Dasar dasar K3 (1)

(1)

DASAR DASAR K3

Oleh :

Drs. Zudarmi, M.Si

Pertemuan ke 1:


(2)

PENDAHULUAN

• Perkembangan di berbagai sektor usaha

(industri)

Permasalahan K3

• Permasalahan K3 :

Bukan hanya tanggungjawab pemerintah,

tetapi merupakan tanggung jawab semua

pihak (Pemerintah, Pengurus & Tenaga Kerja)

Kecelakaan kerja menimbulkan kerugian baik

bagi tenaga kerja maupun bagi perusahaan

Merupakan salah satu aspek perlindungan


(3)

Pendahuluan (Lanjutan)

• Permasalahan K3 :

-

Merupakan salah satu aspek perlindungan

tenaga kerja yang sangat penting

(mempengaruhi keselamatan, kesehatan,

produktivitas dan kesejahteraan tenaga

kerja).

-

Dalam era globalisasi penerapan K3 juga

merupakan kebutuhan, karena dapat

menjamin kelangsungan usaha dan

mendukung iklim investasi yang kondusif.

-

Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

merupakan masalah K3 yang dominan yang

harus segera diupaya penanggulangannya.


(4)

Kebijakan Penerapan K3 :

-

Pasal 27 ayat (2) UUD 1945

-

Pelaksanaan syarat-syarat K3 kewajiban

manajemen perusahaan pasal 3 ayat 1 UU RI

No. 1 tahun 1970)

-

Peraturan Menteri Tenaga Kerja

(Permenaker) RI No. 5 Tahun 1996 tentang

SMK3

(sekarang PP No. 50 Tahun 2012

tentang SMK3)

-

Penerapan K3 dipertegas pada pasal 86 ayat

(1) dan ayat (2) UU RI No. 13 Tahun 2003


(5)

Pasal 86 ayat (1) dan ayat (2) UU RI No. 13 Tahun

2003 :

“setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama; dan untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal di selenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Pekerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan sesuai dengan martabat dan moral agama”.


(6)

Kebijakan Penerapan K3 (lanjutan):

Upaya K3 untuk memberikan jaminan keselamatan

dengan meningkatkan derajat kesehatan Tenaga

Kerja dengan cara :

pencegahan kecelakaan dan

pencegahan penyakit akibat kerja,

pengendalian lingkungan kerja,

promosi kesehatan kerja,


(7)

Kebijakan Penerapan K3 (lanjutan):

Lebih lanjut pada pasal 87 ayat (1) dinyatakan

bahwa “setiap perusahaan wajib menerapkan

SMK3 yang terintegrasi dengan sistem

manajemen perusahaan”.

Kemudian pada pasal 190 dinyatakan bahwa :

“perusahaan yang tidak menerapkan SMK3

dikenakan sanksi administratif dalam bentuk

teguran; peringatan tertulis; pembatasan

kegiatan usaha; pembekuan kegiatan uasha;

pembatalan persetujuan' pembatalan

pendaftaran, penghentian sementara; sebagian

atau seluruh alat produksi; dan pencabutan ijin”.


(8)

Kebijakan Penerapan K3 (lanjutan):

Dalam era globalisasi yang sarat dengan

persaingan/kompetitif, efisiensi merupakan suatu

keharusan. Membudayakan K3 merupakan salah

satu cara untuk meningkatkan efisiensi/daya saing

termasuk menerapkan International Standard

Organitation (ISO),

Seperti ISO 9001 Seris (jaminan Mutu)

ISO 8.000 mengenai Sistem Manajemen K3

demi terpenuhinya kepercayaan dan kepuasan


(9)

Beberapa hal yang menjadi kajian dalam

bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) adalah :

• Higienen Perusahaan

• Kesehatan Kerja &

• Keselamatan Kerja.


(10)

Higiene Perusahaan

adalah disiplini ilmu yang

merupakan spesialisasi dari ilmu higiene yang

berhubungan dengan

penilaian dan atau

pengukuran

, baik secara kwantitatif maupun

kwalitatif dari faktor-faktor lingkungan kerja

(Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikologi) yang

dapat menimbulkan ganguan kesehatan tenaga

kerja dan

melakukan tindakan korektif dan

preventif,

sehingga tenaga kerja dan

masyarakat terhindar dari bahaya.

Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa Higiene

Perusahaan mempunyai sasaran lingkungan

kerja dan bersifat teknis.


(11)

Kesehatan Kerja

adalah spesialisasi dari

ilmu kedokteran yang melakukan

usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap

penyakit akibat kerja,dan lingkungan

kerja, sehingga tenaga kerja dan

masyarakat pekerja memperoleh derajat

kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik,

mental maupun sosial.

Terlihat disini bahwa

kesehatan kerja

sasarannya adalah tenaga kerja


(12)

Kelamatan Kerja :

Keselamatan Kerja adalah keselamatan

yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat

kerja, bahan dan proses pengolahannya,

landasan, tempat kerja dan lingkungannya

serta cara-cara melakukan kerja.

Merupakan sarana utama untuk

pencegahan kerugian; cacat & kematian

sebagai kecelakaan kerja, kebakaran, &

ledakan.


(13)

Pengertian:

K3 secara efisien dapat diartikan sebagai suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin kelestarian jasmaniah dan rohaniah tenaga kerja khususnya dan setiap insan pada umumnya beserta hasil karya dan budayanya dalam upaya mencapai masyarakat adil dan sejahtera.

Secara keilmuan dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

Sesuai dengan kedua pengertian diatas bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu spesialisasi tersendiri, karena dalam pelaksanaannya disamping dilandasi oleh peraturan perundang-undangan juga dilandasi oleh ilmu ilmu tertentu, terutama ilmu teknik dan medik.


(14)

RUANGAN LINGKUP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

A. KESEHATAN KERJA:

1. KESEHATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF, Memberikan pengertian kepada tenaga kerja tentang bahaya yang mungkin timbul akibat

pekerjaan, alat-alat atau lingkungan kerja dengan tujuan mencegah tenaga kerja jangan sampai mengalami gangguan kesehatan atau penyakit.

2. KESEHATAN KURATIF, Memberi pengobatan kepada tenaga kerja yang menderita sakit, baik akibat bekerja maupun sebab lain, sehingga dapat menekan angka kehilangan jam kerja.

3. PENGAMANAN FAKTOR-FAKTOR PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN KERJA , Pengamanan faktor-faktor dalam proses produksi yang dapat menimbulkan resiko kerja dan penyakit akibat kerja pada tenaga kerja ataupun penyakit pada masyarakat lain yang berhubungan dengan pekerjaan atau lingkungan kerja.

4. PENYERASIAN ANTARA TENAGA KERJA DENGAN PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN KERJA, Penyerasian ini sangat penting untuk menimbulkan suasana kagairahan dan efisiensi kerja.


(15)

Dengan demikian maka ada 4 aspek pokok

pembahasan dalam K3, yaitu:

1. ASPEK LINGKUNGAN KERJA

Y

ang tercakup dalam aspek lingkungan kerja

diantaranya adalah :

1) Sirkulasi udara yang bersih.

2) Pembatasan kebisingan.

3) Pencahayaan.

4) Pengaturan suhu dan kelembaban udara.

5) Getaran dan Radiasi.


(16)

2. ASPEK TATA LETAK DAN ERGONOMI

Tata letak adalah pengaturan letak atau tempat

alat-alat kerja atau mesin dan benda-benda serta

perlengkapan lainnya . Menempatkan atau meletakan mesin atau alat-alat disusun atau diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan tahapan proses

produksi dan dengan demikian pemborosan bahan, waktu dan tenaga dapat dikurangi.

Demikian pula halnya dengan penempatan

bahan-bahan kimia atau bahan-bahan-bahan-bahan yang mudah terbakar harus terjamin sehingga tidak menimbulkan bahaya.

Memgenai ergonomi, seperti yang telah dijelaskan

terdahulu adalah ilmu dan teknologi penyerasian

antara tenaga kerja dengan alat-alat atau mesin dan lingkungan kerja, sehingga dapat mengurangi atau mencegah kejenuhan, kelelahan dan penyakit pada tenaga kerja.


(17)

3. ASPEK PELAYANAN KESEHATAN

Pelayanan kesehatan ditempat kerja meliputi

antara lain:

a. Usaha pencegahan penyakit.

b. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja. c. Pemeriksaan kesehatan berkala dan khusus. d. Pengobatan.

e. Rehabilitasi.

Disampin itu untuk pengembangan pemeliharaan kesehatan ditempat kerja akan meliputi :

a. Kebersihan lingkungan. b. Penyediaan air minum

c. Penyediaan poliklinik atau rumah sakit. d. Keluarga berencana.


(18)

4

. GIZI KERJA DAN KESEHATAN JASMANI

Karena tingkat pengahasilan pekerja di

Indonesia pada umumnya rendah,maka

tingkat gizi dan kesehatan pekerja

rendah, sehingga diperlukan usaha

langsung yang dapat meningkatkan gizi

pekerja.

Demikian pula penyuluhan kepada para

pekerja perlu diberikan, sehinga mereka

dapat memanfaatkan penghasilanya


(19)

B. KESELAMATAN KERJA

Sasaran :

Tempat kerja: darat, udara, dalam tanah, permukaan

air, dalam air.

Mencakup: Proses produksi & distribusi (barang & jasa). Untuk :

melindungi TK & orang lain yg berada di tempat

kerja,

terjadinya kecelakaan kerja, peledakan,

penyakit akibat kerja, kebakaran, & polusi


(20)

Peranan keselamatan kerja meliputi :

Aspek teknis: Upaya preventif utk

mencegah timbulnya resiko kerja

Aspek Hukum: Sebagai perlindungan bagi

tenaga kerja (TK) & orang lain di tempat

kerja

Aspek ekonomi : Untuk efisiensi

Aspek sosial: Menjamin kelangsungan kerja

& penghasilan bagi kehidupan yang layak

Aspek kultural: Mendorong terwujudnya

sikap & perilaku yang disiplin, tertib, cermat,

kreatif, inovatif, & penuh tanggung jawab.


(21)

PENERAPAN PROGRAM K3 UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

Penerapan Program K3 diperusahaan atau tempat kerja

mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan derajad kesehatan tenaga kerja, karena dengan meningkatnya derajad kesehatan tenaga kerja, maka akan terjadi peningkatan produktivitas, sebab antara kesehatan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas ada korelasi yang sangat herat.

Adapun program K3 yang dapat dilakukan, antara lain

meliputi:

Perbaikan gizi tenaga kerja.

Pemeliharaan Kesehatan tenaga kerja.

Peningkatan kondisi lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan.

Penyerasian tenaga kerja dengan alat-alat kerja dan atau mesin.


(22)

Dengan dilaksanakannya Program K3 di

perusahaan atau ditempat kerja, maka tenaga kerja

akan melaksanakan pekerjaan dengan lebih

bergairah dan penuh semangat. Dengan demikian

jumlah hari absensi tenaga kerja karena sakit dapat

diturunkan, biaya pengobatan dan perawatan

pekerja dapat ditekan dan kecelakaan kerja sebagai

akibat kelalaian pekerja sejauh mungkin dapat

dihindari, atau setidak-tidaknya dapat dikurangi,

sehingga kerugian yang dapat timbul sebagai akibat

kesehatan pekerja yang buruk dan kondisi

lingkungan kerja yang tak memadai, akhirnya bisa

dihindari atau setidak-tidaknya dikurangi.

Semuanya itu dapat dipandang sebagai bagian dari

peningkatan produktivitas bagi perusahaan atau


(23)

TANTANGAN MASA DEPAN K3

Tak ada pilihan lain bagi perusahaan atau industri atau apapun namanya yang menyakut pekerja atau

mempekerjakan tenaga kerja, selain melaksanakan program K3 di tempat kerja, baik sebagian ataupun

seluruhnya. Karena Program K3 secara langsung dapat memelihara, mempertahankan bahkan meningkatkan kesehatan tenaga kerja tersebut, maka produktivitas tenaga kerja akan meningkat dan pada gilirannya akan memberikan keuntungan langsung kepada perusahaan dan dengan demikian kesempatan terbuka luas bagi pengusaha untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluargannya.

Bagi masyarakat sendiri, program K3 akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kwalitas hidup masyarakat.


(24)

Sungguhpun demikian masih banyak sekali perusahaan yang masih enggan atau kurang perhatriannya terhadap Program K3, baik perusahaan itu kurang memahami

manfaat program K3, maupun perusahaan melihat

program K3 sebagai beban biaya tambahan dan tidak melihat manfaat yang lebih besar yang akan diperoleh. Oleh sebab itu diperlukan memasyarakatkan dan

sekaligus memasarkan K3 ini baik dikalangan

pengusaha maupun di kalangan Perguruan Tinggi. Hal ini menjadi semakin penting, karena K3 sebagai ilmu yang bersifat multidisipliner perlu disebarluaskan dan terutama sekali perlu dikembangkan, sehingga dengan demikian kwalitas dan kwantitas Ahli K3 dapat

ditingkatkan, karena dimasa yang akan datang, Ahli K3 sangat dibutuhkan kehadirannya.


(1)

B. KESELAMATAN KERJA

Sasaran :

Tempat kerja: darat, udara, dalam tanah, permukaan

air, dalam air.

Mencakup: Proses produksi & distribusi (barang & jasa). Untuk :

melindungi TK & orang lain yg berada di tempat

kerja,

terjadinya kecelakaan kerja, peledakan,

penyakit akibat kerja, kebakaran, & polusi


(2)

Peranan keselamatan kerja meliputi :

Aspek teknis: Upaya preventif utk

mencegah timbulnya resiko kerja

Aspek Hukum: Sebagai perlindungan bagi

tenaga kerja (TK) & orang lain di tempat

kerja

Aspek ekonomi : Untuk efisiensi

Aspek sosial: Menjamin kelangsungan kerja

& penghasilan bagi kehidupan yang layak

Aspek kultural: Mendorong terwujudnya

sikap & perilaku yang disiplin, tertib, cermat,

kreatif, inovatif, & penuh tanggung jawab.


(3)

PENERAPAN PROGRAM K3 UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

Penerapan Program K3 diperusahaan atau tempat kerja mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan derajad kesehatan tenaga kerja, karena dengan meningkatnya derajad kesehatan tenaga kerja, maka akan terjadi peningkatan produktivitas, sebab antara kesehatan tenaga kerja dan peningkatan produktivitas ada korelasi yang sangat herat.

Adapun program K3 yang dapat dilakukan, antara lain meliputi:

Perbaikan gizi tenaga kerja.

Pemeliharaan Kesehatan tenaga kerja.

Peningkatan kondisi lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan kesehatan lingkungan.

Penyerasian tenaga kerja dengan alat-alat kerja dan atau mesin.


(4)

Dengan dilaksanakannya Program K3 di

perusahaan atau ditempat kerja, maka tenaga kerja

akan melaksanakan pekerjaan dengan lebih

bergairah dan penuh semangat. Dengan demikian

jumlah hari absensi tenaga kerja karena sakit dapat

diturunkan, biaya pengobatan dan perawatan

pekerja dapat ditekan dan kecelakaan kerja sebagai

akibat kelalaian pekerja sejauh mungkin dapat

dihindari, atau setidak-tidaknya dapat dikurangi,

sehingga kerugian yang dapat timbul sebagai akibat

kesehatan pekerja yang buruk dan kondisi

lingkungan kerja yang tak memadai, akhirnya bisa

dihindari atau setidak-tidaknya dikurangi.

Semuanya itu dapat dipandang sebagai bagian dari

peningkatan produktivitas bagi perusahaan atau


(5)

TANTANGAN MASA DEPAN K3

Tak ada pilihan lain bagi perusahaan atau industri atau apapun namanya yang menyakut pekerja atau

mempekerjakan tenaga kerja, selain melaksanakan program K3 di tempat kerja, baik sebagian ataupun

seluruhnya. Karena Program K3 secara langsung dapat memelihara, mempertahankan bahkan meningkatkan kesehatan tenaga kerja tersebut, maka produktivitas tenaga kerja akan meningkat dan pada gilirannya akan memberikan keuntungan langsung kepada perusahaan dan dengan demikian kesempatan terbuka luas bagi pengusaha untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluargannya.

Bagi masyarakat sendiri, program K3 akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kwalitas hidup masyarakat.


(6)

Sungguhpun demikian masih banyak sekali perusahaan yang masih enggan atau kurang perhatriannya terhadap Program K3, baik perusahaan itu kurang memahami

manfaat program K3, maupun perusahaan melihat

program K3 sebagai beban biaya tambahan dan tidak melihat manfaat yang lebih besar yang akan diperoleh. Oleh sebab itu diperlukan memasyarakatkan dan

sekaligus memasarkan K3 ini baik dikalangan

pengusaha maupun di kalangan Perguruan Tinggi. Hal ini menjadi semakin penting, karena K3 sebagai ilmu yang bersifat multidisipliner perlu disebarluaskan dan terutama sekali perlu dikembangkan, sehingga dengan demikian kwalitas dan kwantitas Ahli K3 dapat

ditingkatkan, karena dimasa yang akan datang, Ahli K3 sangat dibutuhkan kehadirannya.