Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kesehatan Bank dengan Rasio CAMEL pada Bank yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LatarBelakang
Jasa perbankan menjadi salah satu fasilitas yang paling dinikmati oleh
semua lapisan masyarakat saat ini. Kebutuhan akan industry perbankan menjadi
sangat penting karena banyaknya fasilitas perbankan yang dirasakan sangat
membantu nasabahnya. Bagi pemilik modal, bank menjadi opsi yang dirasa paling
aman untuk mengamankan dana mereka. Selain karena dana mereka akan semakin
banyak setiap saat tapi juga bebas resiko. Bunga yang ditawarkan oleh bank cukup
variatif untuk menarik minat masyarakat untuk menabung.
Hal yang sama juga dirasakan oleh mereka yang membutuhkan bantuan
dana segar. Bank memberikan fasilitas kredit dengan bunga kredit yang dianggap
tidak memberatkan.Bentuk pemberian kredit ini pun cukup variatif sehingga
nasabah pun semakin mantap menentukan kredit seperti apa yang mereka cari.
Peranan bank untuk mengalihkan dana dari penabung kepada peminjam
untuk digunakan dalam usaha, investasi dan kebutuhan lain diharapkan dapat
meningkatkan kesejahteraan nasabahnya. Secara garis besar, perbankan pada
umumnya memiliki dua peran. Pertama, sebagai institusi penampung dana
(depositories) yang menerima deposito, membayar untuk dan atas nama deposan,
dan menyediakan fasilitas penukaran mata uang asing. Kedua, perbankan juga

berperan sebagai perusahaan yang berorientasi profit dimana perbankan
menyediakan produk-produk liabilities dan memberikan pinjaman kepada nasabah
(loan) (Kasmir : 2007).
Peranan perbankan sebagai lembaga penyalur dana semakin banyak
dibutuhkan oleh berbagai jenis perusahaan dan perorangan untuk menggerakkan
kelangsungan hidup usahanya. Pentingnya peranan perbankan dalam
meningkatkan perekonomian individu maupun kelompok maka sangat perlu bagi
bank untuk menjaga kepercayaan nasabahnya. Tingkat kesehatan bank menjadi
tolok ukur bagi calon nasabah untuk mempercayakan dananya. Semakin sehat
sebuah bank, maka akan semakin menarik minat masyarakat untuk
mempercayakan dananya. Mengingat bank merupakan bidang usaha yang terkait
dengan kepentingan masyarakat baik sebagai pemegang saham, penabung,
deposan maupun peminjam dana, maka bank diwajibkan untuk mempublikasikan
laporan keuangannya (Respati dan Yandono : 2008). Bank harus menyediakan

Universitas Sumatera Utara

informasi yang dapat dipahami, relevan dan andal sehingga dapat menjadi bahan
evaluasi bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.
Beberapa kasus yang menimpa industry perbankan tentunya akan

berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan bank
dalam menjaga asset mereka. Kasus bank Century pada tahun 2009 silam menjadi
salah satu catatan kelam perbankan Indonesia. Dilikuidasinya bank ini
berpengaruh besar pada perekonomian Indonesia pada saat itu. Belum lagi adanya
dugaan penyelewengan yang dilakukan oleh beberapa pihak dalam usaha untuk
menyelamatkan perusahaan ini. Oleh sebab itu kepercayaan masyarakat pemilik
modal harus kembali dibangun dengan melakukan analisis laporan keuangan yang
andal dan terpercaya.
Melakukan analisis laporan keuangan menurut Abiwodo (2000) adalah
“mengadakan penilaian atas keadaan keuangan, mencari hubungan sebab akibat
dari suatu kebijaksanaan manajemen serta pengambilan keputusan serta tindakan”.
Penelitian ini focus pada analisis laporan keuangan untuk mengukur tingkat
kesehatan bank. Tingkat kesehatan bank tentunya akan sangat berhubungan
terhadap kemampuan bank untuk dapat menjalankan operasinya secara
berkelanjutan (going concern). Dan terpenting adalah bagaimana meningkatkan
tingkat kepercayaan masyarakat untuk tetap mempercayakan dananya pada bank.
Di sisi lain, dapat dikatakan bahwa focus sector penerimaan bank terutama
berasal dari bunga kredit atau pinjaman yang disalurkan kepada masyarakat.
Sector ini tentunya mengandung resiko yang akan dihadapinya yaitu saat
masyarakat tidak mampu untuk memenuhi kewajibannya. Untuk itu bank perlu

menerapkan prinsip kehati-hatian bank (prudent bank policy) dalam mengambil
keputusan. Bank wajib melakukan analisis kredit yang tepat sebelum memutuskan
untuk memberikan kredit kepada nasabanya. Hal ini tentu akan berpengaruh
terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Penilaian tingkat kesehatan bank pada penelitian ini menggunakan analisis
rasio CAMEL. Prasad dan Ravinder (2012) menyatakan bahwa “CAMEL adalah
model rasio utama untuk mengevaluasi kinerja bank. Merupakan sebuah alat
manajemen yang mengukur kecukupan modal, kualitas asset, dan efisiensi
manajemen, kualitas pendapatan, dan likuiditas lembaga keuangan”. Penilaian
tingkat kesehatan bank diperlukan untuk menjamin keamanan dana yang dimiliki
nasabah maupun calon nasabah. Kelima aspek dalam CAMEL (capital, assets,
management, earnings, liquidity) dianggap sebagai pendekatan yang paling tepat
untuk mengukur tingkat kesehatan sebuah bank.

Universitas Sumatera Utara

Kesehatan bank akan mencerminkan kemampuan bank dalam menjalankan
usahanya, distribusi aktivanya, keefektivan penggunaan aktivanya, hasil usaha
atau pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar serta
potensi kebangkrutan yang akan dialami. Oleh karena itu rasio keuangan

bermanfaat dalam memprediksi kebangkrutan bisnis untuk periode satu sampai
dengan lima tahun sebelum bisnis tersebut benar-benar bangkrut. (Nasser dan
Aryati, 2000). Kegunaan pengukuran tingkat kesehatan bank adalah (1) Sebagai
tolok ukur bagi manajemen bank (asas dan ketentuan); (2) tolok ukur bagi
pembinaan dan pengembangan bank.

1.2.PerumusanMasalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka dirumuskan
penelitian mengacu pada masalah :
Adequacy

a) ApakahrasioCapital

Ratio

(CAR)

mempengaruhitingkatkesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI
periode 2009-2014?
b) ApakahrasioNon


Performing

Loan

(NPL)

mempengaruhitingkatkesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI
periode 2009-2014?
c) ApakahrasioNet Interest Margin (NIM) mempengaruhitingkatkesehatan
bank pada bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014?
d) ApakahrasioReturn On Asset (ROA) mempengaruhitingkatkesehatan
bank pada bank yang terdaftar di BEI periode 2009-2014?
e) ApakahrasioLoan

to

Deposit

Ratio


(LDR)

mempengaruhitingkatkesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI
periode 2009-2014?

Universitas Sumatera Utara

f) Apakahrasio CAR, NPL, NIM, ROA, dan LDR secara bersama-sama
mempengaruhitingkatkesehatan bank pada bank yang terdaftar di BEI
periode 2009-2014?

1.3.TujuandanManfaatPenelitian
1.3.1. TujuanPenelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
Adequacy

a) UntukmengujipengaruhrasioCapital

Ratio


(CAR)

terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode
2009-2014.
b) UntukmengujipengaruhrasioNon

Performing

Loan

(NPL)

terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode
2009-2014.
c) UntukmengujipengaruhrasioNet

Interest

Margin


(NIM)

terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode
2009-2014.
On

d) UntukmengujipengaruhrasioReturn

Asset

(ROA)

terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode
2009-2014.
e) UntukmengujipengaruhrasioLoan

to

Deposit


Ratio

(LDR)

terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di BEI periode
2009-2014.

Universitas Sumatera Utara

f) Untukmengujipengaruhrasio CAR, NPL, NIM, ROA, dan LDR secara
bersama-sama terhadappenilaiantingkatkesehatan bank yang terdaftar di
BEI periode 2009-2014.
1.3.2. ManfaatPenelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Sebagai masukan bagi pengelola bank dalam pengambilan keputusan
serta pengelolaan keuangan perbankan.
b. Untuk menambah pengetahuan peneliti dalam menganalisis keuangan
perbankan dan meningkatkan wawasan peneliti dalam pengelolaan
keuangan perbankan.

c. Sebagai

sumber

referensi

bagi

peneliti

selanjutnya

dalam

mengembangkan dan mengoreksi penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara