PERBEDAAN PREFERENSI SISWA TERHADAP PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  

PERBEDAAN PREFERENSI SISWA TERHADAP PERGURUAN TINGGI

DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh: ANASTASIA APRILIYANTI LESTARININGSIH NIM : 011324002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini teristimewa kupersembahkan kepada my-BIG BOSS Bunda Maria dan juga Bapa Yusuf Bapak tercinta Marcus Sudaliman dan Ibu tersayang Ursula Yuningsih My lovely sister Lucia Rosari Ratri Nariswari

  

And

Om & Bulik, makasih ya si Om & si Bul atas dukungan dan semuanya (kucuran dananya juga).

  

Mbak Prima yang always bantuin dari pemilihan judul sampai selesai. Pathup’ de cool smangat bro…

Keluarga mas Andre & mbak Ari (thanks dah nyindir2 terus…akhirnya aku lulus)

Dio….Jauh di mata dekat di hati…(makasih banget atas semuanya)

PE’01 Girls… Rina (thanks ya atas bantuan, dukungan n pinjaman skripsinya), Mela, Riana, Eka, Silas,

  

Santi, Ita, Anggi, Asus, Fenty, Lilis, Yessy. We are the best pren!

PE’01 Boys…She Phe, Kaka, Hari, HoHo, Sinto, Joyo, Dion, Bruno, Ronald, Edi, Agung, Sigit, Herman,

Suradi, Yudhi, Adi (thanks for everything)

Temen2 senasib sepenanggungan: Mas Satoto, Andi n Mbak Budi..akhirnya lulus juga ya.

Romo Riana, Romo Banu, Romo Sar, Fr Resto, Fr Gun yang selalu menanyakan kapan Ririn lulus.

Temen-temen KaNOPI & Lektor: Ocha-Ojul (makasih ya laptop nya), Hani, Hari, , Dita, Ardian, Mario.

  

Semuanya makasih ya!

Temen-temen MUKIJI (MUdika KIdul LojI) : Mas Angger (kapan Bowling lagi…), Sandy (thanks ya dah

bantuin abstraknya), Sony, Lusy, Mas Henri, Mas Pulung, Septi, mas Iwan (thanks ya tinta print nya…)

Temen-temen kantor Posko KARINA: Piping, Wowok, Mas Yoyok, Mas Kris, Mas Ganang & Tanto.

(kapan2 makan di Hard Chicken lagi ya.Maaf kalo dulu sering mbolos kantor buat ke kampus. Maaf…..)

AB5729WS & AB4486MS yang selalu mau menemaniku kemanapun aku pergi.

  

MOTTO

Jika gagal tujuh kali,

bangkitlah untuk yang kedelapan kali

  (peribahasa Jepang)

Kapan pun dan dim an apun ada kesem patan un tuk

berkem ban g, am bil dan lakukan .

Karen a pasti akan ada m en ghasilkan hal yan g baik.

  (my self)

Sat u hal t anamkan di hat i , i ndah segal a yang

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Anastasia Apriliyanti Lestariningsih Nomor Mahasiswa : 011324002

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PERBEDAAN PREFERENSI SISWA TERHADAP PERGURUAN TINGGI DI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan roya lty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 19 Maret 2008 Yang menyatakan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 4 Desember 2007 Penulis

  

PERBEDAAN PREFERENSI SISWA TERHADAP PERGURUAN TINGGI

DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Anastasia Apriliyanti Lestariningsih

011324002

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: 1) Preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap fakultas ekonomi, teknik, sastra, sosial politik, farmasi, psikologi, FKIP, PGSD; 2) Preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap UGM, UNY, USD, UAJY, UII, UMY; 3) Pengaruh asal sekolah, afiliasi, jurusan dan tingkat pendapatan orang tua terhadap preferensi siswa dalam memilih perguruan tinggi di Yogyakarta.

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah I, SMA Stella Duce I, SMA BOPKRI I dan SMA N 9 Yogyakarta pada bulan Desember 2006 – Januari 2007. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa- siswi SMA kelas III di empat sekolah tersebut. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 200 siswa-siswi yang diambil dengan metode Judgment sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan Friedman two way anova untuk menguji preferensi siswa dalam memilih fakultas dan perguruan tinggi, Mann Whitney

  

U-test untuk menguji asal sekolah dan afiliasi menentukan preferensi siswa dalam memilih

  perguruan tinggi, dan Kruskal-Wallis One Way Anova menguji jurusan dan pendapatan orang tua menentukan preferensi siswa dalam memilih perguruan tinggi.

  Hasil penelitian menunjukkan: 1) Fakultas ekonomi cenderung dipilih siswa-siswi 2 SMA kelas III ( =3,32, sig=0,000); 2) UGM cenderung dipilih siswa-siswi SMA kelas III 2 χ ( =2,26, sig=0,000); 3)a.Asal sekolah tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas

  χ

  III dalam memilih perguruan tinggi (U UGM =3400, sig=0,298; U UII =3087, sig=0,054; U UNY =3242, sig=0,142; U UMY =3368, sig=0,255; U USD =3088, sig=0,058; U UAJY =3371, sig=0,275); b. Afiliasi tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih perguruan tinggi (U UGM =3635, sig=0,732; U UNY =3545, sig=0,554; U USD =3143, sig=0,082; U UAJY =3220, sig=0,127).Afiliasi menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih perguruan tinggi (U UII =2768, sig=0,004; U UMY =3086, sig=0,048); c. Jurusan tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih perguruan tinggi (KW =2,113, sig=0,348; KW =3,176, sig=0,204; KW =4,699, sig=0,095;

UGM UII UNY

  KW UMY =5,654, sig=0,059; KW USD =5,677, sig=0,059; KW UAJY =5,478, sig=0,065); d. Tingkat pendapatan orang tua tidak menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih perguruan tinggi (KW UGM =3,538, sig=0,171; KW UII =4,879, sig=0,087; KW UNY =4,644, sig=0,098; KW UMY =0,283, sig=0,868; KW USD =0,784, sig=0,676; KW UAJY =1,718,

  

THE DIFFERENT PREFERENCES OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

TOWARD UNIVERSITIES

  

IN YOGYAKARTA SPECIAL TERITORY

Anastasia Apriliyanti Lestariningsih

011324002

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta 2007

ABSTRACT

  This research aims to examine and analyze: 1)The preferences of the third grade students of senior high schools toward faculty of economics, engineering, letters, social and politics, pharmacy, psychology, Faculty of Teacher Training College and Teacher’s Training for Elementary School Teacher; 2) Preferences of the third grade student of senior high schools toward UGM, UNY, USD, UAJY, UII, UMY; 3) The influence of schools where students come from, affiliation, department, and parent’s income level determine student’ preference in chosing university in Yogyakarta.

  This research is a descriptive research conducted at Muhammadiyah I Senior High School, Stella Duce I Senior High School, BOPKRI I Senior High School and SMA N 9 Yogyakarta from December 2006 until January 2007. The population in this research were all third grade students at that four schools. The samples in this research were 200 students who were chosen based on Judgment sampling. The technique of data analysis was questionnaire. The techniques of data analysis to examine the hypothesis was Friedman two way anova that was to examine students preference in chosing faculties and universities; Mann Whitney U-

  

test was to examine schools where students come from and affiliation determine students’

  preference in chosing universities, and Kruskal-Wallis One Way Anova was to examine students’ department and parents income which could determined students’ preference in chosing universities.

  The result research shows that: 1) Faculty of economics tends to be chosen by the 2 third grade students of Senior High School ( = 3,32, sig = 0,000); 2) UGM tends to be

  

χ

2

  chosen by the third grade students of Senior High School ( = 2,26, sig = 0,000); 3)

  χ

  a.Schools where students come from do not detemine third grade students of Senior High School’s preference in chosing universities (U =3400, sig=0,298; U =3087, sig=0,054;

UGM UII

  U UNY =3242, sig=0,142; U UMY =3368, sig=0,255; U USD =3088, sig=0,058; U UAJY =3371, sig=0,275); b. Affiliation does not determine the third grade students of Senior High School’s preference in chosing universities (U =3635, sig=0,732; U =3545, sig=0,554;

UGM UNY

  U USD =3143, sig=0,082; U UAJY =3220, sig=0,127). Affiliation determine the third grade students of Senior High School’s preference in chosing universities (U =2768, sig=0,004;

  UII

  U UMY =3086, sig=0,048); c. Department does not detemine the third grade students of Senior High School’s preference in chosing universities (KW UGM =2,113, sig=0,348; KW UII =3,176, sig=0,204; KW =4,699, sig=0,095; KW =5,654, sig=0,059; KW =5,677, sig=0,059;

UNY UMY USD

  KW UAJY =5,478, sig=0,065); 6) Parents’ income does not determine the third grade students

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat, berkat dan terang roh kudus-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Perbedaan Preferensi Siswa Terhadap Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan baik tanpa kendala yang berarti.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Skripsi ini tersusun berkat bantuan, dukungan, semangat, bimbingan dan doa ya ng melimpah dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  2. Bpk Drs. Sutarjo Adisusilo, J.R. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahua n Sosial

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

  4. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sangat sabar telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

  5. Bapak Y. M. Vianey Mudayen, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang juga dengan sabar telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

  7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PE dan PAK: Pak Rubi, Pak Teguh, Pak Indra, Romo Gieles, SJ (Alm), Pak Darno (Alm), Pak Markiswo, Pak Wid, Pak Heri, Pak Bondan, Bu Catur, Pak Muhadi, terima kasih atas bimbingan dan ilmu- ilmu yang sudah diberikan kepada penulis

  8. Mbak Titin, Pak Wawiek, dan Mbak Aris yang telah membantu penulis dalam mengurus administrasi selama kuliah terlebih dalam penyusunan skripsi ini

  9. Siswa-siswi kelas III SMA Muhammadiyah I, SMA Stella Duce I, SMA BOPKRI I, dan SMA N 9 Yogyakarta yang sudah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner yang penulis bagikan

  10. My lovely parent Bapak Marcus Sudaliman dan Ibu Ursula Yuningsih. Terima kasih atas doa, bimbingan, kasih sayang dan juga kesabaran yang sangat besar. (Tetep doain Ririn ya Pak, Bu, karena ini awal dari hidup ke depan pasti lebih berat. Tapi semuanya akan tetap mudah untuk dihadapi karena doa Bapak dan Ibu)

  11. Lucia Rosari Ratri Nariswari, adikku yang paling manis, manja, baik, de el el….

  Thanks ya atas semuanya. Tetep kompak ya….Jadi kan kita jalankan bisnis kita…?

  12. Eyang Sosro Kakung, Eyang Sosro Putri, dan Eyang Suntoro… Matur Nuwun Yang, sudah sabar mendoakan Ririn. Doa yang tak habis-habisnya dari YangKung, YangTi, Yang Suntoro sudah menjadi pegangan kuat bagiku. Tetep doain Ririn sampai kapanpun ya Yang. Ririn sayang sama Eyang semua. Matur Nuwun

  13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna karena masih banyak kelemahan dan kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

  Yogyakarta, 21 Februari 2008 Penulis Anastasia Apriliyanti Lestariningsih

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... vii ABSTRACT ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN................................................................................

  1 A. Latar Belakang.....................................................................................

  1 B. Rumusan Masalah................................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian.................................................................................

  6 D. Manfaat Penelitian...............................................................................

  6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................

  8 A. Landasan Teori.....................................................................................

  8 B. Kerangka Berpikir................................................................................

  21 C. Hipotesis..............................................................................................

  25

  BAB III METODE PENELITIAN..................................................................

  26 A. Jenis Penelitian.....................................................................................

  26 B. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................

  26 C. Subjek Penelitian..................................................................................

  27 D. Objek Penelitian...................................................................................

  27 E. Populasi dan Sampel............................................................................

  27 F. Teknik Pengambilan Sampel...............................................................

  27 G. Teknik Pengumpulan Data...................................................................

  28 H. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Pengukuran.................

  28 I. Teknik Analisis Data............................................................................

  31 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN......................................

  42 A. Deskripsi Data......................................................................................

  42 B. Analisis Data........................................................................................

  57 C. Pembahasan..........................................................................................

  72 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN.........................

  82 A. Kesimpulan...........................................................................................

  82 B. Keterbatasan.........................................................................................

  88 C. Saran....................................................................................................

  89 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

  95 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel III.1 Pilihan Fakultas.......................................................................

  31 Tabel III.2 Pilihan Perguruan Tinggi.........................................................

  32 Tabel III.3 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Swasta dan Sekolah Negeri........................................

  34 Tabel III.4 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Katolik dan Sekolah Non Katolik..............................

  36 Tabel III.5 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Jurusan.......................

  38 Tabel III.6 Pilihan Pergur uan Tinggi Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orang Tua............................................................

  40 Tabel IV.1 Urutan Pilihan Fakultas...........................................................

  43 Tabel IV.2 Pilihan Fakultas.......................................................................

  44 Tabel IV.3 Urutan Pilihan Perguruan Tinggi............................................

  47 Tabel IV.4 Pilihan Perguruan Tinggi........................................................

  48 Tabel IV.5a Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Swasta.......................................................................

  50 Tabel IV.5b Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Negeri.......................................................................

  51 Tabel IV.6a Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan Sekolah Katolik.....................................................................

  52 Tabel IV.6b Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Pengelompokan

  Tabel IV.7 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Jurusan.......................

  54 Tabel IV.8 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orang Tua............................................................

  55 Tabel IV.9 Pilihan Perguruan Tinggi Berdasarkan Tingkat Pendapatan Orang Tua............................................................

  56

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran kuesioner..................................................................................

  95 Lampiran data induk ............................................................................... 101 Lampiran hasil uji pilihan fakultas menggunakan Friedman Test............ 105 Lampiran hasil uji pilihan perguruan tinggi menggunakan Friedman Test................................................... 106 Lampiran hasil uji asal sekolah menggunakan Mann-Whitney Test............................................. 107 Lampiran hasil uji afiliasi menggunakan Mann-Whitney Test……………………………. 108 Lampiran hasil uji jurusan dengan Kruskal Walls-test…………………. 109 Lampiran hasil uji tingkat pendapatan orang tua menggunakan Kruskal-Walls Test…………………………….. 110

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini di Indonesia telah terjadi banyak perubahan di segala bidang, salah satunya adalah perubahan di lingkungan bisnis. Perubahan tersebut semakin meningkatkan intensitas persaingan baik di pasar

  lokal maupun di pasar global. Persaingan antar produk dan antar organisasi yang demikian ketat menjadikan dunia bisnis bagaikan ajang pertempuran untuk memperebutkan posisi superior. Memenangkan pilihan konsumen merupakan hal terpenting bagi setiap organisasi dalam situasi persaingan yang semakin ketat.

  Kunci keberhasilan dalam persaingan adalah kemampuan produk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta kemampuan sumber daya manusia dalam memasarkan produk kepada pelanggan.

  Pendidikan berperan penting dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas dibutuhkan suatu penyedia jasa pendidikan. Secara umum, penyedia jasa pendidikan di Indonesia dibagi menjadi 2 macam, yaitu pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

  Menurut Kotler (1997: 467), jasa merupakan berbagai tindakan atau yang bersifat tidak berwujud, serta tidak berakibat pada kepemilikan terhadap sesuatu. Bagi penyedia jasa pendidikan, peserta didik merupakan pelanggan yang langsung menikmati jasa pendidikan yang ditawarkan oleh penyedia jasa pendidikan.

  Dalam sistem pendidikan nasional, jenjang pendidikan yang harus dilalui oleh peserta didik adalah jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Mahasiswa merupakan peserta didik yang terdaftar dan belajar pada lembaga pendidikan tinggi. Jasa pendidikan tinggi terdiri dari pendidikan akademik dan pendidikan profesi. Sedangkan satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Kebutuhan jasa pendidikan tinggi meningkat setiap tahunnya karena pemikiran masyarakat Indonesia tentang pendidikan sudah mulai berubah dan masyarakat mulai menyadari bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi akan dapat membantu mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan yang terjadi menyebabkan kapasitas jasa pendidikan tinggi yang diselenggarakan pemerintah tidak lagi mampu menampung seluruh calon peserta didik.

  Di Yogyakarta banyak terdapat perguruan tinggi, baik itu perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Menurut data direktorat jenderal pendidikan tinggi, sampai sekarang jumlah perguruan tinggi swasta di Indonesia mencapai 1449 PTS, sedangkan jumlah perguruan tinggi swasta di Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta) wilayah V DIY dari 38 akademi, 2 politeknik, 18 sekolah tinggi, 5 institut dan 15 universitas. Sedangkan untuk perguruan tinggi negeri di wilayah DIY terdapat 3 perguruan tinggi negeri.

  Banyaknya jumlah perguruan tinggi swasta ditambah lagi dengan adanya perguruan tinggi negeri memicu adanya persaingan antar perguruan tinggi untuk memperebutkan calon mahasiswa (lulusan SMA). Calon mahasiswa pada umumnya sudah mulai memikirkan dan mempertimbangkan perguruan tinggi mana yang akan mereka pilih. Banyak hal dan alasan yang mendasari mereka memilih satu perguruan tinggi yang nantinya akan mereka masuki, misalnya saja jurusan apa yang akan mereka pilih saat di perguruan tinggi nanti, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi itu, letak perguruan tinggi tersebut, dan masih ada banyak hal yang menjadi pertimbangan calon mahasiswa untuk memilih perguruan tinggi. Calon mahasiswa juga bertindak rasional dalam memilih perguruan tinggi, karena pilihannya tersebut akan mempengaruhi masa depan dan kualitas diri calon mahasiswa tersebut.

  Namun dalam memilih perguruan tinggi tempat mereka nantinya akan meneruskan pendidikannya, calon mahasiswa tetap melihat bagaimana kemampuan dan dimana mereka berada saat ini. Siswa yang bersekolah di sekolah negeri akan memilih perguruan tinggi yang akan berbeda dengan siswa yang bersekolah di sekolah swasta. Begitu juga dengan jurusan. Siswa yang berasal dari jurusan IPA, pilihan perguruan tingginyapun akan berbeda dengan calon mahasiswa juga menjadi salah satu hal yang wajib untuk dipikirkan oleh calon mahasiswa.

  Pada umumnya siswa yang bersekolah di sekolah swasta cenderung lebih memilih perguruan tinggi swasta, dan yang bersekolah di sekolah negeri akan cenderung untuk memilih perguruan tinggi negeri. Tetapi pilihan untuk ke perguruan tinggi negeri masih menjadi pilihan pertama. Namun jumlah perguruan tinggi negeri yang ada di Yogyakarta tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMA yang ingin mendaftar. Oleh karena itu, para lulusan juga mulai berpikir dan mengarahkan pilihannya pada perguruan tinggi swasta. Berdasarkan kondisi tersebut perguruan tinggi swasta mulai saling bersaing untuk memenangkan persaingan dalam menarik para lulusan SMA dan mencoba memenuhi semua kebutuhan para calon mahasiswa untuk masuk ke perguruan tinggi swasta.

  Dengan pertimbangan inilah maka penyedia jasa pendidikan dituntut untuk bersikap proaktif terhadap tuntutan masyarakat dan perubahan lingkungan yang mereka hadapi. Upaya memenuhi keinginan pelanggan dan calon pelanggan merupakan kunci sukses memenangkan persaingan. Upaya ini dilakukan oleh produsen dalam hal ini yaitu perguruan tinggi agar mampu mengenali secara tepat apa yang diinginkan oleh konsumen mereka yaitu para calon mahasiswa.

  Perguruan tinggi menggunakan informasi tersebut sebagai dasar pengembangan dasar strategi pemasarannya. Tindakan terbaik yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi adalah menggunakan umpan balik dari pelanggan atau calon

  Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui keberagaman pilihan siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Perguruan tinggi mana yang lebih utama yang mereka pilih. Penulis memilih judul “PERBEDAAN PREFERENSI SISWA TERHADAP PERGURUAN TINGGI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA”

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap fakultas ekonomi, teknik, sastra, sosial politik, farmasi, psikologi, FKIP, PGSD?

  2. Bagaimana preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Unive rsitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta?

  3. Bagaimanakah asal sekolah, afiliasi, jurusan siswa-siswi SMA kelas III dan pendapatan orang tua menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memillih Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta?

  C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk menguji dan menganalisis preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap fakultas ekonomi, teknik, sastra, sosial politik, farmasi, psikologi, FKIP, PGSD

  2. Untuk menguji dan menganalisis preferensi siswa-siswi SMA kelas III terhadap Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yo gyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

  3. Untuk menguji dan menganalisis asal sekolah, afiliasi, jurusan siswa-siswi SMA kelas III dan pendapatan orang tua menentukan preferensi siswa-siswi SMA kelas III dalam memilih Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perguruan Tinggi Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi perguruan tinggi yang bersangkutan karena perguruan tinggi tersebut dapat mengetahui posisi dirinya sendiri dan juga dapat mengetahui posisi pesaingnya dari sudut pandang calon kons umen yang dalam hal ini adalah calon mahasiswa. Selain itu, masing- masing Perguruan Tinggi tersebut dapat menggunakan strategi

  2. Bagi peneliti / penulis Melalui penelitian ini, penulis dapat mengetahui tentang perguruan tinggi di Dearah Istimewa Yogyakarta yang lebih cenderung dipilih oleh siswa-siswi SMA kelas III.

  3. Bagi siswa-siswi SMA kelas III Hasil dari penelitian ini dapat memberikan gambaran untuk siswa-siswa SMA kelas III yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi, karena dari hasil penelitian ini dapat terlihat rating dari beberapa universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta.

  4. Bagi pembaca Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan mahasiswa. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi calon mahasiswa sebelum memutuskan perguruan tinggi mana yang akan dipilih.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan yang dilalui setelah

  seseorang menempuh sekolah menengah. Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat banyak perguruan tinggi, baik yang negeri maupun yang swasta.

  Sebagian besar siswa-siswi lulusan SMA bercita-cita melanjutkan ke perguruan tinggi. Tidak mengherankan bila menjelang tahun ajaran baru siswa-siswi lulusan SMA mulai mencari informasi tentang perguruan tinggi. Jika pertimbangan alternatif melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai pilihan utama maka informasi tentang hal itu sangat diperlukan. Ada beberapa informasi yang diperlukan misalnya bidang studi pokok yang menunjang untuk memasuki suatu fakultas atau jurusan, syarat untuk masuk, serta biaya-biaya yang diperlukan untuk memasuki perguruan tinggi.

  Siswa-siswi SMA kelas III yang bisa disebut calon mahasiswa mempunyai banyak peluang untuk memilih perguruan tinggi yang akan mereka masuki. Dengan informasi yang mereka dapatkan dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan mereka dapat memilih dengan tepat perguruan tinggi yang akan mereka masuki.

  Dalam bab ini penulis akan mengemukakan aspek teoritis yang preferensi, jenis sekolah, afiliasi, jurusan, pendapatan orang tua dan juga tentang perilaku konsumen akan menjadi landasan dalam penelitian ini.

  1. Jenis sekolah Sekolah ditinjau dari pihak yang mengusahakan berdirinya sekolah dapat dibedakan menjadi Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta. Sekolah negeri adalah sekolah yang diusahakan oleh pemerintah. Di Indonesia kewajiban pemerintah menyelenggarakan pendidikan ditetapkan dalam pasal 31 UUD 1945 dan penyelenggaraannya diatur di dalam UU Pokok Pendidikan No 4 tahun 1950 pasal 11 dan 12. Sedangkan sekolah swasta adalah sekolah yang diusahakan oleh badan usaha. Berdirinya sekolah swasta di suatu negara baru mungkin jika negara tersebut menggunakan asas demokrasi di dalam pendidikan. Penyelenggaraan sekolah swasta di Indonesia diatur di dalam pasal 13 dan 14 UU Pokok Pendidikan No 4 tahun 1950 (Suwarno, 1988: 74)

  Sekolah-sekolah swasta memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka memperluas kesempatan belajar. Menurut Djojonegoro, sekolah swasta telah membuktikan kelebihan dalam hal kemandirian pengelolaan sekolah dan kebebasan dalam mengembangkan ciri khas sekolah (Anwar, 2003: 83)

  Dengan pendidikan, seseorang dipersiapkan dan dibekali ilmu pengetahuan serta keterampilan dan kemampuan jiwa maupun jasmani agar sehingga seseorang dapat berkembang menjadi lebih baik dan terdapat jenjang pendidikan dari Taman Kanak-Kanak sampai ke Perguruan Tinggi.

  Ada beberapa jenjang pendidikan yang harus ditempuh untuk dapat sampai ke jenjang pendidikan perguruan tinggi. Seperti pada umumnya calon mahasiswa harus melalui Taman Kanak-Kanak dilanjutkan ke tingkat Sekolah Dasar kemudian ke Sekolah Menengah Pertama dan tingkat selanjutnya ke Sekolah Menengah Atas. Di jenjang Sekolah Menengah Atas siswa-siswi benar-benar dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan di masyarakat.

  Sekolah Mene ngah Atas (SMA) merupakan lembaga pendidikan umum yang disatu pihak sebagai kelanjutan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP), sedangkan di lain pihak sebagai persiapan ke Perguruan Tinggi (PT) (Hamalik, 1990: 159). Sedangkan menurut Suwarno (1988: 74) sekolah umum adalah sekolah yang belum mempersiapkan anak dalam spesialisasi pada bidang tertentu. Sekolah ini lebih ditekankan sebagai persiapan untuk pendidikan yang lebih tinggi tingkatnya.

  Pada saat pertama kali menginjakkan kaki ke bangku perguruan tinggi mahasiswa belum menyadari secara sungguh-sungguh tentang lembaga ini. Mahasiswa baru memiliki bayangan yang masih dangkal tentang perguruan tinggi. Mahasiswa belum mengetahui benar maksud dari pendidikan di perguruan tinggi.

  Pendidikan merupakan suatu sarana yang tepat untuk mengembangkan sumber daya manusia. Menurut UU No 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No 20 Tahun 2003).

  Prof. Driyarkara S.J berpendapat bahwa pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tri tunggal ayah, ibu, anak dimana terjadi pemanusiaan, pembudayaan dan pelaksanaan nilai- nilai anak, dengan dia berproses untuk akhirnya memanusiakan, membudaya dan bisa melaksanakan sendiri sebagai manusia (Driyarkara, 1980: 129).

  Pendidikan adalah membimbing anak menuju kedewasaan oleh seorang yang bertanggung jawab (Drs. Noeng Muhadjir, 1975: 11). Lebih jauh dikatakan bahwa pendidikan akan mempersiapkan generasi mendatang dan siap dibekali ilmu pengetahuan serta keterampilan dan kemampuan jiwa maupun jasmani untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab pendidikan formal yang berhasil dicapai orang tua.

  Dengan kata lain, keilmiahan merupakan ciri utama usaha-usaha suatu perguruan tinggi, artinya berkenaan dengan sifat ilmu. Muller secara objektif (selaras dengan bidang penyelidikan yang bersangkutan) dan meneliti suatu sasaran dari suatu sudut pandang tertentu atas keputusan subjek sendiri, dengan metodis menangkap hubungan sebab akibat dan rangkaian kaitan antara unsur-unsur dalam bidang sasaran tersebut (TAP MPR RI, 1983).

  Tingkat pendidikan seseorang dapat dilihat dari jenjang pendidikan yang pernah dialaminya. Pada umumnya tingkat pendidikan menentukan jenis pekerjaan atau jabatan seseorang. Hal ini sejalan dengan pendapat Mifflen bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan akan semakin berpeluang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan yang statusnya tinggi dan berakibat pada tingkat pendapatan yang tinggi pula (Mifflen F.J dan Mifflen S.C, 1986: 54).

  Pendidikan formal seseorang dimulai dari tingkat TK, SD, SMP, SMA setelah itu baru menuju ke PT. Pendidikan yang dialami seseorang tersebut membawa pengaruh yang positif untuk kehidupannya. Karena dalam pendidikan tersebut terdapat proses belajar yang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan seseorang. Dalam pendidikan formal, seseorang akan benar-benar dipersiapkan untuk menjadi anggota masyarakat yaitu pada pendidikan tinggi. Karena tujuan dari pendidikan tinggi adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian dan mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

  Pendidikan tinggi dimulai setelah seseorang berhasil lulus dari SMA. Setelah selesai dari sekolah menengah atas, melanjutkan ke perguruan tinggi. Perguruan tinggi merupakan lembaga yang pada tingkat setinggi- tingginya memberi sumbangan dari sumber-sumber yang ada pada masyarakat

  Sesuai dengan UU No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menetapkan perguruan tinggi, berupa akademi, sekolah tinggi, institut, universitas serta bentuk-bentuk lain yang ditetapkan Peraturan Pemerintah (misalnya seminari).

  a. Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan kejuruan, yang di lingkungannya biasa dikenal sebagai pendidikan professional.

  b. Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan yang hanya terdiri dari satu fakultas dan dapat terdiri dari satu atau lebih jurusan.

  c. Institut adalah perguruan tinggi yang melaksanakan satu bidang pendidikan kejuruan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni. Institut dapat melaksanakan kegiatan penelitian dan/atau pelayanan kepada masyarakat. Institut dapat terdiri dari sejumlah fakultas atau fakultas terdiri dari satu atau lebih jurusan. d. Universitas adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan yang bersifat keilmuan dan kejuruan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Universitas dapat terdiri dari banyak fakultas dan fakultas dapat terdiri dari beberapa jurusan.

  2. Pendapatan Orang Tua Dalam penelitian ini tidak dibedakan antara penghasilan dengan pendapatan. Penghasilan yang diperoleh berdasar hasil kerja dari orang tua untuk menghidupi keluarga. Pengertian penghasilan atau pendapatan keluarga menurut Gilarso (1991: 63-64) adalah segala bentuk balas karya yang diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang terhadap proses produksi yang dapat bersumber pada: a. Usaha sendiri misalnya: berdagang, mengerjakan sawah, menjalankan perusahaan sendiri.

  b. Bekerja pada orang lain misalnya: pekerja di kantor atau perusahaan sebagai pegawai atau karyawan (swasta atau pemerintah).

  c. Hasil dari milik misalnya mempunyai sawah kemudian disewakan , menyewakan rumah.

  Gilarso membedakan bentuk penghasilan sebagai berikut: Penghasilan keluarga dapat diterima dalam bentuk uang, dapat juga dalam bentuk barang misalnya tunjangan beras, hasil dari sawah atau selain penghasilan kemungkinan masih ada penerimaan atau uang masik lainnya, misalnya: 1) Uang pensiun bagi mereka yang sudah lanjut usia dan dulu bekerja pada pemerintah.

  2) Sumbangan atau hadiah seperti sokongan dari saudara. 3) Pinjaman atau hutang adalah uang masuk tetapi pada suatu saat harus dilunasi.

  Pendapatan dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu pendapatan berupa uang, pendapatan berupa barang dan pendapatan lain- lain.Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa barang, uang yang sifatnya reguler dan diterima sebagai balas jasa. Sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain- lain balas jasa serupa dengan majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara di halaman rumah, hasil investasi serta keuntungan sosial.

  Pendapatan berupa barang adalah segala penghasilan yang sifatnya regular dan biasa, akan tetapi selalu berbentuk balas jasa dan diterima dalam bentuk barang dan jasa. Barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan pasar sekalipun tidak diimbangi atau disertai transaksi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut. Penerimaan barang secara cuma-cuma, pemberian barang dan jasa dengan harga subsidi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.

  Untuk lain- lain penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman penerimaan yang bersifat transfer atau restribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya: penjualan barang-barang yang dipakai, pinjaman ua ng, kiriman uang, warisan.

  Ketiga bentuk pendapatan tersebut dapat dirinci dalam kategori sebagai berikut : a) Pendapatan berupa uang

  (1) Dari gaji dan upah yang diperoleh: kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur, kerja kadang-kadang.

  (2) Dari usaha sendiri meliputi: hasil bersih dari usaha sendiri, penjualan dari kerajinan rumah, komisi.

  (3) Investasi: pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. (4) Dari keuntungan sosial: pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial.

  b) Pendapatan berupa barang: bagian pembayaran upah atau gaji yang diwujudkan dalam beras, transportasi, perumahan, rekreasi. Barang yang diproduksi dan dikonsumsi dirumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati.

  c) Penerimaan yang bukan merupakan pendapatan yaitu: pengambilan tabungan, penjualan barang yang dipakai, penagihan utang, pinjaman uang, kiriman uang, hadiah, warisan, menang judi.

  3. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan awal bagian dari kegiatan manusia sehingga jika membahas tentang perilaku konsumen berarti membahas tentang kegiatan konsumen dalam ruang lingkup yang terbatas. Perilaku konsumen akan selalu berubah – ubah sesuai dengan pengaruh sosial, budaya yang semakin meluas, latar belakang sosial yang semakin mendesak, sehingga perusahaan berusaha untuk memberi motivasi dalam diri konsumen.

  Dari keadaan yang demikian menyebabkan munculnya teori – teori yang mencoba meneliti tentang perilaku konsumen. Menurut Swastha dan Handoko (1987: 9) perilaku konsumen adalah: Kegiatan individu – individu secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan – kegiatan tersebut. Menurut Engel dkk (1995: 446) perilaku konsumen adalah: Kegiatan individu ya ng secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan – kegiatan tersebut.

  Dengan demikian perilaku konsumen mencakup kegiatan – kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan harga tersebut. Dari definisi tersebut keputusan dengan kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa ekonomi.

  4. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

  a. Faktor lingkungan internal Faktor internal atau disebut sebagai faktor psikologis meliputi motivasi, pengamatan belajar kepribadian dan konsep diri serta sikap

  (Swastha dan Handoko, 1982: 75) 1) Motivasi

  Motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Motivasi yang ada dalam diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang nyata dalam upaya mencapai kepuasannya.

  2) Pengamatan Pengamatan adalah suatu proses dimana konsumen menyadari dan menginterprestasikan aspek lingkungannya atau suatu reaksi orientatif terhadap rangsangan dari lingkungannya. Terbentuknya pengamatan melalui proses melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, dan mencium suatu kejadian untuk kemudian mengorganisasikan, menginterprestasikan dan memahami berdasarkan pengalaman.

  Sehingga hasil pengamatan pada dasarnya adalah pemahaman berdasarkan pengalaman. Sebaliknya pengalaman sendiri dapat mempengaruhi pengamatan tentang suatu hal.

  3) Belajar Hamalik (1983: 21) mendefinisikan belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara – cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan dalam sikap, kebiasaan-kebiasaan, keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmaniah.

  4) Kepribadian dan Sikap Diri Kepribadian adalah ciri – ciri psikologis yang membedakan seseorang yang menyebabkan terjadinya jawaban yang relatif tetap dan bertahan lama terhadap lingkungannya (Kotler, 1984: 143). Kepribadian ini dapat menjadi variabel yang bermanfaat untuk menganalisa perilaku pembeli, dapat diklasifikasikan, dianalisis kuat lemahnya korelasi antara tipe kepribadian tertentu dengan pilihan produk tertentu. Pasar dari variabel – variabel yang mencerminkan kepribadian seseorang adalah aktivitas, minat, dan opini.sedangkan konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat dirinya sendiri daripada saat yang sama orang tersebut mempunyai gambaran tentang orang lain (Swastha, 1984: 285)

  5) Sikap Kotler (1996: 144) mendefinisikan sikap sebagai suatu evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari seorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten.

  b. Faktor lingkungan eksternal 1) Kebudayaan