PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 SIGI DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSEGI PANJANG | Wahyuni | AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika 8619 28262 1 PB

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 SIGI DALAM
MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSEGI PANJANG
Sri Wahyuni
E-mail: sriw8023@gmail.com
Marinus. B Tandiayuk
E-mail: marinustandiayuk@yahoo.com
Abd. Hamid
E-mail: abdulhamid4029@yahoo.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendekskripsikan penerapan langkah-langkah Polya
untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita persegi panjang di
kelas VII SMP Negeri 2 Sigi. Penelitian ini mengacu pada desain penelitian yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas empat komponen, yaitu 1)
perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas kelas VII SMP Negeri 2 Sigi.
Subjek penelitian ini sebanyak 26 siswa dan dipilih tiga siswa sebagai informan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa menerapkan pendekatan pemecahan masalah model Polya
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan
persegi panjang dimana dalam model ini mengajukan empat langkah yang harus dilakukan
guna memudahkan siswa agar lebih terarah dalam menyelesaiakan masalah matematika, yaitu
1) memahami masalah, 2) membuat perencanaan, 3) melaksanakan perencanaan, dan 4)

melihat kembali pada solusi yang lengkap.
Kata kunci: Langkah Polya, Hasil Belajar, Soal Cerita, Persegi Panjang.
Abstract:This study aimed to describe the application of measures Polya to improve student
learning results in solving rectangle problem Stories in class VII SMP Negeri 2 Sigi. This
research is the which refers to the study design developed by Kemmis and Mc. Taggart is
comprised of four components: 1) planning, 2) action, 3) observation and 4) reflection. This
study was conducted in two cycles. The subjects were students of class VII SMP Negeri 2 Sigi.
Subjects of this study were 26 students and selected three students as informants. These results
indicate that applying the model Polya problem solving approach can improve student
learning Results in solving the problem stories on the subject of the rectangle where in the
model proposed four steps to be taken in order to facilitate the students to be more effective in
resolving mathematical problem, namely 1) understand the problem, 2) planning, 3) implement

the plan, and 4) look back to a complete solution .
Keywords : Model Polya, Learning Results, Problem Stories, Rectangle .

Tujuan pembelajaran matematika yaitu siswa diharapkan mempunyai kemampuan
yang baik dalam memahami konsep matematika, menggunakan penalaran yang baik,
mampu mengkomunikasikan gagasan dengan simbol matematika, mampu memecahkan
masalah matematika serta mempunyai sikap menghargai kegunaan matematika. Pemecahan

masalah juga merupakan bagian yang sangat penting dalam pelajaran matematika, seperti
yang tercantum dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) bahwa salah satu
tujuan pembelajaran matematika adalah siswa dituntut memiliki kemampuan memecahkan
masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh (Depdiknas, 2006).

Sri Wahyuni, Marinus. B Tandiayuk, dan Abd.Hamid, Penerapan … 63

Salah satu sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah adalah melalui soal cerita. Menurut Tresnangningsih dalam Asni
(2008) “soal cerita merupakan soal matematika yang diaplikasikan dalam kehidupan
sehari–hari”. Pemberian soal matematika berbentuk cerita memberikan pengalaman bagi
siswa untuk memecahkan masalah matematika dan gambaran hubungan masalah tersebut
dengan kehidupan sehari-harinya.
Hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika di Kelas VII SMP Negeri 2
SIGI yaitu diperoleh informasi bahwa penyebab siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal cerita persegi panjang yaitu siswa masih kurang memahami konsep
(langkah-langkah) dalam menyelesaikan soal-soal cerita persegi panjang apabila bentuk soal
tersebut dimodifikasi dan berbeda dari contoh soal yang di berikan sebelumnya. Informasi yang
diperoleh ditindak lanjuti dengan memberikan tes identifikasi kepada siswa kelas VIII, siswa

yang mengikuti tes berjumlah 23 orang. Satu di antara soal yang diberikan peneliti kepada
siswa yaitu: Halaman rumah Andi berbentuk persegi panjang berukuran panjang 20 m dan
lebar 14 m, berapakah keliling halaman rumah Andi? Berikut uraian jawaban siswa MR.
MRTI01
MRTI02
Gambar 1. Jawaban siswa MR pada tes identifikasi
Gambar 1 menunjukan bahwa siswa MR salah menuliskan rumus keliling persegi
(MRTI01),
panjang yang akan digunakan dalam menyelesaikan soal yaitu
. Hal ini
seharusnya menggunakan rumus keliling persegi panjang yaitu
menyebabkan keliling persegi panjang yang diperoleh siswa salah yaitu keliling halaman
rumah Andi 280 meter (MRTI02), seharusnya keliling halaman rumah Andi adalah 68
meter. Berdasarkan kesalahan tersebut peneliti menyimpulkan bahwa permasalahan tersebut
disebabkan karena kurangnya pemahaman siswa dalam memahami konsep pada soal dan siswa
cenderung hanya menghafal rumus yang ada, tanpa ada pemahaman konseptual. Sehingga
mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, serta belajar dengan cara
menghafal tidak menciptakan suatu landasan atau pengetahuan yang dapat dibangun. Oleh
karena itu, perlu diterapkan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Satu
diantara cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu menerapkan langkah-langkah Polya.

Polya menetapkan empat langkah yang dapat dilakukan agar siswa lebih terarah
dalam memecahkan masalah matematika, yaitu 1) memahami masalah, 2) membuat
perencanaan, 3) melaksanakan perencanaan, dan 4) melihat kembali hasil pada solusi yang
lengkap (Usman H.B, 2006:47-50). Pemilihan pendekatan ini di karenakan pendekatan
pemecahan masalah model Polya dapat mengembangkan proses berpikir siswa dalam
mencari solusi dari masalah yang dihadapinya. Selain itu, melalui pendekatan pemecahan
masalah model Polya ini dapat membiasakan siswa dalam menghadapi dan memecahkan
masalah secara terampil sehingga nantinya siswa tidak hanya dapat menyelesaikan
masalah-masalah yang sifatnya rutin saja, namun juga dapat menyelesaikan masalah–
masalah non-rutin yang dalam hal ini masalah–masalah tersebut berhubungan dengan
kehidupan sehari–harinya.
Menurut Asni (2008) bahwa penerapan penerapan model pembelajaran langsung
menggunakan Langkah Polya dapat meningkatkan kemampuan siswa, dan diharapkan
dapat pula memecahkan masalah matematika pada materi yang lain.

64 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

Menurut Nurhayati (2013) bahwa dengan menggunakan langkah Polya dapat membantu
siswa menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam soal cerita himpunan. Berdasarkan latar

belakang yang diuraikan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang penerapan
langkah-langkah Polya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dikelas VII B SMP Negeri 2
Sigi dalam menyelesaikan soal cerita persegi panjang. Rumusan masalah dari penelitian ini
adalah bagaimana penerapan langkah-langkah Polya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam menyelesaikan soal cerita persegi panjang di kelas VII B SMP Negeri 2 Sigi?
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang desainnya mengacu pada
model Kemmis dan Mc. Taggart, terdiri atas 4 komponen yaitu: 1) perencanaan, 2)
pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi. Subyek penelitian seluruh siswa di kelas
VII SMP Negeri 2 Sigi yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 23
orang siswa. Kemudian, dari subjek penelitian dipilih 3 siswa sebagai informan yaitu: satu
siswa berkemampuan tinggi berinisial YP, satu siswa berkemampuan sedang berinisial GR
dan satu siswa berkemampuan rendah berinisial AN.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini: observasi, wawancara, catatan lapangan,
dan tes. Analisis data yang digunakan mengacu pada analisis data kualitatif model Miles dan
Huberman meliputi reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Penelitian ini dianggap
berhasil apabila aktivitas guru dalam mengelolah pembelajaran di dalam kelas dan aktivitas
seluruh siswa selama mengikuti pembelajaran untuk setiap aspek yang nilainya minimal
kategori baik. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat apabila telah memenuhi indikator
keberhasilan penelitian pada siklus I yaitu Siswa dapat menyelesaikan soal cerita keliling

persegi panjang dengan menggunakan langkah-langkah Polya dan indikator keberhasilan
pada siklus II yaitu siswa dapat menyelesaikan soal cerita luas daerah persegi panjang
dengan menggunakan langkah-langkah Polya.
HASIL PENELITIAN
Peneliti memberikan tes awal kepada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa
serta sebagai acuan dalam pembentukan kelompok yang heterogen. Berdasarkan kemampuan
matematika siswa tes awal yang diberikan yaitu soal cerita persegi panjang yang terdiri dari
empat nomor soal. Berikut satu diantara soal yang diberikan: Diketahui sebuah persegi panjang
ABCD dengan luas 408 cm2. Jika panjangnya 24 cm, berapakah lebar persegi panjang tersebut?
Hasil analisis tes awal menunjukan bahwa dari 26 orang siswa yang mengikuti tes, terdapat 8
orang siswa yang tuntas. Umumnya siswa salah menuliskan rumus yang akan digunakan dalam
menyelesaikan soal yaitu ,
(YPTA01), seharusnya menggunakan rumus lebar
persegi panjang yaitu
. Hal ini menyebabkan luas daerah yang diperoleh siswa salah yaitu
lebar persegi panjang 9792 m3 (YPTA02), seharusnya lebar persegi panjang adalah 17 m.
Oleh karena itu, sebelum pelaksanaan tindakan peneliti bersama siswa membahas soal tes awal
tersebut. Berikut jawaban YP ditunjukkan pada Gambar 2.

Sri Wahyuni, Marinus. B Tandiayuk, dan Abd.Hamid, Penerapan … 65


YPTA01
YPTA02
Gambar 2. Jawaban YP pada tes awal
Pada pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan penelitian dua kali pertemuan
untuk setiap siklus. Pada pertemuan pertama siklus I dan siklus II dilaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan langkah-langkah Polya dengan materi pada siklus I yaitu
soal cerita keliling persegi panjang, siklus II yaitu soal cerita luas daerah persegi panjang.
Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
Kegiatan pendahuluan pada siklus I dan II diawali dengan salam, mempersiapkan siswa
untuk belajar dan mengecek pengetahuan prasyarat siswa dengan tanya jawab. Selanjutnya
peneliti menyampaikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan pembelajaran pada siklus I yaitu siswa dapat
menyelesaikan soal cerita keliling persegi panjang dengan menggunakan langkah-langkah
Polya dengan tepat dan tujuan pembelajaran pada siklus II yaitu siswa mampu menyelesaikan
soal cerita luas daerah persegi panjang dengan menggunakan langkah-langkah Polya dengan
tepat. Kemudian peneliti memberikan motivasi kepada siswa dengan menyampaikan manfaat
mempelajari materi soal cerita persegi panjang. Selanjutnya, peneliti mengelompokan siswa ke
dalam kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 orang anggota kelompok yang heterogen.

Pada kegiatan inti guru memberikan penjelasan dan menyajikan contoh soal cerita
keliling persegi panjang serta penyelesaiannya dengan menggunakan langkah-langkah Polya
pada siklus I dan memberikan penjelasan dan menyajikan contoh soal cerita luas daerah persegi
panjang serta penyelesaiannya dengan menggunakan langkah-langkah Polya pada siklus II.
Selanjutnya siswa dibagikan LKS yang memuat langkah-langkah Polya. Pada saat mengerjakan
LKS, siswa dapat mengerjakan LKS dengan baik. Peneliti memastikan bahwa semua siswa
mampu mengisi langkah-langkah yang ada pada LKS. Berikut satu di antara soal pada LKS
siklus I: Pak Mamad mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan luas tanah
adalah 1500 meter persegi. Jika panjang tanahnya 50 meter dan lebarnya 30 meter. Hitunglah
keliling tanah Pak Mamad tersebut? Pada siklus 1 semua siswa menyelesaikan soal yang
terdapat pada LKS, pada langkah memahami masalah, siswa dapat menuliskan apa yang
diketahui yaitu luas tanah 1500 meter2 (ZD01S), panjang tanah 50 m (ZD02S), lebar tanah 30
m dan apa yang ditanyakan yaitu Hitunglah keliling tanah Pak Mamad tersebut? (ZD04S).
Namun pada langkah melaksanakan perencanaan jawaban siswa tidak lengkap, siswa tidak
membuat gambar persegi panjang, padahal pada langkah membuat perencanaan siswa
menuliskan membuat persegi panjang (ZD05S), siswa juga tidak menuliskan rumus yang akan
digunakan dalam menyelesaikan soal cerita yaitu menggunakan rumus yang sesuai (ZD06S).
Selanjutnya, pada langkah mengecek kembali siswa lupa dalam menuliskan satuannya yaitu
160 (ZD07S), Berikut jawaban siswa ZD:


66 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

ZD01S
ZD02S
ZD03S
ZD04S
ZD05S
ZD06S
ZD07S
Gambar 3. Jawaban ZD pada LKS siklus I
Berikut satu di antara soal pada LKS siklus II: Pak Dimas mempunyai sepetak sawah
berbentuk persegi panjang dengan luas 360 m2. Pak Dimas berencana memasang pagar
pelindung dari serangan hama tikus di sekeliling sawah. Jika sawah tersebut berukuran
panjang 24 m, tentukan ukruran lebar sawah tersebut? Untuk memecahkan masalah soal
cerita luas daerah persegi panjang, siswa mampu menyelesaikan soal dengan menggunakan
langkah-langkah Polya. Namun, masih terdapat kesalahan pada langkah melaksanakan
perencanaan dan langkah mengecek kembali. Kesalahan yang dialami siswa di antaranya
yaitu pada langkah 3 siswa tidak menuliskan satuan pada saat menentukan lebar pohon
yaitu l = 15 (SL01S) dan pada langkah 4 siswa kembali tidak menuliskan satuanya dalam

mengecek jawaban yang diperoleh yaitu 1350 m2 = 360 m (SL02S). Berikut jawaban siswa
MW:

SL02S
SL01S
Gambar 4. Jawaban SL pada LKS siklus II
Pada kegiatan penutup peneliti membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari. Pada siklus I, peneliti membimbing siswa menyimpulkan materi soal cerita
keliling persegi panjang. Selanjutnya pada siklus II peneliti membimbing siswa menyimpulkan
materi soal cerita luas persegi panjang. Kemudian, peneliti menginformasikan kepada siswa
tentang kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Selanjutnya peneliti
menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan kedua peneliti memberikan tes akhir tindakan siklus I yang terdiri dari 2
nomor. Berikut satu di antara soal yang diberikan: Pak Gunawan akan membuat pagar
disekeliling kebunnya yang berbentuk persegi panjang dengan panjang 70 meter dan lebar
50 meter. Jika biaya untuk membuat pagar permeter adalah Rp. 100.000,- berapakah uang
yang harus dikeluarkan oleh Pak Gunawan untuk memagari kebunnya tersebut?
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan siklus I, diketahui bahwa siswa sudah dapat
menyelesaikan soal cerita keliling persegi panjang, 21 orang siswa yang dapat
menyelesaikan soal tersebut dengan tepat. Sedangkan 5 orang siswa lainya masih

melakukan kesalahan. Kesalahan yang dialami siswa di antaranya siswa tidak menuliskan

Sri Wahyuni, Marinus. B Tandiayuk, dan Abd.Hamid, Penerapan … 67

rumus mencari biaya untuk memagari kebun tersebut pada langkah 3 yaitu langsung
menuliskan biayanya 240.000 (GSTS101). Berikut potongan jawaban GS ditunjukkan pada
gambar dibawah ini.

GSTS101
Gambar 5: Jawaban GS pada tes akhir tindakan siklus I
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan GS, maka peneliti
melakukan wawancara dengan GS. Berikut petikan wawancara peneliti dengan siswa:
GSS104P: kakak mau menanyakan tentang hasil tes kamu yang kemarin, hasilnya pada
langkah pertama kamu sudah benar menuliskan semua apa yang diketahui dan
ditanyakan. tapi pada langkah melaksanakan perencanaan kamu tidak menuliskan
rumus mencari biaya untuk memagari kebun tersebut.
GSS107S: saya sudah masukan nilai-nilai yang diketahui dan saya tulis di langkah pertama,
saya tidak tahu cara mencari rumus harga makanya langsung sya kalikan saja kak,
soalnya saya bingung selanjutnya.
GSS108P: kenapa bingung dik. Kan di jawabanmu sudah ada tertulis hasilnya tapi kenapa
tidak kamu tulis rumusnya?
GSS109S: iya kak, soalnya saya tidak tau cara mencari rumus harga.
GSS110P: lain kali harus teliti yah ! Karena Adik sudah liat kesalahan yang dilakukan oleh
teman kamu, maka yang belum lengkap jawabannya silahkan lanjutkan kembali
dirumah.
GSS111S: iya kak, sekarang saya sudah paham!
Berdasarkan hasil wawancara siklus I diperoleh informasi bahwa pada langkah 3 GS
tidak menulis rumus mencari harga untu memagari kebun. Hal ini disebabkan karena GS lupa
dan kurang teliti dalam mengerjakan soal yang diberikan.
Pada siklus I siswa dapat menyelesaikan soal cerita keliling persegi panjang dengan
benar. Hal ini berdasarkan pada hasil tes akhir tindakan siklus I yang menunjukkan bahwa
siswa dapat menentukan keliling kebun. Namun 5 orang siswa masih melakukan kesalahan.
Kesalahan tersebut disebabkan siswa masih keliru pada langkah 3. Berdasarkan hasil tes
akhir tindakan siklus II juga diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah memenuhi kriteria
ketuntasan belajar.
Pada tes akhir tindakan siklus II, siswa diberi satu nomor soal cerita tentang luas daerah
persegi panjang. Soal yang diberikan adalah sebagai berikut: Agung mengelilingi sebuah kolam
renang berbentuk persegi panjang dengan lebarnya dua kali, dan kelilingnya adalah 60 m.
Berapakh luas kolam renang tersebut? Hasil tes akhir siklus II menunjukkan bahwa siswa telah
dapat menyelesaikan soal cerita luas daerah persegi panjang dengan baik. Namun masih
terdapat dua orang siswa melakukan kesalahan yaitu YN dan AR. Kesalahan yang dialami
siswa di antaranya siswa tidak menuliskan satuan pada langkah III yaitu 200 (AR0202).
Berikut potongan jawaban AR dibawah ini.

68 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

ARTS202
Gambar 6. Jawaban AR pada tes akhir tindakan siklus II
Untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang kesalahan AR, maka peneliti
melakukan wawancara dengan AR. Berikut petikan wawancara peneliti dengan siswa:
ARTS205P: coba lihat jawabannya adik, pada langkah 3 jawaban kamu itu belum selesai.
Kenapa sampai Adik tidak menyelesaikan langkah 3?
ARTS206S: iya Kak. Saya lupa menuliskan meternya.
ARTS207P: kenapa lupa Dik. Kan di soal sudah ada tertulis satuannya tapi kenapa tidak
kamu tulis?
ARTS208S: saya pikir kak kalo tidak menulis satuannya tidak masalah kak.
ARTS209P: satuan itu sangat penting! Lain kali harus teliti yah.
ARTS210S: iya Kak.
Berdasarkan hasil wawancara siklus II diperoleh informasi bahwa AR sudah mampu
menyeleaikan bagian langkah melaksanakan perencanaan dari soal, Namun AR belum
dapat menyelesaikan soal dengan tuntas. Hal ini disebabkan karena AR lupa menuliskan
satuan pada hasilnya.
Pada siklus II siswa dapat menyelesaikan soal cerita luas daerah persegi panjang
dengan benar. Hal ini berdasarkan pada hasil tes akhir tindakan siklus II yang menunjukkan
bahwa siswa dapat menentukan luas kolam renang tersebut. Namun dua orang siswa masih
melakukan kesalahan. Kesalahan tersebut disebabkan siswa masih keliru pada langkah 3.
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan siklus II juga diketahui bahwa hasil belajar siswa
sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar.
Aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi aktivitas guru selama mengikuti
pembelajaran di antaranya: 1) membuka pembelajaran, 2) mengecek kehadiran siswa, 3)
menyiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran, 4) melakukan apresepsi untuk mengecek
pengetahuan prasyarat siswa tentang definisi persegi panjang, 5) menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, 6) membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 3 – 4 orang, kemudian meminta siswa untuk bergabung ke kelompok yang telah
ditentukan, 7) siswa mengamati tayangan yang diberikan, 8) mendorong siswa untuk
bertanya berdasarakan pengamatan yang dilakukan, 9) mengarahkan setiap kelompok untuk
berdiskusi dan menemukan masalah yang berkaiatan dengan keliling persegi panjang, 10)
mengarahkan setiap kelompok untuk mengumpulkan informasi dengan mengisi setiap
pertanyaan yang ada pada lembar kegiatan siswa dengan membaca literature yaang relevan
atau mengaitkan pengetahuan awal yang dimiliki, 11) meminta masing-masing perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan meminta kelompok lain
untuk memberikan komentar pada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya, 12)
meminta siswa untuk menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran pada materi keliling
persegi panjang yang telah berlangsung, 13) memberikan pekerjaan rumah yang berkaitan
dengan materi keliling persegi panjang, 14) Mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar, 15) efektifitas pengelolaan waktu.

Sri Wahyuni, Marinus. B Tandiayuk, dan Abd.Hamid, Penerapan … 69

Pada siklus I, aspek nomor 7, 8, 9, 11, dan 12 berkategori cukup dan aspek nomor 3,
4, 7, 10, 13, 14 dan 15 berkategori baik dan aspek nomor 1, 2, 5, 6 berkategori sangat baik.
Oleh karena itu aktivitas guru dalam mengolah pembelajaran pada siklus I dikategorikan
baik. Pada siklus II, aspek nomor 1, 2, 5, 6 dan 9 berkategori sangat baik dan aspek nomor
3, 4, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14 dan berkategori baik. Oleh karena itu aktivitas guru dalam
mengelola pembelajaran pada siklus II dikategorikan sangat baik.
Aspek-aspek yang diamati pada lembar observasi aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran di antaranya: 1) Menjawab salam dan salah satu siswa memimpin do’a, 2)
Ketua kelas memberikan informasi tentang kehadiran teman-temannya dikelas, 3)
mempersiapkan diri untuk belajar, 4) Mendengarkan dan memberikan tanggapan kepada
guru, 5) Mendengarkan penyampaian motifasi yang di sampaikan oleh, 6) Mendengarkan
hal-hal yang disampaikan guru, 7) Membentuk kelompok dan mengambil lembar kerja
siswa yang dibagikan, 8) mengamati masalah (berupa pertanyaan), 9) bertanya kemudian
menjawab pertanyaan yang diberikan, 10) berdiskusi sama teman kelompok, kemudian
mencari masalah yang diberikan, 11) mengumpulkan informasi dan mengisi setiap
pertanyaan yang ada pada lembar kegiatan siswa, 12) kelompok yang dipersilahkan maju
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan yang lain, 13) menyimpulkan hasil
kegiatan pembelajaran pada materi keliling persegi panjang, 14) menerima pekerjaan
rumah, 15) memperhatikan pesan yang diberikan.
Pada siklus I, aspek nomor 3, 4, 8, 9, dan 11 berkategori sangat baik dan aspek nomor
1, 2, 5, 6, 7, 10, 12, 13, 14, dan 15 berkategori sangat baik. Oleh karena itu aktivitas siswa
dalam pembelajaran berkategori sangat baik. Pada siklus II, aspek nomor 4, 7, 9, 11, dan
12 berkategori baik dan aspek nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8, 10, 13, 14, dan 15 berkategori sangat
baik. Oleh karena itu aktivitas siswa dalam pembelajaran berkategori sangat baik. Selanjutnya,
peneliti melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar pada siklus I. Refleksi ini
bertujuan untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I agar
siklus II dapat terlaksana lebih baik.
PEMBAHASAN
Sebelum pelaksanaan tindakan peneliti memberikan tes awal kepada siswa.
Pemberian tes awal ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai
pengetahuan prasyarat berkaitan dengan materi soal cerita persegi panjang. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sutrisno (2012) bahwa pelaksanaan tes sebelum perlakuan dilakukan untuk
mengetahui pemahaman awal siswa.
Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua kali
pertemuan. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah Polya,
dalam setiap pertemuan terdiri dari tiga tahap yaitu: 1) pendahuluan, 2) kegiatan inti, 3)
kegiatan penutup.
Peneliti membuka pembelajaran pada kegiatan pendahuluan dengan mengucapkan
salam salam, menyapa siswa, mengajak siswa untuk berdoa sebelum belajar, mengecek
kehadiran siswa dan mempersiapkan siswa untuk belajar. Hal ini dilakukan dengan tujuan
untuk dapat menarik perhatian siswa di awal pembelajaran. Hal ini didasari oleh pendapat
Usman H.B (2004) yang mengatakan bahwa tindakan guru di awal suatu pelajaran didesain
untuk menarik perhatian siswa dan mengiring mereka masuk ke dalam pelajaran. Sebelum
mempelajari materi baru, peneliti harus mengecek pengetahuan prasyarat siswa.
Selanjutnya, peneliti menyampaikan informasi mengenai materi yang akan dipelajari dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Setelah itu, peneliti memberikan motivasi kepada

70 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

siswa. Pemberian motivasi sangat penting dalam belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
pendapat Hudojo (2001) bahwa betapa pentingnya menimbulkan motivasi belajar siswa.
Kemudian peneliti mengelompokan siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-5
orang siswa secara heterogen dari kemampuan yang berbeda dengan tujuan agar terjadi
interaksi antara siswa yang berkemampuan rendah dapat bertanya kepada siswa yang
berkemampuan tinggi. Sesuai dengan pendapat Susiana (2010) bahwa kelompok kecil yang
dibentuk merupakan kelompok yang heterogen, sehingga timbul interaksi antar siswa
sehingga siswa dapat saling bertukar informasi ataupun pengetahuan.
Peneliti menyajikan materi soal cerita persegi panjang pada kegiatan initi terkait
dengan pengalaman sehari-hari. Setelah penyajian materi, peneliti memberikan LKS untuk
dikerjakan secara berkelompok. Selanjutnya peneliti meminta siswa untuk mengerjakan LKS
dengan menggunakan langkah-langkah Polya.
Siswa sudah dapat dikatakan memahami masalah karena siswa mampu menulis kan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari masalah yang diberikan. Sebagaimana
dikemukakan oleh Anggraeni (2010) bahwa siswa dikatakan memahami masalah jika
siswa mampu mengungkapkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari masalah
yang diberikan.
Siswa menyusun strategi pada langkah menyusun rencana dengan cara membuat
permisalan dari yang diketahui dan yang ditanyakan serta membuat model matematika.
Seperti yang dianjurkan oleh Budhayanti (2008) bahwa dalam menyusun rencana, buatlah
permisalan dari apa yang diketahui atau yang ditanya dan tulislah model Matematika.
Kemudian pada langkah melaksanakan rencana, siswa melaksanakan rencana dengan
menyelesaikan model matematika dan membuat kesimpulan. Seperti yang dianjurkan oleh
Budhayanti (2008) bahwa dalam melaksanakan rencana, selesaikanlah model matematika
dan membuat kesimpulan.
Siswa menguji kembali hasil yang diperoleh dan memastikan bahwa hasilnya sudah
benar. Sebagaimana dianjurkan oleh Budhayanti (2008) bahwa ujilah kembali hasil yang
diperoleh, apakah hasilnya sudah benar.
Peneliti membimbing siswa dalam membuat kesimpulan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah dilakukan pada kegiatan penutup. Hal ini sesuai dengan pendapat
Barlian (2013) bahwa dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan siswa membuat
kesimpulan pelajaran. Kemudian peneliti memberikan Pekerjaan rumah untuk lebih melatih
kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan langkah-langkah Polya. Setelah itu
peneliti menutup kegiatan dengan salam.
Berdasarkan hasil tes akhir tindakan, pada siklus I siswa sudah bisa menyelesaikan
soal cerita keliling persegi panjang dengan menggunakan langkah-langkah Polya dengan
benar. Namun masih ada 5 orang siswa yang melakukan kesalahan. Hal ini disebabkan
siswa masih kurang teliti pada saat menyelesaikan soal. Berdasarkan hasil tes akhir
tindakan siklus I juga diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah memenuhi kriteria
ketuntasan belajar.
Sedangkan pada siklus II, siswa telah dapat menyelesaikan soalcerita luas daerah
persegi panjang dengan menggunakan langkah-langkah Polya dengan benar. Namun 2
orang siswa masih melakukan kesalahan. Kesalahan tersebut disebabkan siswa kurang teliti
pada langkah 3. Berdasarkan hasil tes akhir tindakan siklus II juga diketahui bahwa hasil
belajar siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar.
Berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas
guru dan aktivitas siswa dari kegiatan siklus I ke siklus II. Setiap aspek yang dinilai pada

Sri Wahyuni, Marinus. B Tandiayuk, dan Abd.Hamid, Penerapan … 71

lembar observasi aktivitas guru maupun lembar observasi aktivitas siswa pada siklus II
telah berada pada kategori sangat baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
langkah-langkah Polya yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada soal cerita persegi
panjang di kelas VII B SMP Negeri 2 Sigi mengikuti langkah-langkah kegiatan pembelajaran
sebagai berikut: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup yang memuat
langkah-langkah pemecahan masalah Polya yaitu: 1) memahami masalah, 2) membuat
perencanaan, 3) melaksanakan rencana, dan 4) melihat kembali pada solusi yang lengkap.
Aktivitas yang dilakukan oleh peneliti pada langkah 1) memahami masalah adalah
peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis dengan lengkap apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal yang diberikan. 2) menyusun rencana pemecahan,
pada langkah ini peneliti memberikan kesempatan kepada siswa membuat strategi atau
menentukan cara untuk menyelesaikan soal 3) melaksanakan rencana pemecahan masalah,
pada langkah ini peneliti memberikan kesempatan kepada siswa mengerjakan soal dengan
cara yang telah ditentukan sebelumnya, 4) memeriksa kembali pada solusi yang lengkap,
pada kegiatan ini yang dilakukan adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memeriksa kembali hasil yang telah diperolehnya.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan sebagai berikut: 1) langkahlangkah Polya kiranya dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran dalam meningkatkan
hasil belajar siswa, 2) pemanfaatan waktu dalam pembelajaran dengan menggunakan langkahlangkah Polya perlu diperhatikan agar pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Asni, (2008). Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Persegi Panjang Di Kelas VII D SMP
Negeri 16 Palu. Sarjana pada FKIP UNTAD. Palu : tidak diterbitkan.
Barlian, I. (2013). Begitu Pentingkah Strategi Belajar Mengajar Bagi Guru?. Dalam Jurnal
Forum Sosial [Online]. Vol. 6 (1), 6 halaman. Tersedia: http://eprints.unsri.ac.id/
2268/2/isi.pdf. [30 Maret 2015].
Budhayanti. (2008). Pemecahan Masalah Matematika . Direktorat Jendral Pendidikan tinggi.
Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 Mata Pelajaran
Matematika . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Hudojo, H. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika . Jurusan
Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang.
Kemmis, S., Mc Taggart, R dan Nixon. R (2013). The Action Research Planner: Doing
Cristical Participatory Action Research. Singapore: Spiringer Sience. [Online]. Tersedia:
http://books.google.co.id/book?id=GB3IBAAAQBAJ&printsec=frontcover&dg=kem
mis+and+mctaggart&hl=an&sa=X&redir_esc=y#onepage&q=kemmis%20and%20mcta
ggart&f=false.[26 Agustus 2016]

72 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

Nurhayati. (2013). Penerapan Langkah-langkah Polya untuk Meningkatkan Hasil belajar
Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Himpunan Di Kelas VII SMP Nasional Wani.
Dalam Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako [Online]. Vol.01,12
halaman. Tersedia: http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/JEPMT/article/view/32
17/2272. [22 Januari 2015].
Poni Saltifa, Irwan, Meira Parma Dewi, (2012) ,Penggunaan Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) dalam Memahami Konsep Matematika , Vol. 1 No. 1 (2012 : Jurnal
Pendidikan Matematika, Part 2:Hal. 73-76, FMIPA UNP, saltifa_basri@yahoo.co.id,
staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA UNP.
Miles, M dan Huberman, A. M. (1992). Analisis Data Kualitatif: buku sumber tentang
Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press
Susiana, Eny. (2010). IDEAL Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika . Dalam Jurnal
Matematika Kreaktif Inovatif [Online]. Vol. 1 (2), 10 halaman. Tersedia:
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kreano/article/view/1491/1615. [23 Maret 2015].
Usman, H.B. (2004). Strategi Pembelajaran Kontemporer Suatu Pendekatan Model.
Cisarua. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Usman, S. (2007). Strategi Pemecahan Masalah dalam Penyelesaian Soal Cerita di
Sekolah Dasar. Dalam Jurnal Pendidikan Matematika [Online]. Vol . 2 (1), 12
halaman. Tersedia: http://isjd.pdii.lipi.go.idadminjurnal2207341351.pdf.[23 Februari 2014].

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BERDASARKAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA

3 20 13

PENERAPAN LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALU | Rafika | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 8889 29185 1 PB

0 0 11

Penerapan Langkah Polya dalam Model Problem Based Instruction untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Persegi Panjang | Rudtin | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 1706 5037 1 PB

1 7 15

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 PALU | Ifanali | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 3217 9960 1 PB

0 0 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG MENGGUNAKAN LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 PALU DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA TENTANG HIMPUNAN | Alfisyahra | AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika 8412 27615 1 PB

0 0 15

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP NEGERI 19 PALU | Putri | Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako 7253 24156 1 PB

0 0 14

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMECAHAN MASALAH POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SOAL CERITA KELILING DAN LUAS PERSEGI PANJANG DI KELAS VII A SMP NEGERI 19 PALU

0 0 13

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV BERDASARKAN LANGKAH PENYELESAIAN POLYA

0 0 9

PROSES BERPIKIR SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH- LANGKAH POLYA DITINJAU DARIADVERSITY QUOTIENT

0 1 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN STRATEGI POLYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSEGI PANJANG DI KELAS VII I SMP NEGERI 3 PALU

0 0 11