HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU) DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

  

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN

MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU)

DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

  SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

  Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

  

Diajukan oleh:

CHASANAH SETYORINI

A11200763

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

  

PERSEMBAHAN

  Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmunya hingga tak berujung agar kita dapat temukan dan kita gunakan untuk kesejahteraan umat manusia dan agar kita lebih mencintaiNya, akhirnya saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terselesainya skripsi ini tentunya tidak terlepas atas bantuan, arahan, dan dukungan dari berbagai pihak yang berkait. Untuk itu saya persembahkan skripsi ini untuk :

   Ayahku terkasih dan ibuku tercinta terimakasih atas dukungan, semangat, doa dan kasih sayang yang telah diberikan untukku.  Untuk abang-abangku Ucup dan Pardex yang selalu mendorongku tetep semangat dan berjuang dalam hidup ini.  Untuk sahabat-sahabatku ulum, siwi, amy, eka, tea, efi, elite tanpa kalian aku bukanlah apa-apa.  Seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu

  Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan banyak pengetahuan kepada saya.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  

MOTTO

Ketika ALLOH memberi cobaaan dalam hidupmu,

sebenarnya Alloh tidak menghukummu,

  

Dia hanya ingin melihat seberapa sabar dan kuat kamu

melaluinya.

  

Masalah adalah bagian dari hidup.

Sebuah mimpi akan membuat seseorang memiliki tujuan dan

sebuah langkah akan membuat seseorang memiliki harapan.

  Sarjana sejati adalah sarjana yang mampu menciptakan pekerjaan sendiri, bukan mencari pekerjaan .

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulilah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan dukungan terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis Paru (TB Paru) di PKU Muhammadiyah Gombong”.

  Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :

  1. M. Madkhan Anis, S. Kep. Ns, selaku Ketua StiKes Muhammadiyah Gombong.

  2. Isma Yuniar, M. Kep, ketua prodi S1 Keperawatan yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian;

  3. Cokro Aminoto, SIP. M. Kes, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan motivasi, masukan, arahan, saran dan koreksi terhadap Proposal ini;

  4. Putra Agina, S. Kep. Ns, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan motivasi, masukan, arahan, saran dan koreksi terhadap Proposal ini:

  5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

  Semoga Alloh SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini dengan limpahan rahmat dan hidayah- Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dibidang kesehatan.

  Gombong, Juli 2016

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

  Skripsi, Juli 2016 1) 2) 3) Chasanah Setyorini Cokro Aminoto Putra Agina

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN

MINUM OBAT PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RS PKU

MUHAMMADIYAH GOMBONG

  XIV + 56 halaman + 2 gambar + 5 tabel + 8 lampiran

ABSTRAK

  

Latar Belakang TB Paru adalah penyakit yang dapat diobati dan disembuhkan. Pengobatan yang

teratur pada pasien TB Paru dapat sembuh secara total, apabila pasien itu sendiri mau patuh

dengan aturan-aturan tentang pengobatan TB Paru. Dukungan sosial yang utama berasal dari

dukungan keluarga, karena dukungan keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan

penderita tuberkulosis berjuang untuk sembuh, berpikir ke depan, dan menjadikan hidupnya lebih

bermakna. Tujuan mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada

pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

  

Metode Metode dari penelitian ini merupakan non experimental dengan menggunakan desain

deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 38 responden yang diambil

secara total sampling. Penguumpulan data menggunakan wawancara terstruktur kuesioner.

  Kemudian dianalisis secara deskritif, korelasi menggunakan uji chi square.

  

Hasil Penelitian Ada 12 pasien (40%) yang mendapat dukungan keluarga amat baik, 21 pasien

(70%) patuh terhadap pengobatan TB paru. Ada 8 pasien (26.7%) yang mendapat dukungan

keluarga cukup baik, 9 pasien (30%) tidak patuh terhadap pengobatan TB paru.

  

Kesimpulan Ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum

obat pada pasien TB paru di RS PKU Muhammadiyah Gombong (x2=10.519 dan =0.001

<0.05).

  Kata Kunci Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat, TB Paru.

  1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong 2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

3) Pembimbing II Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong

  Bachelor of Nursing Program Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Research, July 2016

  1) 2) 3)

  Chasanah Setyorini Cokro Aminoto Putra Agina

  

THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND THE TUBERCULOSIS

PATIENTS COMPLIANCE IN TAKING

MEDICINE IN PKU MUHAMMADIYAH

GOMBONG HOSPITAL

  XIV + 56 pages + 2 figures + 5 tables + 8 appendices

ABSTRACT

  

Background Tuberculosis is a disease that can be treated and cured. Regular medication in a

patient Tuberculosis can be cured completely if the patients obey the rules about the treatment of

pulmonary tuberculosis medication. The main social support comes from family support because

family support plays an important role in the life of tuberculosis patients in struggling to recover,

think ahead, and to make his life more meaningful.

  

Objective To find out the correlation between family support and the compliance of tuberculosis

patients in taking medicine at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital.

Methods This is a non-experimental research that used descriptive analytic method and cross

sectional approach. 38 samples were taken by total sampling technique. The data were collected by

using a structured interview questionnaire and analyzed by using chi square test.

  

Results 12 patients (40%) received good family support, 21 patients (70%) adhered to the

treatment of pulmonary tuberculosis. 8 patients (26.7%) received quite good family support, 9

patients (30%) did not adhere to the treatment of pulmonary tuberculosis.

  

Conclusion There was a significant correlation between family support and the compliance of

tuberculosis patients in taking medicine at PKU Muhammadiyah Gombong Hospital (x2=10.519

and =0.001 <0.05).

  Keywords Family Support, Compliance in Drinking Medicine, Pulmonary Tuberculosis.

1. Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

  1 2. Research Consultant Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong. 2 3. Research Consultant Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong.

  DAFTAR ISI

  JUDUL ........................................................................................................... i HALAMAN

  PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………….. ......... ii HAL

  AMAN PENGESAHAN……………………………………….. ........ iii PER

  NYATAAN………………………………………………………....... iv MOTTO ......................................................................................................... v PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi K

  ATA PENGANTAR………………………………………………... ...... vii ABSTRAK…………………………………………………………..... ..... viii ABSTRACT ................................................................................................. ix DAFTAR ISI ..

  …………………………………………………………. ...... x DAFTAR GAMBAR ..

  ………………………………………………… ..... xi DAFT

  AR TABEL…… . ……………………………………………….. .... xii DAFTAR LAMPIRAN .

  ……………………………………………….. ... xiii

  BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang… ..... …………………………………………….. ...... 1 1.2. Rumusan Masalah… ..... …………………………………………. ...... 4

  1.3. Tujuan Penelitian ……… ..... …………………………………….. ...... 5

  1.4. Manfaat penelitian ………… .... …………………………………. ...... 5

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1. Tinjauan Teori …………… ........ ………………………………... .. ....8

  2.2. Kerangka Teori Penelitian ……… .... …………………….……… .... 34

  2.3. Kerangka Konsep ……………………..... ……………………….. .... 35 2.4.

  Hipotesa………………………………… ..... ………………….... .... 35

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1. Metode Penelitian …………………………… ..... ………………. .... 36

  3.2. Populasi dan Sampel …………………………… ..... ……………. .... 36

  3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………… .................... .... 37

  3.4. Variable Penelitian …………………………………………….......... 37

  3.5. Definisi Oprasional …………………………………………… .... .... 38 3.6.

  Teknik Pengumpulan Data…………………………………… .... .... 40 3.7. Instrument Penelitian…………………………………………. .... .... 41

  3.8. Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data ……….. ..... .... 44

  3.9. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………………………….. .... .... 46 3.10.

  Etika Penelitian………………………………………………. ..... ... .48

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. .... 49

  4.2 Pembahasan ................................................................................... ... 51

  4.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................. ... 55

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  5.1 Kesimpulan .................................................................................... ... 56

  5.2 Saran .............................................................................................. ... 56 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR SKEMA

Tabel 2.1 Kerangka Teori. ........................................................................... 34Table 2.2 Kerangka Konsep

  ……………………………………… ............. 35

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Efek Samping Ringan OAT ......................................................... 18Tabel 2.2 Efek Samping Berat OAT ............................................................ 19Tabel 3.1 Defin isi Operasional…………………………………… ............ 39Tabel 3.2 Kisi-kisi kues ioner dukungan keluarga………………… ............ 43Tabel 3.3 Kisi-kisi k epatuhan minum obat………………………… .......... 44

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 2 Lembar Kuesioner Lampiran 3 Surat Ijin Kesbangpol Lampiran 4 Surat Ijin Bappeda Lampiran 5 Surat Ijin Uji Validitas Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian Lampiran 7 Hasil Uji Validitas Lampiran 8 Hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Tuberkulosis Paru (TB Paru) merupakan salah satu penyakit yang telah lama dikenal dan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan diberbagai negara di dunia (Dep Kes RI, 2008). Menurut World Health

  Organitation (WHO) tahun 2013, ada sekitar 8,6 juta orang jatuh sakit dengan

  TB Paru dan 1,3 juta meninggal akibat TB Paru. Lebih dari 95% kematian akibat TB Paru di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan itu adalah di antara tiga penyebab kematian bagi wanita usia 15 tahun sampai 44 tahun. Diperkirakan 530.000 anak-anak menjadi sakit dengan TB Paru dan 74.000 anak-anak HIVnegatif meninggal karena TB Paru.

  TB Paru merupakan pembunuh utama orang yang hidup dengan HIV, menyebabkan 1/4 dari seluruh kematian. TB Paru berdampak global, sekitar 80% kasus TB yang dilaporkan terjadi di 22 negara di dunia.

  Berdasarkan laporan hasil survei yang dilakukan oleh WHO dari tahun 2008 sampai dengan 2012 di negara-negara di dunia, bahwa penggunaan Directly (DOTS) dan strategi stop TB mampu

  Observed Treatment Short Course

  menurunkan beban TB setiap tahunnya. Penggunaan DOTS dan strategi stop TB merupakan pengobatan dengan pengawasan langsung terapi dengan cara membantu pasien mengambil obat secara teratur untuk memastikan kepatuhan pasien dalam pengobatan TB Paru. Kepatuhan pasien dalam pengobatan TB Paru sangat berarti bahwa dunia berada di trek untuk mencapai tujuan

  Millenium Development Goals (MDGs) untuk membalikkan penyebaran TB

  2

  Data Kemenkes Republik Indonesia pada tahun 2012 terdapat 197.000 kasus baru TB Paru BTA positif yaitu laki-laki 117.000 jiwa dan perempuan 80.000 jiwa. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 106,42. Prevalensi tuberkulosis tertinggi adalah di Kota Tegal yaitu 358,91 per 100.000 penduduk dan terendah di Kabupaten Magelang yaitu 44,04 per 100.000 penduduk. Khususnya di Kabupaten Kebumen jumlah penemuan kasus baru TB paru BTA positif ditemukan 1.101 jiwa dari 1.181.678 jiwa sehingga Kabupaten Kebumen menduduki peringkat sepuluh tertinggi di Provinsi Jawa Tengah (Dinkes Prov. Jateng, 2012).

  Tuberkulosis merupakan infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Orang yang tinggal dalam kondisi padat penduduk dan berventilasi buruk memiliki kemungkinan besar untuk terinfeksi. Sumber penularan yaitu penderita tuberkulosis pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman lewat udara dalam bentuk percikan dahak atau droplet nuclei ( Lippincott, 2011).

  TB Paru adalah penyakit yang dapat diobati dan disembuhkan. Pengobatan TB Paru dapat diberikan dalam 2 tahap, yaitu tahap intensif 2 bulan pengobatan dan tahap lanjutan 4-6 bulan berikutnya. Pengobatan yang teratur pada pasien TB Paru dapat sembuh secara total, apabila pasien itu sendiri mau patuh dengan aturan-aturan tentang pengobatan TB Paru.

  Sangatlah penting bagi penderita untuk tidak putus berobat dan jika penderita menghentikan pengobatan, kuman TB Paru akan mulai berkembang biak lagi yang berarti penderita mengulangi pengobatan intensif selama 2 bulan pertama (WHO, 2013).

  Dukungan sosial yang utama berasal dari dukungan keluarga, karena dukungan keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan penderita tuberkulosis berjuang untuk sembuh, berpikir ke depan, dan menjadikan

  3

  luas dan tidak mudah stress. Terdapat dukungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan anggotanya dimana keluarga sangat penting bagi setiap aspek perawatan, perawatan kesehatan anggota keluarganya untuk mencapai suatu keadaan sehat hingga tingkat optimum (Ratna, 2010).

  Dari penelitian yang dilakukan di Riau diketahui bahwa pasien dengan TB paru tidak semuanya patuh terhadap pengobatan. Sebanyak 38 orang patuh (65,52%) dan 20 orang tidak patuh (34,48%). Mayoritas responden pada penelitian ini patuh. Waktu pengobatan yang lama menyebabkan penderita sering terancam putus berobat selama masa penyembuhan dengan berbagai alasan, antara lain merasa sudah sehat atau faktor ekonomi (Asra Septia, 2013).

  Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Yunie (2010) yang diketahui bahwa sebanyak 24 orang (60%) patuh terhadap pengobatan pada pasien TB paru dan 16 orang (40%) tidak patuh terhadap pengobatan pada pasien TB paru.

  Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di RS PKU Muhammadiyah Gombong pada 1 Maret 2016 diperoleh data penderita TB paru yang tercatat di rekam medis PKU Muhammadiyah Gombong pada tahun 2015 dari bulan Januari sampai bulan Desember sebanyak 250 orang, penderita TB paru yang rawat jalan sebanyak 148 orang dan penderita TB paru yang rawat inap sebanyak 102 orang. Data penderita TB paru pada bulan januari sampai bulan juni 2016 yang tercatat di rekam medis RS PKU Muhammadiyah Gombong sebanyak 176 orang, penderita TB paru yang rawat jalan sebanyak 136 orang dan rawat inap 40 orang. Saat observasi dan wawancara langsung dengan penderita, peneliti mendapat 2 dari 8 orang mengatakan minum obat jika diawasi dan disediakan oleh keluarga. Ketika keluarga tidak mengawasi langsung dan menyediakan obat, mereka tidak minum obat. 3 dari 8 orang mengatakan putus obat karena mereka merasa

  4

  minum obat karena sibuk bekerja. 2 dari 8 orang mengatakan teratur minum obat karena ingin cepat sembuh. Menurut jenisnya, dukungan keluarga memiliki 4 jenis, yaitu : dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan dukungan informatif.

  Berdasarkan wawancara dengan beberapa perawat, mereka mengatakan rumah sakit sudah menjalankan sistem DOTS. Di rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong memiliki tim khusus yang dipimpin oleh dokter spesialis paru yang sudah mendapat pelatihan pelayanan tuberkulosis dan semua tim juga dibekali pelatihan pelayanan tuberkulosis. Tim yang tergabung dalam sistem DOTS bertugas mengontrol pasien untuk patuh minum obat anti tuberkulosis (OAT) dengan cara menunjuk pengawas minum obat (PMO). Untuk pasien rawat inap, petugas PMO berasal dari petugas kesehatan. Sedangkan untuk pasien rawat jalan, petugas PMO berasal dari keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB paru. Sebelum menjadi PMO, terlebih dulu diberikan penyuluhan tentang penyakit TB paru : gejala, pencegahan, penularan, pengobatan, efek samping obat, dan resiko kebal obat jika pengobatan tidak teratur.

  Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang apakah ada hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru di RS PKU Muhammadiyah Gombong.

1.2 Rumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diambil perumusan masalah “Adakah hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di

  Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong ?”

  5

  1.3 Tujuan

  1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di Rumah Sakit

  PKU Muhammadiyah Gombong.

  1.3.2 Tujuan Khusus

  a. Mengetahui tingkat dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di PKU Muhammadiyah Gombong.

  b. Mengetahui tingkat kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di PKU Muhammadiyah Gombong.

  1.4 Manfaat

  1.4.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pustaka mengenai hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru) di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.

  1.4.2 Manfaat Praktisi

  a. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan bagi Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan yang mengedepankan bimbingan rohani atau motivasi kepada pasien Tuberkulosis paru untuk patuh minum obat secara teratur.

  b. Bagi Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman untuk memberikan motivasi/dukungan kepada pasien Tuberkulosis paru

  6

  c. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman penelitian tentang pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis paru (TB paru).

1.5 Keaslian Penelitian

  1.5.1 Penelitian dilakukan oleh Arsa Septia dengan judul hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB paru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian survey analitik dengan rancangan survey cross

  sectional, dengan mengambil sampel 138 responden dengan metode

  pengambilan sampel non probability sampling yaitu accindental

  sampling . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan

  dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita TB paru dengan hasil uji statistik nilai p-value = 0.036 (p < 0,05). Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang dukungan keluarga, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat, waktu dan populasi.

  1.5.2 Penelitian dilakukan oleh Khoirul amin dengan judul hubungan dukungan keluarga dengan tindakan penderita TB paru melakukan kontrol ulang di puskesmas sidomulyo. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tindakan penderita TB Paru melakukan kontrol ulang di Puskesmas Sidomulyo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross

  sectional , dengan mengambil sampel 41 responden yang memenuhi

  7

  Paru melakukan kontrol ulang di Puskesmas Sidomulyo ditunjukkan dengan p-value 0,001 < 0,05. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti dukungan keluarga, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah variabel dependen. Peneliti sebelumnya meneliti tentang tindakan penderita TB paru, sedangkan penelitian ini kepatuhan minum obat.

  1.5.3 Penelitian dilakukan oleh Maria ulfah dengan judul hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien TBC di wilayah kerja puskesmas pamulang kota Tangerang selatan tahun 2011. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien TBC di wilayah kerja puskesmas pamulang kota Tangerang selatan tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan

  cross sectional , dengan mengambil sampel 68 responden yang

  memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasein TBC (p=1,000). Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti dukungan keluarga, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini adalah tempat, waktu, dan populasi.

  

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi VI.

  Jakarta : Rineka Cipta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis . Jakarta.

  Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2 . Cetakan kedua. Jakarta. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2012). Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah . Semarang. Farhati, Fery dan Haryanto, Rosyid. (2006). Karakteristik Pekerjaan, Dukungan Sosial dan Burnout Pada Human Service Corporation. Jurnal Psikologi 1 – 2.

  Yogyakarta : Fakultas Psikolgi Universitas Gajah Mada. Hidayat, A. (2007). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

  Jakarta: Salemba Medika. Innes, J.A., Reid, P.T., (2010). Tuberkulosis. Respiratory Disease. Dalam: Boon N.A.,

  th

  ed. Churchill Livingstone

  Davidson’s Principle & Practice of Medicine. 20 Elsvier: 695-702.

  Khoirul. (2012). Hubungan dukungan keluarga dengan tindakan penderita tb paru melakukan kontrol ulang di puskesmas sidomulyo. Skripsi Universitas Riau.

  Diakses pada tanggal 4 febuari 2016. Lestari, Sri. (2012). Hubungan antara peran pengawas minum obat langsung (PMO)

  dengan keberhasilan pengobatan penderita tuberkulosis di puskesmas wonosobo 1 . Skripsi Stikes Muhammadiyah Gombong.

  Limbu dan Marni. (2007). Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat (PMO)

  dalam Mendukung Proses Pengobatan TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang. Jurnal Kesehatan MKM

  Vol. 2 No. 01 Juni 2007 Melisa. (2012). Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada Pasien Tuberkulosis Paru di Poli Paru BLU RSUP PROF.DR.R.D Kandou Manado.

  Ejournal Keperawatan (E-KP) Volume 1 No 1 . Niven, N. (2008). Psikologi Kesehatan Pengantar Untuk Perawat dan Profesional.

  Jakarta : ECG. Notoatmodjo, S. (2006). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka cipta. PDIP. (2012). Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis. Jakarta : Depkes RI.

  Price, S.A. (2012). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakitnya. Edisi 6.

  Jakarta : ECG. Ratna, W. (2010). Sosiologi dan antropologi kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

  Riwidikdo, H. (2008). Statistic Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press. Riwidikdo, Handoko. (2012). Statistika Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika. Septia, Asra. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Penderita TB Paru . Skripsi Universitas Riau. Diakses

  Setiawati. (2010). Penuntun praktis Asuhan keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans Info Media.

  Soedarto. (2009). Penyakit Menular. Jakarta : Sagung seto Squire, B. (2009). Tuberkulosis. Dalam : Gill, G. & Beeching, N., ed. Tropikal Medicine. Wiley-Blackwell, United Kingdom.

  Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta : EGC.

  Taufiq A., (2009). Tuberkulosis Paru. Dalam : Laporan Pendek Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. 1-4. Tjandra, Aditma Yoga. (2012). Tuberkulosis, rokok dan perempuan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Ulfah, Maria. (2011). Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat

  pada pasien tuberkulosis (TBC) di wilayah kerja puskesmas pamulang kota tangerang selatan tahun 2011. Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

  Hidayatulloh Jakarta. Diakses pada tanggal 4 febuari 2016.

  WHO. (2014). Global Tuberkulosis Report 2014. Widoyono. (2011). Penyakit Tropis Epidemiologi,Penularan,Pencegahan dan Pemberantasannya. Semarang : Erlangga.

  Wijaya, A.S. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Nuha Medika. Jakarta. Yunie. (2010). Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap Pasien dan Dukungan Keluarga

  Dengan Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru Di BKPM Pati. Skripsi STIKes Telogorejo Semarang. Diakses pada tanggal 4 febuari 2016.

  LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth : Responden Penelitian di RS PKU Muhammadyah Gombong

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Chasanah Setyorini NIM : A11200763 Program studi : S1 Keperawatan

  Menerangkan bahwa saya akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru di RS PKU Muhammadyah Gombong” guna memenuhi tugas akhir program studi S1 Keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di RS PKU Muhammadyah Gombong. Manfaat penelitian ini untuk keluarga yaitu sebagai gambaran bahwa dukungan keluarga adalah salah satu faktor yang mendukung kepatuhan minum obat pasien TB paru. Selama jalannya penelitian keluarga tidak mendapatkan kerugian yang banyak, karena dalam penelitian ini saya tidak melakukan intervensi atau perlakuan. Responden cukup mengisi lembar kuesioner yang akan disampaikan pada halaman selanjutnya.

  Untuk keperluan tersebut, saya mengharapkan partisipasi saudara menjadi responden dalam penelitian ini . Atas perhatian, bantuan dan kerjasamanya saudara saya ucapkan terimakasih.

  Gombong, Juni 2016 Hormat saya,

  Chasanah Setyorini LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Yang bertanda tangan dibawah ini :

  Nama : Umur : Jenis kelamin : Pekerjaan : Pendidikan : Alamat :

  Menyatakan bahwa bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini denga judul “ Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru di PKU Muhammadiyah Gombong” dan akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada peneliti setelah sebelumnya saya telah mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun.

  Gombong, Juni 2016 (………………………….) KUESIONER PENELITIAN KUESIONER I : DUKUNGAN KELUARGA

  Petunjuk pengisian :

  1. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan seksama, kemudian berikan pendapat anda pada lembar jawaban bagi setiap pertanyaan tersebut dengan cara mencontreng (√) huruf : SL : apabila pernyataan tersebut SELALU dilakukan keluarga ( dilakukan setiap hari ) SR : apabila pernyataan tersebut SERING dilakukan keluarga ( dilakukan 5-6 kali dalam satu bulan ) JR : apabila pernyataan tersebut JARANG dilakukan keluarga ( dilakukan 1-4 kali dalam satu bulan ) TP : apabila pernyataan tersebut TIDAK PERNAH dilakukan keluarga ( tidak pernah dilakukan

  2. Setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang dianggap salah, karena itu pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri anda tanpa meminta pendapat orang lain

  3. Isilah nama, jenis kelamin dan umur yang tersedia.

  Nama responden : Jenis kelamin : Umur : No. Pernyataan Jawaban

  SL SR JR TP

  1 Keluarga menanyakan kondisi kesehatan saya setiap hari

  2 Keluarga menanyakan keinginan saya setiap hari

  3 Keluarga membebankan pekerjaan pada saya

  4 Keluarga membantu menyiapkan obat saya

  5 Keluarga menyediakan biaya untuk berobat

  6 Keluarga mengantar saya untuk memeriksa kesehatan saya apabila saya merasa tidak enak badan

  7 Keluarga menggantikan posisi saya dalam melakukan pekerjaan di rumah

  8 Keluarga mengingatkan saya untuk tidak memilih obat meskipun reaksi obat tersebut membuat saya merasa mual

  9 Keluarga mengingatkan saya untuk tidak lupa minum obat

  10 Keluarga mengingatkan saya untuk minum obat sesuai jumlah dan dosis yang dianjurkan dokter

  11 Keluarga mengawasi saya minum obat langsung

  12 Keluarga mengantar saya untuk mengambil obat di RS

  13 Keluarga mengingatkan saya untuk istirahat

  14 Keluarga mengingatkan saya untuk minum obat teratur saya

  16 Keluarga memberikan informasi tentang penyakit saya untuk tetap sehat

  17 Keluarga memberikan motivasi/dorongan atau menyarankan kontrol rutin, minum obat teratur kepada saya untuk tetap sehat

  18 Keluarga menceritakan hal-hal yang baik atau membahagiakan

  19 Keluarga selalu mengingatkan saya untuk tidak putus berobat

  20 Keluarga menyarankan saya untuk banyak istirahat atau mengurangi kegiatan yg bayak mengeluarkan tenaga

  15. Saya tidak teratur minum obat karena tidak mengerti bahaya/komplikasi yang akan terjadi

  8. Saya tidak meminum obat yang membuat saya mual

  14. Saya tidak minum obat karena saya sudah putus asa

  13. Saya pernah berpura

  12. Saya sering lupa minum obat

  11. Saya minum obat jika saya berada di rumah

  10. Saya minum obat jika disediakan oleh keluarga

  9. Saya membaca buku cara minum obat yang baik dan benar

  7. Saya minum obat jika diingatkan

  KUESIONER II : KEPATUHAN MINUM OBAT Beri tanda ceklist (√) jawaban yang anda anda pilih,pilihan jawaban tidak mewujutkan benar atau salah.

  6. Saya minum obat sesuai dengan jenis obat yang diberikan dokter kepada saya

  5. Saya tidak minum obat karena bosan

  4. Jika saya merasa sehat, saya tidak minum obat

  3. Apabila obat sudah habis, saya segera datang mengambil obat

  2. Saya minum obat sesuai jumlah dan dosis sesuai anjuran dokter

  1. Saya minum obat sesuai jadwal

  No. Pernyataan Jawaban Ya Tidak

  • – pura minum obat di depan keluarga saya

  Hasil Uji Validitas Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru Di RS PKU Muhammadiyah Gombong

  1. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan keluarga

  Correlations

  total

  • item_1 Pearson Correlation .516

  Sig. (2-tailed) .020 N

  20

  • item_2 Pearson Correlation .693

  Sig. (2-tailed) .001 N

  20

  • item_3 Pearson Correlation .479

  Sig. (2-tailed) .032 N

  20

  • item_4 Pearson Correlation .445

  Sig. (2-tailed) .049 N

  20

  • item_5 Pearson Correlation .602

  Sig. (2-tailed) .005 N

  20

  • item_6 Pearson Correlation .516

  Sig. (2-tailed) .020 N

  20

  • item_7 Pearson Correlation .732

  Sig. (2-tailed) .000 N

  20

  • item_8 Pearson Correlation .503

  Sig. (2-tailed) .024 N

  20

  • item_9 Pearson Correlation .693

  Sig. (2-tailed) .001 N

  20

  • item_10 Pearson Correlation .479
N

  20

  • item_11 Pearson Correlation .495

  Sig. (2-tailed) .027 N

  20

  • item_12 Pearson Correlation .445

  Sig. (2-tailed) .049 N

  20

  • item_13 Pearson Correlation .602

  Sig. (2-tailed) .005 N

  20

  • item_14 Pearson Correlation .732

  Sig. (2-tailed) .000 N

  20

  • item_15 Pearson Correlation .503

  Sig. (2-tailed) .024 N

  20

  • item_16 Pearson Correlation .495

  Sig. (2-tailed) .027 N

  20

  • item_17 Pearson Correlation .732

  Sig. (2-tailed) .000 N

  20

  • item_18 Pearson Correlation .577

  Sig. (2-tailed) .008 N

  20

  • item_19 Pearson Correlation .577

  Sig. (2-tailed) .008 N

  20

  • item_20 Pearson Correlation .445

  Sig. (2-tailed) .049 N

  20 total Pearson Correlation

  1 Sig. (2-tailed) N

  20 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

  Case Processing Summary

  N % Cases Valid 20 100.0

  Excluded

  a

  .0 Total 20 100.0

  a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

  

Item-Total Statistics

  Scale Mean if Item Deleted

  Scale Variance if

  Item Deleted Corrected

  Item-Total Correlation

  Cronbach's Alpha if Item

  Deleted item_1 61.05 96.682 .317 .899 item_2 60.70 89.379 .689 .889 item_3 60.95 88.682 .586 .892 item_4 61.75 94.092 .389 .898 item_5 60.80 91.642 .567 .893 item_6 61.05 96.682 .317 .899 item_7 60.55 90.155 .817 .887 item_8 60.65 91.292 .572 .892 item_9 60.70 89.379 .689 .889 item_10 60.95 88.682 .586 .892 item_11 61.10 96.305 .399 .897 item_12 61.75 94.092 .389 .898 item_13 60.80 91.642 .567 .893 item_14 60.55 90.155 .817 .887 item_15 60.65 91.292 .572 .892 item_16 61.10 96.305 .399 .897 item_17 60.70 97.695 .377 .897 item_18 60.70 94.221 .593 .893 item_19 60.70 94.221 .593 .893 item_20 60.70 97.695 .377 .897

  2. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner kepatuhan minum obat

  Correlations

  • ** total item_1 Pearson Correlation .600 Sig. (2-tailed) .005 * N

  20 item_2 Pearson Correlation .448 Sig. (2-tailed) .047 * N

  20 item_3 Pearson Correlation .560 Sig. (2-tailed) .010 N

  20 ** item_4 Pearson Correlation .600 Sig. (2-tailed) .005 * N

  20 item_5 Pearson Correlation .481 Sig. (2-tailed) .032 * N

  20 item_6 Pearson Correlation .560 Sig. (2-tailed) .010 N

  • ** 20 item_7 Pearson Correlation .600 Sig. (2-tailed) .005 * N

  20 item_8 Pearson Correlation .560 Sig. (2-tailed) .010 * N

  20 item_9 Pearson Correlation .448 Sig. (2-tailed) .047 * N

  20 item_10 Pearson Correlation .560 Sig. (2-tailed) .010 * N

  20 item_11 Pearson Correlation .481 Sig. (2-tailed) .032 * N

  20 item_12 Pearson Correlation .448 Sig. (2-tailed) .047 ** N

  20 item_13 Pearson Correlation .600

  20 item_14 Pearson Correlation .448 Sig. (2-tailed) .047 * N

  • * N

  20 item_15 Pearson Correlation .560 Sig. (2-tailed) .010 ** N

  20 item_16 Pearson Correlation .583 Sig. (2-tailed) .007 N

  20 total Pearson Correlation

  1 Sig. (2-tailed) N

  20 Case Processing Summary N % Cases Valid a

  20

95.2 Excluded

  1

  4.8 Total

21 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

  

Item-Total Statistics

Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item

  Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted item_1 5.65 28.450 .781 .934 item_2 5.70 28.326 .831 .932 item_3 5.70 29.484 .596 .938 item_4 5.65 28.450 .781 .934 item_5 5.55 30.682 .343 .944 item_6 5.70 29.484 .596 .938 item_7 5.65 28.450 .781 .934 item_8 5.70 29.484 .596 .938 item_9 5.70 28.326 .831 .932 item_10 5.70 29.484 .596 .938 item_11 5.55 30.682 .343 .944 item_12 5.70 28.326 .831 .932 item_13 5.65 28.450 .781 .934 item_14 5.70 28.326 .831 .932 item_15 5.70 29.484 .596 .938 Hasil Penelitian Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien TB Paru Di RS PKU Muhammadiyah Gombong

  1. Frekuensi dukungan keluarga

  Statistics

  dukungan_keluarga N Valid

  30 Missing Mean

  1.87 Median

  2.00 Mode

  1 Minimum

  1 Maximum

  3

  dukungan_keluarga

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid amat baik

  12

  40.0

  40.0

  40.0 baik

  10

  33.3

  33.3

  73.3 cukup baik

  8

  26.7 26.7 100.0 Total 30 100.0 100.0

  2. Frekuensi Kepatuhan minum obat

  Statistics

  kepatuhan_minum_obat N Valid

  30 Missing Mean

  1.30 Median

  1.00 Mode

  1

  Statistics

  kepatuhan_minum_obat N Valid

  30 Missing Mean

  1.30 Median

  1.00 Mode

  1 Minimum

  1 Maximum

  2

  kepatuhan_minum_obat

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid patuh

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KETERATURAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

3 16 52

View of KAITAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERKULOSIS (TB) PARU DI PUSKESMAS BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA

0 1 8

DUKUNGAN KELUARGA MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN SKIZOFRENIA

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IMOGIRI 1 NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TUBERKULOSIS PARU DENGAN KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT ANTI TUBERK

0 1 20

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS RAWAT JALAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH

1 5 14

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TB PARU DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARTA - DIGILI

0 2 10

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

1 4 39

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKAMBUHAN ASMA PADA PASIEN ASMA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

0 0 44

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI PADA TN. S DENGAN TUBERCULOSIS PARU (TB PARU) DI RUANG INAYAH RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

0 0 61

HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

0 0 51