Penggunaan metode trend untuk menilai keputusan perdagangan valuta asing [Valas] dengan menggunakan indikator perdagangan triple cross-over exponental moving average untuk periode 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2006 - USD Repository

  

PENGGUNAAN METODE TREND UNTUK MENILAI KEPUTUSAN

PERDAGANGAN VALUTA ASING (VALAS) DENGAN MENGGUNAKAN

INDIKATOR PERDAGANGAN TRIPLE CROSS-OVER EXPONENTIAL

  Untuk periode 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2006

  

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh:

  

Anggita Vinantia

  NIM : 03211462

  22

  “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan

  

damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan,

  untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan .” (Yeremia 29: 11).

  “… And in This Crazy Life, and Through These Crazy Times It’s You.. It’s You.. You Make Me Sing..

You’re Every Line.. You’re Every Word.. You’re Everything ...”

  (Michael Buble – Everything)

M encintai “C he” terasa seperti buih laut yang paling pucat,

Seperti angin melintasi B intang-bintang.

  

P enyelamat, P embunuh, dan C inta yang kuciptakan.

  

( A na M enendez – M encintai C he. 2005:158)

Kupersembahkan untuk:

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

  

“Penggunaan Metode Trend Untuk Menilai Keputusan Perdagangan Valuta

Asing (VALAS) Dengan Menggunakan Indikator Perdagangan Triple Cross-over

Exponential Moving Average , dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 12

Desember 2007 adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja ataupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  a. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  b. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., selaku Dosen Pembimbing I yang selalu mendampingi, dan memberikan arahan dan petunjuk yang tepat kepada penulis dari awal sampai terselesaikannya skripsi ini.

  c. Bapak A. Diksa Kuntara, S.E., M.F.A., selaku Dosen Pembimbing II yang banyak memberikan saran dan masukan-masukan sampai terselesaikannya e. Ibu Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt., selaku dosen pengganti Pembimbing I dalam ujian sarjana. Terima kasih atas masukan- masukan dan saran yang telah diberikan.

  f. Bapak, Mama, dan Dedeng, keluarga besarku di Jakarta yang selalu berdoa dan memberikan semangat di setiap saat.

  g. Chandra Mustofa Eka Putra. Terima kasih telah membuatku terbangun dari kesia-siaan dan membuka mata untuk menatap kedepan dengan logika dan dengan sedikit ramalan sebesar 2% (Unpredictable!).

  h. Dimas Anggoro Prasetyo. Terimakasih untuk perhatian, dukungan dan sayangnya. i. Teman-temanku di Jakarta, yang menjadi semangat-ku untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini sebagai ajang kita berlomba untuk masa depan. j. Sahabat-sahabatku: Stanis (Piggy), Micelle (Dogie), Satya (Ubie), Ananta

  (Mongkey), Adit (Cebong) dan Mba Memes (Si ABRI), terima kasih untuk waktu dan kesempatan-kesempatan yang susah. k. Teman-teman di Demangan Baru no: 6B, terima kasih semua nya dari persaudaraan, perhatian, suka dan duka yang selama ini menghiasi hari- hari. m. Seluruh warga Akuntansi B angkatan 2003, yang sudah menemaniku untuk menimba ilmu akuntansi di kampus tercinta Universitas Sanata Dharma sampai saat ini. n. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membimbing dan memberi ilmu pengetahuan yang sangat berharga untuk masa depan kami. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii HALAMAN PENGESAHAN iii

  HALAMAN PERSEMBAHAN iv

  HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS v HALAMAN KATA PENGANTAR vi HALAMAN DAFTAR ISI ix

  HALAMAN DAFTAR TABEL xii

  HALAMAN DAFTAR GAMBAR xiii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN xiv ABSTRAK xvii

  BAB I PENDAHULUAN

  1 A. Latar Belakang Masalah

  1 B. Rumusan Masalah

  5 C. Tujuan penelitian

  5 Valas (Foreign Exchange Market), dan Perdagangan Valuta Asing.

  8

  1. Pengertian Valuta Asing (Foreign Exchange)

  8

  2. Pengertian Bursa Valas (Foreign Exchange Market)

  13

  3. Pengertian Perdagangan Valuta Asing

  17 B. Pengertian Analisis Fundamental (Fundamental Analysis), dan Analisis Teknikal (Technical Analysis) 19 1.

  19 Analisis Fundamental (Fundamental Analysis 2.

  21 Analisis Teknikal (Technical Analysis) C. Analisis Trend.

  25 BAB III METODE PENELITIAN

  29 A. Jenis Penelitian

  29 B. Waktu dan u Tempat u Penelitian

  29 C. Subjek dan Objek Penelitian

  29

  1. Subjek Penelitian

  29

  2. Objek Penelitian

  29 D. Jenis dan Sumber Data

  30

  1. Jenis Data

  30 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  40 A. Bursa Valuta Asing (Foreign Exchange Market)

  40

  1. Perkembangan Perdagangan Valuta Asing

  40

  2. Dasar Hukum Perdagangan Valuta asing di Indonesia

  42 B. Rupiah

  47

  1. Rupiah dan Masa Awal Kemerdekaan

  48

  2. Rupiah dan Masa Orde Lama

  48

  3. Rupiah dan Masa Orde Baru

  50 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  53 A. Deskripsi Data

  53 B. Analisis Trend terhadap Pergerakan Kurs USD/IDR pada Tahun 2006

  54 C.

  

Indikator Perdagangan: Exponential Moving Average

  56

  (EMA)

  D. Peramalan (Forecasting)

  63

  1. Peramalan Januari 2007

  64

  2. Peramalan Februari 2007

  68

  3. Peramalan Maret 2007

  71 BAB VI PENUTUP

  76

  DAFTAR TABEL Tabel Halaman

Tabel 2.1. Beberapa Mata Uang Dunia

  9 Tabel 3.1. Contoh perhitungan Exponential Moving Average

  33 Tabel 5.1. Tabel kurs USD/IDR beserta dengan hasil perhitungan indikator perdagangan Triple Cross-over Exponential Moving

  Average selama bulan Januari 2007

  65 Tabel 5.2. Tabel kurs USD/IDR beserta dengan hasil perhitungan indikator perdagangan Triple Cross-over Exponential Moving

  Average

  selama bulan Februari 2007

  69 Tabel 5.3. Tabel kurs USD/IDR beserta dengan hasil perhitungan indikator perdagangan Triple Cross-over Exponential Moving

  Average

  selama bulan Maret 2007

  72

  DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman

Gambar 4.1. Hubungan antara Para Pelaku Perdagangan Berjangka

  43 Gambar 5.1. Kurva pergerakan Dollar terhadap Rupiah (USD/IDR) selama tahun 2006

  53 Gambar 5.2. Analisis Trend terhadap pergerakan kurs USD/IDR

  54 Gambar 5.3. Kurva pergerakan nilai mata uang USD/IDR tahun 2006 beserta dengan indikator perdagangan Triple Cross-over

  Exponential Moving Average (4-Day EMA, 9-Day EMA,

  dan 18-Day EMA)

  61 Gambar 5.4. Kurva pergerakan kurs USD/IDR tahun 2006 beserta dengan titik-titik sinyal buy dan sell dibantu dengan indikator perdagangan Triple Cross-over Exponential

  62 Moving Average.

Gambar 5.5. Kurva pergerakan harga pada tahun 2006 beserta dengan analisis trend dan indikator perdagangan Triple Cross-over

  64 Exponential Moving Average

Gambar 5.6. Kurva pergerakan kurs USD/IDR sampai dengan bulan

  Januari 2007 beserta dengan indikator perdagangan Triple

  Cross-over Exponential Moving Average

  65 Gambar 5.7. Kurva pergerakan kurs USD/IDR sampai dengan bulan Februari 2007 beserta dengan indikator perdagangan Triple

  70 Cross-over Exponential Moving Average

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman

  Lampiran i Bar Chart

  82 Lampiran ii

  83 Candlestick Chart Lampiran iii Point and Figure Chart

  84 Lampiran iv Moving Average

  85 Lampiran v Relative Strength Index (RSI)

  85 Lampiran vi Stochastics

  86 Lampiran vii Nilai kurs Dollar terhadap Rupiah (USD/IDR) selama tahun 2006

  87 Lampiran viii Perhitungan 4-Day Exponential Moving Average dan kurva pergerakan harga mata uang USD/IDR dengan indikator perdagangan 4-Day Exponential

  Moving Average

  93 Lampiran ix Perhitungan 9-Day Exponential Moving Average dan kurva pergerakan harga mata uang USD/IDR dengan indikator perdagangan 9-Day Exponential

  Moving Average

  99 Lampiran x Perhitungan 18-Day Exponential Moving Average dan kurva pergerakan harga mata uang USD/IDR dengan indikator perdagangan 18-Day Exponential

  Moving Average

  105 Lampiran xiii Perhitungan 9-Day Exponential Moving Average dan kurva pergerakan harga mata uang USD/IDR dengan indikator perdagangan 9-Day Exponential Moving Average untuk bulan Januari 2007 122

  Lampiran xiv Perhitungan 18-Day Exponential Moving Average dan kurva pergerakan harga mata uang USD/IDR dengan indikator perdagangan 18-Day Exponential Moving Average untuk bulan Januari 2007 124

  Lampiran xv Kurva pergerakan kurs USD/IDR sampai dengan bulan Januari 2007 beserta dengan indikator perdagangan Triple

  Cross-over Exponential Moving Average 126

  Lampiran xvi Perhitungan 4-Day Exponential Moving Average dan kurva pergerakan harga mata uang USD/IDR dengan indikator perdagangan 4-Day Exponential Moving Average untuk bulan Februari 2007 127

  Lampiran xvii Perhitungan 9-Day Exponential Moving Average dan kurva pergerakan harga mata uang USD/IDR dengan indikator perdagangan 9-Day Exponential Moving Average untuk bulan Februari 2007 129

  Lampiran xviiiPerhitungan 18-Day Exponential Moving Average dan kurva pergerakan harga mata uang USD/IDR dengan indikator perdagangan 18-Day Exponential Moving Average untuk bulan Februari 2007 131

  Lampiran xix Kurva pergerakan kurs USD/IDR sampai dengan bulan Februari 2007 beserta dengan indikator perdagangan Triple

  133

  Cross-over Exponential Moving Average

  Lampiran xx Perhitungan 4-Day Exponential Moving Average dan

  Lampiran xxii Perhitungan 18-Day Exponential Moving Average dan kurva pergerakan harga mata uang USD/IDR dengan indikator perdagangan 18-Day Exponential Moving Average untuk bulan Maret 2007 138

  Lampiran xxiiiKurva pergerakan kurs USD/IDR sampai dengan bulan Maret 2007 beserta dengan indikator perdagangan Triple

  Cross-over Exponential Moving Average 140

  

ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE TREND UNTUK MENILAI KEPUTUSAN

PERDAGANGAN VALUTA ASING (VALAS) DENGAN MENGGUNAKAN

INDIKATOR PERDAGANGAN TRIPLE CROSS-OVER EXPONENTIAL

  Untuk Periode 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2006

  

Anggita Vinantia

  NIM: 032114062 Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode trend dapat membantu para traders untuk menilai pengambilan keputusan dalam perdagangan valuta asing dengan menggunakan indikator perdagangan Triple Cross- over Exponential Moving Average.

  Jenis penelitian adalah studi empiris. Data penelitian diperoleh me lalui

  

website: www.bi.go.id . Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan

  metode trend terhadap pergerakan kurs mata uang Rupiah terhadap Dollar (USD/IDR) dan mengkaitkannya dengan indikator perdagangan Triple Cross-over untuk menilai keputusan perdagangan (membeli atau

  Exponential Moving Average menjual) valuta asing.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode trend dapat digunakan dalam membantu para traders dalam pengambilan keputusan perdagangan valuta asing, terbukti dengan adanya pembalikan arah dari arah trend setelah diambilnya suatu keputusan perdagangan (membeli/ buy atau menjual/ sell). Setelah diambil keputusan untuk membeli valuta asing, trend akan menunjukkan pembalikan arah dari

  

downtrend menjadi uptrend. Sedangkan setelah diambil keputusan untuk menjual

  valuta asing, trend akan menunjukkan pembalikan arah dari uptrend menjadi

  

ABSTRACT

THE UTILIZING OF TREND METHOD TO EVALUATE THE

DECISION MAKING OF FOREIGN EXCHANGE (FOREX) TRADING

WITH USED TRADING INDICATOR TRIPLE CROSS-OVER

EXPONENTIAL MOVING AVERAGE

  st st

  For Time Period of January 1 2006 until December 31 2006

  

Anggita Vinantia

  NIM: 032114062 Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2007

  The aim of this study was to find out whether the trend method could help the traders to evaluate the decision making of foreign exchange trading using the trading indicator of Triple Cross-over Exponential Moving Average (EMA).

  The research was an empirical study. The data was obtained from website:

  

www.bi.go.id . The analysis method used was the trend method on Rupiah to Dollar

  (USD/IDR) movement and related it with Triple Cross-over EMA trading indicator to make decision of foreign exchange trading (buy or sell decision).

  The result of this study indicated that trend method could help the traders to make foreign exchange trading decision. It could be seen from the reversal of trend line direction after a decision making of foreign exchange trading (either buying or selling). When the traders decided to buy the foreign exchange, the trend line indicated a reversal direction from downtrend into uptrend. Whereas, when the traders decided to sell foreign exchange, the trend line would indicate reversal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi merupakan penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode tertentu (Jogiyanto, 2005:5). Investasi dilakukan dalam rangka untuk mendapatkan tingkat kepuasan yang tinggi di masa yang akan datang. Pilihan-pilihan berinvestasi beragam macamnya, dari yang tidak beresiko

  (seperti sertifikat Bank Indonesia), resiko yang kecil, dan sampai dengan yang sangat beresiko. Tingkat resiko yang akan terjadi sangat berpengaruh pada return yang akan diterima kelak. Menurut Jogiyanto (2000:137), “Terdapat hubungan positif antara return ekspektasi dengan resiko”. Jadi bila kita ingin mendapatkan return yang tinggi kita juga harus mau berinvestasi dengan tingkat resiko yang besar.

  Berinvestasi di bursa valas merupakan salah satu pilihan dari berbagai macam pilihan berinvestasi. Berinvestasi di bursa valas menghasilkan return yang

  Saat ini berinvestasi di bursa valas telah menjadi alternatif yang sangat populer, karena ROI (return on Investment ) atau tingkat kembalian investasinya dapat melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya. Rata-rata ROI (Return on

  ) lebih dari 5%-10% per bulannya, bahkan bisa mencapai 100% untuk

  Investment

  . Hal ini banyak menarik para investor untuk beralih

  professional traders

  berinvestasi di bursa valas. Dengan pergerakan yang cepat tersebut terdapat resiko yang tinggi apabila kita tidak mempunyai pengetahuan yang cukup serta pengaturan manajemen keuangan yang baik.

  Bursa valas merupakan suatu pasar keuangan yang memperdagangkan atau mentransaksikan berbagai valuta asing, dan harga yang terbentuk di bursa valas merupakan pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply) (Hidayat, 2005:2). Perdagangan valas ini melibatkan beberapa bursa-bursa valas utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Pergerakan pasar valas ini berputar dimulai dari pasar New Zealand dan Australia yang berlangsung pada pukul 05.00-14.00 WIB, berlanjut ke pasar Asia, yaitu Jepang, Singapura dan Hongkong yang berlangsung pada pukul 07.00-16.00 WIB, kemudian ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pada pukul 13.00-22.00 WIB, fluktuatif dan sangat sulit untuk diprediksi dan sangat erat kaitannya dengan pengaruh-pengaruh fundamental yang terjadi.

  Dalam perdagangan valuta asing, biasanya para traders bertujuan ingin mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan memanfaatkan perbedaan harga kurs pada saat membeli dengan pada saat menjual valuta asing tersebut. Mereka biasanya membeli pada saat harga kurs suatu valuta asing berada di posisi yang rendah, lalu menjualnya kembali pada saat harga kurs mata uang tersebut tinggi.

  Menjadi seorang traders di bursa valuta asing merupakan tindakan yang tidak mudah. Para traders harus dapat menentukan kebijakan seefektif dan seefisien mungkin mengenai pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual valuta asing dengan kurs harga yang berfluktuatif tersebut. Para traders harus dapat menentukan posisi yang tepat untuk membeli valuta asing atau pada saat menjual valuta asing, karena apabila traders salah dalam mengambil keputusan maka akan terjadi tingkat kerugian yang cukup besar. Begitu pula sebaliknya, apabila traders mengambil keputusan yang tepat maka keputusan tersebut akan dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Inflasi, Balance of payment (BOP), dan Interst Rate. Sedangkan alat yang digunakan dalam analisis teknikal, yaitu charting (yang terdiri dari Bar Chart,

  

Candlestick chart , dan Point and Figure Chart.) dan quantitative model (yang

  terdiri dari Moving Average, Bollinger bands, relative Strength Index, dan ).

  Stochastics.

  Identifikasi atas trend harga adalah suatu hal yang mutlak untuk meraih sukses di dalam trading. Kita dapat mengambil keputusan untuk menjual atau membeli valuta asing dengan mengikuti trend harga dan dapat keluar dari trade (exit strategy) ketika pergerakan harga mulai tidak berada dalam trend, baik trend dalam posisi naik atau turun.

  Oleh karena analisis trend merupakan salah satu faktor yang dapat membantu menentukan sukses tidaknya di dalam trading, penulis ingin mencoba menganalisis pergerakan pasar dengan trend yang dibantu dengan menggunakan indikator perdagangan Exponential Moving Average. Dengan menggunakan indikator perdagangan Exponential Moving Average ini di harapkan dapat memberikan informasi secara akurat dalam pengambilan keputusan untuk membeli dan menjual valuta asing.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang ingin dirumuskan oleh penulis adalah apakah penggunaan metode trend dapat membantu para traders valuta asing dalam menilai pengambilan keputusan dalam perdagangan valuta asing?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode trend dapat membantu dalam menilai pengambilan keputusan dalam perdagangan valuta asing. Dengan penggunaan trend tersebut kita dapat menentukan posisi yang baik untuk membeli atau menjual valuta asing dan melakukan peramalan terhadap kecenderungan pergerakan harga valuta asing di masa yang akan datang.

  D. Pembatasan Masalah

  Dalam penelitian ini penulis hanya melakukan analisis terhadap satu mata uang Dollar Amerika terhadap Rupiah Indonesia (USD/IDR), yang akan dinilai

  Tingkat harga yang digunakan dalam analisis ini merupakan indeks harga penutupan yang terjadi pada tahun 2006.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

  1. Para traders valuta asing (forex) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi para pedagang (traders) valuta asing untuk menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan manajemen keuangannya untuk membeli atau menjual valuta asing (forex) di bursa valas.

  2. Investor Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi para investor maupun calon investor pada saat atau dalam rencana berinvestasi di bursa valas.

  3. Universitas Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bacaan dan dapat memberikan informasi khususnya mengenai berinvestasi di bursa valas.

F. Sistematika Penulisan

  Bab I membahas mengenai latar belakang yaitu mengenai alasan mengapa penulis mengambil topik yang akan dibahas dalam skripsi ini, perumusan masalah yaitu mengenai hal- hal yang akan penulis bahas, tujuan penulisan skripsi, metode yang akan digunakan dalam penulisan skripsi, dan sistematika penulisan.

  Bab II membahas mengenai landasan teori yang akan digunakan di dalam penulisan skripsi, yang terdiri dari: pengertian valuta asing (Foreign Exchange), pengertian bursa valuta asing (Foreign Exchange Market), perdagangan valuta asing, analisis fundamental (Fundamental Analysis), analisis teknikal (Technical

  , dan analisis Trend.

  Analysis)

  Bab III menjabarkan me ngenai jenis penelitian, waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.

  Bab IV berisi tentang gambaran singkat mengenai bursa valuta asing (Foreign , dan mata uang rupiah sebagai objek penelitian. Exchange Market) Bab V menguraikan mengenai deskripsi data dan uraian secara terperinci mengenai analisis dari penelitian yang sudah dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Valuta asing (Foreign Exchange), Bursa Valas (Foreign Exchange Market), dan Perdagangan Valuta Asing.

1. Pengertian Valuta Asing (Foreign Exchange)

  Valuta asing (valas) atau foreign exchange (forex) merupakan salah satu alat ekonomi yang berpengaruh atas pemenuhan kebutuhan pokok kehidupan manusia moderen dan global pada saat ini, baik secara perorangan maupun secara berkelompok. Seperti fungsi uang, valuta asing juga memiliki fungsi sebagai alat pembayaran, tukar- menukar, kesatuan hitung, penyimpana n, dan pengukur kekayaan (Hady, 2001:11).

  Valuta asing atau foreign exchange atau foreign currency dapat diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional dan yang mempunyai catatan kur s resmi pada bank sentral (Hady, 2001:15).

  Terdapat ratusan mata uang yang digunakan di puluhan negara di dunia Rupiah Indonesia diberi kode IDR. Berikut adalah beberapa mata uang di dunia beserta dengan ISO Code-nya (Berlianta, 2006:23):

Tabel 2.1. Beberapa Mata Uang Dunia

  Nama Kode Negara Asal Rupiah

  IDR Indonesia Dollar Amerika USD USA Euro EUR Negara- negara Eropa Swiss Frank CHF Swiss Mark Jerman DEM Jerman Yen JPY Jepang Poundsterling GBP Inggris Dollar Australia AUD Australia Dollar Selandia Baru NZD Selindia Baru Dollar Singapura SGD Singapura Ringgit MYR Malaysia Bath THB Thailand Peso PHP Philipina Frank Perancis FRF Perancis Frank Belgia BEF Belgia Guilder NLG Belanda Lira

  ITL Italia Peseta ESP Spanyol Danish Kroner DKK Denmark Norwegian Kroner NOK Norwegia Dollar Kanada CAD Kanada

  Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai , yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang-kadang

  hard currency

  mengalami apresiasi atau kenaikan nilai dibandingkan dengan mata uang lainnya (merupakan mata uang yang dimiliki oleh negara-negara industri maju, seperti Dollar Amerika (USD), Euro (EUR), Yen Jepang (JPY),

  Inggris (GBP), Dollar Australia (AUD), dan Franc Swiss

  Poundsterling

  (CHF).). Sedangkan soft currency adalah mata uang yang nilainya relatif merupakan mata uang dari negara-negara berkembang seperti Rupiah (IDR), Bhat Thailand (THB), dan sebagainya.).

  Berikut ini adalah profil dan karakteristik dari lima mata uang yang paling banyak diperdagangkan di pasar valuta asing, yaitu (Darmawan, 2007:14): a. Dollar Amerika (USD)

  US Dollar merupakan mata uang utama di dunia sejak pasca Perang Dunia

  II, hal ini dikarenakan Amerika Serikat merupakan satu-satunya negara besar yang perekonomiannya tetap stabil karena tidak merasakan dampak Perang Dunia I maupun II secara langsung seperti yang dialami negara- negara Eropa. US Dollar smakin kuat sejak digelarnya konferensi mengenai nilai tukar dunia yang diadakan di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat pada tahun 1944 yang merupakan penanda berlakunya system Fixed Exchange Rate dimana nilai tukar suatu mata uang dipatok nilainya secara tetap dan nilai mata uang tersebut harus di oleh cadangan emas di masing- masing negara. Pada akhir tahun

  back up

  60-an dan awal 70-an sistem Fixed Exchange Rate tidak digunakan dan digantikan dengan sistem Free Floating, namun US Dollar tetap perekonomian paling kuat di Asia. Sebagai negara industri yang tidak memiliki sumber-sumber bahan baku industri di dalam negeri, perekonomian Jepang dan nilai tukar Yen menjadi tergantung pada kepada fluktuasi harga bahan mentah dan minyak bumi di pasar internasional.

  Nilai tukar Yen juga tergantung pada tingkat ekspor, oleh karena itu nilai tukar Yen selalu dijaga oleh bank central Jepang supaya tidak menguat secara pesat untuk tetap menjaga daya saing produk-produk Jepang di pasar internasional.

  c. Great Britain Poundsterling (GBP) Poundsterling adalah mata uang utama dunia sebelum Perang Dunia sehingga perdagangan internasional pada saat itu banyak menggunakan mata uang ini, namun setelah kehancuran ekonomi Eropa pasca Perang Dunia, peran mata uang utama diambil alih oleh US Dollar. Nilai tukar Pondsterling sangat dipengaruhi oleh harga minyak mentah, sehingga sering disebut sebagai Petro Currency.

  d. Euro (EUR) Euro pertama kali diluncurkan pada tahun 1999 sebagai mata uang tunggal

  Dollar untuk menjadi mata uang internasional dalam transaksi perdagangan internasional.

  e. Franc Swiss (CHF) Franc Swiss merupakan mata uang yang relatif stabil, hal ini dikarenakan dampak dari kenetralan negara tersebut dalam konflik yang melanda dunia. Walaupun pangsa pasarnya lebih kecil dibandingkan mata uang kuat dunia lainnya tetapi Franc Swiss cukup banyak diperdagangkan di pasar valuta asing.

2. Pengertian Bursa Valas (Foreign Exchange Market)

  Bursa valas adalah suatu bursa untuk menjual atau membeli valuta asing, dimana harga yang terbentuk dalam pasar valuta asing merupakan hasil pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply).

  Bursa atau pasar valuta asing (foreign exchange market) dapat diartikan sebagai tempat atau wadah atau sistem dimana perorangan, perusahaan, dan bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau permintaan (demand) dan penjualan atau a. Spot Market

  Spot marke t merupakan pasar dimana transaksi pembelian dan

  penjualan valuta asing dilakukan berdasarkan nilai tukar yang terjadi pada saat transaksi (spot rate), perjanjian di dalam spot market penyerahan dilakukan dua hari kemudian (T+2).

  Misalkan pada tanggal 22 Desember 2005 seorang pengusaha Indonesia memerlukan valuta asing sebanyak USD10,000 untuk keperluan studi anaknya yang berada di luar negri. Untuk mendapatkan USD10,000 tersebut, pengusaha tersebut menghubungi bank devisa atau money changer dan menanyakan selling spot rate dan kurs jual spot USD pada tanggal tersebut, misalnya Rp6000/USD. Maka pengusaha tersebut harus menyerahkan uang sebanyak

  10 , 000 6000 / 60 . 000 . 000 , dan bank devisa atau USD × Rp USD = Rp money changer tersebut harus menyerahkan valas sebanyak USD10,000 selambat- lambatnya pada tanggal 24 Desember 2005.

  b. Forward Market Pasar forward merupakan pasar dimana transaksi pembelian ini terjadi karena adanya ketidakpastian atau fluktuasi dari kurs

  market valuta asing.

  Misalkan suatu perusahaan di Indonesia memerlukan dana untuk pembelian mesin produksi dari Amerika seharga USD15,000 dalam jangka waktu 120 hari atau 4 bulan. Karena fluktuasi kurs yang tidak menentu maka perusahaan tersebut melakukan forward contract dengan bank dengan kurs forward 120 hari Rp7000/USD (pada saat itu, tanggal 1 Februari 2005 adalah Rp6000/USD). Pada waktu jatuh tempo setelah 4 bulan, maka perusahaan akan mendapat kepastian memperoleh dana sebesar USD15,000 dengan membayar sebesar USD15,000 x Rp7000 = Rp105.000.000.

  c. Futures Market Pasar futures merupakan bentuk khusus dari pasar forward dimana transaksi pembelian dan penjualan valuta asing dilakukan pada suatu bursa resmi. Transaksi yang dilakukan merupakan transaksi yang telah distandarisasi oleh suatu regulasi atau aturan tertentu. Transaksi perdagangan di pasar futures dilakukan secara face to face di trading atau money changer atau pedagang valuta asing, kurs jual selalu lebih tinggi dari kurs beli atau sebaliknya kurs beli selalu lebih rendah dari kurs jual, kurs jual atau beli suatu mata uang (valuta asing) adalah sama dengan kurs beli atau jual mata uang lawannya (sebagai contoh kurs jual atau beli USD adalah sama dengan kurs beli atau jual Yen). Menurut Hidayat (2005:4) terdapat enam pelaku di pasar valuta asing, yaitu sebagai berikut: 1). Individu

  Merupakan individu- individu yang terjun di pasar valuta asing yang termotivasi oleh kebutuhan bisnis atau pribadinya.

  2). Institusi Merupakan institusi yang memanfaatkan pasar valuta asing untuk kebutuhan bisnis.

  3). Perbankan Perbankan disini berperan sebagai penyedia produk atau jasa yang berkaitan dengan valuta asing, seperti tabungan valas, deposito valas, dan transfer valas. kepentingan ekonomi negaranya, atau dengan tujuan untuk menstabilkan posisi nilai tukar mata uang negaranya.

  5). Spekulan Tujuan dari para spekulan bermain di pasaar valuta asing adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan memanfaatkan selisih dari kurs jual dan kurs beli. Biasanya mereka membeli suatu mata uang pada saat harga rendah, lalu menjualnya kembali pada saat mata uang tersebut tinggi. 6). Pialang Pasar Valuta Asing

  Pialang pasar valuta asing adalah perantara yang menghubungkan antara pihak yang membutuhkan dan menawarkan valuta asing di pasar valuta asing. Pialang besar valuta asing akan memperoleh fee atau brokeage.

3. Pengertian Perdagangan Valuta Asing

  Transaksi valuta asing adalah pertukaran satu mata uang dengan mata uang lainnya dengan kurs yang berlaku. Kurs disini menunjukan harga suatu terhadap mata uang Yen Jepang USD/JPY 120.01 yang berarti

  base currency satu USD setara dengan 120.01 JPY.

  Dalam transaksi valuta asing, harga beli dan harga jual dari suatu valuta asing dinyatakan dalam kuotasi bid/ ask atau bid/ offer. Bid disini merupakan tingkat harga dimana pedagang valuta asing bersedia untuk membeli (tingkat harga dimana kita dapat menjual base currency), sedangkan ask atau offer merupakan tingkat harga dimana para pedagang valuta asing bersedia untuk menjual (tingkat harga dimana kita dapat membeli base currency). Kuotasi kurs bid/ ask bersifat resiprokal, yang berarti diikuti dengan penjualan valuta asing yang lain.

  Setelah melakukan transaksi menjual dan membeli valuta asing, terdapat selisih antara kurs bid dan ask dimana bid selalu lebih rendah dari ask. Selisih antara bid dan ask tersebut disebut dengan spread yang merupakan tingkat keuntungan dengan menjual valuta asing dengan harga yang lebih tinggi saat membeli. Besarnya spread antara bid dan ask dapat ditunjukan dengan satuan atau point. Untuk USD/JPY, 1 pip adalah dua angka desimal dibelakang

  pip

  koma (0,01). Sebagai contoh dengan kurs USD/JPY 122.92/95, maka

B. Analisis Fundamental (Fundamental Analysis) dan Analisis Teknikal (Technical Analysis).

1. Analisis Fundamental (Fundamental Analysis)

  Analisis fundamental (fundamental analysis) merupakan suatu studi yang berkaitan dengan faktor- faktor yang mempengaruhi perekonomian suatu negara. Melalui metoda ini dapat dilakukan prediksi terhadap pergerakan harga dan kecenderungan pasar dengan menganalisa indikator-indikator ekonomi, kebijakan pemerintah, dan faktor- faktor lain yang berpengaruh terhadap fundamental perekonomian.

  Beberapa indikator yang digunakan untuk melihat fundamental suatu negara, antara lain: a. Gross National Product (GNP)

  Gross national product atau pendapatan nasional bruto merupakan jumlah

  total barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang berdomisili di dalam negeri maupun luar negeri.

  b. Gross Domestic Product (GDP)

  Gross domestic product atau pendapatan domestik bruto adalah jumlah c. Inflasi Inflasi merupakan peningkatan tingkat harga secara umum dalam suatu perekonomian. Kenaikan inflasi yang melebihi tingkat inflasi negara lain akan dapat menurunkan nilai tukar negara terseut. Inflasi dapat diakibatkan karena adanya kelebihan permintaan (demand-pull inflation) atau karena adanya peningkatan biaya faktor input atau cost-push inflation (Hidayat, 2005:22).

  d. Balance of Payment (BOP) atau neraca pembayaran internasional adalah

  Balance of payment

  catatan semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk suatu negara dengan penduduk luar negri untuk suatu periode.

  Bagi para trader, posisi yang biasanya dilihat adalah posisi saldo perubahan cadangan devisa (change of forex reserve) yang mencerminkan posisi saldo valuta asing yang dimiliki suatu negara. Tanda positif menunjukan BOP surplus yang akan menimbulkan efek positif berupa relatif stabilnya nilai tukar negara tersebut, dan tanda negatif menunjukan

2. Analisis Teknikal (Technical Analysis)

  Menurut Hidayat (2005:29), analisis teknikal merupakan suatu studi dan “seni” yang dipakai untuk mengindera kecenderungan harga yang akan datang menggunakan chart maupun perhitungan matematis.

  Terdapat dua jenis alat yang dapat dipakai dalam analisis teknikal, yaitu: a.

   Charting

  Jika dikaitkan dengan harga yang terbentuk di pasar, chart dapat diartikan sebagai gambaran akibat dari para pelaku pasar dalam melakukan aktivitas jual-beli yang digambarkan dalam bentuk grafik. Beberapa tipe chart yang banyak digunakan, antara lain: 1)

  Bar Chart Bar chart adalah chart atau grafik berbentuk balok tegak lurus yang

  menggambarkan harga tertinggi (the highest price) dan harga terendah (the lowest price). Diantara harga tertinggi dan harga terendah tersebut, terdapat harga pembukaan (opening price) yang terletak di sisi kiri dan harga penutupan (closing price) yang terletak di sisi kanan (lihat lampiran i).

  3)

  Point and Figure Chart Point and figure chart terbentuk dari kombinasi “X” dan “O” yang

  menggambarkan kenaikan (increase) dan penurunan (decline) harga. “X” menunjukan pebelian (kenaikan harga) karena demand melebihi

  supply,

  dan “O” menunjukan adanya penjualan (penurunan harga) karena supply melebihi demand (lihat lampiran iii).

  b.

   Quantitative Model Quantitative model merupakan analisis teknikal yang menggunakan hasil

  dari model dan persamaan matematis untuk kemudian dituangkan dalam bentuk grafik, yang kemudian grafik tersebut digunakan sebagai indikator teknikal untuk memprediksi harga dan pasar. Model- model kuantitatif yang banyak dipakai oleh para analis teknikal, antara lain:

  1). Moving Average (MA) Moving averages

  atau rata-rata bergerak adalah salah satu trend indikator yang dilakukan dalam mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari rata-ratanya kemudian menggunakan rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang. Metode ini Pedoman yang digunakan dalam jual-beli dengan menggunakan

  moving average , adalah:

  a) Isyarat beli ditandai apabila kurva MA jangka pendek dan jangka menengah memotong dari bawah sampai ke atas kurva MA jangka panjang.

  b) Isyarat jual ditandai bila kur va MA jangka pendek dan jangka menengah memotong dari atas sampai ke bawah kurva MA jangka panjang.

  2) Relative Strength Index (RSI)

  adalah sebuah oscillator (aliran) yang

  Relative strength index

  mengukur kekuatan valuta asing dengan cara memonitor (memantau) perubahan-perubahan yang terjadi pada harga penutupan. RSI mempunyai jarak antara 0 sampai dengan 100. Suatu valuta asing dikatakan overbought (O/B) jika berada pada level sekitar 70 dan menandakan saatnya untuk menjual, sedangkan jika RSI berada pada level 30, valuta asing dikatakan oversold (O/S) dan menandakan saatnya untuk membeli (lihat lampiran v). b) Isyarat jual ditandai saat RSI kembali merosot ke bawah level 70 (ambang atas).

  3) Stochastics

  didasarkan pada teori bahwa harga

  Stochastics oscillator

  cenderung ditutup mendekati batas atau rentang perdagangan selama kencenderunga n meningkat. Stochastic oscillator berjalan dikisaran level 0 sampai dengan 100, dimana tingkat 20 adalah oversold dan tingkat 80 adalah overbought. Oscillator ini bergerak dengan 2 garis, yaitu garis %K yang biasanya ditampilkan dengan garis utuh dan garis %D yang biasanya ditampilkan dengan garis putus-putus (lihat lampiran iv).

  Cara bertransaksi dengan menggunakan stochastic, yaitu:

  a) Beli ketika oscillator, garis %K atau %D, turun di bawah tingkat tertentu (missal 20) dan kemudian naik ke atas tingkat tersebut.

  Jual ketika oscillator naik ke atas tingkat tertentu (misalnya 80) dan kemudian turun di tingkat tersebut.

  b) Beli ketika %K naik ke atas garis %D, lalu jual ketika %K turun

C. Analisis Trend

  Suatu deret berkala (time series) merupakan serangkaian pengamatan atau observasi yang dilakukan pada waktu-waktu tertentu, biasanya dengan interva l- interval yang sama (R. Spiegel, 1994:301). Grafik dari deret berkala dapat digambarkan sebagai titik yang bergerak menurut berlalunya waktu, dan dalam banyak hal dapat diibaratkan seagai suatu partikel fisik yang bergerak karena pengaruh kekuatan-kekuatan fisik. Akan tetapi sebagai ganti dari kekuatan fisik tersebut mungkin disebabkan oleh suatu kombinasi kekuatan-kekuatan ekonomi, sosiologi, psikologi, dan kekuatan-kekuatan lainnya.

  Gerakan- gerakan khas dari deret berkala dapat digolongkan ke dalam empat kelompok utama, yang sering disebut komponen-komponen deret berkala, yaitu (R. Spiegel, 1994:302):

  1. Gerakan jangka panjang atau sekuler yang merujuk kepada arah umum dari grafik deret berkala yang meliputi jangka yang panjang.

  2. Gerakan siklis (cyclical movements) atau variasi siklis yang merujuk kepada gerakan naik-turun dalam jangka panjang dari suatu garis atau kurva trend.

  3. Gerakan musim (seasonal movements) atau variasi musim merujuk kepada peristiwa-peristiwa kebetulan seperti banjir, pemogokan, pemilihan umum, dan sebagainya.

  Trend merupakan gerakan jangka panjang, lamban dan berkecenderungan menuju ke satu arah, arah menaik atau menurun. Dengan kata lain trend merupakan rata-rata perubahan dalam jangka panjang (Subagyo dan Djarwanto, dalam Irniyusnita, 2006:10). Trend secara mendasar merupakan petunjuk dari pergerakan harga suatu sekuritas. Trend harga dapat dikatakan naik (Uptrend) jika arah pergerakan harga telah melewati batas tertinggi pada waktu sebelumnya, atau telah bergerak naik melewati batas terendah dari harga pada waktu sebelumnya, dimana jika pasar menunjukkan dalam kondisi uptrend sebaiknya investor melakukan posisi beli karena keuntungan yang akan didapatkan relatif lebih besar. Sedangkan trend dikatakan menurun (Downtrend) jika pergerakan harga telah bergerak turun melewati harga tertinggi sebelumnya atau bergerak turun melewati harga terendah sebelumnya, jika pasar dalam kondisi downtrend sebaiknya investor melakukan posisi jual atau tidak mengambil posisi beli sehingga dapat terhindar dari kerugian. Jika pergerakan harga tidak menunjukan serangkaian pergerakan searah, baik itu turun atau naik, maka bisa dikatakan

  1. Trend dapat berfungsi sebagai semacam “alarm” atas pergerakan harga sehingga kita dapat melakukan tindakan dini untuk menyikapi perubahan harga yang terjadi.

  2. Trend dapat memberikan informasi atas analisis teknikal yang digunakan untuk melakukan indikasi dan konfirmasi akhir atas perubahan pergerakan harga.

  3. Trend dapat berfungsi sebagai alat prediksi dari pergerakan harga yang akan terjadi dimasa yang akan datang. merupakan seperangkat analisis teknikal yang memberikan

  Moving average

  nilai rata-rata atas perubahan harga sekuritas sehingga dapat memberikan informasi yang lebih mudah ditangkap untuk analisis dan mengantisipasi trend (Hendarto, 2005:91). Moving average dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu

  

Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA). Simple

  (SMA) dihitung dengan cara mengambil nilai rata-rata dari harga

  moving average

  suatu sekuritas pada rentang waktu tertentu. SMA baik digunakan ketika harga bergerak di dalam trend, ketika harga tidak bergerak di dalam trend maka indikator SMA dapat memberikan signal yang salah untuk kebutuhan forecast sekuritas. Berdasarkan rentang waktu yang digunakan, kurva Moving average dikelompokan menjadi 3 macam yaitu kurva jangka pendek (Short Term), kurva jangka mene ngah (Mid Term), dan Kurva jangka panjang (Long Term).

  Jadi, trend dapat diartikan sebagai kecenderungan terhadap suatu gejala. Kecenderungan ini muncul karena adanya perubahan harga dan faktor- faktor lain yang selalu berubah. Trend yang terjadi di dalam pasar valuta asing sangat berpengaruh pada keputusan untuk membeli atau menjual valuta asing, karena dengan adanya trend tersebut kita dapat memprediksi naik atau turunnya harga yang akan terjadi berdasarkan pada kecenderungan harga yang terjadi sebelumnya.