Annual Report BankSaudara

LAPORAN TAHUNAN INI

DAPAT DILIHAT DI WEBSITE www.banksaudara.com

01

VISI & MISI PERSEROAN

VISI
Pelopor institusi keuangan yang menjadi bank berkinerja baik dan sehat

MISI
Memenuhi harapan stakeholder dalam usaha perbankan dengan 5 pilar
 Menjaga kepercayaan masyarakat
 Memberikan pelayanan secara personal
 Peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan
 Melestarikan usaha perbankan dengan nilai-nilai tata kelola perusahaan (good
corporate governance) yang baik
 Pelopor jasa keuangan yang berkembang dan inovatif

PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk pertama kali didirikan pada tahun 1906 dengan nama

“Vereeniging Himpoenan Soedara” oleh para saudagar batik dan kulit di Bandung dan
sekitarnya, dengan tujuan utama untuk menyalurkan usaha jasa keuangan secara simpan
pinjam. Perkumpulan ini berdiri atas prakarsa 3 orang kaum saudagar saat itu, H. Basoeni, T.H.
Damiri dan H. Bajoeri memperbincangkan untuk mengadakan satu perkumpulan dalam
kalangan kaum saudagar, saat mereka memiliki persamaan atas keinginan tersebut maka
dicarinya beberapa saudagar lainnya hingga terkumpul sebanyak 10 orang saudagar.
Pada tahun 1908, perkumpulan ini juga ikut berperan dalam pergerakan nasional sebagai mitra
dari perkumpulan Boedi Oetomo di daerah Jawa Barat yang bergerak di bidang perekonomian.
Perkumpulan ini semakin berkembang, pada tahun 1912 setelah usahanya terbatas pada
simpan pinjam, perkumpulan diajukan permohonan untuk mendapatkan pengesahan sebagai
badan hukum dan dikabulkanya permohonan tersebut dengan pengesahan Anggaran Dasarnya
berdasarkan Gouvernents Besluit No. 33 tanggal 4 Oktober 1913.
Seiring dengan kemerdekaan Republik Indonesia, pada tahun 1955 dengan berlakunya
Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1955 Lembaran Negara No. 2, tentang pengawasan
terhadap urusan kredit, yang menetapkan bahwa semua perusahan dan badan yang
mengadakan usaha-usaha untuk memberikan kredit atas tanggungan pendiri, adalah Bank
Tabungan, maka pada tanggal 11 Nopember 1955 Menteri Keuangan memberi izin kepada
Himpunan Saudara untuk melakukan usaha bank tabungan dengan daya laku surut mulai
tanggal 4 Pebruari 1955.
Pada tahun 1967, dengan berlakunya Undang-Undang No. 14 tentang Pokok-pokok Perbankan

beserta peraturan pelaksanaannya, dalam hal ini Keputusan Menteri Keuangan, tanggal 18
Desember 1968, Himpunan Saudara diwajibkan mengubah bentuk hukumnya dari Perkumpulan
menjadi Perseroan Terbatas. Pada tanggal 15 Juni 1974, Perkumpulan Himpunan Saudara
secara formil dibubarkan dan pada waktu bersamaan itu pula didirikannya Himpunan Saudara
dalam bentuk hukumnya yang baru dengan nama PT. Bank Tabungan Himpunan Saudara (HS)
1906.
Dengan semakin berkembangnya usaha, maka pada bulan April 1992, PT. Bank Tabungan HS
1906 berubah menjadi PT. Bank HS 1906 (Bank Himpunan Saudara 1906) dengan adanya
penyertaan modal serta manajemen/kepengurusan oleh MEDCO Group (perusahaan swasta
nasional yang bergerak dalam bidang perminyakan dan gas bumi serta kontraktor) dan pada
bulan Juli 1993 dengan berlakunya Undang-Undang Perbankan No. 7/92 berdasarkan SK
Menteri Keuangan No. Kep.067/KM.17/1993, PT. Bank Himpunan Saudara 1906 beroperasi
sebagai Bank Umum yang peresmiannya dilakukan oleh Menteri Keuangan RI saat itu, Drs.
Mar’ie Muhammad.
PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk dipimpin oleh jajaran Dewan Direksi dan Manajemen
yang memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang Perbankan. R.H. Gartina Dendadipura,
S.H. dan Maskan Iskandar, S.H. menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris.
Sedangkan jajaran Direksi saat ini dijabat oleh Farid Rahman, S.E., MBA. sebagai Direktur
Utama, Yanto M. Purbo, MBA. sebagai Direktur Bisnis & Operasi, sedangkan Direktur SDM &
Kepatuhan dijabat oleh Ir. Arief Budiman. Adapun mayoritas kepemilikan saham PT Bank

Himpunan Saudara 1906, Tbk saat ini didominasi oleh PT Medco Intidinamika dan Ir. Arifin
Panigoro.

Dalam usianya yang ke 100 tahun atau tepatnya pada tahun 2006, PT Bank Himpunan Saudara
1906, Tbk mengubah nama panggilan/call name menjadi BANK SAUDARA bersamaan pula
dengan perubahan logo perusahaan. Sedangkan bentuk hukum tetap PT. Bank Himpunan
Saudara 1906, Tbk. Pada tahun yang sama, dalam upaya untuk meningkatkan kinerja
perusahaan serta menjadi perusahaan yang terbuka dan dimiliki oleh publik, dilakukan
penawaran saham perdana perseroan kepada masyarakat umum (Initial Public Offering), dan
pada tanggal 15 Desember 2006 PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk menjadi salah satu
perusahaan terbuka yang tercatat pada Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Saat ini, PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk (BANK SAUDARA) telah memiliki 30
Kantor/outlet beserta jaringan ATM BERSAMA, senantiasa meningkatkan kinerja perusahaan
dengan tetap menjaga tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (BANK SAUDARA) bertekad untuk selalu meningkatkan
kinerja perseroan serta pelayanan kepada masyarakat umum, direncanakan pada tahun-tahun
mendatang Perseroan akan meningkatkatan statusnya menjadi Bank Devisa dengan
Kantor/outlet di Jakarta, Bandung, Bogor, Cibinong, Cirebon, Tangerang, Kuningan,
Majalengka, Subang, Sumedang, Semarang dan Surabaya.


Tahun 2006, merupakan tahun dengan perkembangan makroekonomi yang terjaga dengan
baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2006, Bank Indonesia telah
menurunkan BI Rate sebesar 300 basis points sehingga pada akhir tahun 2006 telah berada
dibawah 2 (dua) digit yaitu sebesar 9,75%. Penurunan tersebut diambil untuk mempertahankan
persepsi positif pelaku ekonomi, mendukung perbaikan iklim usaha, sekaligus menjaga
stabilitas di pasar keuangan di tengah arus modal masuk untuk portfolio placements yang
meningkat.
Di bidang perbankan, selama 3 tahun terakhir, industri perbankan nasional memperoleh
kemajuan-kemajuan yang cukup baik. Secara kuantitatif, berbagai indikator kinerja keuangan
dan operasional industri perbankan telah mengalami peningkatan cukup signifikan, seperti
tercermin pada pertumbuhan total asset yang didukung pertumbuhan aktiva produktif.

Sampai dengan bulan November, total asset industri perbankan meningkat menjadi
Rp.
1.635 T, sementara kredit bertambah sebesar Rp. 78,2 T (10,7%), sehingga jumlah
keseluruhan kredit perbankan mencapai Rp. 806,3 T. Pertumbuhan kredit tersebut didanai oleh
peningkatan dana pihak ketiga sebesar Rp. 123 T (10,9%) yang secara kumulatif meningkat
menjadi Rp. 1.251 T. Permodalan perbankan pun dapat bertahan pada tingkat yang memadai
tercermin pada rasio kecukupan modal (CAR) yang dapat bertahan pada level yang cukup

tinggi sekitar 20%.
Sementara itu pula, angka Non-Performing Loans (NPL’s) industri perbankan telah mengalami
penurunan, hal ini menunjukan bahwa pada dasarnya seluruh kondisi industri perbankan saat
ini mengalami penguatan secara signifikan, dengan kinerja yang terus membaik dan
berkesinambungan.
Secara kualitatif, kondisi kesehatan dan ketahanan industri perbankan selama beberapa tahun
ini juga mengalami penguatan yang berarti. Kemampuan SDM perbankan mulai menunjukan
peningkatan, dengan pemahaman konsep kehati-hatian dan pengelolaan risiko yang lebih
merata di semua lapisan organisasi. Sistem informasi manajemen, sistem pengendalian intern,
sistem pengelolaan risiko, good corporate governance, dan seluruh prosedur operasional yang
mengikutinya, secara umum telah mengalami peningkatan yang cukup material. Kualitas
pelayanan perbankan pun menjadi salah satu faktor penting yang ditangani peningkatannya
melalui penciptaan sistem perlindungan nasabah yang terpercaya.

Di dalam penerapan good corporate governance (GCG), Bank Indonesia telah melakukan
survey yang menunjukan bahwa hampir seluruh bank telah melakukan self assesment. Hasil
dari self assesment tersebut menyimpulkan bahwa sekitar 98% dari bank-bank di Indonesia
telah menerapkan minimal 50% prinsip-prinsip GCG sebagaimana diwajibkan dalam Peraturan
Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006, tentang pelaksanaan GCG bagi Bank Umum.
Untuk lebih menjamin penegakan governance dalam industri perbankan, Bank Indonesia telah

mengambil langkah strategis. Langkah tersebut diharapkan dapat membantu membersihkan
citra dan persepsi negatif terhadap sistem keuangan di Indonesia terutama yang terkait dengan
kegiatan melawan hukum, seperti kejahatan perbankan, korupsi, dan money laundering.
Langkah yang dimaksudkan adalah kerjasama dengan berbagai institusi penegak hukumkepolisian, kejaksaan, Pusat Penelitian dan Analisis Transaksi Keuangan ( PPATK ) dan yang
terakhir Komite Pemberantasan Korupsi (KPK).

1991

1993

2006

4

2002

2003

2004


2005

2006

Pendapatan bunga bersih

18.72

33.82

68.994

73.82

80.43

Pendapatan selain bunga

3.11


1.29

1.39

2.36

5.34

Laba sebelum pajak

5.52

9.31

19.60

11.39

19.17


Laba bersih

4.38

6.00

2.71

7.61

13.09

Total aktiva

299.84

413.48

553.70


746.90

1,041.20

Pinjaman yang diberikan

209.13

324.68

423.63

569.91

724.03

Simpanan nasabah

248.29


364.49

473.69

647.86

855.96

Modal inti

19.561

28.295

47.953

77.95

141.03

Ekuitas

36.782

44.098

49.308

81.76

148.99

2002

2003

2004

2005

2006

LAPORAN KEUANGAN
(dalam miliar rupiah (
LABA RUGI

NERACA

RASIO KEUANGAN
ROA

1.85 %

2.25 %

3.78 %

1.74 %

2.20 %

ROE

27.31 %

22.52 %

6.91 %

12.95 %

14.26 %

NIM

58.58 %

9.10 %

15.10 %

12.79 %

9.84 %

BOPO

89.66 %

86.25 %

79.82 %

89.40 %

90.83 %

LDR

84.05 %

92.15 %

89.43 %

87.97 %

84.57 %

CAR

8.64 %

10.36 %

12.86 %

15.86 %

21.41 %

NPL Gross

3.21 %

2.21 %

0.46 %

0.35 %

1.66 %

NPL Net

2.90 %

1.49 %

0.34 %

0.30 %

0.91 %

LAIN-LAIN

08

2002

2003

2004

2005

2006

Jumlah karyawan

222

289

333

366

396

Jumlah kantor

14

21

24

25

30

Jumlah ATM

4

5

7

17

20

LABA BERSIH

JUMLAH AKTIVA

14

1.200

13,09

1.041,19
12

1.000

dalam miliar rupiah

dalam miliar rupiah

10
746,90

800

553,70

600
413,48
400

299,84

7,61

8
6,00
6
4,38
4
2,71

200

2

0

0
2002

2003

2004

2005

2006

KREDIT

2002

2003

2004

2005

2006

SIMPANAN NASABAH

800

900

855,96

724,03
800

700

dalam miliar rupiah

dalam miliar rupiah

700

569,91

600
500
423,63
400
324,68
300
209,13
200

647,86

600
473,69

500
364,49

400
300

248,29

200

100

100

0

0
2002

2003

2004

2005

2006

2002

2003

2004

2005

2006

09

Jakarta
Tanggerang

Cirebon
Sumedang
Majalengka

Bogor
Cibinong

10

Bandung
Cimahi
Subang
Soreang

Komite Manajemen Risiko

Komite RTGS

Komite Hukum

Komite ALMA

Komite Kredit

Komite Investasi

Komite Sistem & teknologi

Komite Sisdur

Komite Personalia

DEWAN DIREKSI

CORPORATE

OPERASI

11

12

2003

Info Bank Award 2003
Predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja
Keuangan Tahun 2002

2004

Info Bank Award 2004
Predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja
Keuangan Tahun 2003

2005

Info Bank Award 2005
Predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja
Keuangan Tahun 2004

Info Bank Award 2006
Predikat “SANGAT BAGUS” atas Kinerja
Keuangan Tahun 2005

2006

Museum Rekor Indonesia (MURI)
Penyelenggara RUPS Yang Dihadiri Oleh
Pemegang Saham Dengan Jumlah Terbanyak

Museum Rekor Indonesia (MURI)
Lembaga Keuangan Swasta Tertua di
Indonesia, 100 Tahun (Berdiri Sejak Th. 1906)

13

LAPORAN KOMISARIS UTAMA
R.H. Gartina Dendadipura, S.H.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Kami memanjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat-Nya, PT.Bank
Himpunan Saudara 1906, Tbk (Bank Saudara) telah melampaui tahun 2006 dengan selamat.
Pada paro pertama 2006 kinerja perbankan umumnya mengalami berbagai tantangan antara
lain karena belum stabilnya kondisi makro ekonomi (inflasi, suku bunga, nilai tukar, dan
sebagainya). Paro kedua 2006 berbagai indikator yang pada tahun 2005 mengalami tekanan
mulai menunjukkan perbaikan. Tekanan inflasi yang masih cukup tinggi menurun di akhir
triwulan ketiga 2006 sehingga di akhir tahun 2006 inflasi tercatat 6,6 % (year on year). Sejalan
perkembangan makro ekonomi yang membaik, Bank Indonesia menurunkan BI Rate sebesar
300 basis point sepanjang tahun 2006, dari 12,75% menjadi 9,75%.
Dengan kondisi seperti itu, manajemen Bank Saudara telah melakukan berbagai langkah,
kebijakan strategis agar Bank Saudara dapat tetap tumbuh dan berkembang. Hasil- hasil yang
dapat dicapai di tahun 2006 apabila dibandingkan dengan tahun 2005 antara lain sbb:
Total asset meningkat dari sebesar Rp. 746,90 miliar di akhir tahun 2005 menjadi Rp. 1,04
triliun (39,40%) di akhir tahun 2006 ; Kredit yang disalurkan meningkat dari Rp. 569,91 miliar
menjadi Rp. 724,03 miliar (27,04%) ; Dana pihak ketiga (Giro, Tabungan & Deposito) yang
berhasil dihimpun meningkat dari sebesar Rp. 647,86 miliar menjadi sebesar Rp. 855,96 miliar
(32,12%) ; Laba setelah pajak meningkat dari sebesar Rp. 7,61 miliar menjadi Rp. 13,09 miliar
(72,01%). Sementara itu kinerja manajemen Bank Saudara tercermin juga dari beberapa rasio
keuangan di tahun 2006 yang lebih baik dari tahun 2005 sebagai berikut :
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Return On Equity (ROE)
Return On Asset (ROA)

21,41% ( 2006 ) dari 15,86% ( 2005 )
14,26% ( 2006 ) dari 12,95% ( 2005 )
2,20% ( 2006 ) dari 1,74% ( 2005 )

Sementara itu rasio keuangan yang menurun adalah :
Non Performing Loan (NPL Gross)
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Net Interest Margin (NIM)
Biaya Operasional dibandingkan
Pendapatan Operasional (BOPO)

1,66% ( 2006 ) dari 0,35% ( 2005 )
84,57% ( 2006 ) dari 87,97% ( 2005 )
9,84% ( 2006 ) dari 12,79% ( 2005 )
90,83% ( 2006 ) dari 89,40% ( 2005 )

Dalam pada itu manajemen Bank Saudara telah berupaya agar perkembangan tingkat
kesehatan Bank senantiasa dalam kondisi “sehat”, yang tercermin dari penilaian atas beberapa
faktor atau aspek yang mempengaruhi kinerja Bank Saudara yang meliputi permodalan, asset,
manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar yang secara
keseluruhan ada pada peringkat “komposit 2”.
Upaya manajemen Bank Saudara untuk meningkatkan kinerja Bank antara lain memenuhi
kecukupan modal inti minimum sebesar Rp. 80 miliar pada tanggal 30 September 2007, sesuai
rencana Arsitektur Perbankan Indonesia telah dipenuhi di tahun 2006 dengan dukungan dari
pemegang saham pengendali. Demikian juga manajemen telah berhasil melaksanakan proses
IPO dan telah listing di BEJ sejak tanggal 15 Desember 2006 berhasil menambah setoran
modal Bank Saudara sebesar Rp. 50 miliar sehingga menjadi Rp. 150 miliar.

14

15

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Tahun 2006 merupakan tahun yang lebih kondusif bagi perbankan Nasional dibandingkan
dengan tahun sebelumnya meski belum optimal namun peran intermediasi pada tahun 2006
sudah mulai berjalan dengan baik sejalan dengan terus turunnya suku bunga SBI dari 12,75 %
menjadi 9,75 %, demikian juga dengan Bank Saudara disamping telah melaksanakan peran
tersebut di atas, tahun 2006 merupakan tahun yang penting dan bersejarah karena telah
mampu membuat beberapa prestasi penting dan salah satunya telah berhasil mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan merubah status menjadi perusahaan terbuka. Tepat di
usia yang ke 100 tahun (seabad).
Perubahan status menjadi perusahaan public jelas merupakan sebuah keputusan yang didasari
oleh pertimbangan yang sangat matang dan bisa dijadikan momentum penting guna
peningkatan kinerja Bank serta pelaksanaan tata kelola perusahaan yang lebih baik (Good
Corporate Governance). Dengan masuknya saham Masyarakat sebesar 33,33 % komposisi
pemegang saham dan jumlah modal disetor mengalami perbaikan menjadi 150 Miliar. Dan
sudah memenuhi ketentuan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) pada tahun 2010 nanti.
Dengan motto Seabad Bersaudara “mendampingi dan memahami” Bank Saudara ingin tampil
dengan citra yang baru sebagai Bank di Jawa Barat yang mempunyai reputasi Nasional,
langkah langkah menuju itu telah dilakukan pada tahun 2006 dan salah satunya dengan
merubah Call name perusahaan dari Bank HS 1906 menjadi Bank Saudara tanpa merubah
legalitas perusahaan yaitu PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk serta menyusun kembali Visi
dan Misi perusahaan yang lebih nyata dan realistis dengan tetap memperhatikan faktor tuntutan
perbankan di masa depan.
Adapun Visi Bank Saudara adalah : ”Pelopor institusi keuangan yang menjadi Bank berkinerja
baik dan sehat.”
Sedangkan pada Misi ingin memenuhi harapan stakeholder dalam usaha perbankan dengan 5
(lima) pilar sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Menjaga kepercayaan masyarakat
Memberikan pelayanan secara personal
Peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan
Melestarikan usaha perbankan dengan nilai-nilai tata kelola perusahaan (good
corporate governance) yang baik
5. Pelopor jasa keuangan yang berkembang dan inovatif.
Dari sisi keuangan Bank Saudara memiliki kinerja yang cukup baik dengan mencatat
keuntungan setelah pajak sebesar Rp. 13,09 miliar, laba ini meningkat sebesar 72,01 %
dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 7,61 miliar dengan total asset yang juga
meningkat cukup signifikan yaitu sebesar 39,40 % dari Rp. 746,90 miliar menjadi Rp. 1.041,20
miliar. Dengan peningkatan sumber dana pihak ketiga sebesar 32,12 % dari Rp. 647,86 miliar
menjadi Rp. 855.96 miliar. Adapun rasio keuangan sebagai berikut
:
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Return On Equity (ROE)
Return On Asset (ROA)

16

21,41% ( 2006 ) dari 15,86% ( 2005 )
14,26% ( 2006 ) dari 12,95% ( 2005 )
2,20% ( 2006 ) dari 1,74% ( 2005 )

Peningkatan dari sisi keuangan diikuti pula dengan keberhasilan dalam pengembangan dari
sisi usaha Bank itu sendiri khususnya pemberian kredit kepada pengusaha dan masyarakat
dengan diciptakan produk-produk baru yang lebih customized seperti kredit untuk pekerja
(KUJA) yang dikhususkan bagi para pekerja atau buruh disamping kredit lain yang sudah di
luncurkan terlebih dahulu seperti kredit waralaba, kredit untuk pegawai (KUPEG) dan kredit
untuk para pensiunan (KUPEN). Sedangkan dari sisi penghimpunan dana tahun 2006 Bank
Saudara meluncurkan produk barunya yaitu TASKA (Tabungan Saudara Berjangka) yang
memiliki keunggulan serta kompetitif dibandingkan dengan produk yang serupa yang dapat
dipilih oleh masyarakat.
Menyadari bahwa harapan masyarakat dari masa ke masa selalu meningkat dari sebuah jasa
layanan, Bank Saudara ingin memberikan andil dalam memberikan pelayanan yang terus
menerus meningkat lebih baik sehingga masyarakat atau khususnya Nasabah Bank
mendapatkan kemudahan-kemudahan, untuk itu pula Bank Saudara senantiasa meningkatkan
layanan yang berbasis teknologi dimana untuk ATM telah berjalan baik sebagai member ATM
BERSAMA dan dalam waktu dekat akan memiliki phone banking dan SMS banking serta
fasilitas web banking.
Menyikapi dan mengantisipasi diberlakukannya regulasi mengenai perbankan yang kian ketat
yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Bank Saudara harus menyiapkan SDM yang mampu
menjawab perubahan yang akan terjadi, dan melalui pendidikan dan pelatihan yang terarah
serta berkesinambungan, SDM Bank Saudara secara rutin diikutsertakan dalam program–
program pelatihan baik yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri.
Keberhasilan dan prestasi yang telah mampu diraih selama tahun 2006, jelas akan
memotivasi manajemen dalam mengelola perusahaan dan mampu mempertahankan
perusahaan sebagai bank dengan kinerja baik, dan obsesi ini Insya Allah bukan sesuatu
mustahil direalisasikan, karena kami yakin tetap mendapat dukungan dari para Nasabah
yang begitu loyal serta dukungan mitra-mitra strategis kami.

lebih
citra
yang
kami

Perkenankan pula kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh stakeholder, Nasabah, para
Mitra strategis kami dan Masyarakat yang telah mempercayakan Bank Saudara sebagai bank
yang dipilih untuk aktivitas perbankan, dan mampu meningkatkan kerjasama tersebut di masa
yang akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Direktur Utama

Farid Rahman

17

18

19

Dalam rangka meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholder dan
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta nilai-nilai etika (code
of conduct) yang berlaku secara umum pada industri perbankan, Bank Saudara menyadari
pentingnya pelaksanaan kegiatan usaha dengan berpedoman pada prinsip-prinsip Good
Corporate Governance. Penerapan Good Corporate Governance yang efektif menjadi hal yang
mutlak, serta merupakan wahana bagi Bank Saudara untuk bersikap profesional serta hati-hati
dalam pengelolaan usahanya demi kepentingan pemegang saham dan stakeholder lain,
diantaranya nasabah, investor, regulator, pegawai serta masyarakat di lingkungan kerja
Perseroan.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance bagi Bank Umum yang dikeluarkan pada tanggal 30 Januari 2006, Bank
Saudara menerapkan pelaksanaan Good Corporate Governance dengan senantiasa
berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu tranparansi, akuntabilitas, tanggungjawab,
independensi, dan kewajaran.
Seluruh ketentuan yang tercatum dalam Peraturan Bank Indonesia tersebut menjadi acuan
Bank Saudara di dalam melaksanakan penerapan Good Corporate Governance. Walaupun
demikian beberapa ketentuan yang belum selaras dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut
sedang ditindaklanjuti dan diharapkan dapat terwujud dalam waktu yang dekat.

Dewan Komisaris
Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris yang profesional dan kompeten dengan
pengalaman yang relevan. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun dengan kemungkinan diangkat kembali. Para pemegang saham
memiliki hak untuk memberhentikan dan/atau mengganti anggota Komisaris dalam Rapat
Umum Pemegang Saham.
Dewan Komisaris Bank Saudara adalah :
R.H. Gartina Dendadipura, S.H. : Komisaris Utama
Maskan Iskandar, S.H.
: Komisaris
Direksi
Direksi terdiri dari seorang Direktur Utama dan 2 (dua) Direktur dengan bidang tugas dan
tanggung jawab masing-masing. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999
tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum yang dikeluarkan pada tanggal 20 September
1999, salah seorang anggota Direksi ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan yang tidak
membawahi kegiatan operasional, akuntansi, dan Satuan Kerja Audit Intern, yang bertugas
memastikan bahwa Bank Saudara telah memenuhi seluruh peraturan Bank Indonesia dan
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

20

Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan
kemungkinan diangkat kembali. Para pemegang saham memiliki hak untuk memberhentikan
dan/atau mengganti anggota Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham.
Direksi Bank Saudara adalah
Farid Rahman, S.E, MBA
Yanto M. Purbo, MBA
Ir. Arief Budiman

:
: Direktur Utama
: Direktur
: Direktur

Komite Eksekutif
Komite-komite Eksekutif dibentuk oleh Direksi untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi pada
bidang-bidang tertentu. Pada tahun 2006 Bank Saudara memiliki beberapa komite eksekutif di
bawah Direksi yaitu :
 Komite Manajemen Risiko
 Komite Hukum
 Komite Kredit
 Komite Sistem dan Teknologi
 Komite Personalia
 Komite RTGS
 Komite ALMA
 Komite Investasi
 Komite Sistem dan Prosedur

Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris & Direksi
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada pemegang saham dan bertugas independen
terhadap Direksi dalam melakukan tugas utamanya yaitu melakukan pengawasan atas
kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi.
Direksi
Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan bank sehari-hari, termasuk merumuskan dan
melaksanakan strategi dan kebijakan bisnis, pengawasan dan pengelolaan risiko, pemeliharaan
dan pengelolaan aset, pengelolaan sumber daya manusia, memastikan pencapaian dan tujuan
usaha, terus berupaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas biaya, serta melaporkan kinerja
Bank Saudara secara keseluruhan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan
beserta perubahan-perubahannya yang jumlahnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.
Remunerasi keseluruhan Dewan Komisaris dan Direksi dalam miliar Rupiah (bruto) adalah
sebagai berikut :

21

(dalam miliar rupiah)
Keterangan

2006

2005

Gaji, Tunjangan, Bonus

4,55

4,72

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Sepanjang tahun 2006, Dewan Komisaris bersama-sama Direksi menyelenggarakan 12 (dua
belas) kali pertemuan, dimana pertemuan tersebut diselenggarakan setiap bulan untuk
membahas kemajuan Bank Saudara secara umum. Setiap pertemuan dibuatkan risalah
pertemuan dan ditandatangani oleh Komisaris dan Direksi yang hadir untuk kemudian
didistribusikan kepada semua anggota Komisaris dan Direksi, baik anggota yang hadir maupun
yang tidak hadir dalam pertemuan.
Selain pertemuan tersebut, Dewan Komisaris dan Direksi bersama-sama Pemegang Saham
Pengendali menyelenggarakan 2 (dua) kali pertemuan, dimana pertemuan tersebut
dilaksanakan untuk membahas kemajuan Bank Saudara secara umum.
Tabel berikut mencantumkan daftar kehadiran masing-masing Komisaris, Direksi dan
Pemegang Saham Pengendali serta topik pembahasan yang dilakukan pada pertemuanpertemuan tersebut.
Keanggotaan dan kehadiran pertemuan Tata Kelola Perusahaan
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Keanggotaan
Kehadiran

Jumlah Pertemuan

Ir. Arifin Panigoro

1

2

Ir. Hilmi Panigoro (PT. Medco Intidinamika)

1

2

Ir. Yani Rodyat (PT. Medco Intidinamika)

2

2

R.H. Gartina Dendadipura, S.H.

12

12

Maskan Iskandar, S.H.

12

12

Farid Rahman, S.E, MBA

12

12

Yanto M. Purbo, MBA

11

12

Ir. Arief Budiman

12

12

Pemegang Saham :

Dewan Komisaris :

Direksi :

22

Topik pembahasan yang dilakukan dalam pertemuan Dewan Komisaris dan Direksi
Tanggal
16 Februari

Topik Pembahasan


Perkembangan Usaha sd Januari 2006



Perkembangan Persiapan Pembukaan Kantor Cabang



Penerapan Manajemen Risiko & KYC



Penanganan Pengaduan Nasabah



Sumber Daya Manusia



Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku

Tanggal
9 Maret

12 April

12 Mei

Topik Pembahasan


Perkembangan Usaha sd Februari 2006



Perkembangan Persiapan Pembukaan Kantor Cabang



Penerapan Manajemen Risiko & KYC



Penanganan Pengaduan Nasabah



Sumber Daya Manusia



Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku



Hasil Pemeriksaan Bank Indonesia tahun buku 2005



Perkembangan pemeriksaan KAP tahun buku 2005



Rencana RUPS dan RUPSLB



Perkembangan perubahan logo dan call name Bank Saudara



Persiapan rencana Go Public



Perkembangan Usaha sd Maret 2006



Perkembangan Persiapan Pembukaan Kantor Cabang



Tindak lanjut hasil Pemeriksaan Bank Indonesia tahun buku 2005



Penerapan Manajemen Risiko & KYC



Sumber Daya Manusia



Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku



Persiapan RUPS dan RUPSLB



Perkembangan perubahan logo dan call name Bank Saudara



Persiapan rencana Go Public



Perkembangan Usaha sd April 2006



Perkembangan Persiapan Pembukaan Kantor Cabang



Tindak lanjut hasil Pemeriksaan Bank Indonesia tahun buku 2005



Penambahan setoran modal pemegang saham pengendali



Penerapan Manajemen Risiko & KYC



Penanganan Pengaduan Nasabah



Sumber Daya Manusia



Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku



Persiapan Go Public

23

13 Juni



Pelaksanaan RUPS dan RUPSLB



Perkembangan perubahan logo dan call name Bank Saudara



Perkembangan Usaha sd Mei 2006



Perkembangan Persiapan Pembukaan Kantor Cabang



Tindak lanjut hasil Pemeriksaan Bank Indonesia tahun buku 2005



Penerapan Manajemen Risiko & KYC



Penanganan Pengaduan Nasabah



Sumber Daya Manusia

Tanggal

14 Juli

24 Agustus

13 September

18 Oktober

24

Topik Pembahasan


Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku



Persiapan Go Public



Perubahan logo dan call name Bank Saudara



Rencana peresmian identitas dan logo Bank Saudara



Perkembangan Usaha sd Juni 2006



Pembukaan Kantor Cabang



Rencana Pembukaan Kantor Kas



Tindak lanjut hasil Pemeriksaan Bank Indonesia tahun buku 2005



Penerapan Manajemen Risiko & KYC



Penanganan Pengaduan Nasabah



Sumber Daya Manusia



Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku



Persiapan Go Public



Perkembangan Usaha sd Juli 2006



Rencana Pembukaan Kantor Cabang



Rencana Pembukaan Kantor Kas



Peningkatan Kualitas Layanan



Penerapan Manajemen Risiko & KYC



Sumber Daya Manusia



Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku



Persiapan Go Public



Perkembangan Usaha sd Agustus 2006



Peningkatan Status Kantor Kas menjadi Kantor Cabang Pembantu



Penerapan Manajemen Risiko & KYC



Penanganan Pengaduan Nasabah



Sumber Daya Manusia



Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku



Persiapan Go Public



Perkembangan Usaha sd September 2006

16 November



Pembukaan Kantor Cabang Pembantu



Penerapan Manajemen Risiko & KYC



Penanganan Pengaduan Nasabah



Sumber Daya Manusia



Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku



Persiapan Go Public



Perkembangan Usaha sd Oktober 2006



Penerapan Manajemen Risiko & KYC

Tanggal

12 Desember

26 Desember

Topik Pembahasan


Penanganan Pengaduan Nasabah



Sumber Daya Manusia



Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku



Persiapan Go Public



Perkembangan Usaha sd November 2006



Penerapan Manajemen Risiko & KYC



Penanganan Pengaduan Nasabah



Sumber Daya Manusia



Penyelesaian AYDA dan Hapus Buku



Persiapan Go Public



Rencana Bisnis tahun 2007 sd 2009



Rencana Pembukaan Kantor Cabang



Rencana menjadi Bank Devisa



Laporan hasil personal committee



Rencana pemberian bonus kepada karyawan/wati

Bank Saudara pada tahun 2006 telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan & Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 April 2006. Dalam
Surat Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham seperti yang tercantum dalam
Salinan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank
Himpunan Saudara 1906 Nomor 05 Tanggal 26 April 2006 yang dibuat oleh Notaris Meiyane
Halimatussyadiah, SH salah satunya disetujui untuk mengubah dan menyesuaikan seluruh
ketentuan anggaran dasar Perseroan dalam rangka perubahan sebagai perseroan terbatas
terbuka. Dalam pernyataan tersebut pula disetujui rencana penawaran saham kepada publik
sebanyak 500.000.000 (lima ratus juta) saham senilai Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh miliar
rupiah).

Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) bertanggung jawab melakukan pemeriksaan secara
independen terhadap seluruh unit operasional. SKAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit
tahunan yang sebelumnya telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Hasil temuan SKAI dilaporkan
langsung kepada Direktur Utama yang kemudian hasil-hasil temuan tersebut dilaporkan kepada

25

Dewan Komisaris beserta rekomendasi untuk tindak lanjutnya. Selanjutnya, Komisaris akan
mengawasi dan mengkonfirmasi apakah manajemen telah mengambil langkah-langkah
seperlunya dan memadai atas hasil temuan audit tersebut.
Untuk memenuhi harapan para stakeholder, Satuan Kerja Audit Intern memiliki auditor internal
yang mempunyai kompetensi profesional. Hal tersebut diperoleh melalui program pelatihan
yang dilaksanakan secara berkesinambungan seperti penambahan dan pembaharuan
pengetahuan auditor tentang produk dan layanan perbankan, peraturan dan teknik audit secara
berkala.
Di tahun 2006, SKAI melakukan 31 pekerjaan audit yang terdiri dari aktivitas audit Kantor
Cabang dan Kantor Pusat. Seluruh temuan Audit tahun 2006, telah mendapatkan tindak lanjut
yang memadai oleh auditee serta pihak yang terkait.

Aktivitas Audit

Rencana Audit

Realisasi Audit

Inspeksi Kantor Pusat

5

5

Inspeksi Kantor Cabang

2

2

Inspeksi Kantor Capem

9

9

Monitoring Cabang

15

15

Total Audit

31

31

Penunjukan Auditor Independen untuk pelaksanaan Audit Umum (General Audit) atas
berakhirnya tahun buku 2006, dilakukan dengan penawaran pada beberapa Kantor Akuntan
Publik. Berdasarkan pengajuan penawaran, Direksi menunjuk Kantor Akuntan Publik Andiek
Sumaryono dan Rekan yang berlokasi di Pondok Gede Bekasi sebagai Pelaksana Pekerjaan
Audit Umum. Penunjukan itu ditindaklanjuti dengan Persetujuan Penunjukan Akuntan Publik
kepada Dewan Komisaris PT Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk sesuai dengan Surat Nomor :
171/HS-DIR/DEKOM/XII/06 Tertanggal 29 Desember 2006 Perihal Permohonan Persetujuan
Penunjukan Kantor Akuntan Publik.
Penunjukan Auditor Independen Kantor Akuntan Publik Andiek Sumaryono & Rekan
ditindaklanjuti dengan Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Audit Umum Atas Laporan Keuangan
PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk untuk tahun yang berakhir Pada Tanggal 31 Desember
2006 Antara PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk dengan Kantor Akuntan Publik Andiek
Sumaryono & Rekan Nomor : 203/Perj/DIR-KAP/I/2007 dan Nomor : 3/PJA/AR/I/07 tanggal 15
Januari 2007.

Dalam menjalankan usahanya, Bank Saudara melakukan beberapa transaksi tertentu dengan
pihak yang terkait. Transaksi terhadap pihak terkait mengacu pada peraturan Bank Indonesia
No. 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit yang dikeluarkan pada tanggal 20
Januari 2005.
Selama tahun 2006, Bank Saudara tidak memiliki pelampauan ataupun pelanggaran terhadap
ketentuan BMPK dan laporannya telah disampaikan setiap bulan kepada Bank Indonesia.

26

Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 6/25/PBI/2004 tentang Rencana Bisnis Bank Umum yang
dikeluarkan pada tanggal 22 Oktober 2004, setiap tahun Bank Saudara telah membuat rencana
bisnis yang menggambarkan rencana kegiatan usaha Bank jangka pendek (satu tahun) dan
jangka menengah (tiga tahun), termasuk strategi untuk merealisasikan rencana tersebut,
rencana untuk memperbaiki kinerja usaha, dan rencana pemenuhan ketentuan kehati-hatian
sesuai dengan target dan waktu yang ditetapkan.
Rencana bisnis disusun secara realistis dengan memperhatikan faktor eksternal dan faktor
internal yang mempengaruhi kelangsungan usaha Bank serta tetap memperhatikan prinsip
kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat yang kemudian disetujui oleh Dewan Komisaris.

Ketepatan waktu dan akurasi laporan keuangan, laporan tahunan dan berbagai keterbukaan
informasi lainnya selalu menjadi perhatian utama Bank Saudara. Berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 3/22/PBI/2001 yang dikeluarkan pada tanggal 13 Desember 2001 tentang
Transparansi Kondisi Keuangan Bank, Bank Saudara selalu memastikan bahwa informasi
keuangan selalu dipublikasikan dan dilaporkan kepada Bank Indonesia dan lembaga-lembaga
terkait sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pemodal dan stakeholder lainnya juga dapat mengakses informasi mengenai Bank Saudara
dan kegiatannya di situs internet Bank Saudara www.banksaudara.com atau melalui e-mail
perusahaan yaitu [email protected]. Bank Saudara senantiasa meningkatkan
kualitas situs internetnya dengan selalu menampilkan berita perusahaan terkini serta
melakukan updating atas seluruh informasi yang terkait dengan perusahaan.
Dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat kepada Bank Saudara dan melindungi
kepentingan nasabah sebagai konsumen pengguna jasa perbankan sebagaimana diamanatkan
oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sesuai Peraturan
Bank Indonesia No. 7/6/PBI/2005 yang dikeluarkan pada tanggal 20 Januari 2005 tentang
Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah, Bank Saudara
selalu memastikan penyediaan informasi mengenai karakteristik produk bank yang lengkap,
akurat, terkini dan utuh.
Dalam hal jenis produk bank yang diinformasikan merupakan produk penghimpunan dana,
maka Bank Saudara telah mempublikasikan penjelasan mengenai program penjaminan yang
berlaku di seluruh unit bisnis.

Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Bank Saudara dengan
Lembaga/instansi terkait (Bank Indonesia), otoritas pasar modal, komunitas pemodal serta
masyarakat umum. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan dan
menyampaikan informasi kepada masyarakat umum maupun untuk kepentingan investor yang
berkenaan dengan kinerja Bank Saudara secara tepat waktu, akurat dan transparan, sesuai
dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku bagi bank maupun bagi perusahaan
publik.
Sekretaris Perusahaan memainkan peranan penting dalam membantu Perusahaan memenuhi
peraturan pasar modal dengan menyediakan pedoman kepada Komisaris dan Direksi mengenai
masalah-masalah seperti tata kelola perusahaan, Anggaran Dasar perusahaan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

27

Manajemen Risiko

Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan
fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Pesatnya perkembangan lingkungan
eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan semakin kompleksnya risiko kegiatan
usaha perbankan. Oleh karena itu agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis
perbankan, Bank dituntut untuk menerapkan manajemen risiko.

Sebagai salah satu bentuk pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi, Bank Saudara
telah membentuk Komite Manajemen Risiko melalui SK Direksi No. 084/Kep-Dir/Risk.Man/VI/04
tanggal 21 Juni 2004. Komite Manajemen Risiko memiliki kewenangan dan tanggung jawab
sebagai berikut :
a. Menyusun Panduan Manajemen Risiko, serta perubahannya.
b. Mengkoordinir dan memantau seluruh Strategi Manajemen Risiko.
c. Menyetujui Strategi Manajemen Risiko yang melampaui kewenangan Pimpinan Unit Kerja
Operasional.
d. Meminta persetujuan dari Direktur Utama atas Strategi Manajemen Risiko yang melampaui
batas kewenangan.
e. Menyusun contingency plan dalam kondisi tidak normal.
f. Memantau kecukupan permodalan Bank terhadap risk exposure sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia yang berlaku.
g. Menilai keseluruhan komposisi risiko dalam portofolio Bank.
h. Mengkaji proposal mengenai aktivitas/produk baru dan menilai kemampuan Bank untuk
melaksanakan aktivitas/produk baru tersebut, serta mengkaji proposal perubahan sistem
dan prosedur kerja terkait.
i. Mengevaluasi efektifitas sistem manajemen risiko yang diterapkan, yaitu memastikan
bahwa kebijakan dan prosedur bank sudah dipergunakan dan dilaksanakan dengan baik.
j. Melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur Utama secara
berkala.
k. Pelaksanaan rapat Komite manajemen risiko dilakukan minimal satu bulan sekali atau jika
dipandang perlu.
l. Penetapan hal hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur
normal.
m. Menyelenggarakan rapat secara periodik minimal 1 (satu) bulan sekali maupun yang
bersifat insidentil.

Kebijakan dan prosedur manajemen risiko di Bank Saudara disusun berdasarkan Peraturan
Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 yang dikeluarkan pada tanggal 19 Mei 2003 tentang
Manajemen Risiko untuk Bank Umum maupun dokumen terkait dari Basel Committee on
Banking Supervision, khususnya Basel II Accord. Dengan menggunakan kebijakan dan
prosedur manajemen risiko yang baik, sebuah sistem yang seimbang dapat diterapkan untuk
mendapatkan hasil optimal dari operasi dan usaha perusahaan.
Dalam pelaksanaan penerapan manajemen risiko, Bank Saudara menentukan limit dan
penetapan toleransi risiko yang merupakan batasan potensi kerugian yang mampu diserap oleh
kemampuan permodalan Bank dan sarana pemantauan terhadap perkembangan eksposur
risiko Bank.

Dalam rangka pengelolaan risiko, Bank Saudara membuat profil risiko dari setiap risiko yang
terdapat pada aktivitas dan produk bank. Profil risiko dibuat dengan mengacu pada Peraturan

28

Bank Indonesia No. No. 5/8/PBI/2003 yang dikeluarkan pada tanggal 19 Mei 2003 tentang
Manajemen Risiko untuk Bank Umum. Profil risiko dibuat setiap bulan yang dilaporkan dan
dibahas pada Komite Manajemen Risiko dan setiap triwulan dilaporkan kepada Bank Indonesia.
INHERENT
RISK

RISK
CONTROL

LOW

STRONG

MODERATE

ACCEPTABLE

HIGH

WEAK

KREDIT

PASAR

LIKUIDITAS

OPERASIONAL

HUKUM

STRATEGIK
REPUTASI

KEPATUHAN

INHERENT RISK
COMPOSITE RISK

RISK CONTROL

LOW

MODERATE

HIGH

WEAK

Low to Moderate

Moderate to High

High

ACCEPTABLE

Low

Moderate

High

STRONG

Low

Moderate to Low

High to Moderate

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan efektivitas manajemen risiko pada industri
perbankan adalah keahlian dan kompetensi sumber daya manusia di bidang manajemen risiko,
baik yang menjalankan fungsi kegiatan operasional (risk taking), fungsi manajemen risiko
maupun fungsi pengendalian intern. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan keahlian
manajemen risiko yang lebih memadai, maka Bank Saudara sesuai Peraturan Bank Indonesia
No. 7/25/PBI/2005 yang dikeluarkan pada tanggal 3 Agustus 2005 tentang Sertifikasi
Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum, mengikutsertakan pengurus dan
pejabat bank dalam sertifikasi manajemen risiko.
Sertifikasi manajemen risiko merupakan standar kompetensi dan keahlian minimal yang harus
dipenuhi oleh pengurus dan pejabat di industri perbankan untuk memastikan bahwa kegiatan
usaha bank dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keahlian di
bidangnya. Mengingat kompleksitas dalam kegiatan usaha bank, maka ditetapkan tingkatan
sertifikasi yang dipersyaratkan bagi pengurus dan pejabat pada masing-masing kelompok
jabatan dan kelompok bank.
Tabel berikut menunjukan tingkatan kewajiban dan kelulusan bagi pengurus dan pejabat Bank
Saudara dalam sertifikasi manajemen risiko.

29

Jml
(org)

Wajib Ujian
Level

Komisaris

2

Direksi

Tingkat Jabatan

Jml Lulus Ujian (orang)
Ket
L-I

L-II

L-III

L-IV

I, II, III, IV

-

-

-

-

Prog. Eksekutif (2005)

3

I, II, III, IV

-

-

-

-

Prog. Eksekutif (2004)

1 level di bawah Direksi

16

I, II, III

13

6

-

-

Pejabat hierarki 2A dan 2B

2 level di bawah Direksi

36

I, II

7

-

-

-

Pejabat hierarki 3

3 level di bawah Direksi

68

I

-

-

-

-

Pejabat hierarki 4

Total

125

20

6

-

-

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Bank Saudara mengikutsertakan para peserta ujian
dalam bimbingan belajar yang diselenggarakan oleh provider pelatihan yang mempunyai
reputasi baik.
Sesuai Rencana Bisnis Bank Saudara tahun 2007 – 2009, seluruh kewajiban sertifikasi
manajemen risiko bagi pengurus dan pejabat Bank Saudara akan selesai pada tahun 2010.

30

31

Tahun 2006 merupakan periode yang penuh tantangan bagi Bank Saudara terutama di bidang
perkreditan. Kredit dapat tumbuh sebesar 27,04 % dari Rp. 569,91 Miliar di Desember 2005
menjadi Rp. 724,03 miliar di Desember 2006. Tingkat pertumbuhan ini di atas rata-rata
pertumbuhan kredit di perbankan secara nasional yang sebesar 12,50 %.
Produk Kredit untuk Pegawai (KUPEG) masih menjadi unggulan dengan pertumbuhan sebesar
29,05 % dari Rp. 239,65 Miliar (Desember 2005) menjadi Rp. 309,27 Miliar (Desember 2006).
Tingkat kompetisi di segmen Pensiunan semakin ketat dan hal ini terlihat dari pertumbuhan
produk Kredit untuk Pensiun (KUPEN) yang mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya posisi KUPEN di Desember 2006 sebesar Rp. 241,92 Miliar meningkat 11,50 %
dari posisi Desember 2005.
Tahun 2006 ini pula hadir produk baru yaitu Kredit untuk Pekerja (KUJA). Meskipun volumenya
masih sebesar Rp. 18,44 Miliar di Desember 2006 namun pertumbuhannya sangat baik dan
respon pasar sangat baik.

Komposisi KUPEG sebesar 42,72 % dari total portofolio mencerminkan keunggulan produk ini.
Dengan customer base masih didominasi oleh beberapa BUMN dan perusahaan swasta besar.
Hal yang juga menggembirakan adalah respon pasar yang baik terhadap produk ini di dua
kantor cabang baru di Bogor dan Cirebon.
Program UMKM pada tahun 2006 difokuskan untuk perbaikan kredit bermasalah (NPL).
Debitur-debitur yang bermasalah ditangani secara lebih intens. Kredit Waralaba untuk tahun
2006 belum menunjukan perkembangan yang berarti, dimana sudah mulai dikaji untuk
kerjasama dengan beberapa Franchisor. Di masa mendatang Bank Saudara harus lebih
bekerja keras untuk mengembangkan segmen UMKM ini agar komposisinya minimal mencapai
10 % dari total portfolio kredit.
Program Marketing dan Promosi yang dilakukan pada tahun 2006 difokuskan kepada beberapa
perubahan yang dilakukan terkait dengan perubahan logo dan corporate identity dan promosi
terkait proses dan perubahan peningkatan status Bank Saudara menjadi perusahaan publik
(Tbk).

32

Program Customer Rewards merupakan salah satu upaya dalam mempertahankan eksistensi
para nasabah. Program dilakukan oleh seluruh unit bisnis terhadap instansi yang memberikan
kontribusi dalam peningkatan jumlah portofolio perkreditan. Realisasi dari program tersebut
kepada seluruh Debitur Kredit Pensiunan Bank Saudara adalah berupa pemberian paket
Sembako, dimana prosesnya dilakukan melalui kerjasama dengan kantor-kantor bayar
pensiunan (Kantor Pos). Program tersebut dilaksanakan dari bulan Oktober sampai dengan
bulan Desember 2006. Program sejenis untuk nasabah KUPEG dilakukan melalui beberapa
pola yang antara lain adalah pemberian hadiah langsung dan diundi untuk para nasabah. Untuk
nasabah KUJA direalisasikan dalam bentuk program Mudik Gratis pada saat hari raya Idul Fitri.
Program Bebas Provisi dan Administrasi merupakan perubahan atas program tahunan yang
biasanya dilakukan dimana momentumnya memanfaatkan Hari Pahlawan 10 November.
Program ini juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menjaga pertumbuhan kredit pensiunan
akibat persaingan yang semakin ketat. Program ini dilakukan selama bulan November s.d 31
Desember 2006.
Kredit Hapus Buku dan Hapus Tagih yang berhasil ditagih selama tahun 2006 adalah sebesar
Rp 1,4 miliar. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2005 sebesar Rp 1,54
miliar. Penurunan hasil penagihan ini masih dalam batas kewajaran mengingat kondisi masingmasing debitur juga mengalami kemunduran akibat kondisi makro ekonomi yang belum pulih.
Selama tahun 2006 dilakukan penghapus bukuan sebesar Rp 3,6 miliar sebanyak 164 debitur.
Kredit hapus buku dilakukan mengingat kondisi usaha debitur dan/atau jaminan yang sudah
tidak memadai.
Program penjualan Aktiva Yang Diambil Alih (AYDA) selama tahun 2006 menghasilkan Rp
533 juta dari realisasi penjualan 2 bidang tanah kosong dan 2 unit tanah+bangunan. Jika di
akhir tahun 2005 posisi AYDA sebesar Rp 4,2 miliar maka pada akhir Desember 2006
posisinya menjadi sebesar Rp 3,7 miliar .

33

Tahun 2006 juga ditandai dengan berkembangnya Produk Tabungan Berjangka Saudara
secara cukup signifikan yaitu dari Rp. 30 Juta di tahun 2005 menjadi Rp. 2,5 miliar di akhir
tahun 2006 dengan jumlah penabung dari 50-an menjadi 3.500 orang. Hal tersebut disebabkan
karena fitur produk yang menarik dan didukung promosi yang cukup gencar. Pada tahun 2006
juga telah dilakukan survey dalam rangka segmentasi TASKA ke sekolah-sekolah dan konsep
TASKA komunitas yang rencananya akan mulai diimplementasikan tahun 2007.
Dari sisi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga, produk Deposito Berjangka masih mendominasi
dengan jumlah sebesar Rp. 675,07 Miliar atau 78,87 % dari total DPK.

Produk Giro cukup menonjol perolehannya karena adanya beberapa nasabah baru serta sudah
berjalannya program Pengelolaan Dana Tunai (Cash Management) beberapa nasabah utama
(Prime Customers).
Penjaminan LPS pada tahun 2006 mengalami 2 (dua) periode waktu yaitu Maret menjadi
maksimal Rp 5 Miliar dan September menjadi maksimal Rp 1 Miliar dimana respon nasabah
relatif baik. Tidak terdapat penarikan secara besar-besaran dana pihak ketiga.
Produk tabungan masih perlu dilakukan penyempurnaan fitur, khususnya Tabungan Saudara
dan Tabungan Harian agar lebih sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Demikian
halnya dengan Tabungan Berjangka Saudara (Taska) masih perlu penajaman target dan
segmen pasarnya.

34

Proses kegiatan perbankan dapat berjalan dengan baik bila didukung salah satunya oleh sistem
aplikasi yang handal. Tahun 2003 Bank Saudara memutuskan untuk mengganti Aplikasi Core
Banking-nya dengan sebuah sistem core banking yang tersentralisasi. Dengan sistem
tersentralisasi nantinya diharapkan kualitas serta fleksibilitas untuk pengembangan selanjutnya
menjadi lebih mudah. Sistem core banking yang dipakai adalah Alphabits yang didukung oleh
PT. Sigma Cipta Caraka. Dengan menggunakan aplikasi baru ini seluruh kantor/outlet Bank
Saudara sudah terhubung secara online.
Pengembangan selanjutnya atas aplikasi yang ada adalah dengan mengoptimalkan Core
Banking melalui penambahan layanan (delivery channel) diantaranya adalah pembayaran
telepon TELKOM secara Host To Host, serta ATM baik On Us maupun ATM Bersama (yang
diselenggarakan oleh PT Artajasa). Selanjutnya PT. Artajasa akan mengembangkan fitur-fitur
baru yang nantinya Bank Saudara juga akan menambahkannya dalam layanan ATM Bank
Saudara. Saat ini Bank yang sudah tergabung dalam ATM Bersama berjumlah 67 Bank dengan
jumlah terminal ATM sebanyak lebih dari 11.000 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kegiatan operasional Bank Saudara saat ini telah didukung Infrastruktur Jaringan komunikasi
Bank Saudara yang ONLINE – REALTIME diseluruh outlet, dengan berbasis teknologi MPLS
VPN-IP. Saat ini 30 outlet di berbagai daerah sudah terhubung secara online.
Selain itu Bank Saudara akan mengembangkan beberapa produk teknologi, seperti E-Banking
korporasi dan SMS Banking untuk lebih memberikan manfaat kemudahan dan keuntungan bagi
para nasabahnya.
Bank Saudara telah memiliki situs website www.banksaudara.com, sehingga masyarakat luas
dapat lebih mudah mengetahui informasi profil perusahaan, suku bunga, produk perbankan,
berita terbaru dan lain-lain terkait PT.Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk.
Dengan mempersiapkan sumber daya manusia Teknologi Informasi yang handal, operasional
Teknologi Informasi dan Pengembangan Aplikasi internal yang bertujuan mendukung kegiatan
operasional perbankan yang baik dan efisien dapat terpenuhi.

35

Sampai dengan akhir Desember 2006, komposisi karyawan terdiri 396 orang karyawan Bank
Saudara dan 116 orang karyawan outsourcing. Jumlah karyawan yang direkrut Bank Saudara
selama tahun 2006 adalah sebanyak 53 (lima puluh tiga) orang, berasal dari berbagai
perguruan tinggi negeri dan swasta dengan reputasi baik dan memiliki nilai akadem