Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Software Pendeteksi Kelemahan Jaringan dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi T0 562011052 BAB I
Bab I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dunia maya atau internet sekarang ini sudah
banyak sekali bertebaran bug bug dari celah keamanan
jaringan para cracker yang tidak bertanggung jawab.
Cracker menggunakan berbagai teknik hacking untuk
mencari kelemahan dan merusak pada sistem keamanan
suatu jaringan. Masalah keamanan merupakan salah satu
aspek penting dari sebuah sistem informasi.
Seringkali masalah keamanan berada di urutan
terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting.
Apabila
mengganggu
peforma
sistem,
seringkali
keamanan dikurangi atau bahkan ditiadakan. Oleh karena
itu keamanan jaringan pada GSM sangat rentan akan
tindakan hacking karena dapat mengganggu pengguna
dari jaringan GSM sehingga dapat menimbulkan
kerugian materi yang sangat besar.
Cyber crime dapat dilakukan melalui sistem
jaringan komputernya sendiri dan komputer itu sendiri
yang menjadi sarana untuk melakukan kejahatan.
Perkembangan teknologi informasi yang demikian
pesatnya haruslah diantisipasi dengan hukum yang
mengaturnya. Dampak negatif tersebut harus diantisipasi
dan ditanggulangi dengan hukum yang terkait dengan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
1
Produk hukum yang berkaitan dengan ruang siber
(cyber
space)
ini
dibutuhkan
untuk
memberikan
keamanan dan kepastian hukum dalam pemanfaatan
teknologi informasi, media, dan komunikasi agar dapat
berkembang secara optimal.
Dengan dibuatnya aplikasi ini diharapkan para
provider dapat mengetahui bahwa masih terdapat celah
kemanan jaringannya yang dapat dimanfaatkan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
a. Sebagai salah satu syarat kelulusan Diploma III pada
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.
b. Menerapkan hasil belajar di bangku kuliah pada
perancangan aplikasi sesuai kebutuhan di dunia nyata.
c. Meningkatkan
kemampuan
untuk
mengembangkan
aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan di dunia nyata.
1.2.2 Tujuan Khusus
Untuk menciptakan aplikasi berbasis keamanan jaringan
yang dapat digunakan oleh provider di Indonesia.
2
1.3
Rumusan Masalah
Bagaimana provider dapat mengetahui celah kemanan
mereka ketika dimanfaatkan oleh orang - orang yang
tidak bertanggung jawab.
1.4
Batasan Masalah
Tool yang digunakan adalah Delphi 7, Proxifire dan
Bivise SSH Client.
Bagaimana membangun sebuah aplikasi yang mampu
mempermudah provider dalam menangani kasus pada
keamanan jaringan mereka.
1.5
Metodologi
Pembuatan aplikasi kemananan jaringan ini dirancang
untuk
mempermudah
provider
di
Indonesia
dalam
menangani permasalahan pada sistem keamanan jaringan
mereka.
Penggunaan metode ilmiah pada penelitian ini
menggunakan model Waterfall yang berisi rangkaian
aktifitas proses dan disajikan dalam proses yang terpisah.
Setelah setiap langkah didefinisikan, maka pengembangan
dilanjutkan pada langkah berikutnya.
3
Pelaksanaan perancangannya dilakukan dalam tahap,
berikut tahap-tahapnya:
1.
Analisis (Requirement Analisys)
Mengumpulkan dan mencari bug dari suatu provider
gsm untuk mengalihkan koneksi ke server ssh. Data
inilah yang akan dijadikan sebagai acuan kedalam
bahasa pemrograman.
2. Perancangan Sistem dan Aplikasi (system and software
design)
Proses design akan menterjemahkan syarat kebutuhan
kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat
diperkirakan sebelum dibuat koding. Proses ini berfokus
pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
3. Implementasi
Sistem
(Implementation
System)
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa
yang bisa dikenali oleh komputer. Tahapan inilah yang
merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan
suatu sistem.Dalam artian penggunaan computer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean
selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem
yang
telah
dibuat
tadi.
Tujuan
testing
adalah
4
menemukan
kesalahan-kesalahan
terhadap
system
tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
4. Pengujian(UnitTesting)
Tahapan
ini
bisa
dikatakan
final
dalam
pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa,
design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadikan
digunakan oleh user.
5. Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)
Aplikasi yang telah dibuat jika susah digunakan maka
akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa
terjadi karena faktor perangkat lunak dan system operasi
yang digunakan.
5
1.1
Latar Belakang
Dunia maya atau internet sekarang ini sudah
banyak sekali bertebaran bug bug dari celah keamanan
jaringan para cracker yang tidak bertanggung jawab.
Cracker menggunakan berbagai teknik hacking untuk
mencari kelemahan dan merusak pada sistem keamanan
suatu jaringan. Masalah keamanan merupakan salah satu
aspek penting dari sebuah sistem informasi.
Seringkali masalah keamanan berada di urutan
terakhir dalam daftar hal-hal yang dianggap penting.
Apabila
mengganggu
peforma
sistem,
seringkali
keamanan dikurangi atau bahkan ditiadakan. Oleh karena
itu keamanan jaringan pada GSM sangat rentan akan
tindakan hacking karena dapat mengganggu pengguna
dari jaringan GSM sehingga dapat menimbulkan
kerugian materi yang sangat besar.
Cyber crime dapat dilakukan melalui sistem
jaringan komputernya sendiri dan komputer itu sendiri
yang menjadi sarana untuk melakukan kejahatan.
Perkembangan teknologi informasi yang demikian
pesatnya haruslah diantisipasi dengan hukum yang
mengaturnya. Dampak negatif tersebut harus diantisipasi
dan ditanggulangi dengan hukum yang terkait dengan
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
1
Produk hukum yang berkaitan dengan ruang siber
(cyber
space)
ini
dibutuhkan
untuk
memberikan
keamanan dan kepastian hukum dalam pemanfaatan
teknologi informasi, media, dan komunikasi agar dapat
berkembang secara optimal.
Dengan dibuatnya aplikasi ini diharapkan para
provider dapat mengetahui bahwa masih terdapat celah
kemanan jaringannya yang dapat dimanfaatkan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
1.2
Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
a. Sebagai salah satu syarat kelulusan Diploma III pada
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.
b. Menerapkan hasil belajar di bangku kuliah pada
perancangan aplikasi sesuai kebutuhan di dunia nyata.
c. Meningkatkan
kemampuan
untuk
mengembangkan
aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan di dunia nyata.
1.2.2 Tujuan Khusus
Untuk menciptakan aplikasi berbasis keamanan jaringan
yang dapat digunakan oleh provider di Indonesia.
2
1.3
Rumusan Masalah
Bagaimana provider dapat mengetahui celah kemanan
mereka ketika dimanfaatkan oleh orang - orang yang
tidak bertanggung jawab.
1.4
Batasan Masalah
Tool yang digunakan adalah Delphi 7, Proxifire dan
Bivise SSH Client.
Bagaimana membangun sebuah aplikasi yang mampu
mempermudah provider dalam menangani kasus pada
keamanan jaringan mereka.
1.5
Metodologi
Pembuatan aplikasi kemananan jaringan ini dirancang
untuk
mempermudah
provider
di
Indonesia
dalam
menangani permasalahan pada sistem keamanan jaringan
mereka.
Penggunaan metode ilmiah pada penelitian ini
menggunakan model Waterfall yang berisi rangkaian
aktifitas proses dan disajikan dalam proses yang terpisah.
Setelah setiap langkah didefinisikan, maka pengembangan
dilanjutkan pada langkah berikutnya.
3
Pelaksanaan perancangannya dilakukan dalam tahap,
berikut tahap-tahapnya:
1.
Analisis (Requirement Analisys)
Mengumpulkan dan mencari bug dari suatu provider
gsm untuk mengalihkan koneksi ke server ssh. Data
inilah yang akan dijadikan sebagai acuan kedalam
bahasa pemrograman.
2. Perancangan Sistem dan Aplikasi (system and software
design)
Proses design akan menterjemahkan syarat kebutuhan
kesebuah perancangan perangkat lunak yang dapat
diperkirakan sebelum dibuat koding. Proses ini berfokus
pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.
3. Implementasi
Sistem
(Implementation
System)
Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa
yang bisa dikenali oleh komputer. Tahapan inilah yang
merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan
suatu sistem.Dalam artian penggunaan computer akan
dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean
selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem
yang
telah
dibuat
tadi.
Tujuan
testing
adalah
4
menemukan
kesalahan-kesalahan
terhadap
system
tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.
4. Pengujian(UnitTesting)
Tahapan
ini
bisa
dikatakan
final
dalam
pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa,
design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadikan
digunakan oleh user.
5. Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)
Aplikasi yang telah dibuat jika susah digunakan maka
akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa
terjadi karena faktor perangkat lunak dan system operasi
yang digunakan.
5