BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DAARUSSALAAMAH DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

  BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DAARUSSALAAMAH DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar S1 di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

  Oleh Fitri Wulandari NPM : 1441040145 Jurusan : Bimbingan dan Konseling Islam FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H/2018 M

  BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DAARUSSALAAMAH DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar S1 di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

  Oleh Fitri Wulandari NPM. 1441040145 Jurusan : Bimbingan dan Konseling Islam Pembimbing 1 : Drs. M. Saifuddin, M.Pd Pembimbing II : Dr. Sri Ilham Nasution, M.Pd FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN LAMPUNG 1439 H/2018M ABSTRAK BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DAARUSSALAAMAH DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Oleh:

  Fitri Wulandari Penelitian ini dilatarbelakangi dari bimbingan kelompok yang diadakan di Pondok Pesantren Daarussalaamah untuk membantu santriwati menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan adanya bimbingan kelompok tersebut diharapkan santriwati dapat tumbuh ataupun meningkat rasa percaya dirinya. Penerapan bimbingan kelompok dilatarbelakangi rendahnya rasa percaya diri santriwati di Pondok Pesantren Daarussalaamah khususnya pada saat berinteraksi masih kurang, kurang beradaptasi, tidak memiliki sikap tenang (cemas), belum optimis dan belum bersungguh-sunguh. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan di Pon-Pes dalam menumbuhkan rasa percaya diri santriwati. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengambil lokasi di Pondok Pesantren Daarussalaamah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah dengan pendekatan berfikir induktif menghubungkan data-data yang ada diperpustakaan kemudian disesuaikan dengan praktik dilapangan, selanjutnya menarik kesimpulan dari hasil tersebut. Hasil penelitian adalah layanan bimbingan kelompok untuk menumbuhkan rasa percaya diri santriwati yaitu dengan teknik pemberian informasi, yang pada pelaksanaannya menggunakan empat tahap, tahap pertama yaitu tahap pembentukkan, tahap kedua yaitu peralihan, tahap yang ketiga yaitu kegiatan kelompok atau pembahasan, tahap yang keempat yaitu pengakhiran. Dengan adanya bimbingan kelompok ini santriwat lebih meningkat interaksinya, meningkat rasa optimisnya, mampu untuk beradaptasi, memiliki sikap tenang, dan lebih dapat bersungguh-sungguh (yakin akan kemampuannya) semua itu terwujud ketika santriwati melakukan praktik ceramah di depan kelas menunjukkan sudah tumbuhnya kepercayaan diri santriwati.

  

Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Percaya Diri, Santri, Pondok Pesantren

  

MOTTO

           

    

   Artinya : (1) Demi masa (2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,

  (3) Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat Menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al 'Ashr : 1-3)

  PERSEMBAHAN

  Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk : 1.

  Kedua Orang Tua Penulis Bpk. Shodiq dan Ibunda Wiwik tercinta.

  2. Mas Sayid dan Mbak Dartik yang telah membantu memberikan informasi sekaligus membantu penulis mengerjakan skripsi ini.

  3. Kedua adik tersayang Hikmah Nur Ramadhan dan Maulana Ikhsan S.

  4. Almamater tercinta UIN Raden Intan Lampung yang sangat berjasa dalam mendidik dan membimbing Penulis.

RIWAYAT HIDUP

  Fitri Wulandari dilahirkan di Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 18 February 1996, anak pertama dari pasangan Bpk. Sumantri dan Ibu Wiwik Nur Hayati. Pendidikan formal yang dijalani

1. SD Negeri 1 Bandar Agung dan selelsai pada tahun 2008 2.

  SMP Negeri 3 Terusan Nunyai dan selesai pada tahun 2011 3. SMA Negeri 1 Terusan Nunyai dan selesai pada tahun 2014

  Selanjutnya pada tahun 2014 penulis melanjutkan studi di UIN Raden Intan Lampung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam (BKI).

  

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

  Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmatNya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang selalu mengharap syafa‟atnya sampai hari ini.

  Segala puji dan syukur bagi Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Bimbingan Kelompok Dalam Menumbuhkan Percaya Diri

  

Santriwati Di Pondok Pesantren Daarussalaamah Desa Bandar Agung

Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung T engah” dengan baik.

  Dalam rangka menyelesaikan penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Melalui lembaran putih ini, saya menghanturkan trimakasih kepada : 1.

  Bapak Prof. Dr. H. Khomsarial Romli, M.Si., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

  2. Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Bunda Hj. Rini Setiawati, M.

  Sos I.

  3. Sekertaris Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Bapak Mubasit, MM 4.

  Bapak Ibu Dosen, Pembimbing Akademik, Pembimbing I Bapak Drs. M.

  Saifuddin, M.Pd dan Dosen Pembimbing II Bunda Dr. Sri. Ilham Nasution, M. Pd. Atas bimbinganya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skrispi ini.

  5. Ibu Dr. Fitriyanti, MA selaku penguji utama di sidang munaqosya, Bapak Drs.

  M. Saifuddin, M.Pd selaku penguji kedua, Bunda Hj. Rini Setiawati, M.Sos.I selaku ketua sidang, dan Bapak Mubasit, MM selaku sekertaris dalam sidang munaqosyah.

  6. Ustad Hamdi, Ustad Mukhlas, dan Ustad Mukhlis yang selalu tanpa mengeluh membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  7. Santriwati Pon-Pes Daarussalaamah yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  8. Sahabat terkasih Penulis Desti Tri Wahyuningsih.

  9. Sahabat kosan seperjuangan Indah Fitriyani, Zsa-zsa Raulia Putri, Listiana, dan Sinta Kusuma, yang mau menjadi teman baik, akrab, dan asik selama menjadi teman kosan atiwi.

  10. Sahabat-sahabat tersayang CBLS Miftah K, Fenicia D, Dewi R, Dian E, Anita

  F, Hilda N, Khasanatun N, Indah T, Ida E, yang senantiasa memberikan semangat, kekuatan, dan selalu menemani Penulis hingga terselesaikannya Pendidikan S1 Bimbingan dan Konseling Islam ini.

  11. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga do‟ serta dukungan yang telah tertunaikan menjadi amal yang bernilai pahala yang luar biasa di sisi Allah SWT. Aamiin. Semoga segala keikhlasan dan ketulusan hati yang telah diberikan mendapat balasan-Nya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, Amin YaRobbal‟Alamin.

  Bandar Lampung, 18 Mei 2018 Penulis Fitri Wulandari

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i ABSTRAK ............................................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ iii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ................................................................................... 1 B. Alasan Memilih Judul .......................................................................... 5 C. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 6 D. Rumusan Masalah ............................................................................... 9 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 10 F. Metode Penelitian ................................................................................. 10 G. Teknik Analisi Data ............................................................................. 16 H. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 17 BAB II BIMBINGAN KELOMPOK DAN PERCAYA DIRI A. Bimbingan Kelompok .......................................................................... 20 1. Pengertian Bimbingan Kelompok .................................................. 20 2. Tujuan-Tujuan Bimbingan Kelompok ............................................ 23 3. Aspek Psikologis Kelompok ........................................................... 23 4. Keanggotaan Kelompok .................................................................. 27 5. Keterampilan Pemimpin Kelompok ................................................ 30 6. Teknik Layanan Bimbingan Kelompok .......................................... 32 7. Metode Bimbingan Kelompok (Group Guidance) .......................... 33 8. Dinamika Bimbingan Kelompok ..................................................... 36

  9. Pelaksanaan Tahap-Tahap Bimbingan Kelompok .......................... 39 B.

  Percaya Diri .......................................................................................... 43 1.

  Pengertian Percaya Diri ................................................................... 43 2. Aspek-Aspek Percaya Diri .............................................................. 44 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Percaya Diri ........................... 45 4. Ciri-Ciri Kepercayaan Diri .............................................................. 46 5. Hubungan Kepercayaan Diri Dengan Kecemasan .......................... 47 a.

  Tipe Kepribadian Pencemas ..................................................... 48 b.

  Dinamika Kecemasan ............................................................... 49 c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan ...................... 50

  BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN DARUSSALAMAH A. Pondok Pesantren Darussalamah ......................................................... 51 1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darussalamah ...................... 51 2. Visi Misi Pondok Pesantren Darussalamah ..................................... 52 3. Struktur Organisasi Kepengurusan Pondok Pesantren Darussalamah .................................................................................. 53 4. Manajemen Pondok Darussalamah ................................................. 54 5. Tenaga Pengajar Pondok Pesantren Darussalamah ......................... 56 6. Kondisi Santri Pondok Pesantren Darussalamah ............................ 57 B. Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam Menumbuhkan Percaya Diri Santriwati Di Pondok Pesantren Daarussalaamah ......... 58 1. Tahap-Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ......................... 60 C. Hasil Bimbingan Kelompok Dalam Menumbuhkan Percaya Diri Santriwati ........................................................................ 64 BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI SANTRIWATI A. Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam Menumbuhkan Percaya Diri Santriwati ...................................................................... 73

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan........................................................................................... 83 B. Saran ..................................................................................................... 84 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL 1.

  Tabel 1 Jadwal Pembelajaran Pon-Pes Daarussalaamah ................ 55 2. Tabel 2 Daftar Dewan Guru Pon-Pes Daarussalaamah...................... 58 3. Tabel 3 Sikap Percaya Diri Santriwati Sebelum mengikuti

  Bimbingan Kelompok ....................................................... 91 4. Tabel 4 Sikap Percaya Diri Santriwati Setelah mengikuti

  Bimbingan Kelompok ........................................................ 94

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Pedoman Wawancara Pembimbing (Ustad) Lampiran 2 : Pedoman Wawancara Santriwati Lampiran 3 : Pedoman Observasi Lampiran 4 : Teks Materi Bimbingan Kelompok Lampiran 5 : Surat Keterangan Pergantian Judul Lampiran 6 : SK Judul Lampiran 7 : Surat Pra-Penelitian Lampiran 8 : Surat Penelitian Lampiran 9 : Surat Kesbangpol Bandar lampung Lampiran 10 : Surat Kesbangpol Lampung Tengah Lampiran 11 : Gambar Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari terjadinya salah pengertian dalam memahami judul

  skripsi ini, maka penulis perlu untuk menjelaskan secara singkat pengertian dari judul skripsi ini. “Bimbingan Kelompok Dalam Menumbuhkan Percaya Diri Santriwati Di Pondok Pesantren Daarussalaamah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.” Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam

  1

  bentuk kelompok . Layanan bimbingan kelompok, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama- sama melalui dinamika kelompok, agar memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari guru pembimbing) dan atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari dan atau untuk perkembangan dirinya, baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan atau tindakan

  2 tertentu .

  Menurut penulis bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang 1 dibentuk secara kelompok atau bersama-sama untuk membahas sebuah topik

  

Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Jakarta: PT RINEKA

CIPTA,2013), h.309 2 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:AMZAH, 2013), h. 290

  yang sama dalam rangka membantu santriwati dalam menangani masalah melalui dinamika kelompok.

  Layanan bimbingan kelompok yang ada di Pondok Pesantren Daarussalaamah ini merupakan proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing (ustad) kepada klien (santriwati) yang memiliki kepercayaan diri rendah di Pondok secara berkelompok, dimana ustad membantu santriwati dalam menumbuhkan kepercayaan diri.

  Pada pelaksanaannya ustad membantu santriwati agar mereka dapat membantu dirinya sendiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya, fokus pada individu yang dibimbing, mengidentifikasi kebutuhan yang dirasakan oleh santriwati, memiliki sikap yang luwes dan fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu. Teknik dalam memberikan bimbingan ini menggunakan teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode ceramah, yaitu pemberian penjelasan oleh seorang pembicara (ustad) kepada sekelompok pendengar (santriwati).

  Pengertian menumbuhkan merupakan sebuah arti kata yang berarti

  3

  menjadikan (menyebabkan). Menjadikan rasa percaya diri yang sebelumnya tidak ada setelah diberikan layanan bimbingan kelompok rasa percaya diri itu 3 mucul di dalam diri masing-masing individu.

  Arti Kata Menumbuhkan KBBI” (On-line), terdedia di : http://www.kamuskbbi.id/kbbi/artikata, diakses pada tanggal 29 September 2017. Kepercayaan diri adalah salah satu aspek kepribadian yang penting pada seseorang. Menurut Willis kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik dan

  4

  dapat memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain. Kepercayaan diri adalah keyakinan untuk melakukan sesuatu pada diri subjek sebagai karakteristik pribadi yang di dalamnya terdapat keyakinan akan kemampuan

  5 diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional, dan realitas.

  Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang untuk mengatasi segala hambatan yang ada di dalam diri dan memiliki jiwa yang optimis. Kepercayaan diri dalam bimbingan kelompok ini mencakup tentang menaggulangi suatu masalah yang ada didalam diri santriwati. Sehingga santriwati dapat berinteraksi dengan baik, mampu beradaptasi dengan baik, memiliki sikap yang tenang, optimis dalam menghadapi segala hal tentang diri dan kemampuannya, serta keyakinan akan kemampuan yang ada didalam diri (bersungguh-sungguh). Sehingga dapat mengembangkan potensi yang ada didalam diri santriwati. Santriwati, seseorang perempuan yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga 4 pendidikannya selesai. Adapun santriwati yang dimaksud dalam penelitian ini

  M. Nur Ghufron dan Rini Risnawita, Teori-Teori Psikologi (Jogjakarta:AR-RUZZ MEDIA, 2012), h. 34 5 Ibid.

  h. 35 adalah para santriwati yang sedang menuntut ilmu agama Islam di Pondok Pesantren Daarussalaamah Lampung Tengah.

  Pondok pesantren berasal dari dua kata asing yang berbeda. Menurut Zamakhsyari Dhofier pondok berasal dari bahasa arab fuduq yang berarti tempat menginap atau asrama, sedangkan pesantren dengan awalan pe- dan akhiran an, berasal dari kata santri. Menurut Yusuf Amir dalam bahasa tamil

  6

  yang berarti para penuntut ilmu atau diartikan juga guru mengaji. Dapat disimpulkan arti dari pondok pesantren adalah tempat tinggal santri untuk menuntut ilmu. Pondok Pesantren disini yaitu Podok Pesantren Daarussalaamah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah tempat penulis melakukan penelitian.

  Pondok Pesantren Darussalamah (PPDS) yang berada di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah merupakan Pondok Pesantren yang memiliki sistem pendidikan salafiyah. Pondok Pesantren Salafiyah adalah sebutan bagi pondok pesantren yang mengkaji kitab-kitab kuning (kitab kuno). Pesantren salaf identik dengan pesantren tradisional (klasik) yang berbeda dengan pesantren modern dalam hal metode pengajaran dan infrastrukturnya.

6 Muhammad Daud Ali dan Habibah Daud Ali, Lembaga-Lembaga Islam di Indonesia,

  (Jakarta Utara: PT Raja Grafindo Persada, 1995), h. 145

  Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka penelitian yang peneliti maksud adalah “Bimbingan Kelompok Dalam Menumbuhkan Percaya Diri

  Santriwati Di Pondok Pesantren Daarussalaamah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Ka bupaten Lampung Tengah ” fokus penelitian ini tentang bimbingan kelompok yang diberikan oleh pembimbing (ustad) kepada santriwati yang memiliki percaya diri rendah di pondok secara berkelompok dimana pembimbing (ustad) membantu dalam menumbuhkan rasa percaya diri santriwati.

B. Alasan Memilih Judul

  Adapun yang menjadi alasan penulis untuk memilih judul skripsi ini adalah :

  1. Bimbingan kelompok di Pon-Pos Darussalamah dapat memfasilitasi pertumbuhan belajar santriwati dengan kaitannya dalam menumbuhkan kepercayaan diri santriwati sehingga layanan ini dapat menjadi wadah untuk pembelajaran bersama-sama karena diharapkan dengan diberikannya layanan bimbingan kelompok ini dapat meningkatkan rasa percaya diri santriwati di Pon- Pes Daarussalaamah.

2. Bimbingan Kelompok merupakan bagian inti dari keilmuan Jurusan

  Bimbingan dan Konseling Islam, maka sebagai referensi judul ini diambil supaya dapat menambah khasanah informasi dan memperluas ilmu pengetahuan mengenai Bimbingan Kelompok dalam Bimbingan dan Konseling Islam.

  3. Sebab data-data yang dibutuhkan cukup tersedia dan pembimbing (ustad) di Pondok Pesantren Daarusalaamah mengrahkan penulis, serta lokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga sangat memungkinkan untuk dilakukan penelitian.

C. Latar Belakang Masalah

  Pada masa remaja adalah tahap dimana remaja mencari jati dirinya, karena remaja sebetulnya tidak mempunyai tempat yang jelas. Mereka sudah tidak tergolong anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk kedalam golongan dewasa. Pada masa remaja ini terdapat tugas perkembangan yang harus dicapai, salah satunya adalah menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuan sendiri. Remaja rentan mengalami masalah salah satunya adalah percaya diri. Percaya diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa

  7 mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

  Kepercaya diri adalah sebuah keyakinan individu terhadap kelebihan yang dimiliki dirinya yang dapat membuatnya merasa dapat mengapai atau mencapai target dalam hidupnya, serta menyingkirkan hambatan-hambatan yang mengganggu. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas 7 keputusan atau pendapatnya. Setiap Individu memiliki potensi dalam

  

Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri (Jakarta:Puspa Swara, 2002), h. 6 mengambil keputusan yang baik untuk dirinya dan menjadikan dirinya bernilai baik untuk diri sendiri maupun orang lain disekitarnya.

  Percaya diri dalam Islam sangat dianjurkan. Dengan bersikap percaya diri sama saja individu memberikan prasangka baik untuk diri sendiri serta bagi seseorang yang memberikan motivasi, yang berlandaskan firman Allah:

           

  Artinya : Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. Ali Imran : 139)

  Ayat di atas menjelaskan kepada kita tentang pentingnya memiliki sikap percaya diri dan larangan mempunyai mental yang lemah, bersikaplah dengan percaya diri karena manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam keadaan derajat yang paling tinggi.

  Dilihat dari beberapa masalaah kepercayaam diri khususnya pada santiwati di Pon-Pes Darusslamah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah, didapatkan informasi dari pemgurus Pon-Pes maupun tenaga pengajar mengenai santriwati yang menunjukkan kurangnya kepercayaan diri yang berdampak terhadap proses belajar mengajar di kelas. Seperti hasil wawancara pra-survey dengan

  Ustad Muklas “bahwa terdapat santriwati yang memiliki sikap dan perilaku yang menunjukkan kurang percaya diri, yaitu ketika menghafal didepan kelas akan merasa cemas dan walaupun hafal itu hanya setengah tidak sempurna, setelah menghafal ketika menjelaskan santriwati akan merasa malu, gemetar, sulit untuk beradaptasi dengan tempat baru, kurang dapat bergaul, merasa tidak mampu untuk memahami materi dan kebanyakan mereka akan memutuskan untuk

  8

  tidak melanjutkan pendidikan sampai lulus Hambatan-hambatan tersebut ”. perlu dituntaskan agar santriwati dapat belajar dengan baik dan nyaman. Ketidak percayaan diri juga terlihat ketika para santriwati belajar dikelas. Santriwati akan merasa cemas ketika berada didalam kelas, akibat rasa cemas itu hafalannya tidak sempurna. Dalam lingkungan bermain ada santriwati yang susah untuk bergaul dengan teman baru, serta merasa malu.

  Hal ini dapat menjadikan kemampuan santriwati tidak optimal dan mengakibatkan santriwati tidak betah di pesantren. Hal tersebut perlu mendapat penyelesaian untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri para santriwati, dalam hal ini menumbuhkan kepercayaan diri santriwati. Pon-Pes Darussalamah memberikan metode yang dianggap mampu mengatasi rendahnya kepercayaan diri santriwati yaitu layanan bimbingan kelompok.

  Layanan bimbingan kelompok adalah aktivitas-aktivitas kelompok yang berfokus kepada penyediaan informasi atau pengalaman melalui sebuah

8 Muklas, Guru Pengajar Pon-Pes Darussalamah, Pra-servey, 2 September 2017

  9

  aktivitas kelompok yang terencana dan terorganisasi. Bimbingan kelompok diorganisasikan untuk pencegah berkembangnya problem. Isinya bisa mencakup informasi pendidikan, pekerjaan, pribadi atau sosial, dengan tujuan menyediakan informasi yang akan membantu membuat perencanaan hidup dan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Bimbingan kelompok yang diberikan oleh pembimbing (ustad) kepada santriwati untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi santriwati berkaitan dengan menumbuhkan kepercayaan diri didalam diri santriwati. Dalam pelaksanaan bimbingan kelompok ini, diharapkan dapat menjadi solusi untuk permasalaahan santriwati di Pon-Pes Darussalamah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. Berdasarkan uraian permasalahan diatas penulis tergerak untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan kelompok yang diberikan oleh ustad dalam menumbuhkan kepercayaan diri kepada santriwati Pon-Pes Daarussalaamah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ”.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu :

9 Robert L. Gibson dan Marianne, Bimbingan dan Konseling,(Yogyakarta:PUSTAKA

  PELAJAR, 2011), hal.52

  Bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok dalam menumbuhkan percaya diri santriwati di Pondok Pesantren Daarussalaamah ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam

  Menumbuhkan Percaya Diri Santriwati Di Pondok Pesantren Daarussalaamah.

2. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a.

  Akademis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang Bimbingan Kelompok Dalam Menumbuhkan Percaya Diri Santriwati Di Pondok Pesantren Daarussalaamah bagi jurusan Bimbingan dan Konseling Isalam.

  b.

  Masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi Santriwati mengenai Percaya Diri.

  c.

  Mengenalkan secara langsung layanan bimbingan kelompok kepada santriwati bahwa dengan layanan tersebut dapat membantu menumbuhkan rasa percaya diri.

F. Metode Penelitian

  Dalam rangka menyelesaikan penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan beberapa macam metode agar memudahkan penulis dalam mengumpulkan, membahas, mengolah, dan menganalisis data yang telah terkumpul, sebagaimana tertera dibawah ini:

  1. Jenis Penelitian Dilihat dari tempat pelaksanaannya penelitian ini termasuk kedalam

  penelitian lapangan (Field Reseacrh), yaitu penelitian yang langsung

  10

  dilakukan dilapangan atau pada responden . Menurut Cholid Narbuko dan dan Abu Ahmadi penelitian lapangan (Field Reseacrh), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu kelompok

  11 sosial, individu, lembaga, atau masyarakat. .

  Dalam prosesnya penelitian ini mengangkat data dan permasalahan yang ada dilapangan, yang dalam hal ini adalah Bimbingan Kelompok Dalam Menumbuhkan Percaya Diri Santriwati Di Pondok Pesantren Daarussalaamah. Adapun lokasi penelitian yang dilakukan penulis adalah di Pondok Pesantren Daarussalaamah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.

  2. Sifat Penelitian

  Sifat penelitian ini adalah deskriptif. Deskriptif artinya melukiskan

  12 10 variabel demi variabel, satu demi satu . Penelitian deskriptif adalah 11 Susiadi AS, Metodologi Penelitian (Bandar Lampung : Fakultas Syariah, 2014), h. 9 Cholid Naburko dan H. Abu Ahmadi, Metode Penelitian,(Jakarta: Bumi Aksara, 1997), h.

  46 12 Susiadi, op.cit, h. 21 penelitian ini semata-mata melukiskan keadaan suatu objek atau peristiwa tertentu, dimana dalam penelitian ini hanya mengungkapkan data-data yang sesuai, apa adanya, guna memberikan kejelasan terhadap masalah maupun peristiwa yang diteliti. Penelitian deskriptif hanya melukiskan keadaan obyek atau persoalannya. Dalam hal ini penulis menggambarkan tentang Pelaksanaaan Bimbingan Kelompok dalam Menumbuhkan Percaya Diri Santriwati di Pondok Pesantren Daarussalaamah di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.

3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

  13

  oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 14 ustad dan 10 santriwati yang ada di Pondok Pesantren Daarussalaamah.

  b.

  Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang di

  14 anggap dapat menggambarkan populasinya .

  13 14 Sugiyono, Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2009), h. 80 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2008), h.

  57

  Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

  Sampling Purposive yaitu teknik pengambilan sampel yang mempunyai

  tujuan. Berdasarkan data diatas maka ditetapkan kriteria atau ciri-ciri dari populasi ustad yang dijadikan sampel sebagai berikut: a.

  Ustad yang memiliki kriteria atau ciri-ciri sebagai pembimbing: 1)

  Ustad yang dapat membentuk kelompok untuk proses pemberian layanan bimbingan kelompok.

  2) Dapat menentukan tujuan yang akan dicapai. 3)

  Mempunyai kemampuan menentukan tekhnik dalam hal membentuk kelompok.

  4) Ustad dapat menumbuhkan suasana bebas. 5)

  Ustad dapat membantu atau mendampingi pemecahan suatu masalah kepada anggota kelompok (santriwati) secara tuntas dan mendalam.

  Penelitian ini didasarkan bahwa ustad tersebut mmemahami karakteristik dan psikologi santriwati. Berdasarkan kriteria dan ciri-ciri yang telah ditentukan diatas, maka yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel adalah 2 ustad.

  Anggota sampel santriwati dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 10 santriwati. Untuk pengambilan sampel, peneliti menggunakan sampling atau pengambilan sampel berdasarkan tujuan. Sampling purposive

  purposive

  15

  adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu . Tujuan disini adalah santriwati yang mempunyai rasa percaya diri rendah agar kepercayaan diri santriwati meningkat setelah kegiatan bimbingan kelompok ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, mencari, dan memperoleh data dari responden serta informasi yang telah ditentukan. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Alat pengumpul data sesuai dengan teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan observasi berupa lembar observasi atau daftar checklist dan panduan wawancara mendalam pada narasumber.

  a.

  Observasi Metode observasi adalah suatu teknik yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dengan cara tertentu langsung kelokasi penelitian. Dengan kata lain observasi merupakan pengamatan secara cermat dan sistematis pada suatu objek penelitian.

  Jenis metode observasi yang penulis gunakan adalah participant

  observation, dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan orang

15 Sugiyono, Ibid. h. 85

  yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data

  16 penelitian.

  Observasi Partisipan adalah peneliti dapat melihat langsung keadaan subyek pada saat proses pemberian layanan bimbingan kelompok berlangsung. Observasi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data- data langsung dari obyek peneliti, tidak hanya terbatas pada pengamatan saja, melainkan juga pencatatan. Kegunaan observasi ini adalah untuk melihat atau mengamati perubahan prilaku, sikap yang nampak pada santriwati yang telah diberi layanan bimbingan kelompok di Pondok Pesantren Daarussalaamah.

  b.

  Interview (wawancara) Wawancara merupakan sebuah percakapan antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau

  17

  kelompok subjek peneliti untuk dijawab . Penulis memilih wawancara terstruktur, wawancara terstruktur adalah teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang diperoleh. Wawancara ditujukkan kepada ustad yang menjadi pembimbing dalam kegiatan bimbingan kelompok dan santriwati yang memiliki kepercayaan diri rendah.

  16 17 Sugiyono, Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:Alfabeta,2007), h. 145 Kartini Kartono, Pengantar Riset Sosial, (Jakarta: CV Mandiri Maju, 1996), h. 187 c.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpul data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek peneliti. Dalam melengkapi data-data yang diperoleh, penulis memerlukan data-data penunjang lain dan catatan-catatan yang berkaitan dengan penelitian, berupa dokumen- dokumen, laporan, surat-surat resmi, dan foto-foto yang dapat menunjang. Metode dokumentasi adalah pengumpulan data tertulis atau tercetak tentang fakta-fakta yang akan dijadikan sebagai bukti fisik penelitian dan hasil penelitian, sehingga dokumentasi ini akan menjadi akurat dan kuat kedudukannya.

  Metode ini penulis pergunakan untuk melengkapi data-data diantaranya dokumen mengenai berdirinya Pondok Pesantren Daarussalaamah, struktur organisasi, data santriwati, dan pembimbing (pengajar) serta yang menyangkut dengan data yang dibutuhkan penulis.

G. Teknik Analisis Data

   Analisa Data adalah Proses mencari dan menyusun secara sistematis

  data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

  18 dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

  Dalam menyimpulkan penulis menggunakan pola berpikir induktif yaitu cara menganalisis terhadap suatu objek ilmiah tertentu yang bertitik tolak dari pengantar hal-hal atau kasus-kasus yang sejenis kemudian menarik

  19 kesimpulan yag bersifat umum.

  Data yang telah diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi, serta literatur di edit dengan tujuan untuk meneliti ketetapan dan kelengkapan, dan kebenaran data, kemudian data tersebut disusun berdasarkan kategorisasi yang sesuai dengan masalah dan kebutuhan peneliti. Setelah data diolah dan klasifikasi, kemudian dirangkai yang bersifat khusus yang diambil individu kemudian ditarik pada kesimpulan yang bersifat umum.

H. Tinjauan Pustaka

  Kajian terdahulu digunakan sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian yang ada, baik mengenai kekurangan maupun kelebihan yang ada sebelumnya. Selain itu juga mempunyai andil besar dalam rangka mendapatkan informasi yang ada sebelumnya tentang teori-teori yang ada kaitannya denga judul yang digunakan untuk mendapatkan landasan teori ilmiah.

  18 Sugiyono, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hal.333 19 Sutrisno Hadi, Op.cit, hlm.43

  Dalam penelitian ini peneliti mengkaji beberapa penelitian yang pernah diteliti leh beberapa peneliti lain, peneliti tersebut digunakan sebagai bahan kajian pendukung dalam penelitian ini. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan masalah yang penulis angkat dalam penelitian ini antara lain.

1. Sya‟ban Maghfur. 2015. Bimbingan Kelompok Berbasis Islam Untuk

  Meningkatkan Penyesuaian Diri Santri Pondok Pesantren Al Ishlah Darussalam Semarang, Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

  2015. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian eksperimental (experimental research) dengan menggunakan desain penelitian Pre Experimental Design dengan jenis One Group Pre-Test

  and Post-Test Design . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

  bimbingan kelompok berbasis Islam dapat meningkatkan penyesuaian diri santri tingkat awal di Pondok Pesantren Darussalamah Semarang berdasarkan perbandingan harga z hitung 4,994 > z tabel 1,96 dengan probabilitas = 0,000 < 0,05. Tingkat penyesuaian diri sebelum bimbingan kelompok berbasisi Islam adalah 62,04% dan tingkat penyesuaian diri setelah bimbingan kelompok berbasis Islam adalah sebesar 70,57%.

  Dalam hal ini terjaddi kenaikan sebesar 8,53%. Simpulan dari penelitian ini adalah tingkat penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren setelah

  20 diberikann bimbingan kelompok berbasisi Islam meningkat .

2. Nidawati Wahyu Pinasti. 2011. Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri

  Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X SMK NEGERI 1 Jambu . Pengumpulan data penelitian ini menggunakan skala

  psikologi dengan alatnya skala kepercayaan diri dan dianalisis menggunakan statistik non parametrik dengan rumus wilcoxon. Hasil dari penelitian ini adalah hasil uji wilcoxon diperoleh Zhitung = 2,803 dan Ztabel = 1,96 sehingga Zhitung > Ztabel. Dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan diri siswa kelas X SMK N 1 Jambu meningkat setelah meperoleh layanan bimbingan kelompok. Dari hasil penelitian menunjukkan kepercayaan diri siswa sebelum memperoleh bimbingan kelompok 59.35% tergolong dalam kategori sedang dan setelah memperoleh bimbingan kelompok 63.09%, masuk dalam kategori sedang. Perbedaan tingkat penyesuaian dari sebelum dan sesudah bimbingan kelompok sebesar 3.65%. Simpulan dari penelitian ini adalah kepercayaan diri siswa kelas X SMK N 1 Jambu

  21 dapat meningkat setelah mendapatkan laaynaan bimbingan kelompok .

  20 Sya‟ban Maghfur, Bimbingan Kelompok Berbasis IslamUntuk Meningkatkan Penyesuaian Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

  Diri Santri Pondok Pesantren Al Ishlah Darussalam Semarang, Yogyakarta, 2015. 21 Nidawati Wahyu Pinasti, Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan Bimbingan Kelompok pada Siswa Kelas X SMK NEGERI 1 Jambu, 2011.

3. Nadidah Twindayaningrum, 2016. Bimbingan Kelompok Dalam

  Meningkatkan Percaya Diri Siswa di SMA Piri 1 Yogyakarta. Hasil dari

  penelitian adalah layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan percaya diri siswa yaitu dengan metode teaching group, yang pada pelaksanaannya menggunakan empat tahap, tahap pertama yaitu tahap pembentukkan, tahap kedua yaitu peralihan, tahap ketiga yaitu tahap inti kelompok atau tahap kerja, tahap yang ke empat yaitu pengakhiran. Dengan adanya bimbingan kelompok siswa dapat menggali potensi yang dimilikinya belajar mendiskusikan masalah dalam kelompok, dan menghargai pendapat masing-masing anggota kelompok, sehingga siswa

  22 lebih percaya diri.

  Dari penelitian-penelitian yang terdahulu di atas maka yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah memfokuskan pada Bimbingan Kelompok yang diberikan oleh pembimbing (ustad) kepada santriwati dalam Menumbuhkan Percaya Diri Santriwati Di Pondok Pesantren Daarussalaamah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. Pada pelaksanaan bimbingan kelompok ini menggunakan empat tahap, tahap pertama yaitu tahap pembentukkan, tahap kedua yaitu tahap peralihan, 22 tahap ketiga yaitu tahap kegiatan, dan tahap keempat yaitu tahap

  Nadidah Twindayaningrum, Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Percaya Diri

Siswa di SMA Piri 1 Yogyakarta. Bnnhhh7 Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016. pengakhiran. Kepercayaan diri satriwati sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok kurang dalam berinteraksi, kurang dapat beradaptasi, kurang memiliki sikap tenang (cemas), kurang optimis, dan kurang bersungguh-sungguh, setelah diberikan layanan bimbingan kelompok tumbuhlah rasa kepercayaan diri satriwati sehingga santriwati dapat berinteraksi dengan baik, menjadi lebih tenang (tidak cemas), lebih optimis, dapat beradaptasi, dan dapat lebih bersungguh-sungguh yang terwujud dengan santriwati yang mampu membawakan ceramah selama 10 menit yang di dampingi oleh ustad dan anggota kelompok serta santriwati yang mampu menampilkan diri didepan santriwati lainnya saat kegiatan belajar didalam kelas berlangsung, ini sebagai bentuk bahwa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok tumbuh kepercayaan diri didalam diri santriwati. Sehingga penelitain yang penulis lakukan tidak akan sama ataupun plagiarism dan penelitian ini belum pernah diteliti oleh orang lain.

BAB II BIMBINGAN KELOMPOK DAN PERCAYA DIRI A. Bimbingan Kelompok 1. Pengertian Bimbingan Kelompok Bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam

  suasana kelompok. Bimbingan kelompok mengacu kepada aktivitas-aktivitas kelompok yang berfokus kepada penyediaan informasi atau pengalaman melalui sebuah aktivitas kelompok yang terencana dan terorganisasi. Bimbingan kelompok juga diorganisasikan untuk mencegah berkembangnya problem. Isinya bisa mencakup informasi pendidikan, pekerjaan, pribadi, atau sosial, dengan tujuan menyediakan kepada siswa (santriwati) informasi akurat yang akan membantu mereka membuat perencanaan hidup dan

  23 pengambilan keputusan yang lebih tepat .

  Penyelenggaraan bimbingan kelompok memerlukan persiapan dan praktik pelaksanaan kegiatan yang memadai, dari langkah awal sampai

  

24

dengan evaluasi dan tindak lanjut.

  Dari pendapat tokoh diatas dapat penulis simpulkan bahwa bimbingan kelompok adalah suatu layanan bantuan yang diberikan dalam situasi 23 kelompok secra bersama-sama untuk membahas suatu masalah tertentu.