Evaluasi kinerja perusahaan di tinjau dari perkembangan laba kotor : studi kasus CV. Rimba sentosa - USD Repository
EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DI TINJAU
DARI PERKEMBANGAN LABA KOTOR
Studi Kasus CV. Rimba Sentosa
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Siwi Pertiwi
031334040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DI TINJAU
DARI PERKEMBANGAN LABA KOTOR
Studi Kasus CV. Rimba Sentosa
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Siwi Pertiwi
031334040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
MOTTO Segala yang tak mungkin di dunia ini akan menjadi mungkin dan nyata v kalau kita mau berusaha dan berdoa, karena hidup adalah sebuah perjuangan dan harapan kibarkanlah dan kembangkanlah layar kapalmu agar tetap bisa berlayar ditengah sapuan gelombang. Laluilah hidup ini dengan selalu tersenyum walaupun hatimu sakit karena v hinaan dan cemoohan dari orang lain, jadikanlah hinaan dan cemoohan orang lain itu sebagai cambuk supaya kita bisa lebih maju dan lebih baik dari mereka.
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk : B apa di Surga, Tuhan Y esus Kristus, B unda Maria, Para orang Kudus Ayahanda Kendang Slamet dan I bunda Sumarti Adikku Sapta Wibawa Pendamping H idupku “ Cornelius H ery Setyawan “ Seluruh teman-teman seperjuanganku
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Juli 2008 Penulis
Siwi Pertiwi
ABSTRAK
EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DI TINJAU DARI
PERKEMBANGAN LABA KOTOR
Studi Kasus pada CV. Rimba Sentosa
Siwi Pertiwi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2008
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Kinerja perusahaan bagian produksi ditinjau dari perkembangan laba kotor dari tahun 2004, 2005 dan 2006 di CV. Rimba Sentosa. (2) Kinerja perusahaan bagian pemasaran ditinjau dari perkembangan laba kotor dari tahun 2004, 2005 dan 2006 di CV. Rimba Sentosa. Penelitian studi kasus ini dilakukan di CV. Rimba Sentosa Jl. Pattimura No. 23, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo bulan September sampai Oktober 2007. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis selisih laba kotor.
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Kinerja bagian produksi menurun, hal ini ditunjukkan adanya selisih harga-harga pokok penjualan yang bersifat merugikan. Kinerja bagian produksi meningkat, hal ini ditunjukkan adanya selisih kuantitas HPP yang bersifat menguntungkan. (2) Kinerja bagian pemasaran meningkat, hal ini ditunjukkan adanya selisih harga jual yang bersifat menguntungkan. Kinerja bagian pemasaran menurun, hal ini ditunjukkan adanya selisih kuantitas penjualan yang bersifat merugikan. Kinerja perusahaan secara keseluruhan tidak baik, hal ini ditunjukkan selisih kuantitas penjualan bersih bersifat tidak menguntungkan.
ABSTRACT
EVALUATION ON PERFORMANCE OF COMPANY BASED ON GROSS
PROFIT DEVELOPMENT
A CASE STUDY ON CV. RIMBA SENTOSA
Siwi Pertiwi
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2008
The purposes of study are to know: (1) The performance of production department of company perceived from gross profit development from 2004, 2005 and 2006 at CV. Rimba Sentosa. (2) The performance of marketing department perceived from gross profit development from 2004, 2005 and 2006 at CV. Rimba Sentosa Jl. Pattimura No. 23, Tawangsari District, Sukoharjo Regency from September to October 2007.The techniques of collecting data were interviews, observation and documentation. The data analysis technique was Analysis Gross
Variance
According to the data analysis on the company account, the conclusions are: (1) The performance of production department decreased, it was shown by the unfavorable variance of cost of goods sold. The performance of production department increased, it was shown by the favorable variance of cost of goods sold. (2) The performance of marketing department increased, it was shown by the profitable selling price variance. The performance of marketing department decreased, it was shown by the unfavorable variance of quantity goods sold.
Performance of the company as a whole was not good, it was shown by the unfavorable variance of net sales quantity.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Siwi Pertiwi Nomor Mahasiswa :
031334040
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DI TINJAU DARI PERKEMBANGAN LABA KOTOR Studi Kasus CV. Rimba Sentosa
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 05 Agustus 2008 Yang menyatakan ( Siwi Pertiwi )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Para Orang Kudus yang telah membimbing dan memberi kekuatan dan inspirasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “ EVALUASI KINERJA PERUSAHAAN DITINJAU
DARI PERKEMBANGAN LABA KOTOR “. Tujuan dari penulisan skripsi ini
adalah sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, kritik, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing, yang dengan sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dan motivasi, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Saya menghaturkan terimakasih banyak ya Pak tanpa bimbingan dari Bapak penulis tidak bisa apa-apa.
5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si. dan Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. Selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan menyempurnakan hasil skripsi.
6. Para Dosen Program Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Semua karyawan di Sekretariat Pendidikan Akuntansi (Mbak Aris dan Pak Wawik) terimakasih atas segala pelayanan dan bantuannya selama penulis kuliah di USD.
8. Bapak Ir. S. Wisnu Broto dan Ibu Sri Indarwati, A. Md yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Bapak Winarno, A.Md yang dengan sabar meluangkan waktunya untuk membimbing penulis pada saat melakukan penelitian.
10. Bapak S. Kendang dan Ibu Sumarti yang tercinta, untuk segala kasih sayang, kesabaran,dan doa-doanya serta pengorbanannya baik moral maupun materiil sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
11. Adiku Sapta Wibawa atas segala doa dan dukungannya ( ndon belajar yang rajin ya sudah di SMP lho!!!).
12. Ayah makasih ya atas segala doa, motivasi dan kasih sayangnya, yah mama sudah lulus nich…
13. Om Nardi@keluarga, om Prapto@keluarga, pakde Giyono@keluarga, pakde Giman@keluarga, bude Wiro terimakasih atas segala doa dan bantuannya.
14. Om Yanto@keluarga, Keluarga besar Mboro, Bapak Ibu Banyuwangi terimakasih atas doanya.
15. Uke, Tari, Wita, Yoyo, Brevi kalian memang sahabat sejatiku yang paling baik…., Pak polisi Kempit ayo bu Brevi cepat diajak merid, gendut cepat lulus ndut,Teman-teman seperjuanganku Yenul, Siskut,Tiara, Suster Yekti, Dwi, Ari, Wulan, Meti, Santi, Wawan, Adel, Septi, Nining, Ana, Lala, Agus, Yudo, Yiska, Encep, Dewi, terimakasih atas bantuan kalian selama kuliah dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini kapan kita bisa kumpul lagi aku kangen ni ma kalian smua………
16. Agnes, mba Ince, Mirul, Susi gendut kapan kita ngobrol lagi ? teman kos Lia, Heni, Rini@mas Joko, Upu, Cenul, Deta terimakasih ya atas tumpangan ngobrol dukungan dan motivasinya. Buat teman-teman seperjuangan di PAK 2003 kelas A dan B, sukses untuk semuanya ya………
17. Semua pihak yangtidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terimakasih atas segala bantuan dalam penyusunan skripsi ini.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis Siwi Pertiwi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii MOTTO ................................................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi ABSTRAK ........................................................................................................... vii ABSTRACT ........................................................................................................ viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 5 C. Batasan Masalah ......................................................................................... 5 D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6 F. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anggaran Laba Kotor ................................................................................. 8
1. Pengertian Anggaran Laba Kotor ......................................................... 8
a. Pengertian Anggaran ...................................................................... 8
b. Pengertian Laba Kotor ................................................................... 9
c. Pengertian Anggaran Laba Kotor ................................................. 10
2. Kegunaan Anggaran Laba Kotor ........................................................ 10
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran laba kotor ............................................................................................ 12
4. Hubungan Anggaran Laba Kotor dengan Manajemen ....................... 14
B. Analisis Anggaran Laba Kotor ................................................................. 15
1. Pengertian Analisis Selisih Laba Kotor ............................................. 15
2. Prosedur Analisis Selisih Laba Kotor ................................................ 17
a. Menghitung Selisih Laba Kotor ................................................... 17
b. Menentukan Penyebab Selisih Laba Kotor .................................. 18
C. Manfaat Analisis Laba Kotor ................................................................... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 26 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 26 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................... 26 D. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 27 E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 27 F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 28
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan ................................................................. 36 B. Lokasi Perusahaan .................................................................................... 38 C. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................... 39 D. Aspek Produksi ........................................................................................ 47 E. Aspek Pemasaran ..................................................................................... 52 F. Aspek Personalia ...................................................................................... 56 BAB V HASIL TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .......................................................................................... 60 B. Analisa Data ............................................................................................. 65 C. Pembahasan .............................................................................................. 87 BAB VI KESIMPULAN A. Kesimpulan ............................................................................................. 118 B. Keterbatasan ........................................................................................... 119 C. Saran ....................................................................................................... 120 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 121 LAMPIRAN ................................................................................................. 122
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar jumlah staf dan karyawan CV Rimba Sentosa …………… 57 Tabel 2 Realisasi Laba Kotor CV Rimba Sentosa tahun 2003 ………….. 61 Tabel 3 Realisasi Laba Kotor CV Rimba Sentosa tahun 2004 ………….. 62 Tabel 4 Realisasi Laba Kotor CV Rimba Sentosa tahun 2005 ………….. 63 Tabel 5 Realisasi Laba Kotor CV Rimba Sentosa tahun 2006 ………….. 64 Tabel 6 Rangkuman Selisih Laba Kotor …………………………………. 86
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi CV Rimba Sentosa ……………………… 40 Gambar 2 Proses Produksi CV Rimba Sentosa ………………………….. 49 Gambar 3 Analisis Selisih Laba Kotor tahun 2004 ……………………... 71 Gambar 4 Analisis Selisih Laba Kotor tahun 2005 ……………………... 78 Gambar 5 Analisis Selisih Laba Kotor tahun 2006 ……………………... 85
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan Analisis Selisih Laba Kotor …………………….. 122 Lampiran 2 Pedoman Wawancara ………………………………………… 131
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya para pengusaha mempunyai tujuan utama yaitu
memperoleh laba semaksimal mungkin dan bahkan meningkatkannya. Laba yang diperoleh perusahaan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Namun laba yang diinginkan tersebut bukan sekedar hasil penjualan yang meningkat saja, tetapi harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Kesesuaian antara rencana dengan hasil yang diperoleh akan meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan (Basu Swasta dan Irawan, 2005 :404).
Besarnya laba perusahaan dapat dihitung dengan mengurangkan semua pendapatan dengan semua biaya dalam satu periode akuntansi yang sama (D. Hartanto, 1976:227). Maka jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dan jumlah biaya dalam periode yang bersangkutan merupakan elemen yang sangat penting dalam menetapkan laba.
Untuk mencapai laba maksimal, perusahaan perlu menyusun perencanaan laba yang akan dicapai untuk periode yang akan datang.
Dengan perencanaan laba kemampuan perusahaan yang dimiliki perusahaan dapat dikerahkan secara terkoordinasi dalam mencapai tujuan utama perusahaan. Rencana laba dapat berupa laba yang dianggarkan atau dapat juga berupa laba tahun sebelumnya. Adanya perencanaan laba tersebut dapat
1 memudahkan tugas manajer. Manajer akan mengerahkan semua kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Namun dalam pelaksanaan kegiatan seringkali terjadi adanya penyimpangan antara laba yang dianggarkan dengan realisasi laba yang dihasilkan. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi tersebut pelu dianalisis dan diinvestigasikan sebab-sebab penyimpangan, sehingga dapat dipakai sebagai alat untuk tujuan analisis. Analisis penyimpangan laba yang dilakukan dengan membandingkan antara laporan laba rugi yang dianggarkan dan laba rugi sesungguhnya. Untuk itu, sebelumnya perlu dipahami konsep-konsep laba yang terdapat dalam laporan laba rugi, yang meliputi: laba kotor, laba usaha, laba bersih sebelum pajak, dan laba bersih setelah pajak.
Laba kotor merupakan hasil penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan. Laba usaha yaitu laba kotor dikurangi dengan biaya komersil yaitu biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum. Laba bersih sebelum pajak adalah laba usaha ditambah saldo penghasilan di luar usaha.
Laba bersih sesudah pajak merupakan laba bersih sebelum pajak dikurangi pajak atas laba.
Laba kotor perlu mendapat perhatian khusus dari manajemen, termasuk juga penyimpangan antara realisasi dan perencanaannya. Laba kotor dianggap sebagai angka yang paling berarti dalam perhitungan laba rugi oleh karena itu, kesadaran yang cepat akan adanya perubahan laba yang mencolok pada laba kotor sangat penting, supaya manajemen dapat mengambil langkah koreksi yang perlu.
Analisis laba kotor merupakan salah satu metode yang paling bermanfaat yang dapat digunakan manajemen dalam rangka mengkaitkan operasi pusat laba dan pusat investasi. Analisis laba kotor bermanfaat untuk mengetahui kinerja perusahaan, khususnya departemen produksi dan departemen pemasaran dengan membandingkan antara laba kotor yang dicapai dengan laba kotor yang dianggarkan.
Selisih laba kotor antara yang dicapai dengan yang dianggarkan disebabkan adanya selisih hasil penjualan atau selisih harga pokok penjua lan atau keduanya. Oleh karena itu selisih laba kotor menjadi tanggung jawab baik departemen pemasaran dan departemen produksi. Departemen pemasaran bertanggung jawab atas selisih harga dan selisih volume penjualan. Sedangkan departemen produksi bertanggung jawab atas selisih harga HPP dan volume HPP
Analisis selisih laba kotor dapat dilakukan dengan membandingkan antara laba kotor yang dicapai pada periode berjalan dan laba kotor yang dianggarkan. Hal ini berarti bahwa manajemen membandingkan pelaksanaan kerja sebenarnya dan anggaran, cara ini merupakan cara pengukuran terbaik dimana prestasi yang benar-benar dicapai dibandingkan dengan apa yang seharusnya dicapai. Tetapi apabila perusahaan tidak menyusun anggaran laba kotor, maka analisi dapat dilakukan dengan membandingkan antara laba kotor yang dicapai pada periode yang berjalan dengan laba kotor pada periode sebelumnya.
Atas dasar latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul : “Evaluasi Kinerja Perusahaan Ditinjau da ri
Perkembangan Laba Kotor “.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasi masalah– masala h yang berhubungan dengan usaha–usaha memaksimumkan laba antara lain:
1. Apakah kinerja perusahaan bagian produksi sudah baik ditinjau dari perkembangan laba kotor dari tahun 2004, 2005 dan 2006 ?
2. Apakah kinerja perusahaan bagian pemasaran sudah baik ditinjau dari perkembangan laba kotor dari tahun 2004, 2005 dan 2006 ?
3. Bagaimana usaha atau strategi perusahaan dalam mempertahankan laba atau meningkatkan laba ?
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini didasarkan pada data yang diperoleh dari perusahaan Rimba Sentosa berupa analisis laba kotor yang terjadi pada tahun 2004, 2005 dan 2006.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari latar belakang tesebut adalah sebagai berikut :
1. Apakah kinerja perusahaan bagian produksi sudah baik ditinjau dari perkembangan laba kotor dari tahun 2004, 2005 dan 2006 di CV Rimba Sentosa ?
2. Apakah kinerja perusahaan bagian pemasaran sudah baik ditinjau dari perkembangan laba kotor dari tahun 2004, 2005 dan 2006 di CV Rimba Sentosa ? E.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan bagian pemasaran sudah baik ditinjau dari perkembangan laba kotor dari tahun 2004, 2005 dan 2006 di CV Rimba Sentosa ?
2. Untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan bagian produksi sudah baik ditinjau dari perkembangan laba kotor dari tahun 2004, 2005 dan 2006 di CV Rimba Sentosa ? F.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya bagi :
1. Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil kegiatan yang telah lalu sebagai bahan pertimbangan manajemen perusahaan di dalam penentuan kebijakan untuk periode mendatang.
2. Universitas Menambah sumber bacaan ilmiah dan referensi perpustakaan.
3. Bagi penyusun
Bagi penyusun penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperoleh pengetahuan dilapangan dan menerapkan teori- teori yang diperoleh di bangku kuliah pada keadaan sesungguhnya yang terjadi dilapangan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anggaran Laba Kotor
1. Pengertian Anggaran Laba Kotor
a. Pengertian anggaran Anggaran atau budget merupakan salah satu cara untuk melakukan pengendalian dalam suatu perusahaan. Pengendalian ini disebut pengendalian anggaran yaitu penguasaan atau memimpin suatu perusahaan dengan suatu anggaran.
1) Menurut Munandar Anggaran (budget) adalah rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang (Munandar,2001:1).
2) Menurut Ahyari Anggaran adalah perencanaan secara formal dari seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang dinyatakan di dalam unit kuantitatif (moneter) (Ahyari, 1998 :8).
3) Menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri Anggaran adalah suatu pendekatan formal dan sistematis daripada pelaksaan tanggung jawab manajemen di dalam perencaan, koordinasi dan pengawasan (Gunawan. A dan Marwan.A,2003: 6).
4) Menurut Polemi dan James. A. dalam bukunya “ Cost Accounting II”
A budget is quantitative expression of management objectives and a tool used to analyze progress toward those objective. An effective budget should be properly coordinated with management and accounting system. Budgets may be short- term (1 year or less) or long term (greater than 1 year) (Polemi and James. A,1983: 1) .
Menurut pendapat polemi dan James. A. tersebut penyusun dapat mengartikan anggaran adalah pernyataan kuantitatif tetang tujuan dan merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis kemajuan dari tujuan tersebut. Anggaran bisa untuk jangka pendek (1 tahun atau kurang) atau jangka panjang (lebih dari satu tahun).
b. Pengertian laba kotor Selisih antara pendapatan-pendapatan dan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Apabila pendapatan lebih besar dari biaya selisih disebut laba, dan apabila pendapatan lebih kecil dari biaya selisihnya disebut rugi.
Laba kotor (gross profit) adalah selisih antara hasil penjualan dan pokok penjualan(Dwi prastowo D dan Rifka Juliaty,2005: 201 ) Laba kotor adalah selisih antara hasil penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan. Hasil penjualan bersih merupakan hasil kali volume produksi yang dijual dengan harga jual perunit dikurangi potongan dan retur penjualan yang terjadi pada suatu periode. Harga pokok penjualan merupakan hasil kali volume produk yang dijual dengan biaya produksi perunit.
c. Pengertian anggaran laba kotor Anggaran laba kotor merupakan laba kotor yang diharapkan yang dapat dicapai pada periode anggaran atau periode akuntansi tertentu (Supriyono, 1989 :180). Besarnya anggaran laba kotor dapat dihitung dengan menselisihkan antara anggaran penjualan dengan anggaran harga pokok penjualan pada periode yang bersangkutan. Anggaran laba kotor bertujuan agar apa yang direncanakan dapat sesuai dengan realisasinya.
2. Kegunaan Anggaran Laba Kotor
Anggaran laba kotor merupakan salah satu cara untuk melakukan pengendalian laba, sehingga anggaran laba kotor dapat digunakan (Munandar, 2001:12-14)
a. Sebagai pedoman kerja Anggaran laba kotor dapat berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
b. Sebagai alat pengkoordiansian kerja Anggaran laba kotor dapat berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.
c. Sebagai alat pengawasan kerja Anggaran laba kotor dapat berfungsi sebagai tolok ukur, alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang dalam anggaran laba kotor dengan apa yang telah dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. Dari perbandingan tersebut dapat diketahui sebab-sebab penyimpangan antara anggaran dengan realisasinya, sehingga dapat pula diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan.
Dari kegunaan anggaran laba kotor seperti diatas maka dengan menyusun angga ran laba kotor akan didapat keuntungan sebagai berikut:
a. Penyusunan anggaran laba kotor merupakan cara manajer merumuskan upaya perencanaan laba kotor.
b. Penyusunan anggaran laba kotor dapat menetapkan tujuan dan sasaran secara pasti yang berfungsi sebagai standar untuk menilai prestasi mereka dikemudian hari. c. Penyusunan anggaran laba kotor mampu menentukan hambatan yang potensial sebelum hambatan tersebut terjadi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Laba Kotor
Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik apabila taksiran- taksiran (forecast) yang termuat didalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya.
Untuk melakukan penafsiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman, yang merupakan faktor- faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menyusun anggaran laba kotor. Faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sebagai berikut : a. Faktor-faktor intern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan itu sendiri. Faktor- faktor tersebut antara lain berupa: 1) Penjualan tahun-tahun yang lalu.
2) Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagainya. 3) Kapasitas produksi yang dimiliki perusahan. 4) Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (kuantitatif) maupun ketrampilan dan keahliannya (kualitatif).
5) Modal kerja yang dimiliki perusahaan. 6) Fasilitas- fasilitas lain yang dimiliki perusahaan. 7) Kebijaksanaan-kebijaksaan perusahaan yang berkaitan dengan pelaksaan fungsi- fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, bidang produksi, bidang pembelanjaan, bidang administrasi maupun bidang personalia.
Faktor-faktor intern ini sering disebut sebagai faktor yang
controllable (dapat diatur), yaitu bahwa perusahaan masih dapat
mengatur dan menyesuaikan faktor- faktor ini dengan apa yang diinginkan untuk masa yang akan datang.
b. Faktor-faktor ekstern, yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain : 1) Keadaan persaingan.
2) Tingkat pertumbuhan penduduk. 3) Tingkat penghasilan masyarakat. 4) Tingkat pendidikan masyarakat. 5) Tingkat penyebaran penduduk. 6) Agama, adat- istiadat dan kebiasaan-kebiasaan masyarakat. 7) Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya maupun keamanan.
8) Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya.
Faktor-faktor ekstern tersebut sering disebut sebagai faktor
uncontrollable (tidak dapat diatur) karena perusahaan tidak mampu
untuk mengaturnya sesuai dengan apa yang diinginkan dalam periode anggaran yang akan datang.
4. Hubungan Anggaran Laba Kotor dengan Manajemen.
Secara sederhana, management diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan (planning), mengadakan pengorganisasian , mengadakan pengarahan dan
(organizing)
pembimbingan mengadakan pengkoordinasian
(directing), (coordinating), serta menngadakan pengawasan (controlling) terhadap
orang-orang dan barang-barang, untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan (Munandar, 2001: 14 -15) Sedangkan fungsi anggaran laba kotor yang pokok adalah sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja serta alat pengawasan kerja. Apabila dibandingkan dengan fungsi- fungsi manajemen tersebut, nampaklah bahwa anggaran laba kotor mempunyai kaitan yang sangat erat dengan manajemen, khususnya yang berhubungan dengan penyusunan recana (planning), pengkoordinasian kerja (coordinating) dan pengawasan kerja (controlling). Dengan demikian nampaklah bahwa anggaran laba kotor sebagai alat manajemen untuk membantu menjalankan fungsi- fungsinya.
B. Analisis Selisih Laba Kotor 1. Pengertian analisa selisih laba kotor
Laba kotor yang sesungguhnya terjadi dari suatu periode ke periode berikutnya sering mengalami perubahan. Disamping itu laba kotor yang sesungguhnya terjadi pada suatu periode ke periode berikutnya, atau perbedaan antara laba kotor yang sesungguhnya dengan laba kotor yang dianggarkan mencapai jumlah yang cukup berarti maka perlu dianalisis untuk mengetahui faktor- faktor penyebabnya. Dari uraian diatas dapat dinyatakan bahwa tujuan analisis selisih laba kotor adalah mencari sebab-sebab perubahan dalam laba kotor. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Supriyono sebagai berikut : Analisa laba kotor merupakan bagian dari analisa laba, yang dimaksud analisa laba kotor adalah memecah- mecah atau membagi menjadi bagian-bagian atau elemen-elemen yang lebih kecil dengan tujuan untuk mentukan penyebab penyimpangan laba kotor dan untuk mengetahui hubungan antara elemen-elemen tersebut (Supriyono, 2000 :179). Sedangkan Polemi dan James. A. dalam bukunya “Cost Accountinng
II” menyatakan bahwa :
Gross profit or gross margin is the exces of sales over cost of good sold. Gross profit analysis is the determination of the increase or decrease in gross profit. Any variances that affect gross profit are reported to management so that corrective steps can be taken (Polemi and James. A., 1983 : 103).
Menurut pendapat polemi dan James. A. tersebut penyusun dapat mengartikan analisa laba kotor adalah usaha menentukn sebab- sebab bertambahnya atau berkurangnya laba.
Perubahan laba kotor perlu di analisis untuk mengetahui sebab- sebab perubahan tersebut, baik perubahan yang menguntungkan (kenaikan) maupun perubahan yang merugikan (penurunan) sehingga dapat diambil kesimpulan untuk periode berikutnya.
Faktor-faktor yang mungkin dapat menyebabkan tejadinya perbedaan atau penyimpangan dalam laba kotor adalah(Abas Kartadinata,1981 : 233)
a. Volume variance atau selisih volume yang disebabkan karena jumlah unit yang sebenarnya terjual lebih banyak atau lebih sedikit di bandingkan dengan jumlah penjualan yang diperkirakan.
b. Price variance atau selisih harga, baik pada tingkat harga jual maupun tingkat biaya.
c. Mix variance atau selisih komposisi, yang disebabkan karena komposisi produk-produk yang dijual tidak sama dengan kompisisi yang diperkirakan.
Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab dari selisih laba kotor tersebut mungkin disebabkan oleh salah satu atau kombinasi dari :
1. Perubahan atau selisih penjualan
a. perubahan atau selisih volume penjualan
b. perubahan atau selisih harga penjualan
2. Perubahan atau selisih harga pokok penjualan a. perubahan atau selisih harga pokok
b. perubahan atau selisih harga pokok penjualan Selisih antara volume penjualan dan selisih volume neto disebabkan oleh dua jenis selisih yaitu selisih komposisi penjualan dan selisih volume penjualan final.
2. Prosedur analisa laba kotor
Analisis selisih laba kotor dapat dihitung dengan cara (Supriyono, 2000:180-189) :
a. menghitung selisih laba kotor selisih laba kotor dapat diketahui dengan cara menghitung selisih laba kotor yang sesungguhnya dan laba kotor yang dianggarkan. Selisih laba kotor dapat dihitung dengan rumus :
SLK = (PS - HpS) – (AP – AHp)
= LKS – ALKKeterangan SLK = Selisih laba kotor PS = Penjualan sesungguhnya HpS = Harga pokok penjualan sesungguhnya AP = Anggaran penjualan AHp = Anggaran harga pokok penjualan LKS = Laba kotor sesungguhnya ALK = Anggaran laba kotor
Sifat selisih : Apabila LKS > ALK, maka selisih laba kotor menguntungkan
LKS < ALK, maka selisih laba kotor merugikan
b. Menentukan penyebab selisih laba kotor 1) Selisih penjualan
SP = ( KS X HJS ) – ( KA X HJA )
= PS – PAKeterangan SP = Selisih penjualan KS = Kuantitas sesungguhnya HJA = Harga jual yang di anggarkan HJS = Harga jual per satuan sesungguhnya PS = Penjualan sesungguhnya PA = Penjualan di anggarkan KA = Kuantitas yang di anggarkan Sifat selisih : Apabila PS > PA, maka selisih penjualan menguntungkan
PS < PA, maka selisih penjualan merugikan Selisih penjualan di analisis dalam dua macam selisih, yaitu:
a) Selisih harga jual
SHJ = ( KS X HJS ) – ( KS X HJA ) = KS X ( HJS – HJA ) Keterangan SHJ = Selisih harga jual KS = Kuantitas sesungguhnya HJS = Harga jual satuan sesungguhnya HJA = Harga jual satuan dianggarkan Sifat selisih : Apabila HJS > HJA, maka selisih harga jual menguntungkan
HJS < HJA, maka selisih harga jual merugikan
b) Selisih kuantitas atau volume penjualan
SKP = ( KS X HJA ) – ( KA X HJA )
= ( KS – KA ) X HJA
Keterangan SKP = Selisih kuantitas penjualan KS = Kuantitas penjualan sesungguhnya HJA = Harga jual dianggarkan KA = Kuantitas penjualan dianggarkan Sifat selisih : Apabila KS > KA, maka selisih menguntungkan
KS < KA, maka selisih merugikan 2) Selisih harga pokok penjualan
SHP = ( KS X HHpS ) – ( KA X HHpA ) = HHpS – HHpA
Keterangan
SHP = Selisih harga pokok penjualan KS = Kuantitas penjualan sesungguhnya HHpS = Harga harga pokok penjualan sesungguhnya HHpA = Harga harga pokok penjualan dianggarkan KA = Kuantitas penjualan dianggarkan HpS = Harga pokok penjualan sesungguhnya HpA = Harga pokok penjualan dianggarkan Sifat selisih : Apabila, HpS > HpA, maka SHP merugikan
HpS < HpA, maka SHP menguntungkan Selisih harga pokok sesungguhnya selanjutnya di analisis ke dalam dua selisih, yaitu : a) Selisih harga-harga pokok penjualan
SHHp = ( KS X HHpS ) – ( KS X HHpA ) = KS X ( HHpS – HHpA )
Keterangan SHHp = Selisih harga harga pokok penjualan KS = Kuantitas penjualan sesungguhnya HHpS = Harga harga pokok penjualan sesungguhnya HHpA = Harga harga pokok penjualan dianggarkan Sifat selisih : Apabila, HHpS > HHpA, maka SHHp merugikan
HHpS < HHpA, maka SHHp menguntungkan b) Selisih kuantitas atau volume harga pokok penjualan
SKHp = ( KS X HHpA ) – ( KA X HHpA ) = ( KS – KA ) X HHpA
Keterangan SKHP = Selisih kuantitas harga pokok penjualan KS = Kuantitas penjualan sesungguhnya HHpA = Harga harga pokok penjualan dianggarkan KA = Kuantitas penjualan dianggarkan Sifat selisih : Apabila, KS > KA, maka SKHp merugikan
KS < KA, maka SKHp menguntungkan 3) Selisih kuantitas atau volume penjualan
Dapat dianalisis menjadi dua selisih yaitu:
a) Selisih komposisi penjualan
SKmP = LKKmS – LKKmA = ( KSJ X LKAJ ) – ( TKS X LKR )
Keterangan SKmP = Selisih komposisi penjualan LKKmS = Laba kotor pada komposisi sesungguhnya LKKmA = Laba kotor pada komposisi dianggarkan KSJ = Kuantitas sesungguhnya pada produk yang dijual TKS = Total kuantitas penjualan sesungguhnya
LKR = Laba kotor rata rata persatuan dianggarkan pada setiap produk LKSJ = Laba kotor dianggarkan setiap jenis produk per satuan
Sifat selisih : Apabila, KmS > KmA, maka SKmP menguntungkan
KmS < KmA, maka SKmP merugikankan
b) Selisih kuantitas penjualan fina l
SKPF = ( TKS X LKR ) – ( KA X LKsA )
Keterangan SKPF = Selisih kuantitas penjualan final TKS = Total kuantitas penjualan sesungguhnya KA = Kuantitas penjualan dianggarkan LKsA = Laba kotor satuan dianggarkan untuk setiap jenis produk
LKR = Laba kotor rata-rata dianggarkan Sifat selisih : Apabila, TKS >TKA, maka selisihnya menguntungkan
TKS < TKA, maka selisihnya merugikan C.
Manfaat Analisis Laba Kotor
Manfaat analisa laba kotor bagi manajemen adalah :
1. Memberikan motivasi bagi manajemen untuk memulai suatu pemeriksaan, yang akan membawa kepada berbagai kemungkinan tindakan koreksi, khususnya analisis yang menunjukkan perbedaan tidak menguntungkan atau rugi antara anggaran dan realisasi.
2. Analisis laba kotor yang didasarkan pada anggaran dapat memberikan gambaran titik–titik kelemahan dari kinerja periode tersebut. Sehingga manajemen akan mampu menguraikan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengoreksi.
3. Laba kotor menjadi tanggung jawab bersama dari fungsi pemasaran dan fungsi produksi. Fungsi pemasaran harus dapat menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada harga jual perunit, pegeseran komposisi penjualan dan penurunan total unit yang dijual. Fungsi produksi harus mempertanggung jawabkan terjadinya kenaikan harga pokok.
4. Untuk dapat menentukan selisih-selisih yang terdapat pada biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi perlu diteliti lebih lanjut untuk menentukan penyebab adanya penyimpangan tersebut. Pada umumnya yang bertanggung jawab pada penyimpangan tersebut adalah (Supriyono, 2000 : 196-197) : 1.
Selisih Harga jual
Penyimpangan ini disebabkan perusahaan telah menjual produk dengan harga jual yang sesungguhnya lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan harga jual yang dianggarkan. Tanggung jawab terhadap penyimpangan ini terletak pada pejabat perusahaan yang memiliki wewenang untuk menentukan haga jual, biasanya adalah kepala departemen atau bagian pemasaran.
Apabila harga jual telah ditentukan pemerintah, maka perusahaan harus mematuhi harga jual yang telah ditetapkan pemerintah tersebut. Sehingga tanggung jawab selisih bukan tanggung jawab bagian pemasaran.
2. Selisih kuantitas atau volume penjualan
Selisih ini disebabkan karena perusahaan dapat menjual produk dengan kuantitas lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan yang dianggarkan. Tanggung jawab dari penyimpangan ini pada umumnya adalah kepala departemen atau bagian pemasaran, karena kuantitas yang dijual tergantung pada harga jual produk dan keaktifan bagian pemasaran dalam menjual produk. Kedua faktor tersebut pada umumnya masih dalam jangkauan pemasaran. Selisih kuantitas penjualan dapat bersifat diluar jangkauan pengendalian bagian pemasaran, misalnya karena hambatan atau kemacetan dalam produksi yang mengakibatkan kuantitas yang dihasilkan menurun sehingga yang dapat dijual juga menurun, apabila penyebab penyimpangan faktor tersebut, maka tanggung jawab selisih ini tidak berada pada bagian pemasaran tetapi pada bagian produksi.
3. Selisih harga-harga pokok penjualan
Selisih ini disebabkan karena harga-harga pokok penjualan yang terjadi lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan yang direncanakan. Selisih ini disebabkan karena kegiatan dalam berproduksi, dengan mengadakan investigasi terhadap selisih tersebut akan dapat ditentukan apakah selisih yang timbul merupakan tanggung jawab kepala bagian pemasaran atau departemen produksi. Jadi selisih harga harga pokok penjualan bukan tanggung jawab bagian pemasaran.
4. Selisih kuantitas atau volume harga pokok penjualan