TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013

ABSTRAK

TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG
KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2013

Oleh
UMMAH NURJANNAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang lokasi Pasar Bandar Agung
Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. Titik tekan kajian
penelitian ini mengenai lokasi relatif pasar, keadaan topografi daerah, jumlah
penduduk, dan aksesibilitas lokasi Pasar Bandar Agung yang dilihat dari jarak
tempuh, waktu tempuh, dan ongkos yang harus dikeluarkan penduduk untuk
menuju ke pasar tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
teknik teknik purposive sample, data dikumpulkan dengan teknik observasi,
kuisioner, dokumentasi. Objek penelitian ini adalah lokasi Pasar Bandar Agung
Kecamatan Terusan Nunyai.
Hasil penelitian membuktikan bahwa : (1) Lokasi relatif tidak mendukung
keberadaan pasar. (2) topografi mendukung keberadaan pasar. (3) Jumlah

penduduk tidak mendukung terbentuknya pasar. (4) aksesibilitas tidak mendukung
terbentuknya pasar.

RIWAYAT HIDUP

Ummah Nurjannah dilahirkan di Desa Tanjung Anom Kecamatan
Way Pengubuhan Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 14
Oktober 1989, anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak
Supriya dan Ibu Suliyani.
Pendidikan formal ditempuh di Taman Kanak-Kanak Nurul Huda pada tahun
1995, Sekolah Dasar Negeri 2 Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai
Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama Satya
Dharma Sudjana Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah pada
tahun 2004, dan penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri I Bandar
Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah selesai pada
tahun 2007.
Pada tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Program Studi Geografi. Pada tanggal 11 juni 2010 sampai 18 juni 2010,
penulis melaksanakan kuliah kerja lapangan terpadu di provinsi Jawa Timur, Bali

dan di Yogyakarta. Penulis telah melaksanakan program pengalaman lapangan
(PPL) pada tahun 2011 di SMA Gajah Mada Bandar Lampung.

MOTO

Hidup itu seperti musik,yang harus dikomposisi oleh telinga,
perasaan dan insting, bukan oleh peraturan
(Samuel Butler)
Tiada doa yang lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat
selesai
(Ummah Nurjannah)
Orang tua kita adalah anugerah terbesar dalam sebuah
kehidupan
(Ummah Nurjannah)

PERSEMBAHAN
Dengan ucapan syukur dengan kerendahan dan dengan
keikhlasan hati serta mengharapkan ridho Allah S.W.T,
Kupersembahkan karya kecilku ini kepada orang-orang yang
aku sayangi dan aku hormati :

AYAHANDA SUPRIYA
dan
IBUNDA SULIYANI
Yang telah tulus dan ikhlas memberiku kasih sayang,
membesarkanku dengan penuh kesabaran dan memberikan
doanya yang tiada batas untuk keberhasilanku dan maaf atas
kekecewaan dan kesalahan yang slalu Ummah berikan
Kakak-kakakku tersayang, Puspita Sari S.Si, Kapten Arya
Putra Kurniawan S.T yang selalu membantu dan memberikan
keceriaan dalam hidupku
Almamater tercinta “Universitas Lampung” yang telah
mendidikku dan mendewasakanku

SANWACANA
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat
Allah Swt. Atas limpahan Rahmad, Karunia dan Hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tinjauan Geografi Lokasi Pasar Di
Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah
Tahun 2013”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.

Melalui kesempatan ini diucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku pembimbing utama dan Bapak I Gede
Sugiyanta, M.Si. selaku pembimbing pembantu, serta Bapak Drs. Hi. Sudarmi,
M.Si. selaku penguji, atas arahan-arahan ilmiah yang sangat bermanfaat.

Dalam kesempatan ini diucapkan terima kasih pula kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas
Lampung.
2. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas
Lampung dan selaku dosen Pembimbing Akademik.
4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan
ilmu pengetahuan yang berharga kepada penulis.

5. Bapak Sutopo selaku Lurah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai
yang telah banyak membantu memberikan keterangan dan data-data.
6. Sahabat-sahabatku tercinta, GANDULLAZ (cyun-cyun, nitoel, dan boret)
adikku Bettet, dan semua teman-teman geografi angkatan 2007 yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu.
7. Serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah
memberi bantuan moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini.

Segala kritik serta saran yang konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan
skripsi ini. Akhirnya semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat.

Bandar lampung,
Penulis,

Ummah Nurjannah

Agustus 2014

DAFTAR ISI


Halaman
DAFTAR ISI ..................................................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

I.

PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

II.

Latar Belakang Masalah .............................................................
Rumusan Masalah ......................................................................
Tujuan Penelitian .......................................................................
Kegunaan Penelitian ...................................................................

Ruang Lingkup Penelitian ..........................................................

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN
HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................
1. Tinjauan Geografis .............................................................
2. Pasar ...................................................................................
3. Lokasi .................................................................................
4. Topografi ............................................................................
5. Jumlah Penduduk ................................................................
6. Aksesibilitas ........................................................................
B. Kerangka Pikir ..........................................................................

III.

1
5
6
6
7


9
10
12
13
14
15
17
18

METODE PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian ...............................................................
B. Obyek Penelitian .......................................................................
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel ....................................................................................
1. Variabel Penelitian .............................................................
2. Definisi Operasional Variabel ............................................
a. Lokasi Relatif ...............................................................
b. Topografi .......................................................................
c. Jumlah Penduduk ..........................................................

d. Aksesibilitas ..................................................................

20
20
21
22
22
22
22
22
23

D. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
1. Teknik Observasi ..........................................................
2. Teknik kuesioner ..........................................................
3. Teknik Dokumentasi .....................................................
E. Teknik Analisis Data ...............................................................

23
23

24
24
24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Geografis Desa Bandar Agung .................................
1. Letak, Luas dan Batas Wilayh ............................................
2. Keadaan Topografi .............................................................
3. Keadaan Hidrografi ............................................................
4. Keadaan Iklim .....................................................................
5. Keadaan Penduduk Desa Bandar Agung .............................
a. Jumlah dan Kepadatan penduduk ..................................
b. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin ................................................
c. Komposisi Penduduk Menurut Mata
Pencaharian ....................................................................
d. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan ....................
e. Tata Guna Lahan Desa Bandar Agung ..........................
6. Transportasi Desa Bandar Agung .......................................
a. Jaringan Transportasi .....................................................

b. Jenis Alat Angkutan .......................................................
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................
1. Lokasi Relatif ......................................................................
2. Topografi ............................................................................
3. Jumlah penduduk ................................................................
4. Aksesibilitas ........................................................................
.

28
28
31
31
32
35
35
36
39
40
40
41
41
42
43
43
45
47
50

V. KESIMPULAN DAN SARAN
a.
b.

Kesimpulan .............................................................................. 56
Saran ........................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.

Klasifikasi Kemiringan Lereng Sesuai Tempat Tinggal ........................ 15

2.

Kriteria Kemiringan Lereng Untuk Daerah Pemukiman ........................ 22

3.

Skor Untuk Menilai Lokasi Relatif Yang Berada di Pasar Bandar
Agung Desa Bandar Agung .................................................................. 25

4.

Skor Untuk Menilai Variabel Aksesibilitas Menuju Pasar Desa
Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung
Tengah .................................................................................................... 27

5.

Data curah hujan bulanan di Desa Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2001 – 2010 ....... 32

6.

Zone/Tipe Iklim Berdasarkan Klasifikasi Schmidht-Ferguson ............. 34

7.

Jumlah Penduduk Tiap Dusun Menurut Jens Kelamin, Luas Wilayah
dan Kepadatan Penduduk di Desa Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ...................................... 36

8.

Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Desa
Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung
Tengah tahun 2013 .................................................................................. 37

9.

Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Bandar
Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah
tahun 2013 ............................................................................................... 39

10. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa
Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampug
Tengah Tahun 2013 ................................................................................ 40
11. Tata Guna Lahan Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai
Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2013 ............................................. 41

12. Panjang Jalan Menurut Jenisnya di Desa Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ....................................... 42
13. Jumlah Alat Angkutan di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan
Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ..................................................... 42
14. Pendapat Responden Terhadap Lokasi Pasar Bandar Agung ................ 44
15. Jarak Antar Dusun di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan
Nunyai Kabupaten Lampung Tengah dalam Km Tahun 2014 ............... 48
16. Potensi Penduduk Tiap-Tiap Dusun dan Persentase Potensial
Penduduk Terhadap Tempat Dengan Potensi Penduduk Tertinggi Di
Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten
Lampung Tengah dalam Km Tahun 2014 .............................................. 48
17. Jarak tempuh responden ke Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan
Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ..................................................... 51
18. Waktu tempuh responden ke Pasar Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ....................................... 52
19. Biaya yang dikeluarkan responden ke Pasar Bandar Agung
Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah .................... 53
20. Sarana transportasi yang digunakan responden untuk mencapai
Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten
Lampung Tengah .................................................................................... 54

DAFTAR GAMBAR

Gambar
1.

Halaman

Gambar Kerangka Pikir Pasar Bandar Agung Desa Bandar
Agung Kecamatan Terusan Nunyai ..........................................

2.

Peta Lokasi Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung
Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ......

3.

5.

30

Diagram Batas Besar Nilai Q Dari Masing-masing Tipe Curah
Hujan Schmidth-Ferguson ........................................................

4.

19

34

Piramida Penduduk Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan
Nunyai Kabupaten Lampung Tengah .......................................

38

Gambar Topografi Desa Bandar Agung ...................................

46

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan penghuni bumi yang memerlukan berbagai fasilitas yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Fasilitas yang ada
merupakan wujud dari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan
tempat tinggalnya. Lingkungan yang tepat huni memerlukan perencanaan dan
pembangunan yang baik. Menurut pendapat Bintarto (1977:8), perencanaan dapat
diterapkan di daerah-daerah kosong dan terhadap daerah yang sudah didiami.
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai mahluk hidup.
Jika kebutuhan pakaian dan makanan sudah terpenuhi, selanjutnya orang akan
memikirkan tempat tinggal.
Ilmu yang mengkaji berbagai fenomena sebagai hasil interaksi manusia dengan
ruang muka bumi adalah geografi. Sebelum ruang muka bumi dimanfaatkan oleh
manusia sebagai makhluk yang dianugerahi akal dan hati nurani oleh Tuhan Yang
Maha Esa melakukan perencanaan guna menuju perubahan dan perbaikan yang
disebut dengan pembangunan. Pembangunan merupakan realisasi dari sebuah
perencanaan.
Setiap manusia menginginkan wilayah-wilayah yang memberikan kemudahan
dalam memenuhi kebutuhan hidup pada lingkungan sekitarnya. Kebutuhan setiap
manusia berbeda-beda sesuai dengan keadaan wilayah dan tempat tinggalnya.

2

Suatu wilayah atau area yang ditempati oleh sekelompok manusia dinamakan
pemukiman. Pemukiman yang baik yaitu pemukiman yang dapat meningkatkan
sarana dan prasarana serta fasilitas yang mendukungnya. Bertambahnya penduduk
di Indonesia berarti bertambah pula persoalan dalam pembangunan baik perkotaan
maupun pedesaan. Persoalan yang dapat timbul dalam wilayah pedesaan antara
lain penyediaan areal pemukiman, sarana dan prasarana desa serta penataan ruang.
Berdasarkan pendapat di atas, untuk melakukan suatu pembangunan pada suatu
daerah khususnya desa, diperlukan perencanaan yang baik agar pembangunan
yang dilakukan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, karena pada
dasarnya masyarakat yang melaksanakan dan menjadi sasaran dari pembangunan.
Pembangunan pada dasarnya sebagai usaha manusia dalam beradaptasi dengan
lingkungan tempat tinggalnya dan usaha di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pembangunan

harus

meliputi

semua

aspek

kehidupan

manusia,

baik

pembangunan dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya maupun pendidikan.
Pembangunan ekonomi menentukan maju dan mundurnya suatu wilayah. Salah
satu wujud dari pembangunan ekonomi adalah dengan membangun fasilitas yaitu
pasar untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Langkah inilah yang
diambil oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dengan mendirikan pasar
yang terletak di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten
Lampung Tengah dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru di Desa
Bandar Agung.
Pasar adalah suatu tempat yang berfungsi untuk menjual barang-barang kebutuhan
sehari-hari. B. Realino dalam Hendro koestoer (2001:182) menyebutkan bahwa di

3

tempat ini biasanya dijumpai kaum perempuan terutama ibu-ibu yang berusaha
untuk mendapatkan kaperluan sehari-hari, terutama yang menyangkut sembilan
bahan pokok (sembako).
Berdasarkan pendapat di atas, pasar memiliki fungsi sebagai tempat untuk
menjual dan membeli barang-barang kebutuhan penduduk. Pasar dapat berfungsi
dengan baik, hendaknya lokasi pasar dekat dengan pemukiman penduduk, karena
penduduk pada dasarnya memilih lokasi pasar yang lebih dekat dengan tempat
tinggalnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Desa Bandar Agung berdiri pada tanggal 22 februari 1973 yang berasal dari 351
kepala keluarga transmigrasi TNI – AD (TRANSAD). Nama Kampung Bandar
Agung berasal dari dua suku kata yaitu Bandar yang berarti tempat berkumpulnya
suatu kebaikan sedangkan Agung berarti besar, jadi Bandar Agung adalah tempat
berkumpulnya suatu kebaikan yang sangat besar. Luas desa Bandar Agung sendiri
saa ini ialah 1.771 ha, dengan jumlah penduduk 5. 548 jiwa.
Pada awal tahun 2004 telah diputuskan untuk membangun dan merenovasi pasar
Bandar Agung yang memiliki luas 2 ha. Pembangunan tersebut diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan bagi pedagang dan memajukan Desa Bandar Agung.
Lokasi pasar yang strategis menunjang untuk awal pembangunan yang baik.
Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai yang
diharapkan mampu menjadi tempat yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
penduduk di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai ternyata belum
berfungsi dengan optimal. Hal tersebut dapat dilihat dari luas pasar sekitar 2 ha
dengan keseluruhan jumlah kios 460 buah, yang diisi hanya sekitar 130 buah dan

4

sisanya tidak terpakai. Keberadaan letak lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai yang dilalui oleh jalan negara untuk menuju ke provinsi lain
diharapkan dapat membantu mengembangkan Pasar Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai. Pasar yang seharusnya mampu memperbaiki perekonomian dan
kemajuan Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai tidak sesuai dengan
harapan, karena masih belum ada perubahan. Pada kenyataan yang ada pasar yang
telah dibangun dari tahun 2004 sampai saat ini masih belum menampakkan hasil
yang maksimal.
Bila dilihat dari pasar di daerah yang lain yang keberadaannya sama dengan pasar
Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai mampu berjalan dengan lancar
seperti pasar Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar. Perkembangannya
bahkan mulai dari awal pembangunan sampai saat ini telah menunjukkan
kemajuan. Faktor lain yang mempengaruhi tidaklah hanya memiliki topografi
yang datar, melainkan dapat dilihat dari hal lain seperti jumlah penduduknya.
Dengan jumlah penduduk 5.548 jiwa dan luas sekitar 1.771 Ha, dirasakan masih
mampu menjadi penunjang kemajuan pasar yang telah disediakan. Jauh dekatnya
pasar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, merupakan pilihan konsumen
untuk mencapai tujuan dan sarana transportasi sebagai penunjang aktivitas
manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kenyataannya jarak
menuju pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai tidaklah begitu jauh
dibandingkan dengan pasar yang terletak di Bandar Jaya, akan tetapi penduduk
lebih memilih memenuhi kebutuhannya di pasar yang letaknya lebih jauh dari
tempat tinggalnya. Suatu tempat membutuhkan aksesibilitas yang baik terlebih
dahulu guna kelancaran tempat tersebut pula. Kondisi jalan yang baik

5

mempengaruhi kelancaran laju transportasi yang tersedia di suatu tempat,
sehingga waktu tempuh yang diperlukan akan sedikit. Bila kondisi yang ada tidak
sesuai dengan harapan, maka penduduk pun tidak akan selalu memenuhi
kebutuhan sehari-harinya di pasar yang dekat tempat tinggalnya. Biaya yang
dikeluarkan dan kelengkapaan kebutuhan yang ditawarkan oleh pasar juga
menjadi pilihan penduduk untuk berbelanja di pasar tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
bagaimanakah keberadaan lokasi Pasar Bandar Agung bila ditinjauan dari aspekaspek geografi yang meliputi lokasi relatif, topografi, jarak, aksesibilitas dan
jumlah penduduk Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Apakah lokasi relatif mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Desa
Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah?
2. Apakah topografi yang ada mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Desa
Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah?
3. Apakah jumlah penduduk yang ada mendukung keberadaan Pasar Bandar
Agung Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung
Tengah?

6

4. Apakah aksesibilitas yang ada mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung
Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung
Tengah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi relatif yang mendukung
keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten
Lampung Tengah.
2. Untuk

mendapatkan

informasi

mengenai

topografi

yang mendukung

keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten
Lampung Tengah.
3. Untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi Pasar Desa Bandar Agung
mendukung terhadap keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan
Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
4. Untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah penduduk yang mendukung
keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten
Lampung Tengah.
D. Kegunaan penelitian
1. Merupakan syarat bagi penulis untuk mencapai gelar sarjana pendidikan di
Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

7

2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di
Universitas Lampung.
3. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi lebih lanjut kepada pemerintah guna
pembangunan pasar yang selanjutnya.
4. Sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran bagi penelitian yang
sejenis di lokasi lain.
E. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup objek penelitian adalah Pasar Desa Bandar Agung yang
meliputi topografi, jumlah penduduk, dan aksesibilitas yang meliputi jarak
tempuh ke Pasar Desa Bandar Agung,waktu tempuh ke Pasar Desa Bandar
Agung, dan ongkos yang dikeluarkan penduduk ke Pasar Desa Bandar Agung.
2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah penduduk yang pergi ke Pasar Desa
Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
3. Ruang lingkup tempat adalah Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan
Nunyai, Kabupaten Lampung tengah.
4. Ruang lingkup waktu adalah tahun 2013.
5. Ruang Lingkup ilmu adalah Geografi Pembangunan
Menurut Bintarto (1977:7) Geografi pembangunan adalah suatu studi yang
memperhatikan aspek-aspek geografi yang menunjang suatu pembangunan.
Selanjutnya mengemukakan bahwa Geografi Pembangunan adalah studi yang
memperhatikan aspek-aspek geografi yang berupa spek fisik yang meliputi jumlah
penduduk, morfologi, iklim, hidrologi, topografi, aspek manusia yang meliputi

8

jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk, kepadatan
penduduk, pola pemukiman penduduk, dan aspek abstrak yang meliputi letak, luas
dan batas.

Berdasarkan pendapat di atas maka dalam penelitian ini menggunakan ilmu
Geografi Pembangunan sebagai ruang lingkup ilmu, dikarenakan aspek-aspek
tersebut merupakan aspek yang mendukung pembangunan salah satunya adalah
sarana pelayanan umum khususnya adalah pasar.

II.

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka
Menurut Bintarto (1977:9) geografi merupakan ilmu pengetahuan yang
menceritakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan
penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha
mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.
Dari definisi di atas dikemukakan bahwa antara manusia dengan alam memiliki
keterkaitan yang saling mempengaruhi. Ilmu geografi sangat berperan penting di
dalam mendeskripsikan fenomena-fenomena fisik maupun sosial di permukaan
bumi secara teliti, terarah dan harus rasional khususnya mengenai keberadaan
lokasi yang berbeda-beda di permukaan bumi sebagai tempat beraktivitas dan
tempat hidup manusia. Lokasi pasar perlu dikaji secara teliti guna mengetahui
kebaradaan dan kelangsungan pasar yang telah dibangun.
Menurut Nursid Sumaatmadja (1981:130) menyatakan bahwa kelangsungan hidup
suatu pemukiman, pusat kegiatan, pelayanan dan kemudahan sosial yang
menjamin kebutuhan hidup masyarakat, ditunjang serta dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain penyediaan air, kemiringan lahan, kesuburan tanah, aliran
sungai, aliran udara, dan lain-lain. Aspek-aspek yang dikemukakan merupakan
aspek-aspek geografis secara fisik namun kelangsungan suatu pusat kegiatan atau
fasilitas sosial khususnya pasar juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti
lokasi relatif, jaringan transportasi, aksesibilitas, dan lain sebagainya.

10

Dalam penelitian ini, menggunakan Geografi Pembangunan sebagai ruang lingkup
bidang ilmu. Menurut Bintarto (1977:7), Geografi Pembangunan adalah suatu
studi yang memperhatikan aspek-aspek geografi yang menunjang suatu
pembangunan wilayah. Selanjutnya mengemukakan Geografi Pembangunan
adalah studi yang memperhatikan aspek-aspek geografi yang berupa aspek fisik,
aspek manusia, dan aspek abstrak.
Dari pendapat di atas, untuk melaksanakan pembangunan harus memperhatikan
aspek-aspek geografi baik yang bersifat fisik dan nonfisik agar suatu
pembangunan dapat dikatakan bermanfaat. Salah satu pembangunan yang perlu
memperhatikan aspek-aspek geografi adalah pasar. Untuk membangun suatu pasar
perlu memperhatikan aspek-aspek geografi agar dapat bermanfaat secara
maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
1. Tinjauan Geografis
Tinjauan geografis dalam penelitian ini berdasarkan faktor-faktor geografis dan
lingkungan geografis. Daldjoeni (1992:22), mengemukakan bahwa faktor
geografis adalah jenis-jenis di dalam faktor alam yang mempunyai pertalian
dengan kehidupan manusia dalam arti memberikan fasilitas untuk menghuni
permukaan bumi sebagai wilayah.
Faktor - faktor yang mempengaruhi kehidupan manusia, delapan faktor ini oleh
para geograf disebut delapan faktor geografis. Seperti yang dikemukakan oleh
Daldjoeni (1987:20) bahwa:
Para geograf menunjuk kepada adanya delapan faktor: relasi ruang (lokasi, posisi,
bentuk, luas, jarak), relief atau topografi (tinggi rendahnya permukaan bumi),

11

iklim (dengan permusimannya), jenis tanah (kapur, liat, pasir, gambut), flora dan
fauna, air tanah dan kondisi pembuangan air, sumber-sumber mineral (barangbarang tambang) dan relasi dengan lautan.
Faktor-faktor geografis tersebut di atas dapat dibedakan kembali dalam
lingkungan geografis berdasarkan unsur-unsur lingkungan geografi. Seperti yang
dikemukakan Bintarto (1977:7) bahwa:
Di dalam geografi dikenal empat jenis unsur lingkungan:
a.
b.
c.
d.

Unsur Fisik yang meliputi pantai, cuaca, iklim, relief, tanah, mineral, air
tanah, jalur pantai, samudera, dan sebagainya.
Unsur-unsur biotis, misalnya: tetumbuhan, hewan, dan mikroorganisme
(jasad renik).
Unsur teknis seperti pergedungan, jaringan jalan, alat transportasi dan
komunikasi.
Unsur-unsur abstrak seperti bentuk (persegi, bulat, memanjang) dan luas
wilayah, lokasi tempat, jarak antara tempat.

Adanya empat jenis unsur-unsur lingkungan menyebabkan adanya pembagian
lingkungan geografis atas empat jenis, yaitu lingkungan fisis, lingkungan biotis,
lingkungan teknis (artefak), dan lingkungan abstrak.
Berdasarkan pernyataan di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam
geografi ternyata sangat luas. Geografi membagi dalam dua faktor, yaitu faktor
fisik dan nonfisik. Pertama, geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di
permukaan bumi yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejalagejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu
tentang bumi, serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan
udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.
Sedangkan geografi non fisik mempelajari segala aktivitas kehidupan manusia di
bumi dan interaksinya dengan lingkungan, baik dalam lingkungan sosial,

12

ekonomi, maupun budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi fisik
mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak
lingkungan terhadap manusia.

2. Pasar

Pasar adalah tempat yang berfungsi sebagai tempat yang menjual barang-barang
kebutuhan sehari-hari. Menurut Menurut

B. Realino dalam Raldi Hendro

Koestoer (2001:182), di tempat ini biasanya sering dijumpai kaum perempuan
terutama ibu-ibu yang berusaha untuk mendapatkan keperluan sehari-hari,
terutama yang menyangkut Sembilan bahan pokok (sembako). Ari Sudarman
(1989:7) pasar adalah salah satu pusat pelayanan masyarakat, dimana masyarakat
mendapatkan segala barang kebutuhan bagi kelangsungan hidupnya. Pasar juga
merupakan suatu tempat dimana pembeli dan penjual saling bertemu untuk
membeli dan menjual barang dan jasa atau faktor-faktor lainnya.
Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa pasar merupakan
suatu tempat untuk berinteraksi antara penjual dan pembeli dan bertransaksi
barang maupun jasa ataupun faktor-faktor produksi lainnya sebagai salah satu
usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
B. Rialino dalam Koestoer (2001:183) membedakan pasar tradisional menjadi dua
jenis, yaitu pasar lingkungan dan pasar wilayah.
“Pasar lingkungan merupakan pasar yang ukuran luasnya tidak begitu luas dan
barang dagangan yang disediakan tidak lengkap sekali. Pasar jenis ini didirikan
oleh pemda setempat untuk memenuhi kebutuhan penduduk di desa tertentu.
Sedangkan pasar wilayah menyediakan barang yang lebih lengkap dan lebih luas
dibandingkan dengan pasar lingkungan”.

13

Pasar Desa Bandar Agung dapat dikatakan sebagai pasar lingkungan karena hanya
memiliki luas 2 hektar dan barang yang diperjual belikan tidak lengkap dan hanya
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Agar Pasar Bandar Agung dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat hendaknya dalam pembangunan
Pasar Bandar Agung perlu memerhatikan lokasi relatif, topografi, jumlah
penduduk, dan aksesibilitas keberadaan Pasar Bandar Agung.
3. Lokasi
Lokasi suatu wilayah sangat mempengaruhi kemajuan dan kelancaran suatu
pempangunan wilayah. Sumaatmaja (1998:118) mengemukakan bahwa lokasi
dalam ruang, dapat dibedakan antara lokasi absolute dengan lokasi relatif. Lokasi
absolut suatu tempat atau suatu wilayah, yaitu lokasi yang berkenaan dengan
posisinya menurut garis lintang dan garis bujur atau berdasarkan jaring-jaring
derajat. Sumaatmaja (1998:119) memberikan pengertian yaitu lokasi relatif suatu
tempat atau suatu wilayah, yaitu lokasi tempat atau wilayah yang bersangkutan
berkenaan dengan hubungan tempat atau wilayah itu dengan faktor alam atau
faktor budaya yang ada disekitarnya. Jadi lokasi relatif ini ditinjau dari posisi
suatu tempat atau suatu wilayah terhadap kondisi wilayah-wilayah yang ada
disekitarnya. Lokasi relatif suatu wilayah dapat memberikan gambaran tentang
kemajauan suatu wilayah dan hubungan atau interaksi wilayah tersebut dengan
wilayah lainnya serta faktor-faktor yang mendorong atau menghambat
perkembangan wilayah tersebut. Hal ini selalu dikaitkan pula dengan alokasi
geografis dari sumber daya yang terbatas yang pada gilirannya akan berpengaruh
dan berdampak terhadap lokasi berbagai aktivitas baik ekonomi maupun sosial.
Losch dalam Tarigan (2006:101) mengatakan bahwa lokasi penjual sangat

14

berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari
pasar, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk
mendatangi tempat penjualan (pasar) semakin mahal.

Lokasi sebuah pasar menurut David Dewar dan Vanessa W (1990 : 14),
merupakan faktor yang penting atau berpengaruh pada keberhasilan pasar
tersebut. Tiga faktor utama yang mempengaruhi lokasi pasar adalah :
1. Suatu pasar mampu berkembang secara baik karena berada pada lokasi yang
begitu dekat dengan pergerakan orang banyak, berada pada kumpulan
pedagang formal yang lain, pusat atau konsentrasi industri, sekitar terminal
transportasi umum, serta lokasi yang memiliki kepadatan penduduk yang
tinggi.
2. Lokasi yang dekat dengan sumber-sumber persediaan barang yang diperjual
belikan.
3. Lokasi yang dekat dengan pembeli atau pengguna pasar.
Berdasarkan pendapat tersebut, lokasi pasar yang strategis harus berada pada
wilayah konsentrasi penduduk karena penduduk dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya cenderung memilih lokasi pasar yang terdekat dengan tempat tinggalnya
karena lebih efektif dan efisien.
4. Topografi
Topografi adalah perbedaan tinggi rendahnya daerah di permukaan bumi.
Semakin curam berarti lahan tersebut mempunyai kemiringan yang semakin
besar. Lahan yang baik untuk dijadikan atau dikembangkan sebagai areal

15

pemukiman adalah lahan yang relatif datar, memiliki kemiringan yang kecil,
sehingga mempunyai potensi pengembangan yang besar (M. Suparno Sastra dan
Marlina Endy, 2005:139). Oleh karena itu suatu daerah pemukiman memerlukan
kondisi topografi yang baik untuk dapat berkembang dengan baik.
Menurut Harjowigeno, mengklasifikasikan kemiringan lereng yang sesuai dengan
tempat tinggal, seperti yang ada pada Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1. Klasifikasi Kemiringan Lereng Sesuai Tempat Tinggal
No Kriteria Kemiringan Lereng
1

Datar – berombak

2

Berombak – bergelombang

3

Bergelombang – terjal

Besar Sudut Lereng

kriteria

< 8%

Baik

8 – 15%

Sedang

> 15%

Buruk

Sumber: Hardjowigeno dalam I Gede Sugiyanta (2006:84)
Berdasarkan Tabel 1 di atas, wilayah yang baik untuk dijadikan sebagai lokasi
pasar adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng < 8 %.
Topografi yang relatif datar akan membuat daerah itu akan cepat berkembang,
informasi-informasi yang baru akan mudah didapat dari daerah yang lain sebab
daerah yang relatif datar akan mudah dijangkau atau didatangi dengan alat
transportasi. Umumnya daerah yang topografinya relatif datar dilengkapi dengan
jaringan transportasi yang lengkap pula, berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
orang-orang yang datang ke daerah tersebut akan membuat daerah itu mengalami
perkembangan yang cepat.

16

5. Jumlah Penduduk
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan regional maupun nasional
adalah persebaran penduduk. Persebaran penduduk

yang tidak merata

mengakibatkan adanya kesenjangan dalam pembangunan sarana dan prasarana
bagi masyarakat teraglomerasi dan kepadatan penduduk yang cukup padat sampai
padat. N. Daldjoeni (1992:99) menyatakan aglomerasi dapat berfungsi
mengurangi jarak total yang semestinya ditempuh, sehingga hal itu termasuk
pemuasan secara geografis, juga menguntungkan dalam arti ekonomis, karena
dengan berbuat sedikit saja dapat diperoleh hasil yang banyak.
Djojodipuro (1992:135) menyatakan bahwa:
Jumlah untuk penduduk dapat meliputi beberapa puluh keluarga bagi suatu toko
atau beberapa ratus keluarga bagi suatu pasar harian. Kalau jumlah tersebut jatuh
dari jumlah tertentu, maka pelayanan akan menjadi mahal dan kurang efisien.
Sebaliknya bila meningkat di atas umlah tertentu, pelayanan akan menjadi kurang
baik dan kurang efisien. Bila kegiatan tersebut menyangkut jual beli maka jumlah
penduduk dibawah ambang penduduk akan mengakibatkan terjadinya kerugian
dan dapat mengancam kegiatan yang bersangkutan untuk tutup dalam jangka
waktu yang panjang. Sebaliknya jika meningkat di atas ambang penduduk, maka
kegiatan yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan dan akan mengundang
entri dalam jangka waktu tertentu memperpanjang persaingan.
Berdasarkan pendapat di atas, untuk melaksanakan pembangunan pasar yang
perlu diperhatikan adalah ambang penduduk yang dapat dilayani oleh pasar,
sehingga pasar akan berjalan lancar dalam jangka waktu yang lama sehingga
dapat berfungsi dan berkembang dengan baik.
Raldi Hendro Koestoer (1995:138-139)menyatakan hubungan antar jumlah
penduduk dengan penyelenggara fasilitas perbelanjaan sebagai berikut:

17

Bagi suatu lingkungan yang jumlah penduduknya 2500 jiwa diperlukan
penyelenggaraan fasilitas perbelanjaan untuk kebutuhan sehari-hari seperti toko
dan lain-lain.Bagi suatu lingkungan yang jumlah penduduknya 3000 jiwa
disediakan fasilitas perbelanjaan lingkungan yang bersifat lebih lengkap daripada
pertokoan. Disamping pertokoan juga terdapat pasar, bengkel-bengkel operasi
kecil. Bagi lingkungan yang penduduknya sekitar 12000 jiwa diperlukan fasilitas
pertokoan yang lebih besar, yaitu pusat perbelanjaan dan niaga kecamatan.
Fasilitas ini tidak hanya melayani kebutuhan sehari-hari tetapi juga dilengkapi
fasilitas niaga yang lebih besar dan lebih luas, bank, industri berunit produksi,
dan tempat hiburan.
Berdasarkan pendapat diatas pelayanan yang dapat menyediakan kebutuhan
kehidupan penduduk adalah pasar. Jadi semakin besar tingkat perkembangan
penduduk suatu daerah semakin mendukung perkembangan fasilitas-fasilitas
umum yang salah satunya yaitu pasar.

6. Aksesibilitas
Daili dalam Jayadinata (1995:88) berpendapat bahwa aksesibilitas adalah
kemampuan orang untuk mencapai tempat tujuan dimana ia dapat melaksanakan
kegiatan tertentu. Pasar merupakan salah satu tempat tujuan seseorang dapat
melaksanakan kegiatan tertentu sehingga pasar harus mudah dijangkau oleh
seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Djojodipuro (1992:4) yang menyatakan
bahwa
“Jangkauan pasar atau aktivitas jasa adalah jarak yang seseorang bersedia untuk
menempuhnya untuk mendapatkan jasa yang bersangkutan, lebih jauh dari jarak
ini, orang yang bersangkutan akan mencari tempat yang lain yang lebih dekat
untuk memenuhi akan kebutuhan dan jasa yang sama. Jangkauan pasar tidak
hanya ditentukan oleh jarak. Akan tetapi, lebih banyak dipengaruhi oleh lancar
waktu yang terbatas dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai pasar tertentu”.
Rondinelli (1985) dalam Raldi Hendro Koestoer (1995:78) mengembangkan teori
ini dan mencatat bahwa aksesibilitas dihitung berdasarkan jumlah waktu dan jarak

18

yang dibutuhkan oleh seseorang dalam menempuh perjalanan antara tempat
dimana dia bertempat tinggal dan dimana fungsi-fungsi fasilitas berada.
Sedangkan menurut Departemen Pertanian Direktorat Jendral Kehutanan (1995).
Aksesibiltas (tingkat keterjangkauan) merupakan kemampuan untuk mencapai
suatu tempat tujuan tertentu, dapat dengan mudah, atau sebaliknya sulit untuk
dijangkaunya, aksesibilitas dapat diukur dengan beberapa parameter yaitu, jarak
tempuh, waktu tempuh, kondisi jalan, jaringan transportasi, frekuensi kendaraan,
lokasi serta biaya yang dikeluarkan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa aksesibilitas sangat
menentukan gerak manusia dalam beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Apabila suatu lokasi memiliki aksesibilitas yang mudah dijangkau
maka lokasi tersebut akan cepat berkembang.

B. Kerangka Pikir

Berbagai macam faktor terutama dari segi geografis atau non geografis
merupakan unsur penting dalam sebuah pembangunan khususnya pasar. Faktorfaktor geografis tersebut diantaranya lokasi yang strategis yang dapat menunjang
aktivitas penduduk yaitu dapat memberikan kemudahan penduduk dalam
mendapatkan sarana angkutan sehingga dapat memudahkan penduduk dalam
mencapai tujuan di mana ia dapat melakukan kegiatan tertentu.
Faktor geografis merupakan unsur penting bagi suatu keputusan untuk
menentukan suatu perencanaan dan pembangunan suatu wilayah. Dalam
pembangunan sebuah pasar banyak sekali faktor geografis yang mempengaruhi

19

diantaranya faktor fisis yaitu lokasi relatif, topografi, dan aksesisibilitas. faktor
non fisisnya yaitu jumlah penduduk.
Pemilihan lokasi pasar harus mengacu kepada berbagai macam faktor utama dari
segi geografis atau lingkungannya daripada sekedar mementingkan keuntungan
materil, sehingga dapat bermanfaat bagi penduduk. faktor-faktor utama dalam
pembangunan pasar yaitu lokasi yang strategis. Topografi yang sesuai dengan
pembangunan. Jumlah penduduk untuk mendukung keberadaan pasar dan
aksesibilitas sebagai penunjang untuk mencapai tempat yang akan dituju oleh
penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini :

Lokasi relatif

topografi

Pasar Bandar Agung Desa
Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai

]

Jumlah penduduk

aksesibilitas

Gambar 1. Kerangka Pikir

III.

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif,
menurut Moh. Nasir (1983:54), metode deskriptif adalah suatu metode dalam
meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek , suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut M. Ali
(1985:120) metode deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau
menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.
Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat sebagai hasil dari
hubungan antara gejala fisik maupun sosial yang terjadi di muka bumi. Data yang
diperoleh dihitung berdasarkan analisis data setiap variabel, hasilnya dianalisis
dan disimpulkan untuk menggambarkan keadaan yang terjadi dan memecahkan
masalah yang sedang dihadapi tentang tinjauan geografi terhadap lokasi Pasar
Bandar Agung di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten
Lampung Tengah.

B. Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah lokasi Pasar Bandar
Agung Terusan Nunyai. Penelitian ini juga menggunakan responden untuk
memperoleh data yang berkaitan dalam penelitian di Lokasi Pasar Bandar Agung

21

Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai. Pengambilan responden dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sample yang dilakukan dengan cara
mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2006:139).
Responden dalam penelitian ini yaitu warga Desa Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai yang terdiri dari enam RW yang diambil sesuai dengan
kebutuhan peneliti, dan warga yang diambil dari tiap-tiap RW sebanyak lima
responden yang bertempat tinggal di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan
Nunyai. Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini sebanyak tiga puluh
orang.

A. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel

1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah penelitian ataupun yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian (suharsimi Arikunto, 2006: 118). Berdasarkan pendapat tersebut, maka
variabel dalam penelitian ini adalah tinjauan geografi terhadap lokasi Pasar
Bandar Agung di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten
Lampung Tengah, yang meliputi lokasi relatif, topografi, jumlah penduduk, jarak,
dan aksesibilitas.

22

2. Definisi Oprasional Variabel

a. Lokasi Relatif
Lokasi relatif merupakan lokasi suatu tempat ditinjau dari posisi suatu tempat
terhadap tempat atau wilayah-wilayah yang ada disekitarnya. Suatu daerah yang
memiliki jumlah penduduk banyak merupakan salah satu syarat yang perlu
dipertimbangkan untuk menjadi sebuah pasar.
b. Topografi
Topografi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan tinggi rendahnya
permukaan bumi. Semakin curam berarti lahan tersebut mempunyai kemiringan
yang semakin besar. Lahan yang baik adalah lahan yang relatif datar, memiliki
kemiringan yang kecil, sehingga baik untuk dijadikan areal pemukiman.
Dilihat dari kemiringan lerengnya sesuai dengan kriteria kemiringan lereng untuk
pemukiman. Kriteria kemiringan lereng atau area dibagi dalam tiga kriteria, yaitu:
Tabel 2. Kriteria Kemiringan Lereng Untuk Daerah Pemukiman.
No

Kemiringan

Lereng / bentuk

Wilayah / Kriteria

1

< 8%

Datar

Baik

2

8 – 15%

Landai

sedang

3

> 15%

curam

buruk

Sumber : Hardjowigeno dalam I Gede Sugiyanta (2006:84)

c. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyak sedikitnya
penduduk yang menempati suatu wilayah. Marsudi Djojodipuro (1992:30),
menyatakan bahwa makin dekat ia berada dekat konsumen, makin besar

23

kemungkinan konsumen akan membeli barang yang di perlukan. Berdasarkan
kalimat di atas maka dapat diartikan bahwa sebuah pasar akan lebih baik apabila
berada pada lingkungan dengan jumlah penduduk yang banyak.

d. Aksesibilitas
Aksesibilitas merupakan kemampuan untuk mencapai atau bergerak dari satu
tempat ke tempat yang lain dalam satu wilayah. Aksesibilitas yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu tempat yang
dalam hal ini adalah Pasar Bandar Agung di Desa Bandar Agung Kecamatan
Terusan Nunyai yang meliputi jarak tempuh, waktu tempuh, kondisi jalan,
jaringan transportasi, frekuensi kendaraan, dan biaya yang dikeluarkan. Dalam
penelitian ini aksesibilitas diklasifikasikan menjadi mudah, sedang, dan sulit.
a. Aksesibilitas mendukung apabila skor yang diperoleh >16
b. Aksesibilitas cukup mendukung apabilah skor yang diperoleh 11 – 15
c. Aksesibilitas tidak mendukung apabila skor yang diperoleh 6 – 10
D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan pengamatan pada saat datang
langsung ke lokasi penelitian. Peneliti juga dapat mencatat keadaan daerah yang
akan diteliti sesuai kebutuhan data yang dibutuhkan. Adapun data yang
dikumpulkan yaitu data tentang topografi dan aksesibilitas.

24

2. Teknik Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis

yang diigunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang belum diketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:151).
Teknik kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data dari responden dalam hal ini
adalah pendapat-pendapat penduduk yang berada di Desa Bandar Agung yang
meliputi lokasi relatif, jumlah penduduk, dan aksesibilitas.
3. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengambil data yang sifatnya sekunder
baik berupa catatan-catatan, laporan dan keterangan yang diperoleh dari
monografi Desa Bandar Agung berupa data mengenai jumlah penduduk,
persebaran penduduk, luas wilayah, peta administrasi kelurahan dan data lainnya
yang mendukung penelitian ini.
E. Teknik Analisis Data
1. Lokasi Relatif
Analisis data menggunakan scoring.
Rumus = K 

a-b
n

Keterangan :
K : interval kelas
a : skor tertinggi
b : skor terendah
n : jumlah kelas

25

Tabel 3. Skor Untuk Menilai Lokasi Relatif Yang Berada di Pasar Bandar Agung
Desa Bandar Agungnn
Variabel

Parameter

Jarak

skor

Dekat (0km-5km)

2

Jauh(6km-10km)

1

Dekat(0km-5km)

2

Jauh(6km-10km)

1

Sumber Barang yang Dekat(0km-5km)
dijualbelikan
Jauh(6km-10km)

2

Dekat(0km-5km)

2

Jauh(6km-10km)

1

Pusat Industri

Terminal
Transportasi
Lokasi relatif

Pemukiman Padat
Penduduk

1

Berdasarkan variabel lokasi relatif didapat jumlah (n) = 4 dan dari hasil
perhitungan maka didapat skor tertinggi (a) = 8 dan skor terendah (b) = 4 maka
diperoleh interval kelas sebagai berikut :

K 

8-4
1
4

Maka lokasi relatif digolongkan menjadi :
a.

dikatakan strategis jika skor yang diperoleh 7-8

b. dikatakan cukup strategis jika skor yang diperoleh 5-6
c.

dikatakan kurang strategis jika skor yang diperoleh 3-4

2.

Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk dianalisis dengan model gravitasi untuk potensi penduduk
dihitung dengan rumus :

26

Keterangan :
PP1

= potensi penduduk di tempat 1

J1.2

= jarak antara tempat 1 dengan tempat 2

J1.

= jarak antara tempat 1 dengan tempat terdekat dengan tempat 1

J1.n

= jarak antara tempat 1 dengan tempat n

a

= konstanta empirik (1)

b

= eksponen jarak yang mempunyai nilai-nilai dalam model gravitasi
yang asli

3. Topografi
Analisis data untuk mengetahui kondisi topografi Desa Bandar Agung sebagai
tempat adanya Pasar Bandar Agung dapat diketahui dengan melihat Peta
Topografi yang ada. Dengan melihat peta tersebut, maka dapat diketahui
kemiringan lereng berdasarkan warna pada peta kemudian dideskripsikan.
4. Aksesibilitas
Analisis data yang digunakan menggunakan rumus Scoring.
Rumus K 

a-b
n

Keterangan :
K : interval kelas
a : skor tertinggi
b : skor terendah
n : jumlah kelas

27

Tabel 4. Skor Untuk Menilai Variabel Aksesibilitas Menuju Pasar Desa Bandar
Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah
Variabel
Parameter
Aksesibilitas/ a. Jarak tempuh
tingkat
keterjangkau
an
b. Waktu tempuh

Skor
1
2
3

- lebih dari ½ jam
- 15 menit sampai ½ jam
- kurang dari 15 menit

1
2
3

- Jalan tanah
- Jalan aspal kondisi
berlubang
- Jalan aspal kondisi baik

1
2

d. Jaringan
transportasi

- Sedikit
- Cukup banyak
- Banyak

1
2
3

e. Frekuensi
kendaraan

- Sukar/ 0-3 kali/hari
- Sedang/4-7 kali/hari
- mudah/ 8-11 kali/hari

1
2
3

f. Biaya yang
dikeluarkan

- ≤ Rp 2500
- Rp 2600 sampai Rp 4000
- > Rp 4000

1
2
3

c. Kondisi jalan

Jumlah

Kriteria
- Lebih dari 2 km
- 1 km sampai 2 km
- kurang dari 1 km

Skor tertinggi = 18

3

Skor terendah = 6

Untuk mengukur aksesibilitas atau tingkat keterjangkauan suatu wilayah dapat
dilakukan dengan menggunakan teknik skoring dengan menggunakan rumus
model sturge maka diperoleh interval kelas sebagai berikut :
K 

18 - 6
4
3

Dengan demikian interval aksesibilitasnya adalah :
d. Aksesibilitas mendukung apabila skor yang dip

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI POLA KEMITRAAN PT. GUNUNG MADU PLANTATIONS DENGAN MASYARAKAT DESA GUNUNG BATIN UDIK KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

2 37 86

ABSTRAK GOTONG ROYONG PADA MASYARAKAT JAWA PERANTAU (Studi Tentang Marginalisasi Makna Gotong Royong Pada Masyarakat Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Lampung Tengah)

1 37 105

TINJAUAN GEOGRAFIS KEBERADAAN INDUSTRI KERUPUK UDANG DI DESA PURWODADI KECAMATAN TRIMURJO KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

2 27 48

DESKRIPSI KEMITRAAN TEBU MILIK MASYARAKAT DENGAN PT GUNUNG MADU PLANTATION DI KAMPUNG GUNUNG AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2012

1 7 52

TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013

0 11 45

TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013

0 3 63

ANALISIS KEUNGGULAN KOMPARATIF DAN KOMPETITIF UBI KAYU (Manihot esculenta) DI KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 7 2

PENERAPAN METODE BERCERITA UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI DI TK SATYA DHARMA SUDJANA KECAMATAN TERUSAN NUNYAI LAMPUNG TENGAH

28 834 101

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pelaksanaan Perkawinan Menurut Hukum Adat Lampung Pepadun: Studi di Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah

0 1 13

BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN DAARUSSALAAMAH DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH - Raden Intan Repository

0 0 123