung cerita tersebut yang juga bertujuan untuk menghemat penulisan cerita karena terbatasnya ruang yang ada.
Turayev dalam Regina Bernadette ( 2006 : 1 ) mengatakan bahwa, Cerita pendek bentuk karya sastra naratif, yang menampilkan cerminan sebuah episode dalam kehidupan seorang tokoh. Jadi, secara lebih luas dapat dikatakan bahwa penulis cerpen menampilkan jumlah tokoh yang terbatas, tidak ada perkembangan karakter tokoh dan tidak memiliki latar seperti apa yang terdapat dalam novel.
Dari berbagai pendapat para ahli, rumusan-rumusan tersebut tidak sama persis, juga tidak saling bertentangan satu sama lain. Hampir semuanya menyepakati pada satu kesimpulan bahwa cerita pendek atau cerpen adalah pendek. Karya sastra merupakan wujud dan bentuk dari perilaku yang diciptakan, contoh karya sastra yang sederhana adalah cerpen. Cerpen merupakan karya sastra yang menarik dan sederhana. Menceritakan sebuah konflik secara singkat dan lugas, namun memiliki unsur-unsur sastra yang menarik.
b. Struktur cerpen
Struktur teks cerpen di antaranya ada 6 (enam) bagian yaitu: 1.
Abstrak adalah merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat oprasional yang artinya sebuah teks cerpen boleh tidak memakai abstrak.
2. Orientasi adalah yang berkaitan dengan waktu, suasana, maupun tempat yang berkaitan dengan cerpen tersebut.
3. Komplikasi adalah berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat, pada struktur ini kamu bisa mendapatkan karakter ataupun watak dari tokoh cerita sebab kerumitan mulai bermunculan.
4. Evaluasi adalah struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai mendapatkan penyelesainya dari konflik tersebut.
5. Resolusi adalah struktur atau bagian pengarang mengungkapkan solusi 6.
Koda adalah merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu teks cerita oleh pembacanya.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sumber dan Deskripsi Data Dalam penelitian ini yaitu gaya bahasa cerpen-cerpen karaya Harris Efendy Thahar, diantara cerpen-cerpen tersebut yang menjadi objek
Arwana (b) Persahabatan Sunyi karya Harris Efendy Thahar.
3.2 Metode Pengumpulan Data
a. Metode Dokumentasi Menurut suharsami (dalam Wiguna, 2006:20) dokumentasi yaitu salah satu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan lainnya. Metode ini dipergunakan karena sesuai dengan judul penelitian, bahwa meneliti data-data tertulis seperti cerpen yang dibuat oleh Harris Efendy Thahar yang kemudian mendeskripsikannya dan menganalisis gaya bahasa yang menjadi fokus penelitian penulis.
b. Metode Telaah Metode telaah adalah metode yang digunakan untuk mengetahui jenis- jenis gaya bahasa yang digunakan dalam teks penulisan cerpen-cerpen karya Harris Efendy Thahar yang menjadi objek penelitian. Metode telaah dipergunakan dalam tahap kedua guna mengetahui makna gaya bahasa dalam cerpen-cerpen karya Harris Efendy Thahar yang menjadi objek penelitian.
c. Metode Pencatatan
Metode pencatatan dipergunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis teks gaya bahasa yang digunakan oleh Harris Efendy Thahar dalam karya yang bertujuan mencatat hal-hal yang penting yang berkenaan dengan objek kajian agar mempermudah proses pendeskripsian data, pengolahan, dan menarik kesimpulan dari data yang telah diolah. Data yang dicatat adalah data mengenai jenis-jenis teks gaya bahasa dan makna yang terdapat dalam objek kajian penelitian ini.
3.3 Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam menganalisis data yang diperoleh adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode yang digunakan untuk menguraikan atau menggambarkan serta menjelaskan hasil analisis data teknis secara deskriptif (terprinci). Metode ini dipergunakan karena penelitian ini bersifat study pustaka, yang datanya berupa dokumen (tulisan cerpen-cerpen karya Harris Efendy Thahar) yang peroses pengkajiannya berdasarkan kerangka kerja yang tentunya sinkron atau sesuai dengan landasan teori yang sudah dipaparkan terlebih dahulu.
Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis data yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi Data Maksudnya yaitu mengidentifikasi data yang diperoleh dari cerpen yang menjadi objek kajian tersebut kemudian jenis-jenis teks gaya bahasa cerpen karya Harris Efendy Thahar dan makna gaya bahasa yang akan diteliti.
2. Pengklasifikasian Data berdasarkan teori yang telah ditetapkan. Kemudian data yang berupa jenis-jenis teks gaya bahasa dan makna gaya bahasa yang telah dipilah dan dikelompokkan agar lebih mudah dalam proses selanjutnya.
3. Menafsirkan Data Maksudnya yaitu menafsirkan atau menyajikan data yang ditemukan dari (cerpen) dalam bentuk deskriptif untuk mempermudah pemahaman terhadap data.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Gaya Bahasa Berdasarkan Struktur Teks
Analisis gaya bahasa berdasarkan struktur teks yang dimaksud dalam penelitian ini adalah analisis cerpen yang berjudul “Arwan dan Persahabatan sunyi
” karya Harris Efendy Thahar, dengan memandangnya dengan satu kesatuan yang berdiri sendiri, terlepas dari faktor-faktor diluar karya sastra itu (ekstrinsik).
Aspek struktur teks gaya bahasa yang di analisis dalam penelitian ini meliputi: Epizeuksis, teutotes, anafora, epstrofa, simploks, mesodiplosis, epanalepsis, anadiplosis, alitrasi, dan asonasi. Yang dimana semua gaya tersebut masuk dalam gaya bahasa repetisi. Gaya bahasa repetisi adalah pengulangan sebuah bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk diulang untuk menghasilkan kalimat yang berimbang. Hal tersebut diungkapkan oleh Keraf (1991 : 127 ) menyebutkan bahwa “Repetisi adalah pengulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam konteks yang sesuai”. Repetisi terbentuk dari kalimat yang berimbang.
4.2 Gaya bahasa struktur teks Cerpen Arwana
4.2.1 Gaya bahasa epizeuksis Repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali atau berturut-turut. Hal tersebut terdapat pada kutipan cerpen sebagai berikut : a.
Kapan ikan tidur dan istirahat? Tidak ada yang tahu. Tidak juga Wali terus saja berenang dalam akuarium kaca berukuran cukup besar, berputar-putar dengan gagahnya. Sesekali melesat menyambar serangga yang mendekat di luar akuarium. Usaha ikan arwana itukelihatan bodoh, tapi meyakinkan keganasannya. ........ ikan ............................... ..... tidak ................. .... tidak ....
.................................................... ikan ........................................ Ikan ...................................... akuarium ......................................
................................................................... akuarium .................... ................ ikan ........................................................
b. Diikutinya langkah-langkah rombongan terakhir yang menghadap
Wali Kota itu dengan rasa cemburu dan sebal. Cemburu pada tamu- tamu yang telah mendahuluinya menemui Wali Kota, dan sebal dengan perlakukan ajudan yang mirip arwana itu. ............................................................................................ ............................ cemburu dan sebal. Cemburu ................. ...................................................., dan sebal ........................
...............................................................................................
c. Dari percakapan orang-orang, terdengar seseorang
berkata: ”Pak Wali lagi makan malam dengan tamu-tamunya dari Jakarta. Sebentar lagi selesai.” Mendengar pernyataan itu, Engku Nawar berdiri dan mendekati orang yang bicara barusan sambil berbisik. ........................ orang-orang, .................. seseorang .................
................................ orang ......................................................
d.