Kualitas Papan Partikel Dari Kayu Gmelina (Gmelina Arborea Roxb.) Dengan Perekat Urea Formaldehida (Uf) Yang Rendah Emisi

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada saat ini permintaan konsumen akan produk-produk berbahan baku
kayu terus mengalami peningkatan, sementara suplai bahan baku untuk industri
baik dari hutan alam, hutan tanaman, hutan tanaman rakyat belum mampu untuk
memenuhi permintaan kebutuhan industri perkayuan, sehingga perlu ada langkah
optimasi pemenuhan kebutuhan bahan baku kayu tersebut. Salah satu solusi yang
ditawarkan adalah melalui pemanfaatan ranting dan percabangan dari kayu yang
terkadang menjadi limbah pada hutan alam, hutan tanaman

maupun hutan

tanaman rakyat untuk menjadi bahan baku pembuatan papan partikel.
Dalam penelitian ini bahan yang digunakan adalah kayu gmelina.Kayu
gmelina adalah kayu hutan tanaman cepat tumbuh yang banyak dibudidayakan
dan dapat digunakan sebagai bahan bakupapan partikel (Kemenhut, 2013). Bagian
kayu gmelina yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah bagian ranting dan
cabang yang dibuat menjadi pasahan sebagai bahan baku utama pembuatan papan
partikel, dengan asumsi bagian batang utama dapat digunakan sebagai kayu
gergajian, sedangkan bagian ranting dan cabang dianggap sebagai limbah.Ranting

dan percabangan kayu gmelina yang dianggap sebagai limbah perlu diolah
menjadi produk yang dapat menjadi bermanfaat.Menurut Achmad (2001) pada
tanah yang subur tanaman gmelina umur 8 - 10 tahun dapat mencapai riap 38
m3/ha/tahun.Selanjutnya dilaporkan juga bahwa produktivitas yang dapat
dihasilkan mencapai 304 m3/ha setelah tanaman berumur 10 tahun.Dengan
produktivitas yang tinggi diasumsikan limbah dari ranting dan cabang juga

Universitas Sumatera Utara

banyak, sehingga perlu dilakukan pengolahan ranting dan percabangan kayu
gmelina.
Perekat yang umum digunakan dalam pembuatan papan partikel dan
produk panel lainnya adalah perekat sintetis diantaranya urea formaldehida (UF),
melamin formaldehida (MF), fenol formaldehida (PF) dan sebagainya.UF
merupakan salah satu jenis perekat yang paling banyak digunakan, karena
harganya yang lebih murah dan memiliki sifat pengerasan yang lebih cepat
dibandingkan PF pada suhu yang sama.
Menurut Santoso dan Pari (2015) salah satu kelemahan dari perekat yang
mengandung formaldehida adalah emisi formaldehida dari produk perekatannya,
karena dalam jumlah tertentu dapat mengganggu kesehatan. Berdasarkan hal

tersebut, maka perlu dilakukan pengujian kualitas papan partikel dengan
menggunakan perekat yang rendah emisi formaldehida.Sehingga diharapkan dapat
menghasilkan papan partikel yang berkualitas, ditinjau dari sifat fisik dan mekanis
kayu sesuai dengan standar nasional Indonesia.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas papan
partikel berperekat UF yang rendah emisi berbahan baku kayu gmelina (Gmelina
arborea Roxb.).
Manfaat Penelitian
Manfaatnya adalah data hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam pemanfaatan ranting dan percabangan kayu gmelina
(Gmelina arborea Roxb.) serta mengetahui kelayakannya sebagai bahan baku
papan partikel berdasarkan SNI 03-2015-2006 dengan menggunakan perekat UF.

Universitas Sumatera Utara