RNPK 2015 PAPARAN KEMENKEU OPTIMALISASI PENGELOLAAN PEMANFAATAN SDP K KEMENDIKBUD

OPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN
PEMANFAATAN SUMBER DAYA PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN DI PROVINSI DAN KAB/KOTA
oleh : Surya Hadi
Kasubdit BMN III Dit. BMN
DJKN Kemenkeu

Depok, 30 Maret 2015
Direktorat jenderal
kekayaan negara
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

MINISTRY OF FINANCE, REPUBLIC OF INDONESIA

Change With Enthusiasm

OPTIMALISASI SUMBER DAYA
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Keuangan

Informasi
Fisik

Peranan
DJKN

Manajemen
2

REKAPITULASI LAPORAN BMN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
PER 31 DESEMBER 2014 (UNAUDITED)
NO

SATKER

NILAI BMN

1 SETJEN


PENYUSUTAN

NILAI NETTO

2.082.697.025.947

625.756.348.137

1.456.940.677.810

2 ITJEN

111.120.667.840

45.694.163.183

65.426.504.657

3 DITJEN PENDIDIKAN DASAR


759.633.691.945

187.633.650.327

572.000.041.618

4 DITJEN PENDIDIKAN TINGGI

109.609.261.352.078

17.130.853.739.511

92.478.407.612.567

5 DITJEN PAUDNI

490.519.312.840

131.863.177.729


358.656.135.111

6 BALITBANG

218.380.568.205

58.709.852.952

159.670.715.253

7 DITJEN PENDIDIKAN MENENGAH

456.853.087.991

256.528.167.193

200.324.920.798

8 BADAN PP BAHASA


393.423.879.179

49.488.374.789

343.935.504.390

9 BADAN PSDMPK DAN PMP

3.917.813.265.954

1.130.731.255.117

2.787.082.010.837

10 DITJEN KEBUDAYAAN

2.239.512.512.170

195.134.844.744


2.044.377.667.426

120.279.215.364.149

19.812.393.573.682

100.466.821.790.467

TOTAL

3

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGA RA

I. ORGANISASI DJKN

4

TUGAS & FUNGSI DJKN
Tugas

merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang :

kekayaan negara

piutang negara

pelayanan lelang

Fungsi
 Perumusan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang
negara,dan lelang;
 Pelaksanaan kebijakan di bidang kekayaan negara, piutang negara,
dan lelang;
 Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang
kekayaan negara, piutang negara, dan lelang;
 Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kekayaan
negara, piutang negara, dan lelang;
 Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
4


Visi & Misi DJKN
VISI:
Menjadi pengelola kekayaan negara yang profesional dan akuntabel
untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
MISI:
1. Mewujudkan optimalisasi penerimaan, efisiensi pengeluaran, dan efektivitas
pengelolaan kekayaan negara.
2. Mengamankan kekayaan negara secara fisik, administrasi, dan hukum.
3. Meningkatkan tata kelola dan nilai
tambah pengelolaan investasi
pemerintah
4. Mewujudkan nilai kekayaan negara yang wajar dan dapat dijadikan acuan
dalam berbagai keperluan.
5. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien, transparan,
dan akuntabel.
6. Mewujudkan lelang yang efisien, transparan, akuntabel, adil, dan kompetitif
sebagai instrumen jual beli yang mampu mengakomodasi kepentingan
masyarakat.
6


PROFIL DJKN

7

Struktur Organisasi
Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara
Sekretariat
Direktorat Jenderal
TP HK

Direktorat
Barang Milik
Negara

TP OKN

Direktorat
Kekayaan

Negara
Dipisahkan

TP RPEKND

Direktorat
Piutang
Negara
dan
Kekayaan
Negara
Lain-Lain

Direktorat
Pengelolaan
Kekayaan
Negara dan
Sistem
Informasi


Direktorat
Penilaian

Direktorat
Lelang

Direktorat
Hukum dan
Hubungan
Masyarakat

Kantor
Wilayah (17)

KPKNL* (70)

*KPKNL=Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

8

WILAYAH KERJA
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
 Aceh
 Sumatera Utara
 Sulawesi Utara, Tengah,
Gorontalo dan Malut

 Riau, Sumbar, Kep. Riau
Kalbar
Kaltim 
 Sumsel, Jambi, Babel

 Lampung & Bengkulu

Banten

 DKI Jakarta
Jabar

Papua &
Maluku

Kalselteng

SulSel, Tenggara, &
Barat 

 Jateng DIY
 Jatim
Bali & NT

9

Total jumlah pegawai DJKN
= 3.596

KOMPOSISI SDM
Pegawai DJKN per Jenis Kelamin

Pegawai Per Golongan

3000

1000

2500

800

2000

600

1500

400

2585

1000

778
637
549
478

200

500

1011

391

91

64

1

7

I/d

II/a

121
15

5

1

0

0
PRIA

458

II/b

II/c

II/d III/a III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e

WANITA

1000

BEZZETING JABATAN

900

URAIAN PENDIDIKAN PEGAWAI PADA LINGKUP KANTOR PUSAT, KANWIL DAN KPKNL

800

929

700
600
500
400

423

407

392

866 860

S3…

S2…

SLTP…

D4/S1…

SD…

200
0

D3…

7

D1…

5

SLTA…

1

S3…

S2…

SLTP…

D4/S1…

SD…

D3…

5

D1…

2

SLTA…

4

27

194

152

130

127

S3…

D1…

S2…

21

187

142

D4/S1…

18

D3…

2

SLTA…

164

Sum of Formasi (Kantor
Aktif)
Sum of Terisi

300

258

SLTP…

SD…

1000
900
800
700
600
500
400
300
200
100 2
0

100

204 202
28

26

0
Eselon II

Eselon III

Eselon IV

10

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGA RA

II. SEWINDU DJKN
(KINERJA 2007-2014)

11

PERKEMBANGAN NILAI BMN
(2005 S.D. 2014)

(dalam triliun rupiah)

12

Penyelesaian Permohonan Pengelolaan
Kekayaan Negara Tahun 2007-2013

Jumlah
2.417
1.345
4.070
4.349

Jumlah Pengelolaan

208

164

1.140

453

2.513

2.962

4.741

12.181
13

Pengelolaan Kekayan Negara Dipisahkan
Tahun 2008-2013
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Tugas
Pendirian Perusahaan
Pengalihan Perusahaan
Penyusunan Neraca Awal
Penyertaan Modal Negara
Penanganan BPYBDS

6. Penyusunan
Laporan
Keuangan Investasi Pemerintah
BA. 099.03
7. Kajian
&
pemberian
rekomendasi atas rencana
privatisasi
8. Program Privatisasi BUMN

200 200
8
9
1
3
1
1
8
8
99 M

Tahun
201 201 2012 2013
0
1
1
1
3
7
9
23
7

67 M 492M 1.78 T 7.66 T

Total
5
2
4
62

0.903
T

11.001T















9

11

12

13

5

1

51

-

2

4

6

2

1

15
14

Opini BPK terhadap Laporan Keuangan BA 999.03 (Investasi Pemerintah)
Tahun 2009-2014
WTP

WTPDPP

WTPDPP

Tidak ada temuan
signifikan

15

HASIL PENGELOLAAN ASET TAHUN
2007-2014
dalam miliar rupiah

16

UNDERLYING ASSET SBSN 2008-2014
Rp triliun

17

UTILISASI KEKAYAAN NEGARA TAHUN 2010-2014
Utilisasi kekayaan negara berasal dari nilai aset yang ditetapkan utilisasinya melalui
pemanfaatan, penetapan status penggunaan, tukar menukar, konversi aset untuk
penyertaan modal pemerintah, dan underlying asset.
dalam triliun rupiah

18

OUTSTANDING PIUTANG NEGARA
No

Penyerah
Piutang

Nilai (triliun
Rp)

Berkas

(dalam triliun rupiah)

1. BUMN
a. Perbankan

14,88 T

46.794

b. Non Bank

1,05 T

14.149

55,92 T

20.943

3. Lembaga
Negara

0,02 T

43

Jumlah

71,88 T

81.929

2. Instansi
Pemerintah

19

PIUTANG NEGARA YANG DAPAT DISELESAIKAN (PNDS) DAN BIAYA ADMINISTRASI PENGURUSAN PIUTANG
NEGARA (BIAD PPN) TAHUN 2006-2014

PNDS

Miliar Rupiah

BIAD PPN
(miliar rupiah)

20

Pokok Lelang, Bea Lelang dan Frekuensi Lelang Tahun 2006-2014
Pokok Lelang
( dalam miliar rupiah)

Bea Lelang

Frekuensi Lelang

21

HASIL SURVEI KEPUASAN PENGGUNA JASA
OLEH TIM IPB
Tingkat Kepuasan DJKN

Score Per Unit
Unit Eselon 1
DJP
DJBC
DJA
DJPB
DJKN
BAPEPAM
DJPK
SETJEN
ITJEN
DJPU
BPPK
BKF
KEMENKEU

2010
3.81
3.72
3.77
4.08
4.03
3.65
3.94
3.89

3.86

2011
3.79
3.65
3.81
4.02
3.94
3.80
4.00
3.79
4.10
4.02
3.78
3.60
3.86

2012
3.90
3.74
3.87
4.05
3.99
3.67
4.08
3.90
3.94
3.79
4.00
3.76
3.90

2013
3,90
3,85
3,88
4,09
4,13
4,22
4,02
3,92
4,04
3,98
3,98

Peringkat

3
2
1

22

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGA RA

III. PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA

23

PENGELOLAAN
KEKAYAAN NEGARA
1. DIKUASAI NEGARA (Pasal 33
ayat 3 UUD 1945)

MELIPUTI

2. DIMILIKI NEGARA / BMN ( UU
No. 17 / 2003, No. 1 / 2004,
PP 27 / 2014
3. KEKAYAAN NEGARA
DIPISAHKAN / BUMN / BUMD
(UU 19 / 2003)

24

DEFINISI
PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

BMN : adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBN atau berasal dari perolehan lainnya yang sah:
• Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang
sejenis
• Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak
• Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undangundang
• Barang yang diperoleh berdasarkan keputusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

RUANG LINGKUP

ASAL PEROLEHAN

APBN
Perolehan
Lain yang
sah

-

Jenis belanja:
- Belanja barang (52)
- Belanja modal (53)
- Belanja hibah (56)
- Bantuan sosial (57)
- Belanja Lain-lain (58)

Hibah/sumbangan
Perjanjian/kontrak
Peraturan perundang-undangan
Putusan pengadilan

BMN
PERTANGGUNGJAWABAN

Termasuk :
 Dana Dekonsentrasi/
Tugas Pembantuan;
 Bagian Anggaran
Pembiayaan dan
Perhitungan (999.08)
 BLU

PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
Penggunaan
Pemindahtanganan
Pemanfaatan
- Penjualan
- Sewa
- Hibah
- Pinjam pakai
- Tukar-menukar
- KSP
- PMP
- BGS/BSG
Penghapusan
-KSPI
Slide 26

Aset Lancar
 Persediaan
Aset Tetap
 Tanah
 Peralatan dan Mesin
 Gedung dan Bangunan
 Jalan, Irigasi dan Jaringan
 Aset Tetap Lainnya
 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Lain-lain
 Aset Tidak Berwujud
 Kerjasama Pihak Ketiga
 Aset yang tidak digunakan

ASAS PENGELOLAAN BMN
• Pengelolaan Barang Milik Negara
dilaksanakan berdasarkan asas :
1). fungsional,
2). kepastian hukum,
3). transparansi,
4). efisiensi,
5). akuntabilitas, dan
6). kepastian nilai.

SIKLUS PENGELOLAAN BMN
DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA

11. Pembinaan &
Pengawasan pengendalian.

1. Perencanaan kebutuhan
dan penganggaran;
2. Pengadaan;

10. Penatausahaan;

3. Penggunaan;

9. Penghapusan;

4. Pemanfaatan;

8. Pemusnahan;

5. Pengamanan &
Pemeliharaan;

7. Pemindahtanganan;
6. Penilaian;
BIMBINGAN TEKNIS
PERATURAN PENGELOLAAN
BMN TAHUN 2015

28

DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGA RA

IV. PENGELOLAAN BMN
BERDASARKAN PP 27
TAHUN 2014
Revisi PP 6 tahun 2006 jo PP 38
tahun 2008 tentang Pengelolaan
BMN/D
29

Slide 30

LATAR BELAKANG & TUJUAN
PENYEMPURNAAN
 Dinamika pengelolaan BMN/D:
 Sewa periodik
 KSP
 BMN luar negeri
 Multi interpretasi terhadap
aturan dalam PP 6/2006.
 BLU
 PNBP
 Kasus-kasus pengelolaan BMN/D
 Temuan pemeriksaan BPK

CAPAIAN
Peraturan yang dapat:
 mengakomodir dinamika
pengelolaan BMN/D.
 meminimalisir multitafsir atas
pengelolaan BMN/D.
 mempertegas hak, kewajiban,
tanggung jawab, & kewenangan
Pengguna dan Pengelola.
 harmonisasi dengan peraturan
terkait

LATAR
BELAKANG

Slide 30

POKOK PENYEMPURNAAN
Penyempurnaan Siklus Pengelolaan BMN/D

Harmonisasi dengan peraturan perundang-undangan lain

Penguatan dasar hukum pengaturan

Penyederhanaan birokrasi

Pengembangan manajemen aset negara

Penyelesaian kasus yang telah terlanjur terjadi

Slide 31

LINGKUP BMN/D
ASAL PEROLEHAN

APBN
Perolehan
Lain yang
sah

-

Jenis belanja:
- Belanja barang (52)
- Belanja modal (53)
- Belanja hibah (56)
- Bantuan sosial (57)
- Belanja Lain-lain (58)

Hibah/sumbangan
Perjanjian/kontrak
Peraturan perundang-undangan
Putusan pengadilan

Penguatan dasar hukum dan penegasan pengaturan
Ruang lingkup BMN/D dalam PP mengacu pada pengertian berdasarkan
rumusan dalam Pasal 1 angka 10 dan angka 11 UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara. Pengaturan mengenai lingkup BMN/D dibatasi pada
pengertian BMN/D yang bersifat berwujud, namun sepanjang belum diatur lain,
juga melingkupi BMN/D yang bersifat tak berwujud sebagai kelompok BMN/D
selain tanah dan/atau bangunan.
Slide 32

Slide 33

PENYEMPURNAAN SIKLUS PENGELOLAAN BMN/D
SIKLUS PENGELOLAAN BMN/D

o Perencanaan Kebutuhan
o Penganggaran

REGULER:
PENGAMANAN & PEMELIHARAAN
PEMBINAAN, PENGAWASAN &
PENGENDALIAN

Pendaftaran

INSIDENTIL:
PEMANFAATAN
PENILAIAN

– Sewa
– Pinjam Pakai
– Kerja Sama
Pemanfaatan
– BGS/ BSG
– KSPI

PENATAUSAHAAN

PEMUSNAHAN

PEMINDAHTANGANAN

PENGHAPUSAN

o oPenjualan
PENJUALAN
o oHibah
HIBAH
o oTukar
Menukar
TUKAR
MENUKAR
o oPenyertaan
Modal
PMN

o Pemisahan Bab Pemusnahan dan Penghapusan.
Penghapusan adalah proses menghapuskan (write 0ff) BMN/D dari catatan (daftar
barang). Kegiatan ini merupakan akhir (ending point) dari siklus pengelolaan BMN.
o Penyesuaian urutan Bab
Pemusnahan & pemindahtanganan merupakan kegiatan sebelum proses
Penghapusan.
Slide 33

KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB
PRESIDEN:
PEMEGANG KEKUASAAN
PENGELOLAAN KEUANGAN
NEGARA

DIKUASAKAN

DISERAHKAN

GUB/BUPT/WALKOTA

MENTERI KEUANGAN

MENTERI/PIMP.LBG

PENGELOLA BARANG

PENGGUNA BARANG

KEPALA KANTOR
KUASA PENGGUNA BMN

PEMEGANG KEKUASAAN
PENGELOLAAN BMD

SEKRETARIS DAERAH
PENGELOLA BMD

KEPALA SKPD
PENGGUNA BMD

Penyederhanaan Birokrasi
 Pendelegasian kewenangan Pengelola BMN kepada Pengguna BMN (Pasal 4 ayat (3))
 Pendelegasian kewenangan Pengguna BMN kepada Kuasa Pengguna Barang (Pasal 6
ayat (3))
Slide 34

PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PENGANGGARAN
 Kebutuhan BMN
 Review Exist. BMN
 Analisa Kesesuaian

Solusi Aset
Belanja Modal

RKBMN
PENGADAAN

PENGGUNAAN

PEMANFAATAN

PENGHAPUSAN

PEMELIHARAAN

PEMINDAHTANGANAN

Standar Barang
Standar Kebutuhan

Solusi Non Aset
(Hibah, Sewa, Pemanfaatan BMN Idle)

Standar Biaya

NEW INISIATIVE

RKA
BASELINE

Pengembangan manajemen aset negara
o Perencanaan Kebutuhan BMN/D meliputi perencanaan pengadaan, pemeliharaan, Pemanfaatan,
Pemindahtanganan, dan Penghapusan BMN/D.
o Perencanaan pengadaan dibuat dengan mempertimbangkan pengadaan barang melalui mekanisme
pembelian, Pinjam Pakai, Sewa, sewa beli (leasing), atau mekanisme lainnya yang lebih efektif dan
efisien sesuai kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan Negara/Daerah
o Perencanaan pemeliharaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan, dan Penghapusan BMN/D dapat
dilakukan untuk periode 1 (satu) tahun dan 3 (tiga) tahun.

Harmonisasi/Sinkronisasi Pengaturan
o Perencanaan Kebutuhan BMN/D merupakan salah satu dasar bagi K/L/SKPD dalam pengusulan
penyediaan anggaran untuk kebutuhan baru (new initiative) dan angka dasar (baseline) serta
penyusunan rencana kerja dan anggaran.

Slide 35

Slide 36

PENGGUNAAN

TUSI

 Penguatan dasar hukum
 alih status penggunaan
 penggunaan sementara
 BMN/D idle

 Penyederhanaan birokrasi
 Pengelola dapat mendelegasikan sebagian
kewenangannya kepada Pengguna
 Dalam kondisi tertentu, Pengelola dapat
menetapkan status Penggunaan BMN pada
Pengguna tanpa didahului usulan Pengguna
 PSP BMN/D dikecualikan untuk:
o barang persediaan,
o KDP,
o barang yang dari awal pengadaannya
direncanakan untuk dihibahkan,
o BMN yang berasal dari DK/TP (penunjang)
yang direncanakan untuk diserahkan,
o BMN/D lain yang ditetapkan oleh Pengelola
BMN/Gubernur/Bupati/Walikota.

 Pengembangan manajemen aset negara
 Kriteria BMN/D Idle dikecualikan untuk
BMN/D yg telah direncanakan untuk
digunakan/ dimanfaatkan dalam jangka
waktu tertentu yg ditetapkan

NON TUSI +
Optimalisasi

PEMANFAATAN

 Pengembangan manajemen aset negara
 Ruang lingkup pemanfaatan
o pendayagunaan BMN/D yg tidak digunakan
untuk penyelenggaraan tusi K/L/SKPD
o optimalisasi BMN/D
 Jangka waktu, besaran dan cara pembayaran
sewa untuk infrastruktur (bisa > 5 tahun)
 Diversifikasi KSP  Konstribusi dan pembagian
keuntungan dapat berupa aset (maks. 10%)
 Jangka waktu KSP infrastruktur s.d. 50 tahun
 Jangka waktu pinjam pakai (5 tahun)
 KSPI
 Mekanisme tender KSP dan BGS/BSG

 Penyederhanaan birokrasi
 Pelaksana pemanfaatan BMN
o Pengelola untuk BMN pada Pengelola
o Pengguna untuk BMN pada Pengguna
 Jumlah peserta tender sekurangnya 3 peserta
 Mitra KSP penugasan

 Harmonisasi pengaturan
 Lingkup infrastruktur

Slide 36

Slide 37

FISIK

PEMINDAHTANGANAN
 Pengembangan manajemen aset negara






Perhitungan nilai limit penjualan
Pengkinian definisi lelang
Perluasan pertimbangan hibah
Perluasan cakupan mitra tukar-menukar
Penyesuaian tujuan PMPP/D

 Penyederhanaan birokrasi
 Pendelegasian sebagian kewenangan Pengelola
kepada Pengguna
 Subyek pelaksana pemindahtanganan

PEMUSNAHAN
 Pengembangan manajemen aset negara
 Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar,
dihancurkan ditimbun, ditenggelamkan atau cara lain
sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan

 Penyederhanaan birokrasi
 Pendelegasian sebagian kewenangan Pengelola
kepada Pengguna
 Subyek pelaksana pemusnahan

ADMINISTRASI

PENGHAPUSAN
 Penyederhanaan birokrasi
 Pendelegasian sebagian
kewenangan Pengelola
kepada Pengguna
 Pengecualian persetujuan
penghapusan dari Pengelola
yang didahului kegiatan
yang telah mendapat
persetujuan Pengelola
 Subyek pelaksana
penghapusan

Slide 38

PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN
Pengelola Barang

PEMELIHARAAN

PENGAMANAN

Pengguna Barang
Kuasa Pengguna Barang

APBN

Mitra
Dimanfaatkan oleh
Pihak Lain

FISIK
Jenis BMN/D

ADMINISTRASI

HUKUM

Atas nama

Penyimpanan

Pemerintah RI
/ Pemda

Pengelola

BMN selain tanah/bangunan

Pengguna

Pengguna

BMD selain tanah/bangunan

Pemda

Pengelola

BMN/D tanah/bangunan

Pengembangan manajemen aset negara
o Pengelola BMN/Gubernur/Bupati/Walikota dapat menetapkan kebijakan asuransi
atau pertanggungan dalam rangka pengamanan BMN/D tertentu dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan negara/daerah.

Slide 39

PENILAIAN
oleh Penilai

Tanah/Bangunan
Selain
Tanah/Bangunan

oleh tim dan
dapat melibatkan
Penilai

 Pengembangan manajemen aset negara
 Penilai dibedakan atas Penilai pemerintah dan Penilai publik
 Penilaian dilakukan dalam rangka mendapatkan nilai wajar (tanpa adanya
pembatasan estimasi terendah dengan NJOP)
 Penyederhanaan birokrasi
 Penilaian BMN/D dikecualikan untuk:
o Pemanfaatan dalam bentuk Pinjam Pakai; dan
o Pemindahtanganan dalam bentuk Hibah
 Harmonisasi pengaturan
 Dalam kondisi tertentu, Pengelola Barang dapat melakukan Penilaian kembali
atas nilai BMN/D yang telah ditetapkan dalam neraca Pemerintah
Pusat/Daerah.
 Keputusan mengenai Penilaian kembali atas nilai BMN dilaksanakan
berdasarkan ketentuan Pemerintah yang berlaku secara nasional.

Slide 40

PENATAUSAHAAN
 Harmonisasi Pengaturan
Pelaporan BMN/D disusun menurut perkiraan neraca yang terdiri dari :
Aset Lancar, berupa Barang Persediaan,
Aset Tetap, berupa:
o Tanah
o Gedung dan Bangunan
o Peralatan dan Mesin
o Jalan, Irigasi, dan Jaringan
o Aset Tetap Lainnya,
o Konstruksi Dalam Pengerjaan
Aset Lainnya.

Sebelumnya, penjelasan ada dalam Peraturan Menteri Keuangan.
 Pengembangan manajemen aset negara
 Pengelola Barang menyusun Laporan Barang Pengelola Semesteran dan
Tahunan
 Pengelola Barang menghimpun Laporan Barang Pengguna Semesteran dan
Tahunan serta Laporan Barang Pengelola sebagai bahan penyusunan Laporan
Barang Milik Negara/Daerah

Slide 41

KETENTUAN LAIN-LAIN
PNBP dari pengelolaan BMN
Pengelolaan BMN/D pada BLU/D
BMN berupa Rumah Negara
BPYBDS
KN tertentu

Fleksibilitas Pengelola dan Capital Charge
Implementasi good governance (indikator kinerja pengelolaan BMN) dan Impunitas

TERIMA KASIH
Mari Optimalkan Aset Negara

PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA

KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

MINISTRY OF FINANCE, REPUBLIC OF INDONESIA

Change With Enthusiasm